Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem musculoskeletal merupakan penyokong bentuk tubuh manusia dan
pergerakan. Komponen utama dari system muskuloskeletaal aadalah tulang dan
jaringan ikat yang menyususn lebih daari 25% berat badan dan otot menyusun kurang
lebih 50% dari berat badan. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon,
ligament dan jaringan-jaringn khusus yang menghubungkn struktur-struktur ini.
(Price,S.A,1995:175)
Sedangkan menurut World Helath Organization (WHO), musculoskeletal
mengacu pada system locomotor, yang terdiri atas otot, tulang, sendi dan jaringan ikat
yang berdekatan. Lokomotor sendiri adalah pergerakan berbagai otot yang dapat
menggerakkan anggota badan dalam lingkup gerakan sendi tertentu. Selain itu system
musculoskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta
melindungi berbagai organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal dan hati.
Sistem muskuloskeletal juga dapat mengalami gangguan yang memiliki lebih
dari 150 kondisi berbeda yang mempengaruhi system dan dapat ditandai dengan
keterbatasaan sementara atau seumur hidup dalam fungsi dan partisipasi dari otot,
tulang, densi dan jaringan ikat yang berdekatan.
Analisis terbaru dari data Global Burden of Disease (GBD) 2019 menunjukkan
bahwa sekitar 1,71 miliar orang di seluruh dunia hidup dengan kondisi gangguan pada
muskuloskeletal, termasuk nyeri punggung bawah, nyeri leher, patah tulang, cedera
lainnya, osteoartritis, amputasi, dan rheumatoid arthritis. Sementara prevalensi kondisi
muskuloskeletal bervariasi menurut usia dan diagnosis, orang-orang dari segala usia di
seluruh dunia terpengaruh.
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas dapat diketahui bahwa
musculoskeletal memiliki peranan penting bagi manusia karena juga penyusun
musculoskeletal merupakan massa terbesar dari tubuh manusia. Selain itu
musculoskeletal juga memiliki ancaman gangguan pada system fungsi dan
partisipasinya. Maka dari itu pengetahuan tentang muskuloskeletal perlu unntuk
dipalajari sebagai salah satu upaya dalam menjaga sistem muskuloskeletal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagaai berikut:
1. Bagaimana definisi, klasifikasi, struktur, bagian dan fungsi dari masing-
masing penyusun system muskuloskeletal?
2. Apa saja gangguan yang dapat mengancam sistem musculoskeletal?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi, klasifikasi, struktur, bagian dan fungsi dari masing-
masing penyusun system musculoskeletal.
2. Mengetahui gangguan yang dapat terjadi pada system musculoskeletal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Tulang (Skeletal System)
1. Definisi Tulang
Manusia memiliki 206 tulang yang tersusun sebagai system rangka. Tulang
merupakan jaringan ikat yang tersusun atas sel, serat dan matriks ekstraselular. Matriks
tulang merupakan bagian yang paling keras dan berada di lapisan luar tulang yang
diakibatkan dari pengendapaan mineral pada matriks daan mengakibatkan tulang
mengalami kalsifikasi. Selain itu terdapat juga tulang rawan (cartilago) yang
merupakan jaringan ikat dengan kemampuan meregang, membentuk penyokong yang
kuat untuk jaringan lunak, memberikan kelenturan dan sangat tahan terhadap tekanan.
Tulang juga banyak mengandung mineral, serta zat perekat dan zat kapur.
2. Klasifikasi Tulang
Tulang pada manusia dapat dibedakan berdasarkan perbedaan bentuk dan ukuran
tulang, klasifikasinya sebagai berikut.
a. Tulang Panjang (Ossa longa)
- Memiliki bentuk seperti tabung atau kedua ujung bulat dengan bagian tengahnya
silindris (diafisis)
- Memiliki 3 bagian, yakni bagian ujung yang disebut epifisis, bagian tengah yang
disebut diafisis (tersusun atas tulang keras) dan bagian yang berada di antara
epifisis dan diafisis yang disebuut cakraepifisis atau metafisis yang terdiri atas
tulang rawan dan mengandung osteoblast.
- Berfungsi sebagai alat pengumpil aataau aalat penunjang tubuh.
- Contohnya Fameur, humerus, radius, ulna, tibia, fibula, metacarpals dan
metatarsal
b. Tulang Pendek (Ossa brevia)
- Berbentuk seperti kubus atau pendek tidak beraturan dengan panjang, tinggi dan
lebarnya hampir sama.
- Tidak memiliki sumsum rongga daan pada bagian dalamnya terdiri atas tulan
spons (spongy bone) diisi oleh ruang sumsum.
- Pada bagian luar dikelilingi lapisan tipis tulang kompak.
- Berfungsi sebagaai penahaan benturan.
- Contohnya Carpus dan tarsus
f. Tulang Pneumatic
- Memiliki ruang atau sinus yang menghubungkan dengan udara (atmosphere)
- Contohnya frontal and maxillary (tulang rahang atas)
g. Tulang Splanchnic
- Tulang yang berkembang dalam organ-organ lunak
- Contohnya Os Penis
3. Bagian-Bagian Tulang
Adapun bagian-bagian dari tulang, seperti:
- Foramen, suatu lubang tempat dilaluinya pembuluh darah, saraf dan ligamentum
- Fosa, suatu lekukaan pada tulang
- Processus, tonjolan
- Kondilus, tonjolan yang berbentuk bundar
- Tuberculum, tonjolan kecil
- Tubercositas, tonjolan besar
- Trokanter, tonjolah besar pada femur/paha
- Kristaa, pingggiran tau tepi tulang
- Spina, tonjolan yang berbentuk runcing
- Kaput, kepala tulang
- Kolium, leher tulang
- Korpus, badan tulang
4. Struktur Tulang
Pada bagian luar, tulang diselimuti dengan membrane fibrus padat yang disebut
periosteum. Periusteum memberikan nutrisi kepada tulang serta memungkinkan
tumbuh selain sebagai tempay perlekatan tendon dan ligament. Periosteum
mengandung saraf, pembuluh darah, limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung
osteoblt. Pada bagian dalamnya mengandung endosteum, yakni membrane vascular
tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga dalam tulang kanselus.
Osteoklast terletak dekat dengan endosteum dan dalam lacuna howship (cekungan pada
permukaan tulang)..
Selain itu, terdapat tiga jenis sel yang menyusun tulang, yakni:
a. Osteoblas
Osteoblas memiliki peran terhadap pembentukan tulang dengan
mensekresikan matrik tulang. Matrik tulang tersusun dari 98% kolagen dan 2%
substansi dasar (glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan).
Matrik tulang adalah kerangka yang dimana garam-garam mineral dikumpulkan
terutama calsium, fluor, magnesium dan phosphor.
b. Osteosit
Osteosit merupakan sel-sel pada tulang dewasa yang bertindak sebagai
perawat fungsi tulang dan berada di osteon (unit matrik tulang). Osteon, yakni
unit fungsional mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler
dan di sekitar kapiler terdapat matrik tulang yang disebut lamella. Di dalam
lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat prosesus yang
berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan
pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).
c. Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral
dan matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang.
Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Tulang
merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan
pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.