Anda di halaman 1dari 11

Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019

ISBN :

Systematic Review: Faktor yang Mempengaruhi Implementasi


Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

Systematic Review: Most Implementing Factor of


Hospital Management Information System (HMIS)

Prita Devy Igiany


Universitas Veteran Bangun Nusantara, Sukoharjo, Jawa Tengah
Email: pritadevyigiany90@gmail.com

ABTRACT
Hospital Management Information System (HMIS) is part of a health information system that
provides relevant information sources throughout the organization to support effective
decision-making and hospital administration. But in practice it turns out there are still many
hospitals that still has not succeeded in implementing HMIS. Case studies that have been
carried out in some hospitals, found that even though the hospital had implemented HMIS for
a long time, the benefits of the stakeholders had not been fully felt. Poor implementation of
HMIS will certainly affect the quality of hospital services, and it will affect service user
satisfaction. This study was conducted to determine important factors that influence the
implementation of HMIS. This systematic review were conducted from 10 international
journals and 10 national journals which uploaded in online media in 2010-2018. This study
concludes that the most influential factor in the implementation of HMIS is people.

Keywords: HMIS, Hospital, Systematic review

ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) adalah bagian dari sistem informasi
kesehatan yang menyediakan sumber informasi secara relevan di seluruh rumah sakit untuk
mendukung pengambilan keputusan yang efektif dan administrasi rumah sakit. Namun dalam
pelaksanaannya ternyata masih banyak rumah sakit yang masih belum berhasil dalam
implementasi SIMRS. Studi kasus yang pernah dilakukan di sebuah rumah sakit, ditemukan
bahwa walaupun rumah sakit tersebut telah menerapkan SIMRS cukup lama, tetapi belum
sepenuhnya dirasakan manfaatnya oleh stakeholder. Implementasi SIMRS yang kurang baik
tentunya akan mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit. Hal tersebut akan mempengaruhi
kepuasan pengguna layanan. Studi ini dilakukan untuk mengetahui faktor penting yang
mempengaruhi implementasi SIMRS. Systematic review dilakukan pada 10 jurnal
internasional dan 10 jurnal nasional yang diunggah di media daring tahun 2010-2018. Faktor
yang paling berpengaruh dalam implementasi SIMRS adalah people (manusia).

Kata kunci: SIMRS, Rumah Sakit, Systematic review

PENDAHULUAN sedemikian rupa sehingga sebuah


Sistem informasiadalah cara-cara organisasi dapat mencapai tujuan yang
untukmengumpulkan, memasukkan, telah ditetapkan (Triandini, et al., 2019).
mengolah, dan menyimpan data, serta Perkembangan teknologi internet saat ini
untukmenyimpan,mengelola, memberikan perubahan besar dalam sistem
mengendalikan, dan melaporkan informasi informasi. Sistem informasi yang dulu
146
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

dilakukan secara konvensional mulai office sebagai sarana penunjang kegiatan


beralih berbasis web karena sifatnya yang administrasi secara struktural rumah sakit.
luas dan memungkinkan semua orang Secara umum manfaat SIMRS adalah
dapat mengakses informasi secara cepat untuk pengendalian mutu pelayanan,
dan mudah dari mana saja, sehingga pengendalian mutu dan penilaian
pemasukan data dapat dilakukan dari mana produktivitas, penyederhanaan pelayanan,
saja dan dapat dikontrol dari satu tempat analisis manfaat dan perkiraan kebutuhan,
sebagai sentral Sistem Informasi penelitian klinis, pendidikan, serta
Manajemen (SIM). SIM merupakan perencanaan dan evaluasi program di
jaringan informasi yang dibutuhkan rumah sakit (Bayu & Muhimmah, 2013).
pimpinan dalam menjalankan tugasnya, Meningkatnyapengetahuan
terutama dalam mengambil keputusan masyarakat akan teknologi juga menuntut
(Saputra & Misfariyan, 2013). pihak rumah sakit akan membuat sistem
Undang-Undang Nomor 44 Tahun informasi yang cepat, tepat dan akurat
2009 tentang Rumah Sakit menyebutkan seperti telah diketahui bahwa pelayanan
bahwa setiap rumah sakit wajib melakukan kesehatan rentan dengan kesalahan apabila
pencatatan dan pelaporan semua kegiatan sistem informasi rumah sakit tersebut tidak
penyelenggaraan rumah sakit dalam dipelihara dengan baik. Pada kenyataanya,
bentuk Sistem Informasi Manajemen kebutuhan untuk mengurangi biaya
Rumah Sakit (SIMRS). Begitunya juga perawatan, meningkatkan kualitas
Peraturan Menteri Kesehatan Republik pelayanan kesehatan, serta pertimbangan
Indonesia Nomor 82 Tahun 2013 yang strategis menjadi dasar kebutuhan rumah
mengatakan adanya peraturan tersebut sakit untuk mengembangkan SIMRS
bertujuan meningkatkan efisiensi, (Hutagalung, 2018). Namun dalam
efektivitas, profesionalisme, kinerja, serta pelaksanaannya ternyata masih banyak
akses dan pelayanan Rumah Sakit semakin rumah sakit yang masih belum berhasil
menegaskan bahwa pelaksanaan SIMRS dalam implementasi SIMRS. Studi kasus
memang sangat penting. yang pernah dilakukan di sebuah rumah
SIMRS adalah suatu sistem teknologi sakit, ditemukan bahwa walaupun rumah
informasi komunikasi yang memproses sakit tersebut telah menerapkan SIMRS
dan mengintegrasikan seluruh alur proses cukup lama, tetapi belum sepenuhnya
pelayanan Rumah Sakit dalam bentuk dirasakan manfaatnya oleh stakeholder
jaringan koordinasi, pelaporan dan (karyawan maupun pasien dan keluarga
prosedur administrasi untuk memperoleh pasien) (Restyandito, 2016). Studi lain
informasi secara tepat dan akurat, dan juga menemukan bahwa implementasi
merupakan bagian dari Sistem Informasi SIMRS yang kurang baik juga akan
Kesehatan (Kemenkes, 2013). SIMRS mempengaruhi kepuasan pengguna
adalah bagian dari sistem informasi layanan, yang tentunya akan
kesehatan yang menyediakan sumber mempengaruhi mutu rumah sakit (Bayu &
informasi secara relevan di seluruh rumah Muhimmah, 2013).
sakit untuk mendukung pengambilan Analisa dan evaluasi SIMRS
keputusan yang efektif dan administrasi merupakan sebuah topik yang sudah sering
rumah sakit. diangkat dalam sebuah penelitian. Namun
SIMRS saat ini berfungsi sebagai banyaknya hasil penelitian yang dihasilkan
sarana penunjang operasional layanan ternyata masih belum dimanfaatkan
medis yang terdiri dari instalasi-instalasi dengan baik oleh pengguna atau
sebagai front office yang langsung pengambil kebijakan. Melihat pentingnya
melayani para pasien rumah sakit baik peran SIMRS dalam menjaga mutu dan
administrasi, catatan medik, dan farmasi. kualitas rumah sakit, maka penelitian ini
Selain itu SIMRS digunakan pada back bermaksud melakukan pengkajian lebih
147
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

dalam tentang faktor yang mempengaruhi ditemukan, dan (viii) melakukan


implementasi SIMRS dengan metode pembahasan tentang hasil temuan dan
systematic review. mengambil kesimpulan akhir (Dhamm &
Haq, 2018).
METODE PENELITIAN Studi literatur yang dilakukan pada
Jenis penelitian ini adalah systematic penelitian ini dibatasi pada faktor yang
review dengan pendekatan meta- mempengaruhi implementasi SIMRS.
aggregation terhadap faktor yang Adapun literatur yang digunakan dalam
mempengaruhi implementasi SIMRS. penelitian ini adalah jurnal dan prosiding
Systematic review merupakan salah satu yang berasal dari beberapa sumber yaitu
metode yang menggunakan review, telaah, EBSCO, Reseach Gate, Directory of Open
evaluasi terstruktur, pengklasifikasian, dan Access Journal, Elsevier, ScienceDirect
pengkategorian dari evidence based- dan SagePub. Prosiding dan jurnal yang
evidence based yang telah dihasilkan digunakan dalam penelitian ini
sebelumnya (Hariyati, 2010). Penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kata
jenis ini akan bermanfaat untuk kunci -Hospital Informatic Management
mendapatkan sebuah kesimpulan dari System, -HIMS evaluation, -
berbagai hasil penelitian yang dapat implementation of HIMS, -factors
membantu stakeholder memperoleh fakta influencing HIMS. Jurnal dan prosiding
yang lebih komprehensif terkait yang digunakan mempunyai desain studi
pertanyaan penelitian (Dhamm & Haq, deskriptif yang dipublikasikan dalam
2018). Pada meta-agregasi topik penelitian rentang tahun 2010-2018. Jurnal yang
dielaborasi menjadi tema-tema tertentu telah terkumpul disaring menggunakan
untuk menghasilkan kerangka analisis kriteria inklusi dengan melihat keseluruhan
(conceptual framework). Kemudian, dalam isi teks. Dari hasil penyaringan yang
tema-tema tertentu tersebut dilakukan dilakukan, diperoleh 20 artikel yang sesuai
pencarian artikel hasil penelitian yang terdiri dari 10 jurnal nasional dan 10 jurnal
relevan dan dibandingkan dan dirangkum internasional.
antar yang satu dengan yang lainnya
(Pertiwi, 2019). HASIL PENELITIAN
Langkah dasar untuk melakukan Hasil kajian analisis faktor yang
systematic review : (i) menetapkan mempengaruhi implementasi SIMRS
pertanyaan penelitian, (ii) menetapkan diperoleh terdapat 23 variabel yang
kriteria inklusi dan eksklusi, (iii) pencarian kemudian dikategorikan dalam 5
literatur secara sistematis, (iv) seleksi komponen yang meliputi: Hardware,
literatur berdasarkan kriteria inklusi dan Software, Procedure, Data, dan People.
eksklusi, (v) mengkaji kualitas dari Variabel yang mempengaruhi
penelitian yang terpilih, (vi) implementasi SIMRS berdasarkan sumber
mengumpulkan data dari hasil penelitian yang diperoleh dapat dilihat dalam tabel 1.
yang terpilih, (vii) meringkas hasil yang

Tabel 1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Implementasi SIMRS


No Penulis Variabel Komponen
1 (Adam, 2016), (Khairani, et al., Ketersediaan infrastruktur Hardware
2013), (Moghadam & Fayaz-
Bakhsh, 2015), (Ismail, et al.,
2010), (Sheykhotayefeh, et al.,
2017)
2 (Adam, 2016), (Meirianti, et al., Kelancaran jaringan internet dan LAN Software
2018), (Khairani, et al., 2013),
148
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

No Penulis Variabel Komponen


(Makalalag, et al., 2017)
3 (Gunawan, 2013), (Hakam, et al., Sistem komputerisasi (software) yang
2017), (Harsono, 2015), digunakan
(Salahudin, et al., 2018),
(Moghadam & Fayaz-Bakhsh,
2015), (Ismail, et al., 2010),
(Sharifi, et al., 2013)
4 (Fattig, 2007) Pemilihan vendor IT
5 (Sari, et al., 2016), (Harsono, Fungsionalitas (Relevansi dengan
2015), (Esfahani, et al., 2018), kebutuhan, kemudahan penggunaan)
(Sheykhotayefeh, et al., 2017),
(Ismail, et al., 2010), (Sharifi, et
al., 2013)
6 (Sari, et al., 2016), (Zakaria & Manfaat yang diperoleh Data
Yusof, 2016), (Esfahani, et al.,
2018)
7 (Esfahani, et al., 2018), (Ismail, Keamanan data
et al., 2010) , (Sharifi, et al.,
2013),
8 (Suyanto, et al., 2015), Kelengkapan SOP Procedures
(Gunawan, 2013), (Hakam, et al.,
2017)
9 (Afonso, et al., 2017), Kebijakan yang berlaku
(Handayani, et al., 2016)
10 (Suyanto, et al., 2015), (Ismail, Tupoksi organisasi terkait SIMRS
et al., 2010)
11 (Hwabamungu, et al., 2017) Strategi pencapaian sistem informasi
12 (Sheykhotayefeh, et al., 2017) Manajemen sistem dan perencanaan
13 (Salahudin, et al., 2018), (Fattig, Organization culture (Tekanan People
2007), (Salahudin, et al., 2018), pekerjaan, kebiasaan kerja, team work)
(Handayani, et al., 2016)
14 (Sari, et al., 2016), (Hakam, et Kepuasan pengguna
al., 2017)
15 (Adam, 2016), (Meirianti, et al., Keterbatasan SDM (Jumlah petugas)
2018), (Afonso, et al., 2017),
(Khairani, et al., 2013),
(Gunawan, 2013)
16 (Adam, 2016), (Harsono, 2015), Kompetensi petugas
(Esfahani, et al., 2018),
(Moghadam & Fayaz-Bakhsh,
2015), (Salahudin, et al., 2018),
(Sharifi, et al., 2013)
17 (Meirianti, et al., 2018) Ketelitian pengguna aplikasi
18 (Zakaria & Yusof, 2016) Sikap paramedis terhadap SIMRS
19 (Sari, et al., 2016), (Harsono, Persepsi petugas terhadap SIMRS
2015), (Handayani, et al., 2016)
20 (Moghadam & Fayaz-Bakhsh, Pelatihan yang diikuti petugas
2015), (Ismail, et al., 2010),
(Fattig, 2007), (Sheykhotayefeh,
et al., 2017)
21 (Khairani, et al., 2013), (Sharifi, Komitmen pimpinan (niat untuk
et al., 2013) berubah)
22 (Khairani, et al., 2013), (Sari, et Dukungan manajerial (controlling,
149
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

No Penulis Variabel Komponen


al., 2016), (Afonso, et al., 2017), leadership, biaya, pengembangan dan
(Handayani, et al., 2016), upgrade sistem)
(Esfahani, et al., 2018), (Fattig,
2007), (Sheykhotayefeh, et al.,
2017), (Moghadam & Fayaz-
Bakhsh, 2015), (Suyanto, et al.,
2015), (Khairani, et al., 2013),
(Sharifi, et al., 2013)
23 (Hwabamungu, et al., 2017) Stakeholder (peran, tanggung jawab,
kompetensi, tindakan, kesepakatan dan
interaksi antar stakeholder)

Komponen hardware yang pelatihan yang diikuti petugas


mempengaruhi implementasi SIMRS, (diungkapkan 4 sumber), komitmen
dalam hal ini diungkapkan oleh 5 sumber pimpinan (niat untuk berubah)
yaitu ketersediaan infrastruktur. (diungkapkan 2 sumber), dukungan
Sedangkan komponen software meliputi manajerial berupa controlling, leadership,
kelancaran jaringan internet dan LAN biaya, pengembangan dan upgrade sistem
(diungkapkan 4 sumber), sistem (diungkapkan 11 sumber) dan stakeholder
komputerisasi (software) yang digunakan (peran, tanggung jawab, kompetensi,
(diungkapkan 7 sumber), pemilihan vendor tindakan, kesepakatan dan interaksi antar
IT (diungkapkan 1 sumber) dan stakeholder) (diungkapkan 1 sumber).
fungsionalitas (relevansi dengan
kebutuhan, kemudahan penggunaan) PEMBAHASAN
(diungkapkan 6 sumber). Komponen data Marimin & Prabowo (2006)
yang mempengaruhi implementasi SIMRS menyederhanakan pemahaman terhadap
terdiri dari manfaat yang diperoleh sistem informasi sebagai komponen-
(diungkapkan 3 sumber) dan keamanan komponen dalam organisasi atau
data (diungkapkan 3 sumber). Selanjutnya perusahaan yang berhubungan dengan
untuk komponen procedures variabel yang proses penciptaan dan pengaliran
mempengaruhi implementasi SIMRS informasi yang akan digunakan oleh satu
antara lain kelengkapan SOP (diungkap 3 atau lebih pemakai (users). Sistem
sumber), kebijakan yang berlaku informasi manajemen menyediakan
(diungkap 1 sumber), tupoksi organisasi informasi yang dibutuhkan users untuk
terkait SIMRS (diungkapkan 1 sumber), mengatur organisasi dan pelayanan yang
strategi pencapaian sistem informasi diberikan secara efisien dan efektif.
(diungkapkan 1 sumber), dan manajemen Menurut Memon, et al. (2014) komponen
sistem dan perencanaan (diungkapkan 1 utama dari sistem informasi manajemen
sumber). Komponen people yang terdiri dari lima komponen meliputi
mempengaruhi implementasi SIMRS yaitu hardware, software, procedures, data dan
Organization culture (tekanan pekerjaan, people.
kebiasaan kerja, team work (diungkapkan Komponen hardware merupakan
4 sumber), kepuasan pengguna bagian perangkat keras sistem informasi,
(diungkapkan 2 sumber), jumlah petugas yang terdiri dari mesin dan media yang
(diungkapkan 5 sumber), kompetensi digunakan untuk melakukan aktivitas
petugas (diungkapkan 6 sumber), ketelitian sistem informasi. Sistem informasi modern
pengguna aplikasi (diungkapkan 1 memiliki perangkat keras berupa komputer
sumber), sikap paramedis terhadap SIMRS (Central Processing Unit/CPU, unit
(diungkapkan 1 sumber), persepsi petugas masukan/keluaran, unit penyimpanan data
terhadap SIMRS (diungkapkan 3 sumber), atau informasi dalam bentuk file, dan
150
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

sebagainya), peralatan penyimpanan data, Kelancaran jaringan internet dan LAN


dan peralatan non komputer tidak dapat dipungkiri menjadi sebuah inti
(Simanungkalit, et al., 2016). Hardware dari berjalannya SIMRS di sebuah rumah
yang mempengaruhi implementasi SIMRS sakit (Adam, 2016). Kerusakan dan
dalam penelitian ini adalah ketersediaan lambatnya jaringan internet menjadi
infrastuktur terutama komputer. Setiap hambatan untuk implementasi SIMRS
membicarakan tentang sistem informasi, sehingga pelayanan terhadap pengguna
maka setiap orang akan terbayang tentang (pasien) juga akan terganggu (Makalalag,
komputer, di mana suatu sistem informasi et al., 2017). Selain itu, perbaikan sistem
pasti akan menggunakan komputer. ataupun maintenance LAN juga ternyata
Ketersediaan komputer yang digunakan menjadi sebuah permasalahan tersendiri
merupakan elemen penting bagi rumah bagi rumah sakit yang sudah menjalankan
sakit untuk menjalankan SIMRS. Unit SIMRS. Dilakukannya maintenance pada
dalam rumah sakit yang merupakan tempat saat jam pelayanan RS mengakibatkan
menjalankan fungsi dari SIMRS antara petugas tidak dapat mengakses data yang
lain manajemen pasien, manajemen klinik, dibutuhkan sehingga pelayanan menjadi
diagnosa dan tindakan medis, manajemen lebih lambat bahkan terganggu (Khairani,
supply, manajemen keuangan, pelayanan et al., 2013). Sistem komputerisasi
pendukung, serta bagian pendidikan dan (software) yang digunakan rumah sakit
penelitian (Vaganova, et al., 2017). dalam menjalankan SIMRS juga menjadi
Banyaknya unit di dalam sebuah rumah alasan kelancaran implementasi SIMRS
sakit tersebut menjadikan pelaksanaan (Hakam, et al., 2017). Sistem yang baik
SIMRS membutuhkan infrastruktur dan tidak mudah eror menjadi kelebihan
terutama komputer yang tidak hanya baik, sebuah software yang tentunya akan
tetapi juga dalam jumlah yang banyak. meningkatkan proses penyediaan data di
Infrastruktur yang memadai dan berfungsi rumah sakit.
dengan baik akan membantu proses Pemilihan vendor IT juga
implementasi SIMRS dengan baik di mempengaruhi proses implementasi
seluruh unit rumah sakit. SIMRS di rumah sakit karena software
Tidak hanya hardware, software yang disediakan berasal dari vendor IT.
merupakan komponen yang harus ada Uprgrade ataupun maintenancesoftware
dalam implementasi SIMRS. Komponen yang akan digunakan dalam implementasi
software merupakan bagian perangkat SIMRS tergantung dari vendor IT yang
lunak sistem informasi meliputi semua dipilih (Fattig, 2007). Selain itu,
prosedur operasi yang diperlukan oleh fungsionalitas dari software juga menjadi
program komputer dan prosedur operasi faktor penting dalam pelaksanaan SIMRS.
yang diperlukan oleh manusia. Sistem Tersedianya sebuah sistem akan menjadi
informasi modern memiliki perangkat tidak efektif apabila tidak digunakan
lunak untuk memerintahkan komputer dengan semestinya karena tidak sesuai
melaksanakan tugas yang harus dengan kebutuhan dari rumah sakit
dilakukannya (Simanungkalit, et al., tersebut. Karena itu penggunaan software
2016). harus mempertimbangkan kebutuhan dari
Dalam penelitian ini, yang termasuk rumah sakit. Kemudahan penggunaan
komponen software yang dapat software juga harus diperhatikan agar
mempengaruhi implementasi SIMRS dapat digunakan oleh semua petugas yang
antara lain kelancaran jaringan internet dan membutuhkan (Ismail, et al., 2010).
LAN, sistem komputerisasi (software) Data merupakan komponen dasar
yang digunakan, pemilihan vendor IT, dan dari informasi yang akan diproses lebih
fungsionalitas (relevansi dengan lanjut untuk menghasilkan informasi
kebutuhan, kemudahan penggunaan). (Simanungkalit, et al., 2016). Dalam
151
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

penelitian ini komponen data yang dapat untuk pemakai, untuk penyiapan masukan,
mempengaruhi implementasi SIMRS dan lain-lain (Simanungkalit, et al., 2016).
adalah manfaat yang dapat diperoleh dan Dalam penelitian ini komponen prosedur
keamaan data. Data yang diolah dan yang terkait antara lain kelengkapan SOP,
disajikan dalam konteks yang berarti dan kebijakan yang berlaku, tupoksi organisasi
bermanfaat untuk menghasilkan informasi. terkait SIMRS, strategi pencapaian sistem
Data yang telah diolah menjadi informasi informasi, serta manajemen sistem dan
kemudian digunakan dalam proses perencanaan. Kelengkapan SOP jelas
pengambilan keputusan, di mana menjadi salah satu faktor yang
keterkaitan di antara ketiganya dikenal menentukan impelentasi SIMRS, karena
dengan siklus informasi (information tanpa SOP maka petugas akan kesulitan
cycle). untuk mengoperasikan program yang
Data diolah menjadi informasi yang digunakan. Petunjuk penggunaan aplikasi
digunakan untuk pengambilan keputusan atau program yang jelas akan membantu
dan berikutnya menghasilkan data baru siapapun petugas yang sedang
yang kemudian ditangkap menjadi membutuhkan data sehingga akan semakin
masukan untuk diolah kembali menjadi meningkatkan keberhasilan implementasi
informasi, dan seterusnya membentuk SIMRS.
suatu siklus. Bermanfaat atau tidaknya Kebijakan yang berlaku di rumah
informasi yang dihasilkan oleh data untuk sakit juga mendukung jalannya SIMRS di
pengguna baik pasien maupun pihak rumah sakit tersebut. Adanya kebijakan
organisasi ternyata mempengaruhi proses yang mengatur tentang penggunaan
implementasi SIMRS. Terkadang petugas SIMRS memberi arahan yang jelas
merasa pekerjaannya sia-sia ketika hasil sehingga seluruh unit yang menjalankan
informasi yang dihasilkan tidak digunakan SIMRS pun mempunyai dasar yang kuat.
oleh pengguna, sehingga mereka tidak Rumah sakit yang mempunyai pembagian
menggunakan program sebagaimana tugas yang jelas dalam tiap-tiap unit juga
mestinya. Sebaliknya beberapa rumah akan membantu memperlancar proses
sakit merasa sangat terbantu dengan implementasi SIMRS. Hal ini karena
adanya SIMRS yang diterapkan sehingga petugas yang bertanggung jawab untuk
mereka mengimplementasikan SIMRS menjalankan SIMRS tidak terbagi
dengan baik. Keamanan data yang waktunya dengan pekerjaan yang lain,
diperlukan juga menjadi salah satu alasan sehingga proses memasukkan data dan
mengapa SIMRS diterapkan di rumah menghasilkan informasi akan semakin
sakit. Sistem yang baik pastinya juga mudah. Strategi pencapaian yang
mempunyai keamanann yang baik ditentukan diawal perencanaan dapat
sehingga informasi yang dihasilkan tidak menjadi sebuah patokan untuk
akan bocor atau disebarluaskan ke pihak menjalankan SIMRS dengan baik. Oleh
yang tidak membutuhkan atau tidak karena itu, manajemen sistem dan
bertanggung jawab. perencanaan juga tentu akan menjadi
Komponen keempat yang faktor penting dalam implementasi
mempengaruhi implementasi SIMRS yaitu SIMRS.
prosedure. Prosedur merupakan bagian Salah satu perangkat yang paling
yang berisikan dokumentasi prosedur atau penting dari sistem informasi adalah
proses-proses yang terjadi dalam sistem. manusia sebagai pengelola informasi. Oleh
Prosedur dapat berupa buku-buku karena itu, hubungan antara sistem
penuntun operasional (instruksi), antara informasi dengan pengelolanya sangat
lain prosedur sistem pengendalian intern erat. Pengelola sistem informasi
atau buku penuntun teknis, seperti buku terorganisasi dalam suatu struktur
manual menjalankan program komputer manajemen. Dalam penelitian ini,
152
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

komponen people menjadi komponen yang penting untuk kelancaran implementasi


memiliki paling banyak faktor yang SIMRS. Kekurangan jumlah petugas
berperan dalam implementasi SIMRS, menjadi hambatan tersendiri bagi rumah
antara lain organization culture, kepuasan sakit sehingga proses penyediaan data
pengguna, jumlah petugas, kompetensi menjadi lambat dan dapat mengganggu
petugas, ketelitian pengguna aplikasi, kegiatan pelayanan yang lain. Kompetensi
sikap paramedic terhadap SIMRS, persepsi petugas juga merupakan hal yang tidak
petugas terhadap SIMRS, pelatihan yang kalah penting dengan jumlah petugas
diikuti petugas, komitmen pimpinan, (Salahudin, et al., 2018). Petugas yang
dukungan manajerial, dan stakeholder. benar-benar berkompeten di bidang
Organization culture dalam SIMRS terkadang sulit ditemukan di
penelitian ini berupa tekanan pekerjaan, sebuah rumah sakit sehingga ada yang
kebiasaan kerja dan team work. Tekanan tidak mempunyai keahlian untuk
pekerjaan yang dimiliki oleh petugas menjalankan sistem namun terpaksa
menjadi hal yang mempengaruhi dipindah ke unit yang menjalankan sistem
implementasi SIMRS karena tumpukan SIMRS. Pengetahuan petugas tentang
pekerjaan yang dimiliki petugas dapat sistem sangat penting dalam implementasi
menyebabkan petugas kurang optimal SIMRS, karena jika petugas yang
dalam menjalankan SIMRS. Kebiasaan mengerjakan tidak memahami aplikasi,
kerja petugas juga menjadi salah satu dapat mengakibatkan kesalahan dalam
faktor yang dipertimbangkan karena penyediaan data. Begitu juga jika petugas
beberapa petugas merasa lebih nyaman tidak teliti dalam memasukkan data.
dengan sistem manual karena sudah Karena itu kompetensi dan ketelitian
menjadi kebiasaan bagi mereka untuk petugas menjadi hal yang penting dalam
mengerjakan pekerjaan mereka secara menjalankan program SIMRS (Meirianti,
manual daripada menggunakan sistem et al., 2018).
yang baru. Selain itu team work juga Sikap paramedis terhadap SIMRS
merupakan variabel dalam organization juga menjadi faktor yang mempengaruhi
culture yang mempengaruhi pelaksanaan implementasi SIMRS di rumah sakit.
SIMRS. Team work yang baik didalam Begitu juga persepsi terhadap SIMRS.
sebuah rumah sakit tentunya akan sangat Sikap dan persepsi yang negatif terhadap
membantu mereka dalam pelaksanaan SIMRS akan menghambat
mengimplementasikan SIMRS dengan implementasi SIMRS, sebaliknya sikap
optimal sehingga dapat memberikan dan persepsi yang positif akan mendorong
pelayanan dan menghasilkan informasi petugas melakukan pekerjaan dengan
yang akurat. Informasi yang akurat erat menggunakan program yang disediakan
kaitannya dengan kepuasan pengguna untuk mendukung implementasi SIMRS.
(baik dari internal maupun eksteral rumah Banyaknya petugas yang masih belum
sakit) (Hakam, et al., 2017). Adanya paham dengan penggunaan aplikasi dan
feedback dari pengguna informasi juga program SIMRS dapat di atasi dengan
ternyata dapat menjadi pemicu adanya pelatihan untuk pelaksanaan
implementasi SIMRS (Sari, et al., 2016). SIMRS. Dengan diberikannya pelatihan,
Hal ini dapat terjadi karena petugas merasa maka petugas akan menguasai program
pekerjaan yang telah dilakukan memang dan dapat mengimplementasikan sesuai
berguna dan dibutuhkan oleh pengguna. dengan kompetensinya. Diadakannya
Implementasi SIMRS memang tidak akan pelatihan untuk petugas SIMRS
lepas dari SDM di rumah sakit terutama membutuhkan adanya anggaran dan
petugas yang berhubungan dengan bidang perencanaan dari pihak rumah sakit,
SIMRS. Jumlah petugas yang ada di karena itu komitmen pimpinan dalam
sebuah rumah sakit merupakan faktor menjalankan SIMRS sangat penting.
153
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

Pimpinan yang berkomitmen ingin rumah sakit perlu memperhatikan


mengubah pola kerja dari sistem manual komponen tersebut sebelum
dengan mengaplikasikan SIMRS tentu mengimplementasikan SIMRS. Hal ini
akan mendukung perubahan dengan karena banyak sekali variabel yang
memberikan pelatihan kepada petugas terdapat dalam komponen people sehingga
yang bekerja menggunakan program jika seluruh variabel dapat terkontrol maka
SIMRS. Selain itu, dukungan manajerial implementasi SIMRS juga pasti akan
juga menjadi faktor penting dalam efektif sehingga kualitas yang dihasilkan
implementasi SIMRS karena semua SIMRS dirumah sakit tersebut akan
program yang berlaku berasal dari pihak optimal.
manajerial, begitu juga dengan stakeholder
yang bertanggung jawab dengan DAFTAR PUSTAKA
kelangsungan pelayanan rumah sakit. Adam, A., 2016. Sistem Informasi
Dukungan manajerial selain biaya, Manajemen Rumah Sakit Dalam
dapat berupa controlling pelaksanaan Peningkatan Mutu Pelayanan di
SIMRS, leadership yang baik, dan juga Rumah Sakit Umum Daerah
memperhatikan sistem dengan melakukan Pangkep (Studi Kualitatif di Rumah
pengembangan dan upgrade sistem yang Sakit Umum Daerah Pangkep).
digunakan. Sedangkan stakeholder yang Media Komunitas Kesehatan FKM
bertanggung jawab pasti akan mengambil UPRI Makassar , 3(2).
peran dalam implementasi program. Afonso, M., Wulandari, D. A. & Ronald,
Kelompok yang menjadi stakeholder tentu 2017. Analisis Implementasi Sistem
mempunyai kesepakatan dan peraturan Informasi Manajemen Rumah Sakit
yang harus diikuti ketika menjalin Di Rumah Sakit Tk Iii 04.06.03
kerjasama. Kesepakatan dan peraturan Dr.R.Soetarto Yogyakarta. JURNAL
yang ada menjadi salah satu faktor dalam KESEHATAN MASYARAKAT, 10(1).
melaksanakan SIMRS apakah mendukung Bayu, A. & Muhimmah, I., 2013. Evaluasi
atau tidak. Selain itu kompetensi yang Faktor-Faktor Kesuksesan
dimiliki oleh masing-masing stakeholder Implementasi Sistem Informasi
menjadikan tindakan antar stakeholder manajemen Rumah Sakit di PKU
juga berbeda-beda sehingga berpengaruh Muhammadiyah Sruweng dengan
terhadap pengambilan keputusan untuk Menggunakan Metode Hot-Fit.
implementasi SIMRS. Yogyakarta, Seminar Nasional
Informatika Medis (SNIMed) IV
SIMPULAN DAN SARAN Magister Teknik Informatika,
Simpulan Fakultas Teknologi Industri,
Faktor yang mempengaruhi Universitas Islam Indonesia.
implementasi SIMRS dikelompokkan Dhamm, I. K. & Haq, R. U., 2018. How to
menjadi 5 komponen dasar, yaitu Write Systematic review or
hardware, software, data, procedure, dan Metaanalysis. Indian Journal of
people. Dari penelitian ini, terlihat bahwa Orthopeadic, 52(6), pp. 575-577.
komponen people mempunyai peran yang Esfahani, A. et al., 2018. An evaluation
paling penting dalam mempengaruhi model for the implementation of
sebuah rumah sakit untuk hospital information system in public
mengimplementasikan SIMRS. hospitals using multi-criteria-
decision-making (MCDM)
Saran approaches. International Journal of
Berdasarkan hasil penelitian bahwa Engineering & Technology, 7(1), pp.
komponen people (manusia) merupakan 1-18.
komponen paling berpengaruh maka
154
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

Fattig, M., 2007. Implementing a Hospital Ismail, A. et al., 2010. The


Information System: Lessons Implementation Of Hospital
Learned. LABMEDICINE, 38(5). Information System (HIS) In
Gunawan, I., 2013. Evaluasi Sistem Tertiary Hospitals In Malaysia: A
Informasi Manajemen Rumah Sakit Qualitative Study. Malaysian
(SIMRS) RSUD Brebes Dalam Journal of Public Health Medicine,
Kesiapan Penerapan Sistem 10(2).
Informasi Rumah Sakit (SIRS) Kemenkes, 2013. Peraturan Menteri
Online Kemenkes RI Tahun 2013. Kesehatan Republik Indonesia
Jurnal Rekam Medis, 83(6). Nomor 82 Tahun 2013 Tentang
Hakam, F., Nugroho, E. & Meliala, A., Sistem Informasi Manajemen Rumah
2017. Analisis Sistem Dan Sakit. Indonesia, Patent No. 82.
Teknologi Informasi Sebagai Khairani, T., Susilo, H. & Riyadi, 2013.
Acauan Dalam Perancangan Implementasi Sistem Informasi
Rencana Strategis Sistem Informasi Administrasi Rumah Sakit Berbasis
Dan Teknologi Informasi Komputer Untuk Meningkatkan
(RENSTRA SI/TI) Di Rumah Sakit Kinerja Karyawan. Jurnal
Islam Yogyakarta PDHI. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB, 6(2).
Sistem Informasi (JSI), 9(1). Khasanah, F., Mualim, K. & Dibyo, P.,
Handayani, P., Hidayanto, A., 2018. Evaluasi Program Imunisasi
Ayuningtyas, D. & Budi, I., 2016. pada Sarana dan Prasarana di
Hospital Information System Kabupaten Temanggung.
Institutionalization Processes in Yogyakarta, UGM Public Health
Indonesian Public, Government- Symposium.
owned and Privately Owned Makalalag, D., Agushybana, F. &
Hospitals. International Journal of Mawarni, A., 2017. Evaluasi Sistem
Medical Informatics, Volume 95. Informasi Pelayanan Rekam Medis
Hariyati, T. S., 2010. Mengenal Systematic di RSJ Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang
review Theory dan Studi Kasus. Provinsi Sulawesi Utara dengan
Jurnal Kepeerawatan Indonesia, Pendekatan Hot Fit Model. Jurnal
13(2). Manajemen Kesehatan Indonesia ,
Harsono, A., 2015. Analisis Implementasi 5(2).
Sistem Informasi Manajemen Meirianti, W., Palu, B. & Samsualam,
Rumah Sakit Umum Daerah (SIM- 2018. Kualitas Informasi pada
RSUD) Terintegrasi Di Provinsi Sistem Informasi Manajemen dalam
Kalimantan Barat. EKSPLORA Pelayanan Jaminan Kesehatan.
INFORMATIKA , 5(1). Window of Health : Jurnal
Hutagalung, D. D., 2018. Evaluasi Kinerja Kesehatan, 1(3).
Sistem Informasi Pasien Rawat Jalan Moghadam, M. A. A. & Fayaz-Bakhsh,
Klinik Yasa Husada Menggunakan A., 2015. Hospital Information
Pieces Framework. Jurnal Teknologi System Utilization in Iran: a
Informasi ESIT, XII(01). Qualitative Study. ACTA MEDICA
Hwabamungu, B., Brown, I. & Williams, IRANICA, 52(11).
Q., 2017. Stakeholder Influence In Pertiwi, J., 2019. Systematic review:
Public Sector Information Systems Faktor Yang Mempengaruhi Akurasi
Strategy Implementation—The Case Koding Diagnosis di Rumah Sakit.
Of Public Hospitals In South Africa. Surakarta, Universitas Duta Bangsa.
International Journal of Medical Pratiwi, R. S., 2019. GATRAcom. [Online]
Informatics, Volume 109, pp. 39-48. Available at: www.gatra.com
[Accessed 20 Agustus 2019].
155
Seminar Nasional INAHCO (Indonesian Anemia & Health Conference) 2019
ISBN :

Restyandito, 2016. Tantangan Triandini, E. et al., 2019. Metode


Pengimplementasian Sistem Systematic Literature Review untuk
Informasi Manajemen Rumah Sakit Identifikasi Platform dan Metode
(Sebuah Perspektif Sumber Daya Pengembangan Sistem Informasi di
Manusia). Yogyakarta, Fakultas Indonesia. Indonesian Journal of
Teknologi Informasi Universitas Information Systems (IJIS), 1(2).
Kristen Duta Wacana. Vaganova, E., Ishchuk, T., Zemtsov, A. &
Salahudin, L. et al., 2018. Sociotechnical Zhdanov, D., 2017. Health
factors influencing unsafe use of Information Systems: Background
hospital information systems: A and Trends of Development
qualitative study in Malaysian Worldwide and in Russia
government hospitals. Health (Proceedings of the 10th
Informatics Journal, p. 1 –15 . International Joint Conference on
Saputra, E. & Misfariyan, 2013. Analisis Biomedical Engineering Systems and
Penerimaan Sistem Informasi Technologies). Porto, Scitepress.
Manajemen Rumah Sakit Umum Zakaria, N. & Yusof, S. A. M., 2016.
Daerah Bangkinang Menggunakan Understanding Technology and
Metode Technology Acceptance People Issues in Hospital
Model (TAM). Jurnal Sains dan Information System (HIS) Adoption
Teknologi Industri, 10(2), pp. 229- : Case Study of a Tertiary Hospital
235. in Malaysia. Journal of INfection
Sari, M. M., Sanjaya, G. Y. S. & Meliala, and Public Health, Volume 9, pp.
A., 2016. Evaluasi Sistem Informasi 774-780
Manajemen Rumah Sakit (Simrs)
Dengan Kerangka Hot - Fit.
Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Sharifi, M. et al., 2013. E-Health
Implementation Challenges in
Iranian Medical Centers: A
Qualitative Study in Iran.
Telemedicine and e-Health, 19(2).
Sheykhotayefeh, M. et al., 2017. Hospital
Information Systems
Implementation: An Evaluation of
Critical Success Factors in Northeast
of Iran. Global Journal of Health
Science, 9(2).
Simanungkalit, J. H. U. P., Supardi, S.,
Bayu, Y. & Sidik, 2016. Konsep
Dasar Sistem Informasi. In: Sistem
Informasi Kepegawaian. Jakarta:
Universitas Terbuka, pp. 1-40.
Suyanto, Taufiq, H. & Indiati, 2015.
Faktor Penghambat Implementasi
Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit di RSUD Blambangan
Banyuwangi. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, 28(2).

156

Anda mungkin juga menyukai