Anda di halaman 1dari 11

Disusun oleh:

Anissa Umi Zaenab P27220016 101


Arni Endah P P27220016 106
Dennis Oktavianingtyas P27220016 111
Dyah Puji Astuti P27220016 116
Ferina Dwi Arianti P27220016 121
Mawaddah P27220016 127
Nita Dyah Ayu K P27220016 132
Rifqi Nurul Aini P27220016 137
Uswatun Khasanah P27220016 142
A. Sistem informasi kesehatan Keperawatan

Menurut Surbekti (2016), sistem informasi kesehatan


keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar
dokumentasi, komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan,
mengembangkan dan mendesiminasikan pengetahuan baru,
meningkatkan kualitas, efektifitas dan efisiensi asuhan keperawaratan
dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan kesehatan yang
diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi kesehatan pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga
dapat dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna,
akurat, terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi
B. Pemanfaatan Teknologi Informasi Pada Riset Keperawatan

Menurut Surbekti (2016), perkembangan teknologi informasi


yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk
kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang
yang bersifat Information-Intensive, akan tetapi adopsi teknologi
informasi relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial
secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam
dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam
tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah
sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi
investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. di AS,
negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun
teknologi informasinya, rumah sakit rerata hanya menginvestasinya 2%
untuk teknologi informasi
C. Keuntungan Menggunakan Sistem informasi kesehatan Keperawatan

Menurut Surbekti (2016), keuntungan menggunakan sistem informasi kesehatan


keperawatan antara lain :

1. Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan Penghematan


ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip.
2. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lamai
3. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan
baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu
pengambilan keputusan secara cepat
5. Meningkatkan produktivitas kerja.
6. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan.
7. Membantu memonitor nilai kridit kinerja perawat
8. Membantu menentukan jadwal dinas perawat
Standarisisasi pelaporan data klinik yang standar, mudah
dan cepat diketahui.

Kualitas meningkatkan kualitas informasi klinik dan


waktu pemberian asuhan keperawatan.

Accessebility dan legibility mudah membaca dan mendapat informasi


klinik dari pasien dalam satu lokasi.
Pengembangan dan Hambatan Sistem informasi kesehatan
Menurut Barsasella (2015), pengelolaan data rumah sakit yang sangat besar baik data
medik pasien maupun data-data administrasi yang dimiliki oleh rumah sakit sehingga
mengakibatkan
Redudansi Data : pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data sehingga kapasitas
yang di perlukan membengkak dan pelayanan menjadi lambat, tumpukan filing
sehingga memerlukan tempat filing yang cukup luas.

Unintegrated Data : penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron, informasi pada
masing-masing bagian mempunyai asumsi yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
masing-masing unit atau instalasi.
Human Error : proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan terjadinya kesalahan
pencatatan yang semakin besar dan tidak singkrong dari unit satu ke yang lainya dan akan
menimbulkan banyaknya perubahan data (efeknya banyak pelayanan akan berdasarkan
sesuka perawat atau dokter sehinga dokter atau perawat bisa menambah bahkan mengurangi
data atau tarif sesuai dengan kondisi saat itu, misal yang berobat adalah sodaranya makan
dengan seenaknya dokter/perawat memberikan discont tanpa melalu prosedur yang tepat.
Dan menimbulkan kerugian pada rumah sakit.
Hambatan Penggunaan Sistem informasi kesehatan Keperawatan di Puskesmas
Menurut Barsasella (2015), hambatan penggunaan sistem informasi kesehatan
keperawatan di Puskesmas antara lain :

1. Kendala di bidang infrastruktur


Banyak puskesmas yang hanya memiliki satu atau dua komputer, dan biasanya untuk
pemakaian sehari-hari di puskesmas sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak
pelaporan-pelaporan yang harus ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi
sebagai pengganti mesin ketik semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik juga
sering menjadi masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani
pemadaman listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi
keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering terjadi puskesmas
kehilangan perangkat komputer.
2. Kendala di bidang manajemen
Masih jarang sekali ditemukan satu orang staf atau petugas atau
bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang data atau komputerisasi. Hal
ini dapat dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun tingkat dinas kesehatan di
kabupaten/kota.
Pada kondisi seperti ini nantinya akan menjadi masalah untuk menentukan siapa
yang bertanggung jawab atas data-data yang akan ada, baik dari segi
pengolahan dan pemeliharaan data, maupun dari segi koordinasi antar bagian.

2. Kendala di bidang sumber daya manusia


Bidang SDM sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang
belum maksimal dalam mengoperasikan komputer.
Kemampuan operasional komputer didapat secara belajar mandiri, sehingga
tidak maksimal.
Pemakaian komputer oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang
sebenarnya.
2. Hambatan dan Manfaat dalam Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan
Aplikasi Sistem informasi manajemen puskesmas (SIMPUS)
Manfaat yang diterima bagi kedokteran mauun pasien dalam sistem ini antara
lain:
1). Bagi dokter:
- Mempermudah pekerjaan dokter dalam menyusun arsip-arsip
kesehatan.
- Tidak mengeluarkan biaya kertas dalam peyimpanan data.
- Tidak memerlukan biaya banyak dalam menggunaan SDM karena
hanya beberapa saja yang diggunakan untuk membantu memberikan
pelayanan kepada masyarakat.
- Tidak membuang waktu yang cukup banyak bagi para penyelenggara.
- Proses regristasi yang cepat dan mudah
2). Bagi pasien:
- Regristrasi yang cepat sehingga masalah pasien cepat diobati
- Kesehatan pasien cepat teratasi
- Tidak perlu membawa kartu banyak dalam merasakan pelaanan
setiap berobat di puskesmas yang sama dan beda karena arsip
kesehatan pasien yang sudah ada disana.
- Kepuasan dan harapan pasien terpenuhi sebesar-besarnya.
3). Bagi pemerintah:
- membantu menyelesaikan masalah kesehatan ditingkat daerah
teratasi dan mengakibatkan keberhasilan dalam mengatasi masalah
kesehatan ini.
- mendorong keberhasilan dalam suatu keputusan pemerintah dan
mengguranggi permasalahan dalam negara.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai