Anda di halaman 1dari 52

BAB I

PENDAHULUAN

A. Umum

Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk


meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawanya.   Rumah Sakit harus merumuskan
kebijakan-kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi,
manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil
keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi
organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.

Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit  adalah sistem komputerisasi


yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi
untuk memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat. Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem informasi yang
terintegrasi yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses manajemen
Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnosa dan tindakan untuk pasien, medical
record, apotek, gudang farmasi, penagihan,  database personalia, penggajian
karyawan, proses akuntansi sampai dengan pengendalian oleh manajemen.

Sebagai salah satu sarana pendukung untuk mewujudkan


penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi kesehatan di Rumah Sakit Umum
Daerah Pandan yang optimal dengan membentuk sistem informasi kesehatan
yang baik, sistematis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Sistim
informasi kesehatan yang baik dapat mewujudkan informasi yang tepat, cepat,
akurat dan dapat dipercaya, sehingga outputnya dimanfaatkan
untukkepentingan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai.
Agar penyelenggaraan SIMRS berjalan dengan baik, benar dan optimal maka
perlu dibuat sebuah pedoman teknik tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
Untuk memberikan petunjuk dan penjelasan tentang tata cara penyelenggaraan
Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit dilingkungan Rumah Sakit Umum
Daerah H. Damanhuri Barabai serta untuk mendisiplinkan suatu sistem
rangkaian kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah
sakit) di RSUD H. Damanhuri Barabai secara digital informasi disemua

1
tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada pengelola
untuk proses manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian informasi, dan analisa) pelayanan kesehatan
di rumah sakit.

2. Tujuan
Tujuan Sistem Informasi Rumah sakit diberlakukan antara lain :
a. Sebagai pedoman bagi Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
dalam menyelenggarakan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
untuk mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan dapat dipertanggung
jawabkan.
b. Menyusun strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi
statistik, karena SIMRS mampu memberikan data populasi dengan selang
waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada kita
untuk menajamkan strategi manajemen.
c. Memudahkan Pihak manajemen untuk mengambil sebuah keputusaan.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Sistem Informasi Manejemen Rumah Sakit, mencakup


pengelolaan informasi dalam lingkup manajemen rumah sakit, antara lain sebagai
berikut:
1.    Registrasi Pasien, yang mencatat data/status pasien untuk memudahkan
pengidentifikasian maupun pembuatan statistik dari pasien masuk sampai
keluar. Modul ini meliputi pendaftaran pasien baru/lama, pendaftaran rawat
inap/jalan, dan info kamar rawat inap.
2.   Rawat Jalan/Poliklinik yang tersedia di rumah sakit, seperti: penyakit dalam,
bedah, anak, obstetri dan ginekologi, syaraf, jiwa, THT, mata, gigi dan mulut,
kardiologi, radiologi, paru-paru, umum, IGD, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
Modul ini juga mencatat diagnose dan tindakan terhadap pasien agar
tersimpan di dalam laporan rekam medis pasien.
3.    Rawat Inap. Modul ini mencatat diganosa dan tindakan terhadap pasien,
konsultasi dokter, hubungan dengan poliklinik/penunjang medis.
4.    Penunjang Medis/Laboratorium, yang mencatat informasi pemeriksaan seperti:
ECG, EEG, USG, ECHO, TREADMIL, CT Scan, Endoscopy, dan lain-lain.
5.    Penagihan dan Pembayaran, meliputi penagihan dan pembayaran untuk rawat
jalan, rawat inap dan penunjang medis (laboratorium, radiologi, rehab medik),
baik secara langsung maupun melalui jaminan dari pihak
ketiga/asuransi/BPJS. Modul ini juga mencatat transaksi harian pasien

2
(laboratorium, obat, honor dokter), daftar piutang, manajemen deposit dan
lain-lain.
6.    Apotik/Farmasi, yang meliputi pengelolaan informasi inventori dan transaksi
obat-obatan.

D. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang


Informasi dan Transaksi Elektronik, Bab I Pasal 1 ayat (4) Dokumen
Elektronik adalah setiapInformasi Elektronik yang dibuat, diteruskan,
dikirimkan, diterima, ataudisimpan dalam bentuk analog, digital,
elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan,
dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi
tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang
memiliki makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, Bab I Pasal 1 ayat (5) Sistem Elektronik
adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,
menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan
Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik, Bab I Pasal 1 ayat (6)
Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik
oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Bab XI Pasal 52 ayat (1) Setiap Rumah Sakit wajib melakukan
pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah
Sakit dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
5. Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan, Bab I Pasal 1 ayat (1) Sistem Informasi Kesehatan adalah
seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indicator, prosedur,
perangkat, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan
dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang
berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.

3
E. Definisi

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sebuah sistem


informasi yang terpadu (integrated) yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen Rumah Sakit, mulai dari pelayanan diagnose dan tindakan
untuk pasien, medical record, apotek, gudang farmasi, penagihan, database
personalia sampai dengan pengendalian oleh manajemen, untuk dapat menyajikan
informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan
keputusan dalam sebuah organisasi Rumah Sakit. Sistem informasi ini
menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)
komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data
base”.

4
BAB II
PENGEMBANGAN SIMRS
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH H. DAMANHURI BARABAI
A. Umum

Pada saat ini hampir seluruh rumah sakit berlomba-lomba


mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan
dengan menerapkan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit berbasis
komputer untuk mendukung perubahan serta perbaikan dalam setiap aspek dan
bidang yang terkait dengan pelayanan di Rumah Sakit, baik dari aspek sarana dan
prasarana, financial, perlengkapan alat-alat medis, sumber daya manusia, maupun
Sistem Informasi yang menunjang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Salah satu faktor yang tak kalah penting dalam pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sumber daya manusia (SDM) yang
handal sebagai penggerak perangkat sistem informasi. Sistem Informasi
merupakan salah satu kebutuhan terbesar di rumah sakit, untuk menyelesaikan
masalah-masalah yang biasa terjadi di rumah sakit, seperti data-data pasien yang
tidak terorganisir dengan baik, kesalahan dalam nomor antrian, resep obat salah,
dan lain sebagainya. Dengan menggunakan sistem informasi diharapkan masalah-
masalah tersebut dapat diatasi, minimal dikurangi yang tentunyaakan berdampak
pada peningkatan mutu pelayanan rumah sakit secara keseluruhan.
Dalam rangka pembentukan sistem pengelolaan Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit yang terintegrasi dari sub sistem yang saling
berhubungan satu kesatuanyang saling berinteraksi antar bagian yang satu dengan
yang lain yang ada Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai, dengan
melakukan pengolahan data yang dimulai dari memasukan data (input),
kemudian mengolah (prosesing), dan hasil keluaran (output) berupa informasi
yang bermanfaat untuk mengambil keputusan dalam rangka mencapai suatu
tujuan.

B. Tujuan

Tujuan secara umum yaitu mewujudkan Sistem Informasi Manajemen


Rumah Sakit (SIMRS) yang terpadu untuk mendukung kelancaran sistem dan
proses pengolahan data kesehatan guna terwujudnya informasi yang tepat,
cepat dan akurat yang pada akhirnya akan berdampak positif terhadap
peningkatan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada pasien secara optimal.
Secara khusus pengembangan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) ini bertujuan untuk :
1. Merubah cara yang konvensional menjadi cara yang lebih modern sehingga
diharapkan dapat meningkatkan daya saing dengan rumah sakit lain.

5
2. Mengurangi kekeliruan dalam segala aspek pelayanan kesehatan.
3. Memotivasi pekerja untuk dapat bekerja lebih praktis dan meningkatkan
kinerja pekerja sehingga pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara efektif
dan efisien.
4. Mengurangi kost yang berlebihan.
5. Mewujudkan Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai menjadi
pilihan pasien diantara rumah sakit lainnya.

C. Peranan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang efektif berperan
memberikan dukungan informasi bagi organisasiRumah Sakit Umum Daerah
Pandan guna mendukung proses pengambilankeputusan disemua jenjang.

D. Sasaran

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang dikembangkan


oleh Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai adalah sistem informasi
Rumah Sakit yang terintegrasi berdasarkan rekam medic dan pelayanan
menyeluruh untuk membantu Rumah Sakit dalam mencapai sasaran utama
sebagai berikut :
1. Memberikan nilai tambah dengan meningkatkan efisiensi, kemudahan
operasional, dan standar praktek kedokteran yang baik dan benar.
2. Mendukung proses dokumentasi yang auditable dan accountable.
3. Mendukung pemasaran jasa Rumah Sakit dengan meningkatkan mutu,
kecepatan, kenyamanan, kepastian, biaya, bahkan gengsi pelayanan.
4. Meningkatkan profesionalisme dan kinerja manajemen Rumah Sakit.
5. Mendukung kerjasama, keterkaitan dan koordinasi antar bagian dalam Rumah
Sakit.
6. Meningkatkan akses Rumah Sakit terhadap berbagai sumber daya, antara lain
mitra usaha potensial seperti pedagang Farmasi, BPJS Kesehatan, BPJS
Ketenagakerjaan, Instansi/Perusahaan pemeri jaminan kesehatan kepada
karyawannya, dll.
7. Meningkatkan pengelolaan administrasi pasien, billing pasien, pengadaan
umum dan alat kesehatan, laporan keuangan, administrasi personalia yang
dikelola dalam sebuah sistem yang dapat menghasilkan suatu laporan yang
setiap waktu dapat disajikan dan menjadi acuan bagi manajemen dalam
mengambil sebuah keputusan.
8. Meningkatkan pendapatan Rumah Sakit

6
E. Dasar Pertimbangan

Sistem pengelolaan manajemen pada Rumah Sakit Umum Daerah H.


Damanhuri Barabai belum berjalan secara terpusat dan masih mengutamakan
manual, sehingga untuk integrasi datadi setiap unit harus menggunakan sistem
manual, data pasien harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan penerapan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) data tersebut cukup sekali
dimasukkan pada saat pendaftaran saja, hal ini jelas akan mengurangi beban kerja
administrasi dan menjamin konsistensi data dari awal hingga akhir.
Dengan pengembangan dan implementasi SIMRS diharapkan akan dapat
memenuhi kebutuhan tersedianya sistem informasi manajemen Rumah Sakit
terpadu yang dapat mendukung peningkatan produktivitas seluruh kegiatan yang
ada di Rumah Sakit, sehingga akan didapatkan hasil yang optimal baik dari segi
efisiensi, biaya maupun waktu, serta optimalisasi segala sumber daya yang
tersedia. SIMRS diharapkan dapat memberika solusi menyeluruh dan menjangkau
semua aspek (medis dan non media) dan unit kerja yang ada di Rumah Sakit
secara terintegrasi.

F. Kebijakan Yang Akan Ditempuh

Kebijakan yang akan ditempuh dalam peningkatan pengelolaan Rumah


Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai, antara lain :
1. Memperbaharuai dan menyempurnakan sistem pengelolan Rumah Sakit
dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) pada
Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai.
2. Memfasilitasi dan mendorong untuk segera dibuatkan aplikasi SIMRS guna
percepatan pelaksanaan integrasi semua bagian di Rumah Sakit Umum Daerah
H. Damanhuri Barabai.
3. Mengajak dan menggali partisipasi dari seluruh unsur-unsur Staf Medis, Para
Medis, dan semua bagian untuk melakukan sosialisasi SIMRS sesuai SPO.
4. Mengadakan pengawasan dan pengendalian yang terus menerus terhadap
pelaksanaanEvaluasi SIMRS diunit kerja sesuai dengan sistem dan pola yang
telah ditentukan.
G. Langkah-langkah Pengembangan
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengembangan SIMRS di
Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai, sebagai berikut :
a. Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang
dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang
perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun
pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi dalam

7
mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun, master plan
ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka waktu
tidak terbatas.
b. Integrated,dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu
kesatuanakan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif
sehingga kendala-kendalaseperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan
data dapat dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh
manfaat yang dapat dirasakan secara langsungperubahan pola kerja dari
manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan burukbagi seorang
tenga medis.
c. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen
harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang
harus ada dalammembangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang
baik adalah: ManajemenInformasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer,
dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung dibidang
pengembangan system informasi manajemankhususnya rumah sakit
(kesehatan).
d. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat
pentingdalam pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi
secara umum adalahPiranti Keras (Hardware), Piranti Lunak (Software) dan
Jaringan (Network).

H. Tahap Sosialisasi

Sosialisasi penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)


pada Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai dilakukan dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Mensosialisasikan dan menanamkan pengertian atas hasil perumusan
panitiakerja yang telah disahkan oleh pimpinan dan siap dilaksanakan oleh
seluruh,staf medis, paramedis dan penunjang rumah sakit.
2. Menyiapkan personel untuk disiapkan sebagai operator pelayanan di
bidangmasing-masing, serta melaksanakan program kerja yang telah
dirumuskan olehpanitia kerja.
3. Melaksanakan pengelolaan SIMRS sesuai hasil rumusan panitia setelah
segalapersiapan personel dan sarana prasarana terpenuhi yang dibuat dalam
satubuku yaitu Buku Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit yang
memuatKeputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri
Barabai tentang berlakunya Pedoman Penyelenggaraan SIMRS di Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai.

8
I. Modul Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Modul-modul SIMRS secara umum terintegrasi dengan beberapa Sub


Sistem lainnya dengan uraian sebagai berikut :

MENU UTAMA

A. Registerasi, Tagihan Rawat Inap & Rawat Jalan, Pelayanan &


Biling Pasien
 INFORMASI KAMAR
 JADWAL PRAKTEK
 REGISTRASI
 Registrasi Awal
 Rujukan Internal Poli
 BOOKING REGISTRASI
 IGD/UGD
 TINDAKAN RAWAT JALAN
 Penanganan Dokter
 Penanganan Petugas
 Penanganan Dokter dan Petugas
 Pemeriksaan
 Pemeriksaan Obstetri
 Pemeriksaan Ginekologi
 Riwayat Pasien
 Diagnosa
 Catatan Dokter
 KAMAR INAP
 JADWAL OPERASI
 PERMINTAAN LAB
 Rawat Jalan
 Data Permintaan
 Item Permintaan

9
 Rawat Inap
 Data Permintaan
 Item Permintaan
 PERMINTAAN RADIOLOGI
 Rawat Jalan
 Data Permintaan
 Item Permintaan
 Rawat Inap
 Data Permintaan
 Item Permintaan
 DJPJ (Dokter Penanggungjawab) RAWAT INAP
 TINDAKAN RAWAT INAP
 Penanganan Dokter
 Penanganan Petugas
 Penanganan Dokter dan Petugas
 Pemeriksaan
 Pemeriksaan Obstetri
 Pemeriksaan Ginekologi
 OPERASI / VK
 RUJUKAN KELUAR
 RUJUKAN MASUK
 PEMBERIAN OBAT / BHP
 RESEP PULANG
 NOMOR RESEP
 DIET PASIEN
 SKRINING RAWAT JALAN
 PERIKSA LAB
 Data Pemeriksaan
 Item Pemeriksaan
 Detail Kunjungan
 PERIKSA RADIOLOGI

10
 KASIR RAWAT JALAN
 Registrasi Awal
 Rujukan Internal Poli
 DEPOSIT PASIEN
 PERKIRAAN BIAYA RAWAT INAP

B. Input Data Tindakan, Obat & BHP Via Barcode No. Rawat
 RAWAT JALAN
 RAWAT INAP

C. Presensi, Manajemen & Penggajian Pegawai Rumah Sakit


 PETUGAS
 DOKTER
 BARCODE PRESENSI
 SIDIK JARI
 JAM PRESENSI
 JADWAL PEGAWAI
 JADWAL TAMBAHAN
 PRESENSI HARIAN
 PRESENSI BULANAN
 TEMPORARY PRESENSI
 REKAP KEHADIRAN
 REKAP KEHADIRAN 2
 KEPEGAWAIAN & GAJI
 MASTER BERKAS PEGAWAI
 BERKAS KEPEGAWAIAN
 Input Data
 Tenaga Klinis Dokter Umum
 Tenaga Klinis Dokter Spesialis
 Tenaga Klinis Perawat dan Bidan
 Tenaga Klinis Profesi Lain
 Tenaga Non Klinis

11
 RIWAYAT JABATAN
 RIWAYAT PENDIDIKAN
 RIWAYAT NAIK GAJI
 KEGIATAN ILMIAH & PELATIHAN
 RIWAYAT PENGHARGAAN
 RIWAYAT PENELITIAN
 SMS GATEWAY
 JENIS CIDERA K3
 PENYEBAB KECELAKAAN K3
 JENIS LUKA K3
 LOKASI KEJADIAN K3
 DAMPAK CIDERA K3
 JENIS PEKERJAAN K3
 BAGIAN TUBUH K3
 PERISTIWA K3
 JENIS CIDERA K3 PER TAHUN
 PENYEBAB KECELAKAAN K3 PER TAHUN
 JENIS LUKA K3 PER TAHUN
 LOKASI KEJADIAN K3 PER TAHUN
 DAMPAK CIDERA K3 PER TAHUN
 JENIS PEKERJAAN K3 PER TAHUN
 BAGIAN TUBUH K3 PER TAHUN

D. Transaksi Inventory Obat, BHP Medis, Alat Kesehatan Pasien


 INDUSTRI FARMASI
 SUPLIER OBAT / ALKES / BHP
 SATUAN BARANG
 METODE RACK
 KONVERSI SATUAN
 JENIS OBAT, ALKES & BHP
 KATEGORI OBAT, ALKES & BHP
 GOLONGAN OBAT, ALKES & BHP

12
 OBAT, ALKES & BHP
 STOCK OPNAME OBAT & BHP
 MUTASI OBAT & BHP
 STOK OBAT PASIEN
 PERMINTAAN OBAT & BHP
 REKAP PERMINTAAN OBAT & BHP
 PENGAJUAN OBAT & BHP
 SURAT PEMESANAN OBAT & BHP
 PENGADAAN OBAT & BHP
 PENERIMAAN OBAT & BHP
 PENJUALAN OBAT & BHP
 Umum
 Racikan
 DAFTAR RESEP DOKTER
 Rawat Jalan
 Daftar Resep Rawat Jalan
 Detail Resep Rawat Jalan
 Rawat Inap
 Daftar Resep Rawat Inap
 Detail Resep Rawat Inap
 PIUTANG OBAT & BHP
 STOCK KELUAR MEDIS
 RETUR KE SUPLIER
 RETUR DARI PEMBELI
 RETUR OBAT RAWAT INAP
 RETUR PIUTANG PEMBELI
 PENGAMBILAN BPH UTD
 KEUNTUNGAN PENJUALAN
 KEUNTUNGAN BERI OBAT
 KEUNTUNGAN BERI OBAT 2
 SIRKULASI OBAT, ALKES & BHP
 SIRKULASI OBAT, ALKES & BHP 2

