Untuk mewujudkan misi 2 dilaksanakan melalui strategi Peningkatan Kapasitas dan Kinerja
dalam Penyelenggaran Penanggulangan Bencana dengan program Penguatan Penanganan
Darurat Bencana.
Indikator : 1. Hasil penilaian terhadap dampak bencana lebih cepat dan valid.
2. Rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
3. Berjalan cepat sesuai rencana, ketentuan dan peraturan.
Untuk mewujudkan misi 3 dilaksanakan melalui strategi Peningkatan Kapasitas dan Kinerja
Dalam Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana dengan program Peningkatan Mitigasi
C. KELEMBAGAAN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan
Bencana, lembaga utama yang khusus menangani penanggulangan bencana
ditingkat provinsi adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), untuk
Jawa Barat yaitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat
(BPBD Provinsi Jawa Barat). Perangkat Daerah ini bertugas untuk merumuskan dan
menetapkan kebijakan terhadap usaha penanggulangan bencana mulai dari tahap pra
bencana, saat bencana dan pasca bencana, yang mencakup pencegahan dan mitigasi
bencana, kesiapsiagaan, penanganan darurat, rehabilitasi serta rekonstruksi secara
adil dan setara, serta melakukan pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, dan menyeluruh. Dalam
penyelenggaraan penanggulangan bencana, BPBD tidak bekerja sendiri namun bekerja
sama dengan Perangkat Daerah lain di Provinsi, BPBD Kabupaten/Kota, lembaga dan
instansi terkait lain serta organisasi atau Forum Kebencanaan, diantaranya adalah
Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat.
Forum PRB Jawa Barat merupakan forum untuk mewadahi kerjasama dan
kepentingan terkait kebencanaan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha
guna membantu menyelaraskan berbagai kebijakan, program dan kegiatan
pengurangan risiko bencana terutama ditingkat provinsi, agar dapat mendukung
tercapainya tujuan-tujuan pengurangan risiko bencana Jawa Barat dan terjuwudnya
ketahanan dan ketangguhan daerah terhadap bencana, selaras dengan visi dan misi
dalam penanggulangan bencana.
3. Kesiapsiagaan
Dalam rangka memperkuat sistem kesiapsiagaan daerah di Provinsi Jawa
Barat, perlu dibangun pusat data informasi bencana yang mudah diakses oleh
masyarakat, komunitas, perangkat daerah dan lembaga lainnya. Ketersediaan data
tersebut memudahkan pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan
daerah serta menyusun kebijakan penanggulangan bencana. Penguatan
kesiapsiagaan juga dilakukan melalui pemetaan zona prioritas bencana yang
serta sistem peringatan dini yang melibatkan masyarakat, dan memperbanyak
wilayah – wilayah atau fasilitas sosial yang mempunyai kesiapsiagaan antara lain
desa tangguh bencana, madrasah/sekolah aman bencana dan rumah sakit
aman bencana.
E. KAIDAH PELAKSANAAN
Kaidah pelaksanaan dari Rencana Penanggulangan Bencana Jawa Barat dilaksanakan
melalui kolaborasi dan koordinasi antar instansi serta di titik beratkan pada zona prioritas
bencana. Kaidah ini menjadi pedoman pelaksanaan kebijakan penanggulangan
bencana di Jawa Barat.
a. Keterlibatan
Pelaksanaan Rencana Penanggulangan Bencana Jawa Barat merupakan tanggung
jawab bersama dengan pemerintah sebagai penanggung jawab utama. Secara garis
besar, peran dan fungsi Perangkat Daerah dan lembaga pemerintah ditingkat
1. Instansi Pemerintah
1) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) merencanakan, mengkoordinir,
melaksanakan sekaligus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan seluruh upaya
penanggulangan bencana.
12) Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral merencanakan dan mengendalikan
upaya mitigasi dibidang bencana geologi dan bencana akibat ulah manusia
yang terkait dengan bencana geologi.
17) Biro Organisasi dan Tatalaksana menata tugas pokok dan fungsi kelembagaan
penanggulangan bencana.
29) Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa berperan membantu
pelayanan kesiapsiagaan, mitigasi, dan memberikan pelayanan kesehatan
dasar dan lanjutan.
Zona Prioritas merupakan strategi teknis Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam
melakukan intervensi di wilayah kabupaten/kota untuk menghasilkan pencapaian
yang berarti dalam pengurangan indeks risiko bencana pada 5 tahun masa
perencanaan. Selain itu penyusunan zona prioritas ini juga diharapkan dapat
menjamin efektivitas anggaran penanggulangan bencana.
Zona Prioritas Penanggulangan Bencana Provinsi Jawa Barat disusun untuk bencana
yang akan menjadi tanggung jawab intervensi dari Provinsi Jawa Barat. Zona
prioritas penanggulangan bencana tersebut diklasifikasikan berdasarkan jenis
bencana sebagai berikut :
a, Gerakan Tanah/Longsor
b, Banjir
c. Cuaca Eksterim
d. Kekeringan
e. Gempa Bumi
6.1 G. Api Tangkuban Perahu Subang, Purwakarta, Bandung Barat, Kawasan Cekungan
Bandung, Cimahi Bandung
6.2 G. Api Salak Kab. Bogor dan Sukabumi Kawasan Bogor dan
Sekitarnya
6.3 G. Api Papandayan Kab. Bandung dan Garut Kawasan Garut dan
Sekitarnya
6.4 G. Api Guntur Garut , Kab. Bandung Kawasan Garut dan
Sekitarnya
Sumber : Dokumen IRBI dan Kajian Risiko Bencana Jawa Barat, 2013
FASE
KEGIATAN OUTPUT
INTEGRASI