Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MUSCULOSKELETAL

ANATOMI DAN FISIOLOGI MUSCULOSKELETAL

DOSEN PENGAMPUH :

MAHRURI SAPUTRA S. Kep. NS. M. Kep

MATA KULIAH ILMU BIOMEDIK DASAR

DI SUSUN OLEH :

NURUL HUMAIRAH IZZATI (23212036)

AYU ISRA MULYANA (23212259)

ALFIAN HAKIKI (23212285)

ROJAUL MUNAWAROH (23212255)

RANDA (23212326)

UNIVERSITAS BINA BANGSA GETSEMPENA


BANDA ACEH
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi Maha penyayang, shalawat
dan salam kita haturkan kepada junjungan nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para
sahabat beliau, serta pengikut beliau hingga akhir zaman

Alhamdulillah, atas karunia dan rahmat yang di berikan kepada kami, sehingga
makalah ini dapat di susun dan di selesaikan berdasarkan waktu yang telah di berikan untuk
memenuhi salah satu tugas kami. Makalah Ini berjudul “ Anatomi dan Fisiologis Sistem
Musculoskeletal”

Dalam kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada dosen pengampuh
mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar yang telah memberikan pengetahuan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini

Penyusun menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran-saran yang
membangun dan memotivasi tim penyusun untuk lebih baik lagi dalam membuat makalah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun yang penulis.

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………..

BAB I…………………………………………………………………………………………………………………………………
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………………..

I. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………
II. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………………
III. TUJUAN…………………………………………………………………………………………………………..

BAB II……………………………………………………………………………………………………………………………….

PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………………………….

I. DEFINISI ANATOMI DAN SISTEM FISIOLOGIS MUSCULOSKELETAL………………….


II. BAGIAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM MUSCULOSKELETAL…………………..

BAB III……………………………………………………………………………………………………………………………..

PENUTUPAN……………………………………………………………………………………………………………………

A. SIMPULAN……………………………………………………………………………………………………………
B. SARAN………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………….......................
BAB I

PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Musculoskeletal disorders merupakan sekumpulan gejala yang berkaitan dengan
jaringan otot, tendon, ligamen, system saraf, struktur tulang, dan pembuluh
darah dimana keluhan musculoskeletal adalah keluhan pada bagian-bagian otot
skeletal yang dirasakan oleh seseorang mulai dari keluhan ringan sampai yang
sangat fatal. (1) pada awalnya, keluhan MSDs berupa rasa sakit, nyeri, mati rasa,
kesemutan, bengkak, kekakuan, gemetar, gangguan tidur, dan rasa terbakar.
Akibatnya berujung pada ketidakmampuan seseorang untuk melakukan
pergerakan dan koordinasi gerakan anggota tubuh atau ekstrimitas sehingga
mengurangi efisiensi kerja dan kehilangan waktu kerja sehingga produktivitas
kerja menurun.(2) Dampak yang diakibatkan musculoskeletal disorder pada
aspek produksi yaitu berkurangnya output, kerusakan material produk yang hasil
akhirnya menyebabkan tidak terpenuhinya deadline produksi dan pelayanan
yang tidak memuaskan.

Sebuah studi di Global Burden of Disease dan dampak di seluruh dunia pada
Desember 2012 melaporkan bahwa dari semua penyakit dan factor resiko kondisi
musculoskeletal ditemukan seperti arthritis dan nyeri punggung mempengaruhi
lebih 1,7 miliar orang di seluruh dunia dan merupakan penyebab terbesar kedua
kecacatan, dimana penyebab pertama merupakan gangguan jiwa, di susul
penyakit kardiovaskular serta kanker.

II. RUMUSAN MASALAH


A. Apa difenisi anatomi dan system fisiologis musculoskeletal?
B. Apa saja anatomi dan fisiologis bagian tulang?
C. Apa saja anatomi dan fisiologis bagian kerangka?
D. Apa saja anatomi dan fisiologis bagian sendi?
E. Apa saja anatomi dan fisiologis bagian otot?

