Anda di halaman 1dari 10

RESUME

SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN (SIK)

Nama : Erik Rizal

Nim : 192012120

Prodi : S1 Keperawatan

Resume :

1. Pertemuan 1 (Pengantar Teknologi Informasi Dalam Keperawatan)


Informasi Keperawatan adalah usaha ilmiah multidisiplin
menganalisis, meresmikan dan pemodelan bagaimana perawat
mengumpulkan dan mengelola data, proses data menjadi informasi dan
pengetahuan, membuat keputusan berbasis pengetahuan dan kesimpulan
untuk perawatan pasien, dan menggunakan pengetahuan empiris dan
pengalaman untuk memperluas ruang lingkup dan meningkatkan kualitas
praktik profesional mereka. Sistem Informasi Keperawatan adalah
Kombinasi dari ilmu komputer, informasi dan keperawatan yg disusun
untuk mempermudah manajemen, pengambilan data, dan pelaksanaan
asuhan keperawatan . Sejarah Sistem Informasi Keperawatan adalah Usaha
pertama dalam menggunakan komputer oleh perawat terjadi pada akhir
tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an, penggunaannya mencakup
automatisasi catatan perawat untuk menjelaskan status dan perawatan
pasien dan penyimpanan  hasil sensus dan gambaran staf keperawatan
untuk analisa kecenderungan masa depan staf. Manfaat TI Keperawatan
adalah seorang perawat harus mampu melaksanakan asuhan keperawatan
sesuai standar, yaitu dari mulai pengkajian sampai evaluasi dan yang
sangat penting adalah disertai dengan sistem pendokumentasian yang baik.
Fungsi Sistem Informasi Keperawatan :
1. Proses perawatan pasien
2. Proses managemen bangsal
3. Proses Komunikasi
4. Proses Pendidikan dan Penelitian
Keuntungan Menggunakan Sistem Informasi Keperawatan :
 Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan
 Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar
dalam penyimpanan arsip.
 Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama.
 Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang
dengan baik akan mendukung otonomi yang dapat dipertanggung
jawabkan.
 Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu pengambilan keputusan secara cepat
 Meningkatkan produktivitas kerja.
 Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan
Pengelola Sistem Informasi :
a. Top Management : Perencanaan strategis, kebijakan dan pengambilan
keputusan
b. Middle Management : Perencanaan taktis dan pengambilan keputusan
c. Low Management : Perencanaan, pengawasan operasi, dan
pengambilan keputusan
d. Operator : Pemrosesan transaksi dan respon permintaan
Standar Minimum Data Keperawatan :
 Empat unsur perawatan : masalah keperawatan atau diagnosis,
intervensiperawatan, hasil perawatan, dan intensitas perawatan yang
tepat.
 Lima elemen demografis pasien atau klien : identifikasi pribadi,
tanggal lahir, jenis kelamin, ras dan budaya, dan tempat tinggal.
 Tujuh elemen layanan : nomor unik fasilitas atau kantor layanan,
Angka atau grafik unik catatan kesehatan, nomor unik dari penyedia
utama perawat yg terdaftar, episode admisi atau tanggal pertemuan,
debit atau tanggal keluar, disposisi pasien atau grafik, dan pembayar
untuk tagihan.
2. Pertemuan 2 (Teknologi Informasi Di Bidang Kesehatan Dan
Keperawatan)
Peranan Komputer Dalam Bidang Kesehatan :
a. Bidang Administrasi : Membantu di dalam penyimpanan,
pengelompokan, dan pengolahan data.
b. Bidang Farmasi : Untuk merecord resep dan dosis, serta menyimpan
data harga obat – obatan tersebut.
c. Mendiagnosa Suatu Penyakit : Menggunakan komputer akan lebih
cepat, mudah dan akurat untuk mengetahui nama dan jenis suatu
penyakit.
d. Memonitoring Status Pasien : Pasien yang sudah pernah datang atau
baru pertama kali berobat akan dengan mudah dilacak. Data – data
personal pasien juga dengan mudah dilihat.
e. Penelitian : Penelitian ilmiah yang sering dilakukan dalam bidang
kesehatan sangatlah bergantung pada penggunaan komputer.

Contoh Penggunaan Sistem Komputer Untuk Menganalisa Organ – Organ


Tubuh :

 System Computerized Axial Tomography (CAT) : Untuk


menggambar struktur otak dan mengambil gambar seluruh organ
tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.
 System Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) : Untuk melihat
gambar dari berbagai sudut organ tubuh secara bergerak.
 SPECT (Single Photon Emission Computer Tomography) :
Mempergunakan gas radiokatif untuk mendeteksi partikel-partikel
tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
 PET (Position Emission Tomography) : Menampilkan gambar yang
mempergunakan isotop radioaktif.
 NMR (Nuclear Magnetic Resonance) : Teknik mendiagnosa
dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom
hydrogen.
 USG (Ultra Sonography) : Memanfaatkan gelombang ultrasonik,
yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi (250
kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan dalam layar
monitor berupa gambar dua dimensi atau tiga dimensi.

Pengertian Sistem E-Health Menurut KepMenKes Nomor


192/MENKES/SK/VI/2012 disebutkan bahwa E-Health adalah
pemanfaatan TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan. Sistem E-Health terdiri atas sejumlah “Stasiun
Medis” terdiri atas :

 Komputer dengan perangkat lunak di dalamnya


 Sebuah perangkat antar-muka pasien
 Sejumlah instrument biomedika (tergantung keperluan)
 Sebuah perangkat antar-muka pengguna (berikut alat input output yang
digunakan)
 Jaringan dan perangkat telekomunikasi yang tersedia

Manfaat E-Health :

 Peningkatan efisiensi, penurunan biaya


 Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
 Pembuktian melalui evaluasi ilmiah (evidence based)
 Pemberdayaan pasien dan konsumen
 Mendorong terjadinya hubungan yang lebih baik antara pasien dan
tenaga kesehatan
3. Pertemuan 3 (Sistem Informasi Keperawatan)
 Penggunaan teknologi untuk mendapatkan informasi organ bagian
dalam (otak), bagian tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan
sinar x, pendokumentasian informasi dengan menggunakan teknologi
 Untuk meningkatkan layanan kesehatan
 Di Indonesia, penggunaan teknologi informasi kesehatan diatur di
dalam UU RI no 32 tahun 2009 pasal 42
 SIK sangat membantu untuk membuat, mengubah, menyimpan,
mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi.
 Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka
sangat dimungkinkan bagi perawat untuk memiliki sistem
pendokumentasian asuhan keperawatan yang lebih baik dengan
menggunakan Sistem Informasi Manajemen

Fungsi Sistem Informasi Keperawatan :

a. Proses Perawatan Pasien : Apa yang dilakukan oleh perawat kepada


pasien : pengkajian, diagnosa keperawatan, jadwal perawatan, jadwal
pengobatan, catatan keperawatan, administrasi pasien, laporan rawat
inap, dll (asuhan keperawatan)
b. Proses Managemen Bangsal : Mentransformasikan informasi pada
manajemen  yang berorientasi informasi dalam pengambilan keputusan
: jaminan kualitas, sudut pandang aktivitas di bangsal keperawatan,
jadwal dinas karyawan, manajemen perseorangan, perencanaan
keperawatan, manajemen inventarisasi dan penyediaan sarana dan
prasarana, manajemen finansial, kontroling terhadap infeksi.
c. Proses Komunikasi : Seluruh aktivitas dikonsentrasikan pada
komunikasi pada pasien dan subjek lain yang memiliki hubungan
dengan subjek, pengobatan, perjanjian dan penjadwalan, review data,
transformasi data, dan segala bentuk pesan.
d. Proses Pendidikan dan Penelitian : Pendokumentasian proposal/
penelitian, proposal seminar kesehatan, data penelitian yang
berhubungan dengan data pasien, mempermudah mencari informasi di
bidang kesehatan terbaru, mempermudah akses, sharing dan berbagi
file di bidang kesehatan,dll

Keuntungan Sistem Informasi Keperawatan :

 Penghematan biaya dari penggunaan kertas untuk pencatatan


 Penghematan ruangan karena tidak dibutuhkan tempat yang besar
dalam penyimpanan arsip
 Penyimpanan data pasien menjadi lebih lama
 Pendokumentasian keperawatan berbasis komputer yang dirancang
dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan
 Membantu dalam mencari informasi yang cepat sehingga dapat
membantu pengambilan keputusan secara cepat
 Meningkatkan produktivitas kerja
 Mengurangi kesalahan dalam menginterppretasikan pencatatan

Peran SIK Pada Perawat :

 Sebagai pengguna dan pengelola dalam kegiatan pelayanan perawatan


kepada pasien
 Sebagai manajer, perawat bertanggung jawab untuk terus-menerus
memperbarui produk saat ini dan menjaga mengikuti perkembangan
baru yang sangat bermanfaat pada kemudahan dalam perolehan
informasi.
 Sebagai klinikal sistem, perawat bekerja dengan pihak penjual sistem
komputer yang bertujuan dalam memenuhi kebutuhan pelayanan
kesehatan dalam sistem informasi
 Sebagai analisis sistem atau programer, perawat dalam peran ini
bekerja menganalisis sistem informasi dan memelihara system
informasi agar berjalan dengan lancar

Dampak Teknologi Pada Pearawat, Pasien, Masyarakat Dan RS :

• Resiko terjadinya penyakit baru.


• Pemberitaan yang kurang tepat
• Kesalahan persepsi
• Biaya mahal
Contoh Studi Kasus :
Analisis Sistem Informasi Manajemen Persediaan Obat Pada Instalasi
Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Ibnu Sina Gresik
Instalasi farmasi sebagai suatu unit di rumah sakit yang
menyelenggarakan pelayanan farmasi berorientasi kepada pelayanan
pasien, penyediaan obat yang bermutu, termasuk pelayanan farmasi klinik
yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Sistem pengelolaan
persediaan obat dalam suatu instalasi farmasi merupakan hal krusial yang
tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan. RSUD Ibnu Sina
Gresik telah menerapkan sistem informasi yang dapat mendukung
kegiatan instalasi farmasinya secara efektif dan efisien. Sistem informasi
manajemen persediaan obat telah diterapkan oleh Instalasi Farmasi RSUD
Ibnu Sina Gresik. Dengan adanya sistem informasi menjadikan kinerja
Instalasi Farmasi menjadi lebih baik, efisien, dan efektif. Pengelompokan
obat oleh petugas gudang instalasi farmasi disebut pengorganisasian,
yaitu setiap petugas yang melakukan entri data selalu berdasarkan
klasifikasi yang telah tersedia pada sistem informasi yang digunakan.
Bagian pergudangan farmasi sudah menerapkan sistem komputerisasi
dalam mengelola persediaan obatnya dan dalam operasionalnya tetap
menyertakan bukti-bukti fisik transaksi sehingga mengoptimalkan tingkat
keamanan transaksi. Adanya sistem informasi menjadikan petugas tidak
kesulitan dalam mengetahui persediaan obat dengan mengurangi
pengecekan langsung sehingga dapat membuat setiap tugas menjadi
efisien dalam melakukan tugas-tugasnya. Sistem yang dipakai untuk
pengelolaan dan pencatatan telah menggunakan perangkat lunak software
yang menyediakan layanan pencatatan transaksi yang terjadi sehingga
sudah tidak diolah secara manual sehingga tidak akan banyak menyita
waktu dan hasilnya lebih akurat. Meskipun demikian, sistem informasi
manajemen persedian barang pada instalasi farmasi RSUD Ibnu Sina
perlu peningkatan, yaitu terhadap sistem komputerisasinya dengan
mengaplikasikan teknologi mutakhir yang telah berkembang.

4. Pertemuan 4 (Telehealth / Telenursing)


Telehelath dalam keperawatan bisa dikembangkan untuk
digunakan dalam bidang pendidikan maupun bidang pelayanan
keperawatan. Dalam bidang pelayanan keperawatan telehealth dapat
membantu kegiatan asuhan keperawatan pada pasien di rumah atau dikenal
dengan home care. Aplikasi telehealth bisa dilakukan di Rumah sakit ,
klinik, rumah dan mobile center. Aplikasi telehealth berupa telepon triage
dan home care adalah yang paling banyak dikembangkan secara luas untuk
saat ini.
Pada telehealth secara umum ada dua tekhnologi dalam pelayanan :
1) Teknologi Store and Forward)
Misalnya : gambar yang didapatkan dari elektonik seperti
tekhnologi x ray, dapat dikirimkan pada spesialis untuk diinterpretasi.
Gambar tersebut saja yang berpindah pindah.
2) Tekhnologi real time
Real time adalah tekhnologi yang membuat pasien dan provider
berinteraksi dalam waktu yang sama. Banyak alat telekomunikasi yang
memfasilitasi komunikasi dua arah menggunakan tekhnologi real time
dalam telehealth.

Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan


program kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh :
konsultasi dengan perawat akn mengurangi angka kejadian masuknnya
pasien dengan keadaan emergency ke Rumah Sakit.

5. Pertemuan 5 (Elektronic Health Record – Structure)


 EMR adalah lingkungan aplikasi yang tersusun atas penyimpanan data
klinis, sistem pendukung keputusan klinis, standarisasi istilah medis,
entry data terkomputerisasi, serta dokumentasi medis dan farmasi.
 EMR digunakan oleh paramedic untuk mendokumentasikan,
memonitor, dan memanage pelayanan kesehatan yang diberikan pada
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.
 EHR dapat diakses dan dimilki oleh pasien serta datanya bisa
digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan lain pada episode
perawatan berikutnya.

Keuntungan dari pengunaan HER :


 Mendapatkan, mengorganisasi dan melihat record data kesehatan.
 Duplikasi entry data dapat dihindari ketika data ditangkap perawatan
dan komunikasi aman dan konsisten sesuai dengan kebutuhan klinis.
 Informasi yang sama dapat dilihat dengan berbagai macam cara.

Peran HER :

 Mendukung keterlibatan konsumen


 Mendukung konsumen pelayanan kesehatan
 Mendukung komunikasi
 Mendukung managemen dan perbaikan kualitas
 Mendukung pelayanan kesehatan
6. Pertemuan 6 (Dampak Perkembangan Teknologi Untuk
Pembangunan Kesehatan)
 Indonesia telah melakukan upaya-upaya untuk pengembangan
kesehatan berbasis teknologi. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya inovasi berbasis teknologi yang diciptakan langsung oleh
orang Indonesia.
 E-Health, layanan elektronik untuk membenahi sistem kesehatan
nasional. E-health merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan
karena melibatkan berbagai pihak, mulai dari masyarakat luas, rumah
sakit, Puskesmas, Perguruan Tinggi, hingga produsen obat dan industri
farmasi.
 Proses Digital Medical Records (DMR) atau rekam medis elektronik
yang merupakan segmen fundamental dari e-Health, karena DMR
memberikan fasilitas pertukaran data antar lembaga kesehatan seperti
Rumah Sakit, Puskesmas, perguruan tinggi, perseorangan dan lain-
lain.
 Inovasi teknologi menjadi salah satu ujung tombak untuk
pembangunan ini, sehingga diharapkan para peneliti Indonesia dapat
menghasilkan produk-produk yang bisa memberikan manfaat baik dari
segi pengembangan obat, teknologi kesehatan, dan sistem pengelolaan
pelayanan kesehatan.
 Teknologi kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dan
diperlukan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,
mewujudkan kemandirian produk kesehatan, dan meningkatkan daya
saing industri kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai