1. Pertemuan 1 (Pengantar Teknologi Informasi Dalam Keperawatan)
Informasi Keperawatan adalah usaha ilmiah multidisiplin menganalisis, meresmikan dan pemodelan bagaimana perawat mengumpulkan dan mengelola data, proses data menjadi informasi dan pengetahuan, membuat keputusan berbasis pengetahuan dan kesimpulan untuk perawatan pasien, dan menggunakan pengetahuan empiris dan pengalaman untuk memperluas ruang lingkup dan meningkatkan kualitas praktik profesional mereka. Sistem Informasi Keperawatan adalah Kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yg disusun untuk mempermudah manajemen, pengambilan data, dan pelaksanaan asuhan keperawatan . Sejarah Sistem Informasi Keperawatan adalah Usaha pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan pasien dan penyimpanan hasil sensus dan gambaran staf keperawatan untuk analisa kecenderungan masa depan staf. Manfaat TI Keperawatan adalah seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai evaluasi dan yang sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik. Fungsi Sistem Informasi Keperawatan : 1. Proses perawatan pasien 2. Proses managemen bangsal 3. Proses Komunikasi 4. Proses Pendidikan dan Penelitian Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan : Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip. Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama. Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung jawabkan. Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat Meningkatkan produktivitas kerja. Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan Pengelola Sistem Informasi : a. Top Management : Perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan keputusan b. Middle Management : Perencanaan taktis dan pengambilan keputusan c. Low Management : Perencanaan, pengawasan operasi, dan pengambilan keputusan d. Operator : Pemrosesan transaksi dan respon permintaan Standar Minimum Data Keperawatan : Empat unsur perawatan : masalah keperawatan atau diagnosis, intervensiperawatan, hasil perawatan, dan intensitas perawatan yang tepat. Lima elemen demografis pasien atau klien : identifikasi pribadi, tanggal lahir, jenis kelamin, ras dan budaya, dan tempat tinggal. Tujuh elemen layanan : nomor unik fasilitas atau kantor layanan, Angka atau grafik unik catatan kesehatan, nomor unik dari penyedia utama perawat yg terdaftar, episode admisi atau tanggal pertemuan, debit atau tanggal keluar, disposisi pasien atau grafik, dan pembayar untuk tagihan. 2. Pertemuan 2 (Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan Dan Keperawatan) Peranan Komputer Dalam Bidang Kesehatan : a. Bidang Administrasi : Membantu di dalam penyimpanan, pengelompokan, dan pengolahan data. b. Bidang Farmasi : Untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan data harga obat – obatan tersebut. c. Mendiagnosa Suatu Penyakit : Menggunakan komputer akan lebih cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu penyakit. d. Memonitoring Status Pasien : Pasien yang sudah pernah datang atau baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak. Data – data personal pasien juga dengan mudah dilihat. e. Penelitian : Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang kesehatan sangatlah bergantung pada penggunaan komputer.
Contoh Penggunaan Sistem Komputer Untuk Menganalisa Organ – Organ
Tubuh :
System Computerized Axial Tomography (CAT) : Untuk
menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) : Untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak. SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) : Mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. PET (Position Emission Tomography) : Menampilkan gambar yang mempergunakan isotop radioaktif. NMR (Nuclear Magnetic Resonance) : Teknik mendiagnosa dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hydrogen. USG (Ultra Sonography) : Memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.
Pengertian Sistem E-Health Menurut KepMenKes Nomor
192/MENKES/SK/VI/2012 disebutkan bahwa E-Health adalah pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Sistem E-Health terdiri atas sejumlah “Stasiun Medis” terdiri atas :
Komputer dengan perangkat lunak di dalamnya
Sebuah perangkat antar-muka pasien Sejumlah instrument biomedika (tergantung keperluan) Sebuah perangkat antar-muka pengguna (berikut alat input output yang digunakan) Jaringan dan perangkat telekomunikasi yang tersedia
Manfaat E-Health :
Peningkatan efisiensi, penurunan biaya
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Pembuktian melalui evaluasi ilmiah (evidence based) Pemberdayaan pasien dan konsumen Mendorong terjadinya hubungan yang lebih baik antara pasien dan tenaga kesehatan 3. Pertemuan 3 (Sistem Informasi Keperawatan) Penggunaan teknologi untuk mendapatkan informasi organ bagian dalam (otak), bagian tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar x, pendokumentasian informasi dengan menggunakan teknologi Untuk meningkatkan layanan kesehatan Di Indonesia, penggunaan teknologi informasi kesehatan diatur di dalam UU RI no 32 tahun 2009 pasal 42 SIK sangat membantu untuk membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen
Fungsi Sistem Informasi Keperawatan :
a. Proses Perawatan Pasien : Apa yang dilakukan oleh perawat kepada
pasien : pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan, jadwal pengobatan, catatan keperawatan, administrasi pasien, laporan rawat inap, dll (asuhan keperawatan) b. Proses Managemen Bangsal : Mentransformasikan informasi pada manajemen yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan : jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan, jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi. c. Proses Komunikasi : Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan dengan subjek, pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data, transformasi data, dan segala bentuk pesan. d. Proses Pendidikan dan Penelitian : Pendokumentasian proposal/ penelitian, proposal seminar kesehatan, data penelitian yang berhubungan dengan data pasien, mempermudah mencari informasi di bidang kesehatan terbaru, mempermudah akses, sharing dan berbagi file di bidang kesehatan,dll
Keuntungan Sistem Informasi Keperawatan :
Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar dalam penyimpanan arsip Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan secara cepat Meningkatkan produktivitas kerja Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
Peran SIK Pada Perawat :
Sebagai pengguna dan pengelola dalam kegiatan pelayanan perawatan
kepada pasien Sebagai manajer, perawat bertanggung jawab untuk terus-menerus memperbarui produk saat ini dan menjaga mengikuti perkembangan baru yang sangat bermanfaat pada kemudahan dalam perolehan informasi. Sebagai klinikal sistem, perawat bekerja dengan pihak penjual sistem komputer yang bertujuan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan dalam sistem informasi Sebagai analisis sistem atau programer, perawat dalam peran ini bekerja menganalisis sistem informasi dan memelihara system informasi agar berjalan dengan lancar
Dampak Teknologi Pada Pearawat, Pasien, Masyarakat Dan RS :
• Resiko terjadinya penyakit baru.
