TINJAUAN PUSTAKA
Menurut setiadi (2008) dalam bukunya yang berjudul “konsep dan proses
yang saling berhubungan melalui tali pertalian darah, adopsi atau perkawinan
(Mubarak, 2006). Menurut Depkes RI (1988) keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul
serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling
serta perubahan kondisi sosial. Para usia lanjut bahkan masyarakat menganggap
mengundurkan diri dari pergaulan masyarakat yang merupakan salah satu ciri fase
ini. Dalam fase ini ciri usia lanjut biasanya merenungkan hakikat hidupnya
dengan lebih intensif serta mencoba mendekatkan dirinya pada tuhan (Tamher &
Noorkasiani, 2009).
diharapkan lansia tetap mendapatkan kualitas hidup tetap baik, tetap melakukan
8
9
tentunya hal ini terutama merupakan tugas dari keluarga, menurut Watson (2003)
tinggal dengan keluarga, hal ini karena banyak keluarga lansia sibuk dengan
dukungan dari keluarga terdekat dapat saja berupa anjuran yang bersifat
meningatkan si lanjut usia untuk tidak bekerja secara berlebihan (jika lansia masih
dengan baik, dan memberikan waktu istirahat yang cukup kepadanya sehingga
Menurut (Lily dkk, 2011) yang dikutip dari Klicker (2010), lanjut usia
salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari proses
penuaan dan sering terjadi pada sistem kardiovaskuler yang merupakan proses
merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan hipertensi sistolik diatas 140
mmHg dan diastoliknya menetap atau kurang dari 90 mmHg yang memberi
keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan kesehatan, mulai dari tahap
Dukungan sosial sangat diperlukan oleh setiap individu di dalam setiap siklus
sedang mengalami masalah atau sakit, di sinilah peran anggota kelurga diperlukan
menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga antara lain adalah fungsi afektif, yaitu
mengasuh dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan saling
perubahan spiritual pada lansia ditandai dengan semakin matangnya lansia dalam
yang matang akan membantu lansia untuk menghadapi kenyataan, berperan aktif
mempengaruhi kualitas hidup lansia (WHO, 1996). Pengaruh yang muncul akibat
berbagai perubahan pada lansia tersebut jika tidak teratasi dengan baik cenderung
11
(2002) yaitu informasi verbal, sasaran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal yang dapat memberikan keuntungan
emosional atau pengaruh pada tingah laku penerimaanya. Dalam hal ini orang
a) Dukungan Informasi
nasehat, pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh
dokter, terapi yang baik buat dirinya, dan tindakan spesifik bagi individu untuk
melawan stressor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya
b) Dukungan Pengharapan
memahami kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan sumber
strategi koping yang dapat digunakan dalam menghadapi stressor. Dukungan ini
juga merupakan dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif
c) Dukungan Instrumental
bantuan financial, dan materi berupa bantuan nyata (instrumental support material
support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan
d) Dukungan Emosional
sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan
individu rasa nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam
oleh keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga
(dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang
bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan
bantuan jika diperlukan). Dukungan sosial keluarga dapat berupa dukungan sosial
keluarga internal, seperti dukungan dari suami atau istri serta dukungan dari
kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial berbeda-beda dalam berbagai tahap-
tahap siklus kehidupan. Namun demikian, dalam semua tahap siklus kehidupan,
kepandaian dan akal. Sebagai akibatnya, hal ini meningkatkan kesehatan dan
dan utama dari dukungan sosial terhadap kesehatan dan kesejahteraan boleh jadi
sembuh dari sakit dan dikalangan kaum tua, fungsi kognitif, fisik dan kesehatan
Lansia yaitu; Usia pertengahan (midlle age) yaitu usia antara 45-59 tahun, usia
lanjut usia (Elderly) yaitu antara usia 60-74 tahun, usia tua (Old) yaitu usia
antara 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) yaitu usia diatas 90 tahun
(Bandiyah,2009).
e) Kemunduran-kemunduran biologis
Yang terlihat sebagai gejala-gejala kemunduran fisik antara lain; Kulit mulai
mengendur dan pada wajah timbul keriput dan garis-garis yang menetap, rambut
mulai beruban dan memnjadi putih, gigi mulai ompong, penglihatan dan
pendengar mulai berkurang, mulai lelah, dan gerakkan menjadi lamban dan
kurang lincah.
Suka lupa, ingatan tidak berfungsi dengan baik, ingatan kepada hal-hal dimasa
muda lebih baik daripada kepada hal-hal yang baru terjadi, yang pertama lupakan
adalah nama-nama, orientasi umum dan persepsi tehadap waktu dan ruang serta
tempat juga mundur, erat hubungannya dengan daya ingat yang sudah mundur,
menjadi lebih rendah, tidak mudah menerima hal-hal atau ide-ide baru.
b. Tipe Mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru dan selektif dalam
tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan bayak menuntut.
d. Tipe Pasrah
e. Tipe Bingung
Widyapranata menyebutkan bahwa orang tua (lanjut usia) dalam literature lama di
1. Wong sepuh orang yang tidak sepi hawa nafsu, menguasai ilmu
2. Wong sepuh lanjut usia yang kosong, tidak atau rasa, bicara mulu-
Menurut Azijah (2010), masalaah fisik yang sering di temukan pada lansia
adalah :
a. Mudah jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan oleh penderita atau saksi mata
b. Mudah lelah
Disebabkan oleh :
2. Gangguan organis.
3. Pengaruh obat-obatan
Disebabkan oleh :
1. Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang gairah hidup atau
keseluruhan.
terganggu.
Disebabkan oleh :
18
2. Keadaan diare
1. Presbiop
ketidakseimbangan tiroid.
Lanjut usia potensial biasanya hidup di rumah sendsiri atau tidak tinggal di
Panti Werda. Mereka masih mampu bekerja dan mencari nafkah baik untuk
hari. Bagi yang memiliki keluarga, bahkan hidupnya terlantar biasanya menjadi
penghuni panti Werda yang berada di bawah naungan kementrian Sosial. Segala
kebutuhan hidupnya menjadi tanggung jawabg Panti Werda dan biasanya mereka
lain, tidak terpengaruh pada orang lain dan bebas mengatur diri sendiri atau
aktivitas seseorang baik individu maupun kelompok dari berbagai kesehatan ataua
penyakit. Mandiri juga dikatakan merawat diri sendiri atau merawat diri dan dapat
sehari-hari seperti halnya : makan, minum, mandi, berjalan, tidur, duduk, BAB,
kondisi sosial :
1. Kondisi Kesehatan
Lanjut usia yang memiliki tingkat kemandirian tertinggi adalah secara fisik
dan psikis memiliki kesehatan yang cukup prima. Prosentase yang paling tinggi
20
adalah mereka yang mempunyai kesehatan baik. Dengan kesehatan yang baik
mereka bisa melakuan aktivitas apa saja dalam kehidupannya sehari-hari seperti :
mengurus dirinya sendiri, bekerja dan rekreasi. Hal ini sejalan dengan pendapat
Setiati (2000) bahwa kemandirian bagi orang lanjut usia dapat dilihat dari kualitas
ada 2 yaitu AKS standar dan AKS instrumental. AKS standar meliputi
kemampuan merawat diri seperti makan, berpakaian, buang air besar/kecil, dan
2. Kondisi Ekonomi
Lanjut usia yang mandiri pada kondisi ekonomi sedang karena mereka
3. Kondisi Sosial
sosial yang dilakukan dengan kerabat keluarga dan tean-teman (Hurlock, 2000).
yaitu :
mobilitas serta dapat juga digunakan sebagai kriteria dalam menilai kemampuan
yaitu :
Interpretasi hasil :
26 =Mandiri
16 - 20 =Ketergantungan sedang
9 - 15 =Ketergantungan berat
kegiatan oleh lanjut usia setiap hari. Aktivitas tersebut dapat berupa Mandi,
perawatan pribadi setiap harinya yang berkaitan dengan kebersihan diri, nutrisi
dan aktivitas-aktivitas lain yang terbatas. Agar tetap dapat menjaga kebugaran dan
23
dapat melakukan aktivitas dasar maka lanjut usia perlu melakukan latihan fisik
(Muhammad,2010).
Keluarga merupakan support system utama bagi lansia dalam pemenuhan aktifitas
1. Emosional
2. Fisik
pemeriksaan kesehatan.
konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan
aktivitas sehari-hari.
26
emosional
2.6 Hipotesis
untuk membuat tujuan ramalan tentang peristiwa yang terjadi bila suatu gejala
muncul, adapun hipotesis penelitian ini adalah “ ada hubungan antara Dukungan
Ho: tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan