NIP : 199012282022032001 Kelompok : 2 Angkatan : XXXIV Golongan : III/b Judul Artikel Penerapan Aplikasi e-Puskesmas dengan Pendekatan HOT-Fit di Kabupaten Siak (Studi Kualitatif)
Analisis Journal
Berdasarkan PERMENKES No. 92 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan komunikasi
dalam Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi mendefinisikan SIK sebagai seperangkat meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat,teknologi dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Dari jurnal ini dapat diketahui jika seluruh fasilitas kesehatan, baik itu puskesmas, klinik dan rumah sakit memiliki SIK dan diwajibkan memiliki SIK yang terintegrasi secara elektronik. Sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah system informasi E-Puskesmas (SIK yang berada di puskesmas) berjalan dengan baik atau tidak, dan mengetahui faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat berjalannya Sistem Informasi E-Puskesmas. Menfaat utama dari SIK Puskesmas berbasis teknologi ini adalah menyediakan informasi secara cepat, tepat dan terpercaya sehingga informasi yang disajikan dapat dipakai untuk pengambilan keputusan diberbagai tingkat. Selain itu komputerisasi dapat meningkatkan efisiensi dan mutu pelayanan serta dapat mengurangi beban kerja staf. Namun penelitian ini hanya berpusat pada 5 puseksmas dan 3 orang sumber informasi di tiap puskesmasnya, yang terdiri dari penanggung jawab E-Puskesmas, Kepala Puskesmas, dan Petugas Entry akhir. Padahal pada kenyataanya jika melihat alur pengobatan maka yang harus menjadi informan adalah : 1. Bagian Pendaftaran Dan Rekam Medik, Dimana awal e-pus digunakan untuk entry pengunjung yang mendaftar sebagai pasien atau pengunjung sebagai keluarga pasien yang mendaftarkan pasien. 2. Bagian Balai Pengobatan Di isi oleh perawat yang menanyakan anamnesa dan memeriksa tanda-tanda vital pengunjung yang sakit (pasien) 3. Dokter Pemeriksa Setelah anamnesa dan pengecekan tanda vital dilakukan, pasien akan diperiksa oleh dokter dan dokter menetapkan diagnosis yang nantinya akan di inputkan langsung pada e-pus. 4. Farmasi Ketika pasien sudah ditetapkan diagnosisnya dan diberikan resep baik digital ataupun fisik, resep di entry kedalam e-pus oleh petugas farmasi. Selain itu petugas farmasi juga menggunakan e-pus untuk mengentry obat-obat, bahan medis habis pakai (BMHP), dan vaksin yang keluar untuk keperluan program puskesmas dan puskesmas pembantu 5. Petugas entry Ketika pasien pulang dari rawat inap ataupun dari balai pengobatan rekam medik pasien yang berupa fisik Kembali di entrykan ke dalam e-puskesmas. Maka dapat disimpulkan jika hasil penelitian tidak menjawab semua polemic mengenai e- puskesmas karena kurang tepat sasaran sumber penelitiannya. Oleh karena itu disarankan untuk menanyakan alur penggunaan e-puskesmas terlebih dahulu dan diharapkan penelitian selanjutnya dapat mewakili suara dari Sebagian besar pengguna e-puskesmas.