Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai lembaga
sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan keberadaanya.
Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun
teknologi pengobatan yang makin maju. Sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan
kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang
dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain
efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan
tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat
menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen Kesehatan
RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi penyelenggaraan
pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta. Teknologi
informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain dibutuhkan dalam
rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di rumah
sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).
Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam meningkatkan
efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer
merupakan sarana pendukung yang sangat penting, bahkan bisa dikatakan mutlak untuk
operasional rumah sakit. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit merupakan salah satu
komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu tersebut. Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit secara umum bertujuan untuk mengintegrasikan sistem
informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi yang diperlukan sebagai
pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
adalah sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
administrasi untuk mendukung kinerja dan memperoleh informasi secara cepat, tepat dan
akurat.

B. TUJUAN

Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen di


Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja yang terkait
dengan kegiatan SIMRS di RS. Priscilla Medical Center.
C. RUANG LINGKUP

Pedoman Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini juga menyediakan panduan bagi
pengembangan sistem informasi secara keseluruhan.

1. Planning
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja SIM.
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
2. Action
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIMRS di semua unit pelayanan RS. Priscilla
Medical Center.
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIMRS bagi staff SIMRS.
c. Pelatihan penggunaan aplikasi SIMRS di tiap unit pelayanan yang menggunakan
aplikasi tersebut.
3. Monitoring dan Evaluation

SIMRS Priscilla Medical Center memonitoring penggunaan aplikasi SIM, me-


maintenance aplikasi SIM, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila ada
permintaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIM.

4. Analysis and Recommendation

Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil monitoring yang
dilakukan oleh SIMRS. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi dengan seluruh
instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi perbaikan sistem
pelayanan.

5. Continuous Improvement Plan

Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan agar sesuai
dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik atau unggul.

D. BATASAN OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)

1. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang
teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang
bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian dari pengendalian
internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan
prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
5. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah
domain atau subdomain, yang tepatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di
dalam internet.
6. Jaringan
Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk
dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat mengakses
informasi.
E. LANDASAN HUKUM (REFERENSI)

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I
Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik
yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog,
digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,
dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda,
angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat
dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I
Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan
prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau
menyebarkan Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit Bab I
Pasal 1 ayat 6 berisi tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan
Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau
masyarakat.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Bab
XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah Sakit wajib melakukan pencatatan dan
pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit.
BAB II
GAMBARAN UMUM

SIMRS adalah sebuah Unit Kerja yang berguna untuk menata manajemen RS yang baik
dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin penting dari sebuah Rumah Sakit adalah pasien
dan pegawai sebagai subjek, serta segala aktivitas di Rumah Sakit.
Pasien yang datang memiliki data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir,
dan seterusnya.Pegawai RS juga memiliki data, seperti nama, unit kerja, pangkat, dan
seterusnya. Informasi-informasi yang demikian itu harus valid dan konsisten. Karena itulah
diperlukan sebuah sistem untuk menjaga kondisi yang demikian itu.
Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyawan tapi juga kepada tagihan
pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan lain-lain. Sumber informasi ini harus dikelola
dengan rapi dan baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit
yang unggul dan profesional.
1. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) RS. Priscilla Medical Center bertanggung
jawab dalam pengelolaan aplikasi SIMRS, seperti yang berhubungan dengan hak akses
user, data pasien, tarif rumah sakit, dan pemasangan SIM pada unit pelayanan terkait.
2. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) RS. Priscilla Medical Center bertanggung
jawab pengelolaan dan pengembangan website RS. Priscilla Medical Center. Website
merupakan sarana untuk berbagi informasi. Informasi-informasi yang dibagikan tersebut
ada yang bersifat statis dan dinamis.
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, VALUE & MOTTO
RS. PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP

A. VISI
Rumah Sakit Lokal berkualitas Internasional
B. MISI
1. Merekrut dan mengembangkan kompetensi SDM dalam hal skill, knowledge dan attitude
yang mampu memberikan pelayanan Atraktif dan Santun
2. Membangunan bangunan yang Fungsional dan Atraktif serta memenuhi Standar
Akreditasi
3. Melengkapi, mengembangkan Peralatan Medis dan Non Medis sesuai dengan Standar
Internasional yang siap pakai
4. Mengembangkan Sistem Pelayanan di Rumah Sakit yang berbasis Teknologi Digital
5. Memberikan pelayanan dengan Senyum, Sopan, Terampil dan Manusiawi
C. FALSAFAH
Memberikan pelayanan yang manusiawi.
D. VALUE
1. Dalam memberikan pelayanan, senyum, sopan dan terampil adalah hal utama.
2. Memberikan perawatan yang memanusiakan manusia.
E. MOTTO
Merawat dengan kasih sayang.
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RS. PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP
BAB V

FALSAFAH VISI, MISI DAN TUJUAN INSTALASI


SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)
RS. PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP

A. FALSAFAH

Memberikan pelayanan SIMRS yang paripurna guna mendukung dan menunjang pelayanan
unit-unit terkait di Rumah Sakit, agar pelayanan medis dan non medis yang diberikan kepada
pasien dapat dengan cepat, tepat, efektif dan efisien.

B. VISI

Menjadi pelopor terpercaya dalam penerapan sistem teknologi informasi dalam mendukung
pelayanan kesehatan.

C. MISI
1. Mendukung RS. Priscilla Medical Center dalam mewujudkan akreditasi Rumah Sakit
tingkat lanjut
2. Menyelenggarakan pelayanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
komprehensif
3. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
4. Mengembangkan pelayanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
5. Mempelopori inovasi pengembangan sistem teknologi rumah sakit
6. Meningkatkan kepuasan pelanggan baik eksternal maupun internal

D. MOTTO

” SIAP ” Melayani yang mempunyai makna :


S : Senyum
I : Ikhlas
A : Adil
P : Profesional

E. TUJUAN

Menciptakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang akurat, tepat waktu, serta
terintegrasi untuk mendukung kegiatan pendidikan, penelitian dan pemeliharaan kesehatan di
RS. Priscilla Medical Center.
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS)
RS. PRISCILLA MEDICAL CENTER CILACAP

A. Bagan

KABAG UMUM

KA. INSTALASI SIMRS

PELAKSANA PELAKSANA

SIMRS SIMRS

B. Uraian Jabatan
1. Kepala Instalasi
1.1. Wewenang
a. Mengorganisasikan seluruh kegiatan pelayanan sistem informasi rumah sakit
b. Mendelegasikan tugas-tugas yang berkaitan dengan pelayanan sistem informasi
rumah sakit kepada bawahan
1.2. Uraian Tugas
a. Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan SIMRS
b. Menyusun, merencanakan kebijakan pelaksanaan, kebijakan teknis dan
operasional berdasarkan standar pelayanan RS;
c. Mendistribusikan tugas-tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya
untuk memperlancar pelaksanaan tugas ;
d. Mengatur, mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan SIMRS;
e. Memberi petunjuk, mengarahkan dan membimbing dalam pemeliharaan sarana
SIMRS;
f. Melaksanakan visite sarana dan prasarana SIMRS;
g. Melaksanakan monitoring dan mengevaluasi kegiatan pemeliharaan SIMRS ;
h. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan sarana SIMRS;
i. Melaksanakan perencanaan kebutuhan, pembinaan pelaksanaan,
mengkoordinasikan dan mendayagunakan tenaga dan sumber daya agar
pelaksanaan tugas-tugas pemeliharaan sarana SIRS dapat berjalan lancar;
j. Melaksanakan pengendalian, bimbingan dan pengawasan, evaluasi pelaksanaan
tugas-tugas pengelola sarana SIMRS agar tidak menyimpang dari rencana;
k. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan instalasi SIMRS;
l. Melaksanakan penilaian kinerja pegawai yang ada di bawahnya;
m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya;
2. Pelaksana SIMRS
2.1. Wewenang : Melakukan kegiatan pelayanan sistem informasi rumah sakit
2.2. Uraian Tugas :
a. Melakukan proses input, edit dan hapus master data.
b. Melakukan penanganan komplain / keluhan penggunaan aplikasi SIM RS
c. Perbaikan dan perawatan hardware (CPU, monitor, printer, notebook)
d. Melakukan proses install sistem operasi
e. Melakukan perbaikan dan perawatan pada server rumah sakit
a. Memelihara jaringan komputer
b. Menginstallasi dan memelihara server
c. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan olh aetasan.
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam menjalankan fungsinya sebagai unit layanan non struktural. Instalasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) RS.Priscilla Medical Center Cilacap wajib menerapakan prinsip
koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi baik dalam lingkungan masing-masing
maupun dengan instansi lain sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Kepala Instalasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) RS. Priscilla Medical Center
Cilacap bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya dan memberikan
bimbingan serta petunjuk-petunjuk dalam pelaksanaan tugas. Selain itu wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk serta bertanggungjawab kepada atasan .
Kepala Instalasi SIMRS Priscilla Medical Center Cilacap wajib menyampaikan laporan
kepada Kepala Bagian Umum RS. Priscilla Medical Center Cilacap dan masing-masing
laporan diberikan tembusan kepada satuan organisasi atau unit kerja dalam RS yang secara
fungsional mempunyai hubungan kerja.
A. TATA HUBUNGAN KERJA INTERNAL

Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam suatu


organisasi merupakan tata hubungan kerja intern. Berdasarkan pengertian tersebut tata
hubungan kerja perlu dibuat untuk unit-unit kerja yang cenderung tumpang tindih atau
memang memerlukan kerjasama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja. Tata
hubungan kerja perlu dibuat terutama untuk tugas-tugas yang bersifat strategis yang
memerlukan kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing unit
kerja.
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan
kerja Intern adalah :
1. Mengidentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar-benar
memerlukan pengaturan kerja sama.
2. Menetapkan unit kerja yang menjadi pelaku utama (focal point) dari setiap tugas.
3. Menetapkan peran unit-unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas.
4. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masing-masing.

Dasar hubungan kerja internal Instalasi SIMRS :


1. Direktur menghargai kemandirian Kepala Instalasi SIMRS dalam pengelolaan
kegiatan operasional instalasi SIMRS sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan
tanggung jawab yang telah diamanatkan pada instalasi SIMRS
2. Penyelenggaraan dan pengelolaan di Instalasi SIMRS mengacu pada kebijakan
pelayanan SIMRS
Penataan Jabatan
1. Penataan dan pelaksanaan pejabat di instalasi SIMRS dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip yang mengutamakan kebersamaan dalam menyelesaikan tugas,
tanggung jawab dan kewajibannya.
2. Koordinator dapat dan/atau berhak mewakili Kepala SIMRS sesuai bidang
koordinasinya pada saat berhalangan sementara atau tetap untuk jangka waktu
yang dapat diperkirakan dan atau maksimal 1 (satu bulan), baik terencana atau
tidak terencana.
3. Apabila kepala instalasi SIMRS berhalangan tetap dan \/atau yang lebih dari 1
(satu) bulan, maka kebijakan pemegang jabatan sepenuhnya kepada direktur untuk
menunjuk sementara Kepala Instalasi SIMRS dan/atau menunjuk pejabat tetap
pada periode jabatan yang ada.

Penataan Pekerjaaan
1. Kepala instalasi SIMRS membuat program secara umum dan garis besar pekerjaan
Instalasi SIMRS yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi sesuai dengan ketentuan direktur.
2. Penatalaksanaan jabatan dan pekerjaaan secara umum didasarkan pada pedoman
ini secara lengkap.

B. TATA HUBUNGAN KERJA EKSTERNAL

Tata hubungan kerja Eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara unit-unit
kerja dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut. Hubungan
kerja dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa kerjasama lintas program
ataupun lintas sektor.
Adapun bentuk hubungan dengan unit-unit kerja di luar organisasi dapat berbentuk:
1. Hubungan teknis fungsional
yaitu hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara dua atau lebih unit
organisasi yang secara teknis mempunyai fungsi yang sama.
2. Hubungan koordinatif
yaitu hubungan dalam rangka penyatuan upaya dan daya dengan unit kerja lain
untuk mencapai tujuan bersama.

C. PERAN DAN FUNGSI TATA HUBUNGAN KERJA

Terdapat sejumlah peran dalam tata hubungan kerja yang menggambarkan fungsi
dari suatu unit kerja. Satu unit kerja dapat melakukan satu atau lebih peran. Adapun
peran-peran tersebut adalah :
1. Pelaku utama (Focal Point)
yaitu peran unit kerja sebagai penggerak sebab tugas yang bersangkutan
merupakan tugas unit kerja tersebut.
2. Pemberi Rekomendasi (Recommending)
yaitu peran unit kerja sebagai pemberi usul, pertimbangan, atau saran-saran sebagai
bahan pengambilan keputusan.
3. Koordinator (Coordinating)
yaitu peran unit kerja/pejabat sebagai pengatur keselarasan, kesesuaian, ketepatan,
dan efektivitas kerjasama dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan.
4. Pemberi dukungan (Supporting)
yaitu peran unit kerja sebagai penyedia sumber daya dan jasa yang diperlukan
unrtuk pelaksanaan tugas yang bersangkutan.
5. Tempat Berkonsultasi (Consulting)
yaitu peran unit kerja sebagai pemberi verifikasi dan mitra untuk mematangkan
pertimbangan bilamana diperlukan.
6. Pemberi informasi (Informing)
yaitu peran unit kerja sebagai pemberi data/informasi.
7. Pengambilan Keputusan (Decision Making)
yaitu peran unit kerja/pejabat sebagai pembuat ketetapan akhir (final) terhadap
sesuatu atau sejumlah hal dalam rangka pelaksanaan tugas yang bersangkutan.
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI TENAGA

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

RS. Priscilla Medical Center mempunyai Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) terdiri dari :
1. Kepala Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
2. Staf Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Sumber daya manusia Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit harus memiliki
kualifikasi dalam bidang :
1. Analis System
2. Programmer
3. Hardware
4. Maintenance Jaringan
Kualifikasi
Nama Jabatan
Formal Kompetensi

Kepala Instalasi Sistem S1 Komputer Menguasai bahasa program MSSQI, Server,


Informasi Manajemen Mengerti sistem jaringan komputer dan sistern
Rumah Sakit sekuriti jaringan komputer

Menguasai Bahasa program MSSQL, Server,


Pelaksana SIMRS D3 Komputer
Teknik jaringan

B. Distribusi Ketenagaan

Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan tenaga, standar jumlah tenaga untuk masing-
masing kategori tenaga adalah sebagai berikut :
a. Kepala Instalasi SIMRS = 1 orang
b. Pelaksana = 2 orang

C. Pengaturan Jadwal Jam Kerja


a. Pengaturan jadwal jaga petugas SIMRS: 08.00 - 16.00 WIB
b. On Call ( sepanjang waktu diluar jam kerja apabila terjadi kendala)

D. Pengembangan SDM
Pengembangan SDM instalasi Sistem Informas Manajemeni Rumah Sakit (SIMRS)
dilaksanakan berdasarkan tuntutan perkembangan organisasi Rumah Sakit secara luas dan
atau perubahan organisasi di bagian. Dalam pengembangan SDM, Instalasi SIMRS dapat
melakukan berbagai macam jenis dengan mengajukan kepada direktur, yaitu sebagai berikut :
1. Pendidikan Formal
Sesuai kebutuhan bagian instalasi SIMRS dapat mengajukan beasiswa pendidikan formal
bagi staf yang ada
2. Pelatihan diluar Rumah Sakit
Diklat staf SIMRS dilakukan sesuai kebutuhan yang dilakukan diluar rumah sakit bersifat
untuk pemenuhan kompetensi, sertifikasi dan SKP bagi tenaga profesi kesehatan.
3. Pelatihan dalam rumah sakit
Diklat ini dilaksanakan secara inhouse training atau ekshaouse training apabila
mendatangkan pembicara dari luar. Pengajuan diklat dilakukan tersentral sebagai bentuk
sosialisasi aturan yang baru atau adanaya hal-hal yang perlu dan harus diketahui
karyawan.
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Dalam upaya menyediakan sumber daya manusia yang kompeten salah satu upaya
adalah dengan menyelenggarakan program orientasi pegawai baru. Orientasi pegawai baru
merupakan kegiatan penting dalam proses penerimaan dan penempatan pegawai baru pada
unit kerja di lingkungan RS Priscilla Medical Center Cilacap. Pada masa orientasi inilah
peserta orientasi akan dapat memahami hal-hal yang ada dalam penyelenggaraan pelayanan
rumah sakit seperti visi dan misi, budaya kerja, kebijakan dan prosedur kerja, deskripsi
produk dan jasa yang dihasilkan, struktur, otoritas dan tanggungjawab serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pelayanan.
Program orientasi pegawai baru di Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) merupakan bagian integral dan tahapan dari program orientasi pegawai baru RS.
Priscilla Medical Center Cilacap, sehingga dalam pelaksanaannya membutuhkan koordinasi
dan sinkronisasi dengan unit kerja terkait agar tujuan program orientasi dapat tercapai dengan
baik.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memperoleh sumber daya manusia siap pakai yang memiliki kompetensi tinggi pada
bidang pekerjaannya.
2. Tujuan Khusus
a. Menyiapkan mental bagi pegawai baru dalam menghadapi suasana dan lingkungan
kerja yang baru
b. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok yang baru
c. Mengenal secara singkat lingkungan pekerjaan yang baru

B. MATERI ORIENTASI PEGAWAI BARU


1. Profil Instalasi Sistem Informas Manajemeni Rumah Sakit
a. Visi ,misi dan tujuan di Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS)
b. Struktur Organisasi, Otoritas dan Tanggungjawab
c. Deskripsi produk Instalasi SIMRS
d. Ruang kerja dan peralatannya
2. Kebijakan dan Prosedur Kerja
a. Kebijakan Direktur tentang pelayanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS)
b. Prosedur Kerja Tetap (Standard Operating Procedure) pelayanan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
3. Tata tertib dan Uniform
a. Kerahasiaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
b. Jam kerja
c. Pakaian dinas dan atributnya
4. Orientasi Lapangan
Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

C. PENILAIAN
Untuk mengetahui hasil yang dicapai dalam pelaksanaan program orientasi pegawai baru
di Instalasi SIMRS, maka perlu melakukan evaluasi dengan memberikan penilaian
kepada peserta orientasi. Indikator penilaian yang digunakan dalam evaluasi ini adalah
sebagai berikut :
1. Kedisiplinan.
a. Baik sekali (86 – 100) : Mengikuti semua kegiatan dengan baik dari awal
hingga akhir, tidak pernah terlambat.
b. Baik (71 – 85) : Mengikuti semua kegiatan dengan baik dari awal
hingga akhir
c. Cukup (56 – 70) : Mengikuti hampir semua kegiatan dengan baik.
d. Kurang (40 – 55) : Tidak mengikuti sebagian kegiatan dengan baik,
sering terlambat.
2. Perhatian
a. Baik sekali (86 – 100) : Mempunyai perhatian penuh terhadap semua
kegiatan serta selalu bersemangat.
b. Baik (71 – 85) : Mempunyai perhatian penuh terhadap semua
kegiatan
c. Cukup (56 – 70) : Perhatian kadang-kadang tidak ditujukan pada
kegiatan yang sedang diikuti.
d. Kurang (40 – 55) : Tidak melibatkan diri jika tidak diajak
3. Inisiatif
a. Baik sekali (86 – 100) : Selalu ingin tahu dan mencoba hal-hal yang baru
serta selalu melibatkan diri dengan kegiatan
b. Baik (71 – 85) : Kadang-kadang mempunyai rasa ingin tahu,
selalu melibatkan diri dengan kegiatan
c. Cukup (56 – 70) : Selalu melibatkan diri dengan kegiatan
d. Kurang (40 – 55) : Tidak melibatkan diri jika tidak diajak

Format penilaian pelaksanaan orientasi pegawai baru di Instalasi SIMRS sebagaimana


tercantum dalam lampiran program kerja ini.

D. PELAPORAN
Hasil penilaian akan disampaikan oleh Kepala Instalasi Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) kepada Direktur sebagai laporan dan rekomendasi untuk bahan
pertimbangan terhadap kebijakan penempatan tugas pegawai baru yang bersangkutan.
BAB X
PERTEMUAN RAPAT

Rapat ada yang bersifat rutin atau kontemporer atau apabila ada kejadian yang luar biasa.
Rapat mempunyai tujuan antara lain :
a. Untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu permasalahan.
b. Untuk menyampaikan informasi, perintah, pernyataan.
c. Sebagai alat koordinasi antarintern atau antarekstern.
d. Agar peserta rapat dapat ikut berpartisipasi pada masalah-masalah yang sedang terjadi.
e. Mempersiapkan suatu acara atau kegiatan.
f. Menampung semua permasalahan dari arus bawah (para peserta rapat),
Jenis-jenis rapat yang dilakukan di instalasi SIMRS antara lain :
1. Rapat Rutin
adalah rapat yang sudah ditentukan waktunya (mingguan, bulanan, tahunan). Rapat ini
digunakan untuk masalah – masalah rutin dalam suatu organisasi / perusahaan.
2. Rapat insidentil
adalah rapat yang terjadi tanpa direncanakan terlebih dahulu dan tidak terjadwal. Biasanya
rapat ini membahas masalah yang sifatnya penting dan harus diselesaikan bersama.
BAB XI
PELAPORAN

Laporan pada instalasi Instalasi Sistem Informas Manajemeni Rumah Sakit (SIMRS)
meliputi:
1. Laporan Harian
Laporan harian berisi tentang prestasi dan hambatan yang dialami pada hari itu. Laporan
jenis ini penting diketahui oleh pimpinan untuk menentukan Iangkah pada hari berikutnya.
Laporan ini meliputi laporan kegiatan pribadi, laporan trobleshooting
2. Laporan Bulanan
Laporan bulanan berisi tentang kegiatan yang telah dicapai dan hambatan yang dialami
selama satu bulan. Laporan bulanan yang dibuat meliputi laporan RL Rumah Sakit
Bulanan, laporan rekapitulai data absensi seluruh karyaan karyawan untuk laporan
pemotongan Insentif Tidak Langsung, laporan absensi karyawan dan laporan pendapatan
layanan rumah sakit
3. Laporan Tahunan
Laporan bulanan berisi tentang kegiatan yang telah dicapai dan hambatan yang dialami
selama satu tahun yaitu laporan RL Rumah Sakit.

Anda mungkin juga menyukai