Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 3, No. 9, September 2019, hlm. 8523-8530 http://j-ptiik.ub.ac.id

Evaluasi Penerimaan Pengguna Sistem Informasi Kesehatan Pada


Poliklinik Universitas Brawijaya Menggunakan Model Unified Theory of
Acceptance and Use of Technology (UTAUT)
Vikry Aghnas Saharja1, Satrio Hadi Wijoyo2, Admaja Dwi Herlambang3

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1vikrysaharja@gmail.com, 2satriohadi@ub.ac.id, 3herlambang@ub.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerimaan pengguna sistem informasi
kesehatan pada Poliklinik Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model
Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Penilitian ini dilakukan dengan
menyebar kuesioner menggunakan sebanyak 34 data responden dengan menggunakan purposive
sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner pada pengguna sistem informasi
kesehatan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis
deskriptif pada variabel performance expectancy masuk dalam kategori sangat tinggi (89,7%), effort
expectancy masuk dalam kategori sangat tinggi (86,9%), social influence masuk dalam kategori tinggi
(78,97%), sedangkan facilitating condition masuk dalam kategori sangat tinggi(80,29%). Berdasarkan
nilai yang di dapat variabel social influence dan Facilitating conditions menjadi prioritas untuk
diberikan rekomendasi perbaikan.
Kata kunci: Evaluasi, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology, Sistem informasi
kesehatan, Penerimaan sistem informasi.
Abstract
This research aims to determine the level of acceptance users of health information systems at the UB
Polyclinic. This research was conducted using the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology
(UTAUT) model. This research was conducted by distributing questionnaires using 34 respondents' data
using purposive sampling. Data collection is done by distributing questionnaires to users of health
information systems. Furthermore, the data were analyzed using descriptive statistical analysis. The
results of the descriptive analysis on the performance expectancy variables are in the very high category
(89.7%), effort expectancy is in the very high category (86.9%), social influences fall into the high
category (78.97%), while facilitating conditions enter in the very high category (80.29%). Based on the
values obtained by the social influence variable and Facilitating conditions, it is a priority to be given
recommendations for improvement.
Keywords: Evaluation, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology, Health Information
system, information system acceptance.

oleh non profit salah satunya yaitu poliklinik


1. PENDAHULUAN yang juga disebut dengan Sistem Informasi
Kesehatan. Sistem informasi kesehatan
Sistem informasi merupakan suatu sistem di
berfungsi mengelola dan mengatur informasi
dalam sebuah organisasi yang menyatukan
yang dibutuhkan oleh pegawai kesehatan atau
kebutuhan pengerjaan transaksi yang
medis untuk membantu dan meningkatkan
mendukung fungsi aktivitas organisasi yang
kinerja mereka. Sistem ini harus direncanakan
bersifat administratif dengan kegiatan strategi
dan diterapkan sesuai dengan kepentingan
dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan
Poliklinik sehingga dapat membantu
kepada pihak luar tertentu dengan laporan-
meningkatkan efisiensi dan efektivitas,
laporan yang diperlukan. Sistem informasi selain
komunikasi, kooperasi, dan kapabilitas
digunakan oleh organisasi profit juga digunakan

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 8523
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8524

organisasi. Kesuksesan penerapan Sistem unit gawat darurat, unit rontgen, laboratorium,
informasi kesehatan bergantung pada pengguna, bangsat gunung jati, bangsal bawono jati, high
dukungan organisasi dan kapasitas teknologi care unit (HCU), kamar operasi, apotek, kasir,
sistem informasi kesehatan itu sendiri. keuangan, accounting dan rekam medis.
Bersama berkembangnya teknologi saat ini Pengambilan sample dilakukan dengan cara
Universitas Brawijaya telah menerapkan sistem nonprobality sampling dengan teknik purposive
informasi kesehatan pada bagian poliklinik yang sampling yaitu pengambilan sampel dengan
dapat diakses di klinik.ub.ac.id menyediakan mempertimbangkan kriteria tertentu. Dalam hal
pelayanan data pasien, keuangan, farmasi dan ini kriteria tersebut adalah seseoramg yang
lain sebagainya. Bersamaan dengan diberikantanggung jawab oleh pihak rumah sakit
diterapkannya Sistem Informasi kesehatan pada Jati Husada Karanganyar untuk menggunakan
poliklinik UB, maka salah satu faktor yang saat sistem informasi. Faizatul melakukan penelitian
ini memegang andil penting dalam keberhasilan dengan judul “Analisis Tingkat Penerimaan
penerapan dan penggunaan teknologi informasi Sistem E-learning Menggunakan Blog Gratis
adalah aspek pengguna. Fase kesiapan pengguna Sebagai Alternatif Media Pembelajaran Pada
untuk menerima teknologi informasi Guru”. Penelitian ini memakai pendekatan
mempunyai dampak besar dalam menentukan kuantitatif dengan metode survey. Untuk
sukses atau tidaknya implementasi teknologi memperoleh hasil penelitian diperlukan sebuah
tersebut. instrumen penelitian. Dalam hal ini, kuesioner
Teknologi informasi dapat gagal diterapkan merupakan instrumen yang digunakan dalam
bukan lagi karena masalah teknis, melainkan penelitian ini. Angket yang digunakan telah
dari sisi pengguna yang menolak atau tidak mau dilakukan proses validasi dan reliabilitas terlebih
menggunakannya (Hartono, 2007). Pada dahulu. Berikutnya intrumen yang telah tersusun
masalah ini pegawai poliklinik menjelaskan dan tervalidasi diberikan kepada para guru SMK
pada penerapan sistem informasi manajemen ini di Kota Malang, Angket dibagikan kepada
masih sering terjadi kesalahan seperti pada sebanyak 61 guru di Kota Malang. Bersumber
layanan registrasi dan kasir , Pada layanan ini pada kuesioner yang disebarkan maka data
sering terjadi duplikasi data dan ketidakakuratan tersebut kemudian diolah dan dianalisis
data pasien . menggunakan rumus deskriptif presentase.
Riset ini termotivasi untuk menganalisis
penerimaan dari sistem informasi kesehatan 2. METODOLOGI
pada Poliklinik Universitas Brawijaya dengan
menggunakan Unified Theory of Acceptance and Penelitian ini dilakukan dengan
Use of Technology (UTAUT) yang digagas oleh menggunakan model Unified Theory of
Venkatesh, et al. (2003). UTAUT adalah model Aceptance and Use of Tehnology (UTAUT)
penerimaan pengguna teknologi yang yang bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh
merupakan gabungan dari delapan model mana penerimaan sistem informasi kesehatan
pendahulunya yaitu TRA, TAM, MM, TPB, C- poliklinik Universitas brawijaya
TAM-TPB, MPCU, IDT, dan SCT. Dengan Model Unified Theory of Acceptance and
model UTAUT dapat diketahui faktor-faktor Use of Technlogy (UTAUT) bertujuan untuk
yang mempengaruhi niat perilaku menggunakan menjelaskan maksud pengguna untuk
teknologi dan memprediksi kemungkinan menggunakan sistem informasi dan perilaku
penggunaannya. Menurut Heliawaty (2013) penggunaan berikutnya. Teori ini berpendapat
pada penelitiannya metode UTAUT merupakan bahwa empat faktor kunci (performance
metode yang paling baik digunakan dalam studi expectancy, effort expectancy, social influence,
kasusnya sebab metode UTAUT mampu facilitating conditions) adalah penentu langsung
mengukur sebanyak 70,7 % dari aspek-aspek niat penggunaan (behavioural intention) dan (use
yang dapat digunakan untuk menilai kesuksesan behaviour) perilaku . Selain itu, terdapat empat
penerapan sebuah sistem dan metode TAM moderator kunci untuk metode UTAUT ini yaitu
hanya mampu mengukur sebanyak 62,1 %. gender, age, experience, and voluntariness of
Rohmadi (2017) melakukan penelitian survey use. Performance expectancy, effort expectancy,
research dengan pendekatan cross sectional. social influence dan facilitating conditions
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jati berhubungan dengan behavioral intention.
Husada Karanganyar yang melibatkan 13 (tiga Ekspektasi kinerja atau performance expectancy
belas) unit rumah sakit yaitu: unit pendaftaran, (PE) merupakan tingkat keyakinan seseorang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8525

bahwa dengan menggunakan sistem tersebut sinkron. Field (2009) mengatakan dalam pilot
dapat membantu meningkatkan aspek performa studi dilakukan dua tahap uji . Uji validitas dan
kerja. Ekspektasi usaha atau effort expectancy uji reliabilitas untuk mengetahui apakah
(EE) adalah tingkat kemudahan terkait dengan instrument penelitian dapat merepresentasikan
penggunaan sistem. Pengaruh sosial atau social konsistensi dalam berbagai situasi.
influence (SI) didefinisikan sebagai tingkat Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
individu mengartikan bahwa orang-orang pengguna sistem informasi kesehatan poliklinik.
penting di sekitarnya percaya dia harus Sampel yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan sistem tersebut. Kondisi fasilitas berjumlah 34 orang yang merupakan pengguna
atau facilitating conditions (FC) diartikan yang berhubungan langsung dengan pasien. Di
sebagai tingkat di mana seseorang percaya dalamnya terdapat pegawai Poliklinik UB yang
bahwa prasarana organisasi dan teknis ada untuk bekerja sebagai dokter, perawat, bagian farmasi,
membantu penggunaan sistem. Alur penelitian pendaftaran dan kasir yang kesehariannya
dapat dilihat pada Gambar 1. bekerja menggunakan sistem informasi
kesehatan. Dikarenakan jumlah populasi yang
terbatas dalam penelitian ini pilot study dan
pengumpulan data dilakukan pada responden
yang sama.
Pengambilan data dilakukan pada tahun
2018 dengan cara menyebarkan kuesioner.
Kuesioner dibagikan menggunakan media cetak
yang diharapkan lebih tepat sasaran. Dengan
diberikannya kuesioner responden dapat mengisi
jawaban sesuai pikiran tanpa terbebani dengan
adanya interviewer.
Pada bagiam ini peneliti melakukan
pengolahan data dari proses pengumpulan data
yang terkumpul dari pengumpulan data dengan
tujuan menyajikan data yang diperoleh dengan
baik Rohmadi (2017). Setiap indikator yang
diberi kode untuk mempermudah langkah
selanjutnya
Hasil penelitian dideskripsikan dengan
menggunakan analisis statistik deskriptif . Untuk
mendeskripsikan hasil penelitian dilakukan
penggambaran objek penelitian yang terdiri dari
demografi responden, dan distribusi item
masing-masing variabel. Data yang telah
dikumpulkan melalui kuesioner selanjutnya
ditabulasikan untuk dipaparkan Prasarry disitasi
dalam Lestari (2016). Statitiska yang dilakukan
dinyatakan dalam dua hal , yaitu pemusatan data
Gambar 1 Alur Penelitian dan penyebaran data :
Pemusatan data dilakukan untuk
mendefinisikan ukuran numerik pada data yang
Tahap penyusunan kuesnioner ini diperoleh. Selain disaijkan dengan tabel dan
dilakukan untuk menetapkan indikator-indikator gambar , data juga dapat disajikan dalam bentuk
setiap variabel Unified Theory of Aceptance and statistic. Terdapat tiga teknik statistik yang
Use of Tecnology (UTAUT). Indikator tersebut digunakan yaitu mean, modus, dan median. (1)
disesuaikan dengan objek penelitian, sehingga Mean adalah teknik penjelasan kelompok yang
dapat dihasilkan pernyataan-pernyataan yang didasarkan atas nilai dari rata-rata data diperoleh
sesuai (2) Modus adalah metode penjelasan yang
Pilot studi adalah bentuk kecil dari didasarkan dari nilai yang paling sering keluar
penelitian yang berguna untuk menguji apakah atau digunakan dalam data yang didapatkan (3)
metode yang digunakan pada penelitian telah Median merupakan metode penjelasan yang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8526

didasarkan dari nilai tengah data yang PE→BI 0,60


didatapkan dan telah disusun berurutan mulai EE→BI 0,56
data terkecil hingga data terbesar.
Tingkat variasi data yang terjadi pada suatu SI→BI 0,28
kelompok dapat dijelaskan dengan FC→BI 0,32
mendeskripsikan penyebaran data. Untuk
mengetahui penyebaran data dilakukan dengan
Uji normalitas adalah sebuah tes yang
melihat varians dan standar deviasi dari
dilakukan untuk mengetahui apakah data
kelompok data. (1) Varians adalah teknik
tersebar secara normal atau tidak. Pada
statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan
penelitian ini uji normalitas dilakukan dengan uji
keseragaman jenis dari sebuah kelompok. (2)
Shapiro-Wilk karena data dari responden yang
Simpangan baku atau standar deviasi adalah akar
dimiliki kurang dari 50. Keputusan dalam
dari varians yang menggambarkan tahapan
menentukan data apakah data normal dapat
variansi dari kumpulan data atau tingkatan
dilihat ketika nilai dari sig. bernilai diatas 0,05
standar dari rata-rata dari data tersebut.
dan jika data bernilai dibawah 0,05 maka data
tidak terdistribusi secara normal
3. HASIL
Tabel 1 Uji Linearitas Tabel 4 Analisis Performance expectancy
Hubungan Linearitas Mean Std.
PE→BI 0,00 Indikator Nilai % Dev. Varian

EE→BI 0,14 PE01 4,59 91,76 0,50 0,25


SI→BI 0,41 PE02 4,44 88,82 0,50 0,25
PE03 4,35 87,06 0,48 0,23
FC→BI 0,00
PE04 4,56 91,18 0,50 0,25
Total 89,70 Sangat tinggi
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui
apakah variabel-variabel penelitian yang Pada Variabel Performance expectancy
digunakan secara signifikan mempunyai Mean tertinggi dimiliki oleh indikator PE01
hubungan linear atau tidak. Pengujian ini dengan nilai 4,09 sedangkan mean terendah
biasanya digunakan untuk prasyarat dalam dimiliki oleh PE03 dengan nilai 4,35. Varian
menganalisis korelasi atau regresi linear Gendro terendah dimiliki oleh PE03 dengan nilai 0,23.
(2011). Dapat dilihat pada tabel terdapat tiga Nilai mean dari variabel PE termasuk kedalam
variabel yang tidak memenuhi standar kategori sangat tinggi.
signifikansi disi dapat diartikan bahwa hubungan
dari kedua variabel tidak sejajar. Tabel 5 Analisis Effort Expectancy
Mean Std.
Tabel 2 Uji Homogenitas Indikator Nilai % Dev. Varian
Hubungan Sig
PE→BI 0,45 EE01 4,29 85,88 0,46 0,21
EE02 4,32 86,47 0,53 0,28
EE→BI 0,32 EE03 4,44 88,82 0,25 0,25
SI→BI 0,32 EE04 4,32 86,47 0,22 0,22
Total 89,70 Sangat tinggi
FC→BI 0,30
Pada variabel effort expectancy mean
UJi Homogenitas adalah pengujian untuk tertinggi dimiliki oleh EE03 dengan nilai 4,44
memperlihatkan apakah data yang diperoleh dari sedangkan mean terendah dimiliki oleh EE01
popilasi memiliki varians yang homogen atau dengan nilai 4,29. EE02 memiliki nilai varian
tidak . dapat dilihat pada tabel. bahwa data tertinggi dengan 0,28 sedangkan varian terendah
memiliki nilai signifikasi 0,30 maka dapat dimiliki oleh EE01 dengan nilai 0,21. Nilai rata-
dikatakan bahwa seluruh data homogen. rata dari variabel EE termasuk kedalam
golongan sagat tinggi.
Tabel 3 Uji Normalitas
Hubungan Sig Tabel 6 Analisis Social Influence
Indikator Mean Varian

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8527

Nilai % Std. 4. PEMBAHASAN


Dev.
Dari hasil variabel yang telah diteliti
SI01 3,85 77,06 1,18 1,40 diketahui terdapat dua variabel yang berada
SI02 3,71 74,12 1,08 1,18 dibawah rata-rata, yaitu variabel social influence
SI03 3,97 79,41 0,67 0,45
dan facilitating conditions. Perbandingan nilai
SI04 4,26 85,29 0,51 0,26
Total 78,97 Tinggi
persentase dari semua variabel dapat dilihat pada
Gambar 2.
Pada varaiabel social influence Mean
tertinggi dimiliki oleh SI04 dengan nilai 4,26 Perbandingan Variabel
sedangkan rata-rata terendah dimiliki oleh SI02 95
dengan nilai 3,71. Varian tertinggi dimiliki oleh 89,7
SI01 dengan nilai 1,40 sedangkan varian 90 86,91
terendah dimiliki oleh SI01 dengan nilai 0,26. 85
Nilai mean dari variabel SI termasuk dalam 78,97
80,29
golongan tinggi. 80

75
Tabel 7 Analisis Facilitating Conditions
Mean Std. 70
Indikator Nilai % Dev. Varian Performance Effort Social Facilitating
Expectancy Expectancy Influence Conditions
FC01 4,15 82,94 0,74 0,25
FC02 4,35 87,06 0,48 0,23 Gambar 2 Perbandingan antar variabel
FC03 3,24 64,71 1,13 1,28
FC04 4,32 86,47 0,53 0,2/ Performancem Expectancy memiliki
Total 80,29 Sangat tinggi pengaruh yang kuat dalam mempengaruhi niat
pengguna Venkatesh (2003). Moore dan
Pada variabel Facilitating conditions Mean benbasat (1991) mengatakan Indikator relative
tertinggi dimiliki oleh FC02 dengan nilai 4,35 advantage yang didefinisikan sebagai dimana
FC03 dengan nilai 3,24 mendapatkan nilai rata- pembaruan yang dilakukan dirasa lebih baik dari
rata terendah. Varian tertinggi dimiliki oleh sistem sebelumnya. Jenis pembaruan yang
FC03 dengan nilai 1,28 sedangkan varian dilakukan sangat mempengaruhi nilai dari
terendah dimiliki oleh FC04 dengan nilai 0,28. relative advantage yang akan diperoleh. Relative
Nilai rerata dari variabel EE termasuk dalam advantage sering dikatakan menjadi faktor
kategori tinggi. utama dalam yang mempengaruhi penggunaah
sebuah pembaruan dalam sistem. Menurut
Tabel 8 Analisis Behavioral Intention Rogers (1983) dampak yang dirasakan biasanya
Mean Std. berupa pengurangan biaya, waktu, dan
Indikator Nilai % Dev. Varian peningkatan kenyamanan .
Pada variabel performance expectancy poin
BI01 4,44 88,82 0,61 0,38
kedua (PE02) yang memiliki indikator untuk
BI02 4,59 91,76 0,55 0,31
membantu pekerjaan lebih cepat selesai
BI03 4,56 91,18 0,61 0,38 mendapatkan nilai dibawah rata-rata. Meskipun
Total 91,58 Sangat tinggi berada pada kuadran nilai sangat tinggi, Dapat
dikatakan bahwa pada indikator ini sistem
Pada variabel behavioral intention mean informasi kesehatan belum membantu pekerjaan
tertinggi dimiliki oleh BI02 dengan nilai 4,59 untuk lebih cepat diselesaikan secara signifikan.
sedangkan mean terendah dimiliki oleh BI01 Oleh karena itu penggunaan yang efisien perlu
dengan nilai 4,44. Varian terendah dimiliki oleh dilakukan untuk memaksimalkan kinerja dari
BI02 dengan nilai 0,31. Nilai rata-rata dari sistem informasi kesehatan pada poliklinik
variabel BI termasuk kedalam kategori tinggi. Universitas Brawijaya.
Indikator PE03 yang digunakan untuk mengukur
peningkatan produktivitas dari sistem informasi
poliklinik mendapat nilai (87,06%). Berada pada
kuadran sangat tinggi tetapi indikator PE03

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8528

berada dibawah rata-rata dan memiliki nilai yang sistem informasi lebih familiar oleh pengguna.
terendah diantara indikator lain. Dapat dikatakan Veer, Peeters, Brabers, Schellevis,
bahwa indikator ini dirasa produktivitas yang Rademakers, dan Francke (2015) melakukan
dirasa hanya sedikit meningkat jika dibanding sebuah riset dan menunjukan perlu adanya
dengan tidak menggunakan sistem informasi perhatian khusus untuk pengguna yang belum
kesehatan. Pada indikator ini poliklinik memiliki pengalaman dengan internet dan orang
Universitas Brawijaya dapat lebih memfokuskan yang dirasa kurang memiliki minat
penggunaan sistem informasi kesehatan pada menggunakan sistem informasi kesehatan.
tujuan yang dirasakan penting sehingga Selain itu pentingnya memberikan dorongan
peningkatan produktivitas akan lebih dirasakan. kepada pengguna dengan menjelaskan
Menurut Yeow, Yuen, dan Tong (2008) keuntungan yang didapat dari penggunaan
untuk meningkatkan aksesbilitas dan kegunaan sistem informasi kesehatan.
perlu meperhatikan mekanisme navigasi yang Pada variabel SI01 dan SI02 mendapat nilai
mudah digunakan dan dimengerti seperti site dibawah rata-rata yaitu 77,06% dan 74,12%
map, konten, scroll bars yang proporsional, dan yang berisi indikator pengaruh dari orang sekitar
navigasi yang konsiten di dalam maupun di pengguna untuk menggunakan sistem informasi
antara halaman. Setiap halaman maupun konten kesehatan. pengguna berada pada lingkungan
yang terdapat pada website di identifikasi secara kerja yang diharuskan untuk menggunakan
jelas dengan judul sehingga pengguna langsung sistem informasi kesehatan dalam
mengerti fungsi dari halaman tersebut. kesehariannya.
Pada variabel effort expectancy terdapat tiga Variabel socialiinfluence merupakan faktor yang
variabel yang berada dibawah rata-rata. kurang memengaruhi secara signifikan dan
Indikator pertama effort expectancy 01 (EE01) positif terhadap variabel behavioral intention
mendapat nilai (85,88%) meskipun berada pada pada sistem informasi kesehatan poliklinik.
kuadran sangat tinggi tetapi indikator EE01 Hasilidari penelitianiini tidak mendukungihasil
berada pada nilai terendah pada variabel effort penelitian yang dilakukan venkatesh (2003)
expectancy. Indikator ini digunakan untuk bahwa social influence memiliki pengaruh
mengukur apakah pengguna dapat dengan signifikan terhadap behavioral intention. Pada
mudah memahami penggunaaan sistem penelitian tersebut dikatakan lingkungan sosial
informasi kesehatan. Hal ini dapat dikarenakan memilikiipengaruh terhadapipenggunaanisistem
tidak adanya petunjuk penggunaan pada sistem informasi. Tetapi pada saat penelitian dilakukan
informasi kesehatan. Oleh karena itu pihak objek masih tergolong baru digunakan oleh
pengembang dapat menambahkan petunjuk pihak poliklinik Universitas Brawijaya. Dan
penggunaan agar sistem informasi kesehatan seluruh responden yang menggunakan sistem
dapat dengan mudah dipahami. informasi kesehatan memang diharuskan oleh
Indikator kedua effort expectancy (EE02) pihak poliklinik Universitas Brawijaya untuk
mendapat nilai dibawah rata-rata meskipun menggunakan sistem informasi.
memiliki nilai yang sangat tinggi. Indikator ini
bertujuan untuk mengetahui apakah mudah Facilitating conditions
untuk menjadi mahir dalam penggunaan sistem Menurut Venkatesh (2003) konsep yang
informasi kesehatan. Untuk menjadi mahir terdapat pada variabel Facilitating Conditions
dalam menggunakan sistem informasi kesehatan yaitu menjelaskan kombinasi pengetahuan,
pengguna dapat diberi bantuan berupa pelatihan keterampilan, dan peralatan yang diperlukan
dalam penggunaan sistem informasi kesehatan. untuk menggunakan sebuah teknologi. Adanya
Dengan diberikan pelatihan pengguna dukungan fasilitas yang diberikan oleh
diharapkan dapat menggunakan sistem organisasi dapat meningkatkan penerimaan
informasi kesehatan dengan mahir dengan lebih pengguna terhadap suatu sistem. Dukungan
mudah. tersebut dapat berupa pelatihan bagi pengguna
Indikator keempat variabel effort expectancy baru maupun pengguna lama, ketersediaan
(EE04) juga mendapat nilai yang dibawah rata- perangkat dan jaringan internet yang memadai.
rata meskipun berada pada kuadran yang sangat Maymand dan Ghahremani (2016) mengatakan
tinggi. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui untuk meningkatkan kemudahan situs web
apakah fungsi-fungsi pada sistem informasi dengan memberi tutorial bagaimana cara
kesehatan dapat dengan mudah untuk dipelajari. penggunaan layanan dengan video.
Untuk mudah dipelajari seharusnya sebuah Variabel FC03 mendapatkan nilai dibawah

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8529

rata-rata (63,71%) yang di dalamnya terdapat berpengaruh dalam penerimaan sistem informasi
indikator apakah sistem informasi poliklinik kesehatan oleh responden. Hasil analisis statistik
kompatibel dengan perangkat yang digunakan deskriptif pada model Unified Theory Of
oleh pengguna. Disini pengguna merasakan Acceptance And Use Of Technology (UTAUT)
keluhan yang disampaikan mungkin menunjukkan bahwa kondisi pada variabel
berhubungan dengan perangkat yang kurang facilitating condition termasuk pada kategori
sesuai dengan sistem informasi kesehatan. sangat tinggi. Poliklinik Universitas Brawijaya
Dukungan dari pihak poliklinik dan pengembang telah memiliki fasilitas yang cukup memadai
akan bantuan terhadap penggunaan sistem untuk menjalankan sistem informasi kesehatan,
informasi dapat berupa FAQ(Frequently Asked akan tetapi beberapa pengguna mengeluh akan
Question) yang berisi bagaimana penanganan kinerja sistem yang lemot. Salah satu pengguna
masalah sistem disaat kondisi tertentu. mengungkapkan ketika sistem melakukan reboot
Saat ini Poliklinik Universitas Brawijaya memerlukan waktu yang cukup lama untuk
memiliki perangkat yang cukup memadai untuk kembali beroperasi secara normal.
digunakan sebagai sistem pelayanan kesehatan, Saran yang diberikan untuk selanjutnya
namun terdapat komentar responden yang yang sejenis ini agar menggunakan model selain
menyatakan sistem sering mengalami eror Unified Theory Acceptance and Use Technology
maupun lemot pada suatu saat. Disini dapat (UTAUT) untuk mengukur sejauh mana
disimpulkan bahwa pengguna tidak siap penerimaan dari implementasi sebuah sistem
menghadapi sistem pada kondisi tertentu atau informasi kesehatan. Saran yang diberikan untuk
terdapat sistem yang kurang mendukung dalam meningkatkan penerimaan pengguna pada
menjalankan sistem informasi kesehatan. sistem informasi kesehatan Poliklinik UB yaitu
Dengan adanya dukungan dari pihak poliklinik memberikan pengarahan kepada pengguna
terkait dengan penanganan pelayanan pada secara intens atau jika diperlukan dapat
kondisi tertentu tentunya akan mendukung diberikan gambar atau video demo mengenai
pelayanan poliklinik menjadi lebih baik. cara kerja sistem informasi. Agar pengguna baru
dapat dengan mudah memahami cara kerja
5. SIMPULAN DAN SARAN sistem.

Hasil analisis statistik deskriptif pada model 6. DAFTAR REFERENSI


UnifiedmTheory Of AcceptancemAnd Use2Of
Technology (UTAUT) menunjukkan bahwa Amalia & Brata (2018) Analisis Tingkat
kondisi pada variabel performance expectancy Penerimaan Sistem E-Learning
termasuk pada kategori sangat tinggi, sehingga menggunakan Blog Gratis
dapat diartikan bahwa dengan adanya sistem https://doi.org/10,25126/jtiik.201853640
informasi kesehatan pada poliklinik Universitas
Brawijaya dapat membantu tenaga medis dalam Everett M. Rogers. 1983. Diffusion of
meningkatkan performa kerja. Hasil analisis Innovations. London: The Free Press
statistik deskriptif pada model Unified Theory Of
Acceptance1And Use1Of Technology (UTAUT) Gendro Wiyono. (2011). Merancang Penelitian
menunjukkan bahwa kondisi pada variabelieffort Bisnis dengan Alat Analisis SPSS dan
expectancy termasuk pada kategori sangat tinggi Smart PLS. Yogyakarta: UPP STIM
sehingga dapat dikatakan bahwa tidak Yogyakarta.
memerlukan usaha lebih untuk menjadi mahir
menggunakan sistem informasi kesehatan Hartono, Jogiyanto, (2007). Model Kesuksesan
poliklinik Universitas Brawijaya. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Hasil analisis statistik deskriptif pada model Andi.
Unified TheorymOf Acceptance And UsemOf
Technology (UTAUT) menunjukkan bahwa Moore, G.C. and Benbasat, I. (1991)
kondisi pada variabel social influence termasuk Development of an Instrument to Measure
pada kategori tinggi. Variabel social influence the Perceptions of Adopting an
perlu diperhatikan dikarenakan nilai yang Information Technology Innovation.
didapat berada di angka terendah jika Information Systems Research, 2, 173-191.
dibandingkan variabel lain. Menurut sebagian http://dx.doi.org/10.1287/isre.2.3.192
responden peryataan yang di ajukan kurang

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 8530

Rohmadi., Bambang Soedijono., H. 2017.


Evaluasi Sistem Informasi Rumah Sakit
Jati Husada Karanganyar Untuk
Mengetahui Minat Pengguna Dengan
Metode UTAUT Jurnal INFORMA
Politeknik Indonusa Surakarta, Vol 3
Nomo, 90–105.

Venkatesh, V., Morris, M. G., Davis, G. B., dan


Davis, F. D. 2003, “User Acceptance of
Information Technology”. MIS Quarterly.
Vol 27, No. 3, hal. 425-478.

YEOW, P. H., YUEN, Y. Y. & TONG, D. Y. K.,


2008. User acceptance of Online Banking
Service in Australia. Communications of
the IBIMA, Volume 1, pp. 191-197.

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai