Anda di halaman 1dari 44

TEKNIK EVALUASI PERENCANAAN

EVALUASI PROGRAM KOTAKU : STUDI KASUS DESA PUTIH, KECAMATAN GAMPENGREJO, KABUPATEN KEDIRI

OLEH :
Belia Ega Avila 08211640000007
Firda Afifa 08211640000016
Kamiliah Wardhani 08211640000029
Tri Okta Argarini 08211640000034
Aida F Larasati 08211640000063
OUR OUTLINE

1 GAMBARAN UMUM
4 UPAYA DAN REKOMENDASI

TINJAUAN PUSTAKA
2 1. PROGRAM KOTAKU 5 LESSON LEARNED
2. EVALUASI RBM

3 ANALISIS EVALUASI RBM


GAMBARAN
UMUM
Salah satu upaya
pemberdayaan dari pemerintah
untuk masyarakat dalam
pembangunan nasional adalah
Adanya permasalahan
program KOTAKU
pembangunan berupa
kemiskinan, permukiman kumuh,
dan pengangguran di Desa
Putih, Kecamatan Gampengrejo,
Kabupaten Kediri
VISI
Tujuan program KOTAKU di
MISI Desa Putih :
“Meningkatkan
KONSEP pemberdayaan masyarakat
dalam hal penanganan
permukiman kumuh melalui
STRATEGI perbaikan infrastruktur,
sosial ekonomi, dan
INDIKASI PROGRAM lingkungan”
Kondisi
Sosial
Kondisi Ekonomi
Kondisi Lingkungan
Kondisi Infrastruktur

• Masih banyak jalan


penghubung antar dusun
dalam keadaan rusak,
terlihat kumuh dan kurang
penerangan.

• Masyarakat usia produktif


tidak memiliki pekerjaan
sehingga kurang bisa
mengelola potensi
Tinjauan Literatur.

Program Kota Tanpa Kumuh


(KOTAKU)
PROGRAM KOTAKU

Program KOTAKU adalah program yang dilaksanakan secara nasional


yang menjadi “platform” atau basis penanganan kumuh yang
mengintegrasikan berbagai sumber daya dan sumber pendanaan,
termasuk dari pemerintah pusat, provinsi, kota/kabupaten, pihak donor,
swasta, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Program
KOTAKU bermaksud untuk membangun sistem yang terpadu untuk
penanganan kumuh, dimana pemerintah daerah memimpin dan
berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam perencanaan
maupun implementasinya, serta mengedepankan partisipasi
masyarakat.
Tujuan KOTAKU

1. Menurunnya luas permukiman kumuh


2. Terbentuknya Kelompok Kerja Perumahan dan Kawasan
Permukiman (Pokja PKP) di tingkat Kabupaten Kota
dalam penangangan permukiman kumuh.
3. Tersusunnya rencana penanganan permukiman kumuh
di tingkat Kabupaten/Kota
4. Meningkatkan penghasilan MBR (Masyarakat
Berpenghasilan Rendah) memalului peningkatan
kualitas hunian dan penyediaan infrastuktur
5. Terlaksananya aturan bersama sebagai upaya
perubuahan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat, serta upaya dalam pencegahan kekumuhan
STRATEGI OPERASIONAL

1. Menyelenggarakan penanganan kumuh melalui pencegahan kumuh dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh;
2. Meningkatkan kapasitas dan mengembangkan kelembagaan yang mampu berkolaborasi dan membangun
jejaring penanganan kumuh mulai dari tingkat pusat s.d. tingkat masyarakat;
3. Menerapkan perencanaan partisipatif dan penganggaran yang terintegrasi dengan multi-sektor dan multi-aktor;
4. Memastikan rencana penanganan kumuh dimasukkan dalam agenda RPJM Daerah dan perencanaan formal
lainnya;
5. Memfasilitasi kolaborasi dalam pemanfaatan produk data dan rencana yang sudah ada, termasuk dalam
penyepakatan data dasar (baseline) permukiman yang akan dijadikan pegangan bersama dalam perencanaan
dan pengendalian;
6. Meningkatkan akses terhadap pelayanan dasar lingkungan yang terpadu dengan sistem kota; Mengembangkan
perekonomian lokal sebagai sarana peningkatan penghidupan berkelanjutan;
7. Advokasi kepastian bermukim bagi masyarakat berpenghasilan rendah kepada semua pelaku kunci; dan
8. Memfasilitasi perubahan sikap dan perilaku pemangku kepentingan dalam menjaga lingkungan permukiman
agar layak huni dan berkelanjutan
1.
PRINSIP KOTAKU
Pemerintah daerah sebagai Nakhoda
Pemerintah daerah dan pemerintah desa/kelurahan memimpin kegiatan penanganan permukiman kumuh

2. Perencanaan komprehensif dan berorientasi outcome (pencapaian tujuan program). Penataan permukiman diselenggarakan
dengan pola pikir yang komprehensif dan berorientasi pencapaian tujuan terciptanya permukiman layak huni sesuai visi
kabupaten/ kota

3. Sinkronisasi perencanaan dan penganggaran


Rencana penanganan kumuh merupakan produk Pemda sehingga mengacu pada visi kabupaten/ kota dalam RPJMD.

4. Partisipatif.
Pembangunan partisipatif dengan memadukan perencanaan dari atas (top-down) dan dari bawah (bottom-up)

5. Kreatif dan Inovatif


Prinsip kreatif dalam penanganan permukiman kumuh adalah upaya untuk selalu mengembangkan ide-ide dan cara-cara baru
dalam melihat masalah dan peluang yang sangat dibutuhkan dalam penanganan kumuh

6. Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)


pemerintah daerah pemerintah desa/kelurahan dan masyarakat mampu melaksanakan dan mengelola pembangunan wilayahnya
secara mandiri, dengan menerapkan tata kelola yang baik (good governance).

7. Investasi penanganan kumuh disamping harus mendukung perkembangan kota juga harus mampu meningkatkan kapasitas dan
daya dukung lingkungan.
KOMPONEN PROGRAM
1. Pengembangan kelembagaan dan kebijakan
2. Integrasi perencanaan dan pengembangan kapasitas
untuk pemerintah daerah dan masyarakat.
3. Peningkatan kualitas infrastruktur dan pelayanan
perkotaan di kawasan kumuh, yang terdiri dari:
a. Infrastruktur primer dan sekunder yang yang terkait
langsung dengan infrastruktur tersier atau
permasalahan di kawasan kumuh, termasuk dukungan
untuk pengembangan pusat usaha di kota/kabupaten
terpilih.
b. Infrastruktur tersier atau infrastruktur lingkungan,
termasuk dukungan untuk penghidupan berkelanjutan
4. Dukungan pelaksanaan dan bantuan teknis
5. Dukungan untuk kondisi darurat bencana
PENYELENGGARAAN PROGRAM
PROSES PENGANGGARAN

1. Tingkat Nasional. Secara nasional melalui APBN dengan mekanisme Musrenbang, dimana Pokja PKP Nasional berperan
sebagai wadah koordinasi.
a. Pokja PKP Nasional
b. CCMU (Central Collaboration Management Unit)

2. Tingkat Provinsi.
Pokja PKP Provinsi bersama-sama dengan SKPD Provinsi mereview daftar usulan kegiatan dari kota/kabupaten dan melakukan
koordinasi dengan Tim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD) untuk memastikan usulan program dan kegiatan penanganan
permukiman kumuh yang disepakati dalam RKPD provinsi mendapatkan dukungan pendanaan dalam proses penganggaran di
provinsi. Pokja PKP Provinsi melakukan sinkronisasi perencanaan dan penganggaran tahunan masing-masing sektor dan usulan
kegiatan daerah melalui Forum Lintas Sektor di Daerah atau Forum Wilayah dan Musrenbang provinsi.

3. Tingkat Kota/Kabupaten.
• Pokja PKP Kabupaten/Kota bersama-sama dengan SKPD Kab/Kota melakukan koordinasi dengan Tim Anggaran Pembangunan
Daerah (TAPD) untuk memastikan usulan program dan kegiatan penanganan perumahan dan permukiman kumuh yang
disepakati dalam RKPD kota/kabupaten
• Lembaga masyarakat (BKM/LKM)
• Untuk wilayah yang berstatus administrasi desa, lembaga masyarakat (BKM/LKM) bersama-sama dengan Pemerintah Desa
mengawal pembahasan dan penetapan program dan anggaran desa (RKP Desa dan APB Desa) untuk turut mendanai rencana
masyarakat di tingkat desa.
STRUKTUR ORGANISASI
Tinjauan Literatur.

Result Based Management


(RBM)
Pengertian Result Based Management

Office of Internal Oversight Organization for Economic Cooperation Kelompok Pembangunan Perserikatan
Services (OIOS) and Development (OECD) Bangsa-Bangsa (PBB)
strategi manajemen dimana proses, output Strategi manajemen yang berfokus pada
dan layanan berkontribusi pada pencapaian kinerja dan pencapaian output, hasil dan strategi manajemen dimana semua aktor,
pencapaian dan tujuan yang diharapkan dampak berkontribusi secara langsung atau tidak
secara jelas. langsung untuk mencapai serangkaian hasil

Canadian International Development Agency (CIDA)


bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas
manajemen dengan mendefinisikan hasil yang diharapkan
realistis, memantau kemajuan menuju pencapaian hasil yang
diharapkan, mengintegrasikan pelajaran yang dipetik ke dalam
keputusan manajemen dan melaporkan kinerja
Tujuan RBM

RBM merupakan strategi manajemen melalui umpanbalik melingkar untuk meraih sasaran strategis. Melalui RBM, semua individu
yang berkontribusi langsung atau tidak langsung, memetakan semua proses bisnis, produk dan jasa mereka, untuk menunjukkan
seberapa besar kontribusi mereka terhadap outcome atau dampak.
Elemen Kunci RBM

1 2 3 4 5

Memfokuskan Menyelaraskan Menjaga pengukuran Menggunakan Mengelola untuk,


dialog pada hasil pemrograman, dan pelaporan tetap informasi hasil untuk bukan dengan hasil;
pada semua fase pemantauan dan sederhana; pembelajaran dan
proses evaluasi dengan pengambilan
pengembangan hasil; keputusan.
Pilar-Pilar RBM

Planning Monitoring
PLANNING meletakkan dasar untuk proses
implementasi, pemantauan, pelaporan dan evaluasi, dan
mengarahkan semua langkah dalam urutan yang tepat

MONITORING proses kontinu atau berkala yang memberikan


informasi kinerja pada tingkat kemajuan yang dibuat menuju
pencapaian perubahan atau hasil yang diinginkan pada waktu
tertentu

EVALUASI penilaian sistematis dan obyektif dari proyek,


program, atau kebijakan yang sedang berlangsung atau
selesai, termasuk desain, implementasi, dan hasilnya.

LEARNING proses kritis dan berkelanjutan yang terjadi sepanjang


siklus perencanaan, implementasi, pemantauan dan evaluasi, yang
semuanya berkontribusi pada penciptaan pengetahuan.

Evaluation Learning
Pilar-Pilar RBM
Siklus RBM
Karakteristik Utama RBM
Kriteria Analisis Keberhasilan
Untuk memastikan bahwa hasil di tingkat proyek berkontribusi untuk memberikan hasil strategis yang direncanakan atau hasil yang lebih tinggi,
tinjauan proyek didasarkan pada kriteria berikut:

1 2 3 4 5

Efektivitas (kemungkinan bahwa


Koherensi antara program kerja
Koherensi dan keselarasan Kolaborasi dan pemrograman Relevansi proyek (dengan teori perubahan yang diusulkan
yang disetujui dan isi proyek
dengan pencapaian tingkat bersama lintas area / subprogram penerima manfaat dan masalah akan memberikan hasil,
subprogram yang diharapkan, fokus yang diidentifikasi) mengingat asumsi dan risiko yang
diidentifikasi)

6 7 8 9 10
Kejelasan pengaturan Perjanjian kerja sama internal yang
Kelayakan dan kesesuaian Kualitas teknis proyek, kelayakan implementasi dalam menunjukkan tanggung jawab
Kejelasan tentang keterlibatan
intervensi (kemungkinan dan kesesuaian langkah-langkah menunjukkan peran dan masing-masing Cabang dan Kantor
yang harus dilakukan dengan
keberhasilan diberikan waktu & untuk mengelola segala risiko tanggung jawab yang berbeda Regional, termasuk tonggak
para pemangku kepentingan
sumber daya yang tersedia) proyek yang diramalkan dari, dan alokasi anggaran pencapaian dan peran pelaporan /
untuk mitra, serta untuk cabang pemantauan yang sedang berjalan
dan kantor regional
11 12 13 14 15

Utilitas desain proyek untuk Gender, pemuda, hak asasi


Utilitas dari rencana pemantauan
Efektivitas biaya dari anggaran mengatasi kebutuhan negara, Potensi dampak lingkungan dan manusia dan daya tanggap pro-
untuk melacak kemajuan dalam
yang diusulkan, yang dapat dinilai yaitu, jika berlaku, memeriksa sosial negatif dari proyek miskin
implementasi terhadap
berdasarkan perbandingan relevansi proyek dengan
pengiriman oleh Cabang dan
dengan proyek serupa kebutuhan negara dengan kantor
Kantor Regional
regional

16 17 18 19

Potensi replikasi dan pengaturan


Potensi dan pendekatan implementasi untuk Keberlanjutan (kemungkinan
manfaat akan dipertahankan Integrasi horizontal antar sub-
keberlanjutan mempromosikan replikasi
setelah proyek) program
Result Chain - RBM

Prinsip dasar dalam perencanaan hasil adalah mulai dengan dampak dan hasil yang diinginkan dan kemudian
mengidentifikasi keluaran, kegiatan dan input yang diperlukan untuk mencapainya

Metode ini menyiratkan analisis menyeluruh dari masalah yang perlu dipecahkan, perubahan apa yang diinginkan
dan kegiatan serta input apa yang diperlukan untuk mencapainya.

Pertanyaan kuncinya adalah:

1. Apa situasi atau masalah saat ini (disebut situasi yang tidak diinginkan A)?
2. Apa yang ingin kita capai, misalnya, 3 atau 5 tahun (disebut hasil atau situasi yang diinginkan B)?
3. Bagaimana kita dapat dari tempat kita sekarang (A) ke tempat yang kita inginkan dalam 3 atau 5 tahun
(B)?
4. Apa risiko dan asumsi dalam beralih dari A ke B?
5. Bagaimana kita tahu kita berhasil menciptakan perubahan yang kita inginkan?
LM dibagi menjadi enam tingkatan; input,
kegiatan, output, pencapaian di bawah yang
diharapkan, pencapaian yang diharapkan, dan
tujuan proyek, yang masing-masing mewakili
langkah berbeda dalam logika kausal suatu
kebijakan, program, atau investasi.

Tiga tingkat terbawah (input, kegiatan, dan


keluaran) membahas bagaimana suatu
investasi, sedangkan tiga tingkat (hasil) teratas
merupakan perubahan aktual yang terjadi: hasil
pembangunan
Analisis Result Base
Management (RBM)
Hasil Analisis RBM
Activities

1. Perbaikan jalan penghubung


Tujuan: Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam hal dusun (pemasangan paving)
penanganan permumikan kumuh melalui perbaikan
2. Perbaikan penerangan jalan
infrastruktur, sosial ekonomi, dan lingkungan.
3. Simpan pinjam modal
Sasaran:
4. Pelatihan menjahit
1. Perbaikan infrasturktur
5. Pelatihan memasak
2. Peningkatan perekonomian
3. Peningkatan sosial masyarakat 6. Pelatihan perbengkelan
4. Penataan lingkungan 7. Pelatihan pengolahan sampah

8. Rehabilitasi rumah

Keterangan: Antara Tujuan Sasaran Activities sudah sesuai dan 9. Pembuatan MCK
terdapat keterkaitan. Hal ini ditunjukkan dengan dilaksanakannya
aktivitas – aktivitas yang mendukung tercapainya tujuan untuk
mengurangi kekumuhan dengan perbaikan infrastruktur, sosial-
ekonomi, dan lingkungan.
Activities Output Outcomes Impact
Perbaikan infrastruktur

Perbaikan jalan penghubung dusun Terciptanya kenyamanan dalam


Terealisasinya pemasangan paving Kemudahan aksesibilitas
(pemasangan paving) berkendara

Terdapat penambahan penerangan


Perbaikan penerangan jalan Memperluas jarak pandang Peningkatan keselamatan berkendara
jalan
Peningkatan perekonomian
Terfasilitasinya kebutuhan modal Peningkatan produktivitas pada usaha Peningkatan perekonomian usaha
Simpan pinjam modal
usaha kecil kecil
Peningkatan sosial masyarakat
Peningkatan penghasilan dan
Pelatihan menjahit Peningkatan keterampilan menjahit Terbukanya usaha
penurunan angka pengangguran

Peningkatan penghasilan dan


Pelatihan memasak Peningkatan keterampilan menjahit Terbukanya usaha
penurunan angka pengangguran

Peningkatan keterampilan Peningkatan jumlah SDM siap kerja di


Pelatihan perbengkelan Menurunkan angka pengangguran
perbengkelan bidang perbengkelan

Peningkatan keterampilan dalam hal Terciptanya produk daur ulang Terbentuknya identitas daerah melalui
Pelatihan pengolahan sampah pengolahan sampah sampah produk daur ulang sampah

Menurunya pencemaran lingkungan


Pengurangan sampah Terciptanya kebersihan lingkungan
oleh sampah
Penataan lingkungan

Rehabilitasi rumah Terlaksananya rehabilitasi rumah Terciptanya tata bangunan yang baik Peningkatan kualitas lingkungan

Terpenuhinya kebutuhan prasarana


Pembangunan MCK Terbangunnya MCK Peningkatan kualitas kesehatan
Hasil Kesesuian Activites sampai Impact
Activities Output Outcomes Impact Keterangan
Perbaikan infrastruktur
Antara aktivitas sampai impact
sudah sesuai. Dengan adanya
Perbaikan jalan penghubung Terealisasinya pemasangan Terciptanya kenyamanan pavingisasi mempermudah akses
Kemudahan aksesibilitas masyarakat menuju sawah karena
dusun (pemasangan paving) paving dalam berkendara
notabene pendudukanya adalah
petani
Antara aktivitas sampai impact
sudah sesuai. Penambahan
penerangan jalan terbukti dapat
Terdapat penambahan Peningkatan keselamatan membantu masyarakat ketika
Perbaikan penerangan jalan Memperluas jarak pandang
penerangan jalan berkendara berkendara dan berjalan di malam
hari serta mengurangi kecelakaan

Peningkatan perekonomian
Antara aktivitas sampai impact
sudah sesuai. Dengan adanya
simpan pinjam modal masyarakat
Terfasilitasinya kebutuhan Peningkatan produktivitas Peningkatan perekonomian yang memiliki usaha kecil produktif
Simpan pinjam modal
modal usaha pada usaha kecil usaha kecil merasa terbantu untuk
mengembangkan usahanya
Peningkatan sosial masyarakat
Antara aktivitas sampai impact
sudah sesuai.Terbukti dengan
Peningkatan keterampilan Peningkatan penghasilan dan
Pelatihan menjahit Terbukanya usaha adanya pelatihan menjahit,
menjahit penurunan angka pengangguran
masyarakat mulai banyak yang
membuka usaha jahit
Antara aktivitas sampai impact
sudah sesuai.Terbukti dengan
Peningkatan keterampilan Peningkatan penghasilan dan
Pelatihan memasak Terbukanya usaha adanya pelatihan memasak,
memasak penurunan angka pengangguran
banyak yang mulai membuka
usaha catering
Antara aktivitas sampai impact
Peningkatan jumlah SDM sudah sesuai.Terbukti dengan
Peningkatan keterampilan
Pelatihan perbengkelan siap kerja di bidang Menurunkan angka pengangguran adanya pelatihan perbengkelan,
perbengkelan
perbengkelan mulai banyak laki-laki yang bekerja
sebagi montir
Antara aktivitas sampai impact
sudah sesuai.Terbukti dengan
Peningkatan keterampilan adanya pelatihan pengolahan
Terciptanya produk daur Terbentuknya identitas daerah
dalam hal pengolahan sampah, masyakat dapat
ulang sampah melalui produk daur ulang sampah
sampah memanfaatkan hasil olahannya
untuk membuat kerajinan khas
Pelatihan pengolahan daerah
sampah Antara aktivitas sampai impact
sudah sesuai.Terbukti dengan
Menurunya pencemaran adanya pelatihan pengolahan
Pengurangan sampah Terciptanya kebersihan lingkungan sampah, terdapat bank sampah
lingkungan oleh sampah
yang dapat meningkatkan
kebersihan lingkungan
Penataan lingkungan
Antara aktivitas sampai
impact sudah sesuai.Dengan
adanya rehabilitasi rumah,
terbukti dapat mengurangi
Terlaksananya Terciptanya tata Peningkatan kualitas kekumuhuan karena
Rehabilitasi rumah awalnya bangunan tidak
rehabilitasi rumah bangunan yang baik lingkungan
tertata

Antara aktivitas sampai


impact sudah sesuai.Dengan
adanya pembangunan MCK
warga menjadi tidak
menumpang lagi ke
Terpenuhinya tetangganya dan membantu
Peningkatan kualitas dalam meningkatkan
Pembangunan MCK Terbangunnya MCK kebutuhan prasarana
kesehatan kesehatan masyarakat
MCK
• Berdasarkan hasil analisi kesesusian mulai dari
Activites Output Outcome Impact,
didapatkan bahwa kegiatan dan dampak yang
dihasilkan sudah sesuai. Dari 9 program yang
dilaksanakan antara lain pavingisasi, perbaikan
peneranagan jalan, simpan pinjam modal,
Keterangan pelatihan menjahit, pelatihan memasak, pelatihan
perbengkelan, pelatihan pengolahan sampah,
pembangunan MCK dan rehabilitasi rumah,
semuannya sudah sesuai.
Upaya dan
Rekomendasi
Upaya dan Rekomendasi

Upaya Rekomendasi
• Perlu meningkatkan integritas antara • Program KOTAKU dinilai cukup efektif
Pemerintah Desa, pelaksana program untuk meningkatkan pemberdayaan
KOTAKU dan masyarakat untuk masyarakat di Desa Putih, sehingga
mempermudah dalam proses pelaksanaan
indikasi program yang telah dibuat
perlu untuk dilanjutkan dan
dioptimalkan.
• Melakukan evaluasi ketercapaian program
untuk mengetahui keberhasilan yang dicapai
• Melakukan sosialiasi rutin kepada
masyarakat tentang program KOTAKU
untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
akan pentingnya program tersebut dalam
mengurangi kekumuhan di daerahnya.
KESIMPULAN
Dalam pelaksanaannya, program Kotaku di Desa Putih, Gampengrejo kebanyakan telah sesuai antara indikasi
program dengan tujuan Kotaku itu sendiri. Program ini dinilai sangat efektif untuk dikembangkan di wilayah studi,
walaupun masih ada beberapa kendala terkait partisipasi masyarakat.

Tahapan penyusunan program kerja Kotaku di


wilayah studi terdiri dari : Kurangnya SDM untuk mendorong
1. Musyawarah desa dan sosialisasi keberlangsungan program

2. Pelatihan tim pelaksana dan relawan


3. Rembug Warga Tahunan (RWT) Kendala
4. Musyawarah Rencana Pembangunan
Ada aggota mayarakat yang tidak
memahami arah gerak Kotaku

Program Kotaku yang terlaksana pada


wilayah studi sebanyak 16% atau sekitar
9 indikasi program dari 55 indikasi
program yang meliputi:
Adanya masyarakat yang tidak
1. Perbaikan sarana dan prasarana partisipasif terutama masyarakat yang
2. Pembangunan bidang sosial berpendidikan tinggi

3. Pembangunan bidang ekonomi


4. Penataan Lingkungan
Lessond Learned
Dari studi Kasus Program Kotaku di Desa Putih, dapat diambil beberapa lessond learned sebagai berikut :

o RBM (Result Based Management) merupakan salah satu analisis yang


tepat untuk mengevaluasi suatu program
o Dalam menyusun suatu indikasi program sebaiknya disusun prioritas
program agar lebih fokus dan terencana dari segi anggaran dana dan waktu
pelaksanaan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai