Anda di halaman 1dari 15

Korupsi, Pelayanan Publik, BUMN

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. Eugina Gok Asi Tri Br. Naiborhu


2. Hansah Batubara
3. Monika Ria Anakampun
4. M.Riski Fadillah
5. Calvin Natana Eli Harefa
6. Atika Nofia Sihombing
7. Merry Windhy Kristina Hulu

TINGKAT : II
MATA KULIAH : PENDIDIKAN BUDAYA ANTI KORUPSI
DOSEN : Rimmar Siringo Ringo,S.Si, S.Kom,M.Si

PROGRAM STUDI D-IV MANAJEMEN INFORMASI KESEHATAN


UNIVERSITAS IMELDA MEDAN
2022
2

di Sektor BUMN dalam Perspektif Pelayanan Publik di


Indonesia

Abstract
Corruption is a crime that vulnerable to happen on public service sectors, including State-Owned
Entreprise as one of the public service actors. This study utilizes the juridical-normative method
with legislation approach. Several policies possibly applied to minimize cases of State-Owned
Enterprise corruption, namely: The Board of Directors oversees the routine habits of State-
Owned Enterprise employees, functioning of the State-Owned Enterprise internal supervisory
unit, enabling the public to participate in the framework of external supervision through the
electronic public service mechanism. In addition, it is necessary to socialize the Pancasila Ethics
to BUMN employees as the moral basis for state administration.

Keywords: Corruption, Public Service, State-Owned Enterprise (BUMN)

Abstrak
Korupsi rawan terjadi pada sektor pelayanan publik, tidak terkecuali sektor BUMN sebagai salah
satu aktor penyelenggara pelayanan publik. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan
kebijakan pencegahan korupsi yang terjadi di sektor BUMN. Metode yang digunakan dalam
tulisan ini adalah yuridis-normatif dengan pendekatan perundang- undangan, pendekatan kasus,
dan pendekatan konsep. Kesimpulan yang didapat adalah adanya praktik korupsi yang terjadi di
BUMN disebabkan oleh prinsip Good Corporate Governance yang belum terimplementasikan
dengan baik. Adapun beberapa kebijakan yang dapat ditempuh untuk meminimalisir kasus
korupsi BUMN, antara lain: Direksi mengawasi kebiasaan rutin pegawai BUMN, memfungsikan
satuan pengawas internal BUMN, memfungsikan masyarakat ikut serta dalam rangka pengawasan
eksternal melalui mekanisme electronic public service. Selain itu, perlu mensosialisasikan Etika
Pancasila kepada pegawai BUMN sebagai landasan moral penyelenggaraan negara.

Kata Kunci: Korupsi, Pelayanan Publik, BUMN


3

mentum ketika berhasil diundangkannya


Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Konstitusi selaku dasar hukum yang 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan
tertinggi dalam sebuah negara dibuat un- tuk Tindak Pidana Korupsi (1999) yang
menciptakan keteraturan, keamanan, kemudian disusul dengan berdirinya Komisi
ketertiban, dan kesejahteraan dalam kehi- Pemberantasan Korup- si (KPK) pada tahun
dupan masyarakat dan bernegara. 2002. Dalam perjalan- an sejarahnya, KPK
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara telah banyak melaku- kan kontribusi atas
Republik Indonesia Tahun 1945 selaku dasar upaya praktik korupsi yang menjadi
hukum tertinggi negara Indonesia, pada permasalahan utama dalam negeri. Data
Alinea ke-4 mengamanatkan tujuan dari KPK menunjukkan telah ber- hasil
berdirinya negara Indonesia adalah agar mengeksekusi sebanyak 1.064 ko- ruptor
untuk “melindungi segenap bangsa terhitung sejak tahun 2004 hingga Juni 2019
Indonesia dan seluruh tumpah darah Indo- (Sarjono, 2019).
nesia dan untuk memajukan kesejahteraan Namun, keberhasilan tersebut masih
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, belum bisa membawa perubahan yang sig-
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia nifikan. Ternyata hukuman yang dijatuh-
yang berdasarkan kemerdekaan, perda- kan kepada pelaku tindak pidana korupsi
maian abadi dan keadilan sosial”. Tujuan masih belum memberikan efek jera kepa- da
mulia tersebut merupakan sebuah bentuk subjek hukum lain agar tidak melaku- kan
cita hukum (rechtsidee) yang disusun oleh perbuatan yang serupa. Menurut Indonesian
the founding parents tentang arah dan pan- Corruption Watch (ICW), sis- tem peradilan
dangan serta sebagai suatu philosophische dan hukum indonesia yang masih belum
grondslag kehidupan bernegara. memberikan efek jera kepa- da koruptor
Dalam kaitannya upaya untuk menca- disebabkan oleh masih minimnya
pai tujuan mulia tersebut, sebagai sebuah penggunaan Undang-Undang Republik
negara berdaulat sudah pasti akan meng- Indonesia Nomor 8 Tahun 2010 tentang
alami berbagai rintangan dan hambatan. Pencegahan dan Pemberantasan Tindak
Hambatan tersebut terutama bagaimana Pidana Pencucian Uang (2010) dalam
menciptakan hukum sebagaimana tujuan tuntutan maupun pengadilan Tipi- kor.
hukum itu sendiri, yaitu keadilan, keber- Padahal, Undang-Undang Tindak Pi- dana
manfaatan, dan kepastian hukum (Ali, Pencucian Uang (UU TPPU) tersebut bisa
2015). Indonesia telah mengalami era menyelamatkan sebagian besar aset negara
reformasi pada tahun 1998 yang salah satu yang telah dirampas akibat tindak pidana
manifestonya yaitu mengamanatkan pem- korupsi (Guritno, 2021)
berantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotis- me Menurut Transparency International
(KKN) yang dinilai telah menjerumus- kan Indonesia, Indeks Persepsi Korupsi Indo-
bangsa dan negara Indonesia ke dalam krisis nesia pada tahun 2020 berada pada skor 37
multidimensional terutama keterpu- rukan dari 100 dengan ranking 102 dari 180
ekonomi. Era reformasi tersebut diharapkan negara, yang berarti turun 3 poin dari tahun
mampu membawa perubahan fundamental 2019 (Natalia, 2021). Selain itu, ICW juga
bagi masyarakat Indonesia dalam mencapai mencatat kerugian negara yang diha- silkan
tujuan sebagaimana diamanatkan oleh dari tindak pidana korupsi sepan- jang tahun
Konstitusi (Renggong, 2016). 2020 adalah sebesar Rp. 56,7 T namun yang
Pasca reformasi tuntutan atas pembe- dapat diganti hanya sebesar Rp. 8,9 T, itu
rantasan praktik KKN mendapatkan mo- berarti uang pengganti dari kerugian
tersebut hanya sekitar 12-13%
361