• Pemberitaan yang kurang tepat • Kesalahan persepsi • Biaya mahal Contoh Studi Kasus : Analisis Sistem Informasi Manajemen Persediaan Obat Pada Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Gresik Instalasi farmasi sebagai suatu unit di rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan farmasi berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Sistem pengelolaan persediaan obat dalam suatu instalasi farmasi merupakan hal krusial yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan. RSUD Ibnu Sina Gresik telah menerapkan sistem informasi yang dapat mendukung kegiatan instalasi farmasinya secara efektif dan efisien. Sistem informasi manajemen persediaan obat telah diterapkan oleh Instalasi Farmasi RSUD Ibnu Sina Gresik. Dengan adanya sistem informasi menjadikan kinerja Instalasi Farmasi menjadi lebih baik, efisien, dan efektif. Pengelompokan obat oleh petugas gudang instalasi farmasi disebut pengorganisasian, yaitu setiap petugas yang melakukan entri data selalu berdasarkan klasifikasi yang telah tersedia pada sistem informasi yang digunakan. Bagian pergudangan farmasi sudah menerapkan sistem komputerisasi dalam mengelola persediaan obatnya dan dalam operasionalnya tetap menyertakan bukti-bukti fisik transaksi sehingga mengoptimalkan tingkat keamanan transaksi. Adanya sistem informasi menjadikan petugas tidak kesulitan dalam mengetahui persediaan obat dengan mengurangi pengecekan langsung sehingga dapat membuat setiap tugas menjadi efisien dalam melakukan tugas-tugasnya. Sistem yang dipakai untuk pengelolaan dan pencatatan telah menggunakan perangkat lunak software yang menyediakan layanan pencatatan transaksi yang terjadi sehingga sudah tidak diolah secara manual sehingga tidak akan banyak menyita waktu dan hasilnya lebih akurat. Meskipun demikian, sistem informasi manajemen persedian barang pada instalasi farmasi RSUD Ibnu Sina perlu peningkatan, yaitu terhadap sistem komputerisasinya dengan mengaplikasikan teknologi mutakhir yang telah berkembang.
4. Pertemuan 4 (Telehealth / Telenursing)
Telehelath dalam keperawatan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam bidang pendidikan maupun bidang pelayanan keperawatan. Dalam bidang pelayanan keperawatan telehealth dapat membantu kegiatan asuhan keperawatan pada pasien di rumah atau dikenal dengan home care. Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit , klinik, rumah dan mobile center. Aplikasi telehealth berupa telepon triage dan home care adalah yang paling banyak dikembangkan secara luas untuk saat ini. Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi dalam pelayanan : 1) Teknologi Store and Forward) Misalnya : gambar yang didapatkan dari elektonik seperti tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi. Gambar tersebut saja yang berpindah pindah. 2) Tekhnologi real time Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan provider berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan tekhnologi real time dalam telehealth.
Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan
program kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh : konsultasi dengan perawat akn mengurangi angka kejadian masuknnya pasien dengan keadaan emergency ke Rumah Sakit.
5. Pertemuan 5 (Elektronic Health Record – Structure)
EMR adalah lingkungan aplikasi yang tersusun atas penyimpanan data klinis, sistem pendukung keputusan klinis, standarisasi istilah medis, entry data terkomputerisasi, serta dokumentasi medis dan farmasi. EMR digunakan oleh paramedic untuk mendokumentasikan, memonitor, dan memanage pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien di fasilitas pelayanan kesehatan. EHR dapat diakses dan dimilki oleh pasien serta datanya bisa digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan lain pada episode perawatan berikutnya.
Keuntungan dari pengunaan HER :
Mendapatkan, mengorganisasi dan melihat record data kesehatan. Duplikasi entry data dapat dihindari ketika data ditangkap perawatan dan komunikasi aman dan konsisten sesuai dengan kebutuhan klinis. Informasi yang sama dapat dilihat dengan berbagai macam cara.
Peran HER :
Mendukung keterlibatan konsumen
Mendukung konsumen pelayanan kesehatan Mendukung komunikasi Mendukung managemen dan perbaikan kualitas Mendukung pelayanan kesehatan 6. Pertemuan 6 (Dampak Perkembangan Teknologi Untuk Pembangunan Kesehatan) Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk pengembangan kesehatan berbasis teknologi. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi berbasis teknologi yang diciptakan langsung oleh orang Indonesia. E-Health, layanan elektronik untuk membenahi sistem kesehatan nasional. E-health merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, rumah sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri farmasi. Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik yang merupakan segmen fundamental dari e-Health, karena DMR memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain- lain. Inovasi teknologi menjadi salah satu ujung tombak untuk pembangunan ini, sehingga diharapkan para peneliti Indonesia dapat menghasilkan produk-produk yang bisa memberikan manfaat baik dari segi pengembangan obat, teknologi kesehatan, dan sistem pengelolaan pelayanan kesehatan. Teknologi kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dan diperlukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, mewujudkan kemandirian produk kesehatan, dan meningkatkan daya saing industri kesehatan.