13
 SIRKULASI OBAT, ALKES & BHP 3
 OBAT / ALKES / BHP PER TANGGAL
 PENJUALAN BEBAS PER TANGGAL
 RIWAYAT OBAT, ALKES & BHP
 DARURAT STOK
 PENGGUNA OBAT / ALKES / BHP RESEP
 REKAP PENERIMAAN OBAT & BHP
 DATA BATCH
 RIWAYAT BATCH
 KEGIATAN FARMASI
 Penerimaan Obat per Golongan
 Penerimaan Obat per Jenis
 Penerimaan Obat per Kategori
 PPN OBAT
 PPN Pengadaan Obat
 PPN Penerimaan Obat
 PPN Obat Rawat Jalan
 KADALUARSA BATCH
 SISA STOK
 OBAT PER RESEP
 10 OBAT TERBANYAK POLI
 Berdasarkan Jumlah Obat Terbanyak
 Berdasarkan Nilai Obat Terbesar
 REKAP OBAT PER POLI
 REKAP OBAT PER PASIEN
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Pulang

E. Transaksi Inventory Barang Non Medis dan Penunjang ( Lab & RO )


 SATUAN BARANG
 JENIS BARANG

14
 BARANG NON MEDIS
 SUPLIER NON MEDIS
 PERMINTAAN BARANG NON MEDIS
 REKAP PERMINTAAN BARANG NON MEDIS
 PENGAJUAN BARANG NON MEDIS
 SURAT PEMESANAN BARANG NON MEDIS
 PENGADAAN BARANG NON MEDIS
 PENERIMAAN BARANG NON MEDIS
 STOK KELUAR NON MEDIS
 BIAYA PENGADAAN NON MEDIS
 REKAP PENGADAAN NON MEDIS
 REKAP STOK KELUAR NON MEDIS
 PENGAMBILAN UTD
 PENGADAAN NON MEDIS PER TANGGAL
 STOK KELUAR NON MEDIS PER TANGGAL
 REKAP PENERIMAAN NON MEDIS
 STOK OPNAME NON MEDIS
 SIRKULASI NON MEDIS

F. Aset, Inventaris Barang & Instalasi Kesehatan Lingkungan


 JENIS INVENTARIS
 KATEGORI INVENTARIS
 MERK INVENTARIS
 RUANG INVENTARIS
 PRODUSEN INVENTARIS
 KOLEKSI INVENTARIS
 DATA INVENTARIS
 SIRKULASI INVENTARIS
 PERMINTAAN PERBAIKAN INVENTARIS
 PENGAJUAN ASET/INVENTARIS
 REKAP PENGAJUAN ASET DEPARTEMEN
 BARANG CSSD

15
 PEMAKAIAN AIR PDAM
 LIMBAH PADAT B3 MEDIS
 LIMBAH PADAT DOMESTIK
 MUTU AIR LIMBAH
 PEST CONTROL

G. Manajemen Parkir Kendaraan Pasien & Karyawan


 JENIS PARKIR
 BARCODE PARKIR
 PARKIR MASUK

H. Olah Data Tagihan Rawat Inap dan Rawat Jalan


 HARIAN DOKTER POLI
 HARIAN KAMAR
 HARIAN DOKTER RAWAT JALAN
 OBAT PER POLI
 OBAT PER KAMAR
 OBAT PER DOKTER RAWAT JALAN
 OBAT PER DOKTER RAWAT INAP
 OBAT PER DOKTER PER RESEP
 OBAT PER CARA BAYAR
 DETAIL TINDAKAN
 DETAIL JM DOKTER
 DETAIL JM DOKTER 2
 HARIAN DOKTER
 BULANAN DOKTER
 HARIAN PARAMEDIS
 BULANAN PARAMEDIS
 HARIAN JASA SARANA
 BULANAN JASA SARANA
 HARIAN KSO

16
 BULANAN KSO
 HARIAN MANAJEMEN
 BULANAN MANAJEMEN
 HARIAN BHP MEDIS / PAKET OBAT
 BULANAN BHP MEDIS / PAKET OBAT
 FEE VISIT DOKTER
 FEE BACAAN EKG
 FEE RUJUKAN RONTGEN
 FEE RUJUKAN RAWAT INAP
 FEE PERIKSA RAWAT JALAN
 DETAIL VK & OK
 PEMBAYARAN RAWAT JALAN
 PEMBAYARAN RAWAT INAP
 PIUTANG PASIEN
 PIUTANG RAWAT JALAN
 PIUTANG RAWAT INAP
 REKAP PEMBAYARAN RAWAT JALAN
 REKAP PEMBAYARAN RAWAT INAP
 PEMBAYARAN PER UNIT
 REKAP PEMBAYARAN PER UNIT
 TAGIHAN MASUK
 TAMBAHAN BIAYA PASIEN
 POTONGAN BIAYA PASIEN
 REKAP POLI ANAK
 DEPOSIT PASIEN
 REKAP UANG PER SHIFT
 PAYMENT POINT
 PAYMENT POINT 2
 PEMBAYARAN PER AKUN BAYAR
 PEMBAYARAN PER AKUN BAYAR 2
 PEMBAYARAN PER AKUN BAYAR 3
 PIUTANG PER AKUN PIUTANG

17
I. Olah Data Penyakit, Laporan DKK, Laporan RL & Laporan Internal
 ICD 9
 ICD 10
 PENYAKIT AFP & PD3I
 SURVEILANS AFP & PD3I
 SURVEILANS RAWAT JALAN
 SURVEILANS RAWAT INAP
 PENYAKIT TIDAK MENULAR RAWAT JALAN
 PENYAKIT TIDAK MENULAR RAWAT INAP
 PENYAKIT MENULAR RAWAT JALAN
 PENYAKIT MENULAR RAWAT INAP
 OBAT PENYAKIT
 FREKUENSI PENYAKIT RAWAT JALAN
 FREKUENSI PENYAKIT RAWAT INAP
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Keluar
 KUNJUNGAN RAWAT JALAN
 Seluruh Kunjungan
 Kunjungan Non Batal
 KUNJUNGAN RAWAT INAP
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Keluar
 KUNJUNGAN LAB RAWAT JALAN
 KUNJUNGAN LAB RAWAT INAP
 KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN
 KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT INAP
 SENSUS HARIAN POLI
 Seluruh Data Registrasi
 Data Registrasi Non Batal
 SENSUS HARIAN RAWAT JALAN

18
 Seluruh Data Registrasi
 Data Registrasi Non Batal
 RL 3.2 RAWAT DARURAT
 RL 3.3 GIGI DAN MULUT
 RL 3.4 KEBIDANAN
 RL 3.6 PEMBEDAHAN
 RL 3.7 RADIOLOGI
 RL 3.8 LABORATORIUM
 RL 4A MORBIDITAS RAWAT INAP
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Keluar
 RL 4B MORBIDITAS RAWAT JALAN
 RL 4A SEBAB MORBIDITAS RAWAT INAP
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Keluar
 RL 4B SEBAB MORBIDITAS RAWAT JALAN
 LAMA PELAYANAN RAWAT JALAN
 LAMA PELAYANAN APOTEK
 LAMA PELAYANAN RADIOLOGI
 LAMA PELAYANAN LABORATORIUM
 HARIAN HAIs
 HARIAN HAIs 2
 BULANAN HAIs
 HAIs PER KAMAR / BANGSAL
 HITUNG BOR
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Keluar

 HITUNG ALOS
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Keluar

19
 PEMBATALAN PERIKSA PER DOKTER
 CEK ENTRY RAWAT JALAN
 RAWAT INAP PER RUANG
 PENYAKIT RAWAT INAP PER CARA BAYAR
 Berdasarkan Tanggal Masuk
 Berdasarkan Tanggal Keluar
 REKAP LAB PER TAHUN
 PERUJUK LAB PER TAHUN
 REKAP RADIOLOGI PER TAHUN
 PERUJUK RADIOLOGI PER TAHUN
 REKAP BULANAN PORSI DIET
 REKAP BULANAN MACAM DIET
 REKAP PERMINTAAN DIET
 DATA TB
 Input Data Pasien Teridentifikasi TB
 Daftar Pasien Teridentifikasi TB
 REKAP MUTASI BERKAS
 SKRINING PERNAPASAN RAWAT JALAN PER TAHUN
 MASUK RUANG PER TAHUN
 KIP PASIEN RAWAT INAP
 KIP PASIEN RAWAT JALAN
 DAFTAR PASIEN RAWAT INAP

J. Tarif Pelayanan, Manajemen Keuangan dan Akuntansi


 KAMAR
 TARIF RAWAT JALAN
 TARIF RAWAT INAP
 TARIF LAB
 TARIF RADIOLOGI
 TARIF OPERASI / VK
 Input Paket
 Daftar Paket
20
 TARIF UTD
 AKUN REKENING
 REKENING TAHUN
 SALDO AKUN PER BULAN
 AKUN BAYAR
 AKUN PIUTANG
 PENGATURAN REKENING
 Pengaturan Umum
 Tarif Rawat Jalan
 Tarif Rawat Inap
 PENGELUARAN HARIAN
 PEMASUKAN LAIN-LAIN
 DEPOSIT PASIEN
 PIUTANG PASIEN
 RINCIAN PIUTANG PASIEN
 PIUTANG BELUM LUNAS
 PIUTANG PER CARA BAYAR
 BAYAR PIUTANG
 HUTANG OBAT & BHP
 BAYAR PESAN OBAT / BHP
 HUTANG NON MEDIS
 BAYAR PESAN NON MEDIS
 POSTING JURNAL
 JURNAL HARIAN
 BUKU BESAR
 CASH FLOW
 KEUANGAN
 Laba Rugi
 Perubahan Modal
 Neraca

21
K. Bridging VClaim, Aplicare, PCare, INACBG, Kemenkes & Pihak Ketiga
 CEK NOMOR KARTU VCLAIM
 CEK NIK VCLAIM
 CEK SKDP VCLAIM
 RIWAYAT RUJUKAN PCARE DI VCLAIM
 RIWAYAT RUJUKAN RS DI VCLAIM
 TANGGAL RUJUKAN DI VCLAIM
 CEK NOMOR RUJUKAN PCARE DI VCLAIM
 CEK NOMOR RUJUKAN RS DI VCLAIM
 CEK RUJUKAN KARTU PCARE DI VCLAIM
 CEK RUJUKAN KARTU RS DI VCLAIM
 HISTORI PELAYANAN BPJS
 REFERENSI DIAGNOSA VCLAIM
 REFERENSI POLI VCLAIM
 MAPPING POLI VCLAIM
 REFERENSI FASKES VCLAIM
 REFERENSI PROSEDUR VCLAIM
 REFERENSI KELAS RAWAT VCLAIM
 REFERENSI DOKTER VCLAIM
 REFERENSI SPESIALISTIK VCLAIM
 REFERENSI RUANG RAWAT VCLAIM
 REFERENSI CARA KELUAR VCLAIM
 REFERENSI PASCA KELUAR VCLAIM
 REFERENSI PROVINSI VCLAIM
 REFERENSI KABUPATEN VCLAIM
 REFERENSI KECAMATAN VCLAIM
 REFERENSI DOKTER DPJP VCLAIM
 MAPPING DOKTER DPJP VCLAIM
 DATA BRIDGING SEP VCLAIM
 Input SEP
 Data SEP

22
 CEK NOMOR SEP
 DATA RUJUKAN KELUAR VCLAIM
 MONITORING VERIFIKASI KLAIM BPJS
 SKDP BPJS
 REKLASIFIKASI RAWAT JALAN
 REKLASIFIKASI RAWAT INAP
 REFERENSI KAMAR APLICARE
 KETERSEDIAAN KAMAR APLICARE
 CODER NIK INACBG
 KLAIM BARU OTOMATIS INACBG
 KLAIM BARU MANUAL INACBG
 KLAIM BARU MANUAL INACBG 2
 REFERENSI RUANG RAWAT INHEALTH
 REFERENSI POLI INHEALTH
 MAPPING POLI INHEALTH
 MAPPING DOKTER INHEALTH
 TARIF RAWAT JALAN INHEALTH
 TARIF RAWAT INAP INHEALTH
 TARIF RADIOLOGI INHEALTH
 TARIF LABORATORIUM INHEALTH
 REFERENSI FASKES INHEALTH
 CEK ELIGIBILITAS INHEALTH
 DATA BRIDGING SJP INHEATH
 REFERENSI DIAGNOSA PCARE
 REFERENSI KESADARAN PCARE
 REFERENSI DOKTER PCARE
 REFERENSI POLI PCARE
 REFERENSI PROVIDER PCARE
 REFERENSI STATUS PULANG PCARE
 REFERENSI SPESIALIS PCARE
 REFERENSI SUBSPESIALIS PCARE
 REFERENSI SARANA PCARE

23
 REFERENSI KHUSUS PCARE
 REFERENSI OBAT PCARE
 REFERENSI TINDAKAN PCARE
 FASKES SUBSPESIALIS PCARE
 FASKES ALIH RAWAT PCARE
 FASKES THALASEMIA &HEMOFILI PCARE
 MAPPING OBAT PCARE
 TARIF RAWAT JALAN PCARE
 TARIF RAWAT INAP PCARE
 MAPPING DOKTER PCARE
 MAPPING POLI PCARE
 CLUB PROLANIS PCARE
 PESERTA KEGIATAN KELOMPOK PCARE
 Data Peserta
 Detail Peserta
 DATA PENDAFTARAN PCARE
 Input Pendaftaran dan Kunjungan
 Data Pendaftaran
 Data Kunjungan
 CEK RUJUKAN PCARE
 PEMBERIAN OBAT PCARE
 PEMBERIAN TINDAKAN PCARE
 Tindakan Rawat Jalan
 Tindakan Rawat Inap
 REFERENSI FASKES SISRUTE
 REFERENSI ALASAN RUJUK SISRUTE
 REFERENSI DIAGNOSA SISRUTE
 RUJUKAN MASUK SISRUTE
 RUJUKAN KELUAR SISRUTE
 Input Rujukan Keluar Sisrute
 Data Rujukan Keluar Sisrute

24
 Rujukan Keluar
 Respon Faskes Rujukan
 KETERSEDIAAN KAMAR SISRUTE RAWAT INAP

L. Olah Data Pasien


 DATA HAIs
 DATA INSIDEN KESELAMATAN
 PEMINJAMAN BERKAS RM
 RIWAYAT PERAWATAN
 RETENSI BERKAS RM
 MUTASI BERKAS RM
 BERKAS DIGITAL PERAWATAN
 PENGADUAN / CHAT
 Data Pengaduan
 Ikutan Ngobrol
 MASTER TRIASE PEMERIKSAAN
 MASTER TRIASE MACAM KASUS
 MASTER TRIASE SKALA 1
 MASTER TRIASE SKALA 2
 MASTER TRIASE SKALA 3
 MASTER TRIASE SKALA 4
 MASTER TRIASE SKALA 5
 DATA TRIASE IGD
 Input Triase
 Data Triase
 DATA RESUME PASIEN

M. Unit Pelayanan Transfusi Darah


 PENGAMBILAN BHP MEDIS
 BHP MEDIS RUSAK
 Input BHP Medis Rusak
 Riwayat BHP Medis Rusak
25
 PENGAMBILAN BHP NON MEDIS
 BHP NON MEDIS RUSAK
 Input BHP Non Medis Rusak
 Riwayat BHP Non Medis Rusak
 KOMPONEN DARAH
 DONOR DARAH
 Input Pendonor Darah
 Daftar Pendonor Darah
 PENCEKALAN DARAH
 PEMISAHAN DARAH
 STOK DARAH
 PENYERAHAN DARAH

N. Analisa, Dashboard & Info Grafik


 KUNJUNGAN REGISTRASI PER POLI
 KUNJUNGAN REGISTRASI PER DOKTER
 KUNJUNGAN REGISTRASI PER PEKERJAAN
 KUNJUNGAN REGISTRASI PER PENDIDIKAN
 KUNJUNGAN REGISTRASI PER TAHUN
 KUNJUNGAN REGISTRASI PER BULAN
 KUNJUNGAN REGISTRASI PER TANGGAL
 DEMOGRAFI REGISTRASI
 REGISTRASI LAMA PER TAHUN
 REGISTRASI BARU PER TAHUN
 REGISTRASI LAMA PER BULAN
 REGISTRASI BARU PER BULAN
 REGISTRASI LAMA PER TANGGAL
 REGISTRASI BARU PER TANGGAL
 BATAL PERIKSA PER TAHUN
 BATAL PERIKSA PER BULAN
 BATAL PERIKSA PER TANGGAL

26
 KUNJUNGAN REGISTRASI PER CARA BAYAR
 KUNJUNGAN RAWAT INAP PER TAHUN
 KUNJUNGAN LABORATORIUM RAWAT JALAN PER TAHUN
 KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN PER TAHUN
 KUNJUNGAN PER PERUJUK
 KUNJUNGAN LABORATORIUM RAWAT JALAN PER BULAN
 KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN PER BULAN
 KUNJUNGAN LABORATORIUM RAWAT JALAN PER TANGGAL
 KUNJUNGAN RADIOLOGI RAWAT JALAN PER TANGGAL
 KEJADIAN IKP PER TAHUN
 KEJADIAN IKP PER BULAN
 KEJADIAN IKP PER TANGGAL
 KEJADIAN IKP PER JENIS
 KEJADIAN IKP PER DAMPAK
 KUNJUNGAN REGITRASI PER AGAMA
 KUNJUNGAN REGITRASI PER UMUR
 KUNJUNGAN REGITRASI PER SUKU/BANGSA
 KUNJUNGAN REGITRASI PER BAHASA
 KUNJUNGAN REGITRASI PER CACAT FISIK
 PERIODE LAPORAN TB
 RUJUKAN TB
 RIWAYAT TB
 TIPE DIAGNOSIS TB
 STATUS HIV TB
 SKORING ANAK TB
 KONFIRMASI SKORING 5 TB
 KONFIRMASI SKORING 6 TB
 SUMBER OBAT TB
 HASIL AKHIR PENGOBATAN TB
 HASIL TES HIV TB
 PEMAKAIAN AIR PDAM PER TANGGAL
 PEMAKAIAN AIR PDAM PER BULAN

27
 LIMBAH B3 MEDIS PER TANGGAL
 LIMBAH B3 MEDIS PER BULAN
 LIMBAH PADAT DOMESTIK PER TANGGAL
 LIMBAH PADAT DOMESTIK PER BULAN
 K3 PER TAHUN
 K3 PER BULAN
 K3 PER TANGGAL
 K3 PER JENIS CIDERA
 K3 PER PENYEBAB KECELAKAAN
 K3 PER JENIS LUKA
 K3 PER LOKASI KEJADIAN
 K3 PER DAMPAK CIDERA
 K3 PER JENIS PEKERJAAN
 K3 PER BAGIAN TUBUH
 KUNJUNGAN RAWAT INAP PER BULAN
 KUNJUNGAN RAWAT INAP PER TANGGAL
 KUNJUNGAN RAWAT INAP PER RUANG
 PEGAWAI PER JENJANG JABATAN
 PEGAWAI PER BIDANG / BAGIAN
 PEGAWAI PER DEPARTEMEN
 PEGAWAI PER PENDIDIKAN
 PEGAWAI PER STATUS WP
 PEGAWAI PER STATUS KERJA
 STATUS PULANG RAWAT INAP
 ITEM APOTEK PER JENIS
 ITEM APOTEK PER KATEGORI
 ITEM APOTEK PER GOLONGAN
 ITEM APOTEK PER INDUSTRI FARMASI
 PENGAJUAN ASET PER URGENSI
 PENGAJUAN ASET PER STATUS
 PENGAJUAN ASET PER DEPARTEMEN
 PEGAWAI PER KELOMPOK JABATAN

28
 PEGAWAI PER RESIKO KERJA
 PEGAWAI PER EMERGENCY INDEX
 JUMLAH INVENTARIS RUANG
 JUMLAH INVENTARIS JENIS
 PASIEN HAIs PER RUANG
 PASIEN HAIs PER BULAN
 LAJU HAIs VAP PER RUANG
 LAJU HAIs IAD PER RUANG
 LAJU HAIs PLEBITIS PER RUANG
 LAJU HAIs ISK PER RUANG
 LAJU HAIs ILO PER RUANG
 LAJU HAIs HAP PER RUANG

O. Manajemen Surat Masuk dan Keluar


 INDEKS SURAT
 MAP SURAT
 ALMARI SURAT
 RAK SURAT
 RUANG SURAT
 KLASIFIKASI SURAT
 STATUS SURAT
 SIFAT SURAT
 STATUS BALAS SURAT
 SURAT MASUK
 Input Data
 Data Surat
 SURAT KELUAR
 Input Data
 Data Surat

P. Manajemen Perpustakaan & Koleksi Pustaka Digital


 RUANG PERPUSTAKAAN

29
 KATEGORI KOLEKSI
 JENIS KOLEKSI
 PENGARANG / PENULIS
 PENERBIT KOLEKSI
 KOLEKSI PERPUSTAKAAN
 INVENTARIS PERPUSTAKAAN
 PENGATURAN PEMINJAMAN
 DENDA PERPUSTAKAAN
 ANGGOTA PERPUSTAKAAN
 PEMINJAMAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN
 BAYAR DENDA PERPUSTAKAAN
 DATA KOLEKSI E-BOOK
 KOLEKSI PENELITIAN
 CARI KOLEKSI E-BOOK
 CARI INVENTARIS PERPUSTAKAAN

Q. Pengaturan Program Aplikasi HMS


 SET APLIKASI
 SET ADMIN
 SET P. J. UNIT PENUNJANG
 SET OTO LOKASI
 SET KAMAR INAP
 SET HARGA KAMAR
 SET EMBALASE & TUSLAH
 SET USER
 TRACKER LOGIN
 VAKUM TABLE
 DISPLAY ANTRIAN REGISTRASI & POLI
 DISPLAY ANTRIAN APOTEK
 SET HARGA OBAT
 SET OBAT RAWAT JALAN
 SET OBAT RAWAT INAP

30
 SET PENGGUNAAN TARIF
 SET OTO RAWAT JALAN
 BIAYA HARIAN
 BIAYA MASUK SEKALI
 SET RM
 SET BILLING
 CLOSING KASIR
 SET KETERLAMBATAN PRESENSI
 SET INPUT PARSIAL
 PASSWORD ASURANSI

31
BAB III
PENGORGANISASIAN

A. Struktur Organisasi Unit SIMRS

Koordinator
SIMRS

Admin SIMRS Pengembang Aplikasi


SIMRS

PIC. Manajemen PIC. Unit Gawat Darurat /


UGD

PIC. Loket Pendaftaran PIC. Intensive Care Unit /


ICU

PIC. PATRS PIC. Pediatric Intensive Care


Unit / PICU

PIC. Rekam Medic (RM) PIC. Radiologi / CT-Scan

PIC. Apotek PIC. Laboratorium

PIC. Ruang Operasi (OK)


PIC. Ruang Teratai

PIC. Ruang Kenanga


PIC. Ruang Flamboyan
( PONEK )

PIC. Ruang Mawar


PIC. Ruang Melati

PIC. Poliklinik
PIC. Ruang Anggrek

PIC. Kasir
PIC. Gizi

32
B. Uraian Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab

1. Koordinator SIMRS

a. Uraian Tugas :

1) Kepala instalasi adalah manajer yang memiliki pengalaman lebih


dibidang teknologi dan informasi.
2) Bertanggung jawab terhadap seluruh hasil kerja tim.
3) Bertanggung jawab terhadap hasil kerja dari masing-masing anggota
tim sesuai dengan bidang keahliannya.
4) Mempunyai kemampuan dan pengalaman untuk memimpin dan harus
berperan aktif dalam mengorganisir anggota tim.
5) Menjalin koordinasi dan kerjasama yang baik dengan manajemen
Rumah Sakit, Narasumber lain, dan Tim Pengarah.
6) Memelihara dan mengumpulkan, data-data dari Tenaga Riset yang
diperoleh dari kunjungan lapangan dan informasi dari hasil diskusi.
7) Memberi masukan dan mengidentifikasi tentang kebijaksanaan
pengembangan dan implementasi sistem dan kinerja sistem.

b. Wewenang :

1) Bersama manajemen memberikan penilaian dari hasil evaluasi seluruh


kajian dan rancangan sistem.
2) Mengkaji hasil akhir sistem.
3) Merupakan anggota dari tim perancang sistem.
4) Bersama tim pendukung dokumentasi membuat laporan-laporan untuk
kepentingan PPA (Profesional Pemberi Asuhan), Manajemen, dan
pihak luar RSUD Pandan.
5) Bersama tim pendukung dokumentasi membuat dokumen rancangan
sistem aplikasi laporan buku petunjuk operasional

c. Tanggung jawab :

1) Melakukan koleksi kebutuhan proses manajemen pengelolaan SIM

33
2) Melakukan identifikasi, estimasi dan evaluasi terhadap proses
manajemen
3) Merancang kerangka dan proses manajemen pengelolaan SIM secara
makro.
4) Membangun flow dan diagram manajemen pengelolaan SIM
5) Membuat laporan hasil kajian dan perancang proses manajemen dalam
kerangka membangun Sistem Informasi Manajemen
6) Bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan flow dan diagram
manajemen
7) Melakukan identifikasi, estimasi dan evaluasi terhadap seluruh elemen
system
8) Membuat laporan hasil kajian dan perancang sistem dalam
membangun sistem
9) Merancang kerangka sistem dan makro system
10) Membangun sistem flow dan algoritma system
11) Bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan program
12) Mengorganisasi kerja dari tim programmer, mengontrol dan
mengawasi kinerja dari programmer

2. Admin SIMRS

a. Uraian Tugas :

1) Melakukan koordinasi dengan unit-unit yang berkaitan dengan


penggunaan dan pengisian SIMRS
2) Melakukan sosialisasi terhadap pengisian SIMRS
3) Melakukan penyelesaian masalah yang terjadi selama penggunaan
SIMRS terintegrasi oleh unitunit di RSUD Pandan.
4) Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap penggunaan SIMRS
terintegrasi

b. Wewenang :

1) Membuat dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan


pengguna (Manajemen, PPA, dan kepala bidang)

34
2) Melakukan evaluasi terhadap aplikasi dan sistem

c. Tanggung jawab :

1) Bertanggung jawab terhadap kelancaran proses pengumpulan data oleh


unit SIMRS terintegrasi
2) Bertanggung jawab dalam perlindungan data SIMRS RSUD Pandan
3) Bertanggung jawab terhadap penggunaan data SIMRS RSUD Pandan
dalam lingkup internal
4) Melakukan pengontrolan terhadap unit-unit yang melakukan pengisian
SIMRS terintegrasi
5) Bertanggung jawab terhadap pemahaman cara dan pengisian SIMRS
terintegrasi.
3. Pengembang Aplikasi SIMRS

a. Uraian Tugas :

1) Melaksanakan pengawasan terhadap sistem yang di implementasikan


dan memastikan sistem yang digunakan dapat beroperasi dengan baik
2) Melakukan kegiatan perawatan/maintenance/pemeliharaan baik secara
berkala, rutin atau sesuai kesepakatan dengan pihak pengembangan
3) Membina dan menjaga hubungan kerja serta mengatasi dan
menganalisa permasalahan, permintaan, modifikasi, komplain dari
user/pengguna dan mendiskusikan serta memecahkan masalah tersebut
4) Memberi masukan dan laporan kondisi sistem secara berkala kepada
direktur, serta bertanggungjawab atas pengembangan sistem untuk
dapat meningkatkan kualitas produk dan layanan
5) Membuat perencanaan, mengatur pelaksanaan, koordinasi dan
membuat pelaporan kondisi sistem yang di implementasikan kepada
direktur

b. Wewenang :

1) Membuat dan mengembangkan aplikasi sesuai dengan kebutuhan


pengguna (manajemen, PPA, dan kepala bidang)

2) Melakukan evaluasi terhadap aplikasi dan system

35
c. Tanggung jawab :

1) Memahami setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh user/pengguna


SIMRS RSUD Pandan.

2) Membuat keputusan dalam penanganan permasalahan dan


pengambilan langkahlangkah strategis dalam lingkup kegiatan SIMRS
RSUD Pandan.

4. PIC (Person In Charge)


a. Uraian Tugas :

1) Memberi masukan kepada tim perancang Aplikasi SIMRS hal-hal yang


berhubungan dengan teknologi networking dan keamanan sistem.

2) Memimpin dan mengkoordinasi network engineer/technision dalam


mengelola modul-modul yang berhubungan networking

3) Merupakan anggota dari tim perancang sistem

4) Melakukan setup operating system untuk optimalisasi network dan


networking security.

5) Melakukan uji modul aplikasi dalam hal optimalisasi network

6) Mempersiapkan berkas pasien SPRO

b. Wewenang :

1) Memperoleh akses terhadap komputer-komputer yang ada di rumah


sakit

2) Membentuk networking data yang diinput kedalam aplikasi SIMRS


yang digunakan untuk kepentingan manajerial, pendidikan, dan riset
yang mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen dan
peningkatan asuhan oleh PPA

3) Memperoleh informasi pasien-pasien SPRO dari semua unit pelayanan

c. Tanggung jawab :

36
1) Bertanggung jawab atas pembangunan aplikasi interface network baik
local maupun internet

2) Bekerjasama dengan ahli sistem analis dan ahli manajemen kualitas


dalam menggali dan merancang sistem agar memenuhi kaidah-kaidah
Software Engineering

3) Merancang jaringan komunikasi data, interface dan logical network


dengan berbagai solusi agar mencapai efisiensi kerja dan mudah di
terapkan.

4) Membagi tugas pelaksanaan instalasi, konfigurasi dan uji kepada ahli


jaringan, keamanan sistem dan sistem operasi.

BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. STANDAR RUANGAN

1. Ruangan Operator
Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIMRS untuk
memonitoring berjalannya aplikasi KANZA di seluruh area Rumah Sakit yang
menggunakannya. Melalui ruangan ini, pegawai SIMRS selain memonitoring,
juga melakukan maintenance, perbaikan data, dan seluruh tugas pokok dan
fungsi yang telah diuraikan sebelumnya.
Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi
Rumah Sakit, maka letaknya tidak boleh berdekatan dengan area publik yang
biasa diakses dengan mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak

37
berkepentingan. Biasanya ruangan SIMRS berdekatan dengan ruang Direktur
ataupun tempat-tempat yang tidak terlalu strategis lainnya.
Lebih detail tentang standard ruangan untuk SIMRS, karena ruangan
ini harus terus berada dalam pengawasan selama 24 jam, itu berarti seharusnya
pegawai SIMRS bertugas 24 jam penuh dalam sistem shift. Dengan keadaan
seperti ini, ruangan SIMRS harus memiliki kenyamanan dan fasilitas yang
memadai.

2. Ruangan Server
Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang menyimpan
seluruh data milik rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya berdekatan dengan
ruang SIM RS agar lebih mudah dimonitoring dan dijangkau bila terjadi
masalah. Selain itu, di dalam ruangan server perangkat elektronik yang ada
harus tetap menyala 24 jam. Karena itu untuk mencegah kerusakan perangkat
akibat suhu yang panas, ruangan harus tertutup dan dingin.

B. STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Standar sarana dan prasarana SIMRS adalah memiliki komponen-


komponen berikut ini:
a. Komponen input dan output 
Komponen input adalah media untuk menangkap data yang akan dimasukkan
ke dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner.
b. Komponen teknologi
Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari
sistem secara keseluruhan.
c. Komponen basis data 
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras
komputer dan menggunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis
data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data  di dalam basis
data  perlu  diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas. Organisasi basis data yang baik  juga  berguna  untuk  efisiensi
kapasitas penyimpanannya. Basis data  diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak  paket yang disebut DBMS 
(Database Management System).

38
d. Komponen kontrol 
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem
itu sendiri,ketidak-efisienan, sabotase dan lain
sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan
untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat
diatasi.

BAB V
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan bagian dari


pengembangan sistem informasi untuk mendukung kualitas dan hasil informasi yang
sesuai kebutuhan, akurat, terpadu dan cepat, guna mendukung terselenggaranya
pembinaan administrasi kesehatan. Agar SIMRS dapat mewujudkan hasil yang
optimal, maka kegiatan dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan evaluasi, yang masing-masing tahap memiliki keterkaitan yang erat
satu sama lainnya.

A. Tahap Perencanaan
1. Identifikasi Kebutuhan Informasi

39
2. Identifikasi Teknologi Informasi : dilakukan pada tiap unit pelayanan antara
lain perencanaan dibidang :
a. Perangkat Keras (hardware) adalah semua bagian fisik komputer, dan
dibedakan dengan data yang berada di dalamnya atau yang beroperasi di
dalamnya.
b. Infrastruktur LAN/WAN untuk setiap unit departemen dan unit pelayanan.
c. Perangkat Lunak (software) merupakan suatu program yang dibuat oleh
pembuat program untuk menjalankan perangkat keras komputer atau suatu
program yang berisi kumpulan instruksi untuk melakukan proses
pengolahan data dan sebagai penghubung antara manusia sebagai
pengguna dengan perangkat keras computer yang dikemas dalam
aplikasi.Perangkat Lunak (software) terdiri dari :
(1) Perangkat lunak aplikasi (application software) seperti pengolah kata,
lembar tabel hitung, pemutar media, dan paket aplikasi perkantoran
seperti Xls /OpenOffice.org.
(2) Sistem operasi (operating system) misalnya Windows 7,Ubuntu dll.
(3) Perkakas pengembangan perangkat lunak(software developmenttool)
seperti Kompilator untuk bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti
PHP, Java dan bahasa pemrograman tingkat rendah yaitu bahasa
rakitan.
(4) Perangkat lunak bebas(free 'libre' software) dan Perangkat lunak
sumber terbuka(open source software)
(5) Perangkat lunak gratis (freeware)
(6) Perangkat lunak uji coba (shareware / 'trialware)
(7) Perangkat lunak perusak (malware)
d. Perangkat Lunak berbentuk Aplikasi SIMRS (Lampiran A)
e. Kebutuhan tentang penyusunan Jaringan dan infrastruktur (Lampiran B)
3. Identifikasi Kebutuhan Manajemen Informasi :dilakukan pada Infolahta
tentang perencanaan kebutuhan personel selaku teknis tentang sistim informasi
dan Teknologi, tenaga operator yang meng input data dan tenaga tehnikal
untuk menentukan teknis pelayanan di unit-unit kerja atau departemen.
4. Identifikasi Kebutuhan Sarana Penunjang.kebutuhan sarana penunjang yang di
maksud adalah tersedianya sarana instalasi listrik,perangkat keras sarana
komunikasi informasi data (LAN/WAN).

B. Tahap Persiapan

40
Setelah melaksanakan identifikasi kebutuhan pada tahap perencanaan,
masing-masing tingkatan organisasi Infolahta melakukan persiapan dengan
kegiatan sebagaimana berikut :
1. Persiapan kebutuhan Informasi . Disiapkan data dari formulir pelaporan sesuai
kebutuhan masing – masing tingkatan organisasi Infolahta sebagai penyusunan
Aplikasi database.
2. Penguatan Teknologi Informasi. Penguatan teknologi informasi merupakan
pengembangan perangkat keras, pengembangan perangkat lunak dan
pengembangan infrastruktur jaringan yang berada di satuan, dengan kegiatan
sebagai berikut :
a. Penguatan perangkat keras. Menambah jumlah komputer sesuai jumlah
unit kerja yang berkepentingan melakukan pengumpulan data,menentukan
dan meningkatkan spesifikasi teknis komputer workstation dan komputer
server seperti penambahan memori fisik, mengganti jenis hard disk,
membuat standardisasi printer untuk memudahkan pemeliharaan.
Penguatan perangkat keras pada pangkalan data yaitu menyiapkan
sejumlah komputer server sesuai kebutuhan aplikasi database yang
digunakan.
b. Penguatan perangkat lunak. Menyiapkan koleksi perangkat lunak bentuk
jadi yang terdiri dari sistem operasi, perangkat lunak perkantoran,
perangkat lunak antivirus, perangkat lunak design web dan perangkat
lunak pengendali perangkat keras untuk digunakan pada operasional dan
pada saat terjadi kerusakan sistem di perangkat keras. Penguatan perangkat
lunak berbentuk aplikasi database dilakukan dengan koordinasi ke satuan
samping, satuan atas atau menghubungi pihak ketiga untuk penyediaan
aplikasi database yang dibutuhkan.
c. Pembangunan Infrastruktur Jaringan LAN (Local Area Network/ Wireless
Area Network )
d. Menentukan letak komputer-komputer workstation yang akan
dihubungkan pada LAN/WAN.
e. Menentukan letak switching bagi komputer workstation.
f. Menentukan letak switching distribusi.
g. Memasang connector RJ 45 pada kabel.
h. Memasang jalur kabel dari komputer ke switching pengguna.
i. Memasang jalur kabel dari switching pengguna ke switching distributor.
j. Memasang jalur kabel dari switching distributor ke komputer server.
k. Mengatur nama domainlworkgroup pada komputer server dan komputer
workstation.
l. Mengatur alamat Internet Protocol (IP address) pada pada komputer server
dan komputer workstation.

41
m. Memeriksa hasil koneksi pada komputer workstation ke komputer server.
3. Penyediaan pangkalan data. Merupakan tempat yang berisi komputer server
yang digunakan mengatur LAN/WAN. tempat penyimpanan aplikasi database
dan tempat komunikasi data untuk mengirim dan menerima email.
Kegiatannya yaitu :
a. Menyiapkan sejumlah komputer server disesuaikan peruntukannya sesuai
lampiran B. Komputer server untuk databasebisa diisi dengan beberapa
aplikasi database yang berbeda.
b. Menyiapkan modem untuk komunikasi data melalui email atau
menggunakan jasa warnet bila dijumpai keterbatasan satuan.
c. Menyiapkan email satuan sebagai alamat yang dituju untuk komunikasi
data.
4. Penguatan Manajemen Informasi. Penguatan manajemen informasi meliputi
pengembangan kemampuan personel, pengembangan pedoman dan standar
operasional prosedur (SOP), pengembangan perangkat peraturan dan
sosialisasi Sisinfokes yaitu :
a. Penyusunan standar kemampuan personel pengelola Sisinfokes.
b. Penyiapan personel pengelola Sisinfokes.
c. Peningkatan kapasitas kemampuan personel pengelola Sisinfokes.
d. Penyusunan pedoman Sisinfokes (manual book).
e. Penyusunan standar operasional prosedur (SOP).
f. Penyusunan perangkat peraturan bidang Sisinfokes.
g. Sosialisasi Sisinfokes.
5. Penguatan Sarana Prasarana Penunjang. Penguatan sarana prasarana
penunjang Sisinfokes meliputi pengembangan tata ruang sistem
informasi(gedung), pengembangan prasarana telekomunikasi dan
pengembangan prasarana listrik.

C. Tahap Pelaksanaan
1. Pengumpulan Data. Data elektronis dari dalam markas dihimpun melalui
LAN sedangkan data elektronis dari luar markas dihimpun melalui e-mail
yang dikirim olehTim Sisinfokes secara hirarki.
2. Pengolahan Data. Pengolahan data menjadi informasi yang dianjurkan
memakai database dan dibuat secara standar, sehingga data yang diolah dapat
diintegrasikan pada masing-masing Tim Sisinfokes. Pengolahan data
menggunakan database yang dapat diintegrasikan, diatur secara terpusat dan
dilaksanakan menyusul karena kompleksnya data di bidang kesehatan.
Langkah- langkah pengolahan data sebagai berikut :
a. Editing.

42
b. Verifikasi.
c. Validasi.
d. Data searching
e. Data Entry
f. Data prosesing
g. Data storage
3. Penyajian Informasi. Tersedianya basis data yang standar menghasilkan
informasi yang seragam pada masing-masing Tim SIMRS. Periodesasi
penyajian informasi tergantung data yang di olah.
4. Pengiriman Data. Pengiriman data elektronis untuk kebutuhan perekaman data
menggunakan LAN atau memakai media transfer disket atau Flash disk,
Pengiriman data untuk kebutuhan integrasi data kedalam database
menggunakan email.

D. Tahap Akhir ( Evaluasi )


1. Pengecekan dan evaluasi kembali seluruh perangkat simrs yang tergelar.
2. Melaporkan kepada pimpinan tentang kesiapan akhir untuk di gunakan di
RSUD Pandan.

BAB VI
KEAMANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT

A. Latar Belakang

Sistem Informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama dari
Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk riwayat kesehatan pasien atau rekam
medis (identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain
yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk
informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank
data).
Keberhasilan implementasi sistem informasi bukan hanya ditentukan oleh
teknologi informasi, tetapi juga oleh faktor lain, seperti proses bisnis, perubahan

43
manajemen, tata kelola IT dan lain-lainnya. Kerangka kerja penerapan sistem
informasi manajemen yang dilaksanakan di suatu Rumah Sakit harus dilakukan
secara komprehensif.
Pentingnya perhatian terhadap tingkat keamanan penggunaan SIMRS ini
dilatar belakangi oleh beberapa hal sebagai berikut :
1. Dibutuhkannya informasi yang handal, tepat, cepat dan up to date untuk
mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara
tepat.
2. Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik
untuk kebutuhan internal maupun eksternal.
3. Perlu upaya peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah,
akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya
melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui
penggunaan sistem informasi berbasis computer.

B. Komponen Keamanan

Setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan
lainnya), tetapi secara umum memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama
yaitu proses pendaftaran, proses rawat (rawat inap atau rawat jalan), dan proses
pulang.
Data yang dimasukkan pada saat proses pendaftaran akan digunakan pada
proses rawat dan pulang. Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan
sumber daya, mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti Farmasi,
Laboratorium, Radiologi, Gizi, Bedah, Invasive, Diagnostic Non Invasive, dan
lainnya. Unit tersebut mendapatkan order/pesanan sesuai perintah dokter/perawat
yang melaksanakan fungsi perawatan berupa Resep,Formulir Lab dan sejenisnya.
Untuk menjamin tidak adanya perubahan data yang diinput kedalam
SIMRS, perlu diperhatikan tingkat keamanan data yang dapat ditinjau dari
beberapa aspek, sebagai berikut :
1. Infrastruktur Jaringan
Keamanan infrastruktur jaringan komputer bukan hanya untuk kebutuhan
sistem informasi rumah sakit saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk
berbagai hal, seperti jalur telepon, CCTV, Medical Equipment, dan lain-lain.
Untuk menjamin keamanan data dan mendukung pelayanan tersebut, maka
infrastruktur jaringan komunikasi data diisyaratkan harus :
a. Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan manajemen
lalu lintas data pada jaringan komputer, seperti utilitas, segmentasi
jaringan, dan security.

44
b. Membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi IP address dan
segmentasi jaringan menggunakan VLAN ( Virtual Local Area Network )
untuk setiap gedung dan atau lantai.
c. Memiliki jalur backbone fiber optic dan backup yang berbeda jalur, pada
keadaan normal jalur backup digunakan untuk memperkuat kinerja
jaringan/redundant, tapi dalam keadaan darurat backup jaringan dapat
mengambil alih kegagalan jaringan.
d. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi sumber
daya maupun sebagai backup.
2. Arsitektur Data
Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membangun arsitektur data :
a. Kodefikasi, kodefikasi selain keharusan untuk otomatisasi/komputerisasi,
juga diperlukan untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut seperti
statistik.
b. Mapping,karena sering berbeda keperluan kodefikasi data, maka
diperlukan mapping data untuk integrasi dan pengelolaan lebih lanjut,
misalnya mapping kodefikasi antara tarif dengan kode perkiraan, mapping
kode kabupaten/kota dengan provinsi dan sejenisnya.
c. Standar Pertukaran Data Antar Aplikasi, beberapa software aplikasi
yang terpisah, membutuhkan standar pertukaran data agar dapat
berkomunikasi satu aplikasi dengan lainnya, seperti Heath Level 7 (HL7),
DICOM, XML, dan sejenisnya.
d. Database, desain struktur database sebaiknya mengacu pada bestpractice
database Rumah Sakit dan mengambil dari sumber terbuka serta
mempertimbangkan kebutuhan informasi stakeholder terkait.

3. Arsitektur Aplikasi
Interoperabilitas adalah dimana suatu aplikasi yang bisa berinteraksi dengan
aplikasi lainnya melalui suatu protocol yang disetujui bersama lewat
bermacam-macam jalur komunikasi. Aplikasi yang diterapkan pada SIMRS
ini diharapkan mampu menjadi jembatan antara bagian pelayanan Front Office
dan pelayanan administratif ( Back Office )
a. Pelayanan Front Office, meliputi :
- Unit Custumer Service ( Pusat Informasi );
- Unit pendaftaran pasien rawat inap;
- Unit pendaftaran pasien rawat jalan;

45
- Unit pendaftaran pasien rawat darurat; dan
- Unit pendaftaran pasien di unit penunjang.
b. Pelayanan Administratif ( Back Office ), meliputi :
- Medical Record (unit rekam medis)
- Akuntansi keuangan ( klaim pihak ketiga )
- Remunerasi ( jasa pelayanan dan jasa dokter )
- Mobilisasi dana ( general cashier )
- Inventory Medik dan Non Medik
- Kepegawaian dan penggajian
- Unit PDE / SIMRS, yang meliputi fungsi-fungsi : Pusat Konsultasi (Help
Desk), Trainer/Superviser Data. Network Operation Center,
Administrator Server, dan Manajemen Data.

C. Penerapan Otentifikasi Keamanan SIMRS

Keterkaitan antara Sistem Informasi Manajemen dengan keamanan Sistem


pada dasarnya sudah menjadi satu kesatuan dikarenakan di dalam suatu Sistem
Informasi Manajemen itu memiliki aspek kerahasiaan bagi suatu organisasi.
Keamanan sistem dimaksudkan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu
kerahasaiaan, ketersediaan dan integritas.
Sedangkan aspek penting yang mempengaruhi keamanan pada SIM sendiri
salah satunya adalah Otentifikasi, sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan,
PERMENKES No. 269 Tahun 2008 Bab V Pasal 14, menyebutkan bahwa
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas hilang, rusak,
pemalsuan dan penggunaan oleh orang/badan yang tidak berhak terhadap rekam
medic (Data Pasien). Oleh karena itu keamanan (security) harus sesuai dengna
perkembangan yang ada. Pada akhirnya SIMRS tidak hanya mengutamakan
efisiensi kerja saja, tetapi harus memperhatikan keamanan data yang ada.
Otentifikasi adalah proses dalam rangka validasi user pada saat memasuki
sistem, nama dan password dari user dicek melalui proses yang mengecek
langsung ke daftar mereka yang diberikan hak untuk memasuki sistem tersebut.
Autorisasi ini diset up oleh administrator yang diberi hak tertinggi pada
penggunaan SIMRS.
Dalam pelaksanaan SIMRS di RSUD Pandan di setiap ruangan pelayanan
sudah terdapat komputer yang memiliki SIMRS yang sudah terhubung melalui
LAN dan telah diatur melalui server yang terletak pada ruangan Rekam Medik.
Dalam pelaksanaan SIMRS sendiri setiap pegawai yang telah ditugaskan turut

46
dalam penerapan aplikasi ini diberikan username dan password sendiri untuk
masuk kedalam sistem sesuai dengan tugas dan kriteria kerja mereka.
Pada dasarnya otentifikasi ini adalah sebagai usaha dimana otorisasi dapat
berjalan dengan baik merujuk kepada keamanan dataSIMRS. Setiap sistem
aplikasi perlu memiliki keamanan sistem. Arsitektur sistem (programmer) harus
menjaga tingkat keamanan sistem tersebut. Untuk menjamin keamanan SIMRS
perlu dipikirkan terpenuhinya perlindungan dan keamanan database pasien dan
informasi rumah sakit dari pihak-pihak yang tidak diinginkan.
Merujuk pada keinginan tersebut, sebenarnya keamanan sistem
berdasarkan aspek otentifikasi pada SIMRS dapat diimplementasikan dengan
menggunakan beberapa metode, sebagai berikut :
1. Pemasanan Firewall dan Router, sehingga bisa dilakukan routing terhadap
komputer, komputer dengan IP yang berbeda saja yang dapat mengakses
server, dan server dapat memanage komputer user.
2. Memenuhi aspek otentifikasi yaitu setiap user memiliki identitas (User ID)
dan kata kunci (Password) tertentu dengan otorisasi yang berbeda-beda sesuai
tingkatan tugas dan tanggungjawab yang diberikan pada aplikasi SIMRS.

47
BAB VII
PIMPINAN DAN PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT

A. Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem informasi rumah sakit merupakan suatu pengelolaan informasi


diseluruh seluruh tingkat rumah sakit secara sistematis dalam rangka
penyelengggaraan pelayanan kepada masyarakat. Perkembangan Sistem Informasi
Rumah Sakit yang berbasis computer (Computer Based Hospital Information
System) di Indonesia telah dimulai pada akhir dekade 80’an.
Dalam era saat ini, peran serta dan penggunaan teknologi komputer tidak
dapat dihindari. Semakin hari, kemajuan teknologi komputer, baik dibidang
piranti lunak maupun perangkat keras berkembang dengan sangat pesat, disisi lain
juga berkembang kearah yang sangat mudah dari segi pengaplikasian dan murah
dalam biaya. Solusi untuk bidang kerja apapun akan ada cara untuk dapat
dilakukan melalui media komputer.
Melihat situasi tersebut, sudah sangatlah tepat jika Rumah Sakit Umum
Daerah H. Damanhuri Barabai menggunakan sisi kemajuan komputer, baik piranti
lunak maupun perangkat kerasnya dalam upanya membantu penanganan
manajemen yang sebelumnya dilakukan secara manual.
Pada umumnya saat ini sistem informasi yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah H. Damanhuri Barabai dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Masing-masing program memiliki sistem informasi sendiri yang belum
terintegrasi. Sehingga bila diperlukan informasi yang menyeluruh diperlukan
waktu yang cukup lama.
2. Terbatasnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) di
berbagai jenjang, padahal kapabilitas untuk itu dirasa memadai.
3. Terbatasnya kemampuan dan kemauan sumber daya manusia untuk mengelola
dan mengembangkan sistem informasi
4. Masih belum membudayanya pengambilan keputusan berdasarkan
data/informasi.

Sistem Informasi Rumah Sakit harus dibangun untuk mengatasi


kekurangan maupun ketidakkompakan antar unit kerja. Atas dasar hal tersebut
Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai melakukan pengembangan
sistem informasi secara umum dengan penerapan dan pengimplementasian
aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS).

48
B. Pimpinan Pengendalian Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun


2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit, dapat dijabarkan beberapa hal
sebagai berikut :
1. Pasal 2, Pengaturan pedoman organisasi Rumah Sakit bertujuan untuk
mewujudkan organisasi Rumah Sakit yang efektif, efisien, dan akuntabel
dalam rangka mencapai visi dan misi Ruma Sakit sesuai dengan tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dan tata kelola klinis
yang baik (Good Clinical Governance).
2. Pasal 5, Setiap pimpinan organisasi di lingkungan Rumah Sakit wajib
menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplifikasi, sinkronisasi dan
mekanisasi di dalam lingkungannya masing-masing serta dengan unit-unit
lainnya.
3. Pasal 7 ayat (1), Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit adalah
pimpinan tertinggi dengan nama jabatan kepala, direktur utama, atau direktur ;
ayat (2) Kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit bertugas memimpin
penyelenggaraan Rumah Sakit ; ayat (3) Dalam melaksanakan tugas Kepala
Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit menyelenggarakan fungsi (a)
koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi; (b) penetapan
kebijakan penyelenggaraan Rumah Sakit sesuai dengan kewenangannya; (c)
penyelenggaraan tugas dan fungsi Rumah Sakit; (d) pembinaan, pengawasan,
dan pengendalian pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi, dan (e)
evaluasi, pencatatan dan pelaporan.
Untuk melaksanakan ketentuan yang diatur pada Peraturan Presiden
Nomor 77 Tahun 2015 di atas, Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri
Barabai berinisiatif untuk melaksanakan fungsi-fungsi penyelenggaraan Rumah
Sakit dengan menerapkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) dengan dipimpin langsung oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah H.
Damanhuri Barabai.

C. Pengendalian Sistem Informasi Rumah Sakit

Pada dasarnya setiap rumah sakit memiliki sistem yang berbeda antara satu
rumah sakit dengan rumah sakit lainya. Selain karena lokasi, bentuk fisik, jumlah
SDM dan lain sebagainya, maka setiap rumah sakit akan menyesuaikan sistem
kerjanya dengan kondisi yang ada.
Secara garis besar, rancang bangun sistem informasi rumah sakit
melibatkan pihak lain (outsourcing)yang memiliki kompetensi dibidang IT yang
memiliki kemampuan untuk membuat sistem informasi di Rumah Sakit. Pada
umumnya mereka terdiri dari tiga bagian yaitu Programmer, System Analyst, dan

49
Technical Support. Dengan bantuan pihak ketiga ini Rumah Sakit Umum Daerah
H. Damanhuri Barabai meningkatkan pengelolaan manajemen Rumah Sakit
dengan menerapkan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
berbasis komputer.
Untuk menjamin kelancaran penerapan dan implementasi aplikasi SIMRS
di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai, secara berkala akan
dilakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Meminta kepada pihak ketiga (outsourcing) untuk membuat Standar
Operational Procedure (SOP) dalam hal penggunaan/pengoperasian SIMRS
agar menjadi pedoman bagi para user untuk mengoperasikan SIMRS.
2. Dilakukan proses penjadwalan pemantauan dan penilaian secara berkala dan
dilakukan secara rutin agar informasi yang disampaikan dapat sesuai dengan
hasil yang diinginkan dari suatu proses.
3. Petugas atau pegawai (user) yang menjalankan dan bertanggung jawab pada
SIMRS harus memiliki pendidikan dan pelatihan khusus untuk lebih mudah
memperbaiki kesalahan atau gangguan pada SIMRS.

50
BAB VIII
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah suatu


rangkaian kegiatan yang mencakup semua pelayanan kesehatan (rumah sakit)
disemua tingkatan administrasi yang dapat memberikan informasi kepada
pengelola untuk proses manajemen (berhubungan dengan pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian informasi dan analisa) pelayanan kesehatan di rumah
sakit. Peran sistem informasi didalam kegiatan manajemen rumah sakit sangatlah
membantu dan mempunyai peran yang sangat efektif dalam proses pelayanan
kesehatan di rumah sakit, dengan sistem informasi seorang pemimpin rumah sakit
dapat mengambil suatu kebijakan secara cepat, tepat dan akurat.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang diterapkan di Rumah
Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai merupakan sistem informasi berbasis
komputer IT untuk memproses data pelayanan kesehatan dan penatausahaan
administrasi di Rumah Sakit menjadi satu bentuk informasi yang mampu
menunjang aktivitas/fungsi perawat dan Manajemen Rumah Sakit dengan harapan
dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan meningkatkan kepuasan
pasien atas pelayanan yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah H.
Damanhuri Barabai.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif maka dapat disimpulkan bahwa
penggunaan sistem informasi manajemen rumah sakit sudah selayaknya
diimplementasikan di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai.
Penggunaan sistem ini masih terfokus pada fungsi administrasi walaupun sudah
mengarah pada fungsi klinis. Peran organisasi (ketersediaan unit sistem informasi)
dan sumber daya manusia dengan latar belakang TI sangat mendukung terhadap
pengembangan dan keberlangsungan SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah H.
Damanhuri Barabai.

B. Saran

Penerapan aplikasi SIMRS pada Rumah Sakit Umum Daerah H.


Damanhuri Barabai tergolong masih baru, sehingga dirasakan disana-sini masih
banyak ditemukan kekurangan yang masih perlu dioptimalkan untuk mendukung
pelayanan pasien secara komprehensif.

51
Untuk mencapai hal tersebut, dukungan SDM yang kompeten di rumah
sakit dan penggunaan standar yang digunakan secara nasional dalam
pengembangan SIMRS sangat diperlukan, sumbang saran dan perbaikan dari
berbagai pihak sangat kami nantikan demi terwujudnya visi Rumah Sakit Umum
Daerah H. Damanhuri Barabai menjadi Rumah Sakit Tipe C Unggulan di Wilayah
Sumatera Utara.
Semoga dengan penerapanSIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah H.
Damanhuri Barabai akan meningkatkan kinerja tenaga Medis, Paramedis dan
pihak Manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah H. Damanhuri Barabai
dalamupaya memberikan pelayanan kesehatanyang optimal kepada masyarakat
Kabupaten Tapanuli Tengah pada khususnya dan wilayah Sumatera Utara pada
umumnya.

Barabai, Agustus 2022

DIREKTUR RSUD H. DAMANHURI BARABAI

dr. NANDA SUJUD UTAMA SP.B


NIP. 19801014 201101 1 005

52

Anda mungkin juga menyukai