Assesment
1. Identitas Pasien Nama Umur Sex Pekerjaan Pendidikan Agama : An. Fy : 8 tahun : perempuan : Pelajar : SD Kelas 2 : Islam No RM Ruang : 00457480 : kanthil C2
Diagnosis medis : demam thypoid dengan prolonged diare dan gizi buruk
2. Riwayat Penyakit Keluhan utama Riwayat Penyakit Sekarang Demam Demam selama 5 hari naik-turun, batuk (+), pilek (+), BAB cair (+) > 3 hari sedikit, makan/minum turun, mengigau saat demam -
3. Riwayat Gizi Data Sosio Ekonomi Penghasilan : Rp. 500.000/bulan Jumalah Anggota Keluarga : 3 orang Suku : Jawa Aktifitas fisik Jumlah jam kerja : Jumlah jam tidur sehari : 10 jam Jenis olahraga : atletik Frekuensi : 1 minggu 1 x Alergi Makanan Makanan : Jenis diet khusus : Yang menganjurkan : Penyebab : Alasan : -
Masalah Gastrointestinal
Nyeri ulu hati (ya/tidak), Mual (ya/tidak), Muntah (ya/tidak), diare (ya/tidak), konstipasi (ya/tidak), anoreksia (ya/tidak), perubahan pengecapan/penciuman (ya/tidak) Jenis penyakit : Modifikasi diet : Jenis dan lama pengobatan : -
Penyakit Kronik
Sulit menelan (ya/tidak), stomatitis (ya/tidak), gigi lengkap (ya/tidak) Vitramin/mineral/suplemen gizi lain : Frekuensi dan jumlah : -
Sebagain besar makanan diolah dengan digoreng dan ditumis 3 x makan utama dengan beberapa kali selingan (>2X) selingan Makanan pokok : nasi 3 x/hari @3-5 sdm Lauk hewani : telur 3x/minggu @ 1 butir Lauk nabati : tahu dan tempe 3 x/minggu @i butir Sayuran : kangkung, bayam 3x/minggu @2-3 sdm Buah : jarang mengkonsumsi buah-buahan
Kesimpulan : Pasien adalah seorang anak dari kelurga bersuku jawa yang memiliki jumlah anggota keluarga 3 orang. Pasien biasanya tidur sehari 10 jam. Aktivitas rutinnya yaitu atletik dengan frekuensi 1 minggu 1x. Pasien tidak memiliki alergi makanan tertentu, terdapat masalah gastrointestinal yang menyebabkan penurunan berat badan sebesar 10 kg selama 1 bulan (berapa % penurunan bb dlm 1 bln). Pasien biasanya makan makanan yang digoreng atau ditumis dan porsi kecil dengan frekuensi 3x sehari. Anamnesa asupan sebelum sakit selama sehari yaitu nasi 3p, lauk hewani 3/7p, lauk nabati 6/7p, sayur 2p, dan jarang mengkonsumsi buah-buahan. Asupan total per hari ialah Energi 630,3 kkal, protein 16 g(10%), lemak 5.2 g (25%), dan KH 127 g (60%). Riwayat pola makan untuk melihat variasi makanan, pola makan dilihat dari recall 24 jam.
ANTROPOMETRI TB/PB 108 CM L. Pinggul cm Rentang lengan cm L.Pinggang cm Tinggi lutut cm Berat badan 15,1 kg LILA 13 cm
Kesimpulan : Status gizi pasien dengan IMT 13 yaitu gizi kurang. Dilihat dari BB/U, IMT/U
PEMERIKSAAN BIOKIMIA Pemeriksaan Urin/Darah WBC RBC Hb HCT MCV MCH MCHC PLT GDS S-thypi titer O S-thypi titer H Kesimpulan : Pasien mengalami anemia mikrositik dan terdapat bakteri salmonella dalam tubuh. PEMERIKSAAN FISIK 1. Kesan Umum 2. Vital Sign : Lemah, CM : a. Tensi : - mmHg b. Respirasi : 28 kali/menit c. Nadi : 116 kali/menit] d. Suhu : 38,4 C : penampakan pucat, CA -/-, SI -/Satuan/Nilai Normal 4,9-10,8 10^3/ L 4,2-5,4 10^6/L 12-16 g/dL 37-47% 79-99 fl 27-31 pg 33-37 g/dL 150-450 10^3/L 90-110 mg/dl Negatif Negatif Awal Kasus 3,55 3,86 9.7 29 75,1 25,1 33,4 33 114 + 1/320 + 1/280
3. Klinis Kesimpulan :
Pasien memiliki kesan umum lemah dengan kesadaran normal ditandai dengan respirasi lebih dari normal atau tadipnea, takikardia, suhu tubuh tinggi serta penampakan pucat secara kilnis. Bandingan jika ada nilai normalnya, ASUPAN ZAT GIZI Hasil Recall 24 jam diet rumah/rumah sakit Tanggal Diet RS : 17 Nopember 2008 : TETP / Sonde RL 8 x 150 cc
Hasil recall 24 jam diet rumah sakit Implementasi Asupan Oral Enteral (manitol) 40cc/6 jam Infus (kaen 3B) 900cc/ 24 jam Satandar RS Asupan luar rs % asupan Kesimpulan : Total asupan energy yang diberikan oleh rumah sakit hanya mencukupi 53.59% dari asupan standar rumah sakit. Standar rumah sakit energy yang diberikan berbeda dengan tabel AKG pada anak usia yang sama dalam kondisi normal. Disebut bagaimana asupannya kurang atau lebih berapa %, indikatornya seharusnya berapa? TERAPI MEDIS Jenis Obat/Tindakan Infus kaen 3B Manitol 20 % Cefriaxon Dexametason Fungsi Asupan parenteral KH dan elektrolit Asupan enteral KH Mengatasi infeksi pada jaringan lunak Reaksi alergi yang memberi respon pada kortikosteroid Gangguan GI, gangguan absorpsi zat gizi Mengantuk, mulut kering, keluhan lambung, gangguan muskeskeletal Efek Samping 53,59 21,11 105,16 55,35 Energi (kkal) 417,5 128 97,2 1199,28 Protein (g) 19,4 91,92 Lemak (g) 17,1 16,26 KH (g) 46,4 32 24,3 183,54
Zink kid Ranitidine Tukak lambung, tukak ususu Mual, diare atau konstipasi,
nyeri abdomen
B. Diagnosis
Diagnosis Gizi 1. Domain asupan : Kurangnya asupan gizi berkaitan dengan gangguan gastrointestinal dibuktikan dengan penurunan berat badan 10 kg dalam 1 bulan. Harus difokuskan pada salah satu misalnya pada peningkatan energy,protein Ex. Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan hypermetabolisme infeksi dibuktikan dengan peningkatan suhu tubuh dan adanya penyakit infeksi. 2. Domain Klinik : Demam typhoid berkaitan dengan gangguan gastrointestinal dibuktikan dengan adanya positif hasil tes S-thypi 3. Domain lingkungan : Kurangnya kesadaran terhadap kesehatan berkaitan dengan penghasilan yang rendah dibuktikan dengan kejadian penyakit gastrointestinal. domain perilaku dan lingkungan mendingan ga usah karena sulit di ukur. Domain hanya mencantumkan apa yang bisa gizi intervensi.
C. Intervensi planing Tujuan diet Terapi diet Prinsip dan syarat diet Perhitungan kebthn Rencana monev Rencana konseling = tentukan titik beratnya.
1. Planning 1.1 Tujuan diet a. Memberikan makanan yang adequate sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien untuk menjaga BB pasien untuk mempertahankan BB agar tidak terjadi penurunan secara cepat dan menjaga kondisi pasien agar tidak lemas. b. Memberikan makanan yang lunak dan mudah diabsorpsi tubuh. c. Pemberian diet yang tidak merangsang saluran pencernaan. d. Menghindari terjadinya komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi usus. 1.2 Syarat Diet a. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, berbumbu tajam, terlalu manis, terlalu asam, dan yang memicu produksi gas dlm tubuh.
b. c. d. e.
Menghindari makanan berserat tinggi Makanan dimasak lunak Makanan diberikan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering. Bila terjadi terjadi gizi kurang diberikan diit energi lebih tinggi 25% dari kebutuhan normalnya dan tinggi protein. f. Pemberian parenteral diberikan jika dalam 5 atau 7 hari masukan nutrisi tidak optimal. g. Pasien segera diberikan makanan oral setelah rehidrasi atau keadaan telah memungkinkan, sedapat-dapatnya dilkukan dalam 24 jam pertama. Pemberian makanan secara dini untuk mengurangi sekecil mungkin perubahan keseimbangan protein. h. pemberian cairan dan elektrolit sesuai dengan kebutuhan menurut berat badan dan umur.
1.3 a. b. c. d.
Terapi Diet
1.4 Perhitungan Kebutuhan Perhitungan kebutuhan anak menggunakan seashore dan nelson. BEE dan TEE untuk dewasa Perhitungan kebutuhan energy dengan menggunakan metode BEE (basal energy expenditure). BEE = 655+9.6(W)+1.7(H)-4.7(A) TEE = BEE x FA x FI TEE : Total Energi Expenditure AF : Activity Factor IF : Injure Factor BEE = 655 + 9.6 (15.1) + 1.7 (108) 4.7 (8) = 945.96 kkal TEE = 945.96 x 1.2 x 1.4 (367.26) = 1589.2 kka Kebutuhan Protein : 2.5 gram/kg berat badan : 2.5 x 15.1 = 37.75 gram : 37.75x4 = 151 kkal Kebutuhan Lemak : 10% x TEE : 10% x 1589.2 = 159 kkal : 159/9 = 18 gram Kebutuhan KH : 1589.2 (159 + (30.2 x 4))g = 1309.4 kkal 1309.4/4 = 327.35 gram 2. Implementasi 2.1 Kajian terapi diet RS
Berdasarkan kebutuhan gizi pasien sebesar 1589.2 kkal, dengan rincian kebutuhan protein 37.75 g(10.5%), lemak 18 g (10%), Karbohidrat 1279.2 g (80%). Intervensi dari rumah sakit yaitu telah memberikan makanan enteral (manitol) 40cc/6 jam yang mengandung energi 128 kkal dan infus (kaen 3B) 900cc/24 jam mengandung 97.2 kkal. Sesuai dengan kondisi pasien maka asupan oral yang seharusnya diberikan yaitu 1054 kkal/hari. Oral - kh p l yang masuk berap ? Parenteral ---. Kh p l Enteral ----. Kh p l Dibandingkan dengan diet yang diberi rs dengan kebutuhan jiita ada ketidak sesuai maka perlu ada rekomendasi diet. Kalo diet rs sudah bener maka tdk perlu ada rekomendasi diet
Snack
25 8
5.55 0 5.55
0.3 0 0.3
16 7.5 23
Sub Total
Siang nasi tim semur daging beras Daging sapi Kecap bening bayam Bayam 50 40 10 30 89 82.8 4.6 10.8 1.05 7.2 0.57 1.05 0.1 5.6 0.1 0.2 20 0 0.9 2
5 50
6.1 23
0.1 0.25
0.5 0
0.4 6.1
tumis
35 5
6.41 0 16.63
1.4 5 13
4.4 0 34
Snack
100
118 118
1.2 1.2
0.2 0.2
31 31
Malam
30 20 5 5
3 0.1 0 0
2.3 0 0.5 1
bakwan jagung
25.55
0.62
0.1
5.4
5 5
0.2 0 3.5 27
Bahan Beras
Berat 150
Energi 109,3
Karbohidrat 24,0
Protein 1,9
Lemak 0,2
50
95,5
0,5
6,0
7,6
50
9,4
2,0
0,5
0,1
Setup
Pepaya, pear
60
128,3
33,3
0,0
0,0
Selin gan
Teh
150
19,4
4,8
0,0
0,0
Tepung terigu
50
103,5
21,5
2,2
1,0
Siang Bubur nasi Ikan pindang selar Sayur sop daging cincang Jus melon
Beras
200
145,8
32,0
2,6
0,2
Ikan pindang
75
105,0
0,0
20,0
2,2
Daging sapi
75
49,5
4,4
4,9
1,3
Buah melon
150
70,6
18,2
0,3
0,2
Selin gan
Kentang
50
46,5
10,8
1,0
0,1
Telur
50
25,0
0,5
5,3
0,0
orak arik ayam Jus jeruk Buah jeruk 100 82,9 21,8 0,2 0,1
Mala m
Beras
150
109,3
24,0
1,9
0,2
Ikan mas
55
44,6
0,0
6,3
2,0
Bayam, jagung
50
18,5
4,2
0,8
0,3
Buah tomat
150
33,0
8,0
0,8
0,3
Perhatikan makanan yang sesuai dengan maslahnya. Untuk orang sakitnya komplikasi, tangan dulu penyebab masuk rs apa.
D. Monitoring, Evaluasi yang diukur Antropometri Berat badan Biokimia Fisik Hb Suhu tubuh Nadi Respirasi Tensi Asupan gizi zat Asupan makanan Pengukuran Setiap hari 3 hari sekali Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari Setiap hari Evaluasi/target Normal Normal (11 16 gr/dl) Normal (36-37,5) Normal (80-90 kali/mnt) Normal (20-30 kali/mnt) Normal (80-100/60 mmHg) Makanan dihabiskan