Anda di halaman 1dari 14

Pengelolaan SIM RS berbasis IoT system dalam Peningkatan mutu

Pelayanan di UGD dalam mewujudkan transparansi, Pasient Safeti


dan Pasient Satisfaction

Maria Goreti Nau


Nim. 71210058
1 Dewasa ini perkembangan dan kemajuan teknologi informasi berkembang pesat.

PENDAHULUAN Sistem aplikasi diberbagai bidang merupakan suatu keharusan bagi suatu
instansi/perusahaan untuk memanfaatkan informasi sebagai basis administrasi dan
pengolahan data. Sistem informasi rumah sakit memiliki peranan penting dalam
pelayanan klinis dan administratif. Pengelolaan informasi di rumah sakit sudah mulai
menggunakan sistem berbasis elektronik (SIMRS), Rumah sakit memerlukan system
informasi manajemen (SIM) untuk meningkatkan mutu pelayanan medis. SIM rumah
sakit (SIMRS) terintegrasi dirancang untuk mengintegrasi fungsi utama rumah sakit ke
dalam satu sistem terpadu yang disimpan dalam pusat database. Menurut Jogiyanto
(2001: 12) aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan
yang ada sehingga berubah menjadi sesuatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-
nilai dasar dari hal data,permasalahan, pekerjaan itu sendiri.
2 Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel
terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah
medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
Teknologi informasi memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan saat ini. Dimana kualitas pengolahan informasi
merupakan faktor penting bagi keberhasilan institusi pelayanan
kesehatan. Sistem informasi yang baik dapat mendukung alur
kerja klinis dengan berbagai cara yang akan memberikan
kontribusi untuk perawatan pasien yang lebih baik.
3
Pada dasarnya Sistem Informasi Rumah Sakit
sebagian kecil telah ada, dan perlu dimanfaatkan lebih
lanjut sehingga integral dengan informasi lain dapat
berguna. Dengan adanya sistem informasi kesehatan
sangat membantu di dalam proses kegiatan pengolahan
data yang sebagian besar prosesnya dilakukan
menggunakan komputer yang telah terprogram dengan
berbagai program yang akan menangani suatu aplikasi.
PEMBAHASAN
4 Banyak layanan yang terdapat pada rumah sakit, salah satunya adalah layanan IGD.
Pentingnya perawatan pada IGD adalah sebagian dari keberhasilan merawat pasien pada
tahap lanjutan. Instalasi Emergensi/Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian di
dalam sebuah rumah sakit yang mempersiapkan penanganan awal bagi pasien yang
mengelami cidera dan sakit, yang bisa membahayakan kelangsungan hidupnya, oleh
kareta itu dibutuhkan pengelolaan informasi yang baik pada RS untuk memberikan
pelayanan yang konsisten kepada masyarakat dan juga dapat menaikkan kualitas
pelayanan terhadap pasien. Sehingga dapat menghasilkan kemudahan pada pengambilan
keputusan pada pihak manajemen dalam mendapatkan informasi dan memperoleh
laporan yang dibutuhkan pasien.
5 Keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan yang tinggi adalah tujuan akhir
yang selalu diharapkan oleh rumah sakit, manajer, tim penyedia pelayanan kesehatan, pihak
jaminan kesehatan, serta pasien, keluarga dan masyarakat. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia menetapkan lima isu penting terkait keselamatan di rumah sakit, yaitu patient
safety, keselamatan pekerja, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa
berdampak terhadap patient safety dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak
terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Manajemen patient safety memegang peranan sangat
penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Upaya untuk membangun budaya
keselamatan pasien (culture of safety) disokong oleh tiga pilar yaitu teknologi, proses, dan
SDM sebagai pilar dari pondasi perawatan pasien secara aman. Program keselamatan pasien
mulai dari perencanaan hingga evaluasi menjadi wewenang tim keselamatan pasien rumah
sakit.
6 Unit Gawat Darurat (UGD) dilaksanakan penerapan sasaran keselamatan pasien
yang menunjang mutu kesehatan menjadi lebih maksimal. Unit Gawat Darurat (UGD)
merupakan salah satu bagian dari rumah sakit yang menyediakan penanganan awal
bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat mengancam hidupnya,
pelaksanaan dan penerapan sasaran keselamatan pasien di ruang UGD dilakukan oleh
dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter.
Sasaran keselamatan pasien di fokuskan pada pasien yang menjadi prioritas utama bagi
rumah sakit. Sehingga fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan yang aman dan berkualitas tinggi.
7 Teknologi Informasi merupakan penyedia layanan internal maka perspektif yang digunakan harus
diubah dan disesuaikan (Van Grembergen dan Van Bruggen, 1997). Mengukur sebuah kinerja teknologi
informasi dan sistem informasi dapat dilakukan dengan IT Balanced Scorecard yang memiliki standart.

Empat prespektif IT Balanced Scorecard sebagai berikut:

1. Perspektif Kontribusi Perusahaan Perspektif ini menjelaskan bagaimana manajemen


melihat kebutuhan departemen TI pada perusahaan dan menggambarkan kemampuan TI
untuk menghasilkan nilai bisnis bagi perusahaan. sasaran yang diinginkan adalah
memperoleh kontribusi yang sejajar dengan besarnya investasi TI yang telah diterapkan oleh
perusahaan. Dimana sasaran yang ingin dicapai yaitu, terciptanya nilai bisnis dari fungsi TI,
nilai bisnis dari proyek TI, serta pengendalian biaya TI.
8 2. Perspektif Orientasi Pengguna Perspektif ini menjelaskan tentang kompetensi SI/TI pada
perusahaan dalam memberikan kepuasan atau memenuhi kebutuhan pengguna SI/TI di perusahaan
tersebut. Target yang ingin dicapai pada prestpektif ini yaitu membuat alternatif aplikasi atau
sistem yang dibutuhkan oleh pengguna, dengan sasaran terciptanya kerjasama dengan pengguna,
juga tercapainya kepuasan pengguna.

3. Perspektif Penyempurnaan Operasional Perspektif ini menjelaskan bagaimana kapsisitas SI/TI


perusahaan dalam melaksanakan proses bisnis untuk menciptakan keberhasilan pada perusahaan.
Penyempurnaan operasional merupakan aspek penting, karena untuk menghasilkan nilai pada
perusahaan tanpa operasional yang baik masih belum cukup hanya dengan memiliki aplikasi TI yang
lengkap. Sasaran yang ingin dicapai adalah terbentuknya pelayanan TI dan produk yang efektif dan
efisien. Sasaran perspektif ini menghasilkan proses pengembangan aplikasi yang efisien, fungsi
pelayanan yang efisien, dan operasionalisasi sistem komputer yang sesuai.
9
4. Perspektif Orientasi Masa depan Perspektif ini menjelaskan tentang bagaimana
kesiapan TI pada perushaan dalam menghadapi tantangan dimasa yang akan datang.
Strandar dari perspektif ini melingkupi kesiapan dari karyawan dalam mendukung TI
di masa yang akan datang, inovasi baru yang diterapkan dalam bidang TI untuk
menghadapi tantangan di masa datang, dan tersedianya portofolio aplikasi di masa
datang. Saran yang ingin dicapai adalah mengembangkan peluang yang ada untuk
menghadapi tantangan di masa datang, dengan sasaran akhir yang dilakukan berupa
pelatihan dan pendidikan, pengembangan keahlian staf TI.
10 KESIMPULAN.

Sistem informasi rumah sakit (SIMRS) dapat dicirikan dengan fungsinya


melalui informasi dan jenis layanan yang ditawarkan. Untuk mendukung
perawatan pasien dan administrasinya, SIMRS mendukungpenyediaan
informasi, terutama tentang pasien, dalam cara yang benar, relevan dan
terbarukan, mudah diakses oleh orang yang tepat pada tempat/lokasi yang
berbeda dan dalam format yang dapat digunakan. Transaksi data pelayanan
dikumpulkan, disimpan, diproses, dan didokumentasikan untuk menghasilkan
informasi tentang kualitas perawatan pasien dan tentang kinerja rumah sakit
serta biaya.
11
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) yang digunakan di sebuah
rumah sakit harus memberikan kemudahan dalam operasional serta harus dapat
mengatasi kendala pelayanan pasien yang ada di rumah sakit tersebut. Suatu sistem
informasi terdiri dari data, manusia, dan proses serta kombinasi dari perangkat keras,
perangkat lunak, dan teknologi komunikasi atau yang dikenal dengan teknologi
informasi. Sistem informasi sering kali dikaitkan dengan kegiatan pengumpulan data
penyakit maupun keluaran (output) di dalam pelayanan kesehatan. Secara umum,
sistem informasi kesehatan akan tersusun atas dua entitas utama yaitu pengolahan
informasi dan struktur manajemen sistem informasi kesehatan.
 
 
12
Daftar Pustaka.  

Dedy Setyawan, 2016. ANALISIS IMPLEMENTASI


PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH
SAKIT (SIMRS) PADA RSUD KARDINAH TEGAL Indonesian
Journal on Computer and Information Technology Vol 1 No 2.

Dhimas Maulana, ANALISIS KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RUMAH SAKIT (SIM-RS) Journal Academia.

Erta Iman Jelita Harefa, 2019. PENERAPAN SASARAN KESELAMATAN


PASIEN DI RUANG UGD
Terima kasih....

Anda mungkin juga menyukai