Anda di halaman 1dari 28

REVISI

LAPORAN STUDI KASUS ASUHAN GIZI 4

PAGT PADA PASIEN


ABSES HEPAR

Dosen pengampu :

Choirun Nissa, S.Gz, M.Gizi

Fillah Fithra Dieny, S.Gz.,M.Si

Ayu Rahadiyanti, S.Gz., M.PH

Oleh :

Tanalin Nur Anwari

22030115120045

PROGRAM STUDI S1-ILMU GIZI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2018
I. Gambaran Umum Kasus
Tn M berusia 47 tahun masuk ke RS, datang dengan keluhan nyeri perut, demam
lebih dari 2 minggu, mual dan lemas. Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit X.
Mobilitas pasien dengan bantuan. Di Rumah Sakit X, menurut penyataan keluarga Tn
M didiagnosis terdapat gangguan pada hepar. Saat ini, pasien terdiagnosis abses hepar.
Dari hasil pengukuran antropometri diperoleh LLA sebesar 27 cm dan panjang ulna
27,5 cm. Menurut pernyataan pasien dan keluarga, pasien merasa kehilangan berat
badan, hal tersebut diketahui pasien dari beberapa baju pasien terasa longgar. Tn M
adalah kepala keluarga dan tinggal bersama istri dan ketiga anaknya. Tn M bekerja
sebagai wiraswasta sementara istrinya karyawan. Tn M pernah terpapar edukasi
mengenai makanan yang seharusnya dihindari seperti makanan yang berlemak,
bersantan dan sudah diterapkan ketika dirumah. Tidak memiliki riwayat alergi terhadap
makanan dan obat.
Pola makan sebelum masuk rumah sakit, 2 hingga 3 kali makan utama dan 2 kali
selingan. Dalam satu kali makan, pasien mengasup makanan pokok, sayur dan 1 lauk
hewani atau nabati. Nasi ½ gelas 2 – 3x/hari, roti 1 iris 2x /hari, ayam 1 pt sdg
1x/minggu, ikan gabus 1 ptg sdg 2x/minggu, telur 1 butir 2x/hari, tahu dan tempe @ 1
ptg setiap hari, sayur buncis /bayam/sop 1 centong setiap makan, susu kental manis
3x/minggu 1 gelas, teh manis setiap hari dengan gula 2 sdm, madu 1 sdt seiap hari,
pepaya/pisang 1 buah 1x/hari. Selama di rumah sakit, Tn M memiliki pola makan 3 kali
makan utama dan 2 kali selingan. MRS nasi tim 450 g, sop 1 mangkok, tahu rebus 1 pt,
susu 2 gelas/hari, pepes kakap kemangi 1 ptg sdg, tahu bumbu kecap 1 ptg, kare sayur
1 mangkuk, pepaya 1 ptg, sate bakso ayam 1 tusuk, kering tempe 1 p, sayur asem 1
mangkok. Tn M mengonsumsi nasi tim yang diberikan oleh RS, lauk hewani, dan sayur
pada menu pagi, siang, dan malam.
Hasil tanda vital tekanan darah 130/90 mmHg, suhu 38 °C, nadi 120 ×/menit dan
repiratory rate 22 ×/menit. Nafsu makan pasien tidak menentu. Pasien mual dan nafsu
makan menurun. Uji lab menunjukkan kadar Hb 11,9 g/dl, Ht 34,8 %, SGPT 110 U/l,
SGOT 158 U/l, leukosit 12,9 ribu/uL, Salmonella typhi O, H positif. Obat yang diberikan
injeksi cefotaxime, ketorolac, paracetamol, OMZ.
II. Skrining Gizi
A. Pemilihan Metode Skrining
Metode skrining yang digunakan untuk kasus ini yaitu metode NRS-
2002 yang merupakan metode skrining umum untuk pasien dewasa. Menurut

2
Kondrup J dalam ESPEN Guidelines for Nutrition Screening 2002 metode NRS
1 ini merupakan alat skrining yang dikembangkan untuk mengetahui status gizi
seseorang dengan asumsi ditandai oleh tingkat keparahan malnutrisi dan tingkat
peningkatan akan asupan gizi yang terjadi karena penyakit yang diderita
tersebut serta dalam pelaksanaannya NRS meliputi dua hal yaitu mengukur
kemungkinan terjadinya gizi kurang dan mengukur tingkat keparahan penyakit
yang di derita.
B. Pengisian Kuesioner

No Pertanyaan Jawaban
1 IMT < 20,5 Ya Tidak
2 BB turun dalam 3 bulan Ya Tidak
3 Asupan makan turun dalam 1 minggu terakhir Ya Tidak
4 Menderita sakit berat Ya Tidak
Bila ada jawaban YA, lanjut skrining berikutnya

Gangguan status gizi Kegawatan penyakit


Jawaban Skor Jawaban Skor
a. Status gizi 0 a) Kebutuhan gizi 0
normal normal
b. Penurunan BB 1 b) fraktur pinggang; 1
>5% dalam 3 bln pasien penyakit kronis
/ asupan makan dengan komplikasi
50-75% dari akut: sirosis, COPD,
kebutuhan HD kronik, DM,
normal pada onkologi
minggu lalu
c. Penurunan BB 2 c) bedah mayor 2
>5% dalam 3 bln abdomen, stroke,
/ IMT 18,5-20,5 + pneumonia berat,
gangguan kondisi keganasan hematologi
umum / asupan
makan 25-50%
dari kebutuhan
normal pada
minggu lalu
d. Penurunan BB 3 d) Cedera kepala, 3
>5% dalam 1 bln transplantasi sumsum
(>15% dlm 3 bln) tulang, pasien ICU
/ IMT <18,5 +
gangguan kondisi
umum / asupan
makan 0-25% v 5
dari kebutuhan

3
normal pada
minggu lalu
1. Usia >70 tahun 1
Total skor 3
Berisiko malnutrisi / tidak

C. Kesimpulan Kuesioner
Dari pengisian skrining tersebut dapat disimpulkan bahwa Tn. M beresiko
mengalami malnutrisi, sehingga memerlukan penanganan lebih lanjut melalui
proses asuhan gizi terstandar.
III. Assessment Gizi
A. Pengkajian Antropometri ( AD)
Domain Data Interpretasi
Body composition (1.1) Panjang ulna 27,5 cm Status gizi kurang
Rumus ilayperuma
97,252 + 2,645 x panjang
ulna
TB = 170 cm
LILA 27cm
BB = -93,2 + 3,29 x LiLA +
0,43 x TB
BB = 68,7 Kg
IMT = 23,7 kg/m2

Persentil LILA
LILA Aktual : LILA
persentil x 100%
27 : 32,2 x 100%
83 %
Kesimpulan Berdasarkan persentil LILA status gizi pasien dalam kategori
kurang yaitu 83%

B. Pengkajian Biokimia ( BD )

Domain Data Nilai normal2 Satuan Interpretasi


Gastrointestinal SGPT 110 SGOT = 30-40 U/l Tinggi
profil (1.4) SGOT 158 SGPT = 7-40 U/l Tinggi
Salmonella typhi O,H positif O H negatif Positif
Nutritional Hb 11,9 13,5-18 g/dl Rendah
Anemia Profile Ht 34,8 40-50 % Rendah
(1.10) leukosit 4,96 4,5-11 Rb/ul Normal
Kesimpulan Pasien mengalami,infeksi hati dan infeksi bakteri S typhi

4
C. Pengkajian Klinis/ Fisik ( PD )

Domain Data Interpretasi


Nutrition Focused - keluhan nyeri perut, demam lebih dari 2 Terjadi penurunan nafsu
Physical Findings minggu, mual dan lemas makan
(1.1) - mobilitas pasien dengan bantuan. Terjadi penurunan berat
- pasien merasa kehilangan berat badan badan
- Nafsu makan pasien tidak menentu.
- Pasien mual dan nafsu makan menurun.
- Denyut nadi 120x/menit, Takikardia
- RR 22x/menit, Takipnea
- suhu 380C, Demam
- TD 130/90 mmHg Hipertensi st 13
Kesimpulan Pasien berisko malnutrisi lebih lanjut karena terdapat gangguan makan spt mual,
hilangnya nafsu makan,takikardia, takipnea, demam dan hipertensi.

D. Pengkajian Riwayat Asupan Pasien ( FH)

Domain Data Interpretasi


Energy intake Kualitatif SMRS 34% (defisit berat)
(1.1.1) SMRS MRS 60%(defisit berat)
KH
nasi putih ½ gls x 3 sehari
roti 1 iris x 2/hari
gula pasir 2 sdm/hari
madu 1 sdt/hr
susu kental manis 1 gls x3/mgg
LN
tempe 1 ptg sehari
tahu 1 ptg sehari
LH
Daging ayam 1 ptg sdg/seminggu
Ikan gabus 1 ptg sdg x 2/minggu
Sayur :
sayur buncis/bayam/sayur sop, 1
centong x 3 sehari
Buah :
Pepaya / pisang 1 bh x1/hr
Cairan :
Teh 300 ml/hari
Susu kental manis 1 glsx 3/mgg
MRS :
Kualitatif
Nasi tim 450 g x 3 /hr
Sayur sop 1 mgkk
Tahu rebus 1 pt
Susu 2 gls/hr
Pepes kakap kemangi 1 ptg sdg
Tahu bumbu kecap 1 ptg
Kare sayur 1 mgkk
Pepaya 1 ptg
Sate bakso ayam 1 tsk
Kering tempe 1 p
Sayur asem 1 mgkk
Kuantitatif
SMRS = 762 kkal

5
MRS = 1560 kkal

Kesimpulan Asupan energi dalam kategori defisit berat


Fluid/Beverage intake SMRS SMRS
(1.2.1) Teh 300 ml/hari MRS
Susu kental manis 1 glsx 3/mgg
MRS
RL = 720 cc (asumsi 20tpm)
Susu 2 gls/hr
Macronutrient intake
(1.5)
Fat intake (1.5.1) Kualitatif SMRS= 18,5% (defisit berat)
SMRS = MRS = 85% (defisit ringan)
susu kental manis 1 gls x3/mgg
tempe 1 ptg sehari
tahu 1 ptg sehari
Daging ayam 1 ptg sdg/seminggu
Ikan gabus 1 ptg sdg x 2/minggu
MRS =
Susu 2 gls/hr
Pepes kakap kemangi 1 ptg sdg
Tahu bumbu kecap 1 ptg
Kare sayur 1 mgkk
Sate bakso ayam 1 tsk
Kering tempe 1 p
Kuantitatif
SMRS = 11,3 g
MRS = 61,5 g
Kesimpulan Asupan lemak defisit ringan walaupun terjadi peningkatan sebesar 66,5%
Protein intake Kualitatif SMRS 32,6 % (defisit berat)
(1.5.2) SMRS = MRS 79% (defisit sedang)
LN
tempe 1 ptg sehari
tahu 1 ptg sehari
LH
Daging ayam 1 ptg sdg/seminggu
Ikan gabus 1 ptg sdg x 2/minggu

MRS =
Tahu rebus 1 pt
Susu 2 gls/hr
Pepes kakap kemangi 1 ptg sdg
Tahu bumbu kecap 1 ptg
Kare sayur 1 mgkk
Sate bakso ayam 1 tsk
Kering tempe 1 p

Kuantitatif
SMRS = 27,1 g
MRS = 76,4 g
Kesimpulan Asupan protein pasien defisit sedang walaupun terjadi kenaikan sebesar 46,4%
Karbohidrat intake Kualitatif SMRS 43.5%(defisit berat)
(1.5.3) SMRS = MRS 49 % (defisit berat)
nasi putih ½ gls x 3 sehari
roti 1 iris x 2/hari
gula pasir 2 sdm/hari
madu 1 sdt/hr
susu kental manis 1 gls x3/mgg
Pepaya / pisang 1 bh x1/hr

6
MRS =
Nasi tim 450 g x 3 /hr
Pepaya 1 ptg
Kuantitatif
SMRS = 144,1 gram
MRS = 187,5 gram
Kesimpulan Asupan karbohidrat pasien dalam kategori defisit berat
Fiber intake (1.5.4) Kualitatif SMRS 16,4%(defisit berat)
SMRS MRS 48,8% (defisit berat)
Sayur :
sayur buncis/bayam/sayur sop, 1 centong x
3 sehari
Buah :
Pepaya / pisang 1 bh x1/hr
MRS
Sayur sop 1 mgkk
Kare sayur 1 mgkk
Pepaya 1 ptg
Sayur asem 1 mgkk

Kuantitas
SMRS : 6,9 g
MRS : 20,5 g
Mikronutrient Intake Vitamin Intake (1.6.1)
(1.6) SMRS :
1. Vitamin A = 135,8 mcg
2. Vitamin B2 = 0,3mg
3. Vitamin C = 16 mg
4. Vitamin E = 0 mg
5. Vitamin B6 = 0,5 mg
6. Vitamin B12 = 0,3 mcg
7. Asam folat = 87,6 mcg
MRS
1. Vitamin A = 1802,6 mcg
2. Vitamin B2 = 0,9 mg
3. Vitamin C = 121,7 mg
4. Vitamin E = - mg
5. Vitamin B6 = 1,3 mg
6. Vitamin B12 = 0,9 mcg
7. Asam folat = 327,1 mcg

Mineral Intake (1.6.2)


SMRS
1. Kalsium = 215,3 mg
2. Magnesium = 206,9 mg
3. Kalium = 1021,7 mg
4. Natrium = 295,7 mg
MRS
1. Kalsium = 654 mg
2. Magnesium = 514,7 mg
3. Kalium = 2467,8 mg
4. Natrium = 797,4 mg

Diet experience (2.1.2) Riwayat alergi makanan : tidak ada


Behavior (5) Mealtime = 3 kali makan utama dan 2 kali
selingan sehari

Medications (3.1) injeksi cefotaxime Kegunaan : antibiotik untuk


mengobati infeksi bakteri

7
Efek samping : diare,detak
jantung tidak beraturan, demam,
mual, muntah dan sakit kepala.
Kegunaan :obat antiinflamasi
nonsteroid, untuk meredakan
peradangan dan nyeri pasca
operasi mata.
ketorolac,
Efek samping :mata kering,
pusing, mual, muntah, diare.
kegunaan : obat analgesik(pereda
nyeri) dan antipiretik(penurun
demam)
efek samping : penurunan sel
paracetamol, darah putih atau trombosit, ruam,
kesulitan bernafas, detak jantung
cepat,tekanan darah rendah.
kegunaan :menurunkan kadar
asam lambung dan mencegah
serta mengobati gangguan
OMZ pencernaan.
efek samping: sakit kepala,
konstipasi, diare, sakit perut,
nyeri sendi, nafsu makan hilang.
Kesimpulan Ada potensi efek samping obat yang berpengaruh terhadap penurunan nafsu
makan pasien

E. Pengkajian Data Riwayat Pasien/ Keluarga (CH)

Domain Data Interpretasi


Personal Umur 47 Tahun Pasien merupakan laki-
data Jenis kelamin : laki-laki laki dewasa yg pernah
1.1 Bahasa indonesia terpapar edukasi ttg
Status dalam keluarga : suami dan ayah makanan yang harus
Pekejaan : wiraswasta dihindari
Tn M pernah terpapar edukasi mengenai makanan
yang seharusnya dihindari seperti makanan yang
berlemak, bersantan dan sudah diterapkan ketika
dirumah.
Riwayat Menurut pernyataan pasien dan keluarga, pasien
kesehatan merasa kehilangan berat badan Diagnosis Medis
pasien (2.1) abses hepar
Kesimpulan Tn M merupakan laki-laki dewasa yang didiagnosis medis abses hepar dengan
penurunan berat badan dan telah terpapar edukasi ttg makanan.

8
F. Komperative Standar ( CS)

Total Asupan Estimasi Kebutuhan Persen Kebutuhan Meto


Domain
Sebelum Setelah Sebelum Setelah Sebelum Setelah de
Energy needs (1.1) 762 kkal 1560 kkal 2206 kkal 2592 kkal 34% 60% Harri
Macronutrient needs s
1. Fat (2.1) 11,3 g 61,5 g 61 g 72 g 18,5% 85% Bene
2. Protein (2.2) 27,1 g 76,4 g 83 g 96 g 32,6% 79% dict
Dan
3. KH (2.3) 144,1 g 187,5 g 331 g 382 g 43,5% 49%
Akg
4. Cairan 2880 ml 2000 ml 2013
5. Serat 6,9 g 20,5 g 42 g 42 g 16,4% 48,8%
6. Vitamin A 135,8 mcg 1802 mcg 665 mcg 665 mcg 20,4% 270%
7. Vitamin B2 0,3 mg 0,9 mg 1,77 mg 1,77 mg 16,9% 50%
8. Vitamin C 16 mg 121,7 mg 99,7 mg 99,7 mg 16% 122%
9. Vitamin E - - 16,6 mg 16,6 mg
10. Vitamin B6 0,5 mg 1,3 mg 1,44 mg 1,44 mg 34% 90%
11. Vitamin B12 0,3 mcg 0,9 mcg 2,65 mcg 2,65 mcg 11,3% 33,9%
12. Asam folat 87,6 mcg 327,1 mcg 443,2 mcg 443,2 mcg 19,7% 73,7%
13. Kalsium 215,3 mg 654 mg 1108 mg 1108 mg 19,4% 59%
14. Magnesium 206,9 mg 514,7 mg 387,8 mg 387,8 mg 53,3% 132%
15. Kalium 1021,7 mg 2467 mg 5207 mg 5207 mg 19,6% 47,3%
16. Natrium 295,7 mg 797,4mg 1662 mg 1662 mg 17,7% 47,9%
Kesimpulan Terjadi peningkatan asupan dari sebelum di rumah dan stelah di rumah sakit

9
IV. Diagnosis Gizi
1. Asupan energi tidak adekuat (NI-1.2) berkaitan dengan penurunan nafsu makan,
mual, takikardia, takipnea, demam dan hipertensi ditandai dengan kecukupan
asupan energi smrs pasien 34% dan mrs 60% dari rekomendasi kebutuhan.
2. Perubahan nilai laboratorium profil gastrointestinal (NC-2.2) berkaitan dengan
penyakit yang diderita pasien yaitu abses hati dan infeksi bakteri S. Typhi
ditandai dengan peningkatan nilai SGPT 110 U/L dan SGOT 158 U/L.
3. Kurangnya monitoring diri (NB-1.4) berkaitan dengaan kurangnya menjaga
hygiene dan sanitasi diri serta kurang teraturnya pola makan ditandai dengan
Tn M terinfeksi bakteri salmonella typhi dan memiliki kebiasan makan 2-3 kali
sehari.
V. Intervensi Gizi
A. Perencanaan
1. Tujuan Intervensi
a. Memenuhi kebutuhan energi sebesar 2100 kkal secara oral yang
disesuaikan dengan kondisi aktual pasien.
b. Menurunkan progresi kerusakan jaringan hati secara luas dan mencegah
terjadinya komplikasi.
c. Meningkatkan monitoring diri pasien melalui pendekatan keluarga
dengan edukasi dan konseling untuk memperbaiki tingkat hygiene dan
sanitasi serta pola makan pasien yang akhirnya dapat memperbaiki
status gizi pasien.
2. Preskripsi Diet
a. Komposisi Diet
i. Memberikan asupan energi sebesar 2100 kkal secara oral yang
bersumber dari protein, karbohidrat kompleks dan lemak tidak
jenuh yang diberikan 3 kali makan utama dan 2 kali selingan
dalam sehari dengan perbandingan kalori yang hampir sama.
ii. Memberikan asupan lemak sebesar 25% dari total energi atau 58
g yang diutamakan bersumber dari lemak tidak jenuh ganda
seperti susu kedelai, minyak kedelai, minyak jagung,ikan tuna,
ikan salmon, ikan sarden.

10
iii. Memberikan asupan karbohidrat sebesar 59% dari total
kebutuhan energi yaitu 309 g/hari yang bersumber dari
karbohidrat kompleks dan tidak mengandung gas.
iv. Memberikan asupan protein sebesar 1,4 g/kg BB/hr atau 96 gram
yang bersumber dari protein dengan asam amino BCAA seperti
leusin, isoleusin dan valin Yang Biasa ada di produk susu dan
sumber protein nabati.
v. Memberikan asupan serat sebesar 42 gram per hari yang
diutamakan sumber serat larut air dan tidak mengandung gas
untuk menurunkan faktor pendukung penurunan nafsu makan.
vi. Memberikan asupan cairan sebesar 1500-2000 ml/hari yang
disesuaikan dengan kondisi aktual pasien.
vii. Memberikan asupan zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral
sesuai dengan rekomendasi yang dibuat berdasarkan AKG 2013
bersumber dari sayur dan buah serta bahan makanan lain yang
diberikan kepada pasien.
a. Vitamin A = 665 mcg
b. Vitamin B2 = 1,77 mg
c. Vitamin C = 99,7 mg
d. Vitamin E = 16,6 mg
e. Vitamin B6 = 1,44 mg
f. Vitamin B12 = 2,65 mcg
g. Asam folat = 443,2 mcg
h. Kalsium = 1108 mg
i. Magnesium = 387,8 mg
j. Kalium = 5207 mg
k. Natrium = 1662 mg
b. Jenis Diet
Jenis diet yang akan diberikan kepada pasien adalah jenis Diet TETP
yang dilakukan evaluasi setiap 1-2 hari sekali.
c. Bentuk Makanan
Bentuk makanan yang akan diberikan kepada pasien dalam bentuk lunak
dengan alasan pasien masih mengalami penurunan nafsu makan karena

11
ada keluhan mual,muntah serta ada riwayat penurunan berat badan
sebelumnya.
d. Rute
Makanan diberikan melalui rute oral dengan alasan kesadaran pasien
masih dalam kategori normal atau sadar.
e. Frekuensi
Frekuensi makan pasien disesuaikan dengan standar rumah sakit yaitu
3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan.
B. Implementasi
1. Pemberian Diet
Pemberian diet diwujudkan dalam rekomendasi menu yang terlampir.
2. Edukasi Gizi
Pemateri : Ahli gizi RS
Materi : Informasi terkait asuhan gizi pasien Tn M
Tempat : Ruang Pasien
Waktu : 1 hari sesudah masuk rumah sakit dan sebelum pasien pulang
Durasi : 30 menit
Media : leaflet
Sasaran : anggota Keluarga terutama istri dan anak Tn M
Tujuan :
1. Meningkatkan pengetahuan anggota keluarga dan pasien tentang
bagaimana asuhan gizi pada Tn M
2. Memberikan informasi terkait bahan makanan dan cara
pengolahan yang sebaiknya dihindari dan disarankan.
3. Memberikan informasi terkait pola hidup sehat yang dapat
mendukung kesembuhan pasien.
3. Konseling Gizi
Konselor : Ahli Gizi RS
Materi : Diskusi tentang pengaturan diet yang sudah dilaksanakan dan
masalah yang dihadapi selama menjalani diet.
Tempat : Ruang Pasien
Waktu : sehari setelah masuk rumah sakit / setelah edukasi dan 2 hari
setelah diet berjalan.
Durasi : 30 menit

12
Media : leaflet
Sasaran : Tn M dan istri
Strategi : pendekatan personal
Tujuan :
1. Meningkatkan asupan pasien dengan mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah yang mungkin dihadapi pasien dengan
komunikasi 2 arah.
2. Memberikan informasi terkait pola makan yang baik dan menjaga
hygiene dan sanitasi.
4. Kolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Lain
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang ada dirumah sakit dengan
mengadakan tim meeting untuk membahas keadaan aktual pasien dan
penyelesaian yang tepat dai sudut padang dokter, perawat, farmasi dan gizi.
VI. Monitoring dan Evaluasi Gizi

Indikator Metode Target Pencapaian


Asupan Memonitor dan mengevaluasi setiap kali diet Minimal terasup 90% dari jumlah
makanan diberikan dengan melihat piring makanan kalori yang ditetapkan
(FH) pasien dan hasil recall 24 jam
Nilai Uji laboratorium darah Penurunan :
Laboratori Kadar SGOT 30-40 U/L
um (BD) Kadar SGPT 7-40 u/L
Yang akan dicapai selama 4 hari
setelah pelaksanaan diet.
Pengetahu Pengamatan langsung dan wawancara Pasien mau mengonsumsi makanan
an dan dengan anggota keluarga terdekat pasien rumah sakit dan dihabiskan ,
kebiasaan Ada motivasi dan komitmen yang kuat
dari pasien untuk sembuh ditunjukkan
dengan tingkat kepatuhan pasien
sebesar 80% dalam menjaga hygiene
dan sanitasi diri dan lingkungan
kamarnya.

VII. Pembahasan
Abses hati merupakan kista berisi nanah yang terdapat di hati erat hubungannya
dengan sanitasi yang buruk dan status ekonomi yang rendah. Penyebab abses hati
dapat disebabkan oleh infeksi dari bakteri, parasit ataupun jamur. Di negara yang
sedang berkembang seperti Indonesia, abses hati amuba lebih sering didapatkan
secara endemik dibandingkan dengan abses hati piogenik. Abses hati piogenik
disebabkan oleh infeksi bakteri seperti E. coli, S. Faecalis, P.

13
Vulgaris, dan Salmonella typhi. Sedangkan abses hati amebik disebabkan oleh
organisme mikroskopis parasit yaitu E. Histolytica.4
Ada beberapa penyebab umum terjadinya abses hati yaitu : Infeksi saluran empedu
(30% -60%): obstruksi empedu dan kondisi peradangan sekunder (misalnya,
kolesistitis, choledocholithiasis, dan kolangitis, terutama pada pasien dengan
keganasan saluran empedu dengan stent empedu), Infeksi dari organ-organ
pencernaan atau organ pelvis melalui sirkulasi portal (24%): contoh termasuk usus
buntu, divertikulitis, dan perforasi usus, sekitar 20% kasus Tidak diketahui
penyebab pastinya dan Penyebaran hematogen sekunder dengan bakteremia (15%):
infeksi endokarditis, pielonefritis, infeksi mulut yang tidak diobati, semua penyebab
gangguan sistem kekebalan tubuh pada anak-anak (misalnya, leukemia).
Sedangkan faktor risiko terjadinya abses diantaranya seperti adanya Radang usus,
terutama penyakit Crohn, karena hilangnya integritas barrier mukosa, Sirosis hati,
Transplantasi hati, Embolisasi arteri hepatika (pada pasien karsinoma hepatoseluler
yang menjalani terapi TACE (Trans Arterial Chemo Embolization)),
Institusionalisasi (pada lembaga pemasyarakatan, panti wreda, dan lain-lain),
Gangguan sistem kekebalan tubuh, Usia yang lebih tua (terutama terkait dengan
sepsis bilier), Malnutrisi, keganasan, kehamilan, penggunaan steroid, dan asupan
alkohol yang berlebihan merupakan predisposisi pembentukan abses hati.
Tanda gejala yang sering muncul pada penderita abses hati yaitu : Nyeri perut kanan
atas,Demam, Anoreksia (nafsu makan menurum), Nausea (mual), Vomitus
(muntah), Berat badan menurun, Batuk, Pembengkakan perut kanan atas, Ikterus
(kuning pada mata dan kulit), BAB berdarah, Temperatur tubuh naik, Malnutrisi,
Fluktuasi dan Hepatomegali.
Seperti yang terjadi pasien Tn M datang ke RS dengan keluhan nyeri perut, demam
lebih dari 2 minggu, mual dan lemas. Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit
X. Mobilitas pasien dengan bantuan. Di Rumah Sakit X, menurut penyataan
keluarga Tn M didiagnosis terdapat gangguan pada hepar. Saat ini, pasien
terdiagnosis abses hepar.pasien juga menyatakan terjadi penurunan berat badan
yang ditandai dengan baju yang dipakai pasien terasa longgar. Sehingga sebelum
melakukan pengkajian gizi dilakukan skrining gizi terlebih dahulu dengan
pengisian form NRS 2002 dimana Menurut Kondrup J dalam ESPEN Guidelines
for Nutrition Screening 2002 metode NRS 1 ini merupakan alat skrining yang
dikembangkan untuk mengetahui status gizi seseorang dengan asumsi ditandai oleh

14
tingkat keparahan malnutrisi dan tingkat peningkatan akan asupan gizi yang terjadi
karena penyakit yang diderita tersebut serta dalam pelaksanaannya NRS meliputi
dua hal yaitu mengukur kemungkinan terjadinya gizi kurang dan mengukur tingkat
keparahan penyakit yang di derita sehingga cocok digunakan pada pasien Tn M ini.
Sehingga didapatkan skor NRS sebesar 3 yang dikategorikan pasien berisiko
mengalami malnutrisi sehingga perlu dilakukan proses asuhan gizi secara terstandar
oleh ahli gizi rumah sakit tersebut.
Data hasil pengkajian data asessmen pasien didapatkan rangkuman beberapa
besaran masalah yaitu status gizi pasien kurang dengan melihat nilai persentil LILA
pasien, terjadi abses hati karena bakteri salmonella typhi sehingga bisa dipastikan
pasien kurang menjaga hygiene dan sanitasi makan, gangguan makan seperti
adanya mual, muntah, takikardia , takipnea dan penurunan nafsu makan yang
berpotensi memperparah malnutrisi pada pasien Tn M ini, selain itu juga didapatkan
data bahwa ada kemungkinan efek samping obat yang ikut berperan dalam
menambah penurunan nafsu makan pasien dan walaupun pasien sudah pernah
terpapar dengan edukasi gizi tentang makanan yang harus dihindari tetapi dalam
monitoring diri masih kurang dibuktikan dengan kebiasaan makan pasien saat di
rumah sekitar 2-3 kali dan adanya infeksi bakteri salmonella typhi yang
menunjukkan kurang terjaganya hygiene dan sanitasi makan pasien sehingga
intervensi pada kasus in didasarkan pada besaran masalah tersebut dan mencoba
untuk menyelesaikan masalah tersebut secara bertahap sehingga didapatkan
diagnosis gizi seperti :
i. Asupan energi tidak adekuat (NI-1.2) berkaitan dengan penurunan nafsu makan,
mual, takikardia, takipnea, demam dan hipertensi ditandai dengan kecukupan
asupan energi smrs pasien 34% dan mrs 60% dari rekomendasi kebutuhan.
ii. Perubahan nilai laboratorium profil gastrointestinal (NC-2.2) berkaitan dengan
penyakit yang diderita pasien yaitu abses hati dan infeksi bakteri S. Typhi
ditandai dengan peningkatan nilai SGPT 110 U/L dan SGOT 158 U/L.
iii. Kurangnya monitoring diri (NB-1.4) berkaitan dengaan kurangnya menjaga
hygiene dan sanitasi diri serta kurang teraturnya pola makan ditandai dengan
Tn M terinfeksi bakteri salmonella typhi dan memiliki kebiasan makan 2-3 kali
sehari.

15
Sehingga tujuan intervensi pada kasus ini adalah Memenuhi kebutuhan energi
sebesar 2100 kkal secara oral yang disesuaikan dengan kondisi aktual pasien,
Menurunkan progresi kerusakan jaringan hati secara luas dan mencegah terjadinya
komplikasi dan Meningkatkan monitoring diri pasien melalui pendekatan keluarga
dengan edukasi dan konseling untuk memperbaiki tingkat hygiene dan sanitasi serta
pola makan pasien yang akhirnya dapat memperbaiki status gizi pasien.

Pada implementasi intervensi diberikan preskripsi diet seperti lebih diutamakan


karbohidrat kompleks dan rendah gas untuk membantu mengurangi hiperglikemia
dan komplikasi yang akan muncul pada pasien, lemak tidak jenuh diberikan cukup
yaitu sebesar 25% dari total kebutuhan energi dan protein diberikan 1,4 g/kg bb
yang lebih diutamakan dari protein dengan asam amino BCAA karena
untuk memenuhi kebutuhan energi dan mempertahankan kadar gula darah, tubuh
menggunakan alur metabolisme alternatif, berupa perubahan metabolisme lemak
dan protein.

Sehingga Gula darah akan dipertahankan melalui glikogenolisis, lipolisis, dan


glukoneogenesis. Dampaknya, terjadi degradasi protein yang ada di otot, yaitu asam
amino glukogenik, terutama asam amino rantai cabang (branched-chain amino
acids / BCAA) yang membentuk alanin melalui proses transaminase. Alanin masuk
ke dalam siklus glukosa alanin, menghasilkan glukosa sebagai sumber energi.
Singkatnya, kerusakan sel hati akan menurunkan konsentrasi BCAA, karena
digunakan sebagai sumber energi.5

BCAA diperlukan pula untuk eliminasi amonia yang meningkat. Eliminasi amonia
menjadi glutamin memerlukan glutamat atau asam glutamik, sedangkan BCAA
merupakan prekursor glutamat. Ini akan menyebabkan makin menurunnya kadar
BCAA. Di sisi lain, asam amino aromatik (AAA) meningkat karena tidak
dimetabolisme oleh sel hati yang rusak. Akibatnya rasio BCAA / AAA menurun,
dan dapat menyebabkan terjadinya ensefalopati hepatik.

Sehingga dalam rekomendasi menu diberikan sumber protein dengan perbandingan


BCAA lebih banyak dari AAA, BCAA ini merupakan asam amino esensial yang
banyak terdapat di susu, produk susu dan protein nabati.5

16
Untuk monitoring dan evaluasi lebih difokuskan pada evaluasi makan dan
kepatuhan pasien dalam menjalani diet dan menjaga kebersihan makan, untuk nilai
laboratorium akan dimonitoring pada nilai profil gastrointestinal setelah 4 hari
pasien menjalani diet karena ini didasarkan waktu paruh nilai SGOT dan SGPT.

VIII. Kesimpulan
Sehingga dari proses asuhan gizi tersebut pasien mengalami tiga masalah yaitu
Asupan energi tidak adekuat (NI-1.2) berkaitan dengan penurunan nafsu makan,
mual, takikardia, takipnea, demam dan hipertensi ditandai dengan kecukupan
asupan energi smrs pasien 34% dan mrs 60% dari rekomendasi kebutuhan,
Perubahan nilai laboratorium profil gastrointestinal (NC-2.2) berkaitan dengan
penyakit yang diderita pasien yaitu abses hati dan infeksi bakteri S. Typhi ditandai
dengan peningkatan nilai SGPT 110 U/L dan SGOT 158 U/L dan Kurangnya
monitoring diri (NB-1.4) berkaitan dengaan kurangnya menjaga hygiene dan
sanitasi diri serta kurang teraturnya pola makan ditandai dengan Tn M terinfeksi
bakteri salmonella typhi dan memiliki kebiasan makan 2-3 kali sehari.Dan
mencoba menyelesaikan dengan pemberian diet yang telah dimodifikasi serta
peningkatan pengetahuan pasien dan keluarga melalui edukasi dan konseling gizi
serta tetap mengkoordinasikan keadaan aktual pasien dengan profesi kesehatan lain.

17
IX. Daftar Pustaka
1. Kondrup, J DKK. 2003. ESPEN Guidelines for Nutrition Screening 2002. Clinical
Nutrition 22 (4):415-421. doi:10.1016/S0261-5614(03)00098-0.
2. wahyuningsih,Retno.2013.penatalaksanaan Diet pada pasien. Yogyakarta : Graha
Ilmu
3. JNC VII. 2003. The seventh report of the Joint National Committee on prevention,
detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. Hypertension, 42: 1206-
52. http://hyper.ahajournals.org/cgi/content/full/42/6/1206, 8 Desember 2009
4. Sulaiman, Akbar, Lesmana dan Noer. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta:
Jayabadi
5. Leman, martin. 2003. BCAA untuk Sirosis Hepatik. Medical Tribune ed Februari.

18
X. Lampiran
A. Perhitungan Kebutuhan Gizi
1. Antropometri
Panjang ulna : 27,5 cm
Perkiraan Tinggi Badan menurut Rumus ilayperuma
= 97,252 + 2,645 x panjang ulna
= 97,252 + 2,645 x 27,5
= 169,9 cm = 170 cm
TB 170 cm
Perkiraan Berat Badan menurut LILA
Lila = 27 cm
BB = -93,2 + 3,29 x LiLA + 0,43 x TB
BB = -93,2 + 3,29 x 27 + 0,43 x 170
BB = -93,2 + 88,83 + 73,1
BB = 68,73 kg
BB = 68,7 Kg
(rumus Darnis estimated of boy weight in hospitalized-2012)
IMT = BB : TB2
IMT = 23,7 Kg/m2
Perkiraan Status Gizi menurut persentil LILA
LILA persentil : 32,2 ( baku harvard WHO-NCHS)
Persentil = LILA Aktual : LILA persentil x 100%
= 27 : 32,2 x 100%
= 83 % ( gizi kurang )
2. Kebutuhan
a. Sebelum Masuk Rumah Sakit
BEE = 66,47 + 13,75 BB + 5 TB – 6,76 U
= 66,47 + 13,75 (68,7) + 5 (170) – 6,76 (47)
= 66,47 + 944,6 + 850 – 317,72
= 1543 kkal
Faktor Aktivitas ringan
AF = 30 % BEE
= 30 % 1543 = 463 kkal

19
SDA = 10% (BEE+ AF)

= 10% (1543 + 463) = 200 kkal

TEE = BMR + SDA + AF

= 1543 + 200 + 463 = 2206 Kkal

Kebutuhan Zat Gizi Mikro


Karbohidrat= 60 % 2206 :4 = 331 gram
Lemak = 25% 2206 :9 = 61 gram
Protein = 15 % 2206 :4 = 83 gram
Cairan = 68,7 x 2600 : 62 = 2880 ml
Serat = 68,7 x 38 : 62 = 42 gram

Kebutuhan Zat Gizi Mikro


Vitamin A = 68,7 x 600 : 62 = 665 mcg
Vitamin B2 = 68,7 x 1,6 : 62 = 1,77 mg
Vitamin C = 68,7 x 90 : 62= 99,7 mg
Vitamin E = 68,7 x 15 : 62 = 16,6 mg
Vitamin B6 = 68,7 x 1,3 : 62 = 1,44 mg
Vitamin B12 = 68,7 x 2,4 : 62 = 2,65 mcg
Asam folat = 68,7 x 400 : 62 = 443,2 mcg
Kalsium = 68,7 x 1000: 62 = 1108 mg
Magnesium = 68,7 x 350 : 62 = 387,8 mg
Kalium = 68,7 x 4700: 62 = 5207 mg
Natrium = 68,7 x 1500 : 62 = 1662 mg

b. Masuk Rumah Sakit


TEE = BEE x AF x IF
= 1543 x 1,2 x 1,4
= 2592 kkal
AF = tirah baring
Kebutuhan Zat Gizi Makro
Karbohidrat = 59 % 2592 :4 = 382 gram
Lemak = 25 % 2592 = 648 :9 = 72 gram
Protein = 1,4 g x 68,7 Kg = 96 gram
Cairan = 1500-2000 ml/hr
Serat = 68,7 x 38 : 62 = 42 gram

20
Kebutuhan Zat Gizi Mikro
Vitamin A = 68,7 x 600 : 62 = 665 mcg
Vitamin B2 = 68,7 x 1,6 : 62 = 1,77 mg
Vitamin C = 68,7 x 90 : 62= 99,7 mg
Vitamin E = 68,7 x 15 : 62 = 16,6 mg
Vitamin B6 = 68,7 x 1,3 : 62 = 1,44 mg
Vitamin B12 = 68,7 x 2,4 : 62 = 2,65 mcg
Asam folat = 68,7 x 400 : 62 = 443,2 mcg
Kalsium = 68,7 x 1000: 62 = 1108 mg
Magnesium = 68,7 x 350 : 62 = 387,8 mg
Kalium = 68,7 x 4700: 62 = 5207 mg
Natrium = 68,7 x 1500 : 62 = 1662 mg

B. Estimasi Asupan
1. Asupan sebelum masuk rumah sakit
==========================================================
Analysis of the diet plan
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
__________________________________________________________________

nasi putih 150 g 195,0 kcal 42,9 g


roti tawar 40 g 109,6 kcal 20,8 g
gula pasir 26 g 100,6 kcal 26,0 g
madu 5g 15,2 kcal 4,1 g
susu kental manis 17 g 54,4 kcal 9,3 g
tempe kedele murni 25 g 49,8 kcal 4,3 g
tahu 100 g 76,0 kcal 1,9 g
daging ayam 6g 17,1 kcal 0,0 g
ikan gabus segar 14 g 11,7 kcal 0,0 g
buncis mentah 45 g 15,7 kcal 3,6 g
pisang kepok 100 g 115,9 kcal 31,2 g
teh 2g 1,0 kcal 0,2 g

Meal analysis: energy 762,0 kcal (100 %), carbohydrate 144,1 g (100 %)
==========================================================
Result
==========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 762,0 kcal 2400,0 kcal 32 %
price 733,0 cent 2600,0 cent 28 %
protein 27,1 g(14%) 59,0 g(12 %) 46 %
fat 11,3 g(13%) 92,0 g(< 30 %) 12 %
carbohydr. 144,1 g(74%) 419,0 g(> 55 %) 34 %
dietary fiber 6,9 g 30,0 g 23 %

21
phytic acid 714,5 mg - -
calcium 215,3 mg 1000,0 mg 22 %
magnesium 206,9 mg 350,0 mg 59 %
zinc 2,8 mg 10,0 mg 28 %
iron 7,9 mg 10,0 mg 79 %
Vit. B1 0,3 mg 1,2 mg 24 %
Vit. B2 0,3 mg 1,4 mg 24 %
niacine 4,0 mg - -
Vit. B6 0,5 mg 1,5 mg 36 %
pantoth. acid 1,4 mg 6,0 mg 23 %
tot. fol.acid 87,6 µg 400,0 µg 22 %
Vit. B12 0,3 µg 3,0 µg 9%
Vit. C 16,0 mg 100,0 mg 16 %
Vit. A 135,8 µg 1000,0 µg 14 %

2. Asupan setelah masuk rumah sakit


==========================================================
Analysis of the diet plan
==========================================================
Food Amount energy carbohydr.
__________________________________________________________________

nasi tim 450 g 527,0 kcal 115,7 g


sayur sop 250 g 259,9 kcal 26,3 g
tahu 110 g 83,6 kcal 2,1 g
susu segar 20 g 13,2 kcal 1,0 g
ikan kakap 65 g 54,5 kcal 0,0 g
tahu 110 g 83,6 kcal 2,1 g
kecap 10 g 6,0 kcal 0,6 g
kemiri 10 g 27,6 kcal 5,2 g
santan 40 g 28,4 kcal 1,2 g
pepaya 110 g 42,9 kcal 10,8 g
daging ayam 50 g 142,4 kcal 0,0 g
tempeh goreng 50 g 168,5 kcal 8,5 g
sayur asem 250 g 122,5 kcal 14,3 g

Meal analysis: energy 1560,1 kcal (100 %), carbohydrate 187,5 g (100 %)

==========================================================
Result
===========================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
__________________________________________________________________
energy 1560,1 kcal 2400,0 kcal 65 %
price 1687,5 cent 2600,0 cent 65 %
protein 76,4 g(19%) 59,0 g(12 %) 129 %
fat 61,5 g(34%) 92,0 g(< 30 %) 67 %

22
carbohydr. 187,5 g(47%) 419,0 g(> 55 %) 45 %
dietary fiber 20,5 g 30,0 g 68 %
phytic acid 2119,6 mg - -
calcium 654,0 mg 1000,0 mg 65 %
magnesium 514,7 mg 350,0 mg 147 %
zinc 8,5 mg 10,0 mg 85 %
iron 29,5 mg 10,0 mg 295 %
Vit. B1 0,7 mg 1,2 mg 62 %
Vit. B2 0,9 mg 1,4 mg 64 %
niacine 12,8 mg - -
Vit. B6 1,3 mg 1,5 mg 86 %
pantoth. acid 4,0 mg 6,0 mg 66 %
tot. fol.acid 327,1 µg 400,0 µg 82 %
Vit. B12 0,9 µg 3,0 µg 30 %
Vit. C 121,7 mg 100,0 mg 122 %
Vit. A 1802,6 µg 1000,0 µg 180 %

23
C. Rekomendasi Menu
Nama Diet : Diet TETP 2100 kkal
Bentuk Makanan : Makanan Lunak
Frekuensi : 3 kali makan utama dan 2 kali snack
Komposisi : protein 100,3 g, karbohidrat 256 g, lemak 62 g, serat 21,7 g
dan cairan 1500 ml.
Menu Bahan makanan Berat URT Penukar Kkal

Pagi 07:00
Nasi Tim Beras 150 1 gls 1½karbohidrat 175,7
Sayur bening Wortel 100 1 gls 1 sayuran 44,9
Bayam 100 1 gls 1 sayuran 37
Tahu 110 1 ptg bsr 1 nabati 83,6
Bola-bola ikan Ikan mujair 60 1 ekor sdg 1 hewani 50,3
Minyak kelapa sawit 10 1 sdm 2 minyak 86,2
Air Air 300 1 gls
Snack 1 10:00
Biskuit Biskuit 50 5 keping 1 karbohidrat 227,5
Susu Susu 30 3 sdm 1 susu 19,8
Air 300 1 gls
Siang 12:00
Nasi Tim Beras 200 1 ½ gls 2 karbohidrat 234,2
Sup brokoli Brokoli 100 1 gls 1 sayuran 28
Ikan kakap tepung Ikan kakap 40 1 ptg sdg 1 hewani 33,6
Tepung terigu 10 1 sdm 36,4
Minyak kelapa sawit 5 1 sdt 1 minyak 43,1
Perkedel tempe Tempe 50 2 ptg sdg ½ nabati 49,8
bakar
Air Air 300 1 gls
Snack 2 14:00
Pudding alpukat Buah alpukat 100 1 bh 1 buah 161,1
susu Susu 20 2 sdm 1 susu 147,2
Gula pasir 13 1 sdm 1 gula 50,3
Agar-agar 2 ½ bks
Malam 20:00
Bubur Tepung beras merah 150 15 sdm 1½karbohidrat 175,7
Semur tahu Tahu 110 1 bj bsr 1 nabati 83,6
Labu air 100 1 gls 1 sayuran 20,1
Orak arik daging Daging ayam giling 40 1 ptg sdg 1 hewani 114
ayam Telur ayam 30 ½ btr ½ hewani 46,5
Pisang kepok Pisang kepok 110 1 bh 1 buah 127,5
Susu Susu 40 4 sdm 2 susu 26,4
Air 300 1 gls bsr

24
=============================================================
Analysis of the diet plan
=============================================================
Food Amount energy carbohydr.
_____________________________________________________________________

BREAKFAST
nasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 g
carrot 100 g 44,9 kcal 10,5 g
bayam segar 100 g 37,0 kcal 7,3 g
tahu 110 g 83,6 kcal 2,1 g
ikan mujair segar 60 g 50,3 kcal 0,0 g
minyak kelapa sawit 10 g 86,2 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 477,8 kcal (22 %), carbohydrate 58,4 g (23 %)

1. BREAK
sun_MP-ASI Biskuit 50 g 227,5 kcal 1,4 g
susu sapi 30 g 19,8 kcal 1,4 g

Meal analysis: energy 247,3 kcal (11 %), carbohydrate 2,8 g (1 %)

LUNCH
nasi tim 200 g 234,2 kcal 51,4 g
broccoli, boiled 100 g 28,0 kcal 5,1 g
ikan kakap 40 g 33,6 kcal 0,0 g
tepung terigu 10 g 36,4 kcal 7,6 g
minyak kelapa sawit 5g 43,1 kcal 0,0 g
tempe kedele murni 50 g 99,5 kcal 8,5 g

Meal analysis: energy 474,8 kcal (22 %), carbohydrate 72,6 g (28 %)

2. BREAK
avocado 100 g 161,1 kcal 7,4 g
tepung susu skim 40 g 147,2 kcal 20,6 g
gula pasir 13 g 50,3 kcal 13,0 g
agar-agar 2g 0,0 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 358,6 kcal (17 %), carbohydrate 41,0 g (16 %)

DINNER
nasi tim 150 g 175,7 kcal 38,6 g
tahu 110 g 83,6 kcal 2,1 g
labu air mentah 100 g 20,1 kcal 4,3 g
daging ayam 40 g 114,0 kcal 0,0 g
telur ayam 30 g 46,5 kcal 0,3 g
pisang kepok 110 g 127,5 kcal 34,3 g
susu sapi 40 g 26,4 kcal 1,9 g

Meal analysis: energy 593,7 kcal (28 %), carbohydrate 81,5 g (32 %)

25
=============================================================
Result
=============================================================
Nutrient analysed recommended percentage
value value/day fulfillment
_____________________________________________________________________
energy 2152,3 kcal 2400,0 kcal 90 %
price 2831,5 cent 2600,0 cent 109 %
protein 100,3 g(20%) 59,0 g(12 %) 170 %
fat 62,4 g(28%) 92,0 g(< 30 %) 68 %
carbohydr. 256,4 g(52%) 419,0 g(> 55 %) 61 %
dietary fiber 21,7 g 30,0 g 72 %
phytic acid 1664,0 mg - -
calcium 1473,7 mg 1000,0 mg 147 %
magnesium 620,1 mg 350,0 mg 177 %
zinc 12,6 mg 10,0 mg 126 %
iron 27,5 mg 10,0 mg 275 %
Vit. B1 1,5 mg 1,2 mg 122 %
Vit. B2 2,3 mg 1,4 mg 162 %
niacine 21,1 mg - -
Vit. B6 3,3 mg 1,5 mg 222 %
pantoth. acid 7,1 mg 6,0 mg 119 %
tot. fol.acid 386,0 µg 400,0 µg 97 %
Vit. B12 4,3 µg 3,0 µg 143 %
Vit. C 142,2 mg 100,0 mg 142 %
Vit. A 1920,1 µg 1000,0 µg 192 %

26
27
28

Anda mungkin juga menyukai