Anda di halaman 1dari 17

DIETETIK LANJUT

PAGT KASUS GLOMERULUS NEFRITIS AKUT

DOSEN PEMBIMBING:
Mahpolah, M.Kes

Oleh :

Eka Rusliana P07131215095

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

PROGRAM DIPLOMA IV

JURUSAN GIZI

2017
Kasus Glomerulus Nefritis Akut

Seorang anak perempuan berinisial BA berumur 2,2 tahun dengan berat badan 11 kg
(BBK = 8,75 kg), tinggi badan 78,5 cm. Pasien mengalami keluhan bengkak kaki dan
tangan mulai 4 hari yang lalu hingga sekarang. Pasien suka mengkonsumsi minuman teh
gelas sebanyak 6 gelas perhari. Setelah dirawat 2 hari di rumah sakit, keluhan mual
muntah sudah hilang dan suhu 370C
SKRINING GIZI DAN NUTRITION CARE PROCESS

A. Skrining Gizi
Ruang Rawat : Anggrek I2 No. RM : 315817
Nama OS : B.A Tanggal MRS : 2 November 2015
Umur : 2 tahun 2 bulan Tanggal Skrining: 3 November 2015
Jenis Kelamin : Wanita Diagnosis : ISK dan GNA

Tabel 1. Formulir Skrining dengan SGA


SKOR SGA
DESKRIPSI JAWABAN A B C
1. Berat badan:
BB biasa
11 kg
BB awal MRS/saat ini
11 kg
BBK
8,75 kg
TB = 78,5 cm
Kehilangan BB selama 6 1. ( ) tidak ada
2. ( ) ada perubahan, bertambah atau
bulan terakhir
menurun <5%
3. ( )Ada penurunan BB 5-10% C
4. (√ ) ada penurunan BB >10%
5. ( ) tidak tahu (tidak discore)
Perubahan BB selama 2 1. (√) tidak ada
2. ( ) tidak ada, tapi BB dibawah atau
minggu terakhir. Bila pasien
diatas normal
tidak yakin, tanyakan : 3. ( ) ada kenaikan, tapi BB belum normal
4. ( ) BB turun
1. Perubahan ukuran ikat
pinggang
2. Perubahan ukuran
pakaian
3. Asumsi teman terlihat
“lebih kurus”
2. Asupan makan 1. ( ) asupan cukup dan tidak ada
Perubahan dan jumlah perubahan, kalaupun ada perubahan
hanya sedikit dan atau dalam waktu
asupan akhir-akhir ini
yang singkat
dibandingkan dengan 2. ( ) asupan menurun dari pada sebelum
B
sakit tapi tahap ringan
kebiasaan.
3. (√) asupan rendah tapi ada peningkatan
4. ( ) asupan sangat tidak cukup dan
menurun tahap berat dari pada
sebelumnya.
Lamanya dan derajat 1. ( √ ) <2 minggu, sedikit/tanpa perubahan A
2. ( ) >2 minggu, perubahan ringan-sedang
perubahan asupan
3. ( ) tak bisa makan, perubahan drastis
makanan
3. Gejala Gastrointestinal Jika tidak, Frekuensi Lamanya
1. Anoreksia
langsung ke
1.(√ ) YA 1.( )tdk pernah 1.(√)>2mgg
2.( ) TDK 2.( )tiap hari 2.( )<2mgg
3.(√)2-3x/mgg
4.( )1-2x/mgg
2. Mual 1.( √ )YA 1.( )tdk pernah 1.(√)>2mgg
2.( )TDK 2.( )tiap hari 2.( )<2mgg
3.(√ ) 2-3x
/minggu
4.( ) 1-2x
/minggu
3. Muntah 1.( √ )YA 1.( )tdk pernah 1.(√)>2mgg
2.( )TDK 2.(√)tiap hari 2.( )<2mgg
3.( )2-3x
/minggu
4.( √ )1-2x
/minggu
4. Diare 1.( )YA 1.( )tdk pernah 1.( )>2mgg
2.(√)TDK 2.( )tiap hari 2.( )<2mgg
3.( )2-3x
/minggu
4.( )1-2x
/minggu
 Jika beberapa gejala atau tidak ada gejala, sebentar-sebentar B
 Jika ada beberapa gejala > 2 minggu
 Jika > 1 semua gejala setiap hari/ teratur > 2 minggu
4. Kapasitas fungsional 1.( )aktivitas normal, tidak ada kelainan,
*Deskripsi keadaan kekuatan/stamina tetap B
fungsi tubuh 2.( √ )aktivitas ringan, mengalami hanya
sedikit penurunan (tahap ringan)
3.( )tanpa aktivitas/ ditempat tidur,
penurunan kekuatan/stamina (tahap
buruk)
5. Penyakit dan hubungan 1.( ) tidak
dengan kebutuhan gizi
2.( √ ) ya
 Secara umum, ada
gangguan stress 1.( √ )rendah
metabolik?
(mis: hernia inguinal, infeksi, penyakit
 Bila ada, kategorinya
(stress metabolic akut) jantung kongestif) B
2.( ) sedang
(mis: DM + pneumonia)
3.( ) tinggi
(mis: ulcerative colitis + diare, kanker,
peritonitis berat)

PEMERIKSAAN FISIK
1. Kehilangan lemak 1.( √)tidak ada
subkutan (trisep, bisep) 2.( )salah satu tempat A
3.( )kedua tempat
2. Kehilangan massa otot 1.(√)tidak ada
(tl.selangka, scapula 2.( )salah satu tempat A
/tl.belikat, tl.rusuk, betis 3.( )kedua tempat
3.Edema 1.( )tidak ada / sedikit
(bisa ditanyakan ke dokter 2.(√)sedang / tungkai B
/perawat 3.( ) berat (anasarka)
4. Asites 1.( √ ) tidak ada A
2.( )sedang
3.( )berat
KESELURUHAN SKOR SGA
A = Gizi baik / normal (skor “A” pada >50% kategori atau ada peningkatan 4 5 1
signifikan)
B = Gizi kurang / sedang (skor “B” pada >50% kategori)
C = Gizi buruk (skor “C” pada >50% kategori, tanda-tanda fisik signifikan)
Berdasarkan status gizi pasien dengan metode Screening Global Assesment (SGA)
dapat diketahui status gizi kurang dengan score B >50%.

B. Identitas Pasien
1. Identitas Pasien

Tabel 2. Identitas Pasien


Nama : B.A No RM :315817
Umur : 2 tahun 2 bulan Ruang : Anggrek I2
Jenis Kelamin : Perempuan Tgl masuk : 2-11-2015
Agama : Islam Tgl kasus : 3-11-2015
Pekerjaan/ : Banjaran, Cengklik,
:- Alamat
penghasilan Cukilan, Suruh, Semarang
Diagnosis
Pendidikan :- :ISK dan GNA
medis

Aktivitas fisik : Ringan Suku/Bangsa : Jawa

2. Riwayat Penyakit

Tabel 3. Riwayat Penyakit


Keluhan Utama Bengkak kaki dan tangan mulai 4 hari yang lalu, bengkak
bertambah di lengan kiri, muntah, tidak panas, nafsu makan
berkurang
Riwayat Penyakit -
Dahulu
Riwayat Penyakit Tidak ada
Keluarga
Riwayat Penyakit ISK dan GNA
Sekarang
3. Riwayat Gizi

Tabel 4. Riwayat Gizi


Alergi/pantangan Tidak ada
makanan
Diet yang pernah Sebutkan jenis dan frekuensi
dijalankan -
Kebiasaan makan Sebutkan jenis dan frekuensi
Nasi soto ½ mangkok / hari @50gram
Teh gelas 6 gls/hari, kadang tambah air putih ± 300 ml
Asupan makan di rumah :
- Energi = 441,5 kkal (39,2 % dari kebutuhan)
- Protein = 1,7 gram (6,53 % dari kebutuhan)
- Lemak = 0,2 gram (0,4 % dari kebutuhan)
- Karbohidrat = 110,4 gram(71,22% dari kebutuhan)
- Na=9,9 mg (0,99 % dari kebutuhan)
- Kalium= 82,1 mg (2,7 % dari kebutuhan)
- Fe= 0,2 mg (0,025 % dari kebutuhan)
- Cairan =1250 ml (104,1 % dari kebutuhan)
Makanan kesukaan Lele, kepala ayam, sayur (wortel), makanan yang gurih

Suplementasi gizi Sebutkan jenis/nama dan frekuensi

Cara pengolahan Menggoreng


makanan
Masalah Nyeri ulu hati : -
gastrointestinal Mual : +
Muntah : +
Konstipasi : -
Anoreksia : +
Diare : -
Perubahan pengecapan/penciuman : -
Gangguan mengunyah : -
Gangguan menelan : -
Lain-lain :
Perubahan berat 2, 75 kg
badan
Lain-lain

C. ASSESMENT
1. Antropometri
Tabel 5. Antropometri
Berat Badan (BB) : 11 Kg BB idaman/ideal:
Aktual = (Ux2) + 8
BB koreksi : 11-11(25%) = (2x2) + 8
: 11-2,75 = 4 + 8 = 12 kg
: 8,25 kg
Tinggi Badan (TB) : 78,5 cm Z-Score
BB/U = 8,25 – 12,1 = - 3,85 = -2,75 SD
12,1 – 10,7 1,4
BB/TB = 8,25 – 9,9 = -1,65 = -2,06 SD
9,9 – 8,25 0,8
TB/U = 78,5 – 87,4 = -8,9 = -2,6 SD
87,4 - 84,1 3,3
Tinggi Lutut : cm Rumus estimasi TB berdasar tinggi lutut:
Rentang Lengan : cm Rumus estimasi TB berdasar rentang
lengan:

Lingkar Lengan Atas : cm % LLA :


(LLA)
Lingkar Pinggang : cm Rasio lingkar pinggang/ pinggul:

Lingkar Pinggul : cm

Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan antropometri:


Berdasarkan pengukuran antropometri BB dan TB status gizi pasien termasuk
kurus (BB/TB) = -2,06 SD. Klasifikasi pengukuran Z-Score berdasarkan indeks
BB/TB menurut Depkes (2004), dibagi menjadi empat yaitu :
- Gizi sangat kurus : < -3 SD
- Gizi kurus : -3 SD s/d < -2 SD
- Gizi normal : -2SD s/d + 2 SD
- Gizi Gemuk : > +2 SD

2. Biokimia
Tabel 6. Pemeriksaan Biokimia
Pemeriksaan urin/darah Kadar Rentang Normal Keterangan
Leukosit 17.99 4.5 -11. 10^3/UL Tinggi
Hemoglobin 10.7 12-16 g/dL Rendah
MCV 74.4 86 – 108 fL Rendah
MCH 24.6 28 – 31 pg Rendah
Trombosit 588 150 – 450 10^3/UL Tinggi
Laju Endap Darah I 14 6 – 11 mm Tinggi
Laju Endap Darah II 35 6 – 20 mm Tinggi
Eosinofil 0,3 1–5% Rendah
Protein Total 5,7 6,6 – 8,7 g/dl Rendah
Urobilinogen (+2)/4 0,2 – 1 mg/dl Tinggi
Keton + / 10 < 5 mg/dl Tinggi
Blood (+3)/ 250 < 5/mikro Tinggi
Leukosit (+2)/ 75 < 10/ mikro Tinggi
Epithel 0-2 5-15 / LPK Rendah
Leukosit 5-8 1-4 /LPB Tinggi
Erythrosit 3-5 0-1 /LPB Tinggi
Bakteri + - Ada
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan biokimia :
1. Pasien mengalami anemia dibuktikan dengan hasil kadar
hemoglobin, MCV, MCH rendah dan trombosit tinggi.
2. Pasien mengalami infeksi dibuktikan dengan hasil kadar leukosit,
Laju Endap Darah I dan Laju Endap Darah II tinggi, eosinofil rendah
dan keton tinggi.
3. Pasien mengalami gangguan ginjal yang dibuktikan dengan hasil
kadar blood tinggi dan protein total rendah.
4. Pasien mengalami Infeksi Saluran Kemih yang dibuktikan dengan
hasil kadar urobilinogen tinggi, erythrosit tinggi,leukosit tinggi,
ephithel rendah dan adanya bakteri di dalam urin.

3. Fisik
Tabel 7. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Kesan Umum Composmentis, lemah
Vital sign:1. Tensi
1. Respirasi
2. Nadi
3. Suhu
: 37 0C
Kepala/ abdomen/ ekstrimitas dll Odema tungkai +/+
Odema lengan -/+
Kesimpulan status gizi berdasarkan pemeriksaan klinik/fisik :
Pasien dengan kesan umum composmentis dan lemah memiliki odema di
kedua tungkai dan di lengan sebelah kiri.
4. Dietary History
a. Kesimpulan Berdasarkan Riwayat Gizi:
Pasien memiliki pola makan yang tidak baik dibuktikan dengan pasien banyak
mengkonsumsi teh gelas sebanyak 6 gelas/hari dan nasi soto.
b. Hasil Recall 24 jam diet : di Rumah Sakit
Tanggal : 3 November 2015
Diet RS : TD I (Bubur saring) Rendah Garam
Tabel 8. Hasil Recall 24 jam
Implementasi Energi Protein Lemak KH Na Cairan K
(kkal) (g) (g) (g) (mg) (ml) (mg)
Asupan oral 270,6 4,8 7,3 48,2 23,3 300 194,6
Asupan Enteral 432
Parrenteral
Kebutuhan 808 30,3 17,95 131,3 600 1600 308
% asupan 33,4 15,84 40,66 36,7 3,8 45,75 63,18
Kesimpulan berdasarkan recall 24 jam:
Klasifikasi tingkat konsumsi zat gizi menurut Depkes RI (2003), dibagi menjadi
tiga kategori dengan cut of points masing-masing sebagai berikut:
Kurang : <60%
Cukup : 60% – 70 %
Baik : ≥80%
Berdasarkan perhitungan recall 24 jam, asupan energi, protein, lemak dan
karbohidrat pasien tergolong kurang (<60%). Kalium cukup.

5. Medical History
a. Terapi Medis
Tabel 9. Terapi Medis
Jenis obat/tindakan Fungsi Interaksi dengan Zat Gizi
Inj furosemid 1x10 Sebagai obat diuretik yang makanan tidak
mg digunakan untuk membuang mempengaruhi efek
cairan yang berlebih di dalam diuretic
tubuh
Inj Dexamethasone Mengatasi mual, muntah,
3x2 mg meredakan infeksi dan odema
Infus KaEN 3B Untuk menambahkan cairan
dan elektrolit

D. DIAGNOSIS GIZI
Tabel 10. Diagnosis Gizi
NI - 2.1 Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan
menurunnya nafsu makan dibuktikan dengan hasil recall asupan energi
33,4 %, protein 15,84%, lemak 40,66% dan karbohidrat 36,7%.
NI - 5.4 Pembatasan kebutuhan cairan berkaitan Glomerulonefritis Akut (GNA)
dibuktikan dengan adanya odema.
NI – 5.4 Pembatasan kebutuhan natrium berkaitan dengan Glomerulonefritis Akut
(GNA) dibuktikan dengan adanya odema
NC - 2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan infeksi dibuktikan dengan
hasil laboratorium kadar leukosit tinggi, Laju Endap Darah I dan II tinggi,
dan keton tinggi.
NC -2.2 Perubahan nilai laboratorium berkaitan dengan Infeksi Saluran Kemih
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan kadar urobilinogen tinggi, erythrosit
tinggi, leukosit tinggi dan ada bakteri di dalam urin.
NC – 3.1 Berat badan kurang berkaitan dengan Infeksi Saluran Kemih dan
Glomerulonefritis Akut (GNA) dibuktikan dengan hasil perhitungan Z-
score BB/TB kurus
NB – 1.5 Keliruan pola makan berkaitan dengan pengetahuan kurang dibuktikan
dengan kelebihan mengonsumsi tehh gelas

E. INTERVENSI GIZI
1. Tujuan Diet :
a. Memberikan makanan yang adekuat dan tidak memberatkan fungsi ginjal.
b. Meningkatkan status gizi.
c. Mencegah terjadinya komplikasi.
d. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.

2. Syarat/Prinsip Diet :
a. Energi diberikan sesuai dengan kebutuhannya yaitu 100 kalori/BBI, sebesar
12000 kkal
b. Protein cukup, yaitu 1.8 g/BBI dari kebutuhan energi total sebesar 21,6 gr gram.
Utamakan asupan protein biologis tinggi.
c. Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan energi total sebesar 33,33 gram
d. Kerbohidrat sesuai dengan sisa perhitungan energi, protein dan lemak yaitu 67,8
% dari kebutuhan total sebanyak 203,4 gram.
e. Cairan sesuai dengan kebutuhan, yaitu vol urin tampung ditambah 500 ml kurang
cairan infus, jadi kebutuhan cairan sebesar 308 ml
f. Rendah garam/ Natrium, yaitu 600-800 mg/hari atau ½ sdt garam karena ada
odema.
g. Rendah Kalium, yaitu 1600-2800 mg/hari.
h. Makanan diberikan dalam bentuk dicerna, porsi kecil tapi sering.
i. Bahan makanan yang boleh diberikan
1) Sumber Karbohidrat : Nasi, mie, bihun, kentang, tepung-tepungan,
singkong, ubi dan makroni.
2) Sumber protein : Daging sapi, ayam, ikan, telur, susu dan bahan
makanan yang protein dengan nilai biologi tinggi.
3) Sumber lemak : minyak jagung, minyak kacang tanah, minyak kelapa
sawit, minyak kedelai, margarine dan mentega rendah garam.
4) Sumber vitamin dan mineral: semua sayuran dan buah yang rendah kalium.

j. Bahan makanan yang dibatasi


Sumber Protein Nabati : Tahu, tempe, oncom, kacang, kacang kedelai dan
sebagainya.
k. Bahan makanan yang tidak boleh diberikan
1) Sumber karbohidrat : Roti, biskuit dan kue-kue yang dibuat menggunakan
garam dapur dan soda.
2) Sumber makanan protein : jeroan, keju, sarden, bahan makanan yang
diawetkan seperti ikan asin, dendeng, abon, daging asap, ikan kaleng, telur
asin, jeoran, otak, lidah, dan sebagainya
3) Bahan makanan yang diawetkan dengan Na sepperti kecap, ikan sarden,
telur asin, kecap.

3. Perhitungan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi:


- Energi = 100 x BBI
= 100 x 12
= 1200 kkal

- Protein = 1,8 gr x 12
= 21,6 gr x 4
= 86,4 / 1200 x 100
= 7,2 %

- Lemak = 25% x 1200 kal


= 300 kkal / 4
= 33,33 gr
- KH = (100% - (25% + 7,2)) x 1200
= 67,8 % x 1200
= 813,6 kkal /4
= 203,4 gr

- Infus KaEN 3B 6 tpm


= (6 x 60 menit x 24 jam) : 20 = 432 cc
- Kebutuhan cairan = Vol urin + 500 – infus
= 240 + 500 - 432
= 308 ml

4. Jenis Diet, Bentuk Makanan dan Cara Pemberian


Jenis Diet : Diet Rendah Garam II dan GGA
Bentuk Makanan : Biasa
Cara Pemberian : Oral

5. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 12. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Yg diukur Pengukuran Evaluasi/target
Anamnesis Mual, muntah, Wawancara Mual, muntah, anoreksia hilang
anoreksia setiap hari
Antropometri Berat badan Setiap 3 BB/TB = -2 SD s/d (+) 2 SD
hari sekali
Biokimia Leukosit, Kolaborasi Nilainya normal
hemoglobin, MCV,
MCH, trombosit,
Laju Endap Darah
I dan II, protein
total, eosinofil,
urobilinogen,
keton, blood,
bakteri pada urin
Klinik/ fisik Suhu, odema Setiap hari Mempertahankan suhu (36-
370C), dan odema berkurang
Asupan zat Energi, protein, Recall Energi 808,038 kkal
gizi lemak, karbohidrat setiap hari Protein 30,3 gram
Lemak 17,95 gram
Karbohidrat 131,3 gram

6. Rencana Konsultasi Gizi


Tabel 13. Rencana Konsultasi Gizi
Masalah gizi Tujuan Materi Konseling Keterangan
Pola makan Memperbaiki pola Memberikan Dengan
yang salah makan yang salah pengetahuan tentang menggunakan
memilih makanan metode penyuluhan
yang sehat dan - Waktu = 10 menit
- Tujuan =orang
makanan bergizi
tua pasien
Malnutrisi Memperbaiki Memberi makanan - Evaluasi =
menanyakan
asupan makan porsi kecil tapi sering.
kembali ke
Memodifikasi bentuk keluarga pasien
makanan.
Status gizi Menaikkan atau Memberikan
mengidealkan pengetahuan tentang
Berat Badan makanan sumber
energi, protein, lemak
dan karbohidrat.

Bahan makanan yang dibatasi


Sumber Protein Nabati : Tahu, tempe, oncom, kacang, kacang kedelai
dan sebagainya.

Bahan makanan yang tidak boleh diberikan


a) Sumber karbohidrat : Roti, biskuit dan kue-kue yang dibuat menggunakan
garam dapur dan soda.
b) Sumber makanan protein : jeroan, keju, sarden, bahan makanan yang
diawetkan seperti ikan asin, dendeng, abon, daging asap, ikan kaleng,
telur asin, jeoran, otak, lidah, dan sebagainya
c) Makanan yang mengandung kalium tinggi seperti bayam, pisang
d) Bahan makanan yang diawetkan dengan Na sepperti kecap, ikan sarden,
telur asin, kecap.
CATATAN ASUHAN GIZI

RESUME PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT)

Nama : B. A Jenis Kelamin : Perempuan


Tanggal Lahir : - No. RM :-
Diagnosa Medis : ISK dan GNA Tanggal :-
Assesment Diagnosa Gizi Rencana Intervensi Rencana Monitoring & Evaluasi
FH ( Riwayat gizi ) NI - 2.1 Kekurangan intake Tujuan intervensi Monitoring
Anak mengalami Masalah makanan dan minuman oral 1. BE.1.1.1 Kesiapan pasien untuk
ND.1 Makanan dan Snack merubah perilaku yang salah
gastrointestinal mual, muntah, berkaitan dengan
yaitu pasien banyak
ND.1.2 Komposisi Makan / Snack
dan anoreksia. menurunnya nafsu makan mengkonsumsi teh gelas
Kebiasaan makan anak yaitu nasi dibuktikan dengan hasil ND.1.2.1 Diet Modifikasi sebanyak 6 gelas/hari dan nasi
soto.
soto ½ mangkok / hari 50gram recall asupan energi 33,4 %,
porsi kecil dan sering diberikan 2. S.2.8.1 Kadar Hemoglobin pasien
Teh gelas 6 gls/hari, kadang protein 15,84%,lemak diharapkan bisa kembali pada batas
ND.1.2.2 Diet Modifikasi Energi
tambah air putih ± 300 ml 40,66% dan karbohidrat normal.
Makanan kesukaan anak lele, 36,7%. Energi diberikan sesuai dengan
3. PC.1.1.2 Kondisi fisik pasein
kepala ayam, sayur (wortel), NI - 5.4 Pembatasan kebutuhan kebutuhannya yaitu 100 kalori/BBI,
diharapkan membaik. Odema di
makanan yang gurih. cairan berkaitan sebesar 12000 kkal
kedua tungkai dan di lengan
Glomerulonefritis Akut ND.1.2.3 Diet Modifikasi Protein
AD (Antropometri) sebelah kiri dapat menghilang.
(GNA) dibuktikan dengan
- AD 1.1.2 Berat Badan : 11 kg Protein diberikan cukup, yaitu 1.8 g/BBI Evaluasi
adanya odema.
- AD 1.1.1 Tinggi Badan : 78,5 dari kebutuhan energi total sebesar 1. Membandingkan asupan makan
cm NI – 5.4 Pembatasan kebutuhan 21,6 gr gram. Utamakan asupan perhari pasien sebelum dan
natrium berkaitan dengan protein biologis tinggi. sesudah diberikan diet.
PD (Fisik Klinis) Glomerulonefritis Akut ND.1.2.4 Diet Modifikasi Karbohidrat. 2. Membandingkan kadar Hb
PD.1.1.2 Bahasa Tubuh (GNA) dibuktikan dengan sebelum dan sesudah diberikan
Karbohidrat sesuai dengan sisa
Pasien dengan kesan umum adanya odema diet.
perhitungan energi, protein dan
composmentis dan lemah NC - 2.2 Perubahan nilai 3. Membandingkan kondisi fisik dan
memiliki odema di kedua laboratorium berkaitan lemak yaitu 67,8 % dari kebutuhan klinis pasien antara sebelum diberi
tungkai dan di lengan sebelah dengan infeksi dibuktikan diet dan sesudah diberi diet.
total sebanyak 203,4 gram.
kiri. dengan hasil laboratorium 4. Membandingkan perubahan
ND.1.2.5 Diet Modifikasi Lemak
kadar leukosit tinggi, Laju perilku pasien sebelum dan
CH (Riwayat Personal) Endap Darah I dan II tinggi, Lemak cukup, yaitu 25% dari kebutuhan sesudah konseling.
CH.1.1.1.Umur dan keton tinggi.
energi total sebesar 33,33 gram
2 tahun 2 bulan NC -2.2 Perubahan nilai
E.1.5 Rekomendasi modifikasi Bentuk
CH.1.1.2 Jenis Kelamin laboratorium berkaitan
Perempuan dengan Infeksi Saluran makanan biasa
Kemih dibuktikan dengan
CS (Standar Pembanding) hasil pemeriksaan kadar
- Estimasi kebutuhan energi urobilinogen tinggi,
E : 1200 kal erythrosit tinggi, leukosit
- Estimasi kebutuhan protein tinggi dan ada bakteri di
P : 21,6 gram dalam urin.
- Estimasi kebutuhan lemak NC – 3.1 Berat badan kurang
L : 33,3 gram berkaitan dengan Infeksi
- Estimasi kebutuhan KH Saluran Kemih dan
- KH : 203,4 gram Glomerulonefritis Akut
(GNA) dibuktikan dengan
hasil perhitungan Z-score
BB/TB kurus
NB – 1.5 Keliruan pola makan
berkaitan dengan
pengetahuan kurang
dibuktikan dengan
kelebihan mengonsumsi
tehh gelas

Anda mungkin juga menyukai