Prinsip Desa Tangguh Bencana yaitu tangguh sebelum terjadi bencana, ketika terjadi bencana
dan tangguh penanganan paska bencana. Faktor penting pembangunan DTB membuat peta
risiko bencana, mengidentifikasi permasalahan dan tantangan yang berangkat dari peta risiko
bencana dan. Mengkonsolidasikan potensi yang ada di desa maupun diluar desa untuk
menjawab permasalahan yang talah diidentifikasi. Selanjutnya membuat perencanaan
strategis desa tangguh bencana, faktor penting setelah 3 faktor penting diatas memastikan
instrumen, metode, pendekatan, waktu, lolasi, logistik, personil dan keuangan menuju Desa
Tangguh Bencana. Setelah itu dilaksanakan pembangunan Desa Tangguh Bencana yang
terakhir memonitor dan mengevaluasi.
Mengingat penting pengurangan risiko bencana maka dibutuhkan forum yang mampu
mengkonsolidasi seluruh pemangku kepentingan. Pengurangan Risiko Bencana adalah usaha-
usaha meminimalkan dampak bencana.
1. pembentukan desa tangguh bencana dilaksanaka pembuatan peta risiko bencana dan
dilanjutkan ke lokasi dimasing-masing tempat yang sering terdampak bencana
2. pelaksanaan Pembentukan Desa Tangguh Bencana membahas tentang menyusun SOP PB
Desa dilanjutkan
- Penyusunan Peringatan Dini Desa meliputi mekanisme mencari/mendapatkan informasi,
mengelola informasi, mekanisme penyebaran informasi, Identifikasi Risiko dan Strategi
penyampaian Informasi.
- Menyusun rencana evakuasi meliputi penentuan kejadian, menyusun skenario kejadian,
menyusun skenario dampak, kebijakan, strategi dan tujuan penanganan darurat bencana.
- selanjutnya pembentukan relawan desa, evaluasi dan simulasi dilanjut dengan penutupan
serta pengukuhan FPRB Desa Paseban.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Pemerintah kabupaten Klaten yang diwakili oleh BPBD kabupaten Klaten merupakan
sektor dalam upaya komunikasi dalam bidang Penanggulangan bencana. BPBD
kabupaten Klaten memiliki fungsi Menciptakan masyarakat sadar dan peduli bencana
dengan cara melakukan Pengenalan mitigasi bencana kepada masyarakat lereng
merapi. Melalui Manajemen komunikasi diantaranya adalah :
1. Manajemen komunikasi yang dilakukan oleh BPBD dalam mitigasi Bencana erupsi
merapi disusun di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 87 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Klaten serta visi Misi BPBD Kabupaten Klaten yaitu ’’TERWUJUDNYA
MASYARAKAT KABUPATEN KLATEN YANG TANGGUH BENCANA’’
a. Mewujudkan peningkatan pengetahuan dan kemampuan Masyarakat dan aparatur
pemerintahan daerah dalam bidang kebencanaan.
b. Mewujudkan penguatan kelembagaan kebencanaan Masyarakat.
c. Mewujudkan penerapan ilmu dan teknologi kebencanaan.
d. Mewujudkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana yang Memadai.
e. Mewujudkan penyelenggaraan penanggulangan bencana Secara terencana, terpadu
dan menyeluruh.