Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI KESEHATAN

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah

Sistem Informasi Kesehatan

Dosen Pengampu : Tri Hapsari Listyningrum, S.ST., MH

Disusun Oleh:
Kelompok 3

1. Regita Cahya Artika 2011604062 7. Lia Titin Widya 20116040102


2. Quiena Rumaysa 2011604096 8. Diva Aulia Azzahra 2011604053
3. Elsa Aulya Pratiwi 2011604097 9. Chika Fajra Cindana Y 20116040103
4. Hajutri prehatin 2011604098 10. Hardiani Palupi M 20116040104
5. Desi Aprilianti 2011604099 11. Regita cahyani ointu 2011604101
6. Nurul Qalbi Syahrul 2011604100 12. Ariful Haq 2011604069

PROGRAN STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI

Contents
MAKALAH...................................................................................................................................1
PROGRAN STUDI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN.........................................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................3
A. Latar Belakang.................................................................................................................................3
B. Tujuan..............................................................................................................................................3
1. Untuk mengetahui pengertian Information Communication Technology (ICT)...............................3
2. Untuk mengetahui sejarah Information Communication Technology (ICT)....................................3
3. Untuk mengetahui manfaat Information Communication Technology (ICT)...................................3
4. Untuk mengetahui aplikasi teknologi kesehatan..............................................................................3
C. Manfaat............................................................................................................................................3
1. Menambah pengetahuan tentang pengertian Information Communication Technology (ICT).........4
2. Menambah pengetahuan tentang sejarah Information Communication Technology (ICT)...............4
3. Menambah pengetahuan tentang manfaat Information Communication Technology (ICT).............4
4. Menambah pengetahuan tentang aplikasi teknologi Kesehatan.......................................................4
D. Waktu dan tempat............................................................................................................................4
BAB II............................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................................5
A. Pengertian Information Communication Technology (ICT)............................................................5
B. Sejarah Information Communication Technology (ICT).................................................................5
C. Manfaat Information Communication Technology (ICT)................................................................5
D. Aplikasi Teknologi Informasi Kesehatan.........................................................................................6
BAB III........................................................................................................................................10
Kesimpulan........................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi di dunia yang begitu cepat, termasuk di
Indonesia menyebabkan banyaknya negara negara memanfaatkan kesempatan ini untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi diberbagai bidang seperti pertahanan dan
keamanan, pemerintah, ekonomi, sosial politik, budaya dan kesehatan. Pemanfataan
teknologi informasi ini tidak hanya digunakan oleh negara maju saja, namun juga
diterapkan oleh negara negara yang sedang berkembnag, karena di era globalisasi saat
sekarang ini para pemimpin organisasi lebih cenderung mengambil keputusan pada
perubahan solusi yang akan digantikan dengan sistem informasi yang didukung dengan
teknologi informasi (TI) yang tepat guna (Dede, 2018).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sudah harus diterapkan di
seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas memiliki
tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan dengan mencatat dan
mengumpulkan data, mengolah data, membuat laporan berkala, memelihara bank data,
mengupayakan penggunaan data dan informasi serta memberikan pelayanan data dan
informasi kepada masyarakat atau pihak- pihak yang berkepentingan lainnya. Adapun
peranan dan fungsi sistem informasi dalam sebuah pelayanan kesehatan puskesmas
adalah sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, sebagai pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga, sebagai pusat pelayanan kesehatanndasar yang mana
berkewajiban mengupayakan, menyediakan, dan menyelenggarakan pelayanan yang
bermutu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dalam rangka mecapai tujuan pembangunan kesehatan nasional yaitu
terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat (Samsini, 2016).

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Information Communication Technology (ICT)
2. Untuk mengetahui sejarah Information Communication Technology (ICT)
3. Untuk mengetahui manfaat Information Communication Technology (ICT)
4. Untuk mengetahui aplikasi teknologi kesehatan.

C. Manfaat
1. Menambah pengetahuan tentang pengertian Information Communication Technology
(ICT).
2. Menambah pengetahuan tentang sejarah Information Communication Technology
(ICT).
3. Menambah pengetahuan tentang manfaat Information Communication Technology
(ICT).
4. Menambah pengetahuan tentang aplikasi teknologi Kesehatan.

D. Waktu dan tempat


Yogyakarta, 26 Oktober 2022
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Information Communication Technology (ICT)

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering dikenal dengan istilah
Information Communication Technology (ICT) merupakan suatu hal yang sangat
penting untuk dikuasai dalam era globalisasi saat ini. Komputer merupakan salah satu
media yang digunakan dalam TIK, karena komputer memiliki beberapa fungsi seperti:
untuk mengolah data, mencari materi, menyajikan informasi secara kelompok atau
individu dan aktivitas lainnya. Di era modern ini internet dan intranet merupakan
kebutuhan bagi siapa saja. Ke duanya memegang peranan yang dominan umumnya
dalam kehidupan pelajar. Pelajar dapat merasakan banyak manfaat dari penggunaan TIK
dalam pembelajaran (Paryanti, 2014).

B. Sejarah Information Communication Technology (ICT)


Sejarah munculnya TIK yaitu setelah adanya perpaduan antara teknologi
komputer (baik perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi
pada pertegahan abad ke-20. Ke dua teknologi itu berkembang cepat melampaui bidang
teknologi lainnya. Sampai awal abad ke-21 TIK masih mengalami berbagai inovasi.
Teknologi saat ini berkembang pesat, seperti yang kita ketahui yaitu internet. Internet
ini sangat mendukung layanan informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
Sehingga lembaga pendidikan/ universitas harus memiliki fasilitas dengan TIK / ICT
untuk menunjang pembelajaran yang lebih efektif dan efisien. Di samping itu sekarang
terdapat suatu system yang bernama electronic university (e-University). E-University
diciptakan dengan berbagai fungsi yaitu bisa mendukung penyelenggaraan pendidikan
untuk memfasilitasi layanan informasi yang baik untuk komunitasnya, baik di dalam
atau di luar lembaga pendidikan tertentu. Suatu layanan yang disediakan dalam internet
seperti yang disebutkan di atas, yaitu bisa menyediakan materi kuliah yang bisa diakses
siapa saja secara online (Paryanti, 2014).

C. Manfaat Information Communication Technology (ICT)


1. Peningkatan kualitas produk dan layanan.
2. Mempercepat dan mengefektifkan proses belajar mengajar.
3. Meningkatkan efisiensi.
4. Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM.
D. Aplikasi Teknologi Informasi Kesehatan

Kementerian kesehatan (KEMENKES) RI meluncurkan beberapa aplikasi


bidang kesehatan pada Pameran Pembangunan Kesehatan dan Produk Kesehatan Dalam
Negeri. Ada 4 aplikasi antara lain:

1. SehatPedia

SehatPedia telah diluncurkan Kemenkes pada 8 November 2018. Aplikasi ini


memudahkan masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan, berupa
konsultasi dengan dokter umum, gigi, dan spesialis. Selain itu, disediakan juga
berbagai artikel yang terkait dengan kesehatan dan ditulis oleh para dokter
UPT Kemenkes. Selain sebagai edukasi, artikel dalam aplikasi ini juga berguna
menangkal hoaks kesehatan yang banyak beredar di masyarakat (Prasasti. 2019).

Aplikasi SehatPedia merupakan aplikasi kesehatan untuk mengakomodir dan


memfasilitasi masyarakat dalam mendapatkan informasi kesehatan yang akurat,
kredibel dan terpercaya. Dalam aplikasi ini tersedia berbagai fitur yang memberikan
informasi seputar kesehatan seperto fitur konsultasi interaksi (live chat), artikel
kesehatan, informasi fasilitas pelayanan kesehatan, pendaftaran rawat jalan online,
dan e-police (Rokom. 2018).

Keunggulan dari aplikasi SehatPedia ialah:

a) Melalui aplikasi ini kita bisa melakukan live chat untuk berkonsultasi dengan
dokter spesialis dari berbagai rumah sakit nasional yang terpercaya secara gratis,
dan kapan saja, dan dimanapun.

b) Dokter yg tersedia di fitur live chat terdiri dari berbagai bidang keilmuan sesuai
dengan kebutuhan kita memilih untuk berkonsultasi dengan dokter ahli dibidang
penyakit yg sedang kita alami dan butuhkan informasinya.

c) Lewat apk schat pedia kita juga dapat mendaftar rawat jalan ke Rumah Sakit
yang sudah terdaftar di aplikasi ini.

d) Terdapat juga informasi mengenai kebijakan dan peraturan perundangan


dibidang kesehatan yang resmi dari kementrian kesehatan.

e) Dokumen tersebut juga dapat diunduh dan disimpan secara ofline diperangkat
elektronik kita dalam bentuk FDF.

f) Aplikasi Sehatpedia lebih banyak didukung oleh dokter-dokter spesialis yang


berasal dari 33 rumah sakit yang menjadi UPT Ditjen Yankes yang mampu
memberikan konsultasi spesialistik kepada masyarakat.

Adapun kelemahan dari aplikasi SehatPedia antara lain:

a) Konsultasi yang dimaksud tidak termasuk konsultasi yang menghasilkan resep,


hanya untuk edukasi saja.

b) Tidak bisa memberiakn resep obat.

c) Tidak bisa pakai di area terpencil dan tidak memiliki akses jaringan.

d) Tidak bisa menunjukan penyakit secara langsung.

e) Harus terkoneksi dengan data seluler.

2. Indonesia Health Facility Finder (I-HEFF)

Indonesia Health Facility Finder (IHeFF) adalah aplikasi mobile yang dapat
digunakan untuk menemukan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit dan
apotik (Kimia Farma). Aplikasi ini resmi tanggal 9 Juni 2018 dan berukuran total 2
MB yang sudah bisa diunduh gratis di PlayStore. IHeFF memuat 9.800 titik lokasi
Puskesmas se-Indonesia. Data Fasilitas Kesehatan Puskesmas, Rumah Sakit, dan
Apotek. Data SDM Kesehatan (Tenaga Kesehatan yang ada di Puskesmas dan
Rumah Sakit). Data lokasi Fasilitas Kesehatan yang dimiliki Pusdatin.

Aplikasi IHeFF berfungsi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan yang


lebih efektif. Melalui aplikasi ini, siapapun dapat dengan mudah menemukan
fasilitas kesehatan yang berada dalam radius 3 km dengan menggunakan GPS dari
gawai. Melalui aplikasi itu juga informasi lengkap suatu fasilitas kesehatan dan
tenaga kesehatan dari Puskesmas, termasuk jumlah tempat tidur bisa didapatkan.
Selain itu melalui aplikasi ini bisa mencari apotek terdekat (Rokom. 2018).

Adapun kekurangan dan tantangan untuk aplikasi Indonesia Health Facility


Finder (I-HEFF), yaitu:

a) Peta dasar saat ini masih menggunakan peta dasar milik google. direncanakan
akan menggunakan peta dasar milik BIG.

b) Ketersediaan data yang belum lengkap (termasuk apotik).

c) Koordinasi antar wali data yang mengelola sistem masih kurang.

d) Keterbatasan kemampuan SDM Pusdatin untuk pengembangan untuk versi ios.

3. E-Sign Border Alkes PKRT

E-Sign atau yang dikenal sebagai Digital Signature merupakan sistem tanda
tangan dokumen secara digital yang pertama kali diterapkan di Kemenkes. Setiap
izin edar dan surat keterangan alat kesehatan dan PKRT yang disetujui melalui E-
Sign akan dilengkapi dengan Quick Response Code (QR Code) yang berfungsi
sebagai pengamanan dan dapat diverifikasi melalui aplikasi android dan IOS. apikasi
E-Sign yang diterapkan saat ini merupakan pengembangan dari program sistem
registrasi alat kesehatan berbasis online (E-Regalkes) yang sudah ada sejak tahun
2012. Selain itu, E-Sign juga merupakan bentuk aplikasi dari regulasi global yang
telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 62 Tahun
2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga. Aplikasi E-Sign dikembangkan dengan sistem
big data di Pusat Data dan Informasi Kemenkes. Selain itu, E-Sign juga sudah
memperoleh persetujuan Badan Siber dan Sandi Negara sehingga izin yang
dikeluarkan telah terintegrasi dengan seluruh kementerian/lembaga. Aplikasi System
Digital Signature (e-Sign) untuk memfasilitasi ekspor dan impor alat kesehatan
PKRT agar lebih efektif dan efisien. Melalui aplikasi ini Kemenkes terus berupaya
meningkatkan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan akuntabel secara
berkesinambungan guna mewujudkan Indonesia sehat dan sejahtera.

4. E-Post Border Alkes PKRT


E-Post border alkes PKRT adalah apalikasi online yang berfungsi sebagai system
pengawasan secara elektronik untuk meningkatkan efektifitas verifikasi serta tindak
lanjut yang dilakukan oleh pusat maupun provinsi terhadap perusahaan yang
melakukan impor alat Kesehatan, Alkes diagnostic in vitro dan perbekalan kesehatam
rumah tangga (PKRT). Pengawasan tata niaga post border merupakn wujud komitmen
kemenkes dalam melayani masyarakat terutama untuk mencari informasi alkes, alkes
diagnostic in Vitro dan PKRT yang aman, bermutu, dan bermanfaat.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau sering dikenal dengan istilah Information
Communication Technology (ICT) merupakan suatu hal yang sangat penting ntuk dikuasai dalam
era globalisasi saat ini. Komputer merupakan salah satu media yang digunakan dalam TIK,
karena komputer memiliki beberapa fungsi seperti: untuk mengolah data, mencari materi,
menyajikan informasi secara kelompok atau individu dan aktivitas lainnya. \
Sejarah munculnya TIK yaitu setelah adanya perpaduan antara teknologi komputer (baik
perangkat keras maupun perangkat lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertegahan abad
ke-20. Ke dua teknologi itu berkembang cepat melampaui bidang teknologi lainnya. Sampai
awal abad ke-21, Manfaat Information Communication Technology (ICT):
Peningkatan kualitas produk dan layanan, Mempercepat dan mengefektifkan proses belajar
mengajar, Meningkatkan efisiensi, Meningkatkan kualitas dan produktifitas SDM.
Kementrian kesehatan (KEMENKES) RI meluncurkan beberapa aplikasi bidang kesehatan
pada Pameran Pembangunan Kesehatan dan Produk Kesehatan Dalam Negeri. Ada 4 aplikasi
antara lain: sehat pedia, Indonesia Health Facility Finder (I-HEFF), E-sign border alkes PKRT,
E-Post Border Alkes PKRT.
DAFTAR
PUSTAKA

Hardiyanti, N. F. 2019. Aplikasi Kesehatan Di Indonesia. Diakses pada 07 Oktober 2019.


https://bit.ly/3UdL3dl
Prasasti, G. D. 2019. Sehat Pedia, Inovasi Kemenkes Sambut Era Digital. Diakses pada 13 Februari 2019.
https://m.liputan6.com/health/read/3894321/sehat-pedia-inovasi-kemenkes-sambut-era-digital
Paryanti, A. B. (2014). Makalah Penggunaan ICT Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran.
Jurnal Sistem Informasi Universitas Suryadarma, 1(1).
https://doi.org/10.35968/jsi.v1i1.38
Rokom. 2018. Kemenkes Luncurkan 4 Aplikasi Bidang Kesehatan. Diakses pada 09
November 2018.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20181108/3328581/kemenkes-
luncurkan-4-aplikasi-bidang-kesehatan/
Dede, Tri Wahyu Kotama. (2018). Analisis Readiness Model Terhadap Adopsi E-Health
pada Internal User Rumah Sakit Umum Daerah di Kota Padang. Padang. Universitas
Andalas. http://scholar.unand.ac.id/38077/
Samsini. (2016). Pelaksanaan Sistem Informasi Kesehatan Ibu Hamil di Puskesmas
Mojogedang II Kabupaten Karanganyar. Surakarta. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. http://eprints.ums.ac.id/47860/2/HALAMAN%20DEPAN.pdf
Ir.Sodiki Sadek. (2019). Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
https://e-renggar.kemkes.go.id/file_performance/1-401739-4tahunan-600.pdf

Anda mungkin juga menyukai