Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN KOREKSI PENULSAN DALAM PENGISIAN RM ELEKTRONIK

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi sebagai
lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut diperhitungkan
keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak ditemukannya penyakit-
penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang makin maju. Sehingga rumah sakit
dituntut untuk meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-
kebijakan strategis antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM)
serta harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif,
efektif, efisien dan menguntungkan.
Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit Departemen
Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi pedoman bagi
penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun
swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi pula pelayanan rumah sakit, antara lain
dibutuhkan dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat akan ketepatan dan kecepatan
pelayanannya.
Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan data di
rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi Manajemen (SIM)
rumah sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting suatu rumah sakit dalam
meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
berbasis komputer merupakan sarana pendukung yang sangat penting – bahkan bisa
dikatakan mutlak – untuk operasional rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit
merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan
mutu tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk
mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah informasi
yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan
koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk mendukung kinerja dan
memperoleh informasi secara cepat, tepat dan akurat.

B. TUJUAN
Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi Manajemen di Rumah
Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur dan program kerja yang terkait
dengan kegiatan SIM-RS di Rumah Sakit Alfatah

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pedoman Sistem Informasi Manajemen (SIM) ini juga menyediakan panduan bagi
pengembangan sistem informasi secara keseluruhan.
1. Planning
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja SIM.
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.

1. Action
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM-RS di semua unit pelayanan RS Alfatah
Ambon
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIM-RS bagi staf SIM-RS.
c. Pelatihan penggunaan aplikasi SIM-RS di tiap unit pelayanan yang menggunakan
aplikasi tersebut.

2. Monitoring dan Evaluation


SIM-RS RS alfatah ambon me-monitoring penggunaan aplikasi SIM, me-maintenance
aplikasi SIM, dan mendiskusikan dengan pihak ketiga apabila ada permintaan yang
berkaitan dengan fungsi-fungsi pada aplikasi SIM.

3. Analysis and Recommendation


Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil monitoring yang
dilakukan oleh SIM-RS. Hasil analisis data tersebut kemudian berdiskusi dengan
seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk mencari solusi dan rekomendasi perbaikan
sistem pelayanan.

4. Continuous Improvement Plan


Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan perbaikan agar
sesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan yang lebih baik
atau unggul.

D. BATASAN OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)


1. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable
yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk
digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian
dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan
masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
5. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum dalam sebuah
domain atau subdomain, yang tepatnya berada di dalam World Wide Web (WWW)
di dalam internet.
6. Jaringan
Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain
untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi, dan dapat
mengakses informasi.

E. LANDASAN HUKUM (REFERENSI)


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit
Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi
Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk
analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat,
ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk
tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau
sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki
makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit
Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat
dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah,
menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau
menyebarkan Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Rumah Sakit
Bab I Pasal 1 ayat 6 berisi tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah
pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha,
dan/atau masyarakat.
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit
Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah Sakit wajib melakukan
pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan penyelenggaraan Rumah Sakit
dalam bentuk Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
BAB II

PENGORGANISASIAN UNIT KERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


RUMAH SAKIT

A. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA


SIM RS adalah sebuah Unit Kerja yang berguna untuk menata manajemen RS
yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin penting dari sebuah Rumah Sakit
adalah pasien dan pegawai sebagai subjek, serta segala aktivitas di Rumah Sakit.
Pasien yang datang memiliki data pasien, seperti nama, alamat, tempat tanggal
lahir, dan seterusnya.Pegawai RS juga memiliki data, seperti nama, unit kerja, pangkat,
dan seterusnya. Informasi-informasi yang demikian itu harus valid dan konsisten. Karena
itulah diperlukan sebuah sistem untuk menjaga kondisi yang demikian itu.
Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyawan tapi juga kepada
tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan RS dan lain-lain. Sumber informasi ini harus
dikelola dengan rapi dan baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi
Rumah Sakit yang unggul dan profesional.
1. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Umum Daerah Balangan
bertanggung jawab dalam pengelolaan aplikasi SIM RS, seperti yang berhubungan
dengan hak akses user, data pasien, tarif rumah sakit, dan pemasangan SIM pada unit
pelayanan terkait.
2. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Alfatah Ambon
bertanggung jawab dalam pengelolaan mesin absensi fingerprint dan pendaftaran sidik
jari pegawai serta pelaporan data kehadiran pegawai Rumah Sakit Umum Daerah
Balangan setiap bulannya.
3. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Umum Daerah Balangan
bertanggung jawab pengelolaan dan pengembangan website Rumah Sakit Umum
Alfatah Ambon. Website merupakan sarana untuk berbagi informasi. Informasi-
informasi yang dibagikan tersebut ada yang bersifat statis dan dinamis.

B. VISI
Menjadi pelopor terpercaya dalam penerapan sistem teknologi informasi dalam
mendukung pelayanan rumah sakit.
C. MISI
1. Memberikan dukungan pengelolaan informasi untuk mendukung kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan.
2. Mempelopori inovasi pengembangan sistem teknologi informasi rumah sakit.
3. Menciptakan lingkungan akademik sebagai pusat pembelajaran pengembangan
sistem teknologi informasi rumah sakit.

D. FALSAFAH UNIT
Falsafah SIM RS:
Memberikan pelayanan SIM RS yang paripurna, guna mendukung dan menunjang
pelayanan unit-unit terkait di rumah sakit, agar pelayanan medis dan non-medis yang
diberikan kepada pasien dapat dengan cepat, tepat, efektif dan efisien.

E. NILAI UNIT
Untuk mendukung perawatan pasien dan administrasinya, SIM RS mendukung
penyediaan informasi, terutama tentang pasien, dalam cara yang benar, relevan
terbarukan, mudah diakses oleh orang yang tepat pada tempat/lokasi yang berbeda dan
dalam format yang dapat digunakan. Transaksi data pelayanan dikumpulkan, disimpan,
diproses, dan didokumentasikan untuk menghasilkan informasi tentang kualitas
perawatan pasien dan tentang kinerja rumah sakit serta biaya. Ini mengisyaratkan bahwa
sistem informasi rumah sakit harus mampu mengkomunikasikan data berkualitas tinggi
antara berbagai unit di rumah sakit.

F. STRUKTUR ORGANISASI UNIT


DIREKTUR

KABAG. TATA USAHA

KASUBAG. REKAM MEDIS


DAN SIM RS

ADMINISTRASI INSTALASI DAN


SISTEM HARDWARE

G. TUPOKSI DAN URAIAN TUGAS


1. Kasubag Rekam Medis dan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Alfatah
Ambon
a. Tupoksi
Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIM RS
b. Uraian Tugas
1. Membuat perencanaan kegiatan SIM Rumah Sakit Alfatah Ambon
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIM Rumah Sakit Alfatah
Ambon
3. Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegitan di unit kerja SIM
Rumah Sakit Alfatah Ambon
2. Administrasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit Alfatah Ambon
a. Tupoksi
1. Mengelola aplikasi SIM RS
2. Mengelola dan mengembangkan website Rumah Sakit Alfatah Ambon
b. Uraian Tugas Staf Administrasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit
Alfatah Ambon
1. Melakukan penginputan tindakan pasien pada Unit Pelayanan
2. Melakukan proses Input, Edit, dan Void tindakan pada aplikasi SIM RS jika
diperlukan.
3. Input master tarif tindakan pada aplikasi SIMRS
4. Update master data Kelurahan, Kecamatan, dan Kabupaten/Kota seluruh
Indonesia pada aplikasi SIM RS
5. Melakukan penanganan komplain / keluhan penggunaan aplikasi SIM RS
pada tiap-tiap unit pelayanan.
6. Training On the Job pada tiap-tiap unit pelayanan.
7. Update defenition Anti Virus pada komputer/PC pada tiap-tiap unit
pelayanan.
8. Membuat Laporan Triwulan.
9. Mengikuti rapat

c. Uraian Tugas Staf Instalasi dan Hardware Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Rumah Sakit Alfatah Ambon
1. Melakukan penanganan komplain / keluhan penggunaan aplikasi SIM RS
pada tiap-tiap unit pelayanan
2. Melakukan void obat pada aplikasi SIM RS jika diperlukan
3. Training On the Job pada tiap-tiap unit pelayanan
4. Melakukan Service dan Maintenance Program Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit berupa Penginstalan dan Upgrade SIMRS RS Alfatah Ambon.
1. Perancangan dan Development Website Rumah Sakit Alfatah Ambon
2. Maintenance dan Update Data Website Rumah Sakit Alfatah Ambon
3. Maintenance dan Repair PC Sistem Operasi serta Update defenition pada
Komputer Unit RS Alfatah Ambon Setup dan Maintenance Internet
Information di Instalasi SIM RS Alfatah Ambon

H. TATA HUBUNGAN KERJA


a. Tata Hubungan Kerja Internal
Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam suatu
organisasi merupakan tata hubungan kerja internal. Berdasarkan pengertian tersebut
tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit-unit kerja yang cenderung tumpang tindih
atau memang memerlukan kerjasama yang harus diatur dengan tata hubungan kerja.
tata hubungan kerja perlu dibuat terutama untuk tugas-tugas yang bersifat strategis
yang memerlukan kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab dari masing-
masing unit kerja.
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata hubungan kerja
internal adalah :
1. Mengidentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau benar-benar
memerlukan pengaturan kerja sama.
1. Menetapkan unit kerja yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas.
2. Menetapkan peran unit-unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas.
3. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masing-
masing unit.
b. Tata Hubungan Kerja Eksternal
Tata hubungan kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara unit-unit
kerja dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi tersebut. Hubungan
kerja dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa kerjasama lintas program
ataupun lintas sektor.
Adapun bentuk hubungan dengan unit-unit kerja di luar organisasi dapat berbentuk:
1. Hubungan teknis fungsional yaitu hubungan yang serasi, selaras dan seimbang
antara dua atau lebih unit organisasi yang secara teknis mempunyai fungsi
yang sama.
2. Hubungan koordinatif yaitu hubungan dalam rangka penyatuan upaya dan
daya dengan unit kerja lain untuk mencapai tujuan bersama.

I. PENILAIAN KINERJA (KINERJA UNIT DAN INDIVIDU)


a. KPI UNIT

 INDIKATOR INPUT
1. Ketersedian SOP Unit SIM
Judul Ketersediaan SOP Unit Kerja SIM
Dimensi mutu Efektivitas, Efisiensi Pelayanan
Tersedianya Standard Operational Prosedure (SPO) unit
Tujuan
SIM
Standard Operational Prosedure (SPO) adalah Standar
Definisi operasional prosedur yang seharusnya ada untuk optimalisasi pelayanan
rumah sakit
Frekuensi pengumpulan data 1 Tahun
Periode analisis 1 Tahun
Numerator Jumlah SPO unit SIM yang tersedia
Denominator Jumlah SPO yang seharusnya ada sesuai standar
Sumber data Sub Komite penjaminan Mutu dan Patient Safety
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIM

2. Tersedianya Dokumen Laporan Kinerja Triwulan Unit Kerja SIM


Judul Ketersediaan Laporan Operasional SIM
Dimensi mutu Akuntabilitas
Tujuan Mengetahui kinerja dari unit kerja SIM
Definisi operasional Laporan Kinerja triwulan merupakan laporan yang berisi
tentang kinerja unit SIM setiap triwulannya.
Frekuensi pengumpulan data 3 Bulan
Periode analisis 2 Minggu
Numerator 1
Denominator 1
Sumber data Unit Kerja SIM
Standar Tersedianya Laporan Triwulan
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIM

 INDIKATOR PROSES
3. Persentase Laporan yang Diselesaikan Tepat Waktu Unit Kerja SIM
Judul Persentase pengumpulan laporan
Dimensi mutu Ketepatan
Tujuan Mengetahui persentase pengumpulan laporan setiap unit
kerja secara tepat waktu.
Definisi operasional Laporan yang berisi tingkat perkembangan ketepatan
penyelesaian laporan triwulan selama satu tahun
Frekuensi pengumpulan data 1 Tahun
Periode analisis 2 Minggu
Jumlah laporan yang terkumpul tepat waktu selama 1 tahun
Numerator
pertriwulannya
Jumlah laporan keseluruhan yang seharusnya terkumpul (4
Denominator
buah)
Sumber data Unit Kerja SIM
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIM

4. Waktu tanggap penanganan keluhan penginputan SIM Rumah Sakit Umum


Daerah Balangan
Judul Penanganan Keluhan penginputan SIM
Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya penanganan keluhan dalam penginputan
SIM yang tepat waktu.
Definisi operasional Waktu tanggap penanganan adalah waktu yang diperlukan
dalam menangani keluhan pada penginputan SIM Rumah
Sakit Umum Daerah Balangan sejak diterima keluhan
sampai keluhan terselesaikan
Frekuensi pengumpulan data Setiap Bulan
Periode analisis 1 Minggu
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu penanganan keluhan sejak
diterima keluhan sampai keluhan terselesaikan
Denominator Jumlah seluruh keluhan yang masuk
Sumber data SIM
Standar <15 Menit
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIM

6. Memperbaharui konten website Rumah Sakit Alfatah Ambon


Judul Konten website Rumah Alfatah Ambon
Dimensi mutu Ketepatan
Memberikan informasi terkini mengenai Rumah Sakit
Tujuan
Alfatah Ambon
Pembaharuan konten website adalah memperbaharui
Definisi operasional konten-konten di dalam website dalam jangka waktu
tertentu
Frekuensi pengumpulan data 2 kali sepekan
Periode analisis 1 Bulan
Numerator Jumlah konten yang terupdate
Denominator Konten terupdate 2 kali sepekan
Dari setiap instalasi/unit kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Sumber data Balangan
Target Minimal 2 konten artikel sepekan
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIM

 C. INDIKATOR OUTPUT
7. Kepuasan pengguna SIM RS
Judul Kepuasan Pengguna SIM RS
Dimensi mutu Kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya penggunaan SIM RS yang mampu
memberikan kepuasan pengguna
Kepuasan adalah pernyataan puas oleh pengguna terhadap
Definisi operasional
SIM RS
Frekuensi pengumpulan data Setiap Bulan
Periode analisis 1 Minggu
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan pengguna SIM
Denominator Jumlah seluruh pengguna SIM RS
Sumber data Survei
Standar 100%
Penanggung jawab Kepala Unit Kerja SIM

J. KEGIATAN ORIENTASI/DIKLAT

Salah satu tahapan manajemen sumber daya manusia yang dilaksanakan di Rumah
Sakit Alfatah Ambon adalah program orientasi baik untuk pegawai baru atau pegawai
lama. Program ini dapat dilakukan manakala rumah sakit memperoleh pegawai baru
ataupun tidak.

Orientasi umum berfokus pada pengenalan dan adaptasi lingkungan kerja secara non
teknis, terutama memahami company profile dan team work building. Kegiatan
tersebut dilaksanakan oleh Bagian SDM bekerjasama dengan Bagian Diklat dan
Instalasi Diklat. Sedangkan orientasi khusus berfokus pada pengenalan dan adaptasi
lingkungan kerja secara teknis dan dilaksanakan oleh unit kerja dimana pegawai baru
tersebut ditempatkan.

Melalui program orientasi umum, pegawai baru diperkenalkan dengan struktur


organisasi, visi, misi, falsafah, tujuan, nilai-nilai dan budaya organisasi Rumah Sakit
Umum Daerah Balangan. Disamping itu, pegawai yang mengikuti orientasi juga
dibekali pemahaman tentang produk layanan, sistem keselamatan pasien dan prinsip-
prinsip kerjasama tim.

K. PERTEMUAN/RAPAT (RAPAT RUTIN,INSIDENTIL)


Rapat merupakan bentuk komunikasi yang dihadiri oleh beberapa orang untuk
membicarakan dan memecahkan permasalahan tertentu, dimana melalui rapat
berbagai permasalahan dapat dipecahkan dan berbagai kebijaksanaan organisasi dapat
dirumuskan. Pada unit kerja SIM-Rumah Sakit Alfatah Ambon, rapat internal
dilakukan setiap bulan dengan tujuan untuk membahas dan mengevaluasi kerja staf
SIM-RS. Selain itu, dalam rapat tersebut membahas tentang masalah-masalah yang
terjadi selama satu bulan dan mencari pemecahan masalahnya. Rapat internal tersebut
dihadiri oleh kepala unit kerja SIM-Rumah Sakit Alfatah Ambon, staf SIM-RS,
maupun staf dari unit terkait yang berkaitan dengan pembahasan pada saat rapat.
L. PELAPORAN (HARIAN, BULANAN, TAHUNAN)
Laporan merupakan suatu bentuk penyampaian berita, keterangan, pemberitahuan
ataupun pertanggungjawaban baik secara lisan maupun secara tertulis dari bawahan
kepada atasan sesuai dengan hubungan wewenang (authority) dan tanggung jawab
(responsibility) Pelaporan yang ada di unit SIM-Rumah Sakit Alfatah Ambon,.
Laporan ini memperlihatkan jumlah persentase pencapaian tiap indikator per
bulannya.
BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM
1. Pendidikan : Diploma III / Sarjana Komputer
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik Front end maupun back end
3. Diutamakan menguasai jaringan komputer

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di unit SIM-RS menujukkan bahwa jumlah
staf yang ada di unit SIM-RS sudah cukup dalam menunjang proses pengelolaan SIM-
Rumah Sakit Umum Daerah Balangan dan tugas-tugas yang dilakukan oleh petugas
SIM-Rumah Sakit Umum Daerah Balangan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah staf SIM-
RS yang saat ini berjumlah 6 orang dengan jadwal kerja shift yang telah ditetapkan.
BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. STANDAR RUANGAN DAN DENAH


Ruangan operator
Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIM RS untuk memonitoring
berjalannya aplikasi Medifirst2000 di seluruh area Rumah Sakit yang menggunakannya.
Melalui ruangan ini, pegawai SIM RS selain memonitoring, juga melakukan
maintenance, perbaikan data, dan seluruh tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan
sebelumnya.
Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi Rumah Sakit, maka
letaknya seharusnya tidak berdekatan dengan area publik yang biasa diakses dengan
mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak berkepentingan. Biasanya ruangan SIM
RS berdekatan dengan ruang direksi ataupun tempat-tempat yang tidak terlalu strategis
lainnya.
Lebih detil tentang standard ruangan untuk SIM RS, karena ruangan ini harus terus
berada dalam pengawasan selama 24 jam, itu berarti seharusnya pegawai SIM RS
bertugas 24 jam penuh dalam sistem shift. Dengan keadaan seperti ini, ruangan SIM RS
harus memiliki kenyamanan dan fasilitas yang memadai.

Server
Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang menyimpan seluruh data milik
rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya berdekatan dengan ruang SIM RS agar lebih mudah
dimonitoring dan dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu, di dalam ruangan server
perangkat elektronik yang ada harus tetap menyala 24 jam. Karena itu untuk mencegah
kerusakan perangkat akibat suhu yang panas, ruangan harus tertutup dan dingin.

B. STANDAR SARANA DAN PRASARANA


Standar sarana dan prasarana SIM RS adalah memiliki komponen-komponen berikut ini:
a. Komponen input dan output 
Komponen input adalah media untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke
dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan scanner.
b. Komponen teknologi
Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan
dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian dari sistem secara
keseluruhan.

c. Komponen basis data 


Basis data (database)  merupakan  kumpulan data  yang saling  berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak  untuk  memanipulasinya.  Data  perlu  disimpan
dalam basis data  untuk  keperluan penyediaan informasi lebih  lanjut. Data  di dalam
basis data  perlu  diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan
berkualitas. Organisasi basis data yang baik  juga  berguna  untuk  efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data  diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat
lunak  paket yang  disebut DBMS  (Database Management System).
d. Komponen kontrol 
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangankecurangan, kegagalankegagalan sistem itu  sendiri,
ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat
langsung cepat diatasi.

Anda mungkin juga menyukai