Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam dunia kesehatan informasi kesehatan dan teknologi kesehatan


sudah tidak asing lagi dan dijadikan sebagai sarana penunjang
dalampenerapannya.Era globalisasi dan informasi telah dijadiakn penunjang di
segala sektor dalam Negara kita.Salah satunya dalam dunia kesehatan, era
globalisasi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi
oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal tersebut telah membuat dunia keperawatan
di Indonesia menjadi tertantang untuk mengembangkan kualitas pelayanan
keperawatan yang berbasis teknologi informasi. Namun tentunya tidak luput dari
hambatan-hambatan yang dihadapi oleh keperawatan di Indonesia, diantaranya
adalah keterbatasan SDM yang menguasai bidang keperawatan dan teknologi
informasi, masih minimnya infrastruktur untuk menerapkan system informasi di
dunia pelayanan, dan masih rendahnya minat para perawat di bidang
teknologiinformasi kesehatan.

Tenaga keperawatan merupakan ujung tombak dalam pelayanan


kesehatan, karena memiliki proporsi yang paling besar dan melakukan asuhan
secara komperhensif kepada pasien selama 24 jam, karenanya seorang perawat
harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan
standar asuhan keperawatan, mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Salah
satu yang penting dilaksanakan adalah pendokumentasian asuhan keperawatan
yang telah dilaksanakan pada pasien.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah informatika keperawatan?


2. Apakah fungsi sistem informasi keperawatan?
3. Bagaimana keuntungan menggunakan sistem informasi keperawatan?
4. Bagaimana aplikasi sistem informasi dalam dokumentasi asuhan
keperawatan?

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sistem informasi keperawatan


Sistem informasi keperawatan merupakan kombinasi dari ilmu komputer,
informasi dan keperawatan yang disusun untuk mempermudah manajemen ,proses
pengambilan keputusan, dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Salah satu
penggunaan sistem informasi keperawatan di kembangkan pada tahun 1960-1970
-an adalah dengan pendokumentasian keperawatan terkomputerisasi.
Pendokumentasian terkomputerisasi memfasilitasi pembakuan klasifikasi asuhan
keperawatan sehingga menghilangkan ambiguitas dalam pendokumentasian
keperawatan. Sedangkan menurut ANA (Vestal, Khaterine, 1995) sistem
informasi keperawatan berkaitan dengan legalitas untuk memperoleh dan
menggunakan data, informasi dan pengetahuan tentang standar dokumentasi,
komunikasi, mendukung proses pengambilan keputusan, mengembangkan dan
mendesiminasikan pengetahuan baru, meningkatkan kualitas, efektifitas dan
efisiensi asuhan keperawaratan dan memberdayakan pasien untuk memilih asuhan
kesehatan yang diiinginkan. Kehandalan suatu sistem informasi pada suatu
organisasi terletak pada keterkaitan antar komponen yang ada sehingga dapat
dihasilkan dan dialirkan menjadi suatu informasi yang berguna, akurat,
terpercaya, detail, cepat, relevan untuk suatu organisasi.
B. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan
Konseptual model dalam sistem informasi keperawatan berdasarkan 4 fungsi
utama dalam praktik keperawatan klinik dan administratif:
1. Proses perawatan pasien
Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan oleh perawat
kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan
dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban kerja
, administrasi pasien.
2. Proses managemen bangsal
Aktivitas yang berhubungan dengan fungsi bangsal untuk secara efektif
menggunakan menggunakan sumber dalam merencanakan objek secara

2
spesifik. Mentransformasikan informasi pada manajemen yang
berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan: jaminan kualitas,
sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan,
manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen
inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial,
kontroling terhadap infeksi.
3. Proses Komunikasi
Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan
subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan,
perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala
bentuk pesan.
4. Proses Pendidikan dan Penelitian
Pendokumentasian fungsi dan prosedural.
C. Program-Program yang dirancang dan dipersiapkan dalam Sistem
Informasi Manajemen Keperawatan
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam SIM
Keperawatan antara lain :
1. Standar Asuhan Keperawatan
Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar Internasional dengan
mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North
American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan
mengacu pada Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi
keperawatan mengacu pada Nursing Intervention Clasification (NIC) yang
dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. Standar Asuhan Keperawatn ini
juga telah dilengkapi dengan standar pengkajian perawatan dengan
mengacu pada 13 Divisi Diagnosa Keperawatan yang disusun oleh
Doenges dan Moorhouse dan standar evaluasi keperawatan dengan
mengacu pada kriteria yang ada dalam Nursing Outcome Clasification
(NOC) dengan model skoring.

3
2. Standart Operating Procedure (SOP)
Standart Operating Procedure (SOP) adalah uraian standar tindakan
perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP
merupakan aktifitas detail dari NIC.
3. Discharge Planning
Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat
perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit. Dalam
sistem, discharge planningsudah tersedia uraian dimaksud, perawat
tinggal print out yang selanjutnya hasil print out tersebut dibawakan pasien
pulang.
4. Jadwal dinas perawat
Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program komputer,
sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
5. Pembuatan angka kredit
Masalah yang banyak dikeluhkan oleh perawat adalah pembuatan angka
kredit, dikarenakan persepsi yang berbeda antara Urusan Kepegawaian
dengan tenaga perawat. Disamping itu, kesempatan perawat untuk
menghitung angka kredit sangat sedikit. Sehingga penghitungan angka
kredit banyak yang tertunda dan tidak valid. Sistem yang dibuat dalam SIM
Keperawatan, angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat
sehari-hari, yang secara otomatis akan dapat diakses harian, mingguan atau
bulanan.
6. Daftar diagnosa keperawatan terbanyak.
Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi oleh sistem berdasar input
perawat sehari-hari. Penghitungan diagnosa keperawatan bermanfaat untuk
pembuatan standar asuhan keperawatan.
7. Laporan Implementasi
Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan perawatan pada satu
periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien. Laporan
ini dapat menjadi alat monitoring yang efektif tentang kebutuhan
pembelajaran bagi perawat. Laporan implementasi juga dapat dijadikan alat
bantu operan shift.

4
8. Laporan statistik
Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi manajaman
keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang
tersebut.
9. Resume Perawatan
Dalam masa akhir perawatan pasien rawat inap, resume keperawatan harus
dicantumkan dalam rekam medik. Resume perawatan bermanfaat untuk
melihat secara global pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika
pasien pernah dirawat di rumah sakit. Dalam sistem, resume perawatan
dicetak saat pasien akan keluar dari perawatan. Komputer telah merekam
data-data yang dibutuhkan untuk pembuatan resume perawatan.
10. Daftar SAK
Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance
based nursing, yang merupakan hasil penelitian dari penerapan standar
asuhan keperawatan yang ada. Namun karena dokumen yang tidak lengkap,
SAK banyak diadopsi hanya dari literatur yang tersedia. Dalam sistem
informasi manajemen keperawatan, SAK berdasarkan rekapan dari sistem
yang telah dibuat.
11. Presentasi Kasus On Line
Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien dapat diakses
dalam ruang converence. Maka presentasi kasus kelolaan di ruang rawat
dapat dilakukan on line ketika pasien masih di rawa
12. Mengetahui Jasa Perawat
Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan perawat
mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.
13. Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat Manajemen
perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan
oleh perawat, dan mengetahui pula masing-masing perawat telah
melakukan aktifitas keperawatan apa

5
14. Laporan Shift
Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan
yang akan dilakukan oleh perawat, tergantung item mana yang akan
dilaporkan pada masing-masing pasien.
15. Monitoring Pasien oleh Kepala Ruang saat sedang Rapat
Monitoring pasien oleh Kepala Ruang dapat dilakukan ketika Kepala
Ruang sedang rapat di ruang converence. Akan diketahui apakah seorang
pasien telah dilakukan pegkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi dan
evaluasi atau belum.
Menurut Jasun (2006) hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penerapan
SIM Keperawatan ialah :
1. Hard Ware
Perangkat keras berupa PC / CPU pada masing-masing ruang
implementasi, yang terhubung dengan jaringan.
2. Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang telah dibuat..
3. Note Book atau Laptop digunakan untuk memasukan data-data saat
penglkajian di samping pasien. Dengan menggunakan Note Book
diharapkan pengkajian menjadi valid.
4. WiFi adalah perangkat keras untuk menghubungkan Note Book dengan
jaringan, sehingga tidak mengunakan kabe, tapi dengan wireless.
5. Soft Ware
Program yang dibuat sesuai dengan kebutuhan perawat.
6. Brain Ware
Pembentukan Mind Set bukan sesuatu yang mudah bagi perawat. Istilah
gagap teknologi, tidak percaya diri dengan membawa Note Book ke
hadapan pasien, merasa repot dan lain-lain akan menjadi faktor penentu
yang cukup signifikan bagi keberhasilan penerapan SIM Keperawatan.
7. Skill
Ketrampilan perawat juga merupakan factor penting yang tidak bisa
diabaikan, mengingat standar yang dipakai adalah standar internasional.
Bahasa label dalam NIC adalah sesuatu yang baru, belum popular
disamping membutuhkan pemahaman yang cukup mendalam.

6
D. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Kelebihan SIM Keperawatan yaitu :
1. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka
sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik. Metode
pendokumentasian asuhan keperawatan saat sudah mulai menunjukkan
perkembangan, dari yang sebelumnya manual, bergeser kearah
komputerisasi. Metode pendokumentasian tersebut dengan menggunakan
Sistem Informasi Manajemen.
2. Sistem informasi manajemen berbasis komputer tidak hanya bermanfaat
dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, namun juga dapat menjadi
pendukung pedoman bagi pengambil kebijakan/pengambil keputusan di
keperawatan/Decision Support System dan Executive Information System
(Eko,I. 2001).
3. Manfaat sistem informasi dalam keperawatan (Malliarou & zyga, 2009):
 Lebih banyak waktu dengan pasien dan lebih sedikit waktu di
nurse station
 Mengurangi penggunaan kertas
 Dokumentasi keperawatan secara automatis
4. Standar yang sama dalam perawatan (proses keperawatan)
 Mengurangi biaya
 Kualitas pelayanan keperawatan dapat di ukur
Kekurang Sistem Informasi Manajemen Keperawatan yaitu :
a. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai
teknologi informasi.
b. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama
karena konsentrasi karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin
sehari-hari sehingga pelaksanaannya menjadi kurang efektif dan
efisien.
c. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum
tentu perusahaan mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga

7
ada peluang teknologi yang digunakan kurang canggih (tidak up to
date).
d. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer
sehingga ada konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.
e. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan
sistem informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan
mereka.
f. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat
menyebabkan kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan
kesalahan/resiko yang terjadi menjadi tanggung jawab perusahaan
(ditanggung sendiri).

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat
penting,terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit.Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah
membuat standar baru yang harus di penuhi.Hal tersebut membuat keperawatan di
Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas
pelayanan keperawatan yang berbasis teknologi informasi.
B. Saran
Pemerintah atau lembaga kesehatan hendaknya segera meningkatkan
standar dan mutu sistem kesehtan di Indonesia, terutama yang berhubungan
dengan teknologi karena bila di bandingkan dengan negara lain ini masih
sangat tertinggal.Untuk membenahi hal tersebut maka harus di butuhkan solusi
cerdas

9
DAFTAR PUSTAKA

Anthony F. Jerant, A Randomized Trial of Telenursing to Reduce Hospitalization


for Heart Failure: Patient-Centered Outcomes and Nursing Indicators,
dalamhttp://www.haworthpress.com/store/toc/J027v22n01_TOC.pdf?sid=F
92MP1MXXT1X8JN4VF 1BXJ22VPX12U5&, diperoleh tanggal 15 Maret
2008
Carpenito. (1985). Nursing diagnosis application to clinical practice.
J.B. Lippincott Co.,. Philadephia .
Hariyati, S. T. (1999). Hubungan antara pengetahuan aspek hukum dari perawat
dan karakteristik perawat terhadap kualitas dokmentasi keperawatan di
RS.Bhakti Yudha,Tidak dipublikasikan
http://www.fik.ui.ac.id/pkko/files/UJIAN%20SIM%202%20ON%20LINE.doc. P
erawat dan Teknologi Informasi, diakses dari tanggal 12 Maret 2008
Jasun, (2006), Aplikasi Proses Keperawatan Dengan Pendekatan Nanda NOC
dan NIC Dalam Sistem Informasi Manajemen Keperawatan Di Banyumas

10
MAKALAH

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN DI


SALAH SATU RUMAH SAKIT

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Kelompok : 6

1. Kandar Muda
2. Mardiani Rahmi
3. Mhd Salim Lubis
4. Nur Khodijah Lubis
5. Rahma Sari

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AUFA ROYHAN
PADANG SIDIMPUAN
2018

11
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Adapun makalah ini membahas mengenai“Sistem Informasi
Keperawatan Disalah Satu Rumah Sakit”. Kami mengucapkan terimakasih
kepada pihak – pihak yang telah mendukung dan memberikan bimbingan dalam
penyusunan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan
pengetahuan penyusun, maka kami dengan senang hati menerima kritikan serta
saran – saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga hasil dari penyusunan makalah ini dapat dimanfaatkan bagi
generasi mendatang akhir kata melalui kesempatan ini kami penyusun makalah
mengucapkan banyak terimakasih.

Padangsidimpuan, Nopember 2018


Penulis

12
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian informatika keperawatan ..................................... 2
B. fungsi sistem informasi keperawatan ..................................... 3
C. keuntungan menggunakan sistem informasi
keperawatan ........................................................................... 5
D. aplikasi sistem informasi dalam dokumentasi
asuhan keperawatan ............................................................... 7

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ................................................................................ 9
B. Saran .......................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA

13
ii

14

Anda mungkin juga menyukai