Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KELOMPOK

SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK)

KELOMPOK 6 SEMESTER I AJ
1. YUNIUS NDUN
2. SOFYANDRIS BEWA
3. CLARISSA CORA
4. ITALIA DAPA GOBA
5. MATHELDA SESFAO

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MARANATHA KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
1. Manfaat system informasi Rekam Medik Pasien :

Pengembangan sistem informasi rekam medis ditujukan untuk mendukung


ketersedian data informasi bagi manajemen dan pelaksana layanan kesehatan serta
pengembangan jaringan informasi kesehatan. Sistem informasi rekam medis ini dibangun
menggunakan teknologi komputer berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP berbasis
data MySQL. Sistem informasi rekam medis merupakan sarana penyedia layanan dan
informasi bagi penggunanya baik untuk medis, paramedis, non medis dan pasien rumah sakit
dimanapun dan kapanpun mereka berada, sehingga bisa mendapatkan informasi akurat
karena informasi yang tersedia senantiasa terbaharui, dengan membuka alamat web base
rumah sakit dan memasukkan nama serta nomer rekam medik. Data tersebut meliputi data
demografi, riwayat medis, pengobatan, hasil uji laboratorium, radiologi, resume keperawatan,
discharge planning, pendidikan kesehatan, jumlah dan interval kunjungan pasien, serta
informasi penagihan.

 Hambatan system informasi Rekam Medik Pasien :


Dengan berbagai keuntungan yang didapat dari penggunaan rekam medis
elektronik, terdapat beberapa hambatan dalam penggunaannya. Empat masalah
utama dalam penggunaan rekam medis elektronik adalah terkait keamanan dan
privasi, kurangnya interoperabilitas, digital divide dan kontinuitas bisnis.

2. Manfaat Analisa system Informasi Manajemen Persediaan Obat :

Sistem informasi tersebut akan membantu perusahaan dalam proses pencatatan,


pengendalian dan perencanaan persediaan obat, sehingga informasi yang dihasilkan dapat
lebih cepat, akurat dan efisien. Supaya informasi yang dihasilkan dapat lebih cepat, akurat
dan efisien, sistem informasi tersebut diintegrasikan dengan metode manajemen persediaan
EOQ atau Economic Order Quantity.

Sedangkan menurut Meilani & Miftahuddin (2011), perancangan sistem informasi


manajemen persediaan dilakukan agar tidak terjadi kekurangan barang yang terdapat di
gudang karena dengan adanya perancangan sistem informasi ini bagian pusat dapat
mengetahui secara langsung jumlah persediaan yang terdapat pada masing-masing gudang,
kapan barang-barang tersebut harus dipesan, dan berapa banyak jumlah barang yang harus
dipesan sehingga pemesanan barang dapat langsung dilakukan tanpa menunggu adanya
permintaan barang oleh gudang-gudang.

 Hambatan system Informasi Manajemen Persediaan Obat :


Dalam pengoperasian sistem informasi farmasi petugas farmasi kurang
terampil
a.dalam penginputan obat ketika pembatalan nota karena tidak adanya
pelatihan tentang SIM farmasi.
b. Sistem informasi obat pasien umum tidak terintegrasi dengan sistem
informasi obat pasien umum sehingga terjadi penyiapan obat askes yang lama.
c. Pembatalan nota sering terjadi ketika obat yang diresepkan dokter habis,
padahal saat resep diinput, data pada sistem masih ada.
d. Petugas farmasi sulit dalam menghubungi petugas SIM untuk pembatalan
nota di sistem informasi farmasi.

3. Manfaat Sistem Informasi Posyandu Kesehatan Pada Balita :

sistem informasi yang dapat memproses data secara komputerisasi, sehingga data
informasi dapat di cari secara tepat. Hasil yang dicapai adalah sistem ini dapat menyimpan
data dari posyandu setempat dan tersimpan sesuai katagori masing-masing yang ada, apabila
user lain ingin mendapatkan data maka tinggal melakukan input dan susah mendapatkan data
yang di perlukannya. Sistem informsi ini diciptakan untuk membantu dan mempermudah
dalam pekerjaan, sehingga penyajian data informasi dapat dilakukan dengan mudah.

 Hambatan Sistem Informasi Posyandu Kesehatan Pada Balita :


Diantaranya dalam registrasi peserta, pencatatan data kesehatan anak,
penyimpanan data kegiatan posyandu meliputi penimbangan, imunisasi, dan
tidak sering petugas posyandu kesulitan untuk menentukan status gizi balita.
Dimana masih dilakukannya dalam bentuk manual (tulis tangan) yakni pada
kertas dan berupa tabel . Pengolahan data serta penyimpanan data yang baik
penting dilakukan guna mengetahui dan mendukung setiap perkembangan
kesehatan ibu dan anak.
4. Manfaat Sistem Informasi DBD :
Sistem Informasi Kesehatan yang sedang dikembangkan ini bisa
diterapkan di semua Dinas Kesehatan seluruh Indonesia untuk mempercepat pengolahan
data DBD juga mendeteksi KLB DBD lebih dini.

Hambatan Sistem Informasi DBD :

Program surveilans DBD tidak didukung dengan sistem informasi yang memadai,
baik dari sisi pencatatan, pengolahan dan analisis. Perkembangan sistem informasi dan
teknologi mendorong peneliti melakukan pengembangan sistem informasi surveilans
DBD berbasis komputer di Dinas Kesehatan Kota Samarinda.

5. Manfaat Telenursing dalam pelayanan Kesehatan :

Telenursing dapat membantu menyelesaikan kekurangan perawat, menurunkan jarak,


waktu kunjungan dan menjaga pasien yang sudah keluar dari rumah sakit. Layanan
kesehatan khususnya keperawatan jarak jauh dengan menggunakan media teknologi
informatika (internet) memberikan kemudahan bagi masyarakat.

6. Tantangan yang dihadapi oleh Sistem Informasi Kesehatan : Kendala pelaksanaan


SIK menyangkut keterbatasan anggaran, masalah listrik, tidak tersedianya sarana
prasarana seperti komputer dan internet, tidak adanya tenaga khusus bidang SIK,
serta masalah keterlambatan.

7. Potensi yang dikembangkan oleh profesi perawat dari aspek SIK adalah :
Telenursing membantu pasien dan keluarganya untuk berpartisipasi aktif dalam
perawatan, terutama sekali untuk self management pada penyakit kronis. Hal itu
memungkinkan perawat untuk menyediakan informasi secara akurat dan tepat waktu
dan memberikan dukungan secara langsung (online). Kesinambungan pelayanan
ditingkatkan dengan  memberi kesempatan kontak yang sering antara penyedia
pelayanan kesehatan dan pasien dan keluarga-keluarga mereka. Telenursing dapat
mengurangi biaya perawatan, mengurangi hari rawat di RS, peningkatan jumlah
cakupan pelayanan keperawatan dalam jumlah yang lebih luas dan merata, dan
meningkatkan mutu pelayanan perawatan di rumah (home care) (Elisabeth, 2000).

Anda mungkin juga menyukai