PENDAHULUAN Sistem aplikasi diberbagai bidang merupakan suatu keharusan bagi suatu
instansi/perusahaan untuk memanfaatkan informasi sebagai basis administrasi dan
pengolahan data. Sistem informasi rumah sakit memiliki peranan penting dalam
pelayanan klinis dan administratif. Pengelolaan informasi di rumah sakit sudah mulai
menggunakan sistem berbasis elektronik (SIMRS), Rumah sakit memerlukan system
informasi manajemen (SIM) untuk meningkatkan mutu pelayanan medis. SIM rumah
sakit (SIMRS) terintegrasi dirancang untuk mengintegrasi fungsi utama rumah sakit ke
dalam satu sistem terpadu yang disimpan dalam pusat database. Menurut Jogiyanto
(2001: 12) aplikasi merupakan penerapan, menyimpan sesuatu hal, data, permasalahan
yang ada sehingga berubah menjadi sesuatu bentuk yang baru tanpa menghilangkan nilai-
nilai dasar dari hal data,permasalahan, pekerjaan itu sendiri.
2 Rumah sakit merupakan salah satu sarana pelayanan
kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel
terlatih dan terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah
medik untuk pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik.
Teknologi informasi memiliki peran penting dalam pelayanan
kesehatan saat ini. Dimana kualitas pengolahan informasi
merupakan faktor penting bagi keberhasilan institusi pelayanan
kesehatan. Sistem informasi yang baik dapat mendukung alur
kerja klinis dengan berbagai cara yang akan memberikan
kontribusi untuk perawatan pasien yang lebih baik.
3
Pada dasarnya Sistem Informasi Rumah Sakit
sebagian kecil telah ada, dan perlu dimanfaatkan lebih
lanjut sehingga integral dengan informasi lain dapat
berguna. Dengan adanya sistem informasi kesehatan
sangat membantu di dalam proses kegiatan pengolahan
data yang sebagian besar prosesnya dilakukan
menggunakan komputer yang telah terprogram dengan
berbagai program yang akan menangani suatu aplikasi.
PEMBAHASAN
4 Banyak layanan yang terdapat pada rumah sakit, salah satunya adalah layanan IGD.
Pentingnya perawatan pada IGD adalah sebagian dari keberhasilan merawat pasien pada
tahap lanjutan. Instalasi Emergensi/Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan bagian di
dalam sebuah rumah sakit yang mempersiapkan penanganan awal bagi pasien yang
mengelami cidera dan sakit, yang bisa membahayakan kelangsungan hidupnya, oleh
kareta itu dibutuhkan pengelolaan informasi yang baik pada RS untuk memberikan
pelayanan yang konsisten kepada masyarakat dan juga dapat menaikkan kualitas
pelayanan terhadap pasien. Sehingga dapat menghasilkan kemudahan pada pengambilan
keputusan pada pihak manajemen dalam mendapatkan informasi dan memperoleh
laporan yang dibutuhkan pasien.
5 Keselamatan pasien dan mutu pelayanan kesehatan yang tinggi adalah tujuan akhir
yang selalu diharapkan oleh rumah sakit, manajer, tim penyedia pelayanan kesehatan, pihak
jaminan kesehatan, serta pasien, keluarga dan masyarakat. Departemen Kesehatan Republik
Indonesia menetapkan lima isu penting terkait keselamatan di rumah sakit, yaitu patient
safety, keselamatan pekerja, keselamatan bangunan dan peralatan di rumah sakit yang bisa
berdampak terhadap patient safety dan petugas, keselamatan lingkungan yang berdampak
terhadap pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait dengan
kelangsungan hidup rumah sakit. Manajemen patient safety memegang peranan sangat
penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Upaya untuk membangun budaya
keselamatan pasien (culture of safety) disokong oleh tiga pilar yaitu teknologi, proses, dan
SDM sebagai pilar dari pondasi perawatan pasien secara aman. Program keselamatan pasien
mulai dari perencanaan hingga evaluasi menjadi wewenang tim keselamatan pasien rumah
sakit.
6 Unit Gawat Darurat (UGD) dilaksanakan penerapan sasaran keselamatan pasien
yang menunjang mutu kesehatan menjadi lebih maksimal. Unit Gawat Darurat (UGD)
merupakan salah satu bagian dari rumah sakit yang menyediakan penanganan awal
bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat mengancam hidupnya,
pelaksanaan dan penerapan sasaran keselamatan pasien di ruang UGD dilakukan oleh
dokter dari berbagai spesialisasi bersama sejumlah perawat dan juga asisten dokter.
Sasaran keselamatan pasien di fokuskan pada pasien yang menjadi prioritas utama bagi
rumah sakit. Sehingga fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan yang aman dan berkualitas tinggi.
7 Teknologi Informasi merupakan penyedia layanan internal maka perspektif yang digunakan harus
diubah dan disesuaikan (Van Grembergen dan Van Bruggen, 1997). Mengukur sebuah kinerja teknologi
informasi dan sistem informasi dapat dilakukan dengan IT Balanced Scorecard yang memiliki standart.