Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 4 No. 1 Feb 2020 27
Sistem Teknologi Informasi dan Rekam kesehatan pribadi (RKP) berisi Komunikasi (TIK) sudah menjadi bagian yang jenis informasi yang serupa dengan RKE — integral dalam berbagai aspek kehidupan, diagnosis, obat-obatan, imunisasi, riwayat termasuk dalam pelayanan kesehatan. Rekam medis keluarga, dan informasi kontak penyedia Medis/Kesehatan Elektronik (RMKE) — tetapi dibuat sedemikian rupa sehingga merupakan salah satu bentuk penerapan TIK informasi tersebut dapat diatur untuk diakses dalam sistem pelayanan kesehatan melalui dan dikelola oleh pasien. Pasien dapat komputerisasi data pasien. RMKE mencakup menggunakan RKP untuk memelihara dan Rekam Medis Elektronik (Electronic Medical mengelola informasi kesehatan mereka di Record) (EMR), Rekam Kesehatan Elektronik lingkungan pribadi secara aman dan rahasia. (Electronic Health Record), dan Rekam RKP dapat mencakup informasi dari berbagai Kesehatan Pribadi (Personal Health Record).1 sumber termasuk dokter, fasilitas kesehatan, Rekam medis elektronik (RME) adalah perangkat pemantauan rumah, dan pasien versi digital dari rekam medis konvensional sendiri.1 (berupa kertas) yang biasa digunakan di fasilitas kesehatan. RME berisi catatan dan Problematika RMKE di Dunia informasi yang dikumpulkan oleh dan untuk Rekam medis konvensional mempunyai dokter di fasilitas layanan kesehatan tersebut,banyak keterbatasan, diantaranya dari segi yang digunakan untuk tujuan diagnosis dan biaya untuk mencetak rekam medis dan perawatan kesehatan pasien. RME penyimpanan rekam medis yang membutuhkan memungkinkan penyedia layanan untuk ruangan/ tempat khusus. Dari segi waktu, melacak data pasien dari waktu ke waktu, rekam medis konvensional kurang efisien identifikasi pasien untuk kunjungankarena dibutuhkan waktu untuk mencari dan pencegahan dan skrining, memantau pasien, mengambil rekam medis. Dari segi dan meningkatkan kualitas perawatan kesinambungan informasi, data klinis dalam kesehatan. Bukan hanya itu, dari segi biaya 1 rekam medis konvensional bisa terputus karena RME lebih efisien karena tidak mengeluarkan lama penyimpanan rekam medis konvesional biaya untuk mencetak status dan tidak mempunyai waktu terbatas tergantung membutuhkan ruangan/tempat untuk kebijakan pelayanan kesehatan. penyimpanan. RMKE sudah lama diterapkan oleh banyak Rekam kesehatan elektronik (RKE) dibuat negara. Di Tiongkok, RMKE mulai lebih lengkap daripada data klinis standar yangdikembangkan dari tahun 1997 dipromotori dikumpulkan dalam RME di fasilitas kesehatan oleh rumah sakit militer People’s Liberation dan memberikan pandangan yang lebih luas Army General Hospital (PLAGH).2 Pada tahun tentang perawatan pasien. RKE berisi semua 2005, National Health System (NHS) di Inggris perawatan dan pemeriksaan yang pernah pasien membuat keputusan untuk menerapkan sistem jalani, misalnya kunjungan ke klinik layanan catatan kesehatan elektronik di setiap jejaring primer, klinik spesialis, rumah sakit, atau NHS Trusts.3 Negara Thailand sudah mulai laboratorium klinis. RKE memungkinkan melakukan komh puterisasi dalam pengelolaan pertukaran informasi yang terintegrasi antara data pasien sejak tahun 2008.4 Sistem Rekam Medis/Kesehatan Elektronik (RMKE): Integrasi Sistem Kesehatan pelayanan penyedia layanan kesehatan sehingga tenaga kesehatan kesehatan yang akan memeriksa pasien elektronik dibangun dengan fungsi utama untuk mendapatkan gambaran yang komprehensif melacak kunjungan pasien, riwayat medis, mengenai kondisi pasien yang ditanganinya. 1 perawatan, dan resep obat. Saat ini, RMKE juga dikembangkan untuk mendukung fungsi administrasi dan pembayaran. Dengan sistem RMKE yang baik, diharapkan layanan analisa pertimbangan klinis, dan lebih kesehatan yang diberikan akan semakin baik mengandalkan hasil catatan elektronik. Hal ini dan aman untuk pasien dan masyarakat.5 bisa membahayakan pasien karena kondisi Namun, dalam kondisi saat ini, RMKE tubuh manusia yang sangat dinamis dan bisa dapat menjadi tidak efisien dan sulit digunakan. berubah dengan cepat.4 Dari segi teknis, tantangan terbesar yang Pelanggaran kerahasiaan informasi medis dihadapi adalah dari segi pendanaan. Masalah tidak hanya dapat terjadi dengan catatan medis lain yang ditemukan adalah dari segi sumber kertas (konvensional). Risiko pelanggaran daya, kurangnya profesional IT (Information kerahasiaan pada sistem RMKE dapat pula Technology) yang terampil, diperlukan untuk terjadi, bahkan lebih cepat dan luas. Akibatnya, mengintegrasikan data klinis pasien menjadi fasilitas layan kesehatan harus waspada dalam data digital RMKE. Tenaga kesehatan mencegah akses yang tidak sah ke informasi (terutama yang senior) juga tidak semangat pasien agar kerahasiaan data pasien terjaga. Hal untuk belajar menggunakan RMKE dalam ini mencakup ancaman dari pihak internal, dari praktik mereka.4 manajemen, kata sandi yang buruk, rekan kerja Penelitian lain menunjukkan bahwa dokter yang tidak puas atau tidak loyal, dan sekarang mencurahkan lebih banyak waktu langkahlangkah keamanan fisik yang untuk melakukan entry data daripada kontak/ transparan, serta ancaman eksternal, seperti komunikasi dengan pasien. Sebuah penelitian pencurian perangkat elektronik yang terhadap dokter yang menggunakan RMKE di mengandung informasi kesehatan.2 unit gawat darurat menunjukkan bahwa dokter menghabiskan rata-rata 43% dari waktu mereka Problematika RMKE di Indonesia untuk entri data dan hanya 28% dari waktu Di Indonesia, RMKE sudah mulai mereka pada kontak pasien langsung. Dalam digunakan sejak akhir tahun 2000-an. membuat keputusan, klinisi banyak Penggunaan teknologi dalam sistem pelayanan mengabaikan pemeriksaan fisik, melakukan kesehatan di Indonesia awalnya terbatas untuk
pencatatan data pasien. Namun, dengan kembali karena ketidaktersediaan data
perkembangan era sistem teknologi informasi, kesehatan dahulu. RMKE seperti ini belum RMKE mulai digunakan dalam sistem rujukan memenuhi potensi yang seharusnya bisa berjenjang dan sistem pembayaran. Selain itu, dicapai, yaitu peningkatan kualitas, RMKE juga digunakan dalam komunikasi dan peningkatan efisiensi, pengurangan biaya, dan pertukaran informasi antar fasilitas kesehatan, penelitian. seperti di Jawa Tengah dimana setiap puskesmas dapat mengakses rekam medis Langkah-langkah Pembuatan Sistem RMKE elektronik yang terintegrasi sehingga dapat Belum semua rumah sakit di Indonesia melacak riwayat pasien yang datang berobat.6 menggunakan sistem RMKE. Perancangan dan Namun, dalam sistem RMKE saat ini penerapan yang terstruktur, menyeluruh, dan belum terjadi integrasi sepenuhnya antara data dilakukan secara hati-hati adalah kunci dalam kesehatan pasien yang sekarang dengan riwayat merancang RMKE. kesehatan pasien yang terdahulu. Sistem ini Lima hal yang harus diperhatikan terkait membantu dalam perawatan pasien untuk dengan pembuatan dan penerapan rekam medis kondisi akut/sekarang, tetapi untuk pasien elektronik adalah sebagai berikut: dengan penyakit kronis atau penyakit 1. Hubungan dokter-pasien RMKE bertujuan kongenital, maka riwayat kesehatan pasien untuk meningkatkan mutu layanan sebelumnya sangat krusial dalam menentukan kesehatan. Klinisi harus mampu rencana pengobatan pasien yang holistik dan menggunakan RMKE sedemikian rupa berkesinambungan. Tidak jarang pasien harus sehingga tidak mengganggu interaksi menjalani berbagai pemeriksaan dari awal dengan pasien yang dapat menyebabkan
Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 4 No. 1 Feb 2020 29
gangguan pelayanan bahkan keselamatan digunakan untuk kepentingan lain seperti pasien, serta dibutuhkan kerja yang pendidikan, penelitian, dan peradilan. Untuk Rekam Medis/Kesehatan Elektronik (RMKE): Integrasi Sistem Kesehatan sistematis dan terintegrasi. kepentingan lain ini perlu dibuat peraturan 2. Privasi, rahasia, dan keamanan Prinsip khusus terkait dengan penggunaan RMKE. dasar rekam medis haruslah bersifat Langkah pertama yang diperlukan dalam menjaga privasi, rahasia, dan aman pembuatan RMKE adalah mencari vendor (privacy, confidentiality, and security) baik untuk merancang sistem pelayanan kesehatan dalam bentuk kertas maupun dalam bentuk online. Banyak data-data medis yang perlu elektronik. Oleh sebab itu, rekam medis diolah mulai dari hasil anamnesis, pemeriksaan harus dirancang sedemikian rupa sehingga fisik, sampai data penunjang seperti ketiga aspek ini senantiasa terjamin. Seperti pemeriksaan laboratorium dan radiologis. halnya rekam medis konvensional, hanya Kondisi tubuh manusia sangat kompleks dan pihak berwenang saja yang boleh „masuk“ berfluktuatif sehingga tidak jarang dibutuhkan dan menggunakannya. Pasien perlu pula pemantauan yang ketat dan berkesinambungan. mengetahui dan memahami sistem RMKE. Data yang diperoleh harus dapat diteliti, Untuk itu, perlu penjelasan yang memadai dipastikan kebenarannya, dan disimpan tentang sistem ini sehingga disetujui oleh sebagaimana mestinya. Tidak semua vendor pasien untuk dilaksanakan bersama-sama. dapat menjembatani jarak antara bidang medis Persetujuan ini dapat dilakukan secara lisan dan teknologi. Vendor yang kompeten dan maupun tertulis, tergantung kebutuhan. berpengalaman dalam membuat sistem Pihak penyedia layanan kesehatan perlu elektronik untuk bidang kesehatan terbatas. membuat pedoman teknis pelaksanaan Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antara sektor untuk menjamin terjaganya keamanan, kesehatan dan sektor teknologi dalam kerahasiaan, dan privasi RMKE. 3. Budaya merancang RMKE. penerapan RMKE Perlu dipertimbangkan Saat ini, kebijakan dan peraturan yang apakah para pihak yang terkait dapat terkait tentang RMKE masih terbatas. beradaptasi dengan cara kerja RMKE Kebutuhan tiap fasilitas layanan kesehatan karena adanya isu generation gap dan berbeda-beda dan yang paling mengetahuinya gagap teknologi. Dalam proses pendidikan adalah dari fasilitas layanan kesehatan itu sebelumnya, tenaga medis telah terbiasa sendiri. Namun, mereka membutuhkan suatu menggunakan rekam medis kertas. Jika pedoman untuk bekerjasama dengan vendor terjadi perubahan, yaitu penerapan RMKE, untuk memulai pembuatan RMKE. Disini “budaya” baru ini perlu dipahami dan pemerintah bisa berperan dalam membuat diterima oleh seluruh pihak yang terkait pedoman dan anjuran dalam proses pembuatan dengan penggunaan RMKE tersebut. RMKE tersebut. Mungkin perlu jangka waktu tertentu untuk Langkah kedua adalah kerjasama penyedia pelatihan dan penyesuaian budaya. 4. layanan kesehatan dengan vendor. Perbedaan Keselamatan pasien persepsi bentuk/sistem RMKE antara penyedia Perlu dipertimbangkan apakah penggunaan layanan kesehatan dengan vendor sering kali RMKE akan meningkatkan keselamatan terjadi. Oleh sebab itu, perlu penyetaraan atau pasien atau malah mengganggu dalam persamaan persepsi antara kedua belah pihak tindakan menyelamatkan pasien. Oleh melalui kerjasama yang baik. Hal ini sebab itu, perlu kepastian bahwa pihak yang membutuhkan cukup banyak waktu dan tenaga. terlibat dalam menggunakan RMKE, Rekam medis adalah privasi pasien, terutama dokter dan perawat, telah terampil sehingga perlu dijaga agar tidak terjadi menggunakannya. penyalahgunaan. Setiap pihak yang terlibat 5. Penggunaan RMKE untuk kepentingan lain dalam pembuatan sistem RMKE ini perlu Selain untuk pencatatan, RMKE juga bisa mengetahui peran dan kewenangan masingmasing pihak. Vendor perlu mengetahui senantiasa siap membantu jika terjadi dengan jelas berdasarkan UU kesehatan setiap permasalahan. orang yang terlibat dan menggunakan rekam Pemimpin rumah sakit bertanggungjawab medis berada dalam sumpah untuk menjaga untuk memotivasi setiap staf agar mengerti kerahasiaan pasien layaknya dokter. Hal ini pentingnya sistem RMKE dan keuntungan yang perlu dimasukkan dalam sistem RMKE.8 bisa dicapai dengan sistem ini. Perlu Langkah ketiga adalah implementasi pengawasan untuk perjalanan sistem RMKE RMKE. Orang-orang yang bekerja di fasilitasi ini. Audit berkala dilakukan untuk memastikan layanan kesehatan berasal dari berbagai latar tidak ada penyalahgunaan dan RMKE berjalan belakang yang berbeda-beda dan lintas sebagaimana mestinya. generasi. Masing-masing mempunyai kemampuan untuk menangkap pembelajaran KESIMPULAN yang berbeda, terutama yang terkait dengan teknologi informasi. Maka perlu diadakan RMKE telah mengubah tatacara layanan pelatihan yang terstruktur dan sistematis untuk kesehatan konvensional, hubungan dokter mengubah pola pikir dan budaya dari pasien, dan pemanfaatan informasi/data pencatatan rekam medis konvensional menjadi kesehatan. Tiga hal yang penting diperhatikan pencatatan rekam medis digital. terkait penerapan rekam medis elektronik Dalam masa pelatihan dan penyesuaian dengan etika kedokteran adalah privacy, ini, pelayanan penyedia layanan kesehatan confidentiality, dan security. Penyedia layanan kepada pasien tidak boleh terganggu. Pada kesehatan perlu membuat sistem penerapan tahap awal bisa dilakukan pendampingan bagi RMKE secara lengkap dan dilakukan sosialisasi staf yang kesulitan dalam pengisian RMKE yang baik. Perlu dukungan penuh seluruh pihak oleh staf yang lebih terampil. Selain itu perlu yang terkait dengan pelaksanaan RMKE agar dilakukan pertemuan berkala dan teratur untuk mudah ditangani jika terjadi masalah. RMKE mencari solusi bagi kendala yang dihadapi. diharapkan akan membantu menciptakan Diperlukan juga ahli dan teknisi yang layanan kesehatan yang berorientasi pada kebutuhan pasien, efektif, efisien, dan bermutu. 30 Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 4 No. 1 Feb 2020 Gunawan TS dan Christianto GM
KONFLIK KEPENTINGAN 7. Critical Data Conference and
Health Datathon. JMIR Medical Penulis tidak memiliki konflik kepentingan Informatics [Internet]. 2017 dalam penulisan artikel ini. [cited 12 July 2019];5(4):e43. 8. Available from: https://medinform.jmir.org/2017/ REFERENSI 4/PDF 1. Garret P, Seidman J. EMR vs EHR – What 3. Dismantling the NHS National is the Difference? | Health IT Buzz Programme for IT [Internet]. [Internet]. Healthit.gov. 2011 [cited 12 July GOV.UK. 2011 [cited 12 July 2019]. Available from: 2019]. Available from: https://www.healthit.gov/ https://www. buzz-blog/electronic-health-and- gov.uk/government/news/disman medicalrecords/emr-vs-ehr-difference tling-thenhs-national- 2. Li P, Xie C, Pollard T, Johnson A, Cao D, programme-for-it Kang H et al. Promoting Secondary 4. Saniotis A. Changing ethics in Analysis of Electronic Medical Records in medical practice: a Thai China: Summary of the PLAGH-MIT perspective. Indian Journal of
Jurnal Etika Kedokteran Indonesia Vol 4 No. 1 Feb 2020 31
Medical Ethics [Internet]. 2007 [cited 12 July 2019];(1). Available from: https://www. researchgate.net/publication/51404984_ Changing_ethics_in_medical_practice_a_ Thai_perspective 5. Electronic Health Records: Types & Components [Internet]. Study.com. 2019 [cited 12 July 2019]. Available from: https:// study.com/academy/lesson/electronichealth -records-types-components.html 6. Indradi R. Enaknya Rekam Medis Elektronik (RME), Tinggal Klik-Klik Saja, Informasi Langsung Tersedia! - Tribun Jateng [Internet]. Tribun Jateng. 2019 [cited 12 July 2019]. Available from: https://jateng. tribunnews.com/2019/03/27/enaknyarekam- medis-elektronik-rme-tinggal-klikklik-saja- informasi-langsung-tersedia Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2012 Tentang Rahasia Kedokteran Federation of State Medical Board. Report of the Committee on Ethics and Professionalism in the Adoption and Use of Electronic Health Records. 2014; amerika serikat.