Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN MAGANG

GUNUNG MERAPI DI KLATEN

Disusun Oleh Kelompok 3 :

1. Agya Dhia Pratama 2011604089

2. Denintia Diffa 2011604078

3. Dian Ayu Rahmadani 2011604132

4. Elsa Aulya Pratiwi 2011604097

5. Fajar Sutantri 2011604125

PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


PROGRAM SARJANA TERAPAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Desa Tngguh Bencana
Desa Tangguh Bencana (DESTANA) merupakan desa yang memiliki kemampuan
untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya
masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi
mengurangi risiko bencana.

BPBD Kabupaten Klaten menyelenggarakan Fasilitasi Pembentukan Desa Tangguh


Bencana (DESTANA) di (Empat) 4 desa (Empat) 4 kecamatan Kabupaten Klaten
diantaranya desa Kingkang kecamatan Wonosari, desa Kalikebo kecamatan Trucuk,
desa Pesu kecamatan Wedi, dan desa Demakijo kecamatan Karangnongko
kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana dan dapat
meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya
serta pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana.
Diharapkan juga kedepannya dapat meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan
dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kerjasama
antara para pemangku kepentingan dalam PRB diantaranya, pihak pemerintah daerah, sektor
swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya.

Prinsip Desa Tangguh Bencana yaitu tangguh sebelum terjadi bencana, ketika terjadi bencana
dan tangguh penanganan paska bencana. Faktor penting pembangunan DTB membuat peta
risiko bencana, mengidentifikasi permasalahan dan tantangan yang berangkat dari peta risiko
bencana dan. Mengkonsolidasikan potensi yang ada di desa maupun diluar desa untuk
menjawab permasalahan yang talah diidentifikasi. Selanjutnya membuat perencanaan
strategis desa tangguh bencana, faktor penting setelah 3 faktor penting diatas memastikan
instrumen, metode, pendekatan, waktu, lolasi, logistik, personil dan keuangan menuju Desa
Tangguh Bencana. Setelah itu dilaksanakan pembangunan Desa Tangguh Bencana yang
terakhir memonitor dan mengevaluasi.
Mengingat penting pengurangan risiko bencana maka dibutuhkan forum yang mampu
mengkonsolidasi seluruh pemangku kepentingan. Pengurangan Risiko Bencana adalah usaha-
usaha meminimalkan dampak bencana.
1. pembentukan desa tangguh bencana dilaksanaka pembuatan peta risiko bencana dan
dilanjutkan ke lokasi dimasing-masing tempat yang sering terdampak bencana
2. pelaksanaan Pembentukan Desa Tangguh Bencana membahas tentang menyusun SOP PB
Desa dilanjutkan
- Penyusunan Peringatan Dini Desa meliputi mekanisme mencari/mendapatkan informasi,
mengelola informasi, mekanisme penyebaran informasi, Identifikasi Risiko dan Strategi
penyampaian Informasi.
- Menyusun rencana evakuasi meliputi penentuan kejadian, menyusun skenario kejadian,
menyusun skenario dampak, kebijakan, strategi dan tujuan penanganan darurat bencana.
- selanjutnya pembentukan relawan desa, evaluasi dan simulasi dilanjut dengan penutupan
serta pengukuhan FPRB Desa Paseban.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Pemerintah kabupaten Klaten yang diwakili oleh BPBD kabupaten Klaten merupakan
sektor dalam upaya komunikasi dalam bidang Penanggulangan bencana. BPBD
kabupaten Klaten memiliki fungsi Menciptakan masyarakat sadar dan peduli bencana
dengan cara melakukan Pengenalan mitigasi bencana kepada masyarakat lereng
merapi. Melalui Manajemen komunikasi diantaranya adalah :
1. Manajemen komunikasi yang dilakukan oleh BPBD dalam mitigasi Bencana erupsi
merapi disusun di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 87 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Klaten serta visi Misi BPBD Kabupaten Klaten yaitu ’’TERWUJUDNYA
MASYARAKAT KABUPATEN KLATEN YANG TANGGUH BENCANA’’
a. Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan Masyarakat dan aparatur
pemerintahan daerah dalam bidang kebencanaan.
b. Mewujudkan penguatan kelembagaan kebencanaan Masyarakat.
c. Mewujudkan penerapan ilmu dan teknologi kebencanaan.
d. Mewujudkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang Memadai.
e. Mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana Secara terencana, terpadu
dan menyeluruh.

2. Komunikasi dengan berbagai unsur pendukung pengenalan mitigasi Bencana seperti


komunikasi dengan pemerintah kabupaten untuk Menentukan anggaran dan laporan
pertanggung jawaban pelaksanaan Kegiatan pengenalan mitigasi bencana yang telah
dilakukan oleh BPBD kabupaten Klaten. Komunikasi dengan pemerintah kecamatan /
desa dalam upaya pelaksanaan pengenalan mitigasi bencana kepada Masyarakat serta
pemantauan wilayah-wilayah resiko terjadi bencana. Komunikasi dengan organisasi
relawan yang ada di kabupaten Klaten, Guna membantu BPBD dalam mengenalkan
mitigasi bencana kepada Masyarakat serta sebagai tim reaksi cepat mengatasi bencana
yang terjadi diwilayah lereng merapi
3. Komunikasi dengan sasaran pengenalan mitigasi bencana yang Dilakukan dengan
cara sosialisasi secara langsung yang menggunakan Beberapa bentuk komunikasi
serta penggunaan media massa dalam Penyebaran informasi mitigasi bencana seperti
radio, pamflet, banner, Spanduk dll.

Pada hakikatnya komunikasi yang dilakukan BPBD kabupaten Klaten dalam


mengenalkan mitigasi bencana diperlukan kerjasama berbagai Pihak untuk berperan
aktif didalamnya. Kesadaran masyarakat akan bahaya bencana adalah terpenting
untuk mengatasi resiko akibat bencana. Selama ini BPBD kabupaten Klaten sudah
efektif dalam mengkomunikasikan pengenalan mitigasi bencana, karena dapat dilihat
pada data pengurangan resiko akibat bencana
B. SARAN
Perlu ditingkatkan kordinasi dengan pihak pihak penanggulangan Bencana
mulai dari pemerintah daerah hingga tingkat ketua RT, lebih Mengoptimalkan
keterlibatan peran masyarakat dalam Penanggulangan bencana sehingga
permasalahan bencana yang terjadi Di daerah lereng gunung merapi kabupaten Klaten
dapat diatasi.
Dalam pelaksanaan BPBD Kabupaten Klaten harus lebih giat lagi Dalam
menyampaikan informasi kebencanaan, serta menyusun Strategi yang tepat agar
informasi yang disampaikan bisa diketahui Oleh seluruh masyarakata lereng merapi.

Anda mungkin juga menyukai