Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, rumah sakit masa kini bukan lagi berfungsi
sebagai lembaga sosial semata, tetapi merupakan lembaga bisnis yang patut
diperhitungkan keberadaanya. Perubahan fungsi ini terjadi dengan banyak
ditemukannya penyakit-penyakit baru maupun teknologi pengobatan yang
makin maju. Sehingga rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja dan
daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang
dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis
antara lain efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta
harus mampu secara cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif,
inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.

Dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit


Departemen Kesehatan RI telah mengeluarkan kebijakan yang menjadi
pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan
oleh pemerintah maupun swasta. Teknologi informasi telah mempengaruhi
pula pelayanan rumah sakit, antara lain dibutuhkan dalam rangka memenuhi
tuntutan masyarakat akan ketepatan dan kecepatan pelayanannya.

Teknologi yang dirancang khusus untuk membantu proses pengolahan


data di rumah sakit adalah teknologi informasi berupa Sistem Informasi
Manajemen (SIM) rumah sakit. Informasi merupakan aktivita (asset) penting
suatu rumah sakit dalam meningkatkan efesiensi dan efektifitas pekerjaan.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis komputer merupakan sarana
pendukung yang sangat penting-bahkan bisa dikatakan mutlak-untuk
operasional rumah sakit. Sistem informasi rumah sakit merupakan salah satu
Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli
1
komponen yang penting dalam mewujudkan upaya peningkatan mutu
tersebut. Sistem informasi rumah sakit secara umum bertujuan untuk
mengintegrasikan sistem informasi dari berbagai subsistem dan mengolah
informasi yang diperlukan sebagai pengambilan keputusan. Selain itu, Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) adalah sistem komputerisasi
yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan
kesehatan dalam bentuk jaringan.

B. TUJUAN
Tersusunnya pedoman penyelenggaraan program Sistem Informasi
Manajemen di Rumah Sakit sebagai dasar acuan seluruh kebijakan, prosedur
dan program kerja yang terkait dengan kegiatan SIM RS di RSU Martha
Friska Multatuli.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman SIM RS ini juga menyediakan panduan bagi pengembangan sistem
informasi secara keseluruhan.
1. Planning
a. Penyusunan Pedoman Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
b. Penyusunan berbagai Kebijakan dan Prosedur.
c. Penyusunan berbagai program kerja SIM.
d. Pengorganisasian kegiatan dan aktivitas.
2. Action
a. Pelaksanaan penggunaan aplikasi SIM RS di semua unit pelayanan
RSU Martha Friska Multatuli.
b. Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan SIM RS bagi staf SIM
RS.
c. Pelatihan penggunaan aplikasi SIM RS di tiap unit pelayanan yang
menggunakan aplikasi tersebut.
3. Monitoring dan Evaluation
Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli
2
SIM RSU Martha Friska Multatuli memonitoring penggunaan aplikasi
SIM, memaintenance aplikasi SIM, dan mendiskusikan dengan pihak
ketiga apabila ada permintaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi pada
aplikasi SIM.
4. Analysis dan Recommendation
Pada prinsipnya menganalisis data dan upaya pengolahan data hasil
monitoring yang dilakukan oleh SIM RS. Hasil analisis data tersebut
kemudian berdiskusi dengan seluruh instalasi/unit kerja terkait untuk
mencari solusi dan rekomendasi perbaikan sistem pelayanan.
5. Continuous Improvement Plan
Adalah monitoring rencana pelaksanaan tindak lanjut atau kegiatan
perbaikan agar sesuai dengan perencanaan untuk mengarah pada kemajuan
yang lebih baik atau unggul.

D. BATASAN OPERASIONAL (DEFINISI OPERASIONAL)


1. Sistem
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variable yang teroganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama
lain, dan terpadu.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3. Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan
strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar
tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.
4. Sistem Informasi Manajemen

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


3
Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sistem perencanaan bagian
dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan
manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau
suatu strategi bisnis.
5. Website
Website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang terangkum
dalam sebuah domain atau subdomain, yang tepatnya berada di dalam
World Wide Web (WWW) di dalam internet.
6. Jaringan
Jaringan adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang
didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi,
dan dapat mengakses informasi.

E. LANDASAN HUKUM (REFERENSI)


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 4 berisi tentang Dokumen Elektronik
adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,
diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik,
optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau
didengarmelalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak
terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya,
huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki
makna atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memahaminya.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 5 berisi tentang Sistem Elektronik adalah
serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan,

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


4
menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan
Informasi Elektronik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang
Rumah Sakit Bab I Pasal 1 ayat 6 berisi tentang Penyelenggaraan Sistem
Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara
negara, Orang, Badan Usaha, dan/atau masyarakat.

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang


Rumah Sakit Bab XI Pasal 52 ayat 1 berisi tentang Setiap Rumah Sakit
wajib melakukan pencatatan dan pelaporan tentang semua kegiatan
penyelenggaraan Rumah Sakit dalam bentuk Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


5
BAB II
PENGORGANISASIAN UNIT KERJA SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT

A. GAMBARAN UMUM UNIT KERJA


SIM RS adalah sebuah Unit Kerja yang berguna untuk menata
manajemen RS yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiga poin
penting dari sebuah Rumah Sakit adalah pasien dan pegawai sebagai subjek,
serta segala aktivitas di Rumah Sakit.
Pasien yang datang memiliki data pasien, seperti nama, alamat, tempat
tanggal lahir, dan seterusnya. Pegawai RS juga memiliki data, seperti nama,
unit kerja, pangkat, dan seterusnya. Informasi-informasi yang demikian itu
harus valid dan konsisten. Karena itulah diperlukan sebuah sistem untuk
menjaga kondisi yang demikian itu.
Informasi ini bukan hanya terkait antara pasien dan karyawan tapi
juga kepada tagihan pasien, Rekam Medis, pembukuan Rumah Sakit dan lain-
lain. Sumber informasi ini harus dikelola dengan rapi dan baik agar
pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi Rumah Sakit yang
unggul dan profesional.
1. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) RSU Martha Friska
Multatuli bertanggung jawab dalam pengelolaan aplikasi SIM RS seperti
yang berhubungan dengan hak akses user, data pasien, tarif rumah sakit,
dan pemasangan SIM pada unit pelayanan terkait.
2. Unit kerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) RSU Martha Friska
Multatuli bertanggung jawab pada fasilitas LAN (Local Area Network)
yang diberikan oleh RSU Martha Friska Multatuli kepada seluruh
karyawan sebagai salah satu interaksi penyampaian informasi. Adapun
tujuan pelaksanaannya adalah sebagai menyampaikan informasi terkait
pelayanan di RSU Martha Friska Multatuli melalui LAN dan sebagai
sarana informasi dalam lingkup internal RSU Martha Friska Multatuli.
Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli
6
3. Unit kerja Sisem Informasi Manajemen (SIM) RSU Martha Friska
Multatuli bertanggung jawab pengelolaan dan pengembangan website
RSU Martha Friska Multatuli.

B. VISI
Menjadi pelopor terpercaya dalam penerapan sistem teknologi
informasi dalam mendukung pelayanan rumah sakit.

C. MISI
a. Memberikan dukungan pengelolaan informasi untuk mendukung
kegiatan pendidikan, penelitian, dan pemeliharaan kesehatan.
b. Mempelopori inovasi pengembangan sistem teknologi informasi rumah
sakit.
c. Menciptakan lingkungan akademik sebagai pusat pembelajaran
pengembangan sistem teknologi informasi rumah sakit.

D. FALSAFAH UNIT
Filsafah SIM RS:
Memberikan pelayanan SIM RS yang utama, guna mendukung dan
menunjang pelayanan unit-unit terkait di rumah sakit, agar pelayanan medis
dan non-medis yang diberikan kepada pasien dapat dengan cepat, tepat,
efektif dan efisien.

