Judul Jurnal Jurnal Umum Vol. & Hal. Volume 1, Halaman 1-17 Tahun 2016 Penulis Yuliana Erma Kristanti Tanggal 14 Juli 2013 Reviewer Annisya Putri Sulaeman 48401200014
Tayibnapis, A. Z. (2012) mengemukakan bahwa investasi kepemilikan
asing cukup dominan di Indonesia, khususnya pada sektor strategis. Hal ini sangat menggangu kedaulatan ekonomi dan perwujudan demokrasi ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, Tayibnapis, A. Z. (2012) Abstrak menyimpulkan bahwa liberalisme tidak tepat untuk diterapkan di Indonesia karena basis bangsa Indonesia adalah kekeluargaan dan kolektivisme. Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh rumah sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan. Sistem informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, Pendahuluan akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan system pelayanan kesehatan. Menurut Puspitasari & Nugroho, (2018) Penerapan sistem informasi manajemen rumahsakit (SIMRS) sangat penting untuk mengintegrasikan seluruh informasi yang dihasilkan dalam proses pelayanan. SIMRS dapat mendorong peningkatan efisiensi dan efektivitas pelayanan di rumah sakit seiring dengan kelancaran arus informasi antara penyedia layanan dan pasien. Dalam jangka panjang, penggunaan SIMRS diproyeksikan dapat menghemat biaya dan menghindari pengulangan kegiatan administrative. Pentingnya sistem informasi di rumah sakit diperkuat dengan diberlakukannya Undang- Undang Nomor 44 Tahun 2009 pada pasal 52 ayat 1 menyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS). Sejak tahun 2011, regulasi ini diikuti oleh Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur persyaratan minimal pengelolaan SIMRS dan keharusan bagi SIMRS untuk diintegrasikan dengan Sistem Informasi Kesehatan di tingkat daerah maupun pusat. Peraturan terkait penyelenggaraan sistem informasi yang berlaku antara lain Peraturan Menteri Kesehatan No 1171 Tahun 2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit, Peraturan Menteri Kesehatan No 82 tahun 2013 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit, Peraturan menteri Kesehatan no 92 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Komunikasi Data dalam Sistem Informasi Kesehatan Terintegrasi, dan Peraturan Pemerintah nomor 46 tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan. Seluruh rumah sakit harus menyesuaikan dengan peraturan-peraturan tersebut paling lambat dalam jangka dua tahun setelah diundangkan, sehingga diperlukan pengelolaan sistem informasi untuk dapat memenuhi regulasi yang berlaku. Proses implementasi SIMRS membutuhkan proses yang melibatkan faktor teknis maupun non teknis. Banyak rumah sakit telah melakukan investasi yang cukup besar untuk menerapkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kesulitan atau kegagalan dalam adopsi SIMRS. Kegagalan adopsi sistem informasi mengakibatkan penggunaan sumber daya menjadi tidak efisien dan motivasi untuk menerapkan sistem menurun. 1. Tujuan Umum a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen Kajian Rumah Sakit. Pustaka b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan). 2. Tujuan Khusus a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berbasis pelanggan sesuai standar Rumah Sakit. b. Tersedianya sumber daya manusia baik medis maupun non medis untuk memberikan pelayanan medis dasar, spesialistik, penunjang, dan administratif. c. Tercapainya kriteria RSD Kalisat sebagai organisasi pelayanan kesehatan perorangan yang professional dan berdaya saing tinggi. Metode penelitian
Hasil penelitian
Sistem informasi manajemen (SIM) (management information system)
adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja para : 1. Dokter dan Asisten Dokter Kesimpulan 2. Bidan dan Perawat 3. Staff Administrasi dan Personalia 4. Apoteker 5. Logistik 6. TOP Manajerial Sehingga akan mendapatkan berbagai kemudahan selama mereka menjalankan operasional kerja sehari-hari. 1. Penulis mampu memaparkan dengan baik setiap komponen dalam pembahasan. 2. Penulis memberikan solusi yang jelas dengan mengeluarkan data Kelebihan numerik dan Analisa pembuktian dalam pembahasan dimana terdapat berbagai macam pendapat pro dan kontra mengenai eksistensi kepemilikan asing dalam perekonomian Indonesia. 3. Setiap data dan informasi dipaparkan secara sistematis dan informatif sehingga sangat membantu pembaca dalam memahami isi dan tujuan penulisan jurnal. Kekurangan
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro