Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SBD

ASPEK SOSIAL BUDAYA BAYI BARU LAHIR

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5

1.AMEYLIA SARTICAH NINGSIH (PO72242232271)

2.AURA ZAHWA RAMADANI (PO72242232278)

3.JENI KARTIKA SARI (PO72242232286)

4.LISNA (PO72242232290)

5.MAWAR (PO72242232295)

6.NURAMELINA (PO72242232301)

7.RAISYA SYAFITRI HANIFATAMI (PO72242232305)

8.RIRIN DAHLIANI (PO72242232309)

9.ROSA ANGGITA (PO72242232310)

10.WULANDARI (PO72242232317)

DOSEN PENGAJAR:

UTAMI DEWI,MPH

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES TANJUNG PINANG

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT serta shalawat dan salam sehat selalau tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial dan Budaya
Dasar mengenai sosial budaya tentang bayi baru lahir yang ada di masyarakat guna memenuhi tugas
mata kuliah Sosial dan Budaya Dasar.

Terimakasih kepada dosen pengampu Ilmu Sosial dan Budaya Dasar karena telah membimbing kami
dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu
dengan penuh kerendahan hati penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

TANJUNG PINANG,30 AGUSTUS 2023

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………………………………………………

1.1.Latar Belakang………………………………………………………………………………………………………………………………

1.2.Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………………………………..

1.3.Tujuan Penelitian………………………………………………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………………………………………………

2.1.Konsep dasar bayi baru lahir………………………………………………………………………………………………………..

2.2.Konsep dasar kebudayaan………………………………………………………………………………………………………….

2.3.Perilaku masyarakat sebagai akibat adanya perubahan social budaya…………………………………………

2.4.Kebudayaan yang berkaitan dengan bayi baru lahir dibeberapa daerah………………………………………

BAB III PENUTUPAN………………………………………………………………………………………………………………………………

3.1.Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………………………………….

3.2.Saran……………………………………………………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aspek sosial dan budaya sangat mempengaruhi pola kehidupan manusia.

Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun
kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia untuk memenuhi
kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat.
Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia yang meliputi kebudayaan
material dan kebudayaan non material, kebudayaan itu diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat, kebudayaan itu adalah kebudayaan manusia dan hampir semua tindakan manusia adalah
kebudayaan. Telah dijelaskan bahwa adanya akal dan budi daya pada manusia, telah menyebabkan
adanya perbedaan cara dan pola hidup di antara keduanya. Oleh karena itu, akal dan budi
menyebabkan manusia memiliki cara dan pola hidup yang berdimensi ganda, yakni kehidupan yang
bersifat material dan kehidupan yang bersifat spiritual.

Manusia dimanapun dia berada dan apapun kedudukannya selalu berpengharapan dan berusaha
merasakan nikmatnya kedua jenis kehidupan tersebut. Di era globalisasi sekarang ini dengan berbagai
perubahan yang begitu ekstrem menuntut semua manusia harus memperhatikan aspek social budaya.
Salah satu masalah yang kini banyak merebak di kalangan masyarakat adalah kematian ataupun
kesakitan pada ibu dan anak yang sesungguhnya tidak terlepas dari faktor-faktor sosial budaya dan
lingkungan di dalam masyarakat dimana mereka berada.

Disadari atau tidak, faktor-faktor kepercayaan dan pengetahuan budaya seperti konsepsi-konsepsi
mengenai berbagai pantangan, hubungan sebab- akibat antara makanan dan kondisi sehat-sakit,
kebiasaan dan ketidaktahuan, seringkali membawa dampak baik positif maupun negatif terhadap
kesehatan ibu dan anak. Hal di atas sebagaimana kodrat dari Tuhan bahwasanya manusia memang
ditakdirkan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling mengenal anatara satu dengan yang
lainnya. Saling mengenal di sini diartikan bahwa agar mereka yang berbeda-beda itu bisa saling
melengkapi, memberi dan menerima. Kemajuan dan perkembangan yang hanya terbatas pada
kemajuan material saja akan menimbulkan kepincangan pada kehidupanmanusia. Kehidupan mereka
kurang sempurna, dimensi di dalamnya akan hilang, karena batin mereka kosong akibatnya tidak akan
memperoleh ketenteraman, ketertiban hidup, melainkan justru dapat lebih rusak karenanya. Material
dan spiritual adalah dua hal yang saling melengkapi.

Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini masih diwarnai oleh rawannya derajat kesehatan ibu
dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan yaitu ibu hamil, ibu bersalin dan nifas, serta bayi
pada masa perinatal, yang ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka
Kematian Perinatal ( AKN ).

Angka Kematian Bayi hasil SDKI tahun 2012 sebanyak 32/ 1000 kelahiran hidup, dan kematian Balita
40 / 1000 kelahiran hidup, angka kematian ini masih cukup tinggi. Salah satu upaya yang mempunyai
dampak relatif cepat terhadap penurunan AKI dan AKB adalah dengan penyediaan pelayanan
kebidanan berkualitas yang dekat dengan masyarakat dan didukung dengan peningkatan jangkauan
dan kualitas pelayanan rujukan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bidan mempunyai peran
besar dalam memberkan pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat.

Masih tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia berkaitan erat dengan faktor sosial budaya
masyarakat, seperti tingkat pendidikan penduduk, khususnya wanita dewasa yang masih rendah,
keadaan sosial ekonomi yang belum memadai, tingkat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dan petugas kesehatan yang masih rendah dan jauhnya lokasi tempat pela…

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa Saja Perubahan Aspek Sosial Budaya Yang Berkaitan Dengan Bayi Baru Lahir?

1.3 Tujuan Penelitian

*Tujuan umum

Untuk mengetahui Perubahan Aspek Sosial Budaya Yang Berkaitan Dengan Bayi Baru Lahir

*Tujuan Khusus

1.Untuk mengetahui konsep dasar Bayi Baru Lahir

2.Untuk mengetahui konsep dasar kebudayaan

3.Untuk mengetahui kebudayaan di masyarakat yang berkaiatan dengan Bayi Baru Lahir
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR

*DEFINISI BAYI BARU LAHIR

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu
dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005). Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir
sampai usia 4 minggu. Lahirrnya biasanya dengan usia gestasi 38 – 42 minggu (Dona L. Wong, 2003)..
Menurut Kongres European Perinatal Medicine II di London tahun 1970 , sebagai berikut :

Bayi kurang bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 minggu (249 hari)

Bayi cukup bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 37 sampai empat puluh dua minggu
(259 sampai 293 hari)

Bayi lebih bulan ialah bayi dengan masa kehamilan mulai dari 42 minggu atau lebih (294 hari atau
lebih).

* CIRI – CIRI BAYI BARU LAHIR NORMAL

Ciri-ciri bayi normal antara lain diantaranya :

1.Berat badan 2500-4000 gram

2.Panjang badan 48-52 cm

3.Lingkar dada 30-38 cm

4.Lingkar kepala 33-35 cm

5.Denyut jantung dalam menit pertama kira-kira 180 x/menit kemudian menurun sampai 120-160
x/menit

6.Pernafasan pada menit pertama kira-kira 80 x/menit kemudian turunsampai 40 x/menit

7.Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan terbentuk terbentuk dan diliputi verniks
caeseosa

8.Rambut lanugo tidak terlihat , rambut tampak sempurna

9.Kuku agak panjang dan lema


10.Testis sudah turun (pada anak laki-laki) , genitalia labio mayora telah C menutupi labia minora (
pada anak perempuan )

11.Refleks sucking dan swallowing sudah terbentuk dengan baik

12.Refleks moro sudah baik , bayi dikagetkan akan memperlihatkan gerakan tangan seperti memeluk

13.Grasping refleks sudah baik, bila diletakkan suatu benda ke telapak tangan maka akan
menggenggam

*Tujuan Perawatan Pada Bayi Baru Lahir

-Periode Pasca Partum awal

1) Mencapai dan mempertahankan jalan nafas dan mendukung pernafasan.

2) Mempertahankan kehangatan dan mecegah hipotermi

3) Memastikan keamanan dan mencegah cedera atau infeksi

4) Megidentifikasi masalah-masalah actual atau potensial yang memerlukan perhatian segera.

-Perawatan Lanjutan

1) Melanjutkan perlindungan dan cedera atau infeksi dan mngidentifikasi masalah-masalah actual
dan potensial yang memerlukan perhatian.

2) Memfasilitasi terbinanya hubungan dekat orang tua-bayi

3) Memberikan informasi kepada orang tua tentang perawatan bayi baru lahir

4) Membantu orang tua dalam mengembangkan sikap sehat tentang praktik membesarkan anak

*FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI BAYI BARU LAHIR

Faktor-faktor yang berkaitan dengan ibu seperti: umur ibu , umur kehamilan , paritas , berat badan dan
tinggi badan , status gizi (nutrisi) , anemia , kebiasaan minum alkohol dan merokok , penyakit-penyakit
keadaan tertentu waktu hamil (misalnya anemia , pendarahan dan lain-lain) , jarak kehamilan ,
kehamilan ganda , riwayat abortus

Faktor janin meliputi kehamilan kembar dan kelainan bawaan ( kelainan yang terjadi di dalam rahim )

Faktor lingkungan seperti pendidikan dan pengetahuan ibu , pekerjaan , dan status sosial ekonomi dan
budaya yang berlaku pada lingkungann yang di tempati oleh ibu

Pelayanan kesehatan ( antenatal cares ) , jadi kurangnya melakukan pemeriksaan terhadap kandungan
( janin ) .

2.2.KONSEP DASAR KEBUDAYAAN


* PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Andrew dan Boyle (1995), budaya adalah sesuatu yang kompleks yang mengandung pengetahuan,
keyakinan, seni, moral, hukum, kebiasaan dan kecakapan lain yang merupakan kebiasaan manusia
sebagai anggota komunikasi setempat. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan
dan hasilkarya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun
dalam kehidupan masyarakat. Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan
manusia yang meliputi kebudayaan material dan kebudayaan non material, kebudayaan itu diperoleh
manusia sebagaia nggota masyarakat, kebudayaan itua dalah kebudayaan manusia dan hampir
semua tindakan manusia adalah kebudayaan. Telah dijelaskan bahwa adanya akal dan budidaya pada
manusia, telah menyebabkan adanya perbedaan cara dan pola hidup di antara keduanya.

* Perkembangan Aspek Sosial Budaya pada Masa Sekarang.

Kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat sering kali merupakan penghalang atau
penghambat terciptanya pola hidup sehat di masyarakat. Sebagian besar kematian anak di Indonesia
saat ini terjadi pada masa baru lahir (neonatal), bulan pertama kehidupan. Seperti di negara-negara
berkembang lainnya yang mencapai status pendapatan menengah, kematian anak di Indonesia telah
mengalami penurunan, seiring dengan peningkatan pendidikan ibu, kebersihan rumah tangga dan
lingkungan, serta peran tenaga kesehatan.

2.3.PERILAKU MASYARAKAT SEBAGAI AKIBAT ADANYA PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

1.Akibat Positif.

Perubahan dapat terjadi jika masyarakat dengan kebudayaan mampu menyesuaikan diri dengan
perubahan. Keadaan masyarakat yang memiliki kemampuan dalam menyesuaikan disebut adjusment,
sedangkan bentuk penyesuaian dengan gerak perubahan disebut integrasi. Apabila perubahan sosial
budaya tersebut tidak berpengaruh pada keberadaan atau pelaksanaan nilai dan norma maka perilaku
masyarakat akan positif

2. Akibat Negatif.

Akibat negative terjadi apabila masyarakat dengan kebudayaannya tidak mampu menyesuaikan diri
dengan gerak perubahan. Keadaan masyarakat yang tidak memiliki kemampuan dalam menyesuaikan
disebut maladjustment. Jika perubahan sosial budaya tersebut menyimpang atau berpengaruh pada
nilai dan norma maka perilaku masyarakat akan negatif.

2.4.KEBUDAYAAN YANG BERKAITAN DENGAN BAYI BARU LAHIR DI BEBERAPA DAERAH


Daerah Manggarai

1.Upacara adat Cear Cumpe , yaitu upacara adat manggarai pada bayi baru lahir. Bayi diarak kepada
semua tamu yang datang, khususnya ibu – ibu dengan maksud sebagai ucapan selamat datang pada
bayi yang baru lahir, dilakukan pada hari ke lima bayi baru lahir.

-Segi positif : Dapat membina kasih sayang antara keluarga dan bayi, meningkatkan asupan gizi ibu
karena dihidangkan makanan lezat dan bergizi.

-Segi negatif : Tamu yang datang dapat beresiko menularkan penyakit kepada bayi

2.Saat tidur bayi diletakkan benda – benda tajam di dekat bayi, dengan maksud mengusir roh – roh
jahat.

-Segi positif : tidak ada hubungannya

-Segi negatif : benda tajam dapat beresiko mencederai bayi

3.Kebiasaan “DUM” , yaitu bayi didekatkan di api kemudian salah satu keluarga memencet hidung bayi
dengan tangannya yang terlebih dahulu di hangatkan di dekat api tujuannya agar hidung bayilebih
mancung.

-Segi positif : Tidak ada hubungan

-Segi negatif : Dapat menyakiti bayi

Daerah Jawa

1.Bayi baru lahir harus dibedong yang dipercaya dapat membuat tulang kaki bayi lurus dan kuat untuk
berjalan.

-Segi positif : menjaga kehangatan bayi

-Segi negatif : jika kain bedong terlalu kuat mengikat bayi akan menyebabkan bayi kesulitan bernafas
dan bergerak.

2.Bayi baru lahir harus dipakaikan gurita hingga umur tiga bulan atau sampai bayi dapat tengkurap.
Dipercaya dapat menjaga perut bayi menjadi tidak melar, dapat menahan talipusat sehingga talipusat
tidak tertarik, juga untuk menjaga agar tulang belakang tidak bengkok.

-Segi positif : menjaga kehangatan bayi

-Segi negatif : jika terlalu kencang dapat mengganggu pernafasan dan gerak bayi
3.Plasenta (ari-ari) bayi baru lahir harus dipendam dan diberi lampu diatasnya sampai tali pusat itu
kering. Hal tersebut dipercaya dapat membuat plasenta (ari-ari) terhindar dari incaran kucing atau
anjing untuk dimakan. Ada juga yang meyakini supaya plasenta (ari-ari) tidak dikerumuni semut.

Topi bayi baru lahir diberipeniti yang berisi bawang .Hal tersebut dipercaya dapat menjauhkan bayi dari
setan-setan.

-Segi positif : Belum ada penelitian

-Seginegatif :peniti dapat beresiko melukai bayi, serta bawang apabila membusuk dapat mengundang
semut atau serangga

4.Di samping kamar bayi baru lahir diberi bawang, sapu, pisau dan kembang yang dipercaya untuk
membuang sawan.

-Segi positif : tidak ada hubungan

-Segi negatif :dapat menimbulkan bau tak sedap, serta pisau juga dapat beresiko mencederai bayi.

5.Bayi baru lahir setelah magrib hingga setelah isya’ harus dipangku atau dibuai tidak boleh ditidurkan
sendirian. Hal tersebut dipercaya supaya bayi tersebut tidak diganggu oleh setan karena bayi
fikirannya masih kosong tidak seperti orang dewasa yang sudah terisi dengan ibadah.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebiasaan-kebiasaan adat istiadat dan perilaku masyarakat sering kali merupakan penghalang atau
penghambat terciptanya pola hidup sehat di masyarakat. Sebagian besar kematian anak di Indonesia
saat ini terjadi pada masa baru lahir (neonatal), bulan pertama kehidupan. Bidan sebagai salah satu
anggota tim kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, mempunyai peran yang sangat menentukan
dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu dan anak di wilayah
kerjanya serta bidan harus mampu mempelajari sosial-budaya masyarakat tersebut, menggerakkan
peran serta masyarakat khususnya, berkaitan dengan kesehatan bayi baru lahir,memiliki kompetensi
yang cukup berkaitan dengan tugas, peran serta tanggung jawabnya.

3.2 Saran

Bidan harus selalu menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat dengan selalu mengadakan
komunikasi efektif. Seorang bidan perlu mempelajari social budaya masyarakat setempat dalam
melaksanakan asuhan kebidanan yang meliputi tingkat pengetahuan penduduk, struktur pemerintahan,
adat istiadat dan kebiasaan sehari-hari, pandangan norma dan nilai, agama, bahasa, kesenian, dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

__.Aspek social budaya dasar pada bayi

.•http://wanipintar.blogspot.com/2009/06/aspek-sosial-budaya-dasar-pada bayi.html Diunduh pada


tanggal 20 Maret 2015

____mitos bayi baru lahir

http://baca-dulu-ah.blogspot.com/2009/10/mitos-bayi-baru-lahir.html

Diunduh pada tanggal 20 Maret 2015

Koentjaraningrat,2002.Pengantar Ilmu Antropologi.Jakarta:Rineka Cipta

Widagdho djoko, dkk.2008.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:Bumi Aksara

https://arininside.wordpress.com/2015/05/21/aspek-sosial-budaya-pada-bayi-baru-lahir/

Anda mungkin juga menyukai