E. NILAI UNIT
Untuk mendukung perawatan pasien dan administrasinya, SIM RS
mendukung penyediaan informasi, terutama tentang pasien, dalam cara yang
benar, relevan terbarukan, mudah diakses oleh orang yang tepat pada
tempat/lokasi yang berbeda dan dalam format yang dapat digunakan.
Transaksi data pelayanan dikumpulkan, disimpan, diproses, dan
didokumentasikan untuk menghasilkan informasi tentang kualitas perawatan
Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli
7
pasien dan tentang kinerja rumah sakit serta biaya. Ini mengisyaratkan bahwa
sistem informasi rumah sakit harus mampu mengkomunikasikan data
berkualitas tinggi antara berbagai unit di rumah sakit.

F. BUDAYA UNIT
Meskipun posisi SIM RS berada di belakang layar, SIM RS
menyadari bahwa keberadaannya merupakan salah satu tiang keberhasilan
rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien
kepada pasien. Di sisi yang lain, SIRS sebagai pusat informasi dan
manajemen juga menjadi salah satu penentu keberhasilan manajemen rumah
sakit dalam mengelola informasi. Sumber informasi ini harus dikelola dengan
rapi dan baik agar pengelolaan Rumah Sakit bisa ditingkatkan menjadi
Rumah Sakit yang unggul dan profesional.

G. TUJUAN
Menciptakan sistem informasi manajemen rumah sakit yang akurat,
tepat waktu, serta terintegrasi untuk mendukung kegiatan pendidikan,
penelitian, dan pemeliharaan kesehatan di RSU Martha Friska Multatuli.

H. STRUKTUR ORGANISASI SIM RS

KEPALA INSTASI SIM RS

SEKRETARIAT

STAFF

Uraian Tugas Tim SIM RS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit) RSU
Martha Friska Multatuli adalah sebagai berikut:
Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli
8
1. Kepala Instalasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS)
RSU Martha Friska Multatuli Membuat perencanaan kegiatan SIM RS.
2. Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan di unit kerja SIM RS.
3. Melakukan monitoring dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di unit
kerja SIM RS.
4. Mengembangkan SIM RS

Uraian Tugas Sekretaris


1. Membantu perencanaan, pencatatan, dan pelaporan.
2. Mengendalikan surat-surat masuk dan keluar serta menjamin kelancaran
lalu lintas surat menyurat.
3. Mengarsip semua dokumen

Uraian tugas anggota Tim Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit RSU
Martha Friska Multatuli
1. Mengelola aplikasi SIM RS
2. Mengelola dan mengembangkan website RSU Martha Friska Multatuli
Uraian Tugas Staf Unit SIM RS RSU Martha Friska Multatuli
1. Melakukan proses Input, Edit dan Hapus tindakan pada aplikasi SIM RS
jika diperlukan.
2. Input master tarif tindakan pada aplikasi SIM RS
3. Melakukan Upgrade Versi aplikasi SIM RS pada tiap-tiap unit pelayanan.
4. Melakukan penanganan komplain/keluhan penggunaan aplikasi SIM RS
pada tiap-tiap unit pelayanan.

I. TATA HUBUNGAN KERJA


a. Tata Hubungan Kerja Internal
Pengaturan hubungan kerja yang menyangkut unit-unit kerja di dalam
suatu organisasi merupakan tata hubungan kerja internal. Berdasarkan
pengertian tersebut tata hubungan kerja perlu dibuat untuk unit-unit kerja
Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli
9
yang cenderung tumpang tindih atau memang memerlukan kerjasama yang
harus diatur dengan tata hubungan kerja. tata hubungan kerja perlu dibuat
terutama untuk tugas-tugas yang bersifat strategis yang memerlukan
kejelasan peran, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing unit
kerja.
Langkah-langkah yang harus dilaksanakan dalam penyusunan tata
hubungan kerja internal adalah:
1. Mengidentifikasi tugas-tugas yang cenderung tumpang tindih atau
benar-benar memerlukan pengaturan kerja sama.
2. Menetapkan unit kerja yang menjadi pelaku utama dari setiap tugas.
3. Menetapkan peran unit-unit terkait dalam pelaksanaan setiap tugas.
4. Menetapkan urutan kegiatan yang harus dilakukan untuk
melaksanakan/menyelesaikan setiap tugas, sesuai dengan peran masing-
masing unit.

b. Tata Hubungan Kerja Eksternal


Tata hubungan kerja eksternal adalah pengaturan hubungan kerja antara
unit-unit kerja dalam suatu organisasi dengan unit kerja di luar organisasi
tersebut. Hubungan kerja dengan unit organisasi lain tersebut dapat berupa
kerjasama lintas program ataupun lintas sektor. Adapun bentuk hubungan
dengan unit-unit kerja di luar organisasi dapat berbentuk:
1. Hubungan teknis fungsional yaitu hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang antara dua atau lebih unit organisasi yang secara teknis
mempunyai fungsi yang sama.
2. Hubungan koordinatif yaitu hubungan dalam rangka penyatuan upaya
dan daya dengan unit kerja lain untuk mencapai tujuan bersama.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


10
J. POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Tim SIM RS terdiri dari ketua, sekretaris, anggota dengan kualifikasi personil

sebagai berikut:

1) Ka. Instalasi : Kepala SIM RS

2) Koordinator : Kepala IT

3) Anggota : Kabid Medik dan Keperawatan


Kabid Adm dan umum
Akuntansi dan Keuangan
Kasubbid Penunjang Medis
Kasubbid Pelayanan Medis
Kasubbid Keperawatan
Kepala Ruangan Perawatan
Kepala Receptionist
Kepala Farmasi
Kepala Kasir
Koordinator Laboratorium
Koordinator Radiologi
Kepala Instalasi Gizi
Anggota Rekam Medis
SIM RS : Hardware dan Maintenance Jaringan
Pengembangan Sistem
Komputer dan Operasional

KUALIFIKASI SDM
Ketua:
1. Pendidikan: Diploma III/Sarjana Komputer
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik front end maupun back end
3. Diutamakan menguasai jaringan komputer

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


11
4. Menguasai database MySQL-SQL Server
5. Familiar/terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/PHP/Visual
Basic/Java
6. Pernah mengikuti pelatihan SIM RS
Sekretaris:
1. Pendidikan: Diploma III PeRekam Medis
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik front end maupun back end
3. Pernah mengiti pelatihan SIM RS
Anggota:
1. Pendidikan: min D3 Keperawatan, D3 Keuangan
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik Front end maupun back end.

K. PELAPORAN (HARIAN, BULANAN, TAHUNAN)


Laporan merupakan suatu bentuk penyampaian berita, keterangan,
pemberitahuan ataupun pertanggung jawaban baik secara lisan maupun
secara tertulis dari bawahan kepada atasan sesuai dengan hubungan
wewenang (authority) dan tanggung jawab (responsibility) yang ada antara
mereka. Pelaporan yang ada di unit SIM RSU Martha Friska Multatuli, yakni
pelaporan bulanan. Pelaporan bulanan ini berupa laporan triwulan KPI (Key
Performance Indikator). Laporan KPI merupakan laporan yang berisi
pencapaian indikator-indikator kinerja dari unit kerja SIM RS ini. Laporan ini
memperlihatkan jumlah persentase pencapaian tiap indikator per bulannya.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


12
BAB III
STANDAR KETENAGAAN

A. KUALIFIKASI SDM
1. Pendidikan: Diploma III / Sarjana Komputer
2. Mampu mengoperasikan SIM RS baik front end maupun back end
3. Dutamakan menguasai jaringan komputer
4. Menguasai database MySQL-SQL Server
5. Familiar/terbiasa dengan bahasa pemrograman HTML/PHP/Visual
Basiq/Java

B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Distribusi ketenagaan mengenai jumlah staf di unit SIM RS
menujukkan bahwa jumlah staf yang ada di unit SIM RS sudah cukup dalam
menunjang proses pengelolaan SIM RSU Martha Friska Multatuli dan tugas-
tugas yang dilakukan oleh petugas SIM RSU Martha Friska Multatuli. Hal ini
dapat dilihat dari jumlah staf SIM RS yang saat ini berjumlah 6 orang dengan
jadwal kerja shift yang telah ditetapkan.

C. JADWAL KERJA
Jadwal kerja normal yaitu Senin-Jumat: 08.00-16.30 WIB, dan Sabtu
08.00-13.00 WIB.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


13
BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. STANDAR RUANGAN DAN DENAH


Ruangan Operator / IT
Ruangan operator adalah ruang khusus bagi pegawai SIM RS untuk
memonitoring berjalannya SIM RS di seluruh area Rumah Sakit yang
menggunakannya. Melalui ruangan ini, pegawai SIM RS selain
memonitoring, juga melakukan maintenance, perbaikan data, dan seluruh
tugas pokok dan fungsi yang telah diuraikan sebelumnya.
Karena di ruangan ini terdapat data-data penting dan rahasia bagi
Rumah Sakit, maka letaknya seharusnya tidak berdekatan dengan area publik
yang bias diakses dengan mudah oleh siapa saja, bahkan bagi yang tidak
berkepentingan. Biasanya ruangan SIM RS berdekatan dengan ruang direksi
ataupun tempat-tempat yang tidak terlalu strategis lainnya.
Lebih detil tentang standard ruangan untuk SIM RS, karena ruangan
ini harus terus berada dalam pengawasan selama 24 jam, itu berarti
seharusnya pegawai SIM RS bertugas 24 jam penuh dalam sistem shift.
Dengan keadaan seperti ini, ruangan SIM RS harus memiliki kenyamanan
dan fasilitas yang memadai.

Server
Ruang server tentu saja menyimpan komputer server yang
menyimpan seluruh data milik rumah sakit. Ruangan ini sebaiknya
berdekatan dengan ruang SIM RS agar lebih mudah dimonitoring dan
dijangkau bila terjadi masalah. Selain itu, di dalam ruangan server perangkat
elektronik yang ada harus tetap menyala 24 jam. Karena itu untuk mencegah
kerusakan perangkat akibat suhu yang panas, ruangan harus tertutup dan
dingin.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


14
B. STANDAR SARANA DAN PRASARANA
Standar sarana dan prasarana SIM RS adalah memiliki komponen-
komponen berikut ini:
a. Komponen input dan output
Komponen input adalah media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan ke dalam sistem, seperti seperangkat komputer, printer, dan
scanner.
b. Komponen teknologi
Teknologi merupakan aplikasi yang digunakan dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menyimpan dan mengakses
data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
c. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan
dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di peranagkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan
informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan
sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi
basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan
perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
d. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam,
api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan
sistem itu sendiri, ketidak-efisienan, sabotase dan lain sebagainya.
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


15
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
BAB V
TATA LAKSANA PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENELITIAN
SERTA PELAYANAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) RS

A. TATA LAKSANA DIKLAT & PENELITIAN DI INSTALASI SIM RS


Pelatihan dan pendidikan bagi pegawai RSU Martha Friska Multatuli
secara keseluruhan dilakukan secara bertahap dengan berbagai kualifikasi.
Sebelum mulai bekerja, pegawai RSU Martha Friska Multatuli yang baru
wajib mengikuti orientasi selama 3 hari. Orientasi Pegawai Baru ini diberikan
sebagai pengenalan awal mengenai rumah sakit, mulai dari orientasi ruangan,
budaya rumah sakit, direksi dan staf rumah sakit dan tentu saja sesama
pegawai rumah sakit yang baru.
Selanjutnya pegawai rumah sakit secara berkala diberikan berbagai
jenis pelatihan. Materi-materi pelatihan yang harus diikuti merupakan
kualifikasi standar yang harus dimiliki oleh seseorang yang bekerja di area
rumah sakit, seperti pelatihan Fire Fighting, Pencegahan Infeksi dan
sebagainya.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


16
BAB VI
LOGISTIK

Pengertian Secara tidak sadar sebenarnya dalam kehidupan sehari - hari


kita telah melaksanakan fungsi logistic baik itu di rumah kita atau di kantor,
meskipun kenyataannya tidak selalu mempergunakan istilahnya. Logistik adalah
bagian dari isntansi yang tugasnya adalah menyediakan barang atau bahan yang
dibuthkan untuk kegiatan operasionalnya instansi tersebut dalam jumlah, kualitas
dan pada waktu yang tepat dengan harga serenda mungkin.
Tujuan Kegiatan logistic sebenarnya punya tiga tujuan, tujuan operasional
agar tersedianya barang yang bermutu, tujuan keuangan, operasional dapat
terlaksana dengan biaya ang serenda – rendahnya. Dan tujuan keamanan yaitu
agar persediaan tidak terganggu oleh kerusakan, pencurian, penyusutan.
Logistik SIM RSU Martha Friska Multatuli
1. Komponen Input dan output Komponen input dan output adalah media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan ke dalam sistem, seperti seperangkat
komputer, printer dan scanner.
2. Komponen Basis Data Basis data merupakan kumpulan data yang saling
berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya
informasi yang dihasilkan berkualitas.
3. Komponen Penunjang Komponen penunjang adalah kompenen pelengkap yang
membantu teknis tugas-tugas SIM RS seperti alat tulis menulis dan jenis alat tulis
kantor yang standar.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


17
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN DAN MANAJEMEN RISIKO

A. TUJUAN
Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem di mana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman yang meliputiasesmen risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implentasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risikodan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat,
melaksankan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil ( Kemenkes RI , 2011 ) Manjemen risiko adalah pendekatan
produktif utuk mengidentifikasi, menilai dan menyusun prioritas risiko,
dengan tujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan dampaknya.
Manajemen risiko rumah sakit adalah kegiatan berupa identifikasi dan
evaluasi untuk mengurangi risiko cedera dan kerugia pada pasien, karyawan
rumah sakit, pengunjung dan organisasi sendiri. Tujuan kesehatan pasien
yaitu membangun kesadaran terhadap keselamatan pasien serta terlaksananya
implementasi keselamatan pasien dalam setiap kegiatan pelayanan di Rumah
Sakit.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


18
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan dan kesehatan kerja bagi karyawan di rumah sakit dan


fasilitas medis lainnya perlu diperhatikan. Demikian pula penanganan factor
potensi berbahaya yang ada di rumah sakit serta metode pengembangan program
keselamatan dan kesehatan kerja perlu dilaksanakan, misalnya perlindungan
terhadap penyakit infeksi maupun non infeksi, penanganan limbah medis,
penggunaan alat pelindung diri dan lain sebagainya. Selain terhadap pekerja di
fasilitasi medis / klinik maupun rumah sakit.

Keselamatan Kerja pada Unit Kerja SIM RS


Keselamatan kerja pada unit kerja SIM RS berfokus kepada paralatan utam
dan penunjang yang digunakan oleh staf SIM RS selama melaksanakan tugasnya.
Selain dari perangkat teknis, budaya kerja staf SIM RS juga turut mempengaruhi
keselamatan staf tidak hanya dari sisi fisik tapi juga dari sisi psikologis.
Keselamatan kerja ditinjau dari instalasi peralatan kerja.
 Dari segi instalasi peralatan kerja di unit SIM RS, penggunaan dan
peletakan kabel –kabel yang tidak tepat beresiko mencelakakan staf,
misalnya kabel – kabel yang tidak rapid an dibiarkan berserakan begitu
saja
 Pengunaan PC yang teralu lama juga mempengaruhi kesehatan staf dari
sisi penglihatan dan paparan radiasi komputer dalam jangka waktu yang
lama.
Keselamatan kerja ditinjau dari budaya dan perilaku kerja. Budaya dan
perilaku staf SIM RS mempengaruhi keselamatan psikologis staf, pengaturan

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


19
jadwal shift dan jam kerja yang tidak tepat akan mengganggu kenyamanan staf
dalam bekerja.

BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

Pengendalian mutu pada unit SIM RSU Martha Friska Multatuli akan
mengarah pada keakuratan data atau informasi yang ada di dalam sistem informasi
yang terdapat dalam sistem meliputi data pasien, seperti nama, alamat, tempat
tanggal lahir, juga data pegawai rumah sakit juga memiliki data seperti nama, unit
kerja, pangkat serta tagihan pasien, Rekam Medis pembukuan rumah sakit dan
lain-lain.
A. Nilai Informasi
Menurut Burch dan Strater dalam buku mereka Information Systems Theory
and Practice, nilai informasi itu didasrkan atas sepuluh sifat sebagai berikut:
1. Mudahnya dapat diperoleh Sifat ini menunjukkan mudahnya dan
cepatnya dapat diperoleh keluaran informasi, kecepatan memperolehnya
dapat diukur akan tetapi berapa nilainya bagi pemakai informasi sulit
mengukurnya.
2. Sifat luas dan lengkapnya Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi
informasi.
3. Ketelitian Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan
keluaran informasi. Dalam hubungannya dengan volume data yang besar,
maka biasanya terjadi dua jenis kesalahan, yakni kesalahan pencatatan
dan kesalahan perhitungan.
4. Kecocokan Sifat ini menunjukkan betapa baiknya keluaran informasi
dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai. Isi informasi
harus ada hubungannya dengan masalah yag dihadapi. Semua keluaran

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


20
lainnya tidak berguna akan tetapi masalah mempersiapkannya. Sifat ini
sulit mengukurnya.
5. Ketepatan Waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang
lebih pendek, daripada siklus dapat diperolehnya informasi: masukan,
pengolahan, dan pelaporan keluaran kepada para pemakai.
6. Kejelasan Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi, bebas dari
istilah-istilah yang tidak jelas. Membetulkan laporan dapat memakan
biaya yang besar.
7. Keluwesan Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran
informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan akan tetapi juga
dengan lebih dari seorang pengambilan keputusan.
8. Dapat dibuktikan Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai
informasi untuk menguji.
9. Tidak ada prasangka Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya
keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan
yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10. Dapat diukur Sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang dihasilkan
dari sistem informasi formal meskipun kabur angina, desas desus,
dugaan, dan sebagainya sering dianggap sebagai informasi.

B. Mutu Informasi
Informasi berbeda dalam mutunya disebabkan oleh penyimpangan
atau kesalahan. Kesulitan karena penyimpangan dapat ditangani dalam
pengolahan informasi melalui prosedur untuk menemukan dan mengukur
penyimpangan dan menyesuaikannya. Kesulitan karena kesalahan dapat
diatasi dengan:
1. Kontrol intern untuk menemukan kesalahan
2. Pemeriksaan intern dan extern
3. Penambahan batas kepercayaan kepada data

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


21
4. Intruksi pemakai dalam prosedur dan pengukuran agar para pemakai
dapat menilai kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

BAB X
PENUTUP

Pedoman pengorganisasian unit kerja SIM RSU Martha Friska Multatuli


diharapkan dapat memberikan kejelasan peran, fungsi dan kewenangan unit kerja
SIM RS sehingga dapat meningkatkan kinerja dari unit ini. Pedoman ini bukanlah
sesuatu yang permanen, akan tetapi akan berubah mengikuti perubahan peratutan
yang berlaku, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi kebijakan pimpinan
serta kondisi dan situasi lingkungan. Untuk itu pedoman ini harus dievaluasi
secara berkala. Diharapkan pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi unit
terkait dalam melaksankan tugas dan fungsi khususnya dalam penyusunan rencana
kebijakan dan program di lingkungan Rumah Sakit Umum Martha Friska
Multatuli.

Pedoman Pelayanan SIM RS RSU Martha Friska Multatuli


22

Anda mungkin juga menyukai