DI RUANG KEMUNING 5
Oleh:
A. ASSESMENT
1. Riwayat Pasien
a. Data Personal
Nama : Tn. E
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama/Suku : Islam/Sunda
Pekerjaan : Wiraswasta
No. Rekam Medik : 0001490892
Ruang : Kemuning lantai 5/ kelas II/kamar 8
Tanggal Masuk Ruangan : 17 November 2015
Tanggal Asessment : 18 November 2015
Pendidikan : Sekolah Lanjutan Atas (SLA)
Diagnosa : Tumor Intra Abdomen
Cara Pembayaran : Kontraktor BPJS Askes
Perokok : Tidak
b. Riwayat Penyakit
1. Riwayat penyakit terdahulu :
Pasien pernah mengalami tindakan operatif pada bagian
abdomen di RS Majalengka 1 tahun yang lalu. Pasien
didiagnosa Tumor Intra Abdomen.
Sejak 1 tahun yang lalu pasien sering mengeluh nyeri pada
perut bagian atas dan perut terasa seperti kembung. Terdapat
benjolan pada bagian perut.
2. Riwayat penyakit sekarang :
Sebelum masuk rumah sakit, pasien mengalami lemah, nyeri
perut dan rasa kembung hebat, serta pembengkakan pada perut.
Kemudian oleh keluarga langsung dibawa ke RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
Pasien masuk Rumah Sakit tanggal 17 November 2015 dan
kemudian dirawat di ruang Kemuning 5. Pasien didiagnosis
menderita Tumor Intra
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga pasien yang memiliki penyakit yang sama
dengan pasien.
c. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien mempunyai 1 orang istri dan 3 orang anak. Pasien adalah seorang
wiraswasta. Saat ini, pasien hanya tinggal sendiri dan dijaga oleh ketiga
anaknya secara bergantian. Tempat tinggal pasien terletak di daerah
kabupaten Majalengka Jawa Barat.
Recall 24 Jam
Kebiasaan makan pasien selama dirawat di rumah sakit: Pasien pada
awal masuk Rumah Sakit dokter memberikan diit bubur saring, rute
makanan per oral, frekuensi pemberian makanan 3x makanan utama
dan 2x makanan selingan. Pasien hanya mampu mengonsumsi bubur
sumsum + kinca 1P, buah 0.5P, dan susu sapi 0.5P. Adapun hasil recall
nya adalah sebagai berikut
Tabel. 2 Hasil Recall 24 Jam
Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 378 13.0 9.6 58.0
Kebutuhan 1800 67.5 50.0 270.0
% 21.0 19.3 19.3 21.5
COMPARATIVE STANDARD
Kategori > 85% : Gizi Baik
70-85 % : Gizi Kurang
< 70 % : Gizi Buruk
4. Data Biokimia
Berikut ini adalah hasil pemeriksaan biokimia 17 November 2015
Tabel 4. Hasil pemeriksaan biokimia
Jenis
Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Pemeriksaan
C. INTERVENSI GIZI
1. Rencana Intervensi Gizi
a. Tujuan :
1. Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
pasien.
2. Meningkatkan atau mempertahankan LILA serta status gizi pasien
agar tidak mengalami malnutrisi lebih lanjut.
3. Memberikan edukasi kepada pasien tentang formula enteral polimerik,
mulai dari cara pembuatannya, jadwal pemberiannya, kegunaannya
bagi tubuh, dan hubungannya dengan kondisi yang sedang dialami.
b. Prinsip dan Syarat Diit
Energi diberikan sesuai kebutuhan yaitu 1800 kkal.
Protein diberikan 15% dari kebutuhan energi yaitu 67.5 gr.
Lemak diberikan 25% dari kebutuhan energi yaitu 50.0 gr.
Karbohidrat diberikan 60% dari kebutuhan energi yaitu 270.0 gr.
Bentuk Makanan : Saring
Jenis Diit : Gizi seimbang
Route makanan : Per oral
Frekuensi Makanan : 3 kali makan utama, 2 kali selingan,
dan 2 x 55 gram Formula Enteral
Polimerik.
c. Perhitungan kebutuhan zat gizi
COMPARATIVE STANDARD
Rumus The Mifflin-St J Equations (1990)
Laki-laki :
BMR = (10 x BB) + (6.25 x TB) (5 x U) + 5
= (10 x 57) + (6.25 x 158) (5 x 62) + 5
= 1252.5 kkal
TEE = BMR x FS x FA
= 1252.5 x 1.4 x 1
= 1753.5 kkal => 1800 kkal
P = 15% x TEE = 67.5 gr
4
L = 25% x TEE = 50.0 gr
9
KH = 60% x TEE = 270.0 gr
4
d. Rancangan Diit
Rancangan diit sehari makanan cair pada tanggal 19 s/d 22 November
2015 yaitu :
Tabel 6. Perencanaan menu makanan pasien
Nilai Gizi
Waktu Bahan Berat
Penukar E L KH
Pemberian Makanan (gr) P (gr)
(kkal) (gr) (gr)
Bubur
1P 200 gr 116 2.5 0.6 25
sumsum
Kinca 1P 26 gr 100 0 0 24
Telur 1P 55 gr 75 7 5 0
Siang
Buah 1P - 50 0 0 24
Formula
Enteral - 55 gr 238 9.2 7.3 34.8
Polimerik
Susu sapi
16.00 1P 200cc 125 7 6 10
segar
Bubur
Sore 1P 200 gr 116 2.5 0.6 25
sumsum
Kinca 1P 26 gr 100 0 0 24
Telur 1P 55 gr 75 7 5 0
Buah 1P - 50 0 0 24
Formula
Enteral - 55 gr 238 9.2 7.3 34.8
Polimerik
Bubur
1P 200 gr 116 2.5 0.6 25
sumsum
Kinca 1P 26 gr 100 0 0 24
Pagi Telur 1P 55 gr 75 7 5 0
Formula
Enteral - 55 gr 238 9.2 7.3 34.8
Polimerik
Susu sapi
10.00 1P 200cc 125 7 6 10
segar
Total 1937 70.0 50.9 295.5
Kebutuhan 1800 67.5 50.0 270.0
% 107.6 103.7 101.8 109.4
e. Rencana Implementasi
Pelaksanaan asuhan gizi ini dilakukan bersama dengan Ahli Gizi Ruangan,
pramusaji ruangan, keluarga pasien serta pasien sendiri :
Dokter dan perawat
Melakukan koordinasi dengan dokter dan perawat untuk mengetahui
preskripsi diit awal yang berikan, memperoleh data-data tentang jenis
obat yang diberikan, dan data-data fisik klinis pasien.
Ahli Gizi
Melakukan koordinasi dengan ahli gizi tentang cara penentuan
kebutuhan pasien, menterjemahkan jenis diit yang diberikan oleh
dokter ke dalam makanan, menentukan jenis diit yang akan diberikan
kepada pasien serta perubahan jenis diit sesuai dengan kondisi pasien.
Pramusaji Ruangan
Setelah rancangan diit dibuat, kemudian informasi jenis perubahan diit
dan penambahan extra diberitahukan kepada pramusaji ruangan agar
makanan diubah untuk pasien. Makanan yang akan di berikan kepada
pasien ditimbang terlebih dahulu (diporsikan secara akurat sesuai
dengan rancangan kebutuhan yang dibuat). Dan apabila terdapat sisa
makanan, maka perlu ditimbang juga agar diketahui dengan pasti nilai
asupan yang diterima oleh pasien.
Keluarga Pasien dan Pasien
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarganya tentang formula
enteral polimerik, mulai dari cara penggunaannya, jadwal
pemberiannya, kegunaannya bagi tubuh, dan hubungannya dengan
kondisi yang sedang dialami.
f. Rencana Edukasi
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Waktu : Sebelum pemberian makan sore
Tempat : Kemuning lantai 5, kamar 8 bed 5
Materi :
1. Anjuran untuk menghabiskan makanan yang telah disajikan
2. Hubungan kebutuhan gizi pasien dengan penyakit yang
diderita.
3. Cara menggunakan formula enteral yang baik dan benar.
4. Cara dan frekuensi pemberian makanan.
5. Kegunaan dan tujuan pemberian makanan cair sesuai
kebutuhan.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
3. Implementasi
Implementasi dilakukan selama 3 hari, pada tanggal 19 November 2015
dimulai dari waktu makan siang sampai dengan tanggal 22 November 2015
waktu makan snack. Pada implementasi kasus ini, frekuensi makanan yang
disajikan untuk pasien ini yaitu 3 kali makan utama dalam bentuk saring, 2
kali selingan susu, serta 3 kali formula enteral polimerik. Makanan yang akan
diberikan pada pasien, terlebih dahulu dipesan dari dapur susu dan dapur diit
menggunakan form rancangan diit khusus yang telah di setujui oleh ahli
gizi ruangan, makanan yang dipesan sesuai dengan rancangan diit yang telah
dibuat. Dan pemberian edukasi setiap sebelum makan sore selama 3 hari
implementasi kepada pasien dan keluarganya tentang makanan yang
diberikan sudah sesuai dengan kebutuhan pasien pada saat ini.
D. MONITORING DAN EVALUASI
1. Monitoring dan Evaluasi Hari Pertama
a. Hasil Monitoring
Asupan Makanan
Tabel 9. Hasil monitoring asupan ke 1
Energi Protein Lemak Karbohidrat
Keterangan
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 1793 40.8 36.4 222.2
Kebutuhan 1800 67.5 50 270
% 99.6 60.4 72.9 82.3
Pengukuran LILA
Tidak dilakukan pengukuran LILA pada hari terakhir
implementasi.
100
80
60
40
20
0
Energi Protein Lemak Karbohidrat
A. Kesimpulan
1. Dari hasil monitoring dan evaluasi selama 2 hari, dapat disimpulkan
bahwa pasien dapat menerima terapi diit makanan saring dengan
kombinasi pemberian formula enteral polimerik komersil yang
diberikan, hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan asupan makan
mencapai > 80% kebutuhan.
2. Pengukuran antropometri pasien tidak dapat dilakukan.
3. Edukasi yang diberikan pada pasien dan keluarga pasien mengerti
dengan edukasi yang diberikan selama intervensi dilakukan dalam
waktu 2 hari.
4. Rencana monitoring dan evaluasi yang ditargetkan selama 3 hari di
mulai tanggal 19 November 2015 sampai 22 November 2015 hanya
berlangsung 2 hari dikarenakan pasien meninggal dunia pada 22
November 2015 pukul 06.00 WIB
B. Saran
Dalam pemberian makanan kepada pasien sebaiknya sesuai dengan kondisi pasien
dan intervensi yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan pasien, sehingga dapat
menghilangkan atau mengurangi masalah gizi yang dialami oleh pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2010). Penuntun Diit. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Smelster, Suzanne C. (2001). Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8, Vol. 2.
Jakarta : EGC.
Gutawa, M. (2013). Terminologi dalam Proses Asuhan Gizi Terstandar.
Bandung.
International Diitetics and Nutrition Terminology (IDNT) Reference Manual:
Standarize Language for the nutriotion Care Processes.2013.4th ed.
Chicagu,IL.Academy Of Nutrition And Diitetics.