Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SISTEM MUSKULOSKELETAL

DI SUSUN OLEH :
ROSA ANGGITA
PO7224223 2310

DOSEN PENGAMPU :
Darwitri, M,Keb

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG PINANG
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
"Anatomi Fisisologi Sistem Muskuloskeletal".
Adapun harapan kami kepada para pembaca atau semua kalangan yang telah
membaca makalah ini yaitu dapat menambah wawasan /pengetahuan dalam
kehidupan sehari-hari. Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan disebabkan karena terbatasnya kemampuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan partisipasi dalam penyempurnaannya dengan
memberikan kritik dan saran agar makalah ini dapat lebih terkonsep dengan baik.
Kami sangat mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kritik
& saran anda sangat kami harapkan dalam penyempurnaan makalah ini.

Tanjungpinang, 24 Agustus 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi sistem muskuloskeletal
2.2 Penyakit-penyakit pada Sistem Muskuloskeletal
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Susunan kerangka terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang banyaknyakira-kira 206
buah tulang yang satu sama lainnya saling berhubunga yang
terdiri dari tulang kepala yang berbentuk tengkorak ( 8 buah), tulang wajah (14buah), tulang
telinga dalam (6 buah), tulang lidah (1 buah), tulang kerangka dada (25 buah), tulang
belakang dan panggul (26 buah), tulang anggota gerak atas (64 buah), tulang anggota gerak
bawah (62 buah). Fungsi utama Sistem Muskuloskeletal adalah menegakkan posture dan
untuk pergerakan.
Sedangkan fungsi otot adalah kontraksi dan menghasilkan gerakan-gerakan bagian
tubuh/Semua komponen bekerjasama untuk melakukan fungsi gangguan salah satu
komponen → mengganggu fungsi. Otot terdiri dari ototrangka, otot polos, dan otot jantung

Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak dengan baik,
juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satudengan ruas tulang
lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkansesuai dengan jenis persendian
yang diperantarainya.

1.2 Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan dalam makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui devenisi musculoskeletal
2. Untuk mengetahui penyakit-penyakit pada system musculoskeletal

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan , tujuan makalah diatas, maka rumusan makalah dalam makalah ini adalah
1. Apakah devenisi sistem musculoskeletal?
2. Penyakit-penyakit apa saja pada system musculoskeletal?

4
4. Manfaat
Manfaat yang kami harapkan dengan adanya makalah ini adalah dapat menambah
wawasan pengetahuan bagi pembaca, layaknya penyusun makalah ini dan dapat
digunakan sebagai referensi untuk perbaikan makalah ini kedepannya.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Muskuloskeletal
Sistem Muskuloskeletal merupakan sistem tubuh yang terdiri dari otot (muskulo)
dan tulang-tulang yang membentuk rangka (skelet). Otot adalah jaringan tubuh
yang mempunyai kemampuan mengubah energi kimia menjadi energi mekanik
(gerak). Sedangkan rangka adalah bagian tubuh yang terdiri dari tulang-tulang
yang memungkinkan tubuh mempertahankan sistem muskuloskeletal (otot-rangka)
bentuk, sikap dan posisi.
Otot(muscle) jaringan tubuh yg berfungsi mengubah energi kimia menjadi kerja
mekanik sebagai respons tubuh terhadap perubahan lingkungan Rangka (skeletal)
bagian tubuh yg tdd tulang, sendi, dan tulang rawan (kartilago) sbg tempat
menempelnya otot dan memungkinkan tubuh untuk mempertahankan sikap dan
posisi.