III. TUJUAN
A. Untuk mengetahui definisi anatomi dan fisiologi system musculoskeletal
B. Untuk mengetahui bagian anatomi dan fisiologi tulang
C. Untuk mengetahui bagian anatomi dan fisiologi kerangka
D. Untuk mengetahui bagian anatomi dan fisiologi sendi
E. Untuk mengetahui bagian anatomi dan fisiologi otot
BAB II
PEMBAHASAN
ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM MUSCULOSKELETAL

A. Pengertian System Musculoskeletal


System musculoskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan mengurus
pergerakan. Komponen utama dari system musculoskeletal adalah tulang dan
jaringan ikat yang menyusun kurang lebih 25% berat badan dan otot menyusun
kurang lebih 50%. System ini terdiri dari tulang, sendi, otot rangka, tendon, ligament,
dan jaringan-jaringan khusus yang menghubungkan struktur-sturktur ini.
Bagian – bagian dari musculoskeletal terbagi menjadi :
a. Tulang
b. Kerangka
c. Sendi
d. Otot

Pengertian Anatomi

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari suatu bangun atau suatu bentuk dengan
mengurai-uraikannya ke dalam bagian-bagiannya. Dilihat dari sudut kegunaan.
Bagian paling penting dari anatomi khusus adalah yang mempelajari tentang
manusia dengan berbagai macam pendekatan yang berbeda. Dari sudut medis,
anatomi terdiri berbagai pengetahuan tentang bentuk, letak, ukuran, dan hubungan
berbagai struktur dari tubuh manusia sehat sehingga sering di sebut sebagai anatomi
deskritif atau topografis. Kerumitan tubuh menyebabkan hanya ada sedikit ahli
anatomi manusia professional menguasai bidang ilmu ini sebagian besar memiliki
spesialisasi di bagian tertentu seperti otak atau bagian dalam.

B. Bagian Anatomi dan Fisiologis Sistem Musculoskeletal


A. Pengertian Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang
terdiri atas hampir 50% dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral
terutama calcium kurang lebih 67% dan bahan seluler 33%. Fungsi dari tulang
sebagai berikut:
a. Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh
b. Melindungi organ tubuh ( jantung, otak, paru-paru, dan jaringan lunak).
c. Memberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksidan
pergerakan)
d. Membentuk sel-sel darah merah di dalam susunan tulang (humatopoesis)

B. Struktur Tulang
Tulang diselimuti di bagian luar oleh membrane fibrus padat disebut periostem.
Periostem memberikan nutrisi pada tulang dan memungkinkan tumbuh, selain
sebagai tempat perlekat tendon dan ligament. Periostem mengandung saraf,
pembuluh darah, dan limfatik. Lapisan yang terdekat mengandung osteoblast.
Dibagian dalamnya terdapat endosteum yaitu membran vasculartipis yang
menutupi rongga sumsum tulang panjang dan rongga dalam tulang kanselus.
Osteoklast terletak dekat endosteum dan dalam lacuna howship ( cekungan pada
permukaan tulang). Tulang kanselus menerima asupan darah melalui metafis dan
epifis. Pembuluh periostem mengangkut darah ke tulang kompak melalui kanal
volkman. Selain itu, terdapat arterinutrient yang menembus periostem dan
memasuki rongga moduler melalui foramina (lubang-lubang kecil). Arteri
nutrient memasuk darah ke sumsum tulang, system vena ada yang keluar sendiri
dan ada yang mengikuti arteri. Tulang tersusun dari 3 jenis yaitu :

1. Osteoblast
Osteoblast berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mengsekresikan
matrik tulang. Matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% subtansi
dasar ( glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan). Matrik
tulang merupakan kerangka dimana garam-garam mineral ditimbun terutama
calcium, flour, magnesium, dan fosfor.

2. Osteosit
Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai pemeliharaan
fungsi dan terletak pada osteon ( unit matrik tulang ). Osteon yaitu unit
fungsional mikroskopi tulang dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler dan
di sekeliling kapiler terdapat matrik tulang yang di sebut lamella. Di dalam
lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat proses yang
berlanjut kedalam kanalikuli yang halus ( kanal yang menghubungkan dengan
pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm ).

3. Osteoklast
Osteoklast adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan
matriks tulang dapat di absorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak
seperti osteoblast dan osteosit, osteoklast mengikis tulang. Tulang
merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaaan peralihan tulang ( resorpsi
dan pembentukan tulang ). Kalium adalah tubuh orang dewasa diganti 18%
pertahun.
Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Tulang panjang / tulang pipa tulang ini sering terdapat dalam anggota
gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan untuk
bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung
tulang panjang yang dinamakan epefis tersusun terutama oleh tulang
kanselus. Plat epifis memisahkan epifis dan diafisis dan merupakan pusat
pertumbuhan longitudinal pada anak-anak.
b. Tulang pendek, tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia
ditangan dan tarsalia di kaki. Bentuknya tidak teratur dan inti dari
konselus ( spongi ) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.
c. Tulang pipih tulahng ini sering terdapat di tengkorak, panggul/ koxa,
sternum, dan iga-iga, serta scapula (tulang balikat). Fungsinya sebagai
pelinung organ vital dan menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-
otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis. Tulang pipih
tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal.
d. Tulang tak beraturan berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur
tulang tidak teratur, terdiri dari tulang kanselus di antara tulang kortikal.
Contoh : tulang vertebra dan tulang wajah.

C. Fisiologis Tulang
Fungsi dari tulang sebagai berikut
a. Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh
b. Melindungi organ tubuh ( jantung, otak, paru-paru, dan jaringan lunak )
c. Memberikan pergerakan ( otot berhubungan dengan kontraksida
pergerakan )
d. Membentuk sel-sel darah merah didalam sumsum tulang ( hematoposis )
e. Menyimpan garam-garam mineral ( kalsium, fosfor, magnesium dan flour )

D. Pengertian Kerangka
Kerangka merupakan system gerak tubuh yang berfungsi untuk menopang
jaringn tubuh lainnya, meliputi tulang-tulang tengkorak wajah dan tulang
pelindung otak.

Kerangka dibagi menjadi :


1. Kerangka Aksial
Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, terkelomok pada 3 daerah yaitu:

a. Kranium dan tulang Muka ( TENGKORAK )


Kranium terdiri atas 8 tulang yaitu tulang-tulang pariental, temporal,
frontal, oksipital, stenoid, dan etmoid. Tulang muka terdiri dari 14 tulang
yaitu maksila, zigomtikus, nasal, lakrimal, platinum, conchainferior,
madibula, dan vomer.
b. Kolumna Vertebralis
Kolumna vertebralis terdiri dari 26 tulang berbentuk tidak teratur,
terbentang antara tengkorak dan pelvis. Juga merupakan tempat
melekatnya iga dan otot punggung. Kolumna vertebralis dibagi dalam 7
vertebra servikalis, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra
sacrum dan 4 vertebra koksigius.
c. Thoraks Tulang
Thoraks tulang terdiri tulang dan tulang rawan. Thoraks berupa sebuah
rongga berbentuk kerucut terdiri dari 12 vertebrata torakalis dan 12
pasang iga yang melingkar dari tulang belakang sampai ke sternum.

2. Kerangka Apendikular
Kerangka apndikular terdiri dari 2 yaitu :

a. Bagian bahu (singulum membri superioris) singulum membri superior


terdiri atas klavikula danscapula. Klavikula memunyai ujung medical yang
menempel pada manubrium dekat suprasternal notch dan ujung lateral
yang menempel pada akronion 2.
b. Bagian panggul (singulum membri inferior) singulum membri inferior terdiri
dari ileum, iskium, pubis yang bersatu di sebut tulang koksae. Tulang
koksae bersama sacrum dan koksigeus membentuk pelvis tulang.
Ekstremitas bawah terdiri dari femur, patella, tibia, tarsus, metatarsus.

3. Fisiologis Kerangka
a. Menopang berat badan
b. Membantu tubuh untuk bergerak
c. Membantu untuk menegakkan tubuh
d. Melindungi organ tubuh yang penting
E. Pengertian Sendi
Sendi adalah tempat pertemuan dua atau lebih tulang. Tulang – tulang ini di
padukan dengan berbagai cara misalnya dengan kapsul sendi, pita fibrosa,
ligament, tendon, fasia atau otot. Dalam membentuk rangka tubuh, tulang yang
satu berhubungan dengan tulang yang lain melalui jaringan penyambung yang
disebut persendian. Pada persendian terdaat cairan pelumas ( cairan sinofial ).
Otot yang melekat pada tulang oleh jaringan ikat disebut tendon. Sedangkan,
jaringan yang menghubungkan tulang dngan tulang disebut ligament. Secara
sturuktural sendi di bagi menjadi : sendi fibrosa, kartilaginosa, synovial. Dan
berdasarkan fungsionalnya sendi dibagi menjadi : sendi sinartrosis, sendi
amfiartrosis, dan sendi diarthroses.

A. Sendi Fibrosa/ sinartrosis sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat,
maka tidak mungkin gerakan antara tulang-tulangnya. Sendi fibrosa tidak
mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang satu dengan lainnya
dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa. Contohnya sutara pada
tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan sindesmosis
(permukaan sendi dihubungkan oleh membrane).
B. Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis sendi dengan gerakan sedikit, dan
permukaan persendian-persendiannya di pisahkan. Sendi tersebut ujung-
ujung tulangnya dibungkus tulang rawan hyaline, oleh ligament dan hanya
dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe kartilago :

1. Sinkondrosis sendi yang seluruh persendian yang diliputi oleh tulang


rawan hialin
2. Simsifis sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibro kartilago dan
selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi.

c. Sendi Sinovial/ diarthhores sendi tubuh yang dapat digerakkan. Sendi ini
memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi tulang rawan hialin.
Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan
dalam yang terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah dan
synovim yang membentuk suatu kantong yang melapisi suatu sendi dan
membungkus tendon-tendon yang melintasi sendi. Sinovium menghasilkan
cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Cairan
synovial normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarna. Jumlah
yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil 1-3 ml. cairan synovial
bertindak pula juga sebagai sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi.

F. Macam-Macam Sendi
a. Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih
bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung yang satu berbentuk bonggol, seperti
peluru masuk ke ujung tulang lain yang berbentuk cekungan. Contoh sendi
peluru adalah hubungan tulang panggul dengan tulang paha dan tulang
belikat dengan tulang atas.
b. Sendi engsel adalah sendi yang gerakannya meliputi hanya satu arah,
persendian yang menyebabkan gerakan satu arah karena berporos satu
disebut sendi engsel. Contoh sendi engsel ialah hubungan tulang pada siku,
dan jari-jari.
c. Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti sendi pelana,
dan berporos dua. Contohnya, terdapat ibu jari dan pergelangan tangan
memungkinkan gerakan 2 bidang yang saling tegak lurus.
d. Sendi privot adalah sendi yang melakukan aktivitas untuk memutar pegangan
pintu, missal persendian antara radius dan ulna.
e. Sendi peluncur adalah sendi yang memungkinkan gerakan terbatas kesemua
arah. Contoh adalah sendi tulang karpalia di pergelangan tangan.
G. Fisiologis Sendi
Fungsi dari sendi adalah berikut :
a. Menghubungkan tulang
b. Memberi struktur
c. Membantu otot untuk menggerakkan tulang
H. OTOT
Peringatan Otot
Otot adalah sebuah jaringan dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi
sebagai gerak aktif yang menggerakan tulang. Kontarksi otot menghasilkan suatu
usaha mekanik untuk gerakan maupun produksi alat panas untuk
mempertahankan temperature tubuh. Jaringan otot terdiri atas semua jaringan
kontraktil. Menurut fungsi kontraksi dan hasil gerakan dari seluruh bagian tubuh
otot dikelempokkan dalam :

1. Otot rangka ( striadted / otot lurik ). Terdapat pada system skelet,


memberikan pengntrolan pergerakan, mempertahankan postur tubuh dan
menghasilkan panas. Kontraksi otot lurik dikelompokan menjai kontraksi
isometric dan kontraksi isotonic :
a. Kontraksi isometric
Jenis kontraksi isometric ini tidak terjadi pemendekkan otot selama
kontraksi, karena tidak memerlukan sliding myofibril, tetapi terjadi secara
paksa.
b. Kontraksi isotonic
Jenis kontraksi dimana terjadi pemendekan otot tetapi tegangan pada
otot tetap konstan dan memerlukan energy yang besar. Contohnya saat
mengangkat beban menggunakan otot bisep.

2. Otot polos ( otot visceral ). Terdapat pada saluran pencernaan, perkemihan


dan pembuluh darah. Otot ini mendapat rangsang dari saraf otonomnya yang
berkontraksi di luar kesadaran otot jantung. Otot rangka ada yang berukuran
panjang, lebar, rata, membentuk gumpulan masas. Otot polos berkontraksi
bila ada rangsang. Energy kontraksi otot diperoleh melalui pemecahan ATP
dan kegiatan calcium. Otot dikaitkan di dua tempat tertentu yaitu :
a. Origo tempat yang kuat dianggap sebagai tempat dimana otot timbu
b. Isersio lebih dapat bergerak dimanakearah mana otot berjalan.

3. Otot jantung merupakan kombinasi antara otot polos dengan otot lurik,
bentuknya lurik dengan sel otot yang relative kecil. Otot ini tersusun atas
myofibril myosin, aktin, tropomiosin dan troponin, tubulus T dan reticulum
sarkoplasma.

Masalah-Masalah Pada Gangguan Otot


Masalah-masalah umum yang terjadi pada keadaan otot adalah hipertropi
dan atropi. Otot dapat mengalami perubahan, baik terjadi pengecilan atau
pembesaran. Masalah pada otot dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Hipertropi
Keadaan dimana ukuran otot menjadi lebih besar, hal ini terjadi karena
meningkatnya garis tengah tiap-tiap myofibril. Myofibril meningkat
ukurannya, sarkoplasma, mitokondria juga meningkat. Hipertropi otot
terjadi karena aktivitas yang kuat,berulang terus menerus.
2. Atropi
Keadaan dimana ukuran otot menjadi mengecil, hal ini disebutkan karena
otot todak banyak digerakkan, tidak digunakan. Misalnya karena
kelumpuhan atau pemasangan gips.

Fisiologi Otot
Fisiologis otot sebagai berikut :
a. Berkontraksi untuk tubuh agar bisa bergerak
b. Untuk mendorong dan menarik tulang
c. Mengatur suhu
d. Melindungi organ-organ tubuh
BAB III

PENUTUPAN

A. Simpulan
System musculoskeletal meruakan system tubuh yang terdiri dari otot (muskulo) dan
tulang – tulang yang membentuk rangka ( skelet ). Otot adalah jaringan tubuh yang
mempunyai kemampuan mengubah energy kimia menjadi energy mekanik ( gerak ).
Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang – tulang yang
memungkinkan tubuh mempertahankan bentuk, sikap, dan posisi.

B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini kami dan pembaca dapat lebih mengetahui
mengenai Anatomi dan Fisiologi Sistem Musculoskeletal serta dapat menerapkan di
dunia keperawatan sebagai bentuk untuk asuhan keperawatan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anatomi dan Fisiologis Modul Swa-instruksional. Jakarta : Penerbit


bukukedokteran EGC. Jati, wijaya. 2007.
Syaifuddin .2002. Anatomi fisiologis berbaris kompetensi untuk keperawatan dan
kebidanan. Jakarta. Penerbit : EKG
Syaifuddin 2009. Fisiologis tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan.
Jakarta. Penerbit : Salemba Medika.
Jan Tamboyong,2001,Anatomi dan fisiogis untuk keperawatan,EGC, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai