Anda di halaman 1dari 2

Tugas Individu

Mata Agenda 2 Berorientasi Pelayanan

Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Tasikmalaya

2022

Nama : apt. Eka Franciska Indra Mulyani, S.Farm.


NIP : 199012282022032001
Kelompok : 2
Angkatan : XXXIV
Golongan : III/b
Judul Artikel Penerapan Aplikasi e-Puskesmas dengan Pendekatan HOT-Fit di
Kabupaten Siak (Studi Kualitatif)

Analisis Journal

Berdasarkan PERMENKES No. 92 Tahun 2014 tentang penyelenggaraan komunikasi


dalam Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi mendefinisikan SIK sebagai seperangkat
meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat,teknologi dan sumber daya manusia
yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan
yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.
Dari jurnal ini dapat diketahui jika seluruh fasilitas kesehatan, baik itu puskesmas, klinik
dan rumah sakit memiliki SIK dan diwajibkan memiliki SIK yang terintegrasi secara elektronik.
Sehingga tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah system informasi E-Puskesmas (SIK
yang berada di puskesmas) berjalan dengan baik atau tidak, dan mengetahui faktor yang
mendukung dan faktor yang menghambat berjalannya Sistem Informasi E-Puskesmas.
Menfaat utama dari SIK Puskesmas berbasis teknologi ini adalah menyediakan informasi
secara cepat, tepat dan terpercaya sehingga informasi yang disajikan dapat dipakai untuk
pengambilan keputusan diberbagai tingkat. Selain itu komputerisasi dapat meningkatkan
efisiensi dan mutu pelayanan serta dapat mengurangi beban kerja staf.
Namun penelitian ini hanya berpusat pada 5 puseksmas dan 3 orang sumber informasi di
tiap puskesmasnya, yang terdiri dari penanggung jawab E-Puskesmas, Kepala Puskesmas,
dan Petugas Entry akhir. Padahal pada kenyataanya jika melihat alur pengobatan maka yang
harus menjadi informan adalah :
1. Bagian Pendaftaran Dan Rekam Medik,
Dimana awal e-pus digunakan untuk entry pengunjung yang mendaftar sebagai pasien
atau pengunjung sebagai keluarga pasien yang mendaftarkan pasien.
2. Bagian Balai Pengobatan
Di isi oleh perawat yang menanyakan anamnesa dan memeriksa tanda-tanda vital
pengunjung yang sakit (pasien)
3. Dokter Pemeriksa
Setelah anamnesa dan pengecekan tanda vital dilakukan, pasien akan diperiksa oleh
dokter dan dokter menetapkan diagnosis yang nantinya akan di inputkan langsung
pada e-pus.
4. Farmasi
Ketika pasien sudah ditetapkan diagnosisnya dan diberikan resep baik digital ataupun
fisik, resep di entry kedalam e-pus oleh petugas farmasi.
Selain itu petugas farmasi juga menggunakan e-pus untuk mengentry obat-obat, bahan
medis habis pakai (BMHP), dan vaksin yang keluar untuk keperluan program
puskesmas dan puskesmas pembantu
5. Petugas entry
Ketika pasien pulang dari rawat inap ataupun dari balai pengobatan rekam medik
pasien yang berupa fisik Kembali di entrykan ke dalam e-puskesmas.
Maka dapat disimpulkan jika hasil penelitian tidak menjawab semua polemic mengenai e-
puskesmas karena kurang tepat sasaran sumber penelitiannya. Oleh karena itu disarankan
untuk menanyakan alur penggunaan e-puskesmas terlebih dahulu dan diharapkan penelitian
selanjutnya dapat mewakili suara dari Sebagian besar pengguna e-puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai