PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
1. Keilmuan / Teori
Menambah ilmu pengetahuan terutama dalam mengetahui Sistem Informasi Rumah
Sakit Terintegrasi
2. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan bacaan dan menambah wawasan bagi mahasiswa khususnya mengenai
Sistem Informasi Rumah Sakit Terintegrasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Sistem adalah suatu kesatuan metoda, prosedur atau teknik yang digabung dan
diatur sedemikian rupa sehingga menjadi suatu kesatuan yang berfungsi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Pengertian lain mengenai sistem adalah himpunan
elemen - elemen yang saling berkaitan dan membentuk suatu aktifitas untuk
menghasilkan tujuan tertentu, sehingga dalam sebuah sistem terdiri dari sub sistem -
sub sistem dan mengandung substansi tertentu.
Informasi didefinisikan sebagai data yang telah diatur, disusun dan diolah
sehingga mempunyai arti dan nilai. Nilainya berhubungan erat dengan faktor
ketelitian dan waktu (informasi yang tepat dan uptodate).
Sistem informasi adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan yang
berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pembuatan keputusan dalam organisasi.
Sistem informasi manajemen adalah suatu kesatuan yang paling terkait dari
sistem informasi yang merupakan segala fasilitas yang ada untuk menyusun
informasi yang relevan bagi para pemimpin dari segala eselon dan jabatan, untuk
memungkinkan mereka membuat keputusan - keputusan yang efektif dan tepat pada
waktunya, dalam menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawab mereka.
Dari sumber lain menyebutkan sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem
berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan
kebutuhan yang berbeda dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi
manajemen dalam berbagai level suatu organisasi / perusahaan. Penerapan sistem
informasi pada suatu rumah sakit memerlukan suatu perencanaan yang matang. Bila
dilakukan secara tergesa-gesa tanpa melakukan perencanaan terlebih dahulu
dikhawatirkan akan memakan biaya yang mahal, kemungkinan ada biaya baru baik
untuk riset kelayakan dan lain-lain akan menambah biaya selanjutnya. Dalam
penerapan sistem informasi maka masalah finansial merupakan faktor yang sangat
penting.
Sistem informasi manajemen juga diartikan sebuah informasi yang terpadu
(integrated) untuk menyajikan informasi yang mendukung fungsi operasi, manajemen
dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi menggunakan perangkat keras
(Hardware) dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan
keputusan dan database.
Sistem Informasi Rumah Sakit adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi
dan disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen rumah sakit, mulai
dari pelayanan terhadap, apotik, penagihan, medical record, database personalia,
penggajian karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh
manajemen.
Sistem ini dikembangkan untuk dioperasikan pada perangkat komputer menggunakan
jaringan komputer ( LAN) sehingga antara modul satu dengan lainnya dapat saling
berkomunikasi. Integrasi Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan applikasi yang dibuat
untuk kebutuhan managemen Rumah Sakit baik swasta maupun negeri, dimana sistem ini
sudah didukung dengan fitur dan modul yang lengkap untuk operasional Rumah Sakit
sehingga nantinya rumah sakit dapat membantu operasional sakit dan dapat meningkatkan
pelayanan rumah sakit. Adapun ruang lingkup sistem informasi rumah sakit adalah :
1. Register pasien.
2. Rawat jalan/poloklinik
3. Rawat inap
4. Penunjang medis/laboraturium
5. Penagihan dan pembayaran, dll.
Sedangkan untuk melakukan penerapan sistem informasi rumah sakit dibutuhkan
biaya yang tidak sedikit jumlahnya. Banyak yang harus benar-benar dipersiapkan
agar hasil yang akan diperoleh seperti apa yang diharapkan. Komponen utama untuk
menunjang terlaksananya penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai
kebutuhan:
1. Software (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit)
2. Hardware (seperangkat komputer)
3. Networking (Jaringan LAN, wireless)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur)
5. SDM (Sumber Daya Manusia)
Ketika sistem informasi telah disiap di implementasikan ternyata ada beberapa
kendala yang terjadi di lapangan, antara lain ketidaksiapan pihak Rumah Sakit dalam
menerapkan sistem informasi yang terintegrasi dan berbasis komputer, sulitnya merubah
pola kerja yang telah terbiasa dengan system manual menjadi komputerisasi, dan
penyajian data yang belum semuanya dalam bentuk elektronik yang akan memudahkan
proses migrasi data.
Adapun harapan pasien yang bisa timbul dari adanya sistem informasi rumah
sakit adalah pasien bisa mendapatkan pelayanan yang cepat dan nyaman. Sehingga
dengan baiknya sistem informasi rumah sakit dapat meningkatkan jumlah kunjungan
ke rumah sakit karena bagusnya komunikasi yang terjalin antara pasien dan
pelayanan kesehatan. Sedangkan dari sudut pengguna sistem yaitu rumah sakit,
dengan adanya sistem rumah sakit mereka mengharapkan sebuah sistem yang handal
dan dapat menghendel semua transaksi yang ada sehingga nantinya diharapkan tidak
ada alasan keterlambatan dalam hal laporan dari tiap sub-pelayanan.
a. Efisiensi
Jika dahulu konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang
konsentrasinya pada umur tagihan itu sendiri. Selain itu karena kecepatan dan
akurasi data meningkat, maka waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan administrasi berkurang jauh.
b. Kemudahan
Manfaat yang paling terasa ketika SIMRS tersebut selesai di implementasikan
adalah memudahkan pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual
pengerjaan laporan rumah sakit memakan waktu sampai satu bulan sejak pasien
selai dilayani, dengan SIM hanya memakan waktu 1-2 hari saja untuk membuat
laporan dimana bagian pelaporan hanya tinggal menekan tampilan laporan yang
diinginkannya selanjutnya bisa langsung di print out.
c. Standard praktek kedokteran yang baik dan benar
Pengaruh SIMRS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat dan
akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama untuk
menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap maupun rawat jalan.
d. Dokumentasi yang auditable dan accountable
SIMRS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat, artinya data-
data yang dipergunakan oleh seluruh rumah sakit berada dibawah satu kendali.
e. Mendukung pemasaran jasa rumah sakit ditinjau dari aspek mutu, kecepatan,
kenyamanan, kepastian dan biaya, laporan yang dihasilkan SIMRS memberi
gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja RS, maka jika ada hal-hal yang
tidak normal dapat segera diketahui, sehingga hal ini mendukung kegiatan
pemasaran.
f. Mendukung koordinasi antar bagian dalam rumah sakit
Karena seringkali data digunakan oleh unit tertentu adalah milik unit layanan
yang lain.
g. Meningkatkan akses dan pelayanan rumah sakit terhadap berbagai sumber daya
h. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen RS
2. Mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer sering mengambil keputusan berdasarkan
informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Dengan SIM informasi yang
disajikan real time, bahkan kita dapat membuat tabulasi dari informasi tersebut
sehingga informasi yang kita dapat sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan
kita.
3. Menjadi fungsi control yang konsisten
a. Budaya kerja
Karena SIMRS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data, baik
ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja yang sebelumnya
menangguhkan hal-hal seperti ini menjadi berubah
b. Pemahaman sistem
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personal yang mengetahui
atau peduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka dengan adanya SIMRS
hal tersebut tidak terjadi lagi.
c. Mengurangi biaya administrasi
Dengan sistem amnual membuat laporan terlebih dahulu diatas kertas, tapi
dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer.
4. Meningkatkan pendapatan
Setelah semua manfaat diatas sudah kita jalankan kita yakin bahwasanya
SIMRS tersebut dapat meningkatkan pendapatan rumah sakit.
2.5 Konsep Dasar Pengembangan SIRS
Sistem informasi yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karna beberapa
hal,yaitu :
a. Adanya permasalahan yang timbul pada sistem lama
b. Untuk memperoleh peluang
c. Adanya instruksi
Adapun dampak dari pengembangan SIRS adalah sebagai berikut :
a. Terjadi peningkatan kinerja para pegawai dalam organisasi,
b. Adanya peningkatan informasi yang dibutuhkan organisasi,
c. Meningkatnya efisiensi,
d. Meningkatnya pengendalian,
e. Meningkatnya operasional pelayanan.
Berikut konsep-konsep dasar pengembangan SIRS, yaitu :
a. Sistem informasi tidak indentik dengan sistem komputerisasi (sistem informasi dengan
cara manual dan sistem informasi berbasis computer/Computer Based Information
System atau CBIS),
b. Sistem informasi adlah system yang dinamis,yaitu ditentukan oleh dinamika
perkembangan organisasi dengan konsekuensi perkembangan informasi tidak pernah
berhenti,
c. Sistem informasi mengikuti siklus hidup sistem yaitu lahir (berubah dari sistem lain),
berkembang, mantap dan mati (berubah menjadi sistem lain) dengan konsekwensi ada
umur layak guna, dimana umur layak guna ditentukan oleh perkembangan organisasi,
perkembangan teknologi, dan perkembangan tingkat kemampuan user (tingkat
pemahaman TI, tingkat kemampuan belajar, dan tingkat able beradaptasi atau yang
dikenal dengan End User Computing/EUC,
d. Daya guna sistem informasi ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi itu ,
artinya perlu adanya sinkronisasi antara aspek manual (yang berisi prosedur
operasional standar) sangat dipengaruhi oleh karakteristik user termasuk abling
manajerial pimpinan organisasi dengan aspek otomasi/computer yang dipengaruhi oleh
abling teknik pengembang,
e. Keberhasilan program ditentukan oleh strategi yang dipilih atau tahapan-tahapan
dalam pengembangan SIRS, yaitu pembuatan rencana induk pengembangan,
pembuatan rancangan global (penjabaran system sampai ke aplikasi, keterkaitan
antara sub-sub sistem dsb), pembuatan rancangan detail/rinci (pembuatan kamus
elemen data, data flow diagram, dsb), implementasi (pengembangan software
aplikasi), dan operasionalisasi. Dalam pemilihan strategi harus dipertimbangkan
berbagai faktor seperti : keadaan yang sekarang dihadapi, keadaan pada waktu
sistem informasi siap dioperasionalkan dan keadaan dimasa mendatang, termasuk
antisipasi perkembangan organisasi dan perkembangan teknologi.
f. Pengembangan dengan pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh
(holistic). Adapun kelemahan pendekatan berdasarkan struktur organisasi di
antaranya struktur organisasi seringkali tidak menggambarkan fungsi-fungsi yang
ada dalam organisasi tersebut, dan terjebak dalam kompleksitas struktur organisasi
dan kelemahan berdasarkan secara sektoral/segmental di antaranya ada sistem
yang tidak terditeksi, menghasilkan sistem yang terfrekmentasi dan kesulitan
dalam proses integrasi,
g. Informasi telah menjadi asset organisasi penguasaan informasi internal dan
eksternal merupakan salah satu keunggulan kompetitif dan keberadaan informasi
tersebut (menentukan kelancaran dan kwalitas kerja, menjadi ukuran kinerja
organisasi, dan menjadi acuan atau menentukan peringkat organisasi dalam
persaingan baik di tingkat lokal maupun global) serta biaya pengembangan dan
pemeliharaan SI,
h. Penjabaran sistem dengan struktur hirarkis yaitu ada sistem (terdiri dari 1 atau
lebih subsistem), sub sistem (terdiri dari 1 atau lebih modul), modul (terdiri dari 1
atau lebih sub modul), dan sub modul (terdiri dari 1 atau lebih aplikasi).
Atas dasar dari penetapan kriteria dan kebijakan pengembangan SIRS tersebut di atas,
selanjutnya ditetapkan sasaran pengembangan sebagai penjabaran Pengembangan SIRS,
sebagai berikut :
a. Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan atau
pengawasan (auditable) maupun dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana
(accountable) oleh unit-unit yang ada di lingkungan Rumah sakit.
b. Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan, akan tetapi
cukup lengkap dan terpadu.
c. Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang bersifat
dinamis.
d. Meningkatkan daya-guna dan hasil-guna seluruh unit organisasi dengan menekan
pemborosan.
e. Terjaminnya konsistensi data.
f. Orientasi ke masa depan.
g. Pendayagunaan terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi yang telah ada
maupun sedang dikembangkan, agar dapat terus dikembangkan dengan
mempertimbangkan integrasinya sesuai rancangan global SIRS.
2.8 Jaringan-jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis yaitu :
a. Local Area Network (LAN)
Local Area Network merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah gedung.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi
dalam kantor untuk memakai bersama sumber daya (printer) dan saling bertukar
informasi.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network pada dasarnya merupakan LAN yang berukuran lebih
besar, MAN dapat mencakup kantor-kantor yang berdekatan atau juga sebuah kota.
c. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua, WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan menjalankan program-program aplikasi pemakai.
d. Internet
Internet merupakan hubungan antar berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia
yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut
memanfaatkan kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang
menggunakan protokol standar dalam berkomunikasi yaitu TCP/IP yang berisikan
informasi dan sebagai sarana berkomunikasi data yang berupa suara, gambar,
video dan juga teks.
BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang bisa didapat dari pembahasan makalah di atas,antara lain :
a. Pengembangan sistem informasi RS dapat diawali dengan pengembangan sistem
informasi di berbagai unit pelayanan yang selanjutnya diintegrasikan secara
keseluruhan untuk mengoptimalkan fungsi dari sistem informasi dalam
menghasilkan informasi yang baik,
b. Pengembangan sistem informasi RS terintegrasi merupakan upaya yang penting
dilakukan untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan di rumah sakit,
c. Sistem informasi berbasis komputer perlu diterapkan di era globalisasi ini,
d. Pemeliharaan dan pengembangan SIRS butuh biaya yang besar, namun tidaklah
berat jika informasi telah menjadi aset organisasi, dan lain sebagainya.
Daftar Pustaka