BERKELANJUTAN
Objek wisata adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya
tarik agar orang-orang mau datang berkunjung ke tempat tersebut. Menurut SK
MENPARPOSTEL No.: KM. 98/PW.102/MPPT-87, objek wisata adalah semua tempat atau
keadaan alam yang memiliki sumber daya wisata yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik dan diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan.
Objek wisata dapat berupa wisata alam seperti gunung, danau, sungai, pantai, laut, atau
berupa objek bangunan seperti museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan lain-lain.
Selanjutnya yang diperlukan adalah Skenario Penataan Kawasan Wisata, berikut ini
disampaikan Skenario Penataan Kawasan Wisata:
1. Lakukan analisis potensi wisata yang dimiliki, misalnya: wisata alam (laut, pantai,
pegunungan, lembah, kawah gunung, menikmati matahari terbit, tenggelam, dan
sebagainya); wisata pendidikan (museum, kebun raya, kampus atau sekolah yang
indah dan tertata rapi disertai manajemen pendidikan yang baik, merupakan objek
wisata pendidikan); wisata kebudayaan (tradisi masyarakat, kerajinan tangan, musik,
tarian, dan berbagai kesenian yang khas, tempat bersejarah, karakteristik arsitektur,
dan sebagainya. Seluruh potensi wisata yang dimiliki di kawasan yang akan ditata
dirinci sedetail-detailnya. Jika terdapat banyak potensi wisata, maka harus dapat
dibuat hirarki, dari yang berpotensi tinggi dan sudah menjadi komoditas ekonomi
masyarakat, hingga yang masih berupa aset dan perlu pengembangan lebih lanjut.
2. Lakukan analisis, siapa saja yang akan berperan dalam kawasan wisata, dan dari
mana saja asal sumberdaya manusia penggerak kawasan wisata, baik masyarakat
yang melayani para wisatawan, hingga profil wisatawan. Dengan demikian, akan
terlihat lingkup sumberdaya manusia penggerak kegiatan kawasan.
3. Lakukan analisis aktifitas yang telah berlangsung di kawasan wisata, dan lakukan
pengembangan aktifitas untuk meningkatkan kualitas layanan wisatawan.
Selanjutnya tetapkan seluruh jenis aktifitas yang akan berlangsung di kawasan
wisata.
4. Lakukan proses desain fisik kawasan, pertimbangan utama adalah menghadirkan
desain kawasan yang spesifik, dan sesuai dengan tema kawasan.
5. Lakukan analisis sistem pengelolaan kawasan, sehingga kawasan memiliki
manajemen pengelolaan yang baik.
6. Lakukan analisis kebutuhan dana untuk penataan dan pengelolaan kawasan,
disertai sumber-sumber dana untuk pembiayaan.
7. Lakukan analisis manfaat penataan kawasan, baik manfaat sosial, ekonomi, dan
manfaat bagi lingkungan hidup.
8. Lakukan analisis dan tetapkan jadwal penataan kawasan.
9. Pelaksanaan dan koordinasi dengan pihak-pihak yang berperan dalam
penyelengaraan penataan dan pengelolaan kawasan wisata.
Pengertian obyek dan daya tarik wisata menurut Marpaung (2002:78) adalah suatu bentukan dari
aktifitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung
untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu. Obyek dan daya tarik wisata sangat erat
hubungannya dengan travel motivation dan travel fashion, karena wisatawan ingin mengunjungi
serta mendapatkan suatu pengalaman tertentu dalam kunjungannya.
Menurut UU RI No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan, dinyatakan bahwa obyek dan daya tarik
wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata baik itu pembangunan obyek dan daya
tarik wisata, yang dilakukan dengan cara mengusahakan, mengelola dan membuat obyek-obyek baru
sebagai obyek dan daya tarik wisata. Dalam undang-undang di atas, yang termasuk obyek dan daya
tarik wisata terdiri dari :
1. Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud keadaan alam serta
flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama indah, hutan rimba dengan tumbuhan
hutan tropis serta binatang-binatang langka.
2. Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan purbakala,
peninggalan sejarah, seni budaya, pertanian (wisata agro), wisata tirta (air), wisata petualangan,
taman rekreasi, dan tempat hiburan lainnya.
3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industri dan kerajinan,
tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah, tempat- tempat ziarah, dan lain-lain.
4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek
dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut. Dengan demikian pariwisata
meliputi Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata.
Daya tarik yang tidak atau belum dikembangkan semata-mata hanya merupakan sumber daya
potensial dan belum dapat disebut daya tarik wisata, sampai adanya suatu jenis pengembangan
tertentu, misalnya penyediaan aksesibilitas atau fasilitas. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
Obyek dan Daya Tarik Wisata dalam penelitian ini adalah keindahan alam di Lokawisata Teluk Kiluan
serta keasrian alam yang masih terjaga.
Menurut SK Menparpostel No. KM 98 PW. 102 MPPT –87 yaitu : “Objek wista adalah suatu tempat
atau keadaan alam yang memiliki sumber daya alam yang dibangun dan dikembangkan sehingga
mempunyai daya tarik yang diusahakan sebagai tempat yang dikunjungi wisatawan”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pariwisata berkaitan dengan manusia dan masyarakatnya, Untuk itu perlu dijelaskan
mengenai pengertian dari Pariwisata, Kepariwisataan, Wisata dan Wisatawan. Menurut
Yoeti (1991:103) Pariwisata berasal dari dua kata yakni, yakni Pari dan Wisata. Pari
dapat diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan
wisata dapat diartikan sebagai perjalanan atau berpergian yang dalam hal ini sinonim
dengan kata travel dalam bahasa Inggris. Atas dasar itu maka kata pariwisata dapat
diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari suatu
tempat ke tempat yang lain, yang dalam bahasa Inggris disebut tour.
Kemudian menurut Soekadijo (1997:8), pariwisata ialah segala kegiatan dalam
masyarakat yang behubungan dengan wisatawan. Ahli lain, Budiyanto (1997:7)
menyebutkan bahwa wisata berarti perjalanan yang dilakukan seseorang dengan maksud
mencari kesenangan.
Menurut World Tourism Organisation (WTO) kepariwisataan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelenggaraan wisata. Kepariwisataan dalam bentuk industri tidak
mengambil alih industri lainnya di dalam suatu negara, melainkan ia merupakan suatu
industri yang berdiri sendiri, yang pada hakikatnya membantu dan melengkapi
percepatan pertumbuhan industri lainnya. Sebagai industri ia tidak menggali atau
mengeksplorasi kekayaan alam suatu negara, melainkan memberi serta menambah
lapangan dan kesempatan kerja bagi anggota-anggota masyarakat dalam lingkungan
industri tersebut.
Menurut Undan g-undang No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan, wisata adalah
kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseoran g atau sekelompok orang dengan
mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau
mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara. Wisata adalah kegiatan perjalanan (travel) yang dilakukan atas keinginan
sendiri (sukarela), bersifat sementara waktu, bertujuan untuk menikmati objek dan daya
tarik wisata di suatu daerah.
Menurut Tourism Society in Britain (1976:89) wisata adalah kepergian oran g-orang
sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar tempat tinggal
dan pekerjaan sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka selama berada di tempat-
tempat tujuan tersebut mencakup berbagai maksud.
Kegiatan perjalanan;
Bersifat sementara;
Wisata Alam
Wisata alam adalah bentuk kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi
sumberdaya alam, baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budidaya, sehingga
memungkinkan wisatawan memperoleh kesegaran jasmaniah dan rohaniah, men-dapatkan
pengetahuan dan pengalaman serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam
(Anonymous, 1982 dalam Saragih, 1993).
Wisata alam merupakan kegiatan rekreasi dan pariwisata yang memanfaatkan potensi alam
untuk menikmati keindahan alam baik yang masih alami atau sudah ada usaha budidaya, agar
ada daya tarik wisata ke tempat tersebut. Wisata alam digunakan sebagai penyeimbang hidup
setelah melakukan aktivitas yang sangat padat, dan suasana keramean kota. Sehingga dengan
melakukan wisata alam tubuh dan pikiran kita menjadi segar kembali dan bisa bekerja
dengan lebih kreatif lagi karena dengan wisata alam memungkinkan kita memperoleh
kesenangan jasmani dan rohani. Dalam melakukan wisata alam kita harus melestarikan area
yang masih alami, memberi manfaat secara ekonomi dan mempertahankan keutuhan budaya
masyarakat setempat sehinga bias menjadi Desa wisata, agar desa tersebut memiliki potensi
wisata yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti alat transportasi atau penginapan.
(anonimous).
1) Agrowisata
2) Ekowisata
Ekowisata merupakan suatu bentuk wisata yang sangat erat hubungannya dengan prinsip
konservasi. Menurut pemikiran Millar (Iwan Nugroho, 2011 : 121), ditemukan empat isu
konservasi yang berkaitan dengan ekowisata :
Obyek wisata yang spesifik. Industri pariwisata umumnya memiliki sarana akomodasi
yang terstandarisasi dengan kenyamanan tertentu, misalnya fasilitas parkir, toilet atau
kamar hotel.
Selanjutnya Wood mendefinisikan ekowisata adalah: “sebagai bentuk usaha atau sektor
ekonomi wisata alam yang dirumuskan sebagai bagian dari pembangunan berkelanjutan.Pada
intinya, Ekowisata merupakan jenis wisata baru, yang berwawasan terhadap lingkungan,
memanfaatkan alam yang masih alami dan tidak merusak isinya.
Definisi ekowisata yang pertama diperkenalkan oleh organisasi The Ecotourism Society
(1990) sebagai berikut : ” Ekowisata adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami
yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan
kesejahteraan penduduk setempat ” Semula ekowisata dilakukan oleh wisatawan pecinta alam
yang menginginkan di daerah tujuan wisata tetap utuh dan lestari disamping budaya dan
kesejahteraan masyarakatnya tetap terjaga.
Daya Tarik Wisata sejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun sesuai peraturan
pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak relevan lagi untuk
menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata “ Daya Tarik Wisata”
maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah
beberapa definisi/pengertian mengenai DayaTarik Wisata menurut beberapa ahli :
1. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik
Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia
yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.
2. Yoeti dalam bukunya “Pengantar Ilmu Pariwisata” tahun 1985 menyatakan bahwa
daya tarik wisata atau “tourist attraction”, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu
segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah
tertentu
3. Nyoman S. Pendit dalam bukunya “ Ilmu Pariwisata” tahun 1994 mendefiniskan daya
tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan
dilihat.
4. Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya tarik
wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang
tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.
Sebuah objek Wisata atau Daya Tarik Wisata yang baik harus dapat mendatangkan
wisatawan sebanyak-banyaknya, menahan meraka di tempat atraksi dalam waktu yang
cukup lama dan memberi kepuasan kepada wisatawan yang datang berkunjung. Untuk
mencapai hasil itu, beberapa syarat harus dipenuhi, yaitu:
1. Kegiatan (act) dan objek (artifak) yang merupakan atraksi itu sendiri harus
dalam keadaan yang baik.
3. Objek/atraksi adalah terminal dari suatu mobilitas spasial suatu perjalanan. Oleh
karena itu juga h arus memenuhi semua determinan mobilitas spasial, yaitu
akomodasi, transportasi, dan promosi serta pemasaran.
Menurut UU No. 10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan , daerah tujuan pariwisata yang
selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu
atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum,
fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi
terwujudnya kepariwisataan.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Destinasi Wisata memiliki 3 artian, yaitu
;
1. daerah yg memiliki objek wisata yg ditunjang oleh masyarakat dan prasarana
pariwisata;
3. daerah yang berdasarkan kesiapan prasarana dan sarana dinyatakan siap menerima
kunjungan wisatawan;
Kawasan Wisata adalah sebuah area dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Sedangkan Usaha Pariwisata adalah
kegiatan yang bertujuan menyelenggarakan jasa pariwisata, menyediakan objek dan
daya tarik wisata, usaha-usaha sarana pariwisata dan usaha-usaha lain yang terkait.
1. B. Danau
Danau adalah bagian dari permukaan bumi berupa cekungan yang ada di daratan yang berisi
air tawar maupun air asin.
1. Danau vulkanik adalah danau yang terbentuk di kawah atau kepundan yang batuannya
kedap air kemudian terisi oleh air hujan.
Contoh danau kepundan, yaitu:
– Danau Kelimutu (Flores, NTT)
– Danau Kelud
– Danau Kerinci.
2. Danau tektonik adalah danau yang terbentuk karena ada kegiatan tektonik berupa
patahan sehingga ada bagian kulit bumi yang mengalami pemerosotan sehingga
terbentuklah celah yang kemudian berisi air sungai atau air hujan.
Contoh danau tektonik adalah:
– Danau laut tawar
– Danau di atas
– Danau di bawah
– Danau singkarak
– Danau malinjao
– Danau poso
– Danau tempe
– Danau madanak
– Danau sibenreng
– Danau touti
– Danau liboto
– Danau rawapening.
3. Danau tektovulkanik adalah danau yang terbentuk selain karena adanya kegiatan
vulkanisme berupa letusan gunung yang disertai kegiatan vulkanisme gunung lapisan
batuan.
Contohnya yaitu Danau Toba.
4. Danau bendungan adalah danau yang terbentuk karena aliran sungai sengaja
dibendung sehingga aliran sungai tersumbat dan terbentuklah genangan.
Contohnya:
1. Danau glasial adalah danau yang terbentuk pada zaman es mencair, pada masa itu es
yang mencair membentuk lidah-lidah gletser atau es. Lidah-lidah gletser yang
bergerak mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan di suatu tempat
membentuk tanggul batuan yang disebut dengan morena.
Contohnya:
– Danau great bear
– Danau Michigan.