Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu kesehatan masyarakat yang diampu oleh :
OLEH:
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat taufik
serta hidayahNya sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
disepakati. Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai tugas dan standart nilai mata
kuliah ilmu kesehatan masyarakat.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran.
penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG.................................................................................. 1
1.2. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 2
1.3 TUJUAN...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
3.1 KESIMPULAN......................................................................................... 6
3.2 SARAN...................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada
umumnya. Mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari
kehidupan sehari-hari baik fisik mental maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap
penyakit dan gangguan kesehatan.masalah kesehatan lingkungan terutama di kota kota
besar pada zaman pembangunan ini menjadi masalah yang rumit dan memerlukan
pemecahan secara terorganizir. Dari sekian banyak kebijaksaan pembangunan di bidang
kesehatan.
Telah di uraikan sebelumnya bahwa lingkungan tidak hanya leingkungan fisik
seperti:keadaan alam cuaca suhu dan lain sebagainya. Tetapi lingkungan juga bersifat
nonfisik seperti:kehidupan sosial,budaya,adat istiadat. Kesehatan reproduksi remaja
sangat berkaitan dengan kehidupan sosial budaya kebudayaan yang berkembang dan
maju telah memengaruhi pola pikir dan gaya hidup masyarakat. Semakin maju budaya
masyarakat ternyata semakin meningkatkan prevelensi penyakit gangguan reproduksi
pada remaja.word hedlth organization (who) memperkirakan setiap tahun terdapat 350
juta penderita baru PMS (penyakit menular seksual) di negara berkembang seperti di
afrika,asia,asia tenggara dan amerika latin di negara industri prevelensinya sudah dapat di
turunkan namun di negara berkembang prevelensinya gonorhe menempati tempat teratas
dari semua jenis PMS. Prevelensi penyakit menular seksual di negara indonesia berkisar
antara 7,4%-50%.
Pada masa dahulu adalah remaja dengan alat reproduksinya kurang mendapat
perhatian karena di anggap umur yang masih relatif muda. Masih dalam status
pendidikan,sehingga seolah bebas dari kemungkinan menghadapi masalah penyulit dan
penyakit yang berkaitan dengan alat reproduksinya. Terbukti bahwa remaja yang sedang
mencari identitas diri sngat mudah menerima informasi dunia berkaitan dengan masalah
fungsi alat reproduksinya sehingga menjurus kearah pelaksanaan hubungan seksual yag
semakin bebas. Hal ini di dukung berkembangnya budaya high technology dengan
berkembangnya internet sehingga remaja bahkan siapa saja bebas mendapatkan informasi
yang positif melainkan di salah gunakan untuk mengkses informasi,gambar,video,dan
cerita hubungan seksual,bahkan seksualitas telah menambah pada ranah
permainan,dimana erlxes didesain dengan gambar,cerita,dan pelaku yang bersifat
prnografi.
Penelitian menunjukkan bahwa kejadian semakin bebasnya hubungan
seksual,telah mencoreng muka pendidik,orang tua,dan masyarakat sehingga
menimbulkan kesadaran agak terlambat. Penelitian di jakarta,yogyakarta,dan bahkan di
denpasar menunjukan bukti bahwa di kalangan remaja telah terjadi “revolusi di dalam
hubungan seksual”menuju kearah liberalisasi tanpa batas,kebanggan terhadap
kemampuan untuk mempertahankan kegadisan sampai ke pelaminan telah sirna,oleh
karena kedua belah pihak saling menerima kedudukan baru dalam seni pergaulan
1
kebebasan hidupnya dalam melakukan hubungan seksual sebagian besar remaj tidak
terlindung dari dua kemungkinan yang dapat terjadi,yaitu kehamilan yang tidak di
kehendaki dan penyakit hubungan seksual yang dapat menjurus kearah penyakit radang
panggul atau pelvic infomoroy discose(PID).dua masalah ini menjadi topik utama yang di
hadapi remaja dalam mencari identitas yang akan menjermuskan remaja pada kesulitan
pemecahan masalah.kedua masalah tersebut nyata memberi dampak yang merugikan
remaja dalam menghadapi masa depan yang lebih baik.kejadian penyakit radang panggul
semakin meningkat berkaitan dengan makin bebasnya hubungan seksual pranikah yang
melanda dunia dan terutama terjadi pada remaja informasi yang makin cepat dalam
berbagai bentuk telah menyebabkan dunia semakin menjadi milik remaja. Demikian
informasi tentang kebudayaan hubungan seksual telah memngaruhi kaum remaja
termasuk indonesia,sehingga telah terjadi suatu revolusi yang menjurus makin bebasnya
hubungan seksual pranikah.anggapan bahwa remaja adalah usia muda dan sedang dalam
pendidikan dan terbebbas dari masalah infeksi alat genetalia(kelamin)harus segera di
tinggalkan.
1.2 Rumusan masalah
1. Pengertian kesehatan lingkungan
2. Tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan
3. Pengertian kesehatan reproduksi
4. Issue kesehatan lingkungan yang mempengaruhi reproduksi
5. Penggunaan fasilitas kesehatan pada kesehatan masyarakat
1.3 Tujuan
1. Mendeskripsikan peningkatan pemahaman kesehatan reproduksi.
2. Untuk menemukan dan menciptakan kerangka berpikir yang jelas dari apa yang
telah dirumuskan dalam masalah tinjauan pustaka.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Pengertian kesehatan lingkungan
Merupakan bagian dari pada kesehatan masyarakat pada umumnya yang
mempunyai tujuan membina dan meningkatkan derajat kesehatan dari kehidupan sehari-
hari baik fisik, mental, maupun sosial dengan cara pencegahan terhadap penyakit dan
gangguan kesehatan. Masalah kesehatan lingkungan terutama di kota-kota besar pada
zaman pembangunan ini menjadi masalah yang sangat rumit dan memerlukan pemecahan
secara terorganizir.
2.2 Tujuan pemeliharaan kesehatan lingkungan
1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam tumbuhan sebanyak-
banyaknya pada lahan kosong, maka kita juga ikut serta mengurangi pemanasan
global, karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan dan zat tidak
langsung zat CO2 (carbon) yang menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini
terhisap oleh tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan tersebut dapat
dinikmati oleh manusia tersebut untuk bernafas.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan Dengan lingkungan yang sehat maka kita harus
menjaga kebersihannya, karena lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang
bersih dari segala penyakit dan sampah.Sampah adalah musuh kebersihan yang
paling utama
2.3 Pengertian kesehatan reproduksi
Adalah keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik,mental dan kehidupan
sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi, serta proses reproduksi. Dengan demikian
kesehatan reproduksi bukan hanya kondisi bebas dari penyakit, melainkan bagaimana
seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum
menikah dan sesudah menikah.
2.4 Issue kesehatan lingkungan yang mempengaruhi reproduksi
C.Endometriosis
Endometriosis terjadi saat jaringan yang seharusnya melapisi
dinding rahim, tumbuh di luar rahim. Sebagai contoh, jaringan ini tumbuh
pada indung telur, belakang rahim, atau kandung kemih. Kondisi ini
menyebabkan rasa nyeri di perut, punggung, perdarahan berat saat
menstruasi, dan ketidaksuburan. Penyebab endometriosis adalah
perubahan sel embrio, gangguan sistem imun, sampai bekas luka bedah.
5
Tidak hanya itu, endometriosis juga dapat mengganggu keberadaan telur
yang telah sperma buahi di dalam rahim. Akan tetapi, masalah kesehatan
sperma ini biasanya tidak menyerang kesuburan secara langsung. Artinya,
masalah kesehatan reproduksi ini menyebabkan terjadinya penurunan
kesuburan melalui kerusakan sperma atau sel telur.
F. Fibroid Rahim
Fibroid rahim atau miom adalah tumbuhnya tumor jinak di bagian atas
atau bagian dalam otot rahim. Tumor ini tidak memiliki sifat kanker dan
salah satu penyakit sistem kesehatan reproduksi yang bisa wanita alami.
Tumor ini bisa membesar menyebabkan perdarahan berat selama
menstruasi, nyeri saat buang air dan seks, serta sakit punggung. Bila Anda
mengalami gejala dan tanda yang merujuk pada masalah reproduksi,
sebaiknya segera konsultasikan pada dokter spesialis kandungan, agar
mendapat penanganan yang tepat.
6
HIV adalah penyakit sistem reproduksi yang memengaruhi sel tertentu
dari sistem kekebalan tubuh. Seiring berjalannya waktu, HIV bisa
menghancurkan banyak sel, sampai tubuh tidak bisa melawan infeksi. HIV
adalah virus yang bisa menyebabkan sindrom defisiensi imun atau AIDS.
HIV dan AIDS adalah penyakit berbeda. AIDS merupakan tahap akhir
dari infeksi HIV ketika sistem kekebalan penderitanya sudah sangat parah.
H. Vaginitis
Vaginitis adalah peradangan yang membuat rasa gatal, perih, infeksi,
sampai pembengkakan pada vagina. Penyebab peradangan vagina adalah
bakteri, jamur, parasit, atau virus. Namun, penyebab paling umum dari
penyakit sistem reproduksi wanita ini adalah bacterial vaginosis, infeksi
jamur, trichomoniasis, dan vaginitis non infeksius. Anda perlu
berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan penyebab pasti dari
vaginitis dan memilih perawatan yang tepat.
I. Kista ovarium
Penyakit sistem reproduksi yang satu ini memiliki nama lain kista indung
telur. Kista ovarium atau indung telur adalah kelenjar abnormal yang
terbentuk dalam indung telur berisikan cairan atau material semi-padat
lain. Kelenjar abnormal ini umum terjadi dan tergolong tidak
mengkhawatirkan, kecuali kelenjar terus bertumbuh besar. Kista besar
dapat menekan organ sekelilingnya dan menyebabkan nyeri pada perut.
Pada kebanyakan kasus, kista akan menghilang dengan sendirinya dan
tidak perlu perawatan khusus. Jika kista terasa menyakitkan, dokter akan
meresepkan pil KB untuk menghentikan pertumbuhannya, atau melakukan
prosedur pengangkatan kista.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis sangat menyadari dalam pembuatan makalah ini masih sangat banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca sehingga makalah yang akan datang menjadi lebih baik lagi. Kami harap
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua serta menambah pengetahuan kita.
8
DAFTAR PUSTAKA
Issue kesling yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi, https://repository.uinsu.ac.id ( Di
akses tanggal 6 Februari 2022)
Info kesehatan,ilmu kesehatan lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi,
https://www.scribd.com/document/537690279/ISU-KESEHATAN-LINGKUNGAN-YANG-
BERPENGARUH-TERHADAP-KESEHATAN-REPRODUKS1-ibu-hastanti
Arsal, Thriwaty. "Melindungi Perempuan dan Remaja Indonesia dari Penyakit Menular
HIV/AIDS melalui Pemeliharaan Kesehatan Reproduksi." (2015): 98-108. Diakses pada 9
februari 2022.
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Tujuan+pemeliharaan+kesehatan+lingkungan+terhadap+kesehatan+r
eproduksi&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3DtZXbgyxNfhwJ
9
Hidayangsih, Puti Sari. "Perilaku berisiko dan masalah kesehatan reproduksi pada
remaja." Jurnal Kesehatan Reproduksi Indonesia 5.2 (2014): 89-101. Diakses pada 9 february
2022.
https://scholar.google.com/scholar?
start=10&q=kesimpulan+tentang+kesehatan+reproduksi&hl=id&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=
%23p%3D0dmBNkvMYyIJ
10