Anda di halaman 1dari 3

Tugas 2 Sistem Informasi Keperawatan

Oleh Kelompok 5
Kelas Alih Jenjang Semester I

1. Sunarjo Serang NIM 223102722


2. Veny P. Mone NIM 223202722
3. Windy Sriwulan Lian NIM 223302722
4. Yohanes Tailor Gadur NIM 223402722
5. Yuliana Taena NIM 223502722

1. Manfaat dari penggunaan sistem informasi kesehatan dari masing-masing artikel


a. Artikel 1
dibuatnya aplikasi rekam medis dapat mempermudah kinerja staf administrasi
pelayanan kesehatan dan dokter,serta sistem yang lebih efektif dan efisien dengan
data NIK sudah teritegrasi dengan sistem online. Di sisi pasien, dokumen fisik rekam
medis seperti kartu medik, rontgen, hasil USG, hasil EKG dan lain lain juga sudah
tersimpan , tidak takut berisiko hilang atau rusak karena sudah tercatat disistem yang
terintegrasi dengan baik.
b. Artikel 2
mengetahui gambaran yang jelas mengenai sistem informasi manajemen persediaan
obat serta mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem informasi manajemen
persediaan obat yang telah diterapkan oleh Instalasi Farmasi RSUD Ibnu Sina Gresik,
menjadikan kinerja Instalasi Farmasi menjadi lebih baik, efisien, dan efektif.
c. Artikel 3
menciptakan sistem informasi yang dapat memproses data secara komputerisasi,
sehingga data informasi dapat di cari secara tepat. membantu dan mempermudah
dalam pekerjaan, sehingga penyajian data informasi dapat dilakukan dengan mudah ,
sistem informasi pendataan kesehatan balita diposyandu dapat mempermudah
dalam memberikan informasi kepada pengurus posyandu dan pihak keluarga (orang
tua).
d. Artikel 4
Untuk membangun sistem informasi kesehatan yang dapat mempercepat pengolahan
data dan bisa mendeteksi KLB DBD, Adanya Sistem basis data yang dapat membantu
petugas dalam penyimpanan data yang lebih terstruktur sehingga pemanggilan data
kembali dapat lebih mudah. Dengan dibangunnya Sistem Informasi Kesehatan dengan
Deteksi Dini KLB DBD ini sudah terbukti mempercepat input proses sampai output
laporan bahkan dapat mendeteksi dini KLB sehingga bisa memberikan masukan untuk
pemegang kebijakan untuk bertindak cepat dalam penanganan KLB DBD.
e. Artikel 5
Penerapan telenursing memberikan dampak positif terhadap berbagai pihak seperti
pasien, perawat dan pemerintah. Melalui telenursing perawat mampu melakukan
monitoring, memberikan pendidikan kesehatan, follow up, pengkajian dan
pengumpulan data,melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga serta
perawatan yang inovatif dan kolaborasi.
2. hambatan dalam penggunaan informasi kesehatan dari masing-masing artikel
a. Artikel 1
Penginputan data yang terlambat, terkendala jaringan internet, Rekam medis ganda atau
duplikasi data, terkadang Server yang digunakan error
b. Artikel 2
perlu peningkatan terhadap sistem komputerisasinya dengan mengaplikasikan teknologi
mutakhir yang telah berkembang, peningkatan sistem persediaan obatnya
c. Artikel 3
Untuk lebih mengefektifkan kegiatan pengurus posyandu, dalam pendataan balita
diharapkan dapat dilakukan secara terkomputerisasi, dan dalam pengembanganya
sistem informasi pendataan balita diposyandu dapat diintergrasikan, terkendala
jaringan internet, terkadang Server yang digunakan error
d. Artikel 4
Tumpang tindih/double entry jumlah penderita dikarenakan ada puskesmas dan rumah
sakit mengirim data yang sama, Butuh SDM tambahan yang dibutuhkan khusus untuk
validasi dan entri data, Belum bisa melaksanakan perhitungan titik musim penularan
e. Artikel 5
tidak dapat melihat pasien secara langsung, adanya dilema etis, kurang kontak dengan
pasien secara langsung, privasi, keamanan dan kerahasiaan, perlu bantuan teknis, biaya
peralatan tinggi, saran yang salah diartikan,masalah keselematan pasien,informasi yang
tertunda atau hilang.
3. tantangan apa yang dihadapi oleh sistem informasi kesehatan di Indonesia
Melihat dari perkembangan SIK yang hanya terfokus di pulau Jawa saja, dan belum
merata di seluruh Indonesia terutama di daerah-daerah terpencil menyebabkan sistem
tersebut belum terintegrasi dengan baik. Selain itu, pengetahuan mengenai penggunaan
sistem ini belum tersosialisasikan secara merata kepada seluruh pengguna sistem.
Diperlukan adanya guideline mengenai penggunaan sistem ini agar pengguna baru dapat
mempelajari penggunaan sistem tersebut. Dibutuhkan pula penyimpanan data yang
besar untuk menampung data dari seluruh sistem kesehatan yang ada di Indonesia.
Semakin besar penyimpanan sistem yang dibutuhkan maka semakin besar pula dana
serta tenaga ahli untuk memelihara sistem agar tidak menjadi berat dan membutuhkan
banyak ruang penyimpanan hardware.
4. potensi yang dapat dikembangkan oleh profesi keperawatan dari aspek sistem informasi
kesehatan pada era Revolusi Insdustri 4.0
Sektor kesehatan adalah sektor yang paling mungkin mendapatkan keuntungan dari
Revolusi Industri 4.0 karena bergabungnya sistem fisika, digital dan biologi, Selain itu,
terdapat potensi telemedicine yang dieksplorasi oleh banyak penyedia layanan
kesehatan. Telemedicine adalah pemantauan dan pengobatan pasien dari jarak jauh
melalui sensor yang tersambung ke internet. Pengobatan lansia yang mengidap penyakit
kronis diharapkan dapat terbantu oleh adanya telemedicine. Kedepannya cek-up medis
dimungkinkan untuk dapat dilakukan di rumah warga sendiri dengan nyaman. Selain itu,
masyarakat terpencil bisa mendapatkan perawatan medis melalui telemedicine.
Kombinasi teknologi fisika, digital dan biologi termasuk pil untuk mengatur pelepasan
obat, robot yang menanggapi pikiran pasien serta psikoterapi secara virtual reality dapat
tergabung dalam suatu aplikasi medis di masa depan

Anda mungkin juga menyukai