Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH ANATOMI


SISTEM MUSKULOSKELETAL (TULANG DAN OTOT)

DISUSUN UNTUK MEMENUHI PENILAIAN UTS ANATOMI SEMESTER GASAL

NAMA : FHARISA MUSLIAWATI SHEASAR


NIM : 6511422134
ROMBEL : 1A

PROGRAM STUDI GIZI


JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga makalah tentang Sistem Muskuloskeletal (Tulang dan Otot) dapat tersusun dan
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi penilaian UTS Gasal mata kuliah Anatomi.
Penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
terutama:
1. Bapak Dr. Hendra Sutysna, M.Biomed, SP .KLLP, AIFO-K, selaku dosen pengampu
pada mata kuliah Anatomi yang telah memberikan kesempatan dan arahan kepada
penyusun untuk menyelesaikan makalah ini.
2. Sejumlah penulis jurnal penelitian tentang system Muskuloskeletal, yang telah menjadi
sumber informasi tentang Muskuloskeletal dan mempermudah penyelesaian makalah
ini.
Penyusun menyadari bahwa pada makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu penyusun
mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penyusunan makalah ini dengan tidak lupa
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem musculoskeletal merupakan penyokong bentuk tubuh manusia dan
pergerakan. Komponen utama dari system muskuloskeletaal aadalah tulang dan
jaringan ikat yang menyususn lebih daari 25% berat badan dan otot menyusun kurang
lebih 50% dari berat badan. Sistem ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon,
ligament dan jaringan-jaringn khusus yang menghubungkn struktur-struktur ini.
(Price,S.A,1995:175)
Sedangkan menurut World Helath Organization (WHO), musculoskeletal
mengacu pada system locomotor, yang terdiri atas otot, tulang, sendi dan jaringan ikat
yang berdekatan. Lokomotor sendiri adalah pergerakan berbagai otot yang dapat
menggerakkan anggota badan dalam lingkup gerakan sendi tertentu. Selain itu system
musculoskeletal juga berperan dalam membentuk postur dan bentuk tubuh serta
melindungi berbagai organ penting, seperti otak, jantung, paru-paru, ginjal dan hati.
Sistem muskuloskeletal juga dapat mengalami gangguan yang memiliki lebih
dari 150 kondisi berbeda yang mempengaruhi system dan dapat ditandai dengan
keterbatasaan sementara atau seumur hidup dalam fungsi dan partisipasi dari otot,
tulang, densi dan jaringan ikat yang berdekatan.
Analisis terbaru dari data Global Burden of Disease (GBD) 2019 menunjukkan
bahwa sekitar 1,71 miliar orang di seluruh dunia hidup dengan kondisi gangguan pada
muskuloskeletal, termasuk nyeri punggung bawah, nyeri leher, patah tulang, cedera
lainnya, osteoartritis, amputasi, dan rheumatoid arthritis. Sementara prevalensi kondisi
muskuloskeletal bervariasi menurut usia dan diagnosis, orang-orang dari segala usia di
seluruh dunia terpengaruh.
Berdasarkan hal-hal yang telah disebutkan di atas dapat diketahui bahwa
musculoskeletal memiliki peranan penting bagi manusia karena juga penyusun
musculoskeletal merupakan massa terbesar dari tubuh manusia. Selain itu
musculoskeletal juga memiliki ancaman gangguan pada system fungsi dan
partisipasinya. Maka dari itu pengetahuan tentang muskuloskeletal perlu unntuk
dipalajari sebagai salah satu upaya dalam menjaga sistem muskuloskeletal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagaai berikut:
1. Bagaimana definisi, klasifikasi, struktur, bagian dan fungsi dari masing-
masing penyusun system muskuloskeletal?
2. Apa saja gangguan yang dapat mengancam sistem musculoskeletal?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:
1. Mengetahui definisi, klasifikasi, struktur, bagian dan fungsi dari masing-
masing penyusun system musculoskeletal.
2. Mengetahui gangguan yang dapat terjadi pada system musculoskeletal.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Tulang (Skeletal System)
1. Definisi Tulang
Manusia memiliki 206 tulang yang tersusun sebagai system rangka. Tulang
merupakan jaringan ikat yang tersusun atas sel, serat dan matriks ekstraselular. Matriks
tulang merupakan bagian yang paling keras dan berada di lapisan luar tulang yang
diakibatkan dari pengendapaan mineral pada matriks daan mengakibatkan tulang
mengalami kalsifikasi. Selain itu terdapat juga tulang rawan (cartilago) yang
merupakan jaringan ikat dengan kemampuan meregang, membentuk penyokong yang
kuat untuk jaringan lunak, memberikan kelenturan dan sangat tahan terhadap tekanan.
Tulang juga banyak mengandung mineral, serta zat perekat dan zat kapur.
2. Klasifikasi Tulang
Tulang pada manusia dapat dibedakan berdasarkan perbedaan bentuk dan ukuran
tulang, klasifikasinya sebagai berikut.
a. Tulang Panjang (Ossa longa)
- Memiliki bentuk seperti tabung atau kedua ujung bulat dengan bagian tengahnya
silindris (diafisis)
- Memiliki 3 bagian, yakni bagian ujung yang disebut epifisis, bagian tengah yang
disebut diafisis (tersusun atas tulang keras) dan bagian yang berada di antara
epifisis dan diafisis yang disebuut cakraepifisis atau metafisis yang terdiri atas
tulang rawan dan mengandung osteoblast.
- Berfungsi sebagai alat pengumpil aataau aalat penunjang tubuh.
- Contohnya Fameur, humerus, radius, ulna, tibia, fibula, metacarpals dan
metatarsal
b. Tulang Pendek (Ossa brevia)
- Berbentuk seperti kubus atau pendek tidak beraturan dengan panjang, tinggi dan
lebarnya hampir sama.
- Tidak memiliki sumsum rongga daan pada bagian dalamnya terdiri atas tulan
spons (spongy bone) diisi oleh ruang sumsum.
- Pada bagian luar dikelilingi lapisan tipis tulang kompak.
- Berfungsi sebagaai penahaan benturan.
- Contohnya Carpus dan tarsus

c. Tulang Pipih (Ossa plana)


- Tulang pipih berbentuk gepeng memipih
- Mempunyai dua lapisan tulang kompak, yaitu lamina eksterna dan interna ossis
karnii. Kedua lapisan dipisahkan oleh satu lapisan tulang spongiosa disebut
diploe.
- Berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak seperti otak dan jantung.
- Contohnya scapula, tulang rusuk dan tulang tengkorak

d. Tulang Tidak Beraturan (irregular)


- Memiliki bentuk tidak beraturan
- Struktur tulang ini menunjukkan daya tahan yang besar terhadap tenaga tekan.
- Contohnya tulang veterbrae.
e. Tulang Sesamoid
- Bentungnya menyerupai biji wijen
- Contohnya Patella (tempurung lutut) dan fabella
- Berfungsi untuk mengurangi pergeseran dan perubahaan arah dari endo (ossa
sesamoidea)

f. Tulang Pneumatic
- Memiliki ruang atau sinus yang menghubungkan dengan udara (atmosphere)
- Contohnya frontal and maxillary (tulang rahang atas)

g. Tulang Splanchnic
- Tulang yang berkembang dalam organ-organ lunak
- Contohnya Os Penis
3. Bagian-Bagian Tulang
Adapun bagian-bagian dari tulang, seperti:
- Foramen, suatu lubang tempat dilaluinya pembuluh darah, saraf dan ligamentum
- Fosa, suatu lekukaan pada tulang
- Processus, tonjolan
- Kondilus, tonjolan yang berbentuk bundar
- Tuberculum, tonjolan kecil
- Tubercositas, tonjolan besar
- Trokanter, tonjolah besar pada femur/paha
- Kristaa, pingggiran tau tepi tulang
- Spina, tonjolan yang berbentuk runcing
- Kaput, kepala tulang
- Kolium, leher tulang
- Korpus, badan tulang
4. Struktur Tulang
Pada bagian luar, tulang diselimuti dengan membrane fibrus padat yang disebut
periosteum. Periusteum memberikan nutrisi kepada tulang serta memungkinkan
tumbuh selain sebagai tempay perlekatan tendon dan ligament. Periosteum
mengandung saraf, pembuluh darah, limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung
osteoblt. Pada bagian dalamnya mengandung endosteum, yakni membrane vascular
tipis yang menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga dalam tulang kanselus.
Osteoklast terletak dekat dengan endosteum dan dalam lacuna howship (cekungan pada
permukaan tulang)..
Selain itu, terdapat tiga jenis sel yang menyusun tulang, yakni:
a. Osteoblas
Osteoblas memiliki peran terhadap pembentukan tulang dengan
mensekresikan matrik tulang. Matrik tulang tersusun dari 98% kolagen dan 2%
substansi dasar (glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan).
Matrik tulang adalah kerangka yang dimana garam-garam mineral dikumpulkan
terutama calsium, fluor, magnesium dan phosphor.
b. Osteosit
Osteosit merupakan sel-sel pada tulang dewasa yang bertindak sebagai
perawat fungsi tulang dan berada di osteon (unit matrik tulang). Osteon, yakni
unit fungsional mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler
dan di sekitar kapiler terdapat matrik tulang yang disebut lamella. Di dalam
lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat prosesus yang
berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal yang menghubungkan dengan
pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm).
c. Osteoklas
Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral
dan matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang.
Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Tulang
merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan
pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.

5. Sendi (Penghubung antar Tulang)


Sendi merupakan daerah pertemuan dari tulang yang umumnya direkatkan oleh
ligament atau berkas-berkaas jaringan penghubung (connective tissue). Sendi yang
menghubungkan antara dua tulang ada yang mampu mengerakkan tulang-tulang
tersebut dan ada juga yang tidak Serabut penghubung yang paling pendek disebut
persendian fibrosa, seperti yang terdapat pada antara gigi denan tulang rahang.
Terdapat tigam macam persendian, yakni:
a. Sendi Mati (sinartrosis)
Dikatakan sebagai sendi mati sebaab sendi ini tidaak dapat digerakkan karena
tulang-tulangnya telah terkunci bersama, seperti tulang tengkorak dan tulang
ggelang panggul. Terdapat jaringan fibrosa yang akan memiliki perubahan tekstur
menjadi ebih mengeras seiring pertambahan umur manusia sebagai penyusun daai
sendi mati ini.
b. Sendi Kaku (amfiartrosis) atau sendi geser
Sendi ini memungkinkan terjadinya hanya sedikit gerakan pada tulang, seperti
tulang pada pergelangan kaki dan tangan.
c. Sendi Gerak (diartrosis)
Merupakan sendi yang memungkinkan gerakan pada tulang lebih bebas. Terdapat
beberapa jenis untuk sendi gerak sebagai berikut:
- Sendi peluru, memungkinkan terjadinya gerakan ke seluruh arah, seperti antara
tulang lengan atas dengan gelang bahu.
- Sendi engsel, memungkinkan terjaadinya gerakaan ke satu arah, seperti tulang
lengan atas dengan tulang hasta (sendi sikut)
- Sendi putar, memungkinkan terjaadinyaa gerakaan yang terjadi berupa rotasi
atau perputaran.
- Sendi pelana, memungkinkan terjaadinya geraakaan dua arah, seperti tulang ibu
jari dengan telapak taangan.
- Sendi gulung atau elipsoid, terdapat pada di aantaaraa permukaan oval tulang
yang satu dengan lekukan oval tulang yang lain, seperti tulang pergelangan
taangan dengan tulang pengumpil.
6. Tulang Rawan (Cartilago)
Tulang ini terdapat di bagian tengaah tulang yang berongga serta memiliki
sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Tulang rawan tersusun atas
kondrosit, serabut kolagen dan matriks. Tulang rawan selalu dilingkupi oleh memban
perikondrium karena masih bersift lunak. Pada anak-anak jaringan tulang rawan
didapatkan dari jaringan ikat embryonal (mesenkim), sedangkan pada orang dewasa
didaptkan dari selaaput rawan atau fibrosa tipis yang disebut perikondrium. Tulang
rawan tidak memiliki syaraf dan pembuluh darah.
Tulang rawan berfungsi untuk menunjang jaringan lunak dan organ dalam serta
melicinkan permukaan tulang dan sendi, sedangkan pada embrio berfungsi sebagai
rangka tubuh awal.
Tulang rawan memiliki tiga jenis yang dibedakan atas susunan serabutnya yang
terdiri sebagai berikut:
a. Tulang rawan hialin, memiliki serabut yang tersebar dalam anyaman yang halus
dan raapaat. Tulang rawan hialin beraada di ujung-ujung tulang rusuk yang merekat
pada tulang dada.
b. Tulang rawan elastis, memiliki susunan sel dan matriksnya serupa tulang rawan
hialin, tapi tidak sehalus dan serapat tulang rawan hialin. Tulang rawan elastis
terdapat di daun telinga, laring, dan epigloti.
c. Tulang rawan fibrosa, matriksnya tersusun kasar dan tidak beraturan. Tulang rawan
fibrosa terdapat di cakram antartulang belakang dan simfisis pubis (pertautan tulang
kemaluan).

Gambar tiga jenis tulang rawan.


7. Fungsi Tulang
Adapun fungsi dari tulang antara lain sebaagai berikut:
- Menyokong jaringan tubuh dan memberikan bentuk pada tubuh manusia.
- Melindungi organ tubuh yang lunak.
- Memberikan pergerakan.
- Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang
- Menyimpan garam-garam mineral, seperti kalsium, fosfor, magnesium dan fluor.
8. Gangguan Pada Tulang
a. Pada rangka tulang
- Osteoporosis, merupakan gangguan pada tulang berupa tulang mudah patah
ataupun retak yang disebabkan karena kekurangan zat kapur atau kalsium di dalam
tubuh. Osteoporosis dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang
mengandung vitamin D dan kalsium.
- Polio, merupakan gaangguan padaa tulang berupa penyusutan tulang dan berakibat
pada kelumpuhan. Gangguan ini dapat dicegah dengan memberikan vaksin polio
pada saat anak masih berumur di bawah lima tahun.
- Remaatik, merupakan gangguan pada persendian yang berupa rasa nyeri.
Umumnya menyerang bagian pergelangan tangan, kaki ataupun siku.
b. Sikap Tubuh
- Lordosis, tulang punggung yang terlalu condong ke depan.
- Kifosis, tulang punggung yang terlalu condong ke belakang.
- Skoliosis, tulang punggung yang terlalu condong ke kanan atau ke kiri.
Selain itu terdapat gangguan pada sikap tubuh yang disebabkan salah satunya
karena kebiasaaan sehari-hari seperti kesalahan postur duduk dan pengggunaaan
smartphone yang berlebih.

c. Gangguan Akibat Kecelakaan


- Fraktur atau patah tulang, gangguan yang berup terputusnya kontinuitas tulang
ditemukan sesuai jenis dan luas retak atau patah pada tulang yang utuh.
- Urai sendi, yakni terlepasnya ujung-ujung tulang dari sendi.
d. Gangguan Akibat Infeksi
- Artritis eksudatif, disebabkan peradangan pada selaput sendi.
- Artritis sika, disebabkan kurangnya minyaak synovial (pelumas sendi).
B. Sistem Otot (Muscle System)
1. Definisi Otot
Sistem otot yang dimiliki manusia tersusun lebih
dari 600 otot. Otot-otot tersebut berasal dari sel-sel
khusus yang disebut dengan serabut otot. Sel otot
merupakan sel post-mitosis yang tidak memiliki
kapasitas untuk membelah Otot menempel pada
tulang dan memungkinkan kita untuk bergerak.
Pergerakan dihasilkan daari peralihan konntraksi dan
relaksasi otot, dimana terjadi perubahan energi kimia
(ATP) menjadi energy mekanik. Jaringan otot
memiliki sifat antara lain eksitabilitas aatauu
iritabilitas, dapat berkontraksi, dapat meregang tanpa
merusak jaringannya pada batas tertentu dan
elastisitas.
Jaringan otot terdiri dari semua jaringan kontraktil, Selain merekat pada tulang,
otot juga merekat paada organ dalam dan pembuluh darah. Otot membentuk 43% dari
berat badan yang komposisinya terdiri dari 1/3 protein tubuh dan setengaahnya
merupakan tempat terjadinya istirahat aktivitaas metaabolik saat tubuh istirahat.
2. Klasifikasi Otot
Jaringan otot dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri histologic, lokasi serta
control system saraf dan endokrin. Adapun klasifikasi jaringan otot tersebut antara lain:
a. Jaringan Otot Rangka
Jaringan otot rangka tersusun atas tiga komponen dasar, yakni jaringan ikat,
jaringan otot dan system rangka, sumber energy dari metabolisme aerobic dan
anaerobic. Jaringan otot rangka berada ataau melekat pada tulang (beberapa otot
wajah) atau pada kulit. Memiliki bentuk sebagai sel tunggal dan seperti silinder
yang panjang serta penampang berinti banyak dengan lurik yang jelas. Pada
jaringan ikatnya tersusun atas epimysium, perimysium dan endomysium.
Gambar letak otot Gambar bentuk otot Gambar jaringan ikat
b. Jaringan Otot Jantung
Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung dan dikontrol oleh system
saraf otomatis atau dipersarafi oleh saraf otonom atau bekerja dengan sendirinya
(involunter) dan sumber energy dari metabolisme aerobik. Jaringan otot jantung
memiliki awal kontraksi yang lambat dan umumnya dikendalikan secara tidak
sadar, sangat kuat dan berirama. Ketika otot jantung berkontraksi, darah dipompa
keluar, dan ketika otot jantung berelaksasi, darah beredar ke seluruh tubuh dan
kembali ke jantung.
Jika terjadi cedera otot, fase regenarasi dimulai pada hari ke-4 atau ke-5
setelah kerusakan dan akan mencapai klimaks setelah dua minggu. Selanjutnya
secaara gradual akan menurun pada tiga hingga empat minggu setelah terjadi
kerusakaan. Fase ini memiliki dua tahap, yakni regenerasi sel otot dan pembentukan
jaringan ikat atau fibrosis.
Otot jantung
memiliki bentuk yang
bercabang dengan serat
lurik yang lebar dan
biasanya nucleus terletak
di tengah.

c. Jaringan Otot Polos


Otot ini disebut otot polos karena
seratnya tidak begitu lurik. Serat otot
polos berbentuk ggelondong kecil
yang paling tebal berada di tenga
dan meruncing pada setiap ujungnya
daan hanya ada satu nucleus di
tengahnya. Otot polos dapat
menghasilkan kontraksi yang kuat
karena banyak serat otot yang
berkontraksi secara serempak. Otot
polos memiliki mekanisme yang
dikendalikan oleh system saraf
otomatis dan bergerak di luar kendali otak.
Otot polos berada di beberapa bagian tubuh, seperti dinding organ
pembuluh darah, saluran pencernaan, saluran pernapasan, kandung kemih, rahim,
dan mata. Selayaknya keberagaman posisinya, otot polos juga memiliki beberapa
fungsi, seperti paadaa mata yang bertugas untuk mengubah ukuran iris atau
selaput pelangi dan mengubah bentuk lensa mata. Selain itu pada system
pencernaan berfungsi untuk membaantu makanan masuk ke dalam tubuh saat
proses pencernaan terjadi. Kemudian di kantung kemih bekerja dalam menahan
dan melepas urine.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa Hapsari. 2021. Artikel. Memahami Sistem Otot dan Fungsinya Baagi Tubuh. Dalam
https://www.alodokter.com/memaahami-sistem-otot-dan-fungsinya-bagi-tubuh
diakses 19 Oktober 2022
Bachtiar, F., Fithri, N. K., Amalia, R., Herbawani, C. K., Ismiyasa, S. W., &
Purnamadyawati, P. (2020). Edukasi Mengenai Dampak Penggunaan Smartphone
Sebagai Upaya Pencegahan Gangguan Muskuloskeletal Pada Remaja. Abdimas
Unwahas, 5(1).
PRASETYA, S. I. SISTEM MUSKULOSKELETAL.
Wangko, S. (2014) JARINGAN OTOT RANGKA Sistem membran dan struktur halus unit
kontraktil. Jurnal Biomedik: JBM, 2014, 6 (3).
Yusuf Ferianto.Tanpa Tahun. Sistem Muskuloskeletal,

Anda mungkin juga menyukai