Anda di halaman 1dari 13

SISTEM

INFORMASI
MANAJEMEN
BENCANA
NAMA ANGGOTA
Wulandari 2011604094 Nurul Qalbi Syahrul 2011604100
Nayla Ulfah 2011604095 Regita cahyani ointu 2011604101
Quiena Rumaysa 2011604096 Lia Titin widya 2011604102
Elsa Aulya Pratiwi 2011604097 Chika fajra cindana yunus 2011604103
Hajutri prehatin 2011604098 Hardiani Palupi Mumpuni 2011604104
Desi Aprilianti   2011604099 Diva Aulia Azzahra 2011604053

2
LATAR BELAKANG
Bencana Alam yang terjadi di Indonesia yang disebabkan oleh faktor geografi seperti gempa bumi maupun dampak
aktifitas manusia seperti banjir yang hampir tiap tahun melanda Jakarta merupakan hal yang sangat
memprihatinkan. Terlebih lagi, sering kali terdengar berita banyaknya korban bencana alam ini yang tidak
mendapatkan perhatian dan bantuan yang selayaknya. Salah satu faktor ketidak efektifan sampainya bantuan pada
yang berhak menerima adalah kurangnya informasi yang sampai pada orang-orang yang berkompetensi
memberikan bantuan, diluar masalah non teknis lainnya. Peran sistem informasi manajemen (SIM) menjadi sangat
penting berkaitan dengan pentingnya membangun rasa saling percaya

3
Pengertian Sistem Informasi dan Bencana
Menurut Laudon dan Laudon (2017), sistem informasi secara teknis
merupakan serangakaian komponen yang saling berhubungan yang
mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan mendistribusikan informasi
untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengawasan di sebuah
organisasi. Sistem informasi juga membantu manajer dan karyawan dalam
menganalisis masalah, menggambarkan hal-hal yang rumit, juga
menciptakan produk atau inovasi baru. Sistem informasi berisi informasi-
informasi penting berupa, orang, tempat/lokasi, dan hal-hal penting
lainnya yang berkaitan dengan organisasi dan lingkungan luar organisiasi
tersebut.
Bencana adalah persitiwa/rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan atau faktor non alam maupun
faktor manusia, sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda dan dampak psikologis di luar kemampuan masyarakat dengan segala sumber
dayanya.

4
JENIS-JENIS BENCANA
Dalam disaster management disebutkan bahwa pada dasarnya bencana terdiri atas 2 tipe :
• Bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, longsor, dll
• Bencana yang disebabkan oleh ulah manusia, seperti perang, pengeboman, dll
Dalam UU RI no 24 tahun 2007 dinyatakan sebagai berikut:
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis. Definisi tersebut menyebutkan bahwa bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Oleh
karena itu, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut juga mendefinisikan mengenai bencana alam, bencana
nonalam, dan bencana sosial.
• Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh
alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah
longsor.

5
• Bencana nonalam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang
antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit.
• Bencana sosial adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan
oleh manusia yang meliputi konflik sosial antarkelompok atau antarkomunitas masyarakat, dan teror.

BERIKUT ADALAH BERBAGAI JENIS BENCANA :


Gempa bumi, tsunami, gunung api,, Banjir, banjir bandang, tanah longsor, kekeringan, angina topan, kebakara,
kebakaran hutan,, wabah penyakit, angina putting beliung, gelombang pasang, abrasi, kecelakaan transportasi,
kecelakaan industry, kejadian luar biasa, konflik social dan kerusuhan social, aksi terror, sabotase

6
MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PADA BENCANA
Upaya penanggulangan bencana merupakan kegiatan yang mempunyai fungsi-fungsi manajemen seperti
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dalam lingkup “Siklus Penanggulangan Bencana”
Disaster Management Cycle).
Siklus tersebut dimulai pada waktu sebelum terjadinya bencana berupa kegiatan pencegahan, mitigasi
(pelunakan/penjinakan dampak) dan kesiapsiagaan. maka upaya penanggulangan bencana harus didukung oleh
suatu sistem informasi yang memadai. Sistem ini diharapkan mampu untuk:
✘ Meningkatkan kemampuan perencanaan penanggulangan bencana bagi semua mekanisme penanngulangan
bencana, baik pada tingkat pusat maupun daerah pada semua tahapan penanggulangan bencana.
✘ Mendukung pelaksanaan pelaporan kejadian bencana secara cepat dan tepat
✘ Memberikan informasi secara lengkap dan aktual kepada semua pihak yang terkait dengan unsur-unsur
penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun negara asing melalui fasilitas jaringan global

7
MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ✘ Menu informasi fase saat bencana perlu
BENCANA ditambahkan kelengkapan data korban, data
Manfaat sistem informasi manajemen bencana di setiap boundary lokasi terdampak dan dapat juga
fase bencana di beberapa wilayah bencana dan bencana terhubung dengan sahana sebagai halaman
lainnya. pendukung untuk melengkapi informasi system

✘ ✘ Menu informasi fase sesudah bencana perlu


Dalam penelitian pengembangan model
sisteminformasi manajemen kebencanaan hanya ditambahkan data mata pencaharian terkena
untuk daerah rawan bencana gempabumi. dampak, data kesehatan sebagai bahan
pertimbangan pembuat keputusan
✘ Menu informasi fase sebelum bencana perlu
ditambahkan inventaris data infrastruktur yang ada, ✘ Pengujian model FGD dan metode interview,
seperti jalan, jembatan, permukiman, sumber air mendapatkan banyak masukan dari para pakar yakni
dan lain-lain perlu pengembangan model tersebut hingga ke
peng- kodean dan dapat dijalankan secara online.

8
maka upaya penanggulangan bencana harus didukung oleh suatu sistem informasi yang memadai. Sistem ini
diharapkan mampu untuk
✘ Meningkatkan kemampuan perencanaan penanggulangan bencana bagi semua mekanisme penanngulangan
bencana, baik pada tingkat pusat maupun daerah pada semua tahapan penanggulangan bencana. 
✘ menjaga integritas dan konsistensi data manajemen logistik penanggulangan bencana.
✘ mengurangi duplikasi data manajemen logistik penanggulangan bencana.
✘ basis data dalam format digital memudahkan dalam pemanggilan kembali, up-dating, dan penyimpanan data
manajemen logistik penanggulangan bencana.
✘ mampu mengorganisasikan dan mengelola data manajemen logistik penanggulangan bencana yang jumlahnya
sangat besar
✘ mengintegrasikan semua pekerjaan yang berkaitan dengan manajemen logistik penanggulangan bencana di
bawah satu kendali

9
SISTEM INFORMASI DALAM BENCANA ALAM DENGAN TEKNOLOGI
Sistem Informasi Geografi (SIG)
Sistem Informasi Geografi adalah suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang dan diaplikasikan
untuk memperoleh, menyimpan, menganalisa dan mengelola data yang terkait dengan atribut, yang mana secara
spasial mengacu pada keadaan bumi. SIG mengintegrasikan operasi – operasi umum database, seperti membuat
query interaktif, menganalisa informasi spasial dan statistik serta mengedit data.
a. Proses Manajemen Bencana dengan SIG
SIG dapat diterapkan untuk melindungi kehidupan, kepemilikan dan infrastuktur yang kritis terhadap bencana
yang ditimbulkan oleh alam; melakukan analisis kerentanan, kajian multi bencana alam, rencana evakuasi
dan`perencanaan tempat pengungsian, mengerjakan skenario penanganan bencana yang tepat sasaran, pemodelan
dan simulasi, melakukan kajian kerusakan akibat bencana dan kajian keutuhan komunitas korban bencana.

10
b. Analisis manajemen resiko bencana
Basis Data Kebencanaan raining Informasi tentang kejadian bencana alam dikumpulkan dalam suatu form
basis data yang merekam semua data kebencanaan yang mengkolaborasikan data yang diperoleh dari artikel
yang dipublikasikan dalam harian surat kabar, majalah dan juga rekaman data dari Bakornas Penanggulangan
bencana, BMKG, kementrian kesehatan dan juga beberapa data yang diperoleh dari Direktorat Geologi dan
Vulkanologi.

c. Pemetaan Sistem Informasi Manajemen Logistik dalam Penanggulangan Bencana


Pengelolaan sistem logistik dalam penanggulangan bencana adalah suatu pendekatan terpadu dalam
mengelola barang bantuan penanggulangan bencana. Aktivitas pengelolaan sistem logistik bencana alam
dimulai dengan pemilihan komoditas, pendekatan ini antara lain mencakup pencarian sumber, pengadaan,
jaminan kualitas, pengemasan, pengiriman, pengangkutan, penyimpanan di gudang, pengelolaan inventori,
dan asuransi. Aktivitas ini melibatkan banyak pelaku yang berbeda tetapi semua kegiatan yang dilakukan
oleh setiap pelaku harus terkoordinasi.

11
d. Penyebaran Informasi
Proses penyebaran informasi harus dilakukan agar informasi bisa sampai pada pihak yang membutuhkan,
terutama informasi mengenai status, jenis dan jumlah barang bantuan. Penerima barang bantuan harus diberi
informasi mengenai:
✘ jumlah dan jenis barang bantuan yang akan dibagikan.
✘ rencana distribusi barang bantuan (hari, jam, lokasi, frekuensi) dan penyimpangan (jika ada) yang
diakibatkan oleh kondisi eksternal.
✘ kualitas gizi dari makanan yang didistribusikan, beserta aktivitas penanganan khusus untuk melindungi
kandungan nilai gizi dari masingmasing makanan tersebut.
✘ syarat-syarat untuk penanganan dan penggunaan komoditas pangan yang aman.
✘ Informasi yang harus disebarkan pada aktivitas distibusi barang bantuan adalah:
a) level stok, kedatangan stok yang diharapkan.
b) waktu pendistribusian barang bantuan yang harus dilakukan

12
KESIMPULAN
Sistem informasi kebencanaan adalah sebuah system yang dapat memberikan informasi terkait wilayah rawan
bencana, informasi tanggap darurat, informasi bantuan, dan informasi korban bencana. Adapun untuk jenis
bencana terdiri atas 2 tipe yaitu bencana alam dan bencana yang terjadi akibat ulah manusia.
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan manusia yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam, dan manusia.
Sistem informasi manajemen bencana sangat diperlukan karena dapat meningkatkan kemampuan perencanaan
penanggulangan bencana bagi semua mekanisme penanggulangan bencana baik pada tingkat pusat maupun
daerah pada semua tahapan penanggulangan bencana, dapat mendukung pelaksanaan pelaporan kejadian
bencana, dan dapat memberikan informasi secara lengkap dan aktual kepada pihak yang terkait dengan unsur-
unsur penanggulangan bencana baik di Indonesia maupun di luar negri melalui fasilitas jaringan global.

13

Anda mungkin juga menyukai