Anda di halaman 1dari 26

KONSEP DASAR PERUMAHAN DAN

PERMUKIMAN
Nama Anggota Kelompok :
Siska Brilliant Ramadhanty 08211740000007
Reza Asharudin Zein 08211740000013
Khairun Nisa Abdillah 08211740000027
OUTLINE!
■ DEFINISI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

■ DASAR HUKUM PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

■ SEJARAH PERKEMBANGAN PERMUKIMAN DI INDONESIA

■ STUDY CASE

■ DAFTAR PUSTAKA
DEFINISI PERUMAHAN
■ Dalam undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan permukiman.

Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik perkotaan maupun

perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya

pemenuhan rumah yang layak huni.

■ Menurut Budiharjo (1998:148) perumahan adalah suatu bangunan dimana manusia tinggal dan

melangsungkan kehidupanya, disamping itu rumah juga merupakan tempat dimana

berlangsungnya proses sosialisasi pada seorang individu diperkenalkan norma dan adat kebiasaan

yang berlaku dalam suatu masyarakat. Sebagai wadah kehidupan manusia bukan menyangkut

aspek teknis dan fisik saja tetapi juga aspek sosial, ekonomi dan budaya dari penghuninya.
DEFINISI PERMUKIMAN
■ Dalam undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan
permukiman, yaitu permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri
atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas
umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan

■ Permukiman Menurut Hadi Sabari Yunus (1987) dalam Wesnawa (2015:2) dapat
diartikan sebagai bentukan baik buatan manusia ataupun alami dengan segala
kelengkapannya yang digunakan manusia sebagai individu maupun kelompok
untuk bertempat tinggal baik sementara maupun menetap dalam rangka
menyelenggarakan kehidupannya
DEFINISI PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
■ Menurut undang-undang Nomor 1 tahun 2011 tentang perumahan dan kawasan
permukiman

“ Perumahan dan kawasan permukiman adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
pembinaan, penyelenggaraan perumahan, penyelenggaraan kawasan permukiman,
pemeliharaan dan perbaikan, pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap
perumahan kumuh dan permukiman kumuh, penyediaan tanah, pendanaan dan sistem
pembiayaan, serta peran masyarakat.”
PERBEDAAN PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN
■ Menurut Sadana (2014:20) Perbedaan nyata antara permukiman dan perumahan
terletak pada fungsinya. Pada kawasan permukiman, lingkungan tersebut memiliki
fungsi ganda yaitu sebagai tempat tinggal dan sekaligus tempat mencari nafkah
bagi sebagian penghuniannya. Pada perumahan, lingkungan tersebut hanya berupa
sekumpulan rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi para penghuninya.
Fungsi perumahan hanya sebagai tempat tinggal, dan tidak merangkap sebagai
tempat mencari nafkah.
DASAR HUKUM PERUMAHAN DAN
PERMUKIMAN

Undang-Undang Undang-undang
Nomor 4 Tahun 1992 Nomor 1 tahun 2011
Apa saja yang ada di dalamnya ?
■ Definisi perumahan dan kawasan permukiman
■ Asas, tujuan, dan ruang lingkup perumahan dan kawasan permukiman
■ Pembinaan ( Perencanaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan.)
■ Tugas dan wewenang pemerintah dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan
permukiman
■ Penyelenggaraan perumahan
■ Penyelenggaraan kawasan permukiman (pengembangan yang telah ada,
pembangunan baru; atau pembangunan kembali)
■ Pemeliharaan dan perbaikan
■ Pencegahan Dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh Dan
Permukiman Kumuh
Apa saja yang ada di dalamnya ?
■ Penyediaan Tanah

■ Pendanaan Dan Sistem Pembiayaan (memastikan ketersediaan dana dan dana


murah jangka panjang yang berkelanjutan untuk pemenuhan kebutuhan rumah,
perumahan, permukiman, serta lingkungan hunian perkotaan dan perdesaan.)

■ Hak Dan Kewajiban

■ Peran Masyarakat

■ Larangan dalam penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman

■ Penyelesaian sengketa

■ Sanksi administratif

■ Ketentuan Pidana
SEJARAH PERKEMBANGAN
PERMUKIMAN
Sebelum Penjajahan Belanda

 Penentuan lokasi dan perencanaan kota dilakukan oleh raja-raja


 Tanah belum menjadi masalah
 Biasanya pusat kota sebagai permukiman bangsawan kerajaan dan petinggi agama
Saat Penjajahan Belanda

 Daerah pusat kota sebagai permukiman bangsa Belanda


 Pemerintahan kolonial memfasilitasi pegawai pemerintahan Belanda
 Program perbaikan kampung pertama kali (renewal program)
Pada Masa Setelah Kemerdekaan

 Adanya pengungsian besar-besaran menyebabkan munculnya permukiman kumuh


 Lokasi pembangunan perumahan berpencar-pencar
 Kongres Perumahan rakyat sehat di Bandung tahun 1950
 Penerapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
 Yayasan Kas Pembangunan (YKP) membangun 12.460 unit rumah
 PELITA I (1969/1970-1973/1974)
■ Penelitian dan pengembangan bidang perumahan dan bahan
bangunan
■ Penyuluhan rumah sehat
■ Penyiapan sistem kelembagaan dan sarana pembangunan perumahan

 PELITA II (1974/1975-1978/1979)
■ Perintis Program Perbaikan Kampung
■ Pengadaan tanah matang walau masih skala kecil
■ Perintis Pembangunan Rumah Sederhana
■ Pemugaran Perumahan dan Permukiman Desa (P3D)
 PELITA III (1979/1980-1983/1984)
■ Program Perbaikan Kampung
■ Pembangunan Rumah Sederhana dalam Skala Besar
■ Perintis Pembangunan Rumah Susun
■ Pengembangan proyek P3D hingga 6000 lokasi desa

 PELITA IV (1984/1985-1988/1989)
■ Perintisan Perbaikan Lingkungan Perumahan Kota di 400 lokasi Kota
■ Peningkatan Perumahan Desa
 PELITA V (1989/1990-1993/1994)
■ Peningkatan Program Sebelumnya dengan Kualitas lebih baik

 PELITA VI (1993/1994-1998/1999)
■ Program Pembangunan Perumahan Bertumpu pada Komunitas
(P2BPK)

 Pengembangan Rusunawa/Rusunami (2000-sekarang)


 Perumahan Swadaya : BSP2S dan PKP (2000-sekarang)
Studi Kasus 1 : Kabupaten Sidoarjo

Sidoarjo merupakan salah satu daerah peri-urban Kota Surabaya, dan perkembangan
perumahan akan berdampak karena pengaruh urban sprawl dari Kota Surabaya itu
sendiri.
Apakah Perkembangan Perumahan
Berlagsung Progresif?
Menurut Jurnal Model Perkembangan Perumahan di Wilayah Peri Urban Kota Surabaya (Studi
Kasus : Kabupaten Sidoarjo), ternyata terjadinya penurunan jumlah pengadaan perumahan di
Kabupaten sidoarjo karena beberapa penyebab (spasial dan non-spasial).
■ Penyebab Spasial
Harga lahan yang cukup tinggi,
Keterbatasan luas dan ketersediaan lahan kosong yang sangat
diperhatikan dengan jarak lumpur lapindo.
■ Penyebab non-Spasial
Stabilitas kondisi ekonomi(suku bunga, inflasi dan harga bahan
bangunan serta nilai tukar),
Biaya taktis (transaction cost),
Perizinan,
Besarnya biaya dampak pembangunan (development impact fees),
Aturan atau regulasi yang tidak mengikat dalam kegiatan pembebasan
lahan
Studi Kasus 2 : Pengadaan Rusunawa

Menurut jurnal Pengadaan Rusun Sewa Sebagai Alternatif Permukiman Pekerja


Industri Di Desa Warugunung Karang Pilang Surabaya pengadaan rusunawa ini
diperlukan dikarenakan akan bergesernya permukiman karena kawasan industri
dengan kurang dibarengi perencanaan hunian yang disesuaikan dengan pendapatan
pekerja.
Pertimbangan yang digunakan dalam
pembangunan Rusunawa
■ Kebijakan dengan menyediakan lahan perumahan sebesar 10 persen dari luas
kawasan idustri yang dibangun.
■ Harapan para penghuni baik yang tinggal di Rusunawa dan pemondokan cenderung
membutuhkan fisik hunian yang lebih baik, serta faktor status pemukim, sosial
budaya menjadi fokus dalam perencanaan perumahan alternatif
■ Untuk memenuhi kebutuhan hunian untuk pekerja industri dibutuhkan suatu
perencanaan yang konprehensif dan partisipatif dengan melibatkan segenap
stakeholders
Daftar Pustaka

■ Undang Undang No 1 tahun 2011


■ Septanaya, I Dewa Made F. dan Ariastita, Putu Gde. 2012. Model Perkembangan
Perumahan di Wilayah Peri Urban Kota Surabaya (Studi Kasus : Kabupaten Sidoarjo)
■ Sofyan, M. Yonni. 2006. Pengadaan Rusun Sewa Sebagai Alternatif Permukiman
Pekerja Industri Di Desa Warugunung Karang Pilang Surabaya
■ Deden Rukmana. Upgrading Housing Settlement For The Urban Poor In Indonesia
pertanyaan

■ Bayu : beberapa kota di ndonesia permukiman terjadi pengelompokkan ras tertentu


, apakah ada teori atau sejarah mengapa bisa terjadi hal tersebut ?
■ Wenda : di KTTB ada rusun yang dibangun diatas persampahan . Apakah ada
peraturan tertentu rusunawa itu seharusnyaa di bangun dimana ?
■ KTTB masih perkampungan , bagi kita ilegal tetapi bagi mereka tidak. Apakah pwk
tidak ada penanganan terhadap mereka?
■ Alma : perkampungan kota , itu di kategorikan apa . Permukiman dan perumahan
itu sendiri itu ada di perkotaan dan pedesaan ?
Sesi 2

■ Qonita : terkait studi kasus sidoarjo , setelah lumpur lapindo masyarakat sudah di
kasih rumah , kenapa kok masyarakat memutuskan untuk membangun rumah
sendiri . Itu kenapa dan bagaimana ?
■ Like : Syarat dari membangun sebuah rusunawa apa ?
Ilustrasi batasan kawasan permukiman

Perumahan (15-1000) -> permukiman ( 1000-3000) -


> Lingkungan Hunian( 3000-10000) -> Kawasan
Permukiman ( diatas 10000)
Payung hukum bidang perumahan di
indonesia
■ Lihat di ppt bu dian nanti.

Anda mungkin juga menyukai