Anda di halaman 1dari 15

METODE ANALISIS PIECES SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KARDINAH TEGAL

MAKALAH
Dibuat untuk Memenuhi Tugas Pengganti UAS
Mata Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Komunikasi
Dosen Pengampu : Hery Maryanto, S.Pd., M.Kom.

Disusun Oleh:
Naufintya Rizky Brillianie
18102099
S1 IF-06-C

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
Januari 2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya
orang sakit maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit
serta memungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan
(Permenkes, 2004). Rumah sakit dikenal sebagai salah satu sub sistem pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan, yaitu pelayanan kesehatan
dan pelayanan administrasi.

Pelayanan kesehatan meliputi penunjang medik, pelayanan medik, rehabilitasi


medik, dan layanan keperawatan. Keempat jenis pelayanan tersebut dilaksanakan
Unit Pelayanan Teknis, seperti Unit Gawat Darurat, Unit Transfusi Darah, Unit
Farmasi, Unit Rawat Jalan, Unit Rawat Inap, dan sebagainya. Pelayanan
administrasi mencakup semua jenis pelayanan yang bersifat administratif, termasuk
administrasi keuangan yang berfungsi untuk membantu kelancaran pelaksanaan
pelayanan kesehatan (Muninjaya, 2012).

Dalam operasional rumah sakit, sangat membutuhkan Sistem Informasi


Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), sistem informasi yang membantu manajemen
rumah sakit dalam pengambilan keputusan untuk menunjang kelancaran pelayanan
yang akan diberikan kepada pasien. Pemerintah Indonesia telah memberikan
kebijakan untuk mewajibkan rumah sakit untuk menyelenggarakan Sistem
Informasi Rumah Sakit dalam peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1171/ MENKES/ PER/ VI/ 2011 tentang sistem informasi rumah sakit.

Perkembangan jaman tentu diikuti pula dengan perkembangan teknologi,


sebuah sistem tidak selamanya dapat digunakan dengan baik dan perlu untuk terus
dikembangkan. Dengan mengembangkan sistem informasi rumah sakit, diharapkan
kualitas pelayanannya dapat meningkat. Untuk mendukung pengembangan sistem
informasi tersebut, digunakan kerangka PIECES, yaitu dilihat dari segi
performance, information, economics, control, efficiency, dan service (Murdani,
2007). Hal ini bertujuan untuk mengembangkan suatu kerangka yang berguna
untuk mengklasifikasi masalah dan menganalisis sistem serta aplikasi manual
maupun terkomputasi.

Sistem informasi memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk keperluan manajemen
dan pengolahan data pasien. Dari sisi manajemen, sistem ini memiliki peranan
dalam mengatur data keuangan, material dan teknis, sistem kepegawaian, tagihan
biaya ke pasien, dan perencanaan strategi. Dari sisi pasien berfungsi untuk
mengelola data pasien masuk dan pasien keluar serta mengelola data medis pasien
yang meliputi perawatan, diagnosis, dan terapi (Kusumadewi dkk, 2009).

Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting
dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit. Pengelolaan data secara
manual memiliki banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama,
keakuratannya juga kurang pasti. Hal ini memungkinkan untuk terjadinya
kesalahan yang sangat besar.

Adanya dukungan teknologi informasi di masa ini, pekerjaan pengelolaan data


dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan
menggunakan komputer. Selain lebih cepat, informasi yang dihasilkan juga akurat.
Informasi akurat sangat berguna untuk membuat keputusan, baik bagi manajemen
maupun yang lain (Wahyu, 2004).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa metode yang digunakan dalam analisis PIECES Sistem Informasi
Manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal?
2. Bagimana analisis PIECES Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit
Umum Daerah Kardinah Tegal?
3. Apa solusi terhadap masalah analisis PIECES Sistem Informasi Manajemen
pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam analisis PIECES Sistem
Informasi Manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal.
2. Untuk mengetahui analisis PIECES Sistem Informasi Manajemen pada Rumah
Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal.
3. Untuk mengetahui solusi terhadap masalah analisis PIECES Sistem Informasi
Manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal.
BAB II
PEMBAHASAN

• Metode Analisis PIECES Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit Umum
Daerah Kardinah Tegal
Sistem informasi rawat inap masih menggunakan buku register rawat inap dalam
penyimpanan data pasien. Pada manajemen operasional dapat mempercepat pelayanan
kepada pasien. Sedangkan sistem informasi kasir menunjang pekerjaan, namun saat
adanya listrik mati menyebabkan pekerjaan pencatatan transaksi menjadi manual.
Kualitas informasi pada tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan
menghasilkan sistem informasi yang lengkap, tepat waktu, dan akurat, namun harus
diolah lagi. Tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis sudah cukup baik, namun
belum akurat. Sedangkan bagian Kasir sudah baik, namun untuk bagian keuangan
sebagai masih memiliki kesulitan pada relevansi data.
Ekonomis sistem informasi di tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan
mengelola data pasien rawat inap, yaitu dengan register sebagai operasional utama
pelayanannya. Di tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis belum menerapkan
electronic health record dan masih menggunakan kertas, begitu juga dengan bagian
kasir. Kontrol sistem sistem di tempat pendaftaran pasien perawat dan bidan masih
menggunakan buku komunikasi. Pada bagian tempat pendaftaan pasien bagian rekam
medis petugas memiliki password yang berbeda, sedangkan untuk kontrol pendeteksi
kesalahan dalam input data itu belum ada, begitu pula dengan bagian kasir.
Pada tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan masih melakukan
perhitungan manual menggunakan buku register. Tempat pendaftaran pasien bagian
rekam medis telah memiliki sistem informasi yang efisien untuk mendaftarkan pasien
dengan input data ke sistem, namun belum untuk keefisiensi waktu dalam pembuatan
laporan. Sedangkan bagian kasir dapat mempercepat pelayanan kepada pasien. Buku
register di tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan dapat meningkatkan
pelayanan. Sistem informasi komputerisasi di tempat pendaftaran pasien bagian rekam
medis dapat meningkatkan pelayanan dari segi tampilan dan dapat meng-input data
secara cepat. Sedangkan, sistem informasi pada kasir memberikan kemudahan dalam
memasukkan data pada tampilan antarmukanya.

• Analisis Sistem Informasi Manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah
Tegal

2.1 Analisis Kinerja (Performance) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


RSUD Kardinah Tegal
Performance atau kinerja sistem dapat meningkatkan hasil kerja sistem,
sehingga menjadi lebih efektif (Whitten). Kinerja dapat diukur melalui troughput
dan response time. Troughput merupakan jumlah dari pekerjaan yang dapat
dilakukan pada saat tertentu. Response time adalah rata-rata waktu yang tertunda di
antara dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
Pembahasan:
Berdasarkan teori menurut Whitten tentang kinerja sistem, di RSUD Kardinah
Tegal, sistem informasi tempat pendaftaran pasien sudah cukup baik dan gesit
dalam melayani pasien, tetapi untuk manfaat kinerja sistem kepada petugas sendiri
dinilai belum dapat mempercepat pekerjaan untuk pengelolaan laporan yang akurat
karena laporan yang dihasilkan masih harus di-cross check ulang untuk
menghasilkan laporan yang akurat.
Untuk sistem informasi manajemen operasional, kinerja sistem sudah dapat
dikatakan cukup baik, dibuktikan dengan gesitnya petugas rumah sakit dalam
melayani pasien serta dapat mempercepat pelayanan pasien rawat inap karena
untuk pengisian buku register tidak sampai memakan waktu 5 menit. Namun dalam
pengolahan laporan, sistem belum dapat menghasilkan laporan secara otomatis,
petugas harus mengolah data menjadi laporan secara manual.
Sistem informasi di kasir dapat mempercepat dalam memberikan pelayanan
kepada pasien, tetapi untuk perekapan semua data transaksi direkap secara manual
dengan menginputkan jumlah uang yang telah terdata di komputer dan
dibandingkan dengan jumlah uang pada kuitansi. Maka dari itu, kinerja sistem
belum dapat membantu pekerjaan petugas.
Solusi:
Solusi dari saya adalah akan lebih baik jika kinerja sistem kepada petugas
menggunakan sebuah program tabel pada komputer sehingga petugas tidak perlu
meng-cros check ulang serta dapat menghemat waktu.

2.2 Analisis Informasi (Information) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


RSUD Kardinah Tegal
Laporan yang sudah selesai diproses digunakan untuk menghasilkan informasi
yang dibutuhkan oleh manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi
merupakan hal yang tidak kalah penting karena dengan informasi tersebut pihak
manajemen akan merencanakan langkah-langkah selanjutnya.

Jika perangkat lunak bisa menghasilkan informasi yang berkualitas, maka akan
berdampak baik terhadap manajemen, sebaliknya jika informasi yang dihasilkan
kurang berkualitas, maka akan berdampak kurang baik bahkan fatal terhadap
manajemen yang ada. Kualitas dari suatu informasi terdiri atas tiga hal, yaitu
informasi harus tepat pada waktunya (timeliness), akurat (accurate), dan relevan
(relevance) (John Burch dan Gary Grudnitski).
Pembahasan:
Informasi yang didapatkan oleh sistem informasi RSUD Kardinah di bagian
laporan telah dihasilkan tepat waktu dan relevan. Akan tetapi, di bagian tempat
pendaftaran pasien bagian rekam medis belum sesuai dengan teori milik John
Burch karena informasi yang dihasilkan belum begitu akurat hasil dari laporannya.
Pada sistem informasi di tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis tidak
dapat merekam satu pasien dengan dua poli tujuan. Hal ini yang menjadi alasan
mengapa laporan menjadi tidak akurat. Sebagian besar telah menghasilkan
informasi yang berkualitas yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan di
informasi tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan dan kasir.
Di bagian tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan, data yang
dihasilkan telah sesuai dengan teori John Burch karena telah menghasilkan
informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Namun pada kasir tidak terdapat
relevansi data yang dibutuhkan oleh bagian keuangan untuk merekam semua data
yang telah terintegrasi di bagian rekam medis dan farmasi karena untuk kebutuhan
datanya tidak ada spesifikasi data dan untuk pengelola sistem informasi kasir tidak
memiliki petugas administrasi yang mengurus data antar bagian tersebut yang
sesuai dengan dasar dari kualifikasi pendidikannya.
Solusi:
Sebaiknya pihak rumah sakit telah menggunakan sebuah program yang dapat
mengatur dua poli tujuan dalam satu waktu sekaligus, karena keakuratan sebuah
laporan pasien sangat penting. Pada bagian kasir sangat dibutuhkan petugas
administrasi untuk mengatur data antar bagian serta petugas diwajibkan berasal dari
bidang kualifikasi pendidikannya karena lebih mengerti konsep dasar dari bidang
tersebut.

2.3 Analisis Ekonomi (Economy) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


RSUD Kardinah Tegal
Analisis ekonomi adalah penilaian perangkat lunak dalam pengurangan dan
keuntungan yang akan didapatkan dari perangkat lunak yang dikembangkan.
Perangkat lunak ini akan memberikan penghematan operasional dan meningkatkan
keuntungan perusahaan. Sementara keuntungan didapat dari peningkatan nilai
informasi dan keputusan yang dihasilkan.
Pembahasan:
Peningkatan ekonomi terhadap berbagai keuntungan dan penurunan biaya yang
terjadi, sorot utama pada sistem informasi ini merupakan paperless. Sistem
informasi di tiga bagian tempat, yaitu tempat pendaftaran pasien bagian rekam
medis, tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan, dan kasir
menggunakan kertas dalam operasionalnya. Kertas merupakan bukti tertulis
terhadap pelayanan yang telah diterima oleh pasien.
Solusi:
Menurut saya sudah cukup baik jika pasien memperoleh kertas yang berisi bukti
tertulis pelayanan dari rumah sakit. Akan tetapi akan lebih baik jika pasien juga
diberi sebuah username dan password untuk log in ke URL website rumah sakit
tersebut dan melihat hasil pelayanan rumah sakit maupun biaya administrasi yang
ditujukan untuk pasien. Hal ini bertujuan untuk berjaga-jaga apabila kertas si pasien
hilang, pasien masih dapat memantau melalui website rumah sakit.

2.4 Analisis Kontrol (Control) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit RSUD
Kardinah Tegal
Sistem kontrol yang diberikan oleh perangkat lunak dapat meningkatan
pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan serta kecurangan yang
akan terjadi juga dapat mengamankan data dari kerusakan, misalnya dengan
membuat back up data. Selain itu, sistem kontrol harus dapat mengamankan data
dari akases yang tidak diijinkan, biasanya dilakukan dengan password terutama
pada form aplikasi dan database-nya.
Pembahasan:
Pada RSUD Kardinah Tegal, sistem kontrol dapat mengendalikan untuk
menghindari kecurangan dan kesalahan dari pihak yang tidak memiliki
kewenangan dalam sistem informasi. Sistem kontrol yang ada di RSUD Kardinah
Tegal menggunakan password untuk menghindari berbagai kecurangan dan
kesalahan sesuai dengan teori di atas, namun untuk kendali pada pengisian datanya
belum terkontrol berdasarkan pendeteksi kesalahan input data pada sistem
informasi, tetapi masih berdasarkan kejujuran petugas.
Solusi:
Pihak petugas diharapkan dapat bertanggung jawab atas amanah yang diberikan
serta tidak asal memberitahu password tersebut kepada orang asing maupun rekan
kerjanya sendiri.

2.5 Analisis Efisiensi (Efficiency) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


RSUD Kardinah Tegal
Efisiensi erat kaitannya dengan bagaimana sumber daya yang ada telah
digunakan, meliputi manusia, mesin, informasi, uang, sumber bahan baku dan
peralatan, metode, dan uang. Efisiensi berbeda dengan ekonomis. Jika ekonomis
berkaitan dengan jumlah sumber daya yang digunakan, sedangkan efisiensi
berkaitan dengan bagaimana sumber daya tersebut digunakan dengan pemborosan
yang paling minimum. Efisiensi dapat diukur dari output dibagi dengan input.
Pembahasan:
Efisisensi sistem informasi pada tempat penginapan pasien bagian perawat dan
bidan dalam pengelolaan datanya memberikan waktu yang efisien, tetapi untuk
menghasilkan laporan, sistem tidak memberikan efisiensi waktu karena harus
menghitung secara manual karena belum menggunakan komputer.
Sedangkan untuk di tempat penginapan pasien bagian rekam medis dapat
menekan pemborosan waktu dalam proses pendaftaran pasien karena petugas
hanya mendaftar pasien dengan input data ke komputer, lalu nomor rekam medis
yang telah muncul secara otomatis, dan laporan yang dihasilkan dengan tepat waktu
tetapi akan menjadi tidak efisien jika sistem informasi ini menghasilkan laporan
belum akurat.
Pada bagian kasir dalam pengolahan datanya, sistem belum menghasilkan
efisiensi waktu, karena di bagian kasir untuk pengelolaan datanya masih dilakukan
dua tahap pekerjaan, yaitu input data ke komputer dan rekap data secara manual,
kemudian kedua data tersebut dicocokkan sebagai antisipasi kesalahan dalam
perhitungan apabila belum sesuai dengan teori mengenai efisiensi yang harus
meminimalkan pemborosan kepada sumber daya khususnya meringankan beban
kerja petugas.
Solusi:
Sebaiknya dalam membuat laporan dilakukan di sebuah program komputer. Hal ini
dapat mengecilkan peluang kesalahan dan ketidakakuratan pada data pasien. Selain
itu, waktu juga semakin akan efisien. Begitu juga pada tempat penginapan pasien
bagian rekam medis. Pada bagian kasir, menurut saya, petugas meng-input data dan
merekap data pasien di dalam komputer secara bersamaan dan hasil akhir yang
keluar dapat menampilkan cocok atau tidaknya sebuah perhitungan tersebut.
Apabila tidak cocok, program akan menampilkan symbol ‘x’.

2.6 Analisis Pelayanan (Service) Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit


RSUD Kardinah Tegal
Pelayanan adalah sistem yang mencakup pelayanan dan diberikan oleh
perangkat lunak pada beberapa elemen, baik elemen yang bersifat langsung
maupun tidak langsung dan pihak lain yang membutuhkan. Perkembangan
organisasi dipicu peningkatan pelayanan yang lebih baik.
Pembahasan:
Sistem informasi di tempat penginapan pasien bagian rekam medis, tempat
penginapan pasien bagian perawat dan bidan, dan kasir dapat memudahkan petugas
dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Hal ini dilihat dari segi tampilan
sistem yang mudah untuk digunakan, begitu pula dengan pengoperasiannya.
Uuntuk proses loading sistem hanya membutuhkan waktu sekitar dua detik, namun
membutuhkan waktu selama kurang lebih lima menit untuk dilakukan pengeditan
data pasien tersebut.
Solusi:
Menurut saya, dalam pelayanan di RSUD Kardinah Tegal sudah cukup baik. Hanya
saja, akan lebih menghemat waktu apabila yang petugas yang melakukan
pengeditan pasien ditambah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pada Kinerja Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Daerah Kardinah
Tegal (tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan bidan, tempat pendataran
pasien bagian rekam medis, dan kasir) ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi
dapat mempercepat pekerjaan, tetapi, sistem masih belum reliabel, fleksibel dan
terintegerasi. Kualitas informasi yang dihasilkan didapatkan bahwa sistem
informasi dapat menghasilkan informasi yang lengkap, akan tetapi masih ada
informasi yang belum relevan dan akurat sesuai dengan kebutuhan manajemen.
Dari segi ekonomis didapatkan bahwa sistem informasi yang digunakan
menyimpan data pada storage komputer namun masih mengandalkan kertas dalam
operasionalnya.
Pada kontrol didapatkan bahwa sistem informasi memiliki pengendali dengan
password antar petugas sesuai dengan kewenangannya, namun untuk pendeteksi
kesalahan sistem masih dalam proses pengembangan. Dari segi efisiensi
didapatkan bahwa sistem informasi dapat menghasilkan data yang dibutuhkan
manajemen, namun masih harus diolah dan diteliti lagi untuk pembuatan laporan.
Dalam bagian pelayanan didapatkan bahwa sistem informasi dapat meningkatkan
pelayanan, baik sistem komputerisasi (tempat pendaftaran pasien bagian rekam
medis dan kasir) dan sistem manual di tempat pendaftaran pasien bagian perawat
dan bidan.

3.2 Saran
Berdasarkan hasil analisis dari tempat pendaftaran pasien bagian perawat dan
bidan, tempat pendaftaran pasien bagian rekam medis, dan kasir, pengadaan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit yang paling menguntungkan untuk rumah sakit
dan sesuai kebutuhan adalah bekerja sama dengan vendor yang telah diberikan
kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pihak rumah sakit.

Lalu dilakukan penelitian-penelitian selanjutnya mengenai evaluasi Sistem


Informasi Manajemen Rumah Sakit RSUD Kardinah untuk masa depan yang lebih
baik. Saya merekomendasikan agar semua Tingkatan Manajemen, baik taktis
maupun strategis, berkomitmen untuk bersama-sama mewujudkan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit yang ideal, yaitu sistem yang dapat
meningkatkan kinerja rumah sakit dan pelayanan yang cepat, serta nyaman bagi
pelanggan,
DAFTAR PUSTAKA

Whitten, Jeffrey L, Bentley D. Lonnie, Ho I. M Thomas, System Analysis & Design


Methods, (St. Louis: Times Mirror/Mosby College Publishing, 1986), hal.107-
113.

Lestari, Winny Hardiyanti, dll. 2014. “EVALUASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RUMAH SAKIT DI RUMAH SAKIT RAJAWALI CITRA BANTUL
YOGYAKARTA TAHUN 2014”. Jurnal Penelitian. Volume 1 Nomor 1, 2014. Hlm.
5-10.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171/ MENKES/ PER/ VI/
2011 Tentang Sistem Informasi Rumah Sakit.

Setyaningrum, Arma. 2015. ANALISIS SISTEM INFORMASI REGISTRASI PASIEN


DENGAN METODE PIECES DI RUMAH SAKIT MULIA HATI WONOGIRI.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai