DOSEN PEMBIMBING:
Mahpolah, M.Kes
Oleh :
PROGRAM DIPLOMA IV
JURUSAN GIZI
2017
Kasus Glomerulus Nefritis Akut
Seorang anak perempuan berinisial BA berumur 2,2 tahun dengan berat badan 11 kg
(BBK = 8,75 kg), tinggi badan 78,5 cm. Pasien mengalami keluhan bengkak kaki dan
tangan mulai 4 hari yang lalu hingga sekarang. Pasien suka mengkonsumsi minuman teh
gelas sebanyak 6 gelas perhari. Setelah dirawat 2 hari di rumah sakit, keluhan mual
muntah sudah hilang dan suhu 370C
SKRINING GIZI DAN NUTRITION CARE PROCESS
A. Skrining Gizi
Ruang Rawat : Anggrek I2 No. RM : 315817
Nama OS : B.A Tanggal MRS : 2 November 2015
Umur : 2 tahun 2 bulan Tanggal Skrining: 3 November 2015
Jenis Kelamin : Wanita Diagnosis : ISK dan GNA
PEMERIKSAAN FISIK
1. Kehilangan lemak 1.( √)tidak ada
subkutan (trisep, bisep) 2.( )salah satu tempat A
3.( )kedua tempat
2. Kehilangan massa otot 1.(√)tidak ada
(tl.selangka, scapula 2.( )salah satu tempat A
/tl.belikat, tl.rusuk, betis 3.( )kedua tempat
3.Edema 1.( )tidak ada / sedikit
(bisa ditanyakan ke dokter 2.(√)sedang / tungkai B
/perawat 3.( ) berat (anasarka)
4. Asites 1.( √ ) tidak ada A
2.( )sedang
3.( )berat
KESELURUHAN SKOR SGA
A = Gizi baik / normal (skor “A” pada >50% kategori atau ada peningkatan 4 5 1
signifikan)
B = Gizi kurang / sedang (skor “B” pada >50% kategori)
C = Gizi buruk (skor “C” pada >50% kategori, tanda-tanda fisik signifikan)
Berdasarkan status gizi pasien dengan metode Screening Global Assesment (SGA)
dapat diketahui status gizi kurang dengan score B >50%.
B. Identitas Pasien
1. Identitas Pasien
2. Riwayat Penyakit
C. ASSESMENT
1. Antropometri
Tabel 5. Antropometri
Berat Badan (BB) : 11 Kg BB idaman/ideal:
Aktual = (Ux2) + 8
BB koreksi : 11-11(25%) = (2x2) + 8
: 11-2,75 = 4 + 8 = 12 kg
: 8,25 kg
Tinggi Badan (TB) : 78,5 cm Z-Score
BB/U = 8,25 – 12,1 = - 3,85 = -2,75 SD
12,1 – 10,7 1,4
BB/TB = 8,25 – 9,9 = -1,65 = -2,06 SD
9,9 – 8,25 0,8
TB/U = 78,5 – 87,4 = -8,9 = -2,6 SD
87,4 - 84,1 3,3
Tinggi Lutut : cm Rumus estimasi TB berdasar tinggi lutut:
Rentang Lengan : cm Rumus estimasi TB berdasar rentang
lengan:
Lingkar Pinggul : cm
2. Biokimia
Tabel 6. Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan urin/darah Kadar Rentang Normal Keterangan
Leukosit 17.99 4.5 -11. 10^3/UL Tinggi
Hemoglobin 10.7 12-16 g/dL Rendah
MCV 74.4 86 – 108 fL Rendah
MCH 24.6 28 – 31 pg Rendah
Trombosit 588 150 – 450 10^3/UL Tinggi
Laju Endap Darah I 14 6 – 11 mm Tinggi
Laju Endap Darah II 35 6 – 20 mm Tinggi
Eosinofil 0,3 1–5% Rendah
Protein Total 5,7 6,6 – 8,7 g/dl Rendah
Urobilinogen (+2)/4 0,2 – 1 mg/dl Tinggi
Keton + / 10 < 5 mg/dl Tinggi
Blood (+3)/ 250 < 5/mikro Tinggi
Leukosit (+2)/ 75 < 10/ mikro Tinggi
Epithel 0-2 5-15 / LPK Rendah
Leukosit 5-8 1-4 /LPB Tinggi
Erythrosit 3-5 0-1 /LPB Tinggi
Bakteri + - Ada
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan biokimia :
1. Pasien mengalami anemia dibuktikan dengan hasil kadar
hemoglobin, MCV, MCH rendah dan trombosit tinggi.
2. Pasien mengalami infeksi dibuktikan dengan hasil kadar leukosit,
Laju Endap Darah I dan Laju Endap Darah II tinggi, eosinofil rendah
dan keton tinggi.
3. Pasien mengalami gangguan ginjal yang dibuktikan dengan hasil
kadar blood tinggi dan protein total rendah.
4. Pasien mengalami Infeksi Saluran Kemih yang dibuktikan dengan
hasil kadar urobilinogen tinggi, erythrosit tinggi,leukosit tinggi,
ephithel rendah dan adanya bakteri di dalam urin.
3. Fisik
Tabel 7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum Composmentis, lemah
Vital sign:1. Tensi
1. Respirasi
2. Nadi
3. Suhu
: 37 0C
Kepala/ abdomen/ ekstrimitas dll Odema tungkai +/+
Odema lengan -/+
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan klinik/fisik :
Pasien dengan kesan umum composmentis dan lemah memiliki odema di
kedua tungkai dan di lengan sebelah kiri.
4. Dietary History
a. Kesimpulan Berdasarkan Riwayat Gizi:
Pasien memiliki pola makan yang tidak baik dibuktikan dengan pasien banyak
mengkonsumsi teh gelas sebanyak 6 gelas/hari dan nasi soto.
b. Hasil Recall 24 jam diet : di Rumah Sakit
Tanggal : 3 November 2015
Diet RS : TD I (Bubur saring) Rendah Garam
Tabel 8. Hasil Recall 24 jam
Implementasi Energi Protein Lemak KH Na Cairan K
(kkal) (g) (g) (g) (mg) (ml) (mg)
Asupan oral 270,6 4,8 7,3 48,2 23,3 300 194,6
Asupan Enteral 432
Parrenteral
Kebutuhan 808 30,3 17,95 131,3 600 1600 308
% asupan 33,4 15,84 40,66 36,7 3,8 45,75 63,18
Kesimpulan berdasarkan recall 24 jam:
Klasifikasi tingkat konsumsi zat gizi menurut Depkes RI (2003), dibagi menjadi
tiga kategori dengan cut of points masing-masing sebagai berikut:
Kurang : <60%
Cukup : 60% – 70 %
Baik : ≥80%
Berdasarkan perhitungan recall 24 jam, asupan energi, protein, lemak dan
karbohidrat pasien tergolong kurang (<60%). Kalium cukup.
5. Medical History
a. Terapi Medis
Tabel 9. Terapi Medis
Jenis obat/tindakan Fungsi Interaksi dengan Zat Gizi
Inj furosemid 1x10 Sebagai obat diuretik yang makanan tidak
mg digunakan untuk membuang mempengaruhi efek
cairan yang berlebih di dalam diuretic
tubuh
Inj Dexamethasone Mengatasi mual, muntah,
3x2 mg meredakan infeksi dan odema
Infus KaEN 3B Untuk menambahkan cairan
dan elektrolit
D. DIAGNOSIS GIZI
Tabel 10. Diagnosis Gizi
NI - 2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan
menurunnya nafsu makan dibuktikan dengan hasil recall asupan energi
33,4 %, protein 15,84%, lemak 40,66% dan karbohidrat 36,7%.
NI - 5.4 Pembatasan kebutuhan cairan berkaitan Glomerulonefritis Akut (GNA)
dibuktikan dengan adanya odema.
NI – 5.4 Pembatasan kebutuhan natrium berkaitan dengan Glomerulonefritis Akut
(GNA) dibuktikan dengan adanya odema
NC - 2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan infeksi dibuktikan dengan
hasil laboratorium kadar leukosit tinggi, Laju Endap Darah I dan II tinggi,
dan keton tinggi.
NC -2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan Infeksi Saluran Kemih
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan kadar urobilinogen tinggi, erythrosit
tinggi, leukosit tinggi dan ada bakteri di dalam urin.
NC – 3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan Infeksi Saluran Kemih dan
Glomerulonefritis Akut (GNA) dibuktikan dengan hasil perhitungan Z-
score BB/TB kurus
NB – 1.5 Keliruan pola makan berkaitan dengan pengetahuan kurang dibuktikan
dengan kelebihan mengonsumsi tehh gelas
E. INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
a. Memberikan makanan yang adekuat dan tidak memberatkan fungsi ginjal.
b. Meningkatkan status gizi.
c. Mencegah terjadinya komplikasi.
d. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.
2. Syarat/Prinsip Diet :
a. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhannya yaitu 100 kalori/BBI, sebesar
12000 kkal
b. Protein cukup, yaitu 1.8 g/BBI dari kebutuhan energi total sebesar 21,6 gr gram.
Utamakan asupan protein biologis tinggi.
c. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total sebesar 33,33 gram
d. Kerbohidrat sesuai dengan sisa perhitungan energi, protein dan lemak yaitu 67,8
% dari kebutuhan total sebanyak 203,4 gram.
e. Cairan sesuai dengan kebutuhan, yaitu vol urin tampung ditambah 500 ml kurang
cairan infus, jadi kebutuhan cairan sebesar 308 ml
f. Rendah garam/ Natrium, yaitu 600-800 mg/hari atau ½ sdt garam karena ada
odema.
g. Rendah Kalium, yaitu 1600-2800 mg/hari.
h. Makanan diberikan dalam bentuk dicerna, porsi kecil tapi sering.
i. Bahan makanan yang boleh diberikan
1) Sumber Karbohidrat : Nasi, mie, bihun, kentang, tepung-tepungan,
singkong, ubi dan makroni.
2) Sumber protein : Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan bahan
makanan yang protein dengan nilai biologi tinggi.
3) Sumber lemak : minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kelapa
sawit, minyak kedelai, margarine dan mentega rendah garam.
4) Sumber vitamin dan mineral: semua sayuran dan buah yang rendah kalium.
- Protein = 1,8 gr x 12
= 21,6 gr x 4
= 86,4 / 1200 x 100
= 7,2 %