Anda di halaman 1dari 20

TUGAS STRUKTUR

KLASIFIKASI DAN KODEFIKASI PENYAKIT PADA MASA KEHAMILAN,
PERSALINAN, DAN NIFAS

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 3 :
1. Alzhira syahfana putri 2013363001
2. Eti sarlina 2013363004
3. Eugina gok astir naiborhu 2013363006
4. Joni partap 2013363011
5. Wulandari 2013363033
6. Liza tania rambe 2013363014
7. Khairunnisa saidin hasibuan 2013363012
8. Atika nofia sihombing 2013363032
9. Ima p.tamba 1913363014

PRODI D-IV MANAJEMEN INFORMATIKA KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugrah-
Nya yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan modul yang
berjudul Kodefikasi Penyakit Pada Kehamilan, Persalinan dan Nifas sebagai tugas mata
kuliah Anatomi, fisiologi dan pathofisiologi. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih
atas segala bentuk dukungan data dari berbagai referensi demi kelangsungan penyelesaian
modul ini dengan tepat waktu. Semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua. Kami selaku
penyusun menyadari sepenuhnya bahwa modul yang disusun masih belum atau jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat kami butuhkan untuk kelanjutan penyempurnaan penyusun
modul berikutnya.

Medan, Maret 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………….. 1
1.2 RUMUSAN MASALAH……………………………………………. 2
1.3 TUJUAN…………………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS………………………. 4
2.1.1 KEHAMILAN………………………………………………………. 5
2.1.2 PERSALINAN………………………………………………………. 6
2.13 NIFAS……………………………………………………………….. 7
2.2 ATURAN DAN TATA CARA KODEFIKASI PENYAKIT DAN KEHAMILAN,
PERSALINAN, DAN NIFAS……………………………………………………….. 8
2.3 ATURAN DAN TATA CARA TINDAKAN PENYAKIT KEHAMILAN,
PERSALINAN DAN NIFAS………………………………………………………… 9
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kehamilan, persalinan, dan masa nifas adalah suatu proses alamiah dan fisiologis. Kehamilan
adalah siklus reproduksi yang diawali dari hasil konsepsi atau pertemuan antara ovum dengan
sperma dan dilanjutkan dengan fertilisasi, nidasi dan implantasi. Persalinan merupakan
kejadian fisiologis yang normal yaitu terjadinya proses dimana bayi, selaput ketuban,
plasenta keluar dari uterus ibu. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan padas ervik dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap
(Pramono 2012) Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan, dan nifas adalah tanda/ gejala
yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya dalam keadaan bahaya. Kebanyakan
kehamilan berakhir dengan persalinan dan masa nifas yang normal. Namun, 15-
20 diantara 100 ibu hamil mengalami gangguan pada kehamilan, persalinan, atau nifas Keha
milan normal tetap perlu diwaspadai, karena tanda bahaya dapat terjadi sewaktu-waktu,
tidak terduga, dan tidak ditemukan pada saat pemeriksaan kehamilan misalnya kejang,
ketuban pecah sebelum waktunya, dan sebagainya. (Anon n.d.) Klasifikasi yaitu
suatu kegiatan yang mentransformasikan diagnosis penyakit dan masalah kesehatan lainnya
dari kata-kata menjadi suatu bentuk kode, yang memudahkan penyimpanan, retrieval dan
analisis data. Klasifikasi penyakit dan Tindakan merupakan
kegiatan mengelompokan penyakit dan tindakan berdasarkan kriteria tertentu yang
telah disepakati. Pemberian kode atas diagnosis klasifikasi penyakit yang berlaku dengan
menggunakan ICD-10 untuk mengkode penyakit, sedangkan ICOPIM dan ICD-9-
CM digunakan untuk mengkode tindakan, serta untuk mengkode penyakit dan tindakan.
Keterampilan menentukan klasifikasi dan kodifikasi penyakit dan tindakan medis harus
didukung pengetahuan anatomi fisiologi , terminologi medis serta patofisiologi penyakit
(Kemenkes 2017).

1.2 Rumusan masalah


Kode penyakit kehamilan, persalinan, dan nifas berdasarkan ICD 10 vol 1, kemudian
ke ICD 10 vol 3.

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui kode penyakit kehamilan, persalinan, dan nifas berdasarkan ICD
10 vol 1, kemudian ke ICD 10 vol 3.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kehamilan, persalinan, dan nifas
2.1.1 Pengertian kehamilan
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan sebelum
memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak
tersebut lahir (Sukarni dan Wahyu, 2013). Kehamilan merupakan serangkaian proses yang
dialami oleh wanita yang diawali dengan pembuahan ovum oleh spermatozoa (konsepsi),
yang berlanjut dengan pertumbuhan dan perkembangan hasil konsepsi di dalam uterus
sampai cukup waktu, yang secara normal masa kehamilan ini berlangsung selama
40minggu. (Kemenkes RI 2013). Masa yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi
atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester
kedua mulai mulai 14-28 minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli,
2017). Peneliti merangkum dari kedua pengertian diatas bahwa, kehamilan adalah suatu
proses yang natural bagi perempuan, dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dengan
rentang waktu 280 hari (40 minggu/ 9 bulan 7 hari). Gangguan kehamilan adalah masalah
Kesehatan yang terjadi selama kehamilan. Masalah kesehatan ini bisa
melibatkan kesehatan ibu, bayi, atau
keduanya. Dalam beberapa kasus, gangguan kehamilan ini bisa berkembang menjadi
komplikasi yang bisa berakibat fatal bila tidak segera ditangani dengan tepat. Perkembangan
janin penting untuk dipantau dalam pemeriksaan kehamilansecara berkala. Gangguan
kehamilan yang terjadi akan bisa segera ditangani dan diatasi demi keselamatan ibu dan anak
lewat pemeriksaan. Ibu hamil sangat rentan terkena masalah perubahan psikologis,
yaitu kerap merasa cemas, stres hingga Obsessive Compulsive Disorder (OCD) di masa
kehamilan. OCD sendiri adalah gangguan berupa obsesi dan kebiasaan berulang yang sulit
dikendalikan. Biasanya muncul di periode awal kehamilan. Terdapat beberapa gangguan
kehamilan yang bisa berakibat fatal untuk perkembangan janin. Seperti:
Anemia, infeksi saluran kemih, kondisi kesehatan mental, preeklamsia, dabetes gestional,
plasenta previa.
2.1.2 Pengertian persalinan
Persalinan adalah suatu proses di mana janin, plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu. Selanjutnya akan diuraikan beberapa tahap persalinan.Tahapan Persalinan
Tahapan persalinan disebut juga dengan kala, yang dibagi menjadi 4 sebagai berikut.
(Kemenkes RI 2013)
a). Kala I. Kala I disebut juga dengan kala pembukaan, yaitu membukanya cervik dari 0-10
cm. Kala I dibagi menjadi 2 fase yaitu fase aktif
dan faselaten. Fase aktif adalah pembukaan 0-4 cm dan fase aktif adalah pembukaan 4-10 cm.
b). Kala II. Kala II disebut juga dengan kala pengeluaran, yaitu pengeluaran janin dari uterus.
Kala pengeluaran pada persalinan normal dengan kehamilan primigravida
membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam sedangkan pada kehamilan
multigravida membutuhkan waktu kurang lebih30 menit.
c). Kala III. Kala III disebut juga dengan kala uri, yaitu pelepasan dan pengeluaran
placenta dari dinding uterus. Tanda-tanda placenta telah lepas dari dinding uterus yaitu: 1)
perubahan bentuk dan tinggi fundus uteri 2) tali pusat memanjang, tali pusat terlihat menjulur
keluar melalui vagina dan 3) semburan darah mendadak dan singkat, darah yang terkumpul di
belakang placenta akan membantu mendorong placenta keluar dibantu oleh gaya gravitasi.
Apabila kumpulan darah dalam ruang di antara
dinding uterus dan permukaan dalam placenta melebihi kapasitas tampungnya maka darah
tersembur keluar dari tepi placenta yang terlepas.
d). Kala IV. Kala IV disebut juga dengan pengawasan, yaitu 2 jam
setelah bayi dan uri lahir untuk mengawasi adanya perdarahan post partum.
Beberapa hal yang harus diawasi atau dipantau pada
kala IV adalahtekanan darah, nadi, suhu badan, tinggi fundus uteri, dan jumlah perdarahan.
2.1.3 Pengertian nifas
Nifas adalah masa setelah kelahiran plasenta dan kembalinya alat-alat reproduksi
seperti semula, seperti keadaan tidak hamil dengan yang berlangsung selama kira-kira 6
minggu.Tahapan Masa Nifas Tahapan masa nifas dibagi menjadi 3, yang akan
diuraikan berikut ini.
a). Immediate Puerpurium adalah masa segera setelah persalinan sampai 24 jam pertama.
Pada masa ini harus diperhatikan adanya perdarahan karenaatonia uteri.
b). Early Puerperium adalah masa 1 hari setelah persalinan sampai 7 hari pertama. Pada masa
ini harus diperhatikan adanya perdarahan, pengeluaran lochea, suhu badan dan involusio atau
kembalinya ukuran uterus seperti sebelum hamil, serta kelancaran pengeluaran air susu ibu.
c). Late Puerperium adalah masa 1 minggu setelah melahirkan sampai 6minggu. Pada masa
ini mulai diperhatikan pemberian konseling alat kontrasepsi.
2.2 Aturan dan tata cara kodefikasi penyakit kehamilan, persalinan dan nifas
Penting bagi perekam medis untuk mampu menentukan kode kasus
kehamilan, persalinan dan nifas dengan presisi, tepat dan benar sesuai kasus yang ditangani
dokter terkait. Kode penyakit dan prosedur terkait Kehamilan, Persalinan dan Nifas ada pada
ICD-10 pada bab 21 (XXI). Dalam bab tersebut ada keterangan sebagai berikut :
EXCLUDES
 (Tidak termasuk ke Bab ini) yaitu :
1. Penyakit dan Cedera tertentu yang mengakibatkan komplikasi kehamilan, persalinan,
melahirkan dan masa nifas yang terklasifikasi di tempat lain-lain.
2. Gangguan mental dan prilaku berkaitan dengan masa nifas (F23.-)
3. Obstetrical tetanus (A34)
4. Post partum necrosis of pituitary gland (E23.0)
5. Osteomalacia postpartum (M83.0)
6. Supervisi dari:
1. Kehamilan berisiko tinggi (Z35-)
2. Kehamilan normal (Z34.-)
Contoh cara mengkode penyakit
Perhatikan sub group O30-O48. Bila diminta mencari Placenta Previa maka ada beberapa
cara yaitu :
Cara 1 :
a. Buka buku vol 3 → Leadterm Placenta, Placental, lihat Gambar
1.1 dibawah ini,tampilan pada volume 3

Placenta, placental (see also condition)


 - ablatio (see also Abruptio placentae) O45.9
- affecting fetus or newborn P02.1
 - abnormal, abnormality NECO43.1
- with hemorrhage O46.8 
- - - affecting fetus or newborn P02.1
 - - - antepartum NECO46.8 
- - - intrapartum O67.8 
- - affecting fetus or newborn P02.2
 - abruptio (see also Abruptio placentae) O45.9 
- - affecting fetus or newborn P02.1
 - accreta (with hemorrhage) O72.0 
- - without hemorrhage O73.0 
- adherent (with postpartum hemorrhage) O72.0 
- - without hemorrhage O73.0
 - battledore O43.1
 - bipartite O43.1 
- circumvallate O43.1
 - cyst (amniotic) O43.1
 - deficiency
 — see Placenta, insufficiency- detachment (partial) (premature) (with hemorrhage) (see also
Abruptio placentae) O45.9 
- dimidiate O43.1
 - disease NEC O43.9 
- - affecting fetus or newborn P02.2
 - duplex O43.1 
- dysfunction O43.8 
- fenestrate O43.1 
- fibrosis O43.8 
- hematomaO43.8 
 – hemorrhage O46.8
- - abruptio placentae (see also Abruptio placentae) O45.9 
- - placenta previa O44.1 
- hyperplasia O43.8 
- increta (with postpartum hemorrhage) O72.0 
- - without hemorrhage O73.0 
Gambar 1.1 Kode untuk Plcenta Previa (cara pertama)
b. Cross check → buku Vol 1 → O44.1 (Placenta Previa dengan perdarahan)
 Cara 2 : Perhatikan kembali sub group O30-O48, bila diminta mencari Placenta Previa maka
langkah lain adalah sebagai berikut :
a. Buka buku vol 3 → Leadterm Placenta, Placental: lihat gambar 1.2 dibawah ini, (ada
perintah ‘see also condition’) harus mencari ke ‘condition’ → cari alphabet C yakni
Condition — ‘see Disease’ → ada perintah lagi ‘lihat disease’ → alphabetD cari
‘disease’ → Placenta telusur lagi → Placenta tidak ada perdarahan-→(complicating
pregnancy or childbirth O43.9).
Disease, diseased— (see also Syndrome)
- adenoids (and tonsils) J35.9
- adrenal (capsule) (cortex) (gland) (medullary) E27.9
- - specified NEC E27.8
- ainhum L94.6
- airway, obstructive, chronic J44.9
- - due to
- - - cotton dust J66.0
- - - specific organic dusts NEC J66.8
----- pink T56.1
- pinna (noninfective) H61.1
- pinworm B80
- Piry virus A93.8
- pituitary (gland) E23.7
- pituitary-snuff-taker's J67.8
- placenta
- - affecting fetus or newborn P02.2
- - complicating pregnancy or childbirth O43.9
- pleura (cavity)J94.9
- - specified NEC J94.8 
Gambar 1.2 Kode untuk complicating pregnancy or childbirth O43.9 (cara ke 2)
2.3Aturan dan tata cara Tindakan pada kehamilan, persalinan dan nifas
Apabila tindakan operasi (bedah) harus diberi kode, gunakan ICD 9 CM atau nomor kode
klasifikasi tindakan yang diharuskan. Ikutilah manual penggunaan buku- buku tesebut
dengan tertib, presisi tinggi, dan akurat. ICD-9-CM (Vol. 3) CHAPTER13 adalah klasifikasi
kode prosedur tindakan Obstetri yang disusun oleh negara pengguna dan Indonesia saat ini.
Obstetrical Procedures 72-75
72 Forceps, Vacuum, And Breech Delivery
72.0 Low Forceps Operation
72.1 Low Forceps Operation With Episiotomy
72.2 Mid Forceps Operation
72.21 Mid Forceps Operation With Episiotomy
72.29 Other Mid Forceps Operation
72.3 High Forceps Operation
72.31 High Forceps Operation With Episiotomy
72.39 Other High Forceps Operation
72.4 Forceps Rotation Of Fetal Head
72.5 Breech Extraction
72.51 Partial Breech Extraction With Forceps To Aftercoming Head
72.52 Other Partial Breech Extraction
72.53 Total Breech Extraction With Forceps To Aftercoming Head
72.54 Other Total Breech Extraction
72.6 Forceps Application To Aftercoming Head
72.7 Vacuum Extraction
72.71 Vacuum Extraction With Episiotomy
72.79 Other Vacuum Extraction
72.8 Other Specified Instrumental Delivery
72.9 Unspecified Instrumental Delivery
73. Other Procedures Inducing Or Assisting Delivery
73.0 Artificial Rupture Of Membranes
73.01 Induction Of Labor By Artificial Rupture Of Membranes
73.09 Other Artificial Rupture Of Membranes
73.1 Other Surgical Induction Of Labor
73.2 Internal And Combined Version And Extraction
73.21 Internal And Combined Version Without Extraction
73.22 Internal And Combined Version With Extraction
73.3 Failed Forceps
73.4 Medical Induction Of Labor
73.5 Manually Assisted Delivery
73.51 Manual Rotation Of Fetal Head
73.59 Other Manually Assisted Delivery
73.6 Episiotomy
73.8 Operations On Fetus To Facilitate Delivery
73.9 Other Operations Assisting Delivery
73.91 External Version
73.92 Replacement Of Prolapsed Umbilical Cord
73.93 Incision Of Cervix To Assist Delivery
73.94 Pubiotomy To Assist Delivery
73.99 Other
74. Cesarean Section And Removal Of Fetus
Persalinan caesar hanya akan dilakukan dalam kondisi tertentu baik yang bersifat darurat atau
terencana. Persalinan dengan operasi caesar dianggap menjadi komplikasi. Terkadang
beberapa hambatan yang menghalangi proses persalinan normal akan membuat ibu dan bayi
berada dalam kondisi kritis. Operasi ini harus dilakukan oleh seorang dokter ahli kandungan
dan tidak dapat dilakukan oleh bidan.
74.0 Classical Cesarean Section
74.1 Low Cervical Cesarean Section
74.2 Extraperitoneal Cesarean Section
74.3 Removal Of Extratubal Ectopic Pregnancy
74.4 Cesarean Section Of Other Specified Type
74.9 Cesarean Section Of Unspecified Type
74.91 Hysterotomy To Terminate Pregnancy
74.99 Other Cesarean Section Of Unspecified Type

 
75 Other Obstetric Operations
75.0 Intra-Amniotic Injection For Abortion
75.1 Diagnostic Amniocentesis
75.2 Intrauterine Transfusion
75.3 Other Intrauterine Operations On Fetus And Amnion
75.31 Amnioscopy
75.32 Fetal Ekg (Scalp)
75.33 Fetal Blood Sampling And Biopsy
75.34 Other Fetal Monitoring
75.35 Other Diagnostic Procedures On Fetus And Amnion
75.36 Correction Of Fetal Defect75.37 Amnioinfusion
75.38 Fetal Pulse Oximetry
75.4 Manual Removal Of Retained Placenta
75.5 Repair Of Current Obstetric Laceration Of Uterus
75.50 Repair Of Current Obstetric Laceration Of Uterus Not Otherwise Specified
75.51 Repair Of Current Obstetric Laceration Of Cervix
75.52 Repair Of Current Obstetric Laceration Of Corpus Uteri
75.6 Repair Of Other Current Obstetric Laceration
75.61 Repair Of Current Obstetric Laceration Of Bladder And Urethra
75.62 Repair Of Current Obstetric Laceration Of Rectum And Sphincter Ani
75.69 Repair Of Other Current Obstetric Laceration
75.7 Manual Exploration Of Uterine Cavity, Postpartum
75.8 Obstetric Tamponade Of Uterus Or Vagina
75.9 ther Obstetric Operations
75.91 Evacuation Of Obstetrical Incision Hematoma Of Perineum
75.92 Evacuation Of Other Hematoma Of Vulva Or Vagina
75.93 Surgical Correction Of Inverted Uterus
75.94 Manual Replacement Of Inverted Uterus
75.99 Other
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Menurut Pramono 2012, kehamilan, persalinan dan nifas merupakan suatu proses yang
fisiologis dan berkesinambungan yang dialami oleh seorang wanita. Dalam perkembangan
kehamilan dan persalinan dan nifas dapat menjadi keadaan yang patologis, sehingga dapat
menimbulkan komplikasi apabila tidak terdeteksi secara dini dan berujung kematian.
Kehamilan merupakan serangkaian proses yang dialami oleh wanita yang diawali dengan
pembuahan ovum oleh spermatozoa (konsepsi), yang berlanjut dengan pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi di dalam uterus sampai cukup waktu, yang secara normal masa
kehamilan ini berlangsung selama 40 minggu. (Kemenkes RI 2013). Masa yang dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari). Persalinan adalah suatu proses di mana janin, plasenta dan selaput ketuban
keluar dari uterus ibu, sedangkan Nifas adalah masa setelah kelahiran plasenta dan
kembalinya alat-alat reproduksi seperti semula, seperti keadaan tidak hamil dengan yang
berlangsung selama kira-kira 6 minggu. Kodefikasi adalah pemberian nama atau kode barang
pada setiap barang inventaris milik Pemerintah Desa yang dinyatakan dalam bentuk angka
(numeric) sebagai suatu entitas dengan tujuan adalah untuk mengamankan dan memberikan
kejelasan status kepemilikan dan status penggunaan barang pada masing-masing pengguna.
Menurut Isnaini (2019) BAB XV pada ICD membahas kehamilan, persalinan, dan nifas
(o00-o99) (pregnancy, childbirth and puerperium).
DAFTAR PUSTAKA
Anon. n.d. “Tanda Bahaya Pada Kehamilan, Persalinan, Dan Nifas – Dinas
Kesehatan.
”Isnaini, Viki Adistya. 2019. “Strategi Perbaikan Ketidaktepatan Kodefikasi
Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Berdasarkan ICD-10 dengan PDCA di
Puskesmas Sukodono Lumajang.”
Prosiding RMIK Politeknik Negeri Jember
1–10.
Kemenkes. 2017. “Klasifikasi, Kodefikasi Penyakit dan Masalah Terkait I.”
Acta Universitatis Agriculturae et Silviculturae Mendelianae Brunensis
53(9):1689–99.
Kemenkes RI. 2013. “Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Normal.”
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan
1(1):21–61.
Pramono, Dibyo. 2012. “Rancangan Penelitian di bidang kesehatan.”
Kmpk Ugm
1–61.
Juanita J. Davis. (2016). Ilustrated Guide to Medical Terminology, Secod Edition.
Boston,USA: Cengage Learning.
Marie A. Moisio and EMER W. Moisio. (2014). Medical Terminology:a Strudent
CenteredApproach. Boston, USA: Cengage Learning.
Medical Terminology Practice, 2014. California.WHO. 
2010. International Statistical Classification of Diseases and Related HealthProblem(ICD
10).Genewa.
WHO. 2010. International Classification 0f Procedure Code –Clinical Modification ( ICD
9CM), Genewa

Anda mungkin juga menyukai