PENDAHULUAN
A. Umum
1. Maksud
Untuk memberikan petunjuk dan penjelasan tentang tata cara penyelenggaraan
Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit dilingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah H. Damanhuri Barabai serta untuk mendisiplinkan suatu sistem
rangkaian kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah
sakit) di RSUD H. Damanhuri Barabai secara digital informasi disemua
1
tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola
untuk proses manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian informasi, dan analisa) pelayanan kesehatan
di rumah sakit.
2. Tujuan
Tujuan Sistem Informasi Rumah sakit diberlakukan antara lain :
a. Sebagai pedoman bagi Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
dalam menyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi
statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang
waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita
untuk menajamkan strategi manajemen.
c. Memudahkan Pihak manajemen untuk mengambil sebuah keputusaan.
C. Ruang Lingkup
2
(laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan
lain-lain.
6. Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi
obat-obatan.
D. Dasar Hukum
3
E. Definisi
4
BAB II
PENGEMBANGAN SIMRS
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. DAMANHURI BARABAI
A. Umum
B. Tujuan
5
2. Mengurangi kekeliruan dalam segala aspek pelayanan kesehatan.
3. Memotivasi pekerja untuk dapat bekerja lebih praktis dan meningkatkan
kinerja pekerja sehingga pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara efektif
dan efisien.
4. Mengurangi kost yang berlebihan.
5. Mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai menjadi
pilihan pasien diantara rumah sakit lainnya.
C. Peranan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang efektif berperan
memberikan dukungan informasi bagi organisasiRumah Sakit Umum Daerah
Pandan guna mendukung proses pengambilankeputusan disemua jenjang.
D. Sasaran
6
E. Dasar Pertimbangan
7
mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan
ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu
tidak terbatas.
b. Integrated,dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu
kesatuanakan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif
sehingga kendala-kendalaseperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan
data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh
manfaat yang dapat dirasakan secara langsungperubahan pola kerja dari
manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan burukbagi seorang
tenga medis.
c. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen
harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang
harus ada dalammembangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang
baik adalah: ManajemenInformasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer,
dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang
pengembangan system informasi manajemankhususnya rumah sakit
(kesehatan).
d. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat
pentingdalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi
secara umum adalahPiranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan
Jaringan (Network).
H. Tahap Sosialisasi
8
I. Modul Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
MENU UTAMA
9
Rawat Inap
Data Permintaan
Item Permintaan
PERMINTAAN RADIOLOGI
Rawat Jalan
Data Permintaan
Item Permintaan
Rawat Inap
Data Permintaan
Item Permintaan
DJPJ (Dokter Penanggungjawab) RAWAT INAP
TINDAKAN RAWAT INAP
Penanganan Dokter
Penanganan Petugas
Penanganan Dokter dan Petugas
Pemeriksaan
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Ginekologi
OPERASI / VK
RUJUKAN KELUAR
RUJUKAN MASUK
PEMBERIAN OBAT / BHP
RESEP PULANG
NOMOR RESEP
DIET PASIEN
SKRINING RAWAT JALAN
PERIKSA LAB
Data Pemeriksaan
Item Pemeriksaan
Detail Kunjungan
PERIKSA RADIOLOGI
10
KASIR RAWAT JALAN
Registrasi Awal
Rujukan Internal Poli
DEPOSIT PASIEN
PERKIRAAN BIAYA RAWAT INAP
B. Input Data Tindakan, Obat & BHP Via Barcode No. Rawat
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
11
RIWAYAT JABATAN
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT NAIK GAJI
KEGIATAN ILMIAH & PELATIHAN
RIWAYAT PENGHARGAAN
RIWAYAT PENELITIAN
SMS GATEWAY
JENIS CIDERA K3
PENYEBAB KECELAKAAN K3
JENIS LUKA K3
LOKASI KEJADIAN K3
DAMPAK CIDERA K3
JENIS PEKERJAAN K3
BAGIAN TUBUH K3
PERISTIWA K3
JENIS CIDERA K3 PER TAHUN
PENYEBAB KECELAKAAN K3 PER TAHUN
JENIS LUKA K3 PER TAHUN
LOKASI KEJADIAN K3 PER TAHUN
DAMPAK CIDERA K3 PER TAHUN
JENIS PEKERJAAN K3 PER TAHUN
BAGIAN TUBUH K3 PER TAHUN
12
OBAT, ALKES & BHP
STOCK OPNAME OBAT & BHP
MUTASI OBAT & BHP
STOK OBAT PASIEN
PERMINTAAN OBAT & BHP
REKAP PERMINTAAN OBAT & BHP
PENGAJUAN OBAT & BHP
SURAT PEMESANAN OBAT & BHP
PENGADAAN OBAT & BHP
PENERIMAAN OBAT & BHP
PENJUALAN OBAT & BHP
Umum
Racikan
DAFTAR RESEP DOKTER
Rawat Jalan
Daftar Resep Rawat Jalan
Detail Resep Rawat Jalan
Rawat Inap
Daftar Resep Rawat Inap
Detail Resep Rawat Inap
PIUTANG OBAT & BHP
STOCK KELUAR MEDIS
RETUR KE SUPLIER
RETUR DARI PEMBELI
RETUR OBAT RAWAT INAP
RETUR PIUTANG PEMBELI
PENGAMBILAN BPH UTD
KEUNTUNGAN PENJUALAN
KEUNTUNGAN BERI OBAT
KEUNTUNGAN BERI OBAT 2
SIRKULASI OBAT, ALKES & BHP
SIRKULASI OBAT, ALKES & BHP 2
13
SIRKULASI OBAT, ALKES & BHP 3
OBAT / ALKES / BHP PER TANGGAL
PENJUALAN BEBAS PER TANGGAL
RIWAYAT OBAT, ALKES & BHP
DARURAT STOK
PENGGUNA OBAT / ALKES / BHP RESEP
REKAP PENERIMAAN OBAT & BHP
DATA BATCH
RIWAYAT BATCH
KEGIATAN FARMASI
Penerimaan Obat per Golongan
Penerimaan Obat per Jenis
Penerimaan Obat per Kategori
PPN OBAT
PPN Pengadaan Obat
PPN Penerimaan Obat
PPN Obat Rawat Jalan
KADALUARSA BATCH
SISA STOK
OBAT PER RESEP
10 OBAT TERBANYAK POLI
Berdasarkan Jumlah Obat Terbanyak
Berdasarkan Nilai Obat Terbesar
REKAP OBAT PER POLI
REKAP OBAT PER PASIEN
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Pulang
14
BARANG NON MEDIS
SUPLIER NON MEDIS
PERMINTAAN BARANG NON MEDIS
REKAP PERMINTAAN BARANG NON MEDIS
PENGAJUAN BARANG NON MEDIS
SURAT PEMESANAN BARANG NON MEDIS
PENGADAAN BARANG NON MEDIS
PENERIMAAN BARANG NON MEDIS
STOK KELUAR NON MEDIS
BIAYA PENGADAAN NON MEDIS
REKAP PENGADAAN NON MEDIS
REKAP STOK KELUAR NON MEDIS
PENGAMBILAN UTD
PENGADAAN NON MEDIS PER TANGGAL
STOK KELUAR NON MEDIS PER TANGGAL
REKAP PENERIMAAN NON MEDIS
STOK OPNAME NON MEDIS
SIRKULASI NON MEDIS
15
PEMAKAIAN AIR PDAM
LIMBAH PADAT B3 MEDIS
LIMBAH PADAT DOMESTIK
MUTU AIR LIMBAH
PEST CONTROL
16
BULANAN KSO
HARIAN MANAJEMEN
BULANAN MANAJEMEN
HARIAN BHP MEDIS / PAKET OBAT
BULANAN BHP MEDIS / PAKET OBAT
FEE VISIT DOKTER
FEE BACAAN EKG
FEE RUJUKAN RONTGEN
FEE RUJUKAN RAWAT INAP
FEE PERIKSA RAWAT JALAN
DETAIL VK & OK
PEMBAYARAN RAWAT JALAN
PEMBAYARAN RAWAT INAP
PIUTANG PASIEN
PIUTANG RAWAT JALAN
PIUTANG RAWAT INAP
REKAP PEMBAYARAN RAWAT JALAN
REKAP PEMBAYARAN RAWAT INAP
PEMBAYARAN PER UNIT
REKAP PEMBAYARAN PER UNIT
TAGIHAN MASUK
TAMBAHAN BIAYA PASIEN
POTONGAN BIAYA PASIEN
REKAP POLI ANAK
DEPOSIT PASIEN
REKAP UANG PER SHIFT
PAYMENT POINT
PAYMENT POINT 2
PEMBAYARAN PER AKUN BAYAR
PEMBAYARAN PER AKUN BAYAR 2
PEMBAYARAN PER AKUN BAYAR 3
PIUTANG PER AKUN PIUTANG
17
I. Olah Data Penyakit, Laporan DKK, Laporan RL & Laporan Internal
ICD 9
ICD 10
PENYAKIT AFP & PD3I
SURVEILANS AFP & PD3I
SURVEILANS RAWAT JALAN
SURVEILANS RAWAT INAP
PENYAKIT TIDAK MENULAR RAWAT JALAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR RAWAT INAP
PENYAKIT MENULAR RAWAT JALAN
PENYAKIT MENULAR RAWAT INAP
OBAT PENYAKIT
FREKUENSI PENYAKIT RAWAT JALAN
FREKUENSI PENYAKIT RAWAT INAP
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Keluar
KUNJUNGAN RAWAT JALAN
Seluruh Kunjungan
Kunjungan Non Batal
KUNJUNGAN RAWAT INAP
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Keluar
KUNJUNGAN LAB RAWAT JALAN
KUNJUNGAN LAB RAWAT INAP
KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN
KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT INAP
SENSUS HARIAN POLI
Seluruh Data Registrasi
Data Registrasi Non Batal
SENSUS HARIAN RAWAT JALAN
18
Seluruh Data Registrasi
Data Registrasi Non Batal
RL 3.2 RAWAT DARURAT
RL 3.3 GIGI DAN MULUT
RL 3.4 KEBIDANAN
RL 3.6 PEMBEDAHAN
RL 3.7 RADIOLOGI
RL 3.8 LABORATORIUM
RL 4A MORBIDITAS RAWAT INAP
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Keluar
RL 4B MORBIDITAS RAWAT JALAN
RL 4A SEBAB MORBIDITAS RAWAT INAP
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Keluar
RL 4B SEBAB MORBIDITAS RAWAT JALAN
LAMA PELAYANAN RAWAT JALAN
LAMA PELAYANAN APOTEK
LAMA PELAYANAN RADIOLOGI
LAMA PELAYANAN LABORATORIUM
HARIAN HAIs
HARIAN HAIs 2
BULANAN HAIs
HAIs PER KAMAR / BANGSAL
HITUNG BOR
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Keluar
HITUNG ALOS
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Keluar
19
PEMBATALAN PERIKSA PER DOKTER
CEK ENTRY RAWAT JALAN
RAWAT INAP PER RUANG
PENYAKIT RAWAT INAP PER CARA BAYAR
Berdasarkan Tanggal Masuk
Berdasarkan Tanggal Keluar
REKAP LAB PER TAHUN
PERUJUK LAB PER TAHUN
REKAP RADIOLOGI PER TAHUN
PERUJUK RADIOLOGI PER TAHUN
REKAP BULANAN PORSI DIET
REKAP BULANAN MACAM DIET
REKAP PERMINTAAN DIET
DATA TB
Input Data Pasien Teridentifikasi TB
Daftar Pasien Teridentifikasi TB
REKAP MUTASI BERKAS
SKRINING PERNAPASAN RAWAT JALAN PER TAHUN
MASUK RUANG PER TAHUN
KIP PASIEN RAWAT INAP
KIP PASIEN RAWAT JALAN
DAFTAR PASIEN RAWAT INAP
21
K. Bridging VClaim, Aplicare, PCare, INACBG, Kemenkes & Pihak Ketiga
CEK NOMOR KARTU VCLAIM
CEK NIK VCLAIM
CEK SKDP VCLAIM
RIWAYAT RUJUKAN PCARE DI VCLAIM
RIWAYAT RUJUKAN RS DI VCLAIM
TANGGAL RUJUKAN DI VCLAIM
CEK NOMOR RUJUKAN PCARE DI VCLAIM
CEK NOMOR RUJUKAN RS DI VCLAIM
CEK RUJUKAN KARTU PCARE DI VCLAIM
CEK RUJUKAN KARTU RS DI VCLAIM
HISTORI PELAYANAN BPJS
REFERENSI DIAGNOSA VCLAIM
REFERENSI POLI VCLAIM
MAPPING POLI VCLAIM
REFERENSI FASKES VCLAIM
REFERENSI PROSEDUR VCLAIM
REFERENSI KELAS RAWAT VCLAIM
REFERENSI DOKTER VCLAIM
REFERENSI SPESIALISTIK VCLAIM
REFERENSI RUANG RAWAT VCLAIM
REFERENSI CARA KELUAR VCLAIM
REFERENSI PASCA KELUAR VCLAIM
REFERENSI PROVINSI VCLAIM
REFERENSI KABUPATEN VCLAIM
REFERENSI KECAMATAN VCLAIM
REFERENSI DOKTER DPJP VCLAIM
MAPPING DOKTER DPJP VCLAIM
DATA BRIDGING SEP VCLAIM
Input SEP
Data SEP
22
CEK NOMOR SEP
DATA RUJUKAN KELUAR VCLAIM
MONITORING VERIFIKASI KLAIM BPJS
SKDP BPJS
REKLASIFIKASI RAWAT JALAN
REKLASIFIKASI RAWAT INAP
REFERENSI KAMAR APLICARE
KETERSEDIAAN KAMAR APLICARE
CODER NIK INACBG
KLAIM BARU OTOMATIS INACBG
KLAIM BARU MANUAL INACBG
KLAIM BARU MANUAL INACBG 2
REFERENSI RUANG RAWAT INHEALTH
REFERENSI POLI INHEALTH
MAPPING POLI INHEALTH
MAPPING DOKTER INHEALTH
TARIF RAWAT JALAN INHEALTH
TARIF RAWAT INAP INHEALTH
TARIF RADIOLOGI INHEALTH
TARIF LABORATORIUM INHEALTH
REFERENSI FASKES INHEALTH
CEK ELIGIBILITAS INHEALTH
DATA BRIDGING SJP INHEATH
REFERENSI DIAGNOSA PCARE
REFERENSI KESADARAN PCARE
REFERENSI DOKTER PCARE
REFERENSI POLI PCARE
REFERENSI PROVIDER PCARE
REFERENSI STATUS PULANG PCARE
REFERENSI SPESIALIS PCARE
REFERENSI SUBSPESIALIS PCARE
REFERENSI SARANA PCARE
23
REFERENSI KHUSUS PCARE
REFERENSI OBAT PCARE
REFERENSI TINDAKAN PCARE
FASKES SUBSPESIALIS PCARE
FASKES ALIH RAWAT PCARE
FASKES THALASEMIA &HEMOFILI PCARE
MAPPING OBAT PCARE
TARIF RAWAT JALAN PCARE
TARIF RAWAT INAP PCARE
MAPPING DOKTER PCARE
MAPPING POLI PCARE
CLUB PROLANIS PCARE
PESERTA KEGIATAN KELOMPOK PCARE
Data Peserta
Detail Peserta
DATA PENDAFTARAN PCARE
Input Pendaftaran dan Kunjungan
Data Pendaftaran
Data Kunjungan
CEK RUJUKAN PCARE
PEMBERIAN OBAT PCARE
PEMBERIAN TINDAKAN PCARE
Tindakan Rawat Jalan
Tindakan Rawat Inap
REFERENSI FASKES SISRUTE
REFERENSI ALASAN RUJUK SISRUTE
REFERENSI DIAGNOSA SISRUTE
RUJUKAN MASUK SISRUTE
RUJUKAN KELUAR SISRUTE
Input Rujukan Keluar Sisrute
Data Rujukan Keluar Sisrute
24
Rujukan Keluar
Respon Faskes Rujukan
KETERSEDIAAN KAMAR SISRUTE RAWAT INAP
26
KUNJUNGAN REGISTRASI PER CARA BAYAR
KUNJUNGAN RAWAT INAP PER TAHUN
KUNJUNGAN LABORATORIUM RAWAT JALAN PER TAHUN
KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN PER TAHUN
KUNJUNGAN PER PERUJUK
KUNJUNGAN LABORATORIUM RAWAT JALAN PER BULAN
KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN PER BULAN
KUNJUNGAN LABORATORIUM RAWAT JALAN PER TANGGAL
KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN PER TANGGAL
KEJADIAN IKP PER TAHUN
KEJADIAN IKP PER BULAN
KEJADIAN IKP PER TANGGAL
KEJADIAN IKP PER JENIS
KEJADIAN IKP PER DAMPAK
KUNJUNGAN REGITRASI PER AGAMA
KUNJUNGAN REGITRASI PER UMUR
KUNJUNGAN REGITRASI PER SUKU/BANGSA
KUNJUNGAN REGITRASI PER BAHASA
KUNJUNGAN REGITRASI PER CACAT FISIK
PERIODE LAPORAN TB
RUJUKAN TB
RIWAYAT TB
TIPE DIAGNOSIS TB
STATUS HIV TB
SKORING ANAK TB
KONFIRMASI SKORING 5 TB
KONFIRMASI SKORING 6 TB
SUMBER OBAT TB
HASIL AKHIR PENGOBATAN TB
HASIL TES HIV TB
PEMAKAIAN AIR PDAM PER TANGGAL
PEMAKAIAN AIR PDAM PER BULAN
27
LIMBAH B3 MEDIS PER TANGGAL
LIMBAH B3 MEDIS PER BULAN
LIMBAH PADAT DOMESTIK PER TANGGAL
LIMBAH PADAT DOMESTIK PER BULAN
K3 PER TAHUN
K3 PER BULAN
K3 PER TANGGAL
K3 PER JENIS CIDERA
K3 PER PENYEBAB KECELAKAAN
K3 PER JENIS LUKA
K3 PER LOKASI KEJADIAN
K3 PER DAMPAK CIDERA
K3 PER JENIS PEKERJAAN
K3 PER BAGIAN TUBUH
KUNJUNGAN RAWAT INAP PER BULAN
KUNJUNGAN RAWAT INAP PER TANGGAL
KUNJUNGAN RAWAT INAP PER RUANG
PEGAWAI PER JENJANG JABATAN
PEGAWAI PER BIDANG / BAGIAN
PEGAWAI PER DEPARTEMEN
PEGAWAI PER PENDIDIKAN
PEGAWAI PER STATUS WP
PEGAWAI PER STATUS KERJA
STATUS PULANG RAWAT INAP
ITEM APOTEK PER JENIS
ITEM APOTEK PER KATEGORI
ITEM APOTEK PER GOLONGAN
ITEM APOTEK PER INDUSTRI FARMASI
PENGAJUAN ASET PER URGENSI
PENGAJUAN ASET PER STATUS
PENGAJUAN ASET PER DEPARTEMEN
PEGAWAI PER KELOMPOK JABATAN
28
PEGAWAI PER RESIKO KERJA
PEGAWAI PER EMERGENCY INDEX
JUMLAH INVENTARIS RUANG
JUMLAH INVENTARIS JENIS
PASIEN HAIs PER RUANG
PASIEN HAIs PER BULAN
LAJU HAIs VAP PER RUANG
LAJU HAIs IAD PER RUANG
LAJU HAIs PLEBITIS PER RUANG
LAJU HAIs ISK PER RUANG
LAJU HAIs ILO PER RUANG
LAJU HAIs HAP PER RUANG
29
KATEGORI KOLEKSI
JENIS KOLEKSI
PENGARANG / PENULIS
PENERBIT KOLEKSI
KOLEKSI PERPUSTAKAAN
INVENTARIS PERPUSTAKAAN
PENGATURAN PEMINJAMAN
DENDA PERPUSTAKAAN
ANGGOTA PERPUSTAKAAN
PEMINJAMAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN
BAYAR DENDA PERPUSTAKAAN
DATA KOLEKSI E-BOOK
KOLEKSI PENELITIAN
CARI KOLEKSI E-BOOK
CARI INVENTARIS PERPUSTAKAAN
30
SET PENGGUNAAN TARIF
SET OTO RAWAT JALAN
BIAYA HARIAN
BIAYA MASUK SEKALI
SET RM
SET BILLING
CLOSING KASIR
SET KETERLAMBATAN PRESENSI
SET INPUT PARSIAL
PASSWORD ASURANSI
31
BAB III
PENGORGANISASIAN
Koordinator
SIMRS
PIC. Poliklinik
PIC. Ruang Anggrek
PIC. Kasir
PIC. Gizi
32
B. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab
1. Koordinator SIMRS
a. Uraian Tugas :
b. Wewenang :
c. Tanggung jawab :
33
2) Melakukan identifikasi, estimasi dan evaluasi terhadap proses
manajemen
3) Merancang kerangka dan proses manajemen pengelolaan SIM secara
makro.
4) Membangun flow dan diagram manajemen pengelolaan SIM
5) Membuat laporan hasil kajian dan perancang proses manajemen dalam
kerangka membangun Sistem Informasi Manajemen
6) Bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan flow dan diagram
manajemen
7) Melakukan identifikasi, estimasi dan evaluasi terhadap seluruh elemen
system
8) Membuat laporan hasil kajian dan perancang sistem dalam
membangun sistem
9) Merancang kerangka sistem dan makro system
10) Membangun sistem flow dan algoritma system
11) Bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan program
12) Mengorganisasi kerja dari tim programmer, mengontrol dan
mengawasi kinerja dari programmer
2. Admin SIMRS
a. Uraian Tugas :
b. Wewenang :
34
2) Melakukan evaluasi terhadap aplikasi dan sistem
c. Tanggung jawab :
a. Uraian Tugas :
b. Wewenang :
35
c. Tanggung jawab :
b. Wewenang :
c. Tanggung jawab :
36
1) Bertanggung jawab atas pembangunan aplikasi interface network baik
local maupun internet
BAB IV
STANDAR FASILITAS
A. STANDAR RUANGAN
1. Ruangan Operator
Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIMRS untuk
memonitoring berjalannya aplikasi KANZA di seluruh area Rumah Sakit yang
menggunakannya. Melalui ruangan ini, pegawai SIMRS selain memonitoring,
juga melakukan maintenance, perbaikan data, dan seluruh tugas pokok dan
fungsi yang telah diuraikan sebelumnya.
Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi
Rumah Sakit, maka letaknya tidak boleh berdekatan dengan area publik yang
biasa diakses dengan mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak
37
berkepentingan. Biasanya ruangan SIMRS berdekatan dengan ruang Direktur
ataupun tempat-tempat yang tidak terlalu strategis lainnya.
Lebih detail tentang standard ruangan untuk SIMRS, karena ruangan
ini harus terus berada dalam pengawasan selama 24 jam, itu berarti seharusnya
pegawai SIMRS bertugas 24 jam penuh dalam sistem shift. Dengan keadaan
seperti ini, ruangan SIMRS harus memiliki kenyamanan dan fasilitas yang
memadai.
2. Ruangan Server
Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang menyimpan
seluruh data milik rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya berdekatan dengan
ruang SIM RS agar lebih mudah dimonitoring dan dijangkau bila terjadi
masalah. Selain itu, di dalam ruangan server perangkat elektronik yang ada
harus tetap menyala 24 jam. Karena itu untuk mencegah kerusakan perangkat
akibat suhu yang panas, ruangan harus tertutup dan dingin.
38
d. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem
itu sendiri,ketidak-efisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan
untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat
diatasi.
BAB V
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
A. Tahap Perencanaan
1. Identifikasi Kebutuhan Informasi
39
2. Identifikasi Teknologi Informasi : dilakukan pada tiap unit pelayanan antara
lain perencanaan dibidang :
a. Perangkat Keras (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di
dalamnya.
b. Infrastruktur LAN/WAN untuk setiap unit departemen dan unit pelayanan.
c. Perangkat Lunak (software) merupakan suatu program yang dibuat oleh
pembuat program untuk menjalankan perangkat keras komputer atau suatu
program yang berisi kumpulan instruksi untuk melakukan proses
pengolahan data dan sebagai penghubung antara manusia sebagai
pengguna dengan perangkat keras computer yang dikemas dalam
aplikasi.Perangkat Lunak (software) terdiri dari :
(1) Perangkat lunak aplikasi (application software) seperti pengolah kata,
lembar tabel hitung, pemutar media, dan paket aplikasi perkantoran
seperti Xls /OpenOffice.org.
(2) Sistem operasi (operating system) misalnya Windows 7,Ubuntu dll.
(3) Perkakas pengembangan perangkat lunak(software developmenttool)
seperti Kompilator untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti
PHP, Java dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa
rakitan.
(4) Perangkat lunak bebas(free 'libre' software) dan Perangkat lunak
sumber terbuka(open source software)
(5) Perangkat lunak gratis (freeware)
(6) Perangkat lunak uji coba (shareware / 'trialware)
(7) Perangkat lunak perusak (malware)
d. Perangkat Lunak berbentuk Aplikasi SIMRS (Lampiran A)
e. Kebutuhan tentang penyusunan Jaringan dan infrastruktur (Lampiran B)
3. Identifikasi Kebutuhan Manajemen Informasi :dilakukan pada Infolahta
tentang perencanaan kebutuhan personel selaku teknis tentang sistim informasi
dan Teknologi, tenaga operator yang meng input data dan tenaga tehnikal
untuk menentukan teknis pelayanan di unit-unit kerja atau departemen.
4. Identifikasi Kebutuhan Sarana Penunjang.kebutuhan sarana penunjang yang di
maksud adalah tersedianya sarana instalasi listrik,perangkat keras sarana
komunikasi informasi data (LAN/WAN).
B. Tahap Persiapan
40
Setelah melaksanakan identifikasi kebutuhan pada tahap perencanaan,
masing-masing tingkatan organisasi Infolahta melakukan persiapan dengan
kegiatan sebagaimana berikut :
1. Persiapan kebutuhan Informasi . Disiapkan data dari formulir pelaporan sesuai
kebutuhan masing – masing tingkatan organisasi Infolahta sebagai penyusunan
Aplikasi database.
2. Penguatan Teknologi Informasi. Penguatan teknologi informasi merupakan
pengembangan perangkat keras, pengembangan perangkat lunak dan
pengembangan infrastruktur jaringan yang berada di satuan, dengan kegiatan
sebagai berikut :
a. Penguatan perangkat keras. Menambah jumlah komputer sesuai jumlah
unit kerja yang berkepentingan melakukan pengumpulan data,menentukan
dan meningkatkan spesifikasi teknis komputer workstation dan komputer
server seperti penambahan memori fisik, mengganti jenis hard disk,
membuat standardisasi printer untuk memudahkan pemeliharaan.
Penguatan perangkat keras pada pangkalan data yaitu menyiapkan
sejumlah komputer server sesuai kebutuhan aplikasi database yang
digunakan.
b. Penguatan perangkat lunak. Menyiapkan koleksi perangkat lunak bentuk
jadi yang terdiri dari sistem operasi, perangkat lunak perkantoran,
perangkat lunak antivirus, perangkat lunak design web dan perangkat
lunak pengendali perangkat keras untuk digunakan pada operasional dan
pada saat terjadi kerusakan sistem di perangkat keras. Penguatan perangkat
lunak berbentuk aplikasi database dilakukan dengan koordinasi ke satuan
samping, satuan atas atau menghubungi pihak ketiga untuk penyediaan
aplikasi database yang dibutuhkan.
c. Pembangunan Infrastruktur Jaringan LAN (Local Area Network/ Wireless
Area Network )
d. Menentukan letak komputer-komputer workstation yang akan
dihubungkan pada LAN/WAN.
e. Menentukan letak switching bagi komputer workstation.
f. Menentukan letak switching distribusi.
g. Memasang connector RJ 45 pada kabel.
h. Memasang jalur kabel dari komputer ke switching pengguna.
i. Memasang jalur kabel dari switching pengguna ke switching distributor.
j. Memasang jalur kabel dari switching distributor ke komputer server.
k. Mengatur nama domainlworkgroup pada komputer server dan komputer
workstation.
l. Mengatur alamat Internet Protocol (IP address) pada pada komputer server
dan komputer workstation.
41
m. Memeriksa hasil koneksi pada komputer workstation ke komputer server.
3. Penyediaan pangkalan data. Merupakan tempat yang berisi komputer server
yang digunakan mengatur LAN/WAN. tempat penyimpanan aplikasi database
dan tempat komunikasi data untuk mengirim dan menerima email.
Kegiatannya yaitu :
a. Menyiapkan sejumlah komputer server disesuaikan peruntukannya sesuai
lampiran B. Komputer server untuk databasebisa diisi dengan beberapa
aplikasi database yang berbeda.
b. Menyiapkan modem untuk komunikasi data melalui email atau
menggunakan jasa warnet bila dijumpai keterbatasan satuan.
c. Menyiapkan email satuan sebagai alamat yang dituju untuk komunikasi
data.
4. Penguatan Manajemen Informasi. Penguatan manajemen informasi meliputi
pengembangan kemampuan personel, pengembangan pedoman dan standar
operasional prosedur (SOP), pengembangan perangkat peraturan dan
sosialisasi Sisinfokes yaitu :
a. Penyusunan standar kemampuan personel pengelola Sisinfokes.
b. Penyiapan personel pengelola Sisinfokes.
c. Peningkatan kapasitas kemampuan personel pengelola Sisinfokes.
d. Penyusunan pedoman Sisinfokes (manual book).
e. Penyusunan standar operasional prosedur (SOP).
f. Penyusunan perangkat peraturan bidang Sisinfokes.
g. Sosialisasi Sisinfokes.
5. Penguatan Sarana Prasarana Penunjang. Penguatan sarana prasarana
penunjang Sisinfokes meliputi pengembangan tata ruang sistem
informasi(gedung), pengembangan prasarana telekomunikasi dan
pengembangan prasarana listrik.
C. Tahap Pelaksanaan
1. Pengumpulan Data. Data elektronis dari dalam markas dihimpun melalui
LAN sedangkan data elektronis dari luar markas dihimpun melalui e-mail
yang dikirim olehTim Sisinfokes secara hirarki.
2. Pengolahan Data. Pengolahan data menjadi informasi yang dianjurkan
memakai database dan dibuat secara standar, sehingga data yang diolah dapat
diintegrasikan pada masing-masing Tim Sisinfokes. Pengolahan data
menggunakan database yang dapat diintegrasikan, diatur secara terpusat dan
dilaksanakan menyusul karena kompleksnya data di bidang kesehatan.
Langkah- langkah pengolahan data sebagai berikut :
a. Editing.
42
b. Verifikasi.
c. Validasi.
d. Data searching
e. Data Entry
f. Data prosesing
g. Data storage
3. Penyajian Informasi. Tersedianya basis data yang standar menghasilkan
informasi yang seragam pada masing-masing Tim SIMRS. Periodesasi
penyajian informasi tergantung data yang di olah.
4. Pengiriman Data. Pengiriman data elektronis untuk kebutuhan perekaman data
menggunakan LAN atau memakai media transfer disket atau Flash disk,
Pengiriman data untuk kebutuhan integrasi data kedalam database
menggunakan email.
BAB VI
KEAMANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT
A. Latar Belakang
Sistem Informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama dari
Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk riwayat kesehatan pasien atau rekam
medis (identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk
informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank
data).
Keberhasilan implementasi sistem informasi bukan hanya ditentukan oleh
teknologi informasi, tetapi juga oleh faktor lain, seperti proses bisnis, perubahan
43
manajemen, tata kelola IT dan lain-lainnya. Kerangka kerja penerapan sistem
informasi manajemen yang dilaksanakan di suatu Rumah Sakit harus dilakukan
secara komprehensif.
Pentingnya perhatian terhadap tingkat keamanan penggunaan SIMRS ini
dilatar belakangi oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Dibutuhkannya informasi yang handal, tepat, cepat dan up to date untuk
mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara
tepat.
2. Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik
untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
3. Perlu upaya peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah,
akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya
melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui
penggunaan sistem informasi berbasis computer.
B. Komponen Keamanan
Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan
lainnya), tetapi secara umum memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama
yaitu proses pendaftaran, proses rawat (rawat inap atau rawat jalan), dan proses
pulang.
Data yang dimasukkan pada saat proses pendaftaran akan digunakan pada
proses rawat dan pulang. Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan
sumber daya, mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti Farmasi,
Laboratorium, Radiologi, Gizi, Bedah, Invasive, Diagnostic Non Invasive, dan
lainnya. Unit tersebut mendapatkan order/pesanan sesuai perintah dokter/perawat
yang melaksanakan fungsi perawatan berupa Resep,Formulir Lab dan sejenisnya.
Untuk menjamin tidak adanya perubahan data yang diinput kedalam
SIMRS, perlu diperhatikan tingkat keamanan data yang dapat ditinjau dari
beberapa aspek, sebagai berikut :
1. Infrastruktur Jaringan
Keamanan infrastruktur jaringan komputer bukan hanya untuk kebutuhan
sistem informasi rumah sakit saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk
berbagai hal, seperti jalur telepon, CCTV, Medical Equipment, dan lain-lain.
Untuk menjamin keamanan data dan mendukung pelayanan tersebut, maka
infrastruktur jaringan komunikasi data diisyaratkan harus :
a. Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan manajemen
lalu lintas data pada jaringan komputer, seperti utilitas, segmentasi
jaringan, dan security.
44
b. Membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi IP address dan
segmentasi jaringan menggunakan VLAN ( Virtual Local Area Network )
untuk setiap gedung dan atau lantai.
c. Memiliki jalur backbone fiber optic dan backup yang berbeda jalur, pada
keadaan normal jalur backup digunakan untuk memperkuat kinerja
jaringan/redundant, tapi dalam keadaan darurat backup jaringan dapat
mengambil alih kegagalan jaringan.
d. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi sumber
daya maupun sebagai backup.
2. Arsitektur Data
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membangun arsitektur data :
a. Kodefikasi, kodefikasi selain keharusan untuk otomatisasi/komputerisasi,
juga diperlukan untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut seperti
statistik.
b. Mapping,karena sering berbeda keperluan kodefikasi data, maka
diperlukan mapping data untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut,
misalnya mapping kodefikasi antara tarif dengan kode perkiraan, mapping
kode kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.
c. Standar Pertukaran Data Antar Aplikasi, beberapa software aplikasi
yang terpisah, membutuhkan standar pertukaran data agar dapat
berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya, seperti Heath Level 7 (HL7),
DICOM, XML, dan sejenisnya.
d. Database, desain struktur database sebaiknya mengacu pada bestpractice
database Rumah Sakit dan mengambil dari sumber terbuka serta
mempertimbangkan kebutuhan informasi stakeholder terkait.
3. Arsitektur Aplikasi
Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi yang bisa berinteraksi dengan
aplikasi lainnya melalui suatu protocol yang disetujui bersama lewat
bermacam-macam jalur komunikasi. Aplikasi yang diterapkan pada SIMRS
ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara bagian pelayanan Front Office
dan pelayanan administratif ( Back Office )
a. Pelayanan Front Office, meliputi :
- Unit Custumer Service ( Pusat Informasi );
- Unit pendaftaran pasien rawat inap;
- Unit pendaftaran pasien rawat jalan;
45
- Unit pendaftaran pasien rawat darurat; dan
- Unit pendaftaran pasien di unit penunjang.
b. Pelayanan Administratif ( Back Office ), meliputi :
- Medical Record (unit rekam medis)
- Akuntansi keuangan ( klaim pihak ketiga )
- Remunerasi ( jasa pelayanan dan jasa dokter )
- Mobilisasi dana ( general cashier )
- Inventory Medik dan Non Medik
- Kepegawaian dan penggajian
- Unit PDE / SIMRS, yang meliputi fungsi-fungsi : Pusat Konsultasi (Help
Desk), Trainer/Superviser Data. Network Operation Center,
Administrator Server, dan Manajemen Data.
46
dalam penerapan aplikasi ini diberikan username dan password sendiri untuk
masuk kedalam sistem sesuai dengan tugas dan kriteria kerja mereka.
Pada dasarnya otentifikasi ini adalah sebagai usaha dimana otorisasi dapat
berjalan dengan baik merujuk kepada keamanan dataSIMRS. Setiap sistem
aplikasi perlu memiliki keamanan sistem. Arsitektur sistem (programmer) harus
menjaga tingkat keamanan sistem tersebut. Untuk menjamin keamanan SIMRS
perlu dipikirkan terpenuhinya perlindungan dan keamanan database pasien dan
informasi rumah sakit dari pihak-pihak yang tidak diinginkan.
Merujuk pada keinginan tersebut, sebenarnya keamanan sistem
berdasarkan aspek otentifikasi pada SIMRS dapat diimplementasikan dengan
menggunakan beberapa metode, sebagai berikut :
1. Pemasanan Firewall dan Router, sehingga bisa dilakukan routing terhadap
komputer, komputer dengan IP yang berbeda saja yang dapat mengakses
server, dan server dapat memanage komputer user.
2. Memenuhi aspek otentifikasi yaitu setiap user memiliki identitas (User ID)
dan kata kunci (Password) tertentu dengan otorisasi yang berbeda-beda sesuai
tingkatan tugas dan tanggungjawab yang diberikan pada aplikasi SIMRS.
47
BAB VII
PIMPINAN DAN PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
48
B. Pimpinan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Pada dasarnya setiap rumah sakit memiliki sistem yang berbeda antara satu
rumah sakit dengan rumah sakit lainya. Selain karena lokasi, bentuk fisik, jumlah
SDM dan lain sebagainya, maka setiap rumah sakit akan menyesuaikan sistem
kerjanya dengan kondisi yang ada.
Secara garis besar, rancang bangun sistem informasi rumah sakit
melibatkan pihak lain (outsourcing)yang memiliki kompetensi dibidang IT yang
memiliki kemampuan untuk membuat sistem informasi di Rumah Sakit. Pada
umumnya mereka terdiri dari tiga bagian yaitu Programmer, System Analyst, dan
49
Technical Support. Dengan bantuan pihak ketiga ini Rumah Sakit Umum Daerah
H. Damanhuri Barabai meningkatkan pengelolaan manajemen Rumah Sakit
dengan menerapkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
berbasis komputer.
Untuk menjamin kelancaran penerapan dan implementasi aplikasi SIMRS
di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai, secara berkala akan
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Meminta kepada pihak ketiga (outsourcing) untuk membuat Standar
Operational Procedure (SOP) dalam hal penggunaan/pengoperasian SIMRS
agar menjadi pedoman bagi para user untuk mengoperasikan SIMRS.
2. Dilakukan proses penjadwalan pemantauan dan penilaian secara berkala dan
dilakukan secara rutin agar informasi yang disampaikan dapat sesuai dengan
hasil yang diinginkan dari suatu proses.
3. Petugas atau pegawai (user) yang menjalankan dan bertanggung jawab pada
SIMRS harus memiliki pendidikan dan pelatihan khusus untuk lebih mudah
memperbaiki kesalahan atau gangguan pada SIMRS.
50
BAB VIII
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
51
Untuk mencapai hal tersebut, dukungan SDM yang kompeten di rumah
sakit dan penggunaan standar yang digunakan secara nasional dalam
pengembangan SIMRS sangat diperlukan, sumbang saran dan perbaikan dari
berbagai pihak sangat kami nantikan demi terwujudnya visi Rumah Sakit Umum
Daerah H. Damanhuri Barabai menjadi Rumah Sakit Tipe C Unggulan di Wilayah
Sumatera Utara.
Semoga dengan penerapanSIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah H.
Damanhuri Barabai akan meningkatkan kinerja tenaga Medis, Paramedis dan
pihak Manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
dalamupaya memberikan pelayanan kesehatanyang optimal kepada masyarakat
Kabupaten Tapanuli Tengah pada khususnya dan wilayah Sumatera Utara pada
umumnya.
52