Reni Chairunnisah1), Helmina Andriani2), Noor Alamsyah3), Syamsuriansyah4), Rizal Pratama Adi
Putra5)
1
Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, Politeknik Medica Farma Husada Mataram
5
Universitas Qamarul Huda Badaruddin
email: renichairunnisah.fkm@gmail.com1,
adimfh10@gmail.com5
Abstract
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan suatu usaha untuk
menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai kebutuhan guna menunjang
proses fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan keputusan dalam memberikan pelayanan
kesehatan di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penerimaan
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi
NTB berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM). Jenis penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh pegawai RSUD Provinsi NTB pengguna SIMRS yang bekerja pada bagian
front office yang berjumlah 104 orang dan berdasarkan perhitungan menggunakan rumus
Slovin diperoleh sampel sejumlah 51 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah proportional random sampling. Hasil penelitian
menggambarkan bahwa mayoritas responden memiliki perceived ease of use dalam
kategori baik, perceived usefulness sangat baik, attitude toward using dalam kategori baik
dan behavioral intention to use dalam kategori baik.
teknologi informasi yang berlandaskan pada Arsitektur SIMRS paling sedikit terdiri atas
kepercayaan (beliefs), sikap (attitude), minat (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
(intention) dan hubungan perilaku pengguna Indonesia Nomor 82 Tahun 2013):
(User Behavior Relationship). Tujuan model 1. Kegiatan pelayanan utama (front office);
ini adalah untuk dapat menjelaskan faktor- 2. Kegiatan administratif (back office); dan
faktor utama dari perilaku pengguna 3. Komunikasi dan kolaborasi.
teknologi informasi terhadap penerimaan
penggunaan teknologi informasi itu sendiri.
Berdasarkan data dari Bagian
Program dan Informasi Kemenkes RI, dari
2.734 total keseluruhan RS, baru terdapat
1.423 RS yang memiliki SIMRS dan
berfungsi. Sedangkan, 134 diantara sudah
memiliki SIMRS namun tidak berfungsi dan
sebanyak 1.177 RS masih belum memiliki
SIMRS (Kemenkes RI, 2017). Penerapan
SIMRS saat ini belum dapat mendukung Gambar 1. Arsitektur SIMRS
pendataan rekam medis dan pelaporan secara Sumber: Peraturan Menteri Kesehatan Republik
penuh (Daerina dkk, 2018). Penelitian ini Indonesia Nomor 82 Tahun 2013
bertujuan untuk menganalisis penerimaan SIMRS berfungsi sebagai sarana
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit penunjang operasional layanan medis yang
Umum Daerah Provinsi NTB berdasarkan terdiri dari instalasi-instalasi sebagai front
Technology Acceptance Model (TAM). office yang langsung melayani para pelanggan
(pasien) rumah sakit baik administrasi,
2. KAJIAN LITERATUR catatan medik, dan farmasi. SIMRS
digunakan pada back office sebagai sarana
a. Sistem Informasi Manajemen Rumah
penunjang kegiatan administrasi secara
Sakit (SIM RS)
struktural rumah sakit (Bayu dan Izzati,
Sistem Informasi Manajemen Rumah
2013).
Sakit yang selanjutnya disingkat SIMRS
adalah suatu sistem teknologi informasi
b. Technology Acceptance Model (TAM)
komunikasi yang memproses dan
Technology Acceptance Model (TAM)
mengintegrasikan seluruh alur proses
merupakan model yang banyak dimodifikasi
pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk
dan digunakan dalam penelitian penerimaan
jaringan koordinasi, pelaporan dan prosedur
sistem informasi di berbagai bidang. TAM
administrasi untuk memperoleh informasi
mengadaptasi Theory of Reasoned Action
secara tepat dan akurat, dan merupakan
(TRA) oleh Ajzen dan Fishbein Tahun 1980
bagian dari Sistem Informasi Kesehatan
yang dirancang untuk memahami rantai sebab
(Peraturan Menteri Kesehatan Republik
akibat yang menghubungkan variabel
Indonesia Nomor 82 Tahun 2013). Sistem
eksternal dengan penerimaan dari para
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)
pengguna (user) dan penggunaan aktual6.
secara umum dibutuhkan di rumah sakit
TAM juga dapat digunakan untuk melakukan
untuk:
evaluasi pada SIMRS (Supriyati dan Cholil,
1. Penentuan tujuan dan rancangan jangka
2017).
panjang;
Tingkat penerimaan teknologi informasi
2. Forecasting kebutuhan dan penyediaan
(information technology acceptance)
pelayanan;
ditentukan oleh beberapa faktor yaitu persepsi
3. Alokasi sumber daya dan penyediaan
pengguna terhadap kemanfaatan / kegunaan
biaya;
teknologi (perceived usefulness), persepsi
4. Penilaian kinerja dan pengendalian mutu;
pengguna terhadap kemudahan dalam
5. Evaluasi program
menggunakan teknologi (perceived ease of
use), sikap pengguna terhadap penggunaan
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 222
Volume 6. No. 2 – Oktober 2020
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
teknologi (attitude toward using), bahwa faktor sikap (attitude) sebagai salah
kecenderungan perilaku (behavioral satu aspek yang mempengaruhi perilaku
intention), dan pemakaian aktual (actual individual. Sikap seseorang terdiri atas unsure
usage) (Saputra dan Misfariyan, 2017). kognitif/cara pandang (cognitive), afektif
Secara skematik Technology Acceptance (affective), dan komponen-komponen yang
Model (TAM) dapat digambarkan sebagai berkaitan dengan perilaku (behavioral
berikut: components) (Saputra dan Misfariyan, 2017).
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 223
Volume 6. No. 2 – Oktober 2020
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada b. Variabel Perceived Ease of Use
Tabel 1. Perceived ease of use merupakan
Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan persepsi tentang kemudahan penggunaan
Jenis Kelamin sebuah teknologi. Perceived ease of use dalam
No. Jenis Kelamin n % penelitian ini didefinisikan sebagai suatu
1. Laki-laki 19 37 ukuran dimana pengguna SIMRS di RSUD
2. Perempuan 32 63 Provinsi NTB percaya bahwa SIMRS dapat
Total 51 100 dengan mudah dipahami dan digunakan.
Tabel 1 memberikan informasi bahwa Penilaian perceived ease of use dapat dilihat
sebesar 63% responden berjenis kelamin pada Tabel 5.
perempuan. Hasil penelitian tentang
gambaran karakteristik responden
berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 5 Penilaian Responden terhadap Variabel
Tabel 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Perceived Ease of Use
Usia Kategori
No. Kelompok Usia n % No n %
Perceived Ease of Use
1. Remaja akhir (17-25 tahun) 6 12 1. Tidak Baik 0 0
2. Dewasa awal (26-35 tahun) 25 49 2. Kurang Baik 0 0
3. Dewasa akhir (36-45 tahun) 14 27 3. Baik 36 71
4. Lansia awal (46-55 tahun) 5 10 4. Sangat Baik 15 29
5. Lansia akhir (56-65 tahun) 1 2 Total 51 100
Total 51 100 Berdasarkan Tabel 5 dapat dijelaskan
Berdasarkan Tabel 2 diperoleh bahwa sebagian besar responden memiliki
informasi bahwa sebagian besar responden perceived ease of use yang baik dengan
berusia 26-35 tahun (49%). Berdasarkan persentase sebesar 55,5%. Hal ini bermakna
kategori usia menurut Depkes RI (2009), bahwa pengguna SIMRS di RSUD Provinsi
kelompok usia 26-35 tahun merupakan NTB percaya bahwa SIMRS dapat dengan
kelompok usia masa dewasa awal. mudah dipahami dan digunakan.
Hasil penelitian tentang gambaran
karakteristik responden berdasarkan masa c. Variabel Perceived Usefulness
kerja dapat dilihat pada Tabel 3. Perceived Usefulness merupakan
Tabel 3 Karakteristik Responden Berdasarkan suatu ukuran dimana penggunaan SIMRS di
Masa Kerja
RSUD Provinsi NTB dipercaya akan
No. Masa Kerja n %
1. ≤ 5 tahun 40 78
mendatangkan manfaat bagi para
2. > 5 tahun 11 22 penggunanya. Penilaian perceived usefulness
Total 51 100 dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Penilaian Responden terhadap Variabel
Tabel 3 memberikan informasi bahwa
Perceived Usefulness
sebagian besar responden memiliki masa kerja
Kategori
≤ 5 tahun (78%). Hasil penelitian tentang No.
Perceived Usefulness
n %
gambaran karakteristik responden berdasarkan 1. Tidak Baik 0 0
lama penggunaan SIMRS dapat dilihat pada 2. Kurang Baik 0 0
Tabel 4. 3. Baik 25 49
Tabel 4 Karakteristik Responden Berdasarkan 4. Sangat Baik 26 51
Lama Penggunaan SIMRS Total 51 100
No. Lama Penggunaan SIMRS n % Berdasarkan Tabel 6 dapat dijelaskan
1. Lama (> 5 tahun) 18 35 bahwa sebagian besar responden memiliki
2. Baru (≤ 5 tahun) 33 65
perceived usefulness yang sangat baik dengan
Total 51 100
persentase sebesar 51%. Hal ini bermakna
Tabel 4 memberikan informasi bahwa
bahwa responden sangat percaya bahwa
sebagian besar responden telah menggunakan
penggunaan SIMRS di RSUD Provinsi NTB
SIMRS selama ≤ 5 tahun (65%).
akan mendatangkan manfaat bagi
pekerjaannya.
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 224
Volume 6. No. 2 – Oktober 2020
www.lppm-mfh.com ISSN-e: 2541-1128
lppm.politeknikmfh@gmail.com ISSN-p: 2407-8603
Sakit. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. Venkatesh, V dan Davis, FD. 2000. A
17, No.1. Theoretical Extension of the Technology
Saputra, E dan Misfariyan. 2017. Analisis Acceptance Model: Four Longitudinal
Penerimaan Sistem Informasi Field Studies. Management Science, 46
Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (2), 186-204.
Bangkinang Menggunakan Metode
Techology Acceptance Model (TAM).
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim.
Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Kesehatan Politeknik“Medica Farma Husada” Mataram 226
Volume 6. No. 2 – Oktober 2020