Anda di halaman 1dari 25

Sistem Informasi

Manajemen Rumah
Sakit
Sebagai calon Administrator Rumah Sakit, menurut anda apakah SIM RS itu Wajib?

A. Ya

B. Tidak
SETIAP RUMAH SAKIT WAJIB MENYELENGGARAKAN SIM RS
(Pasal 3 Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit)

Mengapa Wajib??
Pendahuluan

 Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan


informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal
 Peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah,
akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel.
Manfaat SIMRS
SIM RS meningkatkan dan mendukung
 Kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan, peningkatan
efisiensi, kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional
 Kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan
identifikasi masalah dan kemudahan dalam penyusunan strategi
dalam pelaksanaan manajerial; dan
Manfaat SIMRS
 Budaya kerja, transparansi, koordinasi antar unit, pemahaman sistem
dan pengurangan biaya administrasi dalam pelaksanaan organisasi
Dasar Hukum SIMRS
 UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan BAB 14 Pasal 168 – 169
 Perpres RI No. 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional
 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 46 Tahun 2014 Tentang
Sistem Informasi Kesehatan (terbaru)
 Permenkes RI No. 82 Tahun 2013 Tentang Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit
 Permenkes RI 31 Tahun 2019 Tentang Sistem Informasi Puskesmas
Definisi
 Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah
suatu sistem yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi
secara tepat dan akurat dan merupakan bagian dari Sistem
Informasi Kesehatan.
Pembangunan Sistem Informasi
di Rumah Sakit
 Komputerisasi akan membentuk semua proses bisnis dan hubungan dengan
pelanggan, pemasok, mitra kerja dan pihak internal perusahaan, serta
pengelolaan asset perusahaan, yang meliputi property intelektual,
kompetensi utama, keuangan dan sumber daya manusia (SDM) dilakukan
secara digital
 Komputerisasi menata, memperbaharui, bahkan menciptakan aliran data
yang baru yang lebih efisien, menetapkan prosedur pengolahan data yang
baru secara tepat, sistematis, dan sederhana, menentukan model penyajian
yang informatif dan standar, serta mendistribusikan informasi secara efektif
Pengelolaan Sistem Informasi di
Rumah Sakit
 Rumah Sakit dapat dikategorikan sebagai rumah sakit digital (secara
administratif manajerial), bila empat SI utamanya telah dikelola secara
digital, yaitu :

 Supply Chain Management Systems


 Customer Relationship Management Systems
 Enterprise Systems
 Knowledge Management Systems
Supply Chain Management Systems
 Suatu sistem untuk mengoptimalkan hubungan antara rumah sakit dengan para
pemasok bahan baku.
 Kegiatan perencanan, pemesanan, pasokan bahan baku dan peralatan medis dapat
dikoordinasikan dengan baik dan efisien.
 Dalam hal rantai pasokan ini, rumah sakit perlu mengelola aliran informasi dengan
pemasok, khususnya untuk menjamin tersedianya bahan dan peralatan medis
 SI ini diharapkan dapat menciptakan efisiensi dalam pengelolaan persediaan,
hemat biaya penyimpanan dan mengurangi resiko kerusakan, namun persediaan
bahan dan perlatan medis tetap terjamin
Customer Relationship Management
Systems

 Mengintegrasikan dan memelihara relasi antara rumah sakit dengan


pasien, pengguna jasa kesehatan dan pihak terkait lainnya
 Hal ini dibangun agar dapat menciptakan kenyamanan bagi pihak yang
menggunakan jasa layanan medis dan melakukan Kerjasama baik dalam
hal pemenuhan kebutuhan rs, pengembangan jasa layanan medis dan
penyediaan infrastruktur
Enterprise Systems
 SI berfungsi untuk mengkomputerisasi Enterprise Systems sehingga
dapat mengkoordinasikan proses internal utama dari rumah sakit,
integrasi data dari semua unit.
 Integrasi semua unit yang ada memungkinkan pengelola untuk
mengetahui kondisi objektif rumah sakit secara keseluruhan maupun per
unit melalui laporan manajerial yang dapat disusun setiap saat secara
cepat dan akurat, sehingga pengelola dapat membuat keputusan yang
tepat dan control kualitas
Knowledge Management Systems

 Mendukung pencatatan, penyimpanan, dan penyebaran dari


pengetahuan, dan keahlian
 Dapat mengeksplorasi data transaksi agar menemukan pengetahuan
baru/pola yang dapat dimanfaatkan untuk Menyusun strategi dan
menciprakan program layanan dan sistem yang inovatif.
Unsur dalam SIM RS
 Fisik (Hardware)
 Jaringan,
 Sistem aplikasi (Software)
Keamanan SIM RS
 Keamanan Fisik
 Kebijakan hak akses pada ruang server, dan hak akses user

 Keamanan Jaringan
 Informasi hanya dapat diakses, diubah oleh pihak yang memiliki wewenang.

 Keamanan Aplikasi
 Keamanan aplikasi harus mendukung dan mengimplementasikan protocol
keamanan dalam melakukan transfer data
Rancang Bangun (Desain) Sistem
Informasi Rumah Sakit

 Rancang Bangun Rumah Sakit (SIRS), sangat bergantung kepada jenis


dari rumah sakit tersebut  di Indonesia RS Pemerintah (dikelola
pemerintah pusat maupun daerah, TNI, Polri) dan RS Swasta (dikelola
Yayasan)
Rancang Bangun (Desain) Sistem
Informasi Rumah Sakit
 Pertanyaan untuk penyusunan SIM RS
 Apa fungsi/tugas utama dari rumah sakit? Layanan kesehatan
 Apa objek/sasaran dari fungsi / tugas utama rumah sakit? Pasien/penderita
 Dukungan operasional apa saja yang diperlukan oleh rumah sakit? Tenaga
kerja, keuangan dan sarana/prasarana
 Sistem apa yang dibutuh untuk mengelola rumah sakit tersebut?
Manajemen rumah sakit
Sub Sistem SIM RS
 Subsistem Layanan Kesehatan, yang mengelola kegiatan layanan
kesehatan
 Subsistem Rekam Medis, yang mengelola data pasien
 Subsistem Personalia, yang mengelola data maupun aktivitas tenaga
medis maupun tenaga administrative rumah sakit.
 Subsistem Keuangan, yang mengelola data transaksi keuangan
Sub Sistem SIM RS
 Subsistem sarana/prasarana, yang mengelola sarana dan prasarana
yang ada di dalam rumah sakit, termasuk peralatan medis, persediaan
obat – obatan dan bahan habis pakai lainnya.
 Subsistem Manajemen Rumah Sakit, yang mengelola aktivitas yang
ada di dalam rumah sakit tersebut, termasuk pengelolaan data untuk
perencanaan jangka Panjang, jangka pendek, pengambilan keputusan
dan untuk layanan pihak luar
Pengembangan SIM RS

 Dalam melakukan pengembangan SIMRS, pengembang haruslah


bertumpu dalam 2 hal penting yaitu :
 Kriteria dan kebijakan pengembangan SIMRS

 Sasaran pengembangan SIMRS


Kriteria Penyusunan Spesifikasi SIMRS
 SIRS harus dapat berperan sebagai subsistem dari Sistem Kesehatan Nasional
dalam memberikan informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu.
 SIRS harus mampu mengaitkan dan mengintegrasikan seluruh arus informasi
dalam jajaran Rumah Sakit dalam suatu sistem yang terpadu.
 SIRS dapat menunjang proses pengambilan keputusan dalam proses perencanaan
maupun pengambilan keputusan operasional pada berbagai tingkatan.
 SIRS yang dikembangkan harus dapat meningkatkan daya-guna dan hasil-guna
terhadap usaha-usaha pengembangan sistem informasi rumah sakit yang telah
ada maupun yang sedang dikembangkan
Kriteria Penyusunan Spesifikasi SIMRS
 SIRS yang dikembangkan harus mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap
perubahan dan perkembangan dimasa datang.
 Usaha pengembangan sistem informasi yang menyeluruh dan terpadu dengan
biaya investasi yang tidak sedikit harus diimbangi pula dengan hasil dan manfaat
yang berarti (rate of return) dalam waktu yang relatif singkat.
 SIRS yang dikembangkan harus mampu mengatasi kerugian sedini mungkin.
 Pentahapan pengembangan SIRS harus disesuaikan dengan keadaan masing-
masing subsistem serta sesuai dengan kriteria dan prioritas.
Kriteria Penyusunan Spesifikasi SIMRS
 SIRS yang dikembangkan harus mudah dipergunakan oleh petugas,
bahkan bagi petugas yang awam sekalipun terhadap teknologi komputer
(user friendly).
 SIRS yang dikembangkan sedapat mungkin menekan seminimal mungkin
perubahan, karena keterbatasan kemampuan pengguna SIRS di Indonesia,
untuk melakukan adaptasi dengan sistem yang baru.
 Pengembangan diarahkan pada subsistem yang mempunyai dampak yang
kuat terhadap pengembangan SIRS.
Sasaran Pengembangan SIMRS
 Memiliki aspek pengawasan terpadu, baik yang bersifat pemeriksaan atau
pengawasan (auditable) maupun dalam hal pertanggungjawaban penggunaan
dana (accountable) oleh unit-unit yang ada di lingkungan rumah sakit.
 Terbentuknya sistem pelaporan yang sederhana dan mudah dilaksanakan,
akan tetapi cukup lengkap dan terpadu.
 Terbentuknya suatu sistem informasi yang dapat memberikan dukungan akan
informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu melalui dukungan data yang
bersifat dinamis.

Anda mungkin juga menyukai