Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN DIETETIKA CHF Cf IV sushdd

Oleh: Kelompok 7 Wahyu Vera W. Shasanti Ismi P. Demos Nur Atika Pelita Gultom Agung Maulana P. (G1H011008) (G1H011012) (G1H011014) (G1H011015) (G1H011030)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI PURWOKERTO 2014

BAGIAN I ASSESMEN A. Anamnesis 1. IdentitasPasien Nama Umur Sex Pekerjaan Agama No RM Ruang Tgl masuk Tgl kasus Alamat Bp. Saridi 69 tahun Laki laki Pensiun Islam 01 18 61 21 ICCU 14 Februari 2007 15 Februari 2007 Jl Jlagran no 58

Yogyakarta Diagnosa medis CHF Cf 4 sus hdd

2. Berkaitan dengan Riwayat Penyakit Keluhan utama Tgl 14 Februari 2007 (pada saat ICCU) : keringat dingin, sesak nafas, Tgl15 Februari 2007 : keluhan membaik, batuk kadang-kadang, sesak nafas berkurang.

Riwayat penyakit sekarang Pasien adalah penderita sakit jantung sejak 1,5 tahun yang lalu, namun sejak 3 bulan yang lalu tidak kontrol rutin dan tidak minum obat. Pada saat masuk RS pasien mengalami sesak nafas, batuk, dan berkeringat dingin. Dahak (-), muntah (-), dan mual (-).

Riwayat penyakit dahulu DM (-), hipertensi sejak 1,5 tahun yang lalu merokok

Riwayat penyakit keluarga Ibu pasien mengidap jantung

3. Berkaitan dengan Riwayat Gizi Data sosioekonomi Pasien merupakan pensiunan dengan tingkat ekonomi menengah, dan berasal dari suku Jawa. Aktivitas fisik Aktivitas yang dilakukan di rumah sehari hari adalah aktivitas ringan karena pasien sudah tidak bekerja Memersiapkan makanan Alergi makanan Alergi terhadap ikan laut karena timbul gatal-gatal bila mengkonsumsi ikan laut. Pantangan makanan tidak ada. Masalah gastrointestinal Pasien memiliki penyakit maag, jadi ulu hati saat maag kambuh terasa sakit. Tidak ada mual, tidak muntah, tidak diare, kadang mengalami konstipasi, tidak mengalami anoreksia, tidak ada perubahan pengecapan/penciuman. Penyakit kronik Sejak 1,5 tahun yang lalu menderita hipertensi Kesehatan mulut / menelan Gigi sudah tidak lengkap dan pasien menggunakan gigi palsu Pengobatan Tidak pernah mengkonsumsi suplemen maupun vitamin Perubahan berat badan Berat badan mengalami penurunan sejak di diagnosis mengidap jantung, namun perubahan tidak disengaja Riwayat pola makan

Pola makan pasien sudah teratur, yaitu 3x sehari, yaitu sarapan bubur, havermouth tiap pagi dan siang malam makan nasi namun dengan jumlah yang kurang, yaitu cuma 2 sendok tiap makan. Adapun makanan yang biasa dikonsumsi antara lain : a. Makanan pokok : nasi (2x sehari), roti/havermout (1x sehari) b. Lauk hewani c. Lauk nabati d. Sayuran e. Buah f. Minuman Kesimpulan : Pasien dengan usia 69 tahun didiagnosis CHF Cf IV sush dd. Pasien mengalami sesak nafas mendadak, batuk tidak berdahak, dan berkeringat dingin. Pasien mengalami hipertensi, serta terdapat riwayat penyakit jantung dari keluarga. Pasien memiliki alergi terhadap ikan laut dan tidak ada pantangan terhadap makanan apapun. Pola makan pasien sudah baik, namun jumlah yang dikonsumsi masih kurang karena hanya mengkonsumsi 2 sendok setiap kali makan. Pada kondisi gastrointestinal pasien mengidap maag, sehingga berpengaruh terhadap ulu hati. Pasien juga terkadang mengalami konstipasi. Kondisi gigi pasien sudah tidak lengkap, sehingga menggunakan gigi palsu. : daging (3x seminggu), telur (3x seminggu) : tempe dan tahu (setiap hari) : sawi, wortel, kol, kacang panjang, labu siam : apel, pisang, jeruk : susu (produgen/anlene), teh manis

B. Pemeriksaan Fisik dan klinik Data Antropometri TB 161 cm Kesimpulan : Dari data dapat dilakukan perhitungan LLA LLA 24,5 cm

LLA

= = = 83,0 %

x 100%

Indikator

: Obesitas

: >120%

Overweight : 110% - 120% Normal : 90% - 110%

Underweight : <90% Dari perhitungan LLA tersebut dapat disimpulkan bahwa IMT pasien tergolong underweight. Sumber : Zeman FJ dan Ney DM, dalam buku Application of Clinical Nutrition. KU lemah Kepala Leher Thorax Cor : CA -/: JVP (5+4) : c : cardiomegali, S1-2 murni, regbising (-)

Wheezing +/+ Pulmo : udema

Abdomen : datar, supel, peristaltic normal Hepardan lien : normal

Sesak nafas membaik Ekstremitas N : 120 x/menit RR : 32 x/menit T : 160/80 Suhu : afebris : (-)

Kesimpulan :Kesadaran umum pasien lemah, denyut nadi pasien tergolong tinggi karena untuk ukuran normal : 60 80 denyut/menit (Warner, David dkk, 2010) , respiratory rate dari pasien juga digolongkan cepat dan tekanan darah pasien termasuk hipertensi tingkat 2 ( klasifikasi hipertensi menurut dr. Widayat Sastrowardoyo, Sp. FK, 2003). Pasien mengalami sesak napas sehingga respirasinya tinggi maka dari itu untuk meminimalkan pengeluaran energi dan memudahkan makan, pasien dapat diberikan diet bentuk lunak.

C. Pemeriksaan Laboratorium tanggal 14 Februari 2007 Pemeriksaan Hemoglobin ALT AST Angka Eritrosit Hematokrit Total Protein Albumin GOT GPT BUN Colestrol HDL Colestrol LDH CKMB GDR Globulin Na K Cl Kesimpulan : Kadar 14,1 g/dl 59 58 4,46 43,9 6,73 3,74 46 29 12,6 245 95,6 736 17,8 228 3,0 146 3,34 111,2 Nilai Normal 12 14 g/dl 11 66 rb/ml 15 46 rb/ml 4,5 5,5 jt/ml 40 48 % 6,3 8,2 g/dl 3,5 5,1 g/dl <37 U/l <42 U/l 7 20 mg/dl 0 200 mg/dl 0 200 mg/dl 313 618 U/l 0,0 16 Iu/L 75 110 2 3,5 % 137 145 mmol/l 3,6 5 mmol/l 98 107 mmol/l Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Keterangan

Kolestrol tinggi : kadar kolestrol yang tinggi mengakibatkan terbentuknya plak yang menyebabkan pembuluh darah meyempit dan gagal ginjal CKMB tinggi Cl tinggi : Peningkatan CKMB isoenzim dapat menandakan terjadinya kerusakan otot jantung. : Kadar Cl yang tinggi menyebabkan ketidakseimbangan distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstra sel sehingga menyebabkan edema. Na tinggi GOT K : hipertensi : tinggi : tinggi terkait pemberian obat injeksi lasix.

Pemeriksaan penunjang Foto Thorax EKG

D. AnamnesaGizi Hasil Recall 24 NilaiGizi jam Asupan oral Infus Kebutuhan % Asupan Energi 1162,76 60 1661,66 73,59 Protein 51,98 62,31 83,42 Lemak 39,93 46,16 86,60 Karbohidrat 143,78 15 249,25 63,70

Kesimpulan : Asupan pasien masih belum memenuhi kebutuhan gizi pasien. Hal ini dapat dilihat dari persentase asupan, yaitu pada energi sebesar 73,59%, protein sebesar 83,42%, lemak sebesar 86,60%, dan karbohidrat sebesar 63,70% (referensi).

E. Terapi Obat Jenis jenis terapi yang diberikan tanggal 15/2/2007 adalah sebagai berikut : 1. Obat

Jenis Obat

Dosis

Fungsi

Interaksi dengan Zat Gizi

T. Aspilet 2 x 80 g

Mengatasi

demam,

sakit kepala, sakit gigi, nyeri pada otot dan sendi tukak Captopril 3 x 6,25 Digoksin Vasodilator Tidak boleh dikonsumsi vit. dengan D, atau

2 x 0,5 Obat payah jantung tablet

suplemen

kalsium,

magnesium. Menyebabkan anoreksia, mual, dan muntah. Injlasix 2 cup / Obat diuretika, anti Meningkatkan eksresi kalium 12 jam hipertensi

2. Infus Infus D5

3. Oksigen Oksigen 31 /menit

Hipertensi

KERANGKA TEORI

Laju darah meningkat

Hipertropi otot jantung

Kolestrol tinggi

Plak

Trombus

Penyempitan pembuluh darah

Aktivitas jantung meningkat

Endotel dysfunction

Kurang optimal suplay oksigen ke jantung

Peningkatan konsumsi oksigen

Kontraktilitas otot jantung lemah

Menurunkan cardiac output ke paru

Kurang memompa darah

Darah sedikit di ginjal

Banyak cairan menuju jaringan

Tekanan kapiler meningkat

Retensi cairan di ginjal

Edema

KERANGKA KONSEP
diet kolestrol tinggi Terbentuk plak

hipertensi

Penurunan keb. Na

Penyempitan pembuluh darah

Penurunan Keb. Kolestrol Retensi Na

CHF

Jantung sedikit memompa darah

Darah sedikit mengalir ke ginjal

Retensi cairan di ginjal

Perubahan tekanan kapiler

Edema paru

O2 darah turun

Lemah

Aktivitas kurang

Peristaltik usus turun

konstipasi

Peningkatan Keb. Serat

BAGIAN 2 DIAGNOSIS

1. Domain Intake NI-5.1 (Peningkatan kebutuhan zat gizi tertentu) Problem (P) Peningkatan serat Kesimpulan: a. Peningkatan kebutuhan serat berkaitan dengan konstipasi dibuktikan dengan aktivitas rendah. Etiologi (E) Sign & Symptom (S) Aktivitas rendah

kebutuhan Konstipasi

NI-5.4 (Penurunan kebutuhan zat gizi tertentu) Problem (P) Etiologi (E) Sign & Symptom (S) Tekanan darah mencapai 160/80 mmHg. kebutuhan Hiperkolesterolemia Data biokimia kolesterol darah mg/dl Kesimpulan: a. Penurunan kebutuhan zat gizi Na berkaitan dengan hipertensi dibuktikan dengan tekanan darah 160/80 mmHg. b. Penurunan kebutuhan kolesterol berkaitan dengan hiperkolestrolemia mencapai 245

Penurunan kebutuhan zat Hipertensi gizi Na Penurunan kolesterol

dibuktikan dengan kadar kolestrol 245 mg/dl.

BAGIAN 3 INTERVENSI 1. Planning 1.1 Terapi diet a. Jenis diet b. Cara pemberian c. Bentuk makanan 1.2 Tujuan diet a. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung b. Tidak memperparah keadaan eudema. c. Tidak memperparah keadaan hiperkolesterolemia. d. Tidak memperparah keadaan hipokalemia. 1.3 Prinsip dan syarat diet a. Energi cukup b. Protein cukup (1,5 gram/kgBB) c. Lemak cukup20% d. Rendah garam karena pasien mengalami edema dan hipertensi e. Serat cukup karena pasien kadang mengalami konstipasi f. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas 1.4 Kebutuhan zat gizi TB : 161 cm : RG, R chol : oral : lunak

BBI : 60 kg U : 69 tahun = 66,5 + ( 13,75 x 60) + (5,003 x 161) (6,775 x 69) = 1229,51 kkal Kebutuhan zat gizi = HBE x faktor aktivitas x faktor stres = 1229,51 x 1,2 x 1,4 = 2065,58 kkal HBE = 66,5 + (13,75 x BB) + (5,003 x TB) (6,775 x U)

Protein = 1,5 gram/kgBB = 1,5 gram x 60 kg BB = 90 gram 90 gram x 4 = 360 kkal = 17,42 %

Lemak = 20% x kebutuhan zat gizi = 20% x 2065,58 = 413,116 kkal 45,9 gram

Karbohidrat = 100% - ( 17,42% + 20%) = 62,58% = 62,58% x kebutuhan zat gizi = 62,58% x 2065,58 = 1292,63 kkal 323,15 gram Makanan dibagi dalam 3 makan utama Waktu Pagi Selingan Siang Selingan Malam Energi 516,40 kkal 206,56 kkal 619,67 kkal 206,56 kkal 516,40 kkal Persentase 25% 10% 30% 10% 25%

Perhitungan kebutuhan energi Waktu Pagi Selingan Siang Selingan Malam Energi 516,40 kkal 206,56 kkal 619,67 kkal 206,56 kkal 516,40 kkal 80,79 gram 22,5 gram 11,48 gram 96,94 gram 27 gram 13,77 gram Karbohidrat 80,79 gram Protein 22,5 gram Lemak 11,48 gram

1.5 Rencana monitoring dan evaluasi Indikator yang dimonitor untuk melihat perkembangan pasien meliputi: a. Memonitoring asupan makanan pasien b. Memonitoring kemampuan saluran pernafasan c. Memonitoring perkembangan berat badan dan status gizi pasien d. Memonitoring kadar kolesterol pasien Parameter Asupan zat gizi Yang Diukur Asupan makanan Pengukuran Plate waste Evaluasi Asupan makanan mencapai 80% dari kebutuhan Anamnesis Sesak nafas Wawancara pada pasien Sesak nafas berkurang atau hilang Batuk Wawancara pada pasien Antropometri Berat badan Perhitungan BBI dengan IMT Batuk berkurang atau hilang Berat badan ideal (tidak mengalami berat badan dan penurunan berat badan yang signifikan) Biokimia Kadar Kolesterol Pemeriksaan darah Kadar kolesterol menurun.

1.6 Rencana Konseling Gizi Tema Sasaran Tempat Waktu : Diet rendah garam dan rendah kolesterol : Keluarga : Ruang perawatan : 20 menit

Metode

: Ceramah, tanya jawab, dan motivasi

Isi Materi : 1. Penjelasan tentang tujuan pemberian diet 2. Penjelasan tentang prinsip dan syarat pemberian makanan sesuai kondisi pasien 3. Penjelasan tentang pengaturan dan pemilihan bahan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan. 4. Pemberian motivasi pola makan yang sehat 2. Implementasi 2.1 Kajian terapi diet rumah sakit Energi (kkal) Standar diet RS Kebutuhan (planning) % standar kebutuhan 1222,76 2065,58 Standar rumah hanya memenuhi energy 59,2% kebutuhan Protein (g) 51,98 90 diet Standar sakit rumah hanya memenuhi Lemak (g) 39,93 45,9 diet Standar sakit rumah hanya memenuhi lemak KH (g) 158,78 323,15 diet Standar sakit rumah hanya memenuhi karbohidrat diet sakit

sebesar kebutuhan

dari protein sebesar sebesar 87% sebesar 49,1% 57,76% kebutuhan dari dari kebutuhan dari kebutuhan

2.2 Rekomendasi diet Waktu Makan Pagi Bubur nasi Pepes ayam Sup wortel buncis Buah papaya Tempe bacem E : 488,2 kkal P : 22,58 gram L : 13 gram KH : 73 gram Menu Makanan Kebutuhan zat gizi

Selingan Siang

Jus jambu biji Bubur nasi Sayur bening Tempe bumbu kuning Semur daging sapi Pisang Susu kedelai

E : 146,3 kkal E : 547,1 kkal P : 29,5 gram L : 15 gram KH : 88 gram

Selingan Malam

Milkshake Bubur nasi Sayur oyong Perkedel tempe Ikan bumbu kuning Jeruk manis

E : 163,1 E : 498,6 kkal P : 24,54 gram L : 11 gram KH : 76 gram

Perbandingan diet rumah sakit dengan rekomendasi diet Kebutuhan zat gizi Energi Protein Lemak Karbohidrat Standar diet RS 1222,76 51,98 39,93 143,78 Rekomendasi diet 1843 84,60 46 827

Ada perbedaan antara diet rumah sakit dengan rekomendasi diet yang dibuat, namun perbedaannya tidak terlalu jauh dengan standar rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA Sastrowardoyo, Widayat. 2003. KlasifikasiTekananDarah dalamAnggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Yogyakarta: GrahaIlmu. Warner, Daviddkk.2010. Apa yang AndaKerjakanApabilaTidakadaDokter.Yogyakarta:

YayasanEssentiaMedica.

Anda mungkin juga menyukai