dari kerugian berhasil kembali ke negara (V. penden yang dibentuk berdasarkan undang-
Y. Susanto, 2021). undang untuk kegiatan pelayanan publik,
Secara epistemologi, jenis korupsi yang dan badan hukum lain yang diben- tuk
seringkali ditemui dalam lingkungan semata-mata untuk kegiatan pelayan- an
permerintahan pusat atau daerah adalah publik (UU BUMN).
korupsi yang berkaitan dengan persoalan Berdasarkan pengertian tersebut, salah
pelayanan publik. Dalam hal ini korupsi satu subjek hukum yang berfungsi sebagai
yang terjadi dalam lingkungan birokrasi atau penyelenggara pelayanan publik yaitu Badan
unit layanannya. Hasil studi Komite Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN
Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah merupakan badan usaha yang seluruh atau
(KPPOD) tahun 2016 menunjukkan bahwa sebagian besar modalnya dimiliki oleh
korupsi pelayanan publik seringkali ter- jadi negara melalui penyertaan secara langsung
dalam hal perizinan atau izin usaha. yang berasal dari kekaya- an negara yang
Sebagian pelaku usaha menyatakan meng- dipisahkan. Sebagaimana yang telah
alami hambatan untuk mendapatkan izin diungkapkan diatas bahwa sektor yang
usaha, seperti prosedur yang rumit, waktu rawan terjadi praktik korupsi adalah sektor
yang lama, dan biaya yang tidak terduga. pelayanan publik. Dengan hal ini dapat
Sepertiga pelaku usaha berpendapat bah- wa disimpulkan bahwa BUMN, sebagai salah
bupati/walikota terlibat dalam aktivi- tas satu aktor pelayanan publik juga rawan
korupsi bagi kepentingan pribadinya terjadi praktik korupsi.
sehingga hal ini mencederai integritas dari Kesimpulan ini setidaknya didukung
kepala daerah tersebut (Jaweng et al., 2016). oleh dua fakta. Pertama, KPK mencatat PT.
Hasil studi KPPOD tersebut sejalan Pertani sebagai salah satu perusahaan
dengan KPK yang mengatakan pelayanan BUMN terlibat dalam kasus korupsi ban-
publik merupakan tempat yang rawan tuan sosial Covid-19 yang menjerat eks
dikorupsi karena dipengaruhi oleh budaya Menteri Sosial Juliari Batubara (Suwiknyo,
organisasi, sistem antikorupsi tiap instansi 2021). Kedua, berdasarkan data dari KPK
dan pengelolaan sumber daya manusia. menunjukkan tren kenaikan kasus korupsi
Hasil survei tersebut juga menunjukkan BUMN/BUMD yang terjadi sepanjang tahun
bahwa pelayanan publik seperti perizinan 2004-2019 sebanyak 86 kasus dan paling
menjadi lahan basah bagi pelaku dengan banyak terjadi pada tahun 2019 yaitu
modus gratifikasi atau suap termasuk sebanyak 17 kasus (Komisi Pemberantasan
melibatkan calo (Jaweng et al., 2016). Korupsi, 2021).
Masih berkaitan dengan pelayanan Berangkat dari berbagai fakta terse- but,
publik, secara definitif pelayanan publik dapat dikatakan bahwa salah satu tipe
diartikan sebagai kegiatan atau rangkaian korupsi yang rentan terjadi adalah pela-
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebu- yanan publik khususnya di sektor BUMN.
tuhan pelayanan sesuai dengan peraturan Pelbagai upaya telah dilakukan oleh peme-
perundang-undangan bagi setiap warga rintah tetapi hingga kini belum bisa mene-
negara dan penduduk atas barang, jasa, kan laju korupsi BUMN. Dalam konteks itu,
dan/atau pelayanan administratif yang tulisan ini akan mengulas secara siste- matis
disediakan oleh penyelenggara pelayanan korupsi sektor BUMN yang dikorelasikan
publik (UU Pelayanan Publik). Selanjutnya dengan suatu pendekatan pencegahan
yang disebut sebagai penyelenggara pela- kejahatan.
yanan publik yaitu setiap institusi penye-
lenggara negara, korporasi, lembaga inde-
362

Rumusan Masalah library dan beberapa situs yang relevan


Berdasarkan latar belakang yang te- lah untuk digunakan. Penulis mengumpulkan
penulis paparkan, adapun rumusan masalah data sekunder yang memiliki hubungan
yang penulis tetapkan dalam arti- kel ini dengan permasalahan yang sedang dikaji.
yaitu: (1) Bagaimana praktik korup- si yang Bahan hukum yang dikaji dan yang di-
terjadi dalam tubuh BUMN?; (2) Bagaimana analisis dalam penelitian hukum normatif,
upaya pencegahan korupsi di sektor BUMN? meliputi bahan bukum primer, sekunder, dan
Metode Penelitian tersier. Teknik untuk mengkaji dan
Metode yang digunakan dalam penu- mengumpulkan ketiga bahan hukum itu
lisan artikel adalah yuridis normatif atau yaitu menggunakan studi dokumenter. Studi
bisa disebut juga penelitian hukum doktri- dokumenter merupakan studi yang mengkaji
nal (Sukismo, 2008), yaitu penelitian hukum tentang berbagai dokumen- dokumen, baik
yang dilakukan dengan meneliti bahan yang berkaitan dengan peraturan perundang-
sekunder berupa bahan pustaka (Sumitro, undangan maupun dokumen-dokumen yang
1988). Sifat penelitian hukum dalam artikel sudah ada (Salim & Nurbani, 2014).
ini adalah penelitian pres- kriptif, yaitu Pada penelitian hukum normatif,
penelitian yang bertujuan bagaimana pengolahan data dilakukan dengan cara
mengatasi suatu permasalahan (Hartono, menyusun terhadap bahan-bahan hukum
2006). tertulis. Sistematisasi berarti membuat
Pendekatan yang dipakai dalam arti- kel klasifikasi terhadap bahan-bahan hukum
ini pertama, pendekatan perundang- tersebut untuk memudahkan pekerjaan
undangan (statute-approach), yaitu de- ngan analisis dan konstruksi. Kegiatan yang
cara menelaah dan menganalisis per- dilakukan dalam analisis data penelitian
undang-undangan terkait (Marzuki, 2007). hukum normatif dengan cara data yang
Kedua, pendekatan kasus (case approach), diperoleh dianalisis secara deskriptif
yaitu dengan menelaah kasus- kasus yang kualitatif yaitu analisa terhadap data yang
berkaitan dengan korupsi BUMN. Ketiga, tidak bisa dihitung. Bahan hukum yang
pendekatan konseptual (conseptual diperoleh selanjutnya dilakukan pemba-
approach), yaitu dengan me- nelaah konsep hasan, pemeriksaan dan pengelompokan ke
(Ibrahim, 2007) mengenai bagaimana solusi dalam bagian-bagian tertentu untuk diolah
pencegahan kasus korupsi di sektor BUMN. menjadi data informasi. Hasil ana- lisa
Penelitian ini menggunakan data bahan hukum akan diinterpretasikan
sekunder. Data sekunder ialah data yang menggunakan metode interpretasi (a) sis-
didapatkan oleh suatu organisasi atau tematis; (b) gramatikal; dan (c) teleologis
perorangan yang berasal dari pihak lain yang (Asshiddiqie, 1997).
pernah mengumpulkan dan memper-
olehnya sebelumnya (Abdurrahman, 2009). Pembahasan
Bahan hukum yang digunakan dalam tulisan Praktik Korupsi Dalam Tubuh BUMN
ini adalah bahan hukum pri- mer, bahan Beberapa kasus korupsi yang melibat-
hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. kan BUMN pernah beberapa kali terjadi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian Secara statistik tercatat sebanyak 53 kasus
ini menggunakan studi kepustakaan yaitu korupsi yang melibatkan BUMN (Afriyadi,
berupa pengumpulan data sekunder melalui 2020), akan tetapi jenis korupsi yang lebih
perpustakaan, e- besar yaitu korupsi suap-menyuap. Hal ini
diperkuat oleh pernyataan Ketua KPK Firli
363

Bahuri, bahwa sebesar 70% kasus korupsi melindungi Direksi dari jeratan pemidanaan
dalam BUMN merupakan jenis kasus suap- korupsi.
menyuap (Adiyudha & Aminah, 2021). Sebagai contoh, beberapa kasus ko-
Terjadinya korupsi suap-menyuap rupsi yang terjadi sebagai berikut:
dalam tubuh BUMN ini pada hakikatnya
berkaitan dengan permasalahan imple- Korupsi PT. Angkasa Pura II
mentasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Direktur Keuangan PT. Angkasa Pura
(Good Corporate Governance) yang juga II, Andra Yastrialsyah divonis 4 (empat)
diperkuat oleh penelitian Iwan Nuryan yang tahun penjara dan denda sebesar Rp. 100
menyatakan penerapan Good Corporate juta atas kasus menerima suap sebesar USD
Governance pada BUMN masih rendah. Hal 71.000 dan 96.000 dolar Singapura dari
ini menunjukkan penerapan GCG Direktur Utama PT. Inti Darman
sesungguhnya belum menjadi budaya Mappangara. Uang suap diberikan agar PT.
perusahaan sehingga membuka peluang Inti menjadi pelaksana pekerjaan pema-
terjadinya kecurangan (Nuryan, 2016). sangan Semi Baggage Handling System
Sebagai sebuah perusahaan pelat (Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
merah, kedudukan Prinsip Tata Kelola Nomor 188/K/Pid.Sus/2021).
Perusahaan Yang Baik ini sangat penting. Korupsi PT. Garuda Indonesia
Hal ini disebabkan organisasi perusahaan Mantan Direktur Utama PT. Garuda,
dapat dikatakan sehat apabila dapat Emirsyah Satar terbukti menerima suap
menjalankan fungsinya dengan baik tanpa pengadaan pesawat dan mesin dari Airbus
kendala apapun, sedangkan perusahaan yang dan Rolls-Royce serta terbukti melakukan
efisien adalah apabila perusahaan tersebut tindak pidana pencucian uang atas tindak- an
melaksanakan perbandingan yang terbaik suapnya tersebut (Putusan Pengadilan
antara input (masukan) dengan output Negeri Jakarta Pusat Nomor 121/Pid.Sus-
(luaran) sehingga tujuan organisasi dapat TPK/2019)
tercapai dengan efektif dan efisien dan untuk
Korupsi PT. Krakatau Steel
menjadi perusahaan yang efektif dan efisien
Direktur Produksi dan Teknologi,
maka diharuskan untuk menjalankan prinsip
Wisnu Kuncoro terbukti menerima suap
tata kelola perusahaan yang baik
sebesar Rp. 101,7 juta dan USD 4 ribu dari
(Sudarmanto et al., 2021).
Direktur Utama PT. Grand Kartech Kenneth
Kewajiban dalam implementasi prin-
Sutardja dan Direktur PT. Tjokro Bersaudara
sip tersebut sesungguhnya tidak dapat
Kurniawan alias Yudi Tjokro. Pemberian
dilepaskan dari kenyataan bahwa sumber
dari Kenneth dimaksudkan agar Wisnu
pendanaan BUMN yang berasal dari pe-
menyetujui pengadaan dua unit boiler
nyertaan modal negara berupa kekayaan
berkapasitas 35 ton dengan nilai proyek Rp.
negara yang dipisahkan (S. Susanto, 2017).
24 miliar. Sementara pem- berian uang dari
Konsekuensi dari kenyataan ini memberi-
Yudi Tjokro dimaksudkan agar Wisnu
kan tanggung jawab yang lebih besar kepa-
menyetujui pengadaan pem- buatan dan
da Direksi apabila salah dalam mengambil
pemasangan dua Spare Bucket Wheel
keputusan yang berakibat pada kerugian
Stacker dan Harbors Stockyard senilai Rp.
perusahaan maka akan berujung pada jeratan
13 miliar (Putusan Pengadilan Negeri
pidana korupsi. Kendatipun per- kembangan
Jakarta Pusat Nomor 78/Pid.Sus.TPK/2019).
saat ini telah dikenal prinsip Business
Dari beberapa contoh kasus tersebut
Judgement Rule Doctrine yang
dapat dilihat bahwa suap menyuap dilaku-
364

kan untuk melancarkan proses perizinan. helps us understand how to examine and
Kenyataan ini mengindikasikan adanya prevent corrupt events. Graycar dan Prenzler
ekosistem organisasi dalam BUMN yang selanjutnya mengatakan bahwa situational
tidak sehat sehingga memerlukan evaluasi crime prevention (SCP) has provided the
menyeluruh terhadap birokrasi BUMN. most important framework internationally
Upaya Pencegahan Kejahatan Korupsi di for developing effective crime-prevention
Sektor BUMN strategies, and it can also be used for
Menerapkan Kebijakan Kriminal Pence- corruption prevention. It involves the
gahan Korupsi introduction of measures designed to
Sebagaimana yang telah dipahami foreclose opportunities in the location – or
sebelumnya bahwa dalam institusi BUMN situation – in which offences occur. Dengan
sangat rawan terjadi korupsi yang dilaku- demikian, teori SCP mena- warkan kerangka
kan oleh pegawainya. Perlu diinsyafi juga kerja secara internasio- nal dalam
bahwa dalam UU Tipikor, kejahatan ko- mengembangkan strategi pen- cegahan
rupsi ini tergolong jenis extradordinary korupsi yang efektif (Graycar & Prenzler,
crime karena dapat melanggar hak-hak 2013).
ekonomi masyarakat sehingga memper- Terdapat empat komponen kerangka
lambat proses pembangunan ekonomi, acuan dalam menerapkan teori SCP, yakni
sosial, politik, dan budaya suatu bangsa. (1) a theoretical foundation drawing prin-
Oleh karena itu, diperlukan suatu cara cipally upon routine activity and rational
dan pendekatan khusus untuk mencegah choice approaches; (2) a standard metho-
tindak kejahatan korupsi baik secara teoritik dology based on the action research
maupun instrumentatif yang akan digunakan paradigm; (3) a set of opportunity-reducing
sebagai acuan dalam memper- baiki techniques; and (4) a body of evaluated
birokrasi lembaga publik sehingga practice including studies of displacement
diharapkan mampu menghindari serta (Graycar & Prenzler, 2013)
menekan jumlah kasus korupsi. Pemikiran Graycar dan Prenzler ter-
Berbicara tentang pencegahan keja- sebut kemudian dilanjutkan oleh Hariman
hatan sesungguhnya berada pada domain Satria dengan menawarkan beberapa acuan
ilmu kriminologi. Demikian halnya dengan pencegahan kejahatan korupsi yang dapat
pencegahan yang dapat digunakan adalah diterapkan pada lembaga pelayanan publik,
pendekatan kriminologi yang berada da- lam antara lain: Pertama, memperhati- kan
bingkai kebijakan kriminal sehingga dapat kebiasaan aktivitas rutin birokrasi dalam
diketahui akar masalahnya terma- suk cara memberi pelayanan publik. Kedua,
mengendalikannya (Muliadi, 2015). menganalisis cara berpikir pegawai biro-
Adam Graycar dan Tim Prenzler krasi dalam memberikan pelayanan pub- lik.
mengatakan bahwa khusus pencegahan Ketiga, mencegah atau memperkecil peluang
korupsi ada 2 teori kriminologi yang bagi pegawai birokrasi yang memungkinkan
seringkali dipakai, yakni Situational Crime mereka melakukan tin- dakan korup, seperti
Prevention (SCP) dan regulatory theory menerima imbalan dalam bentuk uang atau
(Graycar & Prenzler, 2013). Namun, dalam barang pada saat memberi pelayanan kepada
tulisan ini hanya akan dibahas mengenai masyarakat (Satria, 2020).
penerapan dari teori SCP saja. Sehubungan dengan itu, Fasa dan Sani
Terkait dengan itu, Adam Graycar dan juga telah memetakan beberapa langkah
Tim Prenzler mengatakan bahwa teori SCP spesifik dalam mencegah praktik korupsi
dalam pelayanan publik melalui penerap-
365

an Sistem Manajemen Anti-Penyuapan ISO hasil pemeriksaan satuan pengawas inter- nal
37001:2016. Menurutnya, hal yang paling tersebut agar ditindaklanjuti untuk
penting dalam mewujudkan peningkatan memperbaiki sistem kerja pegawai BUMN.
kualitas pelayanan publik dan menekan Ketiga, berkaitan dengan poin kedua di
tingkat korupsi ialah persoalan integritas. atas. Dalam mencegah atau memper- kecil
Beberapa langkah spesifik tersebut antara kemungkinan pegawai BUMN mela- kukan
lain: (1) terdapat perubahan pola kepe- kejahatan korupsi. Selain dilakukan
mimpinan. (2) perubahan tata laksana pengawasan secara internal, pengawasan
pelayanan publik. (3) mengedepankan dan dapat dilakukan melalui pihak eksternal.
memperkuat fungsi pengawasan atau Sebagai salah satu penyelenggara pelayan-
monitoring publik (Fasa & Sani, 2020). an publik, BUMN juga perlu diawasi secara
Dari ketiga formulasi acuan yang diga- eksternal. Menurut Pasal 35 ayat (3)
gas oleh Satria, penulis menawarkan bebe- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
rapa acuan konsep yang dapat dipakai dalam 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
konteks pencegahan korupsi di sektor (2009), pengawasan eksternal pe-
BUMN, antara lain: Pertama, Direksi nyelenggara pelayanan publik dilakukan
memperhatikan dan mengawasi kebiasa- an melalui: (1) Pengawasan oleh masyarakat
aktivitas rutin birokrasi pegawai BUMN berupa laporan atau pengaduan masyara-
dalam memberikan layanan publik kepada kat; (2) Pengawasan oleh ombudsman sesuai
masyarakat. Hal ini penting sebab sudah dengan peraturan perundang-un- dangan;
menjadi tugas Direksi sebagaimana yang dan (3) Pengawasan oleh Dewan Perwakilan
tertulis dalam Pasal 19 Undang-Undang Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 Provinsi, Dewan Perwakil- an Rakyat
Tentang Badan Usaha Milik Negara (2003) Daerah Kabupaten/Kota.
menyatakan bahwa dalam menjalankan Uraian yang tidak kalah pentingnya
tugasnya, anggota Direksi wajib mencu- seperti yang diungkapkan oleh Fasa dan Sani
rahkan tenaga, pikiran dan perhatian se- cara yang menitikberatkan pada beberapa poin
penuh pada tugas, kewajiban, dan penting tersebut. Maka dalam tulisan ini
pencapaian tujuan Persero. juga menawarkan beberapa acuan alternatif,
Kedua, memfungsikan satuan peng- yakni: Pertama, merubah pola
awas internal BUMN untuk melakukan kepemimpinan BUMN ke arah yang lebih
pemeriksaan serta analisis perilaku modern dan demokratis. Dalam penelitian
pelaksana/pegawai BUMN. Menurut Pasal yang dilakukan oleh Gunawan, gaya kepe-
68 UU BUMN, dinyatakan bahwa Direksi mimpinan yang demokratis ternyata ber-
memberikan keterangan hasil pemeriksa- an pengaruh signifikan terhadap kinerja
atau hasil pelaksanaan satuan peng- awas bawahan (Djunaedi & Gunawan, 2018).
internal atas permintaan tertulis Dampak yang dihasilkan dari gaya kepe-
Komisaris/Dewan Pengawas. Satuan mimpinan institusi yang demokratis ini
pengawas internal BUMN merupakan apa- adalah terciptanya lingkungan kerja yang
rat pengawasan internal perusahaan. sehat. Hal ini penting sebab dalam upaya
Keterangan hasil pemeriksaan ini dapat pencegahan korupsi di BUMN, lingkungan
berupa hasil analisis cara berpikir pegawai kerja yang sehat akan memastikan pega- wai
birokrasi BUMN dalam memberikan pela- birokrasi atau petugas BUMN berada dalam
yanan publik serta dapat dilakukan eva- luasi sistem lingkungan yang secara ber- sama-
secara rutin. Dengan demikian, Komi- sama menghindari perilaku korup- tif.
saris/Dewan Pengawas dapat memberi- kan Dalam konteks ini, integritas atasan dalam
nasihat kepada Direksi berdasarkan perusahaan BUMN mesti menjadi
366

patron bagi pegawai/pelaksana yang ada di lam birokrasi pelayanan publik (Sudirman et
bawahnya. Jika ini dapat dilakukan maka al., 2020).
secara perlahan akan ada gerakan masif Sebagai sebuah bangsa yang berdau- lat
dalam internal birokrasi yang meno- lak dan menjunjung tinggi etika dan moral- itas,
pelbagai perilaku koruptif. (Satria, 2020) bangsa Indonesia telah memiliki suatu
Kedua, merubah tata laksana BUMN. landasan falsafah (philosophisce grondslag)
Perubahan tata laksana ini bertujuan un- tuk kehidupan bernegara, yaitu Pancasila.
menciptakan efektivitas dan efisiensi Landasan ini diperlukan sebagai panduan
kinerja. Selain itu, alur birokrasi dalam moral bagi setiap elemen negara dalam
BUMN sebaiknya dibuat tidak berbelit- belit beraktivitas baik pada tingkat ru- mah
serta mudah dipahami dengan mem- bentuk tangga hingga tingkat berbangsa dan
suatu flow chart di ruang layanan sehingga bernegara. Atas dasar itulah pada bagian ini
pengguna pelayanan dapat de- ngan mudah penulis akan membahas pentingnya
memperoleh kejelasan dan kepastian alur memperkuat etika Pancasila dalam biro-
layanan. krasi institusi BUMN sebagai salah satu
Ketiga, memperbaiki sistem pelayan- aktor penyelenggara pelayanan publik.
an publik melalui electronic public service. Secara etimologis, etika berasal dari
Perbaikan atas pelayanan publik ini ber- bahasa Yunani kuno, ethos artinya adat,
tujuan untuk meningkatkan partisipasi kebiasaan, akhlak, watak dan perasaan. Kata
publik agar ikut mengawasi pegawai ethos itu sendiri merujuk dari kata jamak ta
BUMN. electronic public service ini dapat thea artinya adalah adat kebiasa- an
berfungsi sebagai mekanisme pelaporan atau (Bertens, 2004). Jadi bila dilihat dari asal
pengaduan oleh masyarakat yang me- lihat usul katanya, etika dapat diartikan sebagai
adanya praktik korupsi oleh pegawai ilmu tentang adat kebiasaan atau akhlak.
BUMN. Hal ini selaras dengan poin acuan Dalam kosakata Bahasa Indonesia,
yang ketiga seperti dikatakan oleh Satria etika dimaknai dalam tiga hal, yakni: per-
yang bertujuan memperkecil peluang pe- tama, ilmu tentang apa yang baik atau apa
gawai birokrasi melakukan praktik korup- si. yang buruk dan mengenai hak serta kewa-
Selain itu, mekanisme seperti ini sesuai jiban moral. Kedua, kumpulan asas atau nilai
sebagaimana amanah Pasal 35 ayat (3) UU yang berkenaan dengan akhlak. Ke- tiga,
Pelayanan Publik yang telah diutarakan. asas perilaku yang menjadi pedoman (KBBI,
Memperkuat Etika Pancasila dalam 2015). Masih mengenai etika, Suseno
Birokrasi BUMN menyatakan etika merupakan orientasi bagi
Pintu masuk terjadinya korupsi dalam usaha manusia untuk menjawab suatu
pelayanan publik adalah melalui mal- pertanyaan yang paling fundamental seperti
adaministrasi. Hal ini tidak terlepas dari “bagaimana saya harus hidup dan
pengertian maladministrasi yang berarti bertindak?”. Jawaban atas pertanyaan
administrasi yang lemah dan tidak jujur. tersebut bisa saja berbeda- beda tetapi etika
Ketika dinyatakan tidak jujur maka sebe- akan membantu kita mencari orientasi.
narnya itu merujuk pada rendahnya ting- kat Tujuannya agar manu- sia tidak hidup
moralitas penyelenggara negara sehingga dengan cara ikut-ikutan saja, melainkan agar
memberikan kerugian kepada masyarakat. kita dapat mengerti sendiri mengapa kita
Oleh karena itu dapat ditegas- kan bahwa mesti bersikap be- gini atau begitu?
jika membahas korupsi pela- yanan publik Singkatnya, dapat dite- gaskan bahwa etika
maka tidak dapat dilepaskan keterkaitannya dapat membantu ma- nusia agar mau dan
dengan standar moral da- mampu mempertang-
367

gungjawabkan kehidupannya (Suseno, Oleh karena itu, Pancasila dan etika adalah
2016). dua hal yang tidak dapat dipisahkan kare- na
Perlu pula ditekankan bahwa kata moral merupakan suatu sistem yang mem- bentuk
bertalian dengan 3 kata lain, yaitu sebagai satu kesatuan, kemudian saling berkaitan
berikut: pertama, moralitas arti- nya adalah satu dengan yang lain serta dija- dikan
segi moral atau keseluruhan asas dan nilai pedoman dalam kehidupan berma- syarakat,
yang berkenaan dengan baik atau buruknya berbangsa dan bernegara. (Amri, 2018).
suatu perbuatan. Kedua, amoral, berasal dari Kelima sila dalam Pancasila itu me-
kata unconcerned with, out of the sphere of miliki landasan ontologi, epistemologi, dan
moral, non-moral. Sehingga amoral dapat aksiologi yang kuat serta memiliki dimensi
diartikan sebagai sesuatu yang tidak historisitas, aktualitas dan rasionalitas yang
berhubungan dengan konteks moral atau di relevan. Dalam memahami, meyakini dan
luar suasana etis. Sederhananya, kata amoral mengamalkan seharusnya perlu di- ingat
diartikan seba- gai suatu perilaku yang netral bahwa Pancasila bukan hanya dasar statis
dari sudut moral atau tidak mempunyai melainkan bintang pemimpin yang dinamis.
relevansi etis. Ketiga, immoral, juga berasal Artinya, Pancasila akan selalu terbuka
dari bahasa Inggris, dijelaskan sebagai terhadap pengisian dan penafsir- an baru
opposed to morality; morally evil. Jadi yang sesuai dengan arah gerak zaman (Latif,
immoral artinya adalah bertentangan dengan 2019). Dalam usaha mem- bumikan dan
moralitas yang baik. Bisa juga dikatakan, Pancasila dari alam idealitas menuju alam
sebagai perbuatan yang secara moral buruk realitas, sebaiknya perlu mendalami fitrah
atau tidak etis (Bertens, 2004). bernegara seperti yang dipesankan oleh para
Dalam konteks kehidupan bernegara, pendiri bangsa (founding parents). Fitrah
penyelenggara negara perlu memahami etika tersebut antara lain: (1) semangat menuhan,
politik yang mempersoalkan kebaik- an dan (2) semangat kekeluargaan, (3) semangat
tanggung jawab manusia sebagai manusia keikhlasan dan ketulusan, (4) semangat
serta sebagai warga negara-ter- hadap negara pengabdian dan tanggung jawab, (5)
dan hukum yang berlaku serta tatanan publik semangat meng- hasilkan yang terbaik, (6)
lainnya. Penyeleng- gara negara dan warga semangat ke- adilan dan kemanusiaan, dan
negara perlu me- mahami arti penting (7) semangat kejuangan (Latif, 2013).
menjalankan sesuai dengan nilai dasar yang Pancasila sebagaimana dimaksud terdiri
disepakati sebagai titik temu panduan dari lima sila, antara lain: (1) Ketu- hanan
bangsa yang bersang- kutan. Dengan begitu, Yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil
hanya dengan terse- dianya aparatur negara dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4)
yang baik yang bisa mewujudkan negara Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
yang baik (Latif, 2013) Kebijaksanaan dalam Permu-
Etika dalam konteks Pancasila, meru- syawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan
pakan suatu sistem yang mengandung Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
sekumpulan nilai yang diambil dari prin- sip Sila-sila Pancasila tersebut apabila
nilai yang hidup dan berkembang da- lam dikaitkan dengan penerapan dalam kehi-
masyarakat. Nilai-nilai tersebut dapat berupa dupan masyarakat sebagai konsekuensi dari
nilai religius, nilai kebudayaan, nilai adat kebebasan berkehendak dan kesadar- an
istiadat, kebudayaan dan setelah disahkan penuh, maka akan menimbulkan: (1) Rasa
menjadi dasar negara yang terkandung di keimanan; (2) Rasa kemanusiaan; (3)
dalamnya nilai kenegaraan.
368

Rasa berbangsa; (4) Rasa demokrasi; dan kewajiban asasi manusia, baik sebagai pri-
(5) Rasa keadilan (Busroh, 2017) badi maupun sebagai warga masyarakat
Kemudian dari beberapa hal tersebut (warga negara).
bila kita tarik akan menghasilkan uraian-
uraian berikut ini: Rasa kebangsaan
Bangsa indonesia merupakan bagian
Rasa Keimanan dari bangsa-bangsa, suku-suku, etnis, ras dan
Kesadaran kehendak tentang rasa golongan yang bermacam-macam sehingga
keimanan kepada tuhan yang maha esa fakta ini menjadikan Indonesia sebagai
sesungguhnya menyadari bahwa ada se- bangsa yang unik. Berdasarkan hal tersebut
suatu di luar apa yang dapat dicapai oleh bangsa Indonesia harus berdiri di atas
manusia yang menciptakan segala sesuatu keragaman tanpa adanya perpecahan.
termasuk alam semesta beserta isinya. Dari Indonesia memiliki ketentuan dan per-
kesadaran ini dapat manusia menge- tahui aturan sendiri yang perwujudannya ada- lah
larangan dan perintah, apa yang baik dan Persatuan Indonesia. Hal ini tercermin atau
buruk berdasarkan firman Tuhan. Lebih dari terwujud dalam hak-hak dan kewajib- an-
itu, rasa keimanan menumbuh- kan rasa kewajiban warga negara.
toleransi di antara umat beraga- ma yang
lain, hidup saling menghormati tanpa ikut Rasa Demokrasi
campur urusan kepercayaan suatu agama. Bahwa pada dasarnya bangsa Indo-
nesia mempertimbangkan tradisi gotong
Rasa Kemanusiaan royong, watak multikultural, dan penga-
Kesadaran akan kehendak tentang laman keterjajahan, dengan begitu paham
kemanusiaan adalah jiwa yang merasakan demokrasi sejalan dengan alam pikiran dan
bahwa manusia itu ingin selalu berhu- kepribadian bangsa Indonesia sendiri, yaitu
bungan. Hal ini didasari oleh manusia suatu demokrasi permusyawaratan yang
sebagai makhluk sosial, yaitu manusia satu menyediakan wahana bagi perwu- judan
memerlukan manusia lainnya dan sebalik- semangat kekeluargaan dan keadil- an sosial
nya, maka manusia harus hidup bermasya- di bawah bimbingan hikmat- kebijaksanaan.
rakat. Tanpa hidup bermasyarakat, manu- sia Dalam musyawarah dan mufakat
tidak dapat memenuhi kebutuhannya, baik kepentingan manusia sebagai pribadi dan
kebutuhan biologis maupun kebutuh- an masyarakat dijamin. Prinsip demokrasi
ekonomis. Manusia menyadari bahwa dalam konsep musyawarah mufakat
dirinya merupakan makhluk ciptaan Tuhan sejatinya tidak mendikte kepu- tusan oleh
Yang Maha Esa yang paling sempur- na, golongan mayoritas (mayoro- krasi) atau
maka manusia memiliki identitas sendiri kekuatan minoritas elite (minorokrasi).
yang disebut kemanusiaan (cipta, karsa dan
rasa) dan kelebihan ini tidak dimiliki oleh Rasa keadilan
makhluk ciptaan Tuhan lain- nya (hanya Bahwa ketimpangan dalam struktur
memiliki insting, nafsu, syah- wat). Manusia masyarakat liberal memberikan nuansa
dilahirkan sama, yaitu sebagai makhluk penindasan dan ketidakadilan oleh go-
ciptaan Tuhan, manusia memiliki longan yang kuat terhadap golongan yang
keterbatasan. Sesuai hakikat dan martabat lemah. Oleh karena itu, distribusi kekaya- an
manusia, hubungan di antara mereka harus dan sumber daya harus dilakukan secara
dibatasi melalui ketentuan hukum yang merata yang dipandu oleh perasaan keadilan
berlaku. Ketentuan ini akan menimbulkan yang dijiwai oleh prinsip ketu-
hak-hak dan kewajiban-
369

hanan, kemanusiaan beradab, persatuan menjadi lahan subur terjadinya praktik


Indonesia, dan kerakyatan. korupsi. Hal ini disebabkan oleh imple-
Mempertimbangkan uraian-uraian atas mentasi Prinsip Tata Kelola Perusahaan
sila-sila Pancasila tersebut, perbuatan Yang Baik yang kurang optimal serta sistem
korupsi sesungguhnya bertentangan de- birokrasi yang tidak sehat. Kedua,
ngan prinsip dan nilai Pancasila sebagai Problematika tersebut memerlukan for-
fondasi moral dalam kehidupan berne- gara. mulasi kebijakan pencegahan korupsi yang
BUMN pada hakikatnya merupakan badan tepat, terutama untuk sektor BUMN dalam
usaha yang didirikan sekaligus di- miliki rangka penyelenggaraan pelayanan publik.
oleh negara untuk mengelola bumi, air, dan Formulasi tersebut antara lain: (1) Direksi
kekayaan alam di bawahnya dan memperhatikan kebiasaan rutin pegawai
dipergunakan sebesar-besarnya kemak- BUMN, (2) Memfungsikan satuan pengawas
muran rakyat. Perbuatan korupsi yang internal BUMN (3) Memfungsi- kan
terjadi dalam sektor BUMN menyebabkan masyarakat sebagai pengawas ekster- nal
kerugian negara yang besar dan dengan melalui mekanisme electronic public
sendirinya mencederai rasa ketuhanan, service. Selain itu dapat dilakukan dengan
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan mensosialisasikan Etika Pancasila kepada
keadilan. pegawai BUMN.
Dengan demikian dapat penulis tegas-
kan bahwa untuk mencegah terjadinya Referensi
korupsi BUMN yang hulunya adalah
maladministrasi maka pegawai BUMN atau Abdurrahman, M. (2009). Sosiologi dan
metode penelitian hukum. UMM
Direksi selaku pimpinan tertinggi dalam
Press.
perusahaan mesti diperkuat nilai etika dan
moral Pancasilanya sehingga dapat secara Adiyudha, R., & Aminah, A. N. (2021). 70
persen kasus korupsi adalah suap.
jelas membedakan perbuatan yang baik atau
Republika.Co.Id.
buruk atau bermoral atau immoral. Tidak https://www.republika.co.id/berita
mencampuradukan antara kepentingan /qpcmp2384/70-persen-kasus-
pribadi dan kepentingan pub- lik. Ketika itu korupsi-adalah-suap
dapat dilakukan maka pega- wai BUMN Afriyadi, A. D. (2020). 53 kasus BUMN
tersebut tengah menunjukkan perilaku yang “dipelototi” Erick Thohir termasuk
adil dan bijaksana. Jika perilaku ini proyek fiktif Waskita. Detik.
dipertahankan maka korupsi BUMN akan https://finance.detik.com/berita-
sulit terjadi. Sebab kepatuhan kepada ekonomi-bisnis/d-5106394/53- kasus-
peraturan bukan karena perintah atasan atau bumn-dipelototi-erick-
thohir-termasuk-proyek-fiktif-
takut mendapatkan sanksi dari negara tetapi
waskita
memang didorong oleh kesadaran pribadi
bahwa tindakan yang manipulatif dan korup Ali, A. (2015). Menguak tabir hukum.
Kencana.
bertentangan dengan nilai moral.
Amri, S. R. (2018). Pancasila sebagai sistem
Penutup etika. Jurnal Voice of Midwifery,
Berdasarkan paparan tersebut, maka 08(01), 760–768.
https://www.journal.umpalopo.ac.i
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
d/index.php/VoM/article/view/43
Pertama, Praktik korupsi yang telah ter- jadi
di tubuh BUMN sebagai salah satu aktor Asshiddiqie, J. (1997). Teori dan aliran
penyelenggara pelayanan publik penafsiran hukum tata negara. Ind
Hill-Company.
370

Bertens, K. (2004). Etika. Gramedia. https://acch.kpk.go.id/id/statistik/


Busroh, F. F. (2017). Upaya pencegahan tindak-pidana-korupsi/tpk-
korupsi melalui reaktualisasi nilai- berdasarkan-instansi
nilai Pancasila. Jurnal Lex Publica, Latif, Y. (2013). Membumikan etika
IV(1), 631–644. Pancasila dalam penyelenggaraan
Djunaedi, R. N., & Gunawan, L. (2018). negara. Digest Epistema: Berkala Isu
Pengaruh gaya kepemimpinan Hukum Dan Keadilan Eko-Sosial, 4,
demokratis terhadap kinerja 72–79.
karyawan. PERFORMA: Jurnal Latif, Y. (2019). Negara paripurna.
Manajemen Dan Start-Up Bisnis, Gramedia.
3(3), 400–408.
https://journal.uc.ac.id/index.php/ Marzuki, P. M. (2007). Penelitian Hukum.
performa/article/view/729 Kencana.
Fasa, A. W. H., & Sani, S. Y. (2020). Sistem Muliadi, S. (2015). Aspek kriminologis
manajemen anti-penyuapan ISO dalam penanggulangan kejahatan.
37001-2016 dan pencegahan praktik FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum,
korupsi di sektor pelayanan publik. 6(1), 1–11.
Integritas: Jurnal Anti Korupsi, 6(2), https://doi.org/10.25041/fiatjustis
187–208. ia.v6no1.346
https://doi.org/10.32697/integrita Natalia, D. L. (2021). Indeks persepsi
s.v6i2.684 korupsi Indonesia pada 2020 melorot
Graycar, A., & Prenzler, T. (2013). 3 poin. Antara News.
Understanding and preventing https://www.antaranews.com/beri
corruption. Palgrave Macmillan. ta/1972407/indeks-persepsi- korupsi-
indonesia-pada-2020- melorot-3-
Guritno, T. (2021). ICW: Penanganan
poin#:~:text=Jakarta (ANTARA) -
Korupsi di Indonesia Tak Membuat
Indeks Persepsi,dari 180 negara yang
Koruptor Jera. Kompas.
disurvei.
https://nasional.kompas.com/read
/2021/04/09/18390681/icw- Nuryan, I. (2016). Strategy development and
penanganan-korupsi-di-indonesia- implementation of good corporate
tak-membuat-koruptor-jera governance (GCG) on BUMN and
BUMD in Indonesia. AdBispreneur,
Hartono, C. F. G. S. (2006). Penelitian
1(2), 145–152.
hukum di Indonesia pada akhir abad
https://doi.org/10.24198/adbispre
ke-20. Alumni.
neur.v1i2.10237
Ibrahim, J. (2007). Teori dan metodologi
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
penelitian hukum normatif.
31 Tahun 1999 Tentang
Bayumedia.
Pemberantasan Tindak Pidana
Jaweng, R. N. E., Rheza, B., Agustine, T. E., Korupsi, (1999).
Suparman, H. N., Prawira, M. Y.,
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Febryanti, N. A., Jannah, A. N., &
19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha
Mitra Peneliti di 33 Provinsi. (2016).
Milik Negara, (2003).
Tata kelola ekonomi daerah: Survei
pemeringkatan 32 ibukota provinsi di Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Indonesia. KPPOD; Knowledge 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Sector Initiative; Australian Publik, Pub. L. No. 25 (2009).
Government. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Komisi Pemberantasan Korupsi. (2021). 8 Tahun 2010 Tentang Pencegahan
TPK berdasarkan instansi. Anti- dan Pemberantasan Tindak Pidana
Corruption Clearing House. Pencucian Uang,
371

(2010). http://www.jurnal.umsb.ac.id/inde
Renggong, R. (2016). Hukum pidana x.php/pagaruyuang/article/view/1 952
khusus: Memahami delik di luar Sukismo, B. (2008). Karakter penelitian
KUHP. Kencana. hukum normatif dan sosiologis.
Salim, H. S., & Nurbani, E. S. (2014). Sumitro, R. H. (1988). Metode penelitian
Penerapan teori hukum pada hukum dan jurimetri. Ghalia.
penelitian tesis dan disertasi.
Rajagrafindo Persada. Susanto, S. (2017). Harmonisasi hukum
makna keuangan negara dan kekayaan
Sarjono, S. (2019). Sejak 2004--Juni 2019 negara yang dipisahkan pada badan
KPK eksekusi 1.064 koruptor. Antara usaha milik negara (BUMN) Persero.
News. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional:
https://www.antaranews.com/beri “Membangun Paradigma Kehidupan
ta/1152776/sejak-2004-juni- 20019- Melalui Multidisiplin Ilmu, 53(9),
kpk-eksekusi-1064- koruptor 1689–
Satria, H. S. (2020). Kebijakan kriminal 1699.
pencegahan korupsi pelayanan publik. Susanto, V. Y. (2021). ICW: Sepanjang
Integritas: Jurnal Antikorupsi, 6(2), 2020, kerugian negara akibat korupsi
169–186. mencapai Rp 56,7 triliun.
https://doi.org/10.32697/integrita
s.v6i2.660 Suseno, F. M. (2016). Etika dasar: Masalah-
masalah pokok filsafat moral.
Sudarmanto, E., Elly Susanti, Revida, E., Kanisius.
Pelu, M. F. A., Purba, S., Astuti, A.,
Purba, B., Silalahi, M., Anggusti, M., Suwiknyo, E. (2021). Korupsi bansos Covid-
Sipayung, P. D., & Krisnawati, A. 19 turut seret satu BUMN, ini
(2021). Good Corporate Governance faktanya. Bisnis.Com.
(GCG). Yayasan Kita Menulis. https://kabar24.bisnis.com/read/2
0210217/16/1357230/korupsi- bansos-
Sudirman, M. A., Amiruddin, A., & Parman, covid-19-turut-seret-satu- bumn-ini-
L. (2020). Tindakan maladministrasi faktanya.
dalam perspektif tindak pidana
korupsi. Badamai Law Journal, 5(1).
372

Anda mungkin juga menyukai