Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519

Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (27-39)

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGAWASAN PELAKSANAAN


ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA (APBDESA) DORO’O.O
KECAMATAN LANGGUDU KABUPATEN BIMA

Muhamadong dan Arif Budiman


Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Mbojo Bima
Email : muhamadong@stisipbima.ac.id dan Email : arifbudiman@stisipbima.ac.id

ABSTRAK
Judul penelitian: Partisipasi Masyarakat Dalam Pengawasan Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Desa (APBDesa) Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten
Bima. Rumusah Masalah : 1). Bagaimana tingkat partisipasi masyarakat dalam mengawasi
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan
Langgudu Kabupaten Bima ? 2). Bagaimana tingkat transparansi pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten
Bima ? Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui tingkat partisipasi masyarakat dalam mengawasi
pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan
Langgudu Kabupaten Bima. 2). Untuk mengetahui tingkat transparansi pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten
Bima Manfaat Penelitian : 1). Sebagai syarat untuk memenuhi kinerja Dosen pada Sekolah
Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu politik (STISIP).Mbojo. 2). Hasil Penelitian ini juga diharapkan
berguna untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat ketercapaian program pembangunan di
Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu melalui pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa (APBDes). Jenis Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.
Hasil Penelitian : petikan Wawancaranya : Apakah Bapak melakukan sosialisasi kepada
masyarakat tentang pelaksanaan APBDesa Doro’O.o Tahun 2018 ? berikut jawaban beliau : “
Iya kami melakukan Musyawarah Desa dulu sebelum APBDesa dilaksanakan, sebab APBDesa
ini harus dimusyawarahkan bersama masyarakat dan Pemerintah Desa, apa dan bagaimana
hasil keputusan dalam musyawarah desa itulah yang harus dilaksanakan dan masyarakat dapat
melakukan pengawasan secara ketat baik secara tim maupun secara partisipatif sehingga
dengan pengawasan yang baik ini APBDesa dapat dilaksanakan oleh Pemerintah Desa secara
Jujur dan adil”(Wawancara,27 Juni 2018). Kesimpulan : Dari hasil wawancara peneliti dengan
beberapa informan diatas kaitan dengan pelibatan masyarakat terhadap perencanaan,
pelakasanaan dan evaluasi APBDesa Doro’O.o tahun 2018, dinilai cukup baik hal ini
diungkapkan oleh beberapa informan yang diwawancarai langsung oleh peneliti. Saran :
Didalam pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa), lebih khusunyan pada
Pemerintah Daerah hendaknya selalu mengontrol dan mengevaluasi kinerja pemerintah desa
dalam kaitanya dengan pengelolaan APBDesa, bukan hanya melakukan evaluasi diawal
penetapan anggaran APBDesa.

Kata Kunci : Partisipatisi, Pengawasan, Pelaksanaan APBDesa.


Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

PENDAHULUAN 3. Mengembangkan swadaya gotong


Keikutsertaan masyarakat secara aktif royong masyarakat menuju terciptanya
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan pelaksanaan pembangunan yang
pengawasan, serta pelestarian hasil-hasil bertumpu pada kekuatan masyarakat
pembangunan merupakan salah satu kunci sendiri.
keberhasilan dari setiap upaya 4. Memantapkan sistim pelatihan
pembangunan. Oleh karena itu perlu adanya perencanaan pembangunan desa terpadu
pendekatan dan metode untuk (PTD) yang selama ini telah
meningkatkan peran aktif masyarakat dalam dikembangkan.
proses pembangunan dan dapat memberi 5. Meningkatkan peran serta LPMD sebagai
ruang bagi kepentingan publik dan inisiatif wadah partisipasi masyarakat dalam
publik dalam kegiatan pembangunan yang pengelolaan pembangunan.
bersumber dari masyarakat itu sendiri, perlu
dikembangkan dan terus menerus dibina, Pemerintah menyadari masih terjadi
dengan harapan sikap apatisme atau kesenjangan antara pencapaian dan sasaran
penolakan masyarakat terhadap program dalam peningkatan kesejahteraaan rakyat.
pembangunan dapat dihindari sedini Hal ini terbukti dari masih besarnya angka
mungkin. kemiskinan dan pengangguran.
Dalam kerangka inilah pemerintah Rumusan masalah dalam penelitian ini
melalui Departemen Dalam Negeri yakni adalah bagaimana tingkat partisipasi
Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa masyarakat dalam mengawasi pengelolaan
mencanangkan Perencanaan Partisipatif Anggaran Pendapatan dan Belanja
Pembangunan masyarakat Desa (P3MD) (APBDesa) di Desa Doro’O.o Kecamatan
Meneri Dalam Negeri menyatakan bahwa: Langgudu Kabupaten Bima? bagaimana
Upaya ini dijabarkan melalui program tingkat transparansi pelaksanaan Anggaran
pemberian anggaran 1 Miliyar perdesa dari Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu
(APBN), kemudian sharingkan dengan Kabupaten Bima?
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tujuan penelitian ini adalah untuk
(APBD). Maka penerapan metode mengetahui tingkat partisipasi masyarakat
Perencanaan Partisipatif Pembangunan dalam mengawasi pengelolaan Anggaran
Masyarakat Desa (P3MD), bertujuan Pendapatan dan Belanja (APBDesa) di Desa
sebagai berikut : Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten
1. Meningkatkan keberdayaan masyarakat, Bima. Untuk mengetahui tingkat
agar seluruh warga desa dapat transparansi pelaksanaan Anggaran
berpartisipasi aktif dalam seluruh proses Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) di
perencanaan dan pengawasan Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu
pembangunan Desa. Kabupaten Bima. Manfaat penelitian ini
2. Meningkatkan kualitas dan sertas sebagai syarat untuk memenuhi kinerja
kuantitas perencanaan pembangunan Dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan
desa yang ditetapkan berdasarkan Ilmu politik (STISIP) Mbojo. Hasil
kebutuhan, dan sumber daya yang Penelitian ini juga diharapkan berguna
tersedia. untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat

28
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

ketercapaian program pembangunan di Desa Keterlibatan masyarakat dalam


Doro’O.o Kecamatan Langgudu melalui pengelolaan anggaran ini adalah suatu
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan keniscayaan sebab masyarakat dapat
Belanja Desa (APBDes. berpartisipasi langsung maupun tidak
langsung sebagai pelaksana dilapangan
sehingga dapat melahirkan kualitas kerja
TINJAUAN PUSTAKA
Pemerintah memberikan prioritas yang tinggi dan jauh dari penyimpangan
yang tinggi dan menyediakan anggaran yang yang dilakukan oleh oknum-oknum pegawai
cukup besar untuk rakyat miskin agar dapat desa.
memiliki kesempatan menempuh Dalam pengelolaan Anggaran
pendidikan yang layak, meningkatkan Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes),
pelayanan/pemeliharaan kesehatan, dan transparansi atau keterbukaan adalah
dapat memperbaiki kualitas hidup yakni keniscayaan supaya semua pihak dapat
meningkatkan kesejahteraan. Upaya ini mengetahuinya mulai dari tahap sosialisasi,
dijabarkan melalui program pemberian tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
anggaran 1 Miliyar perdesa dari Anggaran tahap evaluasi dan serta tahap
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), pelestariannya, masyarakat memiliki
kemudian di sharingkan dengan Anggaran kebebasan dalam melakukan pengawasan
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan pengendalian dan pengontrolan secara
sehinggan menjadi sumber keuangan desa mandiri. Pengertian pengawasan banyak
dan belanja Desa yaitu terdiri dari Anggaran dibahas oleh para ahli administrasi, antara
Dana Desa (DDA) adalah anggaran yang lain oleh Winardi (1991 : 11) yang
bersumber dari APBN, dan anggaran mendefinisikan :
Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber “Pengawasan adalah kegiatan -
dari (APBD) setelah dikurangi dana alokasi kegiatan mendeterminasikan apa yang telah
khusus (DAK), serta Anggaran yang dilaksanakan, maksudnya adalah
diperoleh melalui Pembagian Retribusi mengevaluasi prestasi kerja dan apabila
Pajak (PRD) dan Pendapatan Asli Desa perlu menerapkan tindakan-tindakan
(PADes) dari beberapa jenis sumber korektif sehingga hasil pekerjaan dapat
anggaran ini disebut dengan istilah sesuai dengan apa yang direncanakan”.
(APBDes), pelaksanaan APBDes adalah Siagian (2004:125) “ Pengawasan
berbasis kebijakan lokal yakni pada tingkat adalah proses pengamatan dari seluruh
perencanaan dan pengelolaan keuangan kegiatan organisasi guna lebih menjamin
harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat bahwa semua kegiatan yang sedang
serta keadaan adat istiadat setempat, namun dilakukan sesuai dengan rencana yang telah
tidak boleh mengabaikan aturan yang lebih ditentukan ”
tinggi dalam mengatur siklus anggaran yang Penyusunan APBDesa seharusnya
dimaksud. dijalankan dengan tujuan untuk
Peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan tata pemerintahan yang
pengelolaan anggaran ini sangat dibutuhkan baik. Oleh karenanya, diperlukan dasar-
agar pelaksanaan anggaran ini dapat dasar prinsipil dalam penyusunan APBDesa,
mencapai sasaran - sasaran utama dalam yang meliputi: Partisipasi, Akuntabilitas,
pembangunan. Keterbukaan dan pengawasan dengan tujuan

29
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

agar tidak terjadi penyalahgunaan terhadap Secara teoritis, partisipasi adalah


anggaran pembangunan Desa. Partisipasi keterlibatan secara terbuka (inclusion) dan
masyarakat dalam penyusunan APBDesa keikutsertaan (involvement). Keduanya
merupakan hak sekaligus kewajiban, dengan mengandung kesamaan tetapi berbeda pada
alasan Adanya partisipasi: titik tekannya. Inclusion menyangkut siapa
1. Untuk menghindari penyalahgunaan saja yang terlibat, sedangakan involvement
kekuasaan berbicara bagaimana masyarakat terlibat
oleh pemimpin, dalam pengawasan pengelolaan anggaran
2. Untuk menyalurkan aspirasi pendapatan dan belanja desa (APBDesa).
rakyat/warga kepada pemerintah, Keterlibatan berarti memberi ruang
3. Untuk melibatkan warga dalam bagi siapa saja untuk terlibat dalam proses
pengambilan pembangunan, terutama kelompok-
keputusan publik, kelompok masyarakat minoritas, miskin,
4. Untuk menegakkan kedaulatan rakyat. rakyat kecil dan perempuan.

Muhamadong, dkk. (2018)


mengatakan “Partisipasi masyarakat dalam METODE PENELITIAN
pengelolaan Anggaran Pendapataan dan Penelitian ini menggunakan
Belanja Desa (APBDesa) adalah partisipasi pendekatan deskriptif kualitatif. Yatim
masyarakat dalam pengawasan swadaya Riyanto (2001 : 23) mengatakan bahwa“
secara aktif mulai dari tahapan sosialisasi, Penelitian Deskriptif kualitatif adalah
tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, penelitian yang diarahkan untuk
tahap evaluasi, dan serta tahap pelestarian memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau
program kegiatan dengan memberikan kejadian–kejadian secara sistematis dan
sumbangsih tenaga, pikiran, waktu, maupun akurat mengenai sifat-sifat populasi atau
dana atau barang secara swadaya, sehingga daerah-daerah tertentu”. Fraenkel dan
dengan adanya partisipasi masyarakat Wallen dalam Yatim Riyanto (2001:23)
secara aktif ini dapat melahirkan rasa Penelitian Survei adalah merupakan
kebersamaan dan gotong royong yang tinggi penelitian dengan mengumpulkan informasi
dan akan menghasilkan program dari suatu sampel dengan menanyakan
pembangunan yang sangat berkualitas”. melalui angket atau interview supaya
Dalam pelaksanaan anggaran nantinya menggambarkan berbagai aspek
pendapatan dan belanja Desa (APBDesa), dari populasi.
diharapkan masyarakat dari semua unsur Lokasi penelitian ini secara sengaja
dapat bertindak sebagai pengawas walaupun mengambil tempat atau lokasi di desa
secara suka rela (swadaya) dengan demikian Doro’O.o Kecamatan Langgudu Kabupaten
akan menghasilkan program - program Bima, dan atas pertimbangan-pertimbangan
pembangunan yang dapat khusus peneliti, disamping persoalan klasik
dipertanggungjawabkan oleh pihak seperti keterbatasan dana, waktu, dan
pelaksana kepada masyaakat itu sendiri kemampuan ilmiah peneliti, juga didasarkan
dalam artian program pembangunan pada alasan yang sangat mendasar yakni,
tersebut dilaksanakan secara jujur, adil, karena salah satu anggota peneliti juga
transparan serta jauh dari praktek-praktek adalah warga atau penduduk desa Doro’O.o.
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Waktu penelitian ini berjalan adalah 6 bulan

30
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

mulai dari bulan Juni 2018 sampai dengan keseluruhan 4.400 km3, dengan jarak
bulan Desember 2018. tempuh dari kota Kabupaten Bima memakan
Sugiyono (1998:50) sampel dalam waktu + 2 jam perjalanan dari Ibu Kota
penelitian kualitatif bukan dinamakan Kabupaten Bima.
responden melainkan informan kunci,
narasumber, partisipan, teman atau guru 1. Realisasi Anggaran Pendapatan dan
dalam penelitian. Sugiyono (1998 : 54)
mengatakan bahwa “ penentuan informan Belanja Desa (APBDesa)
kunci dalam penelitian kualitatif dilakukan Dari realisasi dan penggunaan
saat peneliti mulai memasuki lapangan dan anggaran diatas dapat diketahui bahwa
selama penelitian berlangsung yaitu penggunaan APBDesa Doro’O.o pada tahun
memilih orang tertentu yang 2018 terbagi menjadi empat bidang yakni
dipertimbangkan akan memberikan data bidang pemerintahan : meliputi gaji Kepala
yang diperlukan dan selanjutnya Desa dan Perangkat Desa, ATK dalam
berdasarkan data atau informan kunci yang Kantor Kepala Desa, Tunjangan BPD dan
lainnya diharapkan memberikan data yang fungsi pokok BPD, insentif RT/RW. ATK
lebih lengkap. ” LPMD, ATK Karang Taruna, Rapat Rapat
Adapun informan penelitian ini terdiri Pemerintah Desa, dan Perjalanan Dinas
dari Berdasarkan pertimbangan purposive Kepala Desa dan Perangkat Desa,
sampling, maka penentuan informan dalam opreasional Kepala Desa dan Pernagkat
penelitian ini secara sengaja diambil yaitu Desa, serta Perjalanan Dinas BPD dan
Camat Langgudu, Kepala Desa Doro’O.o, menggunakan anggaran pembagian 30 %
Sekretaris Desa Doro’O.o, Bendahara Desa ADD, sementara bidang pembangunan,
Doro’O.o, Ketua dan Anggota BPD Pemberdayaan serta Pembinaan
Doro’O.o, Ketua dan Anggota LPMD Desa menggunakan anggaran pembagian dari 70
Doro’O.o, tokoh masyarakat, lembaga - % dari DDA dan Pembagian retribusi dan
lembaga kemasyarakatan Desa Doro’O.o pajak daerah (PRD) serta PADesa.
Kecamatan Langgudu. serta peneliti sendiri Untuk mengetahui bagaimana
sebagai key informan. Teknik pengumpulan realisasi anggaran APBDesa Doro’O.o
data dilakukan dengan cara observasi, tahun 2018 berikut peneliti mealkukan
wawancara dan dokumentasi. Dalam wawancara dengan Kepala Desa Doro’O.o
penelitian ini teknik analisa data yang Bapak Abdollah dan berikut jawaban beliau
dipergunakan adalah model interaktif, dari :
miles dan huberman dalam Ahmad Usman “ Realisasi anggaran APBDesa pada
(2008 : 71) yaitu dengan prosedur reduksi tahun 2018 sudah tuntas yakni
data; penyajian data; dan menarik pelaksanaan dari pembagian 30 % dan
70 % sudah selesai dan menurut
kesimpulan data.
tanggapan BPD terhadap pelaksanaan
kegiatan pembangunan dengan
PEMBAHASAN menggunakan APBDesa kami
Desa Doro’O.o adalah salah satu desa laksanakan dengan baik terutama
dari 14 desa yang ada di Kecamatan dalam bidang pembangunan hal ini
tidak terlepas dari dukungan semua
Langgudu yang cukup jauh dari ibu Kota
pihak yang ada di Desa Doro’O.o ini
Kabupaten Bima. dengan luas wilayah terutama teman-teman BPD dan para

31
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

tokoh yang ada disini, kami sangat berikut petikan Wawancaranya : Apakah
terbantu dengan ikut berpartisipasi Bapak melakukan sosialisasi kepada
masyarakat ” (Wawancara, 27 Juli masyarakat tentang pelaksanaan APBDesa
2018)
Doro’O.o Tahun 2018 ? berikut jawaban
Untuk mengetahui sejauh mana beliau :
keterlibatan (partisipasi) masyarakat Desa “Iya kami melakukan Musyawarah
Desa dulu sebelum APBDesa
Doro’O.o dalam perencanaan
dilaksanakan, sebab APBDesa ini
pembangunan, pengawasan pelaksanaan harus dimusyawarahkan bersama
APBDesa Doro’O.o tahun 2018, peneliti masyarakat dan Pemerintah Desa, apa
melakukan wawancara dengan seorang dan bagaimana hasil keputusan dalam
responden atau informan yakni Ketua BPD musyawarah desa itulah yang harus
Desa Doro’O.o Bapak Herman, S.Pd, dilaksanakan dan masyarakat dapat
melakukan pengawasan secara ketat
berikut petikan Wawancara “ Apakah Bapak
baik secara tim maupun secara
selaku ketua BPD Doro’O.o melibatkan partisipatif sehingga dengan
(meminta partisipasi) masyarakat dalam hal pengawasan yang baik ini APBDesa
pengawasan pelaksanaan APBDesa secara dapat dilaksanakan oleh Pemerintah
suka rela? Berikut jawaban beliau : Desa secara Jujur dan
“Pada setiap rapat pleno terbuka adil”(Wawancara,27 Juli 2018)
kaitan dengan pembahasan APBDesa
Doro’O.o, saya selaku pimpinan rapat Selanjutnya berkaitan dengan siklus
pleno sekaligus Koordinator anggaran yang dilaksanakan didesa
pengawas APBDesa tetap saya
Doro’O.o, peneliti menanyakan juga kepada
meminta partisipasi masyarakat selain
masyarakat yang masuk dalam tim tokoh masyarakat yakni bapak Idris
pengawas, ada keterlibatan H.Muhammad. Apakah masyarakat desa
masyarakat secara swadaya dalam Doro’O.o mengetahui alur pelaksanaan
melakukan pengawasan terhadap anggaran APBDesa dimaksud berikut
pelaksanaan APBDesa, tujuan saya petikan wawancaranya : Apakah Bapak
agar pelaksanaan APBDesa ini benar-
mengetahui tentang Siklus perencanaan dan
benar sesuai dengan amanat Peraturan
Desa yang telah disepakati bersama penganggaran, Anggaran Pendapatan dan
BPD dan Pemerintah Desa serta Belanja Desa (APBDes) menurut
menjamin adanya keterbukaan Kemendagri No. 113 tahun 2014 tentang
(transparansi pelaksanaan anggaran pengelolaan keuangan desa. Berikut
desa) dalam melayani kebutuhan Jawaban beliau :
masyarakat sesuai tuntutan “Saya tidak tahu persis tentang siklus
masyarakat” (Wawancara, 28 Agustus anggaran APBDesa tetapi setiap tahun
2018) anggaran sebelum dilaksanakan kami
tetap diundang untuk melakukan
Untuk mengetahui apakah masyarakat Musyawarah Desa oleh BPD
Desa Doro’O.o memahami tentang Doro’O.o dan pada saat itu diuraikan
tentang pelaksanaan APBDesa, dan
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
pada saat yang sama kami dimohon
Belanja Desa (APBDesa) tahun anggaran oleh BPD untuk melakukan
2018, peneliti masih melakukan wawancara pengawasan secara partisipatif selain
dengan Ketua BPD Bapak Herman,S.Pd pengawasan oleh tim yang dibentuk

32
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

oleh Pemerintah Desa Doro’O.o ” Badan Permusyawaratan Desa (BPD)


(Wawancara, 28 Agustus 2018) yang berhak melakukan pengawasan
terhadap APBDesa, tetapi seluruh
Untuk mengetahui bagaimana azas masyarakat desa Doro’O.o berhak
untuk mengawasi pelaksanaan
perencanaan APBDesa di desa Doro’O.o, APBDesa, karena dengan pengawasan
peneliti mewawancarai Sekretaris Desa yang melekat dari masyarakat maka
Doro’O.o yaitu Bapak Jaidin, sebagai pelaksanaan APBDesa ini akan
berikut : Bagaimana tanggapan bapak dilaksanakan dengan jujur dan
tentang Asas Perencanaan Anggaran transparansi ” (Wawancara, 27
Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di September 2018)
Desa Doro’O.o Kecamatan Langgudu
Kabupaten Bima? Dan berikut jawaban Berdasarkan hasil wawancara
beliau : diