Anda di halaman 1dari 23

RUMAH SAKIT GADING MEDIKA

Jln. Citandui No. 34 gading cempaka kota bengkulu

PEDOMAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH
SAKIT ( SIM RS )

RUMAH SAKIT GADING MEDIKA


TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUA
N

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai lembaga sosial
semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini
terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit- penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin
maju. Sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha
dengan tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-
kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus
mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat
agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan. Dalam
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan
kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
oleh pemerintah maupun swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit,
antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan
kecepatan pelayanannya. Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di
rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM) rumah sakit.
Informasi merupakan aktivita (asset ) penting suatu rumah sakit dalam meningkatkan efesiensi dan
efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana
pendukung yang sangat penting bahkan bisa dikatakan mutlak untuk operasional rumah sakit. Sistem
informasi rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya
peningkatan mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk
mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan
sebagai pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah
sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan, koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung
kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.

B. TUJUAN
Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen di Rumah Sakit sebagai
dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja yang terkait dengan kegiatan SIM-RS di
Rumah Sakit Gading Medika
C. RUANG LINGKUP
Pedoman Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini juga menyediakan panduan bagi pengembangan
sistem informasi secara keseluruhan
1. Planning
a.Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
. b.Penyusunan berbagai Kebijakan dan
Prosedur. c.Penyusunan berbagai program kerja
SIM. d.Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
2. Action
a.Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM-RS di semua unit pelayanan Rumah Sakit Gading Medika
b.Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIM-RS bagi staf SIM-RS.
c.Pelatihan penggunaan aplikasi SIM-RS di tiap unit pelayanan yang menggunakan aplikasi tersebut.
3. Monitoring dan Evaluation
SIM-RS Rumah Sakit Gading Medika me-monitoring penggunaan aplikasi SIM, me-maintenance
aplikasi SIM, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila ada permintaan yang berkaitan dengan
fungsi-fungsi pada aplikasi SIM.
4. Analysis and Recommendation
Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil monitoring yang dilakukan oleh
SIM-RS. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi dengan seluruh instalasi/unit kerja terkait
untuk mencari solusi dan rekomendasi perbaikan sistem pelayanan.
5. Continuous Improvement Plan
Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan agar sesuai dengan
perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik atau unggul.

D. BATASAN OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)


1. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang teroganisir,
saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan
dalam proses pengambilan keputusan.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan
pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial
dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu
dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian internal
suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi dan prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk layanan, atau suatu strategis
bisnis
5. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah domain atau
subdomain, yang tepatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di dalam internet.
6. Fingerprint
Fingerprint adalah alat absensi digital, alat untuk memindai atau mengenali sidik jari seseorang.
7. Jaringan
Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat
berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat mengakses informasi.

E. LANDASAN HUKUM (REFERENSI)


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat
4 berisi tentang Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal atau
sejenisnya, yang dapat dilihat ditampilkan atau didengar computer atau sistem elektronik, termasuk
tetapi tidak terbatar pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka kode akses, symbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh
orang yang mampu memahaminya.
2. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008 tentang rumah sakit Bab I pasal I ayat 5
berisi tentang Sistem elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang
berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan,
mengumumkan, mengirimkan atau menyebarkan informasi elektronik.
3. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 11 tahun 2008 tentang rumah sakit bab I pasal I ayat 6
berisi tentang penyelenggaraan sistem elektronik adalah pemanfaatan sistem elektronik oleh
penyelenggaraan Negara, orang, badan usaha dan masyarakat.
4. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit Bab XI pasal 52
ayat I berisi tentang setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua
kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
BAB II
PENGORGANISASIAN UNIT KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
RUMAH SAKIT

A. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA


SIM RS adalah sebuah unit kerja yang berguna untuk menata manajemen Rumah Sakit yang
baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin penting dari sebuah Rumah Sakit adalah pasien
dan pegawai sebagai subjek, serta segala aktivitas di Rumah Sakit.
Pasien yang dating memiliki data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir dan
setrusnya. Pegawai Rumah Sakit juga memiliki data seperti nama, unit kerja,, pangkat dan
seterusnya. Informasi – informasi yang demikian itu harus valid dan konsisten, karena itu diperlukan
sebuah sistem untuk menjaga kondisi yang demikian itu.
Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyawan tapi juga kepada tagihan
pasien, Rekam Medis, pembukuan rumah sakit dan lain - lain. Sumber informasi ini harus dikelola
dengan rapi dan baik agar pengelolaan rumah sakit bias ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang
unggul dan professional.
1. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Rumah Sakit Gading Medika bertanggung
jawab dalam pengelolaan aplikasi SIM RS , seperti yang berhubungan dengan hak akses user
data pasien, tarif rumah sakit dan pemasang SIM pada unit pelayanan terkait
2. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Rumah Sakit Gading Medika bertanggung
jawab dalam pengelolaan absensi fingerprint dan pendaftaran sidik jari pegwai serta pelaporan
data kehadiran pegwai Rumah Sakit setiap bulannya.
3. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Rumah Sakit Gading Medika bertanggung
jawab dalam pengelolaan dan pengembangan website Rumah Sakit, Wibsite merupakan sarana
untuk berbagi informasi, informasi- informasi yang dibagikan tersebut ada yang bersifat statis
dan dinamis.

B. VISI
Menjadi pelopor terpercaya dalam penerapan sistem teknologi informasi dalam mendukung
pelayanan rumah sakit

C. MISI
1. Memberikan dukungan pengelolaan informasi untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian,
dan pemeliharaan kesehatan.
2. Mempelopori inovasi pengembangan sistem teknologi informasi rumah sakit.
3. Menciptakan lingkungan akademik sebagai pusat pembelajaran pengembangan sistem teknologi
informasi rumah sakit.

D. FALSAFAH
UNIT Falsafah
SIM RS ;
Memberikan pelayanan SIM RS yang paripurna , guna mendukung dan menunjang pelayanan unit-
unit terkait di rumah sakit, agar pelayanan medis dan non medis yang diberikan kepada pasien dapat
denngan cepat, tepat efektif dan efien.

E. NILAI UNIT
Untuk mendukung perawatan pasien dan administrasinya, SIM RS mendukung penyediaan
informasi, terutama tentang pasien, dalam cara yang benar, relevan terbarukan, mudah diakses oleh
orang yang tepat pada tempat / lokasi yang berbeda dan dalam format yang dapat digunakan.
Transaksi data pelayanan dikumpulkan, disimpan, diproses dan didokumentasikan untuk
menghasilkan informasi tentang kualitas perawatan pasien dan tentang kinerja rumah sakit serta
biaya. Ini mengisyaratkan bahwa sistem informasi rumah sakit harus mampu mengkomunikasikan
data berkualitas tinggi antara berbagai unit di rumah sakit.

F. STRUKTUR ORGANISASI UNIT

KEPALA RUMAH SAKIT

KASUBAG REKAM MEDIS DAN SIMRS

ADMINISTRASI SISTEM INSTALASI DAN HAEDWARE


G. TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS
1. Kasubag rekam medis dan Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) rumah sakit Dr. Bratanata :
a. Tupoksi
Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIM RS
b. Uraian tugas
1. Membuat perencanaan kegiatan SIM Rumah Sakit Gading Medika
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIM Rumah Sakit Gading Medika
3. Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIM Rumah
Sakit Gading Medika
2. Administrasi Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Rumah Sakit Gading Medika.
a. Tupoksi
1. Mengelola aplikasi SIM RS
2. Mengelola dan mengembangkan website Rumah Sakit Gading Medika
b. Uraian tugas staf Administrasi Sistem Informasi Manejemen ( SIM ) Rumah Sakit Gading
Medika
1. Melakukan pengiinputan tindakan pasien pada unit pelayanan
2. Melakukan proses input, edit dan void tindakana pada aplikasi SIM RS jika diperlukan
3. Input master tariff tindakan pada aplikasi SIMRS
4. Update master data kelurahan, kecamatan, dan kabupaten/ kota seluruh Indonesia pada
aplikasi SIM RS
5. Melakukan penanganan komplain / keluhan penggunaan aplikasi SIM
3. Instalasi dan Hardware
Uraian tugas Instalasi dan Hardware
1. Melakukan void obat pada aplikasi SIM RS jika diperlukan
2. Training On the Job pada tiap - unit pelayanan
3. Melakukan service dan maintenance program SIMRS berupa penginstalan dan upgrade
SIMRS
4. Perancangan dan development Website rumah sakit
5. Mantenance dan Update data Website rumah sakit
6. Maintenance dan repair PC Sistem Operasi serta Update definition pada computer unit rumah
sakit
7. Setup dan maintenance internet information di instalasi SIM RS
H. TATA HUBUNGAN KERJA
a. Tata Hubungan Kerja Internal
Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit- unit kerja di dalam suatu organisasi
merupakan tata hubungan kerja internal. Berdasarkan pengertian tersebut tata hubungan kerja
perlu dibuat untuk unit – unit kerja yang cenderung tumpang tindih atau memang memerlukan
kerjasama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja, tata hubungan kerja perlu dibuat
terutama untuk tugas – tugasyang bersifat strategis yang memerlukan kejelasan peran, wewenang
dan tanggung jawab dari masing – masing unit kerja.
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam penyusunan tata hubungan kerja internal adalah :
1. Mengidentifikasi tugas - tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar -benar
memerlukan pengaturan kerja sama
2. Menetapkan unit krja yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas
3. Menetapkan peran unit - unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas
4. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk melaksanakan menyelesaikan setiap
sesuai dengan peran masing – masing.

b. Tata Hubungan Kerja Eksternal


Tata hubunga kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara unit – unit kerja dalam
suatu organisasi dengan unit kerja d luar organisasi tersebut.
1. Hubungan teknis fungsional yaitu hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara dua
atau lebih unit organisasiyang secra teknis mempunyai fungsi yang sama.
2. Hubungan koordinatif yaitu hubungan dalam rangka penyatuanupaya dan daya dengan unit
kerja lain mencapai tujuan bersama.
I. PENILAIAN KINERJA ( KINERJA UNIT DAN INDIVIDU )
a. KPI UNIT
- INDIKATOR INPUT
1. Ketersedian SOP unit SIM
Judul Ketersediaan SOP unit kerja SIM
Dimensi Mutu Efektifitas Efisiensi pelayanan
Tujuan Tersedianya standar operasional procedure ( SOP )
unir SIM
SPO adalah standar prosedur yang seharusnya ada
Definisi Operasional untuk optimalisasi pelayanan rumah sakit
Frekuensi Pengumpulan Data 1 tahun
Periode Analisis 1 Tahun
Numerator Jumlah SPO unit SIM yang tersedia
Denominator Jumlah SPO yang seharusnya sesuai standar
Sumber Data Sub komite penjaminan mutu dan patient safety
Standar 100 %
Penanggung Jawab Kepala unit kerja SIM
2. Tersedianyan Dokumen Laporan Kinerja Triwulan Unit Kerja SIM
Judul Ketersediaan Laporan Operasional SIM
Dimensi Mutu Akuntabilitas
Tujuan Mengetahui Kinerja dari unit kerja SIM
Laporan kinerja triwulan merupakan laporan yang berisi
Definisi Operasional tentang kinerja unit SIM setiap triwulannya
Frekuensi Pengumpulan Data 3 Bulan
Periode Analisis 2 Minggu
Numerator 1
Denominator 1
Sumber Data Unit kerja SIM
Standar Tersedianya laporan triwulan
Penanggung Jawab Kepala unit kerja SIM

- INDIKATOR PROSES
3. Persentase Laporan yang Diselsaikan Tepat Waktu Unit Kerja SIM
Judul Persentase pengumpulan data
Dimensi Mutu Ketepatan
Tujuan Mengetahui persentase pengumpulan laporan setiap unit
kerja secara tepat waktu
Laporan yang berisi tingkat perkembangan ketepatan
Definisi Operasional penyelesaian laporan triwulan selama satu tahun
Frekuensi Pengumpulan Data 1 Tahun
Periode Analisis 2 Minggu
Numerator Jumlah laporan yang terkumpul tepat waktu selama 1
tahun pertriwulannya
Denominator Jumlah laporan keseluruhan yang seharusnya terkumpul
Sumber Data Unit kerja SIM
Standar 100 %
Penanggung Jawab Kepala unit kerja SIM

4. Waktu Tanggap Penanganan Keluhan Penginputan SIM Rumah Sakit Gading Medika
Judul Penanganan Keluhan penginputan SIM
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya penanganan keluhan dalam
penginputan SIM yang tepat waktu
Waktu tanggap penanganan adalah waktu yang
Definisi Operasional diperlukan dalam menangani keluhan pada penginputan
SIM rumah sakit sejak diterima keluhan sampai keluhan
terselesaikan
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisis 1 Minggu
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu penanganan keluhan
sejak diterima keluhan sampai keluhan terselesaikan
Denominator Jumlah seluruh keluhan yang masuk
Sumber Data SIM
Standar < 15 menit
Penanggung Jawab Kepala unit kerja SIM

5. Memperbaharui konten website Rumah Sakit Gading Medika


Judul Konten website Rumah Sakit Dr. Bratanata
Dimensi Mutu Ketepatan
Tujuan Memberikan informasi terkini mengenai rumah sakit
Pembaharuan konten website adalah memperbaharui
Definisi Operasional konten - konten di dalam website dalam jangka waktu
tertentu
Frekuensi Pengumpulan Data 2 kali sepekan
Periode Analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah konten yang terupdate
Denominator Konten terupdate 2 kali sepekan
Sumber Data Setiap instalasi unit kerja rumah sakit
Standar Minimal 2 konten artikelsepekan
Penanggung Jawab Kepala unit kerja SIM

- INDIKATOR OUTPUT
6. Kepuasan Pengguna SIM RS
Judul Kepuasan pengguna SIM RS
Dimensi Mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranyapengunaan SIM RS yang mampu
memberikan kepuasan pengguna
Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan puas oleh pengguna
terhadap SIM RS
Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
Periode Analisis 1 Minggu
Numerator Jumlah Kumulatif penilaian kepuasan pengguna SIM
Denominator Jumlah seluruh pengguna SIM RS
Sumber Data Survey
Standar 100 %
Penanggung Jawab Kepala unit kerja SIM

J. KEGIATAN ORIENTASI / DIKLAT


Salah satu tahapan manajemen sumber daya yang dilaksanakan di Rumah Sakit Gading
Medika adalah program orientasi baik untuk pegawai baru atau pegawai lama. Program ini dapat
dilakukan manakala rumah sakit memperoleh pegawai baru ataupun tidak.
Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara non teknis,
terutama memahami company profile dan team work building. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh
bagian SDM bekerjasama dengan bagian diklat dan instalasi diklat, sedangkan orienrasi khusus
berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara teknis dan dilaksanakan oleh unit
dimana pegawai baru tersebut ditempatkan.
Melalui program orientasi umum, pegawai baru diperkenalkan dengan struktur organisasi,
visi, misi, falsafah, tujuan, nilai – nilai dan budaya organisasi rumah sakit . Disamping itu pegawai
yang mengikuti orientasi juga dibekali pemahaman tentang produk layanan, sistem keselamatan
pasien dan prinsip – prinsif kerjasam tim.
K. PERTEMUAN RAPAT ( RAPAT RUTIN, INSIDENTIL )
Rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orngan untuk
membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat berbagai
permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisai dapat dirumuskan. Pada unit
kerja SIM RS Dr. Bratanata rapat internal dilakukan setiap bulan dengan tujuan untuk membahas
dan mengevaluasi kerja staf SIM RS , selain itu dalam rapat tersebut membahas tentang masalah –
masalah yang terjadi selama satu bulan dan mencari pemecahan masalahnya. Rapat internal tersebut
dihadiri oleh kepala unit kerja SIM RS Rumah Sakit Gading Medika, staf SIM RS maupun staf dari
unit terkait yang berkaitan dengan pembahsan pada saat rapat.

L. PELAPORAN ( HARIAN, BULANAN, TAHUNAN )


Laporan merupakan suatu bentuk penyampaian berita , keterangan , pemberitahuan ataupun
pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai
dengan hubungan wewenang dan tanggung jawab yang ada antara mereka.
Pelaporan yang ada diunit SIM RS yakni pelaporan bulanan, , pelaporan bulanan ini berupa
laporan triwulan KPI ( Key Performance Indikator ). Laporan KPI merupakan laporan yang berisi
pencapaian indikator – indikator kinerja dari unit kerja SIM RS ini. Laporan ini memperlihatkan
jumlah persentase pencapaian tiap indikator per bulannya.
BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI
1. Pendidikan : Diploma III / Sarjana Komputer
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik front end maupun back end
3. Diutamakan menguasai jaringan computer
4. Menguasai database My SQL – SQL server
5. Familiar terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/ PHP/ Visual Basiq/ Java

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di unit SIM RS menunjukkan bahwa jumlah staf
yang ada di unit SIM RS sudah cukup dalam menunjang proses pengelolaan SIM rumah sakit
Dr. Bratanata dan tugas - tugas yang dilakukan oleh petugas SIM RS dengan jadwal kerja yang
telah ditetapkan

C. JADWAL KERJA / SHIFT


Shift Pagi : 07.00 - 14.00
Shift Siang : 14.00 - 20.00
Shift Malam : 20.00 - 08.00
Jadwal Normal : Senin - Jumat : 07.00 – 14.00
Sabtu : 08.00 – 12.00

\
BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. STANDAR RUANGAN DAN DENAH


Ruangan Operator
Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIM RS untuk memonitoring
berjalannya aplikasi diseluruh area rumah sakit yang menggunakannya. Melalui ruangan ini pegawai
SIM RS selain memonitoring, juga melakukan maintance, perbaikan data, dan seluruh tugas pokok
dan fungsi yang telah diuraikan sebelumnya.. Karena diruangan ini terdapat data – data penting dan
rahasi bagi rumah sakit, maka letaknya seharusnya tidak berdekatan dengan area public yang biasa
diakses dengan mudah oleh siapa saja, bahwan bagi yang tidak berkepentingan.
Lebih detail tentang standar ruangan SIM RS, karena ruangan ini harus terus berada dalm
pengawasan selama 24 jam, itu berarti seharusnya pegawai SIM RS bertugas selama 24 jam penuh
dalam sistem shift. Dengan keadaan seperti ini ruangan SIM RS harus memiliki kenyamanan dan
fasilitas yang memadai.
Server
Ruang server tentu saja menimpan computer server yang menyimpan seluruh data milik
rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya berdekatan dengan ruang SIM RS agar lebih mudah
dimonitoring dan dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu dalam ruangan server perangkat
elektronik yang ada harus tetap menyala 24 jam . karenaitu untuk mencegah kerusakan perangkat
akibat suhu yang panas, ruangan harus tertutup dan dingin.

B. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Standar sarana dan prasarana SIM RS adalah memiliki komponen – komponen berikut ini :
a. Komponen input dan output
Komponen input adalah media untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke dalam sistem,
seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner
b. Komponen teknologi
Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi teknologi digunakan
untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output ,
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan
c. Komponen basis data
Basis data ( database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu
dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras computer dan menggunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi yang basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Manajemen System )
d. Komponen Kontrol
Baynyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperature, air,
debu, kecurangan, kegagalan sistem itu sendiri, ketidakefisienan, dan sabotase. Beberapa
pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal yang dapat merusak
sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
BAB V
TATA LAKSANA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENELITIAN SERTA
PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ( SIM ) RS

TATA LAKSANA DIKLAT DAN PENELITIAN DI INSTALASI SIM RS

Pelatihan dan pendidikan bagi pegawai rumah sakit secara keseluruhan dilakukan secara
bertahap dengan berbagai kualifikasi sebelum mulai bekerja , pegawai rumah sakit yang baru wajib
mengituki orientasi selama 3 hari , orientasi pegawai baru ini sebagai pengenalan awal mengenai
rumah sakit, mulai dari orientasi ruangan, budaya rumah sakit, direksi dan staf rumah sakit dan
tentu saja sesama pegawai rumah sakit yang baru.
Selnjutnya pegawai rumah sakit secara berkala diberikan berbagai jenis pelatihan, materi
pelatihan yang ahrus diikuti merupakan kualifikasi standar yang harus dimiliki oleh seseorang yang
bekerja di area rumah sakit , seperti pelatihan Fire Fighting, Pencegahn infeksi dan sebagainya.
BAB VI
LOGISTIK

Pengertian

Secara tidak sadar sebenarnya dalam kehidupan sehari - hari kita telah melaksanakan fungsi
logistic baik itu di rumah kita atau di kantor, meskipun kenyataannya tidak selalu mempergunakan
istilahnya. Logistik adalah bagian dari isntansi yang tugasnya adalah menyediakan barang atau bahan
yang dibuthkan untuk kegiatan operasionalnya instansi tersebut dalam jumlah, kualitas dan pada
waktu yang tepat dengan harga serenda mungkin.

Tujuan

Kegiatan logistic sebenarnya punya tiga tujuan, tujuan operasional agar tersedianya barang
yang bermutu, tujuan keuangan, operasional dapat terlaksana dengan biaya ang serenda – rendahnya.
Dan tujuan keamanan yaitu agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pencurian, penyusutan.

Logistik SIM Rumah Sakit Gading Medika

1. Komponen Input dan output


Komponen input dan output adalah media untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke
dalam sistem, seperti seperangkat computer, printer dan scanner
2. Komponen Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang
lain, tersimpan di perangkat keras computer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.
3. Komponen Penunjang
Komponen penunjang adalah kompenen pelengkap yang membantu teknis tugas – tugas SIM RS
seperti alat tulis menulis dan jenis alat tulis kantor yang standar.
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO

A. TUJUAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman yang meliputiasesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implentasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risikodan mencegah terjadinya
cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat, melaksankan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil ( Kemenkes RI , 2011 ))
Manjemen risiko adalah pendekatan produktif utuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun
prioritas risiko, dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya. Manajemen
risiko rumah sakit adalah kegiatan berupa identifikasi dan evaluasi untuk mengurangi risiko cedera
dan kerugia pada pasien, karyawan rumah sakit , pengunjung dan organisasi sendiri.

B. TUJUAN
Tujuan kesehatan pasien yaitu membangun kesadaran terhadap keselamatan pasien serta
terlaksananya implementasi keselamatan pasien dalam setiap kegiatan pelayanan di Rumah Sakit.
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan di rumah sakit dan fasilitas medis lainnya perlu
diperhatikan. Demikian pula penanganan factor potensi berbahaya yang ada di rumah sakit serta metode
pengembangan program keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilaksanakan, misalnya perlindungan
terhadap penyakit infeksi maupun non infeksi, penanganan limbah medis, penggunaan alat pelindung diri
dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di fasilitasi medis / klinik maupun rumah sakit.

Keselamatan Kerja pada Unit Kerja SIM RS

Keselamatan kerja pada unit kerja SIM RS berfokus kepada paralatan utam dan penunjang yang digunakan
oleh staf SIM RS selama melaksanakan tugasnya. Selain dari perangkat teknis, budaya kerja staf SIM RS
juga turut mempengaruhi keselamatan staf tidak hanya dari sisi fisik tapi juga dari sisi psikologis.

- Keselamatan kerja ditinjau dari instalasi peralatan kerja


 Dari segi instalasi peralatan kerja di unit SIM RS, penggunaan dan peletakan kabel –
kabel yang tidak tepat beresiko mencelakakan staf, misalnya kabel – kabel yang tidak
rapid an dibiarkan berserakan begitu saja
 Oengunaan PC yang teralu lama juga mempengaruhi kesehatan staf dari sisi
penglihatan dan paparan radiasi computer dalam jangka waktu yang lama.
- Keselamatan kerja ditinja dari budaya dan perilaku kerja
Budaya dan perilaku staf SIM RS mempengaruhi keselamatan psikologis staf, pengaturan
jadwal shift dan jam kerja yang tidak tepat akan mengganggu kenyamanan staf dalam
bekerja.
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pada unit SIM Rumah Sakit Gading Medika akan mengarah pada
keakuratan data atau informasi yang ada di dalam sistem informasi yang terdapat dalam sistem
meliputi data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir, juga data pegawai rumah sakit juga
memiliki data seperti nama, unit kerja , pangkat serta tagihan pasien, Rekam Medis pembukuan
rumah sakit dan lain – lain.

A. Nilai Informasi
Menurut Burch dan Strater dalam buku mereka Information Systems Theory and Practice, nilai
informasi itu didasrkan atas sepuluh sifat sebagai berikut :
1. Mudahnya dapat diperoleh
Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi, kecepatan
memperolehnya dapat diukur akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit
mengukurnya.
2. Sifat luas dan lengkapnya
Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi
3. Ketelitian
Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi. Dalam
hubungannya dengan volume data yang besar, maka biasanya terjadi dua jenis kesalahan,
yakni kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan
Sifat ini menunjukkan betapa baiknya keluaran informasi dalam hubungannya dengan
permintaan para pemakai. Isi informasi harus ada hubungannya dengan masalah yag dihadapi.
Semua keluaran lainnya tidak berguna akan tetapi masalah mempersiapkannya. Sifat ini sulit
mengukurnya.
5. Ketepatan Waktu
Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek, daripada siklus dapat
diperolehnya informasi : masukan, pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai.

6. Kejelasan
Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari istilah – istilah yang tidak jelas.
Membetulkan laporan dapat memakan biaya yang besar.
7. Keluwesan
Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan
lebih dari satu keputusan akan tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambilan keputusan
8. Dapat dibuktikan
Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji
9. Tidak ada prasangka
Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna
mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur
Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal
meskipun kabur angina, desas desus, dugaan, dan sebagainya sering dianggap sebagai
informasi.

B. Mutu Informasi
Informasi berbeda dalam mutunya disebabkan oleh penyimpangan atau kesalahan. Kesulitan
karena penyimpangan dapat ditangani dalam pengolahan informasi melalui prosedur untuk
menemukan dan mengukur penyimpangan dan menyesuaikannya. Kesulitan karena kesalahan
dapat diatasi dengan :
1. Kontrol intern untuk menemukan kesalahan
2. Pemeriksaan intern dan extern
3. Penambahan batas kepercayaan kepada data
4. Intruksi pemakai dalam prosedur dan pengukuran agar para pemakai dapat menilai kesalahan –
kesalahan yang mungkin terjadi.
BAB X
PENUTU
P

Pedoman pengorganisasian unit kerja SIM Rumah Sakit Gading Medika diharapkan dapat
memberikan kejelasan peran, fungsi dan kewenangan unit kerja SIM RS sehingga dapat meningkatkan
kinerja dari unit ini.

Pedoman ini bukanlah sesuatu yang permanen, akan tetapi akan berubah mengikuti perubahan
peratutan yang berlaku, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi kebijakan pimpinan serta kondisi dan
situasi lingkungan. Untuk itu pedoman ini harus dievaluasi secara berkala.

Diharapkan pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi unit terkait dalam melaksankan tugas
dan fungsi khususnya dalam penyusunan rencana kebijakan dan program di lingkungan Rumah Sakit
Gading Medika.

Anda mungkin juga menyukai