2.2 Penyakit-penyakit pada Sistem Muskuloskeletal


a. Pengertian Dislokasi
Diskolasi adalah keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak
lagi berhubungan secara anatomis (tulang lepas dari sendi)
(Brunner&Suddarth).

b. Etiologi
Etiologi tidak diketahui dengan jelas tetapi ada beberapa faktor predisposisi,
di antaranya
c. Akibat kelainan pertumbuhan sejak lahir
d. Trauma akibat kecelakaan
e. Trauma akibat pembedahan ortopedi
f. Terjadi infeksi di sekitar sendi

6
2. Patofisiologi
Penyebab terjadinya dislokasi sendi ada tiga hal yaitu karena kelainan
congenital yang mengakibatkan kekenduran pada ligamen sehingga terjadi
penurunan stabilitas sendi. Dari adanya traumatic akibat dari gerakan yang
berlebih pada sendi dan dari patologik karena adanya penyakit yang akhirnya
terjadi perubahan struktur sendi. Dari 3 hal tersebut, menyebabkan dislokasi
sendi. Dislokasi mengakibatkan timbulnya trauma jaringan dan tulang,
penyempitan pembuluh darah, perubahan panjang ekstremitas sehingga terjadi
perubahan struktur. Dan yang terakhir terjadi kekakuan pada sendi. Dari
dislokasi sendi, perlu dilakukan adanya reposisi dengan cara dibidai.

3. Manifestasi Klinis
• Nyeri
• Perubahan kontur sendi
• Perubahan panjang ekstremitas
• Kehilangan mobilitas normal
• Perubahan sumbu tulang yang mengalami dislokasi
• Deformitas Kekakuan

4. Komplikasi Dini

1).Cedera saraf : saraf aksila dapat cedera ; pasien tidak dapat


mengkerutkan otot deltoid dan mungkin terdapat daerah kecil yang mati
rasa padaotot tesebut.
2). Cedera pembuluh darah: Arteri aksilla dapat rusak
3). Fraktur disloksi
Komplikasi lanjut
1. Kekakuan sendi bahu:Immobilisasi yang lama dapat mengakibatkan
kekakuan sendi bahu, terutama pada pasien yang berumur 40 tahun.
Terjadinyakehilangan rotasi lateral, yang secara otomatis membatasi
abduksi.

7
2. Dislokasi yang berulang terjadi kalau labrum glenoid robek atau kapsul
terlepas dari bagian depan leher glenoid
3. Kelemahan otot

5. Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto X-ray
Untuk menentukan arah dislokasi dan apakah disertai fraktur
2. Foto rontgen
Menentukan luasnya degenerasi dan mengesampingkan malignasi
Pemeriksaan radiologi Tampak tulang lepas dari sendi.
Darah lengkap dapat dilihat adanya tanda-tanda infeksi seperti peningkatan
leukosi

6. Penatalaksanaan
1. Dislokasi reduksi: dikembalikan ketempat semula dengan menggunakan
anastesi jika dislokasi berat.
2. Kaput tulang yang mengalami dislokasi dimanipulasi dan dikembalikan ke
rongga sendi.
3. Sendi kemudian dimobilisasi dengan pembalut, bidai, gips atau traksi dan
dijaga agar tetap dalam posisi stabil.
4. Beberapa hari sampai minggu setelah reduksi dilakukan mobilisasi halus 3-
4X sehari yang berguna untuk mengembalikan kisaran sendi.
5. Memberikan kenyamanan dan melindungi sendi selama masa
penyembuhan.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Muskuloskeletal adalah penunjang bentuk tubuh dan pengurus pergerakan.
Muskuloskeletal terdiri atas :
Muskuler/Otot: Otot, tendon,dan ligament
Skeletal/Rangka: Tulang dan sendi.
Otot terdiri dari 3 jenis yaitu:
1. Otot rangka
2. polos
3. Otot jantung
4 .Susunan tulang
5. Tulang kepala/tengkorak
6. Kerangka dada 25 buah
7. Tulang belakang dan pinggul 26 buah
8. Tulang anggota gerak atas 64 buah
9. Tulang anggota gerak bawah 62 buah
Sendi merupakan suatu engsel yang membuat anggota tubuh dapat bergerak
dengan baik. juga merupakan suatu penghubung antara ruas tulang yang satu
dengan ruas tulang lainnya, sehingga kedua tulang tersebut dapat digerakkan sesuai
dengan jenis persendian yang diperantaranya.

3.2 Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah
ini ke depan nya.

9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-sistem-muskuloskeletal-
42374314

https://www.academia.edu/41644201/Makalah_Sistem_Muskuloskeletal

10
11

Anda mungkin juga menyukai