Anda di halaman 1dari 12

BAB 3

LANGKAH-LANGKAH NCP

Identitas Pasien

Nama Tn M
Umur 21 tahun
Pekerjaan Pelajar/mahasiswa
Jenis kelamin Laki-laki
Tanggal dirawat 16-02-2023
Diagnosa medis  Osteosarcoma
 Anemia

Skrining Gizi
No Indikator +/-
1. Penurunan nafsu makan +
2. Nyeri +
3. Mual +
4. Pusing +

3.1 Asessment Gizi


1. Asupan makanan pasien
Kebiasaan makan pasien sebelum masuk rumah sakit 3x makanan utama, 2x
selingan sehari adalah sebagai berikut :
 Nasi putih sebanyak 2 centong/sekali makan
 Roti kadang-kadang
 Ikan laut bervariasi sebanyak 1 potong/sekali makan
 Telur 1 butir kadang-kadang
 Bayam, wortel, kentang variasi sebanyak 1 mangkok kecil/sekali makan
 Buah-buahan bervariasi jeruk, apel, pir 2x dalam seminggu
 Mengonsumsi air teh, sirup kadang-kadang
 Kue kering dan basah, jus buah (kadang-kadang)
2. Data antropometri
BB = 47 kg
BBI = ( TB – 100 – 10% )
= (170 – 100 – 10% )
= 63 kg

TB : 170 cm
IMT : BB = 47 = 16,2 (Kurang)
TB 170²
3. Data Biokimia
Data laboratorium Nilai Nilai rujukan
Hemoglobin 10,4 g/dl 14-17 g/dl
Eritrosit 3,7 10/mm3 4,7-6,1 106/mm3
Trombosit 331 10/mm3 150-450 106/mm3
Albumin 2,70 g/dl 3,5-5,2 g/dl
Leukosit 16,52 10/mm3 4,5-10,5 103/mm
Natrium 138 mmol/L 132-146 mmol/L
Kalsium 8,4 mmol/L 3,7-5,4 mmol/L

4. Data Fisik dan Klinis


Pemeriksaan Nilai Nilai Rujukan
Tekanan darah 110/70 mmHg 120/80 mmHg
Nadi 82 x/menit 85-155 x/menit
Suhu 34,8°c 36,1-37,2
RR 20 x/menit 12-20/menit

5. Riwayat Personal
 Riwayat penyakit dahulu : -

6. Riwayat Obat
Nama obat Fungsi
Cefazoline Obat ini juga dapat digunakan untuk
mencegah infeksi bakteri pada seseorang yang
akan atau telah menjalani operasi.
Omeprazole Obat untuk mengatasi asam lambung berlebih
dan keluhan yang mengikutinya.
Dexketoprofen Dexketoprofen adalah obat yang digunakan
untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang,
akibat kondisi tertentu, seperti terkilir.
MST Obat ini dapat digunakan untuk membantu
menangani nyeri kronis bagi pasien yang
memerlukan analgesik opiat 
Gentamicin Gentamicin adalah obat untuk mengatasi
infeksi bakteri di berbagai bagian tubuh, mulai
dari telinga luar, mata, kulit, hingga otak.

7. Riwayat Penyakit
Pasien datang dengan keluhan pucat dan luka bedah

Standar kompetitif
Rata-rata asupan zat gizi makro dengan kebutuhan zat gizi mikro
Zat gizi Asupan Kebutuhan % kebutuhan

Energy 2550 524.6 20%


Protein 95 21.02 22%
Lemak 56 11.1 19%
Karbohidrat 382 98.1 25%

3.1 Diagnosa Gizi


NI-2.1 Asupan orat inadekuat, berkaitan dengan penurunan nafsu
makan ditandai dengan asupan < 50%

NC-2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi, berkaitan dengan


penyakit kronis, ditandai dengan Hb rendah 10,4 g/dl

3.2 Intervensi Gizi


Jenis diet DCA
Bentuk makanan Makanan Biasa
Metode pemberian Oral
Frekuensi 3 x makanan utama 2x selingan
Tujuan diet  Terpenuhnya kebutuhan secara bertahap
 Mengupayakan nilai laboratorium mendekati normal

 Mengupayakan berat badan mendekati normal

 Mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap


makanan oleh pasien dan keluarga

Syarat diet  Energy tinggi 36 kkal


 Protein normal 15%
 Lemak sedang 25 %
 Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan normal
 Vitamin dan mineral cukup, terutama vit A, B kompleks, C
dan E
 Bentuk makanan tergantung kesanggupan
pasien menerimanya

 porsi makan kecil dan sering diberikan

Perhitungan kebutuhan dan zat gizi

BEE = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) - (6,8 x U)


= 66+ (13,7 x 47 ) + (5 x 170) – (6,8 x 21)
= 66 + 643.9 + 850 – 142.8
= 1, 417 kkal

TEE = BEE x Fa x Fs
= 1.417 x 1.2 x 1.5
= 2,550 kkal

Protein 15% x 2,550 : 4 = 95 g


Lemak 25% x 2,550 : 9 = 56 g

Karbohidrat 60 % x 2.550 : 4 = 382 g


Rencana Konsultasi
Sasaran Pasien dan keluarga
Waktu 10 menit
Tempat Ruang perawatan
Metode Wawancara dan Tanya jawab
Masalah gizi Terkait penyakit pasien
Tujuan Meningkatkan motivasi kepada keluarga dalam
memberikan makanan kepada pasien menyangkut
waktuya dan jumlah pemberian makanan serta
bahan makanan yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi

3.4 Monitoring dan Evaluasi

Monev Monitoring Evaluasi


Biokimia Hemoglobin = 10,4 g/dl Mengupayakan hasil
Eritrosit = 3,7 10/mm3 laboratorium mendekati normal,
Trombosit = 331 10/mm3 nilai Hb, eritrosit, albumin, dan
Albumin = 2,70 g/dl natrium, kalsium pasien
Leukosit = 16,52 10/mm3 mendekati normal
Natrium = 138 mmol/L
Kalsium = 8,4 mmol/L

Fisik Tekanan darah = 110/70 mmHg Mengupayakan hasil TD dan nadi


Nadi = 82 x/menit pasien mendekati normal
Suhu = 34,8°c
RR = 20 x/menit

Asupan Asupan makan belum terpenuhi Asupan mencapai .> 80 %


BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Monitoring Dan Evaluasi Asupan Zat Gizi

Asupan makan pasien

Tanggal Asupan Energy Protein (g) Lemak (g) KH (g)

makanan (kkal)

Kebutuhan 2.550 95 56 382


13-03-2023 Asupan 524.6 21.02 11.1 98.1

% 20% 22% 19% 25%


14-03-2023 Asupan 365 13.82 5.4 88.9

% 14% 14% 9% 23%

Pemantauan makanan terhadap pasien dilakukan untuk menilai zat gizi yang
dikonsumsi dan seberapa besar daya terimanya terhadap diit yang diberikan.
Perkembangan ini dapat terlihat dari banyaknya makanan/zat gizi yang dikonsumsi
oleh pasien. Bila asupannya meningkat berarti keadaan pasien sudah mulai membaik.
Namun bila asupannya mengalami penurunan mungkin keadaan pasien kurang baik.
Pemantauan dilakukan dengan cara recall 24 jam selama dirawat di rumah
sakit, mengamati perkembangan diit selama studi kasus mendalam dan wawancara
dengan pasien dan keluarga. Asupan zat gizi pasien selama dirawat di RS diperoleh
dari hasil pengamatan dan recall makanan yang dikonsumsi selama 2 hari. Serta
menunjukkan bahwasanya asupan makanan pasien mengalami peningkatan dari hari
pertama ke hari kedua, namun pada hari ketiga mengalami penurunan dikarenakan
kurangnya asupan makanan pasien
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa asupan makan hari pertama baik energi,
protein, lemak dan KH sangat kurang dari kebutuhan, dan pada hari kedua mengalami
penurunan yang segnifikan.. Hal ini dikarenakan keluhan mual dan tidak selera makan
yang dirasakan pasien
Perkembangan Diet

Selama studi kasus berlangsung pasien diberi makanan biasa. Berdasarkan


perhitungan kebutuhan zat gizi, pasien diberi diet DCA 2.550 kkal yang diberikan
secara bertahap dan dalam porsi kecil namun sering, asupan makanan < 50 %, hal ini
menandakan perkembangan diet pasien belum mengalami kemajuan.

Biokimia
Data laboratorium Nilai Keterangan
Hemoglobin 10,4 g/dl Rendah
Eritrosit 3,7 10/mm3 Rendah
Trombosit 331 10/mm3 Normal
Albumin 2,70 g/dl Rendah
Leukosit 16,52 10/mm3 Tinggi
Natrium 138 mmol/L Normal
Kalsium 8,4 mmol/L Tinggi

Monitoring biokimia

Hasil laboratorium dapat dipakai untuk melihat pasien mengalami perbaikan


atau tidak, sehingga data ini dibutuhkan dalam monitoring evaluasi pasien. Pasien
melakukan pemeriksaan laboratorium yaitu pada 13-14 maret 2023
Dari pemeriksaan laboratorium dapat dilihat nilai Hb rendah disebabkan
karena menurunnya produksi hormon erithopoitin uremia dapat menghalangi
erythropoisis dan menurun masa hidup sel darah merah dan defisiensi zat besi dapat
dapat terjadi karena diet rendah protein yang sering mengandung rendah zat besi.
Keadaan kadar albumin rendah yang terjadi bisa karena menurunnya produksi
albumin sekunder akibat malnutrisi protein, terganggunya sintesis oleh karena
kerusakan hepatosit, kurang, kurangnya intake asam amino esensial, kondisi
gastrointestinal yang tidak memadai, fungsi renal yang terganggu dan inflamasi akut
maupun kronik. Infalamasi berhubungan dengan gangguan vaskular (Don dan
Keysent, 2004)
Monitoring dan Evaluasi
Monev Monitoring Evaluasi
Antropometri BB dan IMT -BB mendekati normal

-Status gizi atau IMT membaik

Biokimia Data laboratorium Hasil laboratorium mendekati


normal, nilai Hb, eritrosit,
- Hemoglobin
albumin, leukosit, kalsium dan
- Eritrosit
pasien mendekati normal
- Albumin
- leukosit
- kalsium

Asupan Energi, protein, lemak dan Asupan mencapai > 80 %


karbohidrat

Fisik/klinis Keadaan Umum K.U :


Pucat, nyeri akut berkurang

Monitoring Antropometri

Salah satu indikator yang baik untuk menentukan status gizi pasien ialah melalui
penimbangan berat badan. Karena sifatnya mudah sekali mengalami perubahan sesuai
dengan keadaan pasien, sehingga berat badan pasien perlu dimonitoring dan evaluasi
untuk melihat perkembangan pasien (Aritonang. 2012). Hal ini dapat dilihat pada status
gizi pasien DCA , semenjak sakit status gizi pasien mengalami penurunan dari 60 kg
menjadi 47 kg termasuk underweight (kurang) dikarenakan penyakit pasien sudah
tergolong parah dan asupan makanan pasien yang menurun

Monitoring pemeriksaan fisik/kimia

Monitoring pemeriksaan fisik dan klinis dapat dilihat apakah pasien mengalami
perbaikan apa tidak, perkembangan data fisik dapat dilihat dari keadaan umumnya segar
(tidak lemah), sedangkan perkembangan data klinis dapat dilihat dari hasil pemeriksaan
tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu tubuh pasien sudah normal (Aritonang, 2012)
Pemeriksaan fisik selalu dilakukan setiap hari pada keadaan umunya. Pada awal dan
sampai selesai studi kasus keadaan pucat, mual, nyeri kembali dalam keadaan normal
Recall 24 jam tanggal 13 Maret 2023
Berat
Energy Protein Lemak KH
Waktu Menu BM (g) (Gr)
(kkal) (g) (g) (g)

Pagi - Nasi putih - Beras 50 180 3.3 0.3 39


- Telur semur - Telur ayam 27.5 38 3.5 3.5 2.5
- Tumis wortel - Wortel 25 1 0.04 - 0.2

Selingan - Bakpao - Tepung terigu 30 93 1.6 3 13


- Bakwan - Sayuran (wortel, 30 64 2.7 3 7
Pagi
kol)

Siang - Nasi putih - Beras 30 57 1 0.1 13


- Ikan kakap - Ikan dencis 30 33.6 6.4 0,7 -
goreng
- Tumis buncis - Buncis, bunga kol 25 1 0.04 - 0.2
dan bunga kol

Selingan - Puding - Agar-agar 15 - - - 10


- Gula

Malam - Nasi putih - Beras 30 57 1 0.1 13


- Ikan kakap - Ikan dencis 20 10 1.4 0,4 -
goreng
- Bening - Gambas, wortel 25 1 0.04 - 0.2
Gambas dan
wortel
Total 524.6 21.02 11.1 98.1
% asupan 20% 22% 19% 25%
Recall 24 jam tanggal 14 Maret 2023

Berat
Energy Protein Lemak KH
Waktu Menu BM (g) (Gr)
(kkal) (g) (g) (g)

Pagi - Nasi biasa - Beras 50 180 3.3 0.3 39.8


- Ikan rambeu - Ikan tongkol 20 10 1.4 0.4 -
bumbu tomat - Kapri, bunga 25 1 0.04 - 0.2
- Bening kol, wortel
kapri,
bunga kol
dan wortel

Selingan - Puding - Agar-agar 15 - - - 10


- Gula
Pagi

Siang - Nasi biasa - Beras 30 57 1 0.1 13


- Telur - Telur
semur ayam 27.5 38 3.5 3.5 2.5
- Bening - Bayam
bayam 25 1 0.04 - 0.2

Selingan - Puding - Agar-agar 15 - - - 10


- Gula
Malam - Nasi biasa - Beras 30 57 1 0.1 13
- Ayam asam - Ayam 20 20 3.5 1
manis
- Cah buncis - Buncis 25 1 0.04 - 0.2

Total 365 13.82 5.4 88.9


% asupan 14% 14% 9% 23%
DAFTAR PUSRAKA

Rokim, K. F., Yudhanto, E., & WAHYUDI, F. (2014). Hubungan Usia Dan Status Nutrisi
Terhadap Kejadian Anemia Pada Pasien Kanker Kolorektal (Doctoral Dissertation,
Faculty Of Medicine Diponegoro University).

Seger, RW (2014). Studi kasus Osteosarkoma Metastase. Jurnal Widya Medika , 2 (2), 73-81.


Purbadewi, L., & Ulvie, YNS (2013). Hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan
kejadian anemia pada ibu hamil. Jurnal Gizi , 2 (1).

Anda mungkin juga menyukai