Anda di halaman 1dari 4

Nama : I Nyoman Triagus Jatiasa

NPm : PK 115 017 015 (Semester 3)

Sistem informasi managemen keperawatan

Usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun
1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat
untuk menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan  hasil sensus dan gambaran
staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf. Pada akhir tahun 1980-an
munculah sistem mikro komputer yang semakin mendukung pengembangan sistem informasi
keperawatan. Indonesia sistem informasi manajemen keperawatan masih minim
penerapannya, pendokumentasian keperawatan umumnya masih menggunakan 
pendokumentasian tertulis. Sistem informasi keperawatan berfungsi untuk:
 Proses perawatan pasien : Proses perawatan pasien adalah apa yang telah dilakukan
oleh perawat kepada pasien yaitu: pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal
perawatan dan pengobatan, catatan keperawatan, pola makan, prospektif, beban
kerja , administrasi pasien.
 Proses Komunikasi: Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien
dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek pengobatan, perjanjian dan
penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan.
 Proses Pendidikan dan Penelitian : Pendokumentasian fungsi dan prosedural.

Sistem informasi keperawatan memeiliki beberapa keuntungan apabila diterapkan


dalam proses keperawatan diantaranya meliputi penghematan biaya dari penggunaan kertas
untuk pencatatan, penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam
penyimpanan arsip, penyimpanan data pasien menjadi lebih lama, pendokumentasian
keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang
dapat dipertanggung jawabkan dan membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga
dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat.
a) Penerapan Sistem Informasi Dalam Dokumentasi Asuhan Keperawatan
Dokumentasi perawatan merupakan bagian penting dari dokumentasi klinis. Untuk
meningkatkan dokumentasi asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat maka perlu
diterapkan sistem infomasi keperawatan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.
Dokumentasi keperawatan yang ada sekarang ini adalah dokumentasi keperawtan yang
berbasis kertas. Penerapan sistem informasi keperawatan dalam dokumentasi asuhan
keperawatan bertujuan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas dokumentasi asuhan
keperawatan. Dokumentasi yang berbasis komputer selain meningkatkan kualitas juga
memungkinkan penggunaan kembali data keperawatan untuk manajemen keperawatan dan
penelitian keperawatan. Hal ini seperti yang terdapat dalam hasil penelitian dari Mueller, et
all.2006 yang menyatakan bahwa kualitas dokumentasi keperawatan semakin meningkat
dengan diterapkannya Quality of Nursing Diagnoses, Interventions, and Outcomes (Q-DIO).
b) Telenursing
Telenursing adalah upaya penggunaan teknologi informasi dalam memberikan
pelayanan keperawatan dalam bagian pelayanan kesehatan dimana ada jarak secara fisik yang
jauh antara perawat dan pasien, atau antara beberapa perawat. Telenursing menggunakan
channel elektromagnetik (wire, radio, optical) untuk mengirim suara, data dan sinyal video
komunikasi. Menurut Britton et all (1999), ada beberapa keuntungan telenursing yaitu
Telenursing dapat menurunkan kebutuhan atau menurunkan waktu tinggal di rumah sakit dan
Efektif dan efisien dari sisi biaya kesehatan. Aplikasi telenursing dapat diterapkan di rumah,
rumah sakit melalui pusat telenursing dan melalui unit mobil. Di dalam home care perawat
menggunakan system memonitor parameter fisiologi seperti tekanan darah, glukosa darah,
respirasi dan berat badan melalui internet.
c) Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Dokumentasi keperawatan merupakan bukti akontabilitas tentang apa yang telah
dilakukan oleh seorang perawat kepada pasiennya. Dengan adanya pendokumentasian yang
benar maka bukti secara profesional dan legal dapat dipertanggung jawabkan. keuntungan
utama dari dokumentasi berbasis komputer yaitu standarisasi, terdapat pelaporan data klinik
yang standar yang mudah dan cepat diketahui dan kualitas, meningkatkan kualitas informasi
klinik dan sekaligus meningkatkan waktu perawat berfokus pada pemberian asuhan.
d) Sistem Informasi Manajemen Keperawatan
Sistem informasi keperawatan adalah kombinasi ilmu komputer, ilmu informasi dan ilmu
keperawatan yang disusun untuk memudahkan manajemen dan proses pengambilan informasi
dan pengetahuan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan.
Menurut Jasun (2006) beberapa program yang dirancang dalam STK Keperawatan antara
lain:
 Standar Asuhan Keperawatan : Standar Asuhan Keperawatan menggunakan standar
Internasional dengan mengacu pada Diagnosa Keperawatan yang dikeluarkan oleh North
American Nursing Diagnosis Association, standar outcome keperawatan mengacu pada
Nursing Outcome Clasification dan standar intervensi keperawatan mengacu pada Nursing
Intervention Clasification (NIC) yang dikeluarkan oleh Iowa Outcomes Project. 
 Standart Operating Procedure (SOP) : Standart Operating Procedure (SOP) adalah
uraian standar tindakan perawatan yang terdapat dalam standar asuhan keperawatan. SOP
merupakan aktifitas detail dari NIC.
 Discharge Planning : Discharge Planning adalah uraian tentang perencanaan dan nasihat
perawatan setelah pasien dirawat darii rumah sakit.
 Jadwal dinas perawat : Jadwal dinas perawat dibuat secara otomatis oleh program
komputer, sehingga penanggung jawab ruang tinggal melakukan print.
 Penghitungan angka kredit perawat: Sistem yang dibuat dalam SIM Keperawatan,
angka kredit merupakan rekapan dari aktifitas perawat sehari-hari, yang secara otomatis
akan dapat diakses harian, mingguan atau bulanan.
 Daftar diagnosa keperawatan terbanyak: Daftar diagnosa keperawatan direkapitulasi
oleh sistem berdasar input perawat sehari-hari.
 Daftar NIC terbanyak : Adalah rekap tindakan keperawatan terbanyak berdasarkan pada
masing-masing diagnosa keperawatan yang ada.
 Laporan Implementasi : Laporan implementasi adalah rekap tindakan-tindakan
perawatan pada satu periode, yang dapat difilter berdasar ruang, pelaksana dan pasien.
 Laporan statistik: Laporan statistik yang di munculkan dalam sistem informasi
manajaman keperawatan adalah laporan berupa BOR, LOS, TOI dan BTO di ruang
tersebut.
 Resume Perawatan: Resume perawatan bermanfaat untuk melihat secara global
pengelolaan pasien saat dirawat sebelumnya, jika pasien pernah dirawat di rumah sakit.
 Daftar SAK : Standar Asuhan Keperawatan yang ideal adalah berdasarkan evidance
based nursing.
 Presentasi Kasus On Line : Sistem dengan jaringan WiFi memungkinkan data pasien
dapat diakses dalam ruang converence.
 Mengetahui Jasa Perawat: Dengan system integrasi dengan SIM RS, memugkinkan
perawat mengetahui jasa tindakan yang dilakukannya.
 Monitoring Tindakan Perawat & Monitoring Aktifitas Perawat: Manajemen
perawatan dapat mengakses langsung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh perawat.
 Laporan Shift: Laporan shift merupakan rekapan dari aktifitas yang telah dilakukan dan
yang akan dilakukan oleh perawat.
 Monitoring Pasien oleh PN atau Kepala Ruang saat sedang Rapat.

Anda mungkin juga menyukai