Anda di halaman 1dari 7

Machine Translated by Google

Tinjauan Eropa untuk Ilmu Kedokteran dan Farmakologi 2023; 27:13-19

Sistem informasi rencana asuhan keperawatan mobile


untuk pelayanan keperawatan di rumah sakit
AAA HIDAYAT1, M.ULIAH1, T.HARYANTI2

1
Department of Nursing, 2Department of Information Engineering, Universitas Muhammadiyah
Surabaya, Surabaya, Indonesia

Abstrak. – TUJUAN: Pandemi COVID-19 sangat Perkenalan


berdampak pada sektor kesehatan, khususnya
kecepatan pelayanan kesehatan di rumah sakit,
seperti pelayanan keperawatan. Hal ini disebabkan Pandemi COVID-19 sangat berdampak pada sektor
rendahnya rasio antara jumlah sumber daya kesehatan, khususnya pelayanan kesehatan di rumah sakit,
yang tersedia dengan jumlah kasus yang termasuk pelayanan keperawatan. Selain itu, jumlah sumber
ditangani sehingga menyebabkan pelayanan daya perawat yang tidak memadai untuk melayani tingginya
tidak optimal. Salah satu solusi permasalahan jumlah kasus di rumah sakit, sehingga menyebabkan pelayanan
tersebut adalah dengan menerapkan sistem informasi asuhan keperawatan secara digital (mobile).
keperawatan kurang optimal. Selain itu, penanganan kasus
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk
yang tidak dibarengi dengan sistem pencatatan dan pelaporan
menghasilkan model sistem informasi keperawatan
digital (mobile) yang cocok untuk rumah sakit. asuhan keperawatan yang cepat sehingga berdampak pada
MATA PELAJARAN DAN METODE Metode penurunan produktivitas, efektivitas, dan mutu pelayanan.
penelitian dan pengembangan (RnD) yang digunakan Masalah ini relatif umum terjadi di rumah sakit di Indonesia
dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap yaitu dibandingkan dengan rumah sakit lain di luar negeri. Pada
analisis kebutuhan sistem informasi, penyusunan tahun 2019, hanya 36 rumah sakit dari 2.820 rumah sakit yang
rancangan model, dan uji coba Sistem Informasi
ada di Indonesia yang memenuhi standar akreditasi
Rencana Asuhan Keperawatan Mobile (MNCPIS).
Perancangan disusun dengan Framework for internasional, sementara 25% rumah sakit belum terakreditasi
berdasarkan standar nasional1 . Salah satu faktor yang
Application of System Technique (FAST). Sebanyak
148 perawat dipilih sebagai responden dengan mempengaruhi mutu pelayanan di fasilitas tersebut adalah
menggunakan pendekatan simple random sampling. kecepatan pelayanan keperawatan, termasuk penggunaan
Data kemudian dikumpulkan melalui wawancara, sistem informasi manual asuhan keperawatan2 .
diskusi kelompok terfokus, dan kuesioner.
Sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih menggunakan
Selanjutnya MNCPIS dinilai dengan analisis kebutuhan
cara manual sehingga menyebabkan pelayanan perawat menjadi
sistem menggunakan kerangka Performance,
Information, Economic, Control/Security, Efficiency, lambat dan berkualitas rendah3,4. Salah satu solusi dari
and Service (PIECES). permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan sistem
HASIL: Hasil uji t menunjukkan bahwa MNCPIS informasi asuhan keperawatan berbasis digital yang diberi nama
lebih efektif dan tepat dibandingkan dengan tipe Mobile Nursing Care Plan Information System (MNCPIS).
konvensional (manual). Teknologi ini diharapkan dapat mengoptimalkan dan
Hal ini ditunjukkan oleh seluruh variabel yang diukur
meningkatkan efektivitas aktivitas perawat mulai dari pengkajian
dalam komponen MNCPIS antara lain pengkajian,
diagnosis dan evaluasi keperawatan, perencanaan, data pasien, penegakan diagnosis, perencanaan, pencatatan
dan pelaksanaan. Berdasarkan temuan tersebut, tindakan, dan evaluasi melalui metode digital. Beberapa
model dapat dikembangkan sebagai sistem informasi penelitian5,6 mengeksplorasi dampak positif sistem informasi
asuhan keperawatan untuk meningkatkan jaminan keperawatan terhadap layanan rumah sakit. Sulastri dan Sari5
mutu pelayanan yang diberikan oleh perawat. (2018) melaporkan bahwa dokumentasi berbasis elektronik oleh
KESIMPULAN: Sistem informasi mobile plan dapat
perawat mengurangi risiko kesalahan dalam intervensi,
diterapkan pada bagian pelayanan keperawatan di
membantu dalam memenuhi tanggung jawab, dan meningkatkan
rumah sakit untuk menjamin kepuasan dan jaminan
mutu pelayanan yang diberikan di rumah sakit. keselamatan pasien dengan mengurangi kesalahan medis.

COVID-19 menuntut adanya kebutuhan mendesak akan


Kata Kunci: sistem digitalisasi dalam catatan perawatan keperawatan; Oleh
Rencana Asuhan Keperawatan, Sistem Informasi, Ponsel, karena itu, penting untuk mempertimbangkan sistem informasi
Teknologi, Pelayanan Keperawatan. asuhan keperawatan berbasis digital (MNCPIS), yang masih kurang.

13
Corresponding Author: Abdul Aziz Alimul Hidayat, MD; e-mail: azizhidayat@um-surabaya.ac.id
Machine Translated by Google

A.A.A. Hidayat, M. Uliyah , T. Haryanti

di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk Analisis statistik
menganalisis kebutuhan MNCPIS serta mengembangkan Data dari wawancara mendalam dan kebutuhan
model sistem informasi yang dapat diakses, fleksibel, dan informasi kesehatan pasien dianalisis menggunakan analisis
akurat untuk pasien di rumah sakit di Indonesia. isi dan analisis kualitatif. Sedangkan analisis inferensial
dilakukan pada tahap kedua dan ketiga untuk memperoleh
perbedaan antara kelompok dengan MNC-PIS dan
kelompok kontrol (konvensional) menggunakan uji t,
Subjek dan Metode dengan nilai signifikansi p<0,05.

Pengaturan Studi dan Peserta


Pendekatan penelitian dan pengembangan (RnD) yang Pertimbangan etis
digunakan dalam penelitian ini memiliki tiga tahapan yaitu, Penelitian ini telah disetujui oleh Komite Ethical Review
analisis kebutuhan sistem informasi, penyusunan Board (ERB) Universitas Mu-hammadiyah Surabaya,
rancangan sistem informasi asuhan keperawatan berbasis Indonesia (ERB nomor 631/2022). Formulir persetujuan
digital (mobile nurse plan), dan uji coba model. Selanjutnya berisi pernyataan bahwa peserta dapat menarik diri kapan
tahap persiapan dilakukan dengan menggunakan saja, dan bahwa data yang dikumpulkan hanya akan
Framework for Application of System Technique (FAST). digunakan untuk penelitian ini. Mereka juga diyakinkan
Penelitian ini dilakukan di tiga rumah sakit swasta di akan anonimitas mereka.
Provinsi Jawa Timur, Indonesia mulai 1 Maret hingga 30 Selanjutnya, para peserta memberikan persetujuan sukarela
Juli 2022. Peserta dipilih berdasarkan klasifikasi rumah setelah penjelasan menyeluruh.
sakit di tanah air.
Ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Lwanga dkk7. Sebanyak 148 perawat Hasil
kemudian dipilih sebagai responden dengan menggunakan
simple random sampling. Kriteria inklusi meliputi masa kerja Karakteristik Responden
lebih dari dua tahun, pendaftaran sebagai perawat di rumah Sebanyak 148 perawat dipilih sebagai responden
sakit, dan kesediaan menjadi responden. penelitian. Sebanyak 59,5% dari mereka berusia antara
Kriteria eksklusinya adalah perawat yang mempunyai 25-35 tahun, 64,3% adalah perempuan, 53,4% memiliki
jabatan tinggi, seperti kepala ruangan atau departemen. ijazah keperawatan, dan 42,9% telah bekerja sebagai
perawat selama lebih dari sepuluh tahun (Tabel I).
Daftar pertanyaan
Data sosiodemografi responden meliputi usia, jenis Sistem Informasi Rencana Asuhan Keperawatan
kelamin, masa kerja, dan tingkat pendidikan. Pengumpulan Mobile
data dilakukan melalui wawancara, diskusi kelompok Gambar 1-4 menyajikan hasil penyusunan model sistem
terfokus, dan kuesioner. informasi keperawatan berbasis digital/MNCPIS. Prosesnya
Selanjutnya kuesioner digunakan untuk menilai aplikasi dimulai dengan diagram use case
MNCPIS dengan menggunakan sepuluh pertanyaan yang
berfungsi sebagai indikator tujuan, kemudahan (aksesibilitas),
Tabel I. Karakteristik responden (n = 148).
fasilitas, manfaat, kinerja, informasi, keekonomian,
Variabel N %
pengendalian/keamanan, efisiensi, dan pelayanan. (nilai ÿ
Cronbach = 0,807). Usia
< 25 tahun 4 (2.4)
Pengumpulan data 25-35 tahun 88 (59.5)
35-45 tahun 39 (26.2)
Data dikumpulkan dari responden di tiga rumah sakit
>45 tahun 18 (11.9)
pada bulan Januari hingga Juli 2022 melalui kuesioner
Jenis kelamin
penilaian menggunakan aplikasi MNCPIS. Perawat yang Perempuan 95 (64.3)
mengalami kesulitan dalam pengisian kuesioner dibantu. Pria 53 (35.7)
Tujuan, manfaat, kerugian, dan prinsip kerahasiaan data Jenjang pendidikan
dijelaskan kepada seluruh responden. Mereka juga Diploma 79 (53.4)
diberikan kebebasan penuh untuk menyetujui atau tidak Profesi Sarjana/Perawat 69 (46.6)
menyetujui partisipasi, serta hak istimewa untuk Masa kerja
< 5 tahun 35 (23.8)
mengundurkan diri kapan saja.
5-10 tahun 49 (33.3)
Para peserta kemudian diminta menandatangani formulir 63
>10 tahun (42.9)
persetujuan, setelah itu mereka mengisi kuesioner.

14
Machine Translated by Google

Sistem informasi rencana asuhan keperawatan mobile untuk pelayanan keperawatan di rumah sakit

Gambar 1. Use case diagram sistem informasi asuhan keperawatan berbasis digital (MNCPIS).

Gambar 2. Sequence diagram MNCPIS.

15
Machine Translated by Google

A.A.A. Hidayat, M. Uliyah , T. Haryanti

Gambar 3. Diagram kelas MNCPIS.

tahapan perkembangannya seperti terlihat pada Gambar 1. proses, login, registrasi pasien, dan data penilaian pasien.
Selanjutnya Gambar 2 menyajikan Sequence Diagram Setelah pengkajian pasien dimasukkan, diagnosa
MNCPIS, sedangkan model class diagram MNCPIS keperawatan otomatis muncul. Tahap perencanaan
ditunjukkan pada Gambar 3. melibatkan pemilihan diagnosis keperawatan yang ada
Gambar 1 menunjukkan proses MNCPIS yang diawali berdasarkan prioritas. Responsnya kemudian secara
dengan input username dan password otomatis ditampilkan

Gambar 4. Gambar antarmuka login MNCPIS.

16
Machine Translated by Google

Sistem informasi rencana asuhan keperawatan mobile untuk pelayanan keperawatan di rumah sakit

tampilan menu komponen, dan mencakup tujuan, kriteria KEPIS'. Hal ini dapat digunakan oleh perawat untuk
hasil, dan daftar rencana tindakan. Selain itu, beberapa opsi melakukan pengkajian, analisis diagnosis, perencanaan
dapat dipilih sesuai kebutuhan pasien dari daftar rencana keperawatan, pencatatan lelang, dan evaluasi di rumah sakit.
tindakan. Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan keperawanan Penelitian ini mengembangkan sistem informasi asuhan
yang muncul secara otomatis setelah tahap perencanaan. keperawatan secara digital (berbasis mobile) yang cocok
Perawat hanya memberikan catatan jam, tanggal perawatan, digunakan oleh perawat di rumah sakit. Kecepatan dan
dan tindakan keperawatan yang dilakukan. Tahap terakhir keakuratan catatan asuhan keperawatan sering kali
adalah evaluasi dan integrasi pencatatan dari profesi mempengaruhi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan
kesehatan lainnya. Ini adalah akhir dari proses, dan tugas lainnya. Untuk menemukan model yang benar dan
menandakan bahwa proses MNCPIS telah selesai. sesuai kebutuhan, dikembangkan sistem informasi berbasis
digital. Model diuji dan dilakukan uji t untuk menilai perbedaan
penggunaan model konvensional dan digital (MNCPIS).
Gambar 2 menunjukkan Sequence Diagram contoh Meskipun penggunaan sistem informasi asuhan keperawatan
MNCPIS khususnya pada tahap asesmen pasien. Meliputi beragam, namun jenis yang berbasis digital masih dapat
login, membuat akun, mengedit profil, menginput registrasi diadopsi.
pasien, mencatat pasien, menginput gejala pasien, gejala Penelitian ini menunjukkan rata-rata penilaian kesesuaian
diagnosa, tahap perencanaan gejala, tahap perencanaan produk sesuai kebutuhan dengan nilai rata-rata 3,47 pada
tindakan, tahap perencanaan evaluasi setelah tindakan, tahap seluruh variabel/komponen. Temuan ini menunjukkan bahwa
perencanaan review, dan hasil. catatan pasien integrasi. sistem informasi ini sesuai untuk pelayanan keperawatan di
rumah sakit. Responden juga menilai model tersebut kurang
sesuai untuk sistem informasi asuhan keperawatan
Gambar 3 menunjukkan susunan sistematis file-file konvensional (manual) dengan rata-rata rating 1,799 pada
penyusun database di MNCPIS untuk menampilkan berbagai semua variabel. Penilaian model asuhan keperawatan digital
data terkait. dua kali lebih baik dibandingkan model konvensional.
Tabel II menunjukkan efektivitas penggunaan MNC-PIS
pada pelayanan keperawatan di rumah sakit ditinjau dari
aspek Performance, Information, Economics, Control/ Hasilnya menunjukkan bahwa sistem informasi asuhan
Security, Efficiency, dan Service untuk seluruh variabel keperawatan berbasis seluler sejalan dengan kondisi dunia
(p=0,000) . nyata saat ini. Hal ini karena sistem android memiliki fitur-fitur
yang bermanfaat, termasuk kerangka aplikasi di mana
pengguna dapat menggunakan dan mentransfer komponen,
Diskusi seperti perangkat seluler, grafik 2D, dan grafik 3D berdasarkan
perpustakaan GL terbuka. Di dalamnya juga terdapat fasilitas
Beberapa penelitian8-12 dilakukan terhadap sistem pendukung media seperti audio dan video dalam berbagai
informasi dalam pelayanan kesehatan di Indonesia. Namun, format gambar, serta saluran komunikasi data antara lain
ini adalah penelitian pertama yang menghasilkan model GSM, Bluetooth, Wifi, kamera, sistem global positioning.
sistem informasi keperawatan berbasis digital, yang diberi nama 'MNC-

Tabel II. Uji efektivitas penggunaan MNCPIS pada pelayanan keperawatan di rumah sakit antara kelompok kontrol dan eksperimen (n=148).

Kelompok

Rencana Asuhan Keperawatan dengan Rencana Asuhan Keperawatan dengan


Rencana Asuhan Keperawatan Tradisional (manual)
Keliling (kelompok eksperimen) (kelompok kontrol)
Variabel Berarti ± SD Berarti ± SD nilai p

Penilaian Keperawatan 3,938±0,240 2,227 ± 0,422 0,000*

Diagnosa Keperawatan 3,938±0,240 1,136±0,345 0,000*

Perencanaan Keperawatan 3,953 ± 0,209 2,287 ± 0,456 0,000*

Intervensi Keperawatan 3,953 ± 0,209 1,984 ± 0,540 0,000*

Evaluasi Keperawatan 3,923±0,266 1,363±0,484 0,000*

*Nilai signifikan pada p<0,05. Uji-t statistik .

17
Machine Translated by Google

A.A.A. Hidayat, M. Uliyah , T. Haryanti

kompas (GPS), dan meteran akselerator. Kehadiran bertindak berdasarkan standar kualitas, meningkatkan
lingkungan pengembangan aplikasi android, termasuk kualitas layanan, dan memperluas akses terhadap
emulator, alat debugging, dan plugin untuk Eclipse IDE juga keperawatan5,25,26. Selain itu, teknologi seluler terlibat
dimanfaatkan13-16. Sebagai sistem sumber terbuka untuk langsung dalam layanan kesehatan yang disediakan di
membangun aplikasi tanpa batasan apa pun, Kit rumah sakit. Terdapat beberapa inovasi kesehatan yang
Pengembangan Perangkat Lunak (SDK) An-droid berbasis pada sistem seluler, karena sistem tersebut
menyediakan alat dan Antarmuka Pemrograman Aplikasi merupakan sistem informasi yang modern dan efisien27.
(API) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi Salah satu kelebihan penelitian ini adalah menggunakan
menggunakan bahasa pemrograman Java17-21. data yang representatif berdasarkan kriteria inklusi.
Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan
Model yang dikembangkan pada penelitian ini tidak keakuratan model sistem informasi asuhan keperawatan
mematikan aplikasi lain, dan dapat dengan mudah digunakan/ (MNCPIS) berbasis digital terhadap kebutuhan perawat
diimplementasikan. Berdasarkan prinsip suatu sistem dalam pencatatan asuhan keperawatan dalam memberikan
informasi, aksesibilitas datanya disajikan tepat waktu, akurat, pelayanan kesehatan.
dan tepat guna, sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian Su et al22, Kesimpulan


dimana keperawatan klinis menggunakan sistem informasi
dengan pendekatan sistematik berbasis Mobile Human-man- Penggunaan sistem informasi asuhan keperawatan
Computer Interaction (M-HCI). Model tersebut dapat konvensional meningkatkan waktu yang dibutuhkan perawat
merespons kondisi pasien secara real-time dan mengurangi untuk melakukan tindakan administratif, khususnya dalam
keterlambatan ketersediaan informasi22. Terlebih lagi, mencatat asuhan keperawatan, dan hal ini menyebabkan
sistem yang menggabungkan prinsip desain antarmuka layar rendahnya kualitas layanan. Situasi ini dialami pada masa
kecil dengan persyaratan yang ditentukan pengguna dapat pandemi COVID-19 dan peningkatan kasus positif. Namun
membantu pengguna belajar lebih cepat dengan memori penggunaan MNCPIS menghasilkan pencatatan waktu yang
kerja yang lebih sedikit. Melalui penerapannya, akumulasi cepat dan fleksibel dalam asuhan keperawatan. Model
pengetahuan dan pengalaman model perawatan berkelanjutan seluler mudah diakses. Perhatian khusus harus diberikan
diharapkan dapat membantu staf mengevaluasi proses pada tindakan kepedulian, yang membantu meningkatkan
perencanaan pemulangan untuk mencapai prosedur kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit. Pelatihan
perawatan yang efisien23. Temuan ini konsisten dengan terkait MNCPIS juga diperlukan untuk memberikan lebih
temuan Bikmoradi dkk24 , yang melaporkan bahwa banyak informasi mengenai penerapannya. Keterampilan
penggunaan teknologi melalui tele-nursing berpengaruh literasi digital dalam keperawatan harus ditingkatkan untuk
terhadap kepatuhan terhadap rencana pengobatan. memastikan bahwa semua perawat dapat menggunakan
Berdasarkan kedua penelitian tersebut, terlihat jelas bahwa teknologi informasi baru, khususnya sistem asuhan
teknologi informasi dalam keperawatan diperlukan untuk keperawatan berbasis digital.
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh perawat.
Penggunaan sistem asuhan keperawatan berbasis digital
dapat mengurangi penggunaan kertas untuk pencatatan
yang memerlukan waktu untuk menulis. Model ini dimulai
Ucapan Terima Kasih
dengan pengkajian, dilanjutkan dengan penegakan diagnosis
Penulis berterima kasih kepada Direktorat Riset, Teknologi, dan
keperawatan, perencanaan, intervensi, dan evaluasi. Model Pengabdian Masyarakat, serta Kementerian Pendidikan,
yang diusulkan juga dapat membantu perawat dalam merawat Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Indonesia, yang telah memfasilitasi
pasien dengan lebih efisien. Hal ini juga dapat mengurangi penelitian ini.
kesalahan dalam pendokumentasian dan evaluasi hasil
tindakan keperawatan yang diberikan. Hasilnya menunjukkan
bahwa perawat lebih efektif, efisien, dan optimal dalam Persetujuan Etika
melaksanakan tugasnya. Pemanfaatan sistem yang akurat Tidak dapat diterapkan pada penelitian ini karena tidak melibatkan
manusia atau hewan.
dan paper-less dengan data real-time memudahkan dalam
mengaudit perawat yang bekerja di rumah sakit. Hal ini juga
membuat asuhan keperawatan lebih terintegrasi,
meningkatkan keselamatan pasien dan kualitas layanan, dan
meningkatkan penggunaan perencanaan berdasarkan Penjelasan dan persetujuan
standar-standar ini. Penggunaannya juga membantu anggota Informed consent diperoleh dari semua subjek yang terlibat dalam
tim multidisiplin untuk berinteraksi penelitian ini.

18
Machine Translated by Google

Sistem informasi rencana asuhan keperawatan mobile untuk pelayanan keperawatan di rumah sakit

Konflik kepentingan ing dan Jejaring Sosial: Academic Press 2017: 421-433.

Para penulis menyatakan bahwa mereka tidak memiliki konflik kepentingan.


14) Tiwari A, Prakash J, Groß S, Hammer C. Analisis Skala
Besar Hibridisasi Android -Web. Perangkat Lunak J Syst
2020; 170: 110775.
Referensi 15) Da Silva R, Baptista A, Serra RL, Magalhão DSF. Aplikasi
mobile untuk evaluasi dan perencanaan beban kerja
1) Petriella Y. Hanya 36 Rumah Sakit di Indonesia yang
keperawatan di unit perawatan intensif. Int J Med
Berstatus Kelas Dunia Jakarta: PT Navigator Informasi
Sibermedia 2019. Informasikan 2020; 137: 104120.
16) Sardi L, Idri A, Redman LM, Alami H, Bezad R, Fernández-
2) Munyisia EN, Yu P, Hailey D. Perubahan persepsi pengasuh
Alemán JL. Aplikasi kesehatan seluler untuk perawatan
tentang kualitas informasi dan manfaat dokumentasi
pascakelahiran: Tinjauan dan analisis fungsi dan fitur teknis.
keperawatan terkait dengan diperkenalkannya sistem
dokumentasi elektronik di panti jompo. Int J Med Informasikan Program Metode Komputasi Biomed 2020; 184: 105-114.
2011; 80: 116-126.
17) Hidayat AAA, Uliyah M, Sukadiono S, Aziz NA,
Taufiqurrahman T. Sistem Informasi Kesehatan Pasien
3) Kelley TF, Brandon DH, Docherty SL. Dokumentasi
untuk Discharge Planning pada Pelayanan Keperawatan di
keperawatan elektronik sebagai strategi untuk meningkatkan
Rumah Sakit. Sys Rev Pharm 2020; 11: 514-518.
kualitas pelayanan pasien. J Nurs Scholarsh 2011; 43:
154-162.
4) Häyrinen K, Lammintakanen J, Saranto K. Evaluasi 18) Hidayat AAA, Uliyah M, Sukadiono S, Taufiqur-rahman T.
dokumentasi keperawatan elektronik—Model proses Information system model of discharge planning based on
keperawatan dan terminologi standar sebagai kunci android in hospital. IJCIET 2018; 9: 941-948.
keperawatan yang terlihat dan transparan.
Int J Med Informasikan 2010; 79:554-564. 19) Kuo MH, Wang SL, Chen WT. Penggunaan teknologi
5) Sulastri S, Sari NY. Metode Dokumentasi Elektronik dalam informasi dan seluler meningkatkan layanan perawatan di
Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan. Kesehatan J rumah bagi lansia. Teknologi Kebijakan Kesehatan 2016; 5:
131-142.
2018; 9: 497-502.
6) Moody LE, Slocumb E, Berg B, Jackson D. Dokumentasi 20) Hussain M, Zaidan AA, Zidan BB, Iqbal S, Ahmed MM,
catatan kesehatan elektronik dalam keperawatan: persepsi, Albahri OS, Albahri AS. Kerangka konseptual untuk
sikap, dan preferensi perawat. keamanan aplikasi kesehatan seluler pada platform Android.
Hitung Informasikan Nurs 2004; 22: 337-344. Telemat Informasikan 2018; 35:1335-1354.

7) Lwanga SK, Lemeshow S, World Health O. Penentuan


ukuran sampel dalam studi kesehatan : manual praktis / 21) Lou D, Chen X, Zhao Z, Xuan Y, Xu Z, Jin H, Guo X, Fang
SK Lwanga dan S. Lemeshow. Z. Sistem Pemantauan Kesehatan Nirkabel berdasarkan
Jenewa: Organisasi Kesehatan Dunia; 1991. Sistem Operasi Android. Proce-dia IERI 2013; 4: 208-215.
8) Mandiri JSSN. Sistem Informasi Pelayanan Puskesmas
Berbasis Web. J Software Engineering Indonesia 2016; 2. 22) Su KW, Liu CL. Sistem Informasi Keperawatan Mobile
Berbasis Interaksi Manusia-Komputer Untuk Peningkatan
Mutu Keperawatan. Sistem J Med 2012; 36:1139-1153.
9) Andrianto P, Nursikuwagus A, editors. Web-Based Health
Service Information System at Puskesmas. Seminar
Nasional Komputer dan Informatika 2017. 23) Chang CL, Cheng BW, Su JL. Menggunakan penalaran
berbasis kasus untuk membangun sistem informasi
perawatan berkelanjutan dalam perencanaan pemulangan.
10) Hade S, Djalla A, Rusman ADP. Analisis Penerapan Sistem
Aplikasi Sistem Pakar 2004; 26: 601-613.
Informasi Manajemen Rumah Sakit Dalam Upaya
Peningkatan Pelayanan Kesehatan di RS Andi Makkasau 24) Bikmoradi A, Masmouei B, Ghomeisi M, Ro-shanaei G.
Parepare. Ilmiah Ma-nusia Dan Kesehatan J 2019; 2: Dampak Tele-nursing terhadap kepatuhan terhadap rencana
293-305. pengobatan pada pasien yang dipulangkan setelah operasi
11) Saraswasta IWG, Hariyati RTS. Tinjauan sistematis cangkok bypass arteri koroner: Sebuah studi kuasi-
penerapan dokumentasi keperawatan elektronik terhadap eksperimental di Iran. Int J Med Informasikan 2016; 186:
43-48.
keselamatan pasien. Klinik Enferm 2021; 31: S205-S209.
25) Tarigan R, Handiyani H. Manfaat penerapan dokumentasi
12) Aris Winata IMN, Hariyati RTS. Tingkat kepuasan perawat asuhan keperawatan yang terkomputerisasi dalam
menggunakan dokumentasi keperawatan elektronik. Klinik meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Ilmiah
En-ferm 2021; 31: S109-S112. Kesehatan Pencerah J 2019; 8: 110-116.

13) Asiri H, Househ M. Bab 20 - Penggunaan Teknologi Seluler 26) Stubenrauch JM. Teknologi Informasi Kesehatan: HIT
dalam Pendidikan dan Praktik Keperawatan. Dalam: dengan Perawat? Am J Nurs 2009; 109: 17-18.
Shachak A, Borycki EM, Reis SP, editor. Pendidikan 27) Zhang X, Zhang P. Teknologi seluler dalam sistem informasi
Tenaga Kesehatan di Era Sistem Informasi Klinis, Komputasi kesehatan – tinjauan. Eur Rev Med Phar-macol Sci 2016;
Seluler 20:2140-2143.

19

Anda mungkin juga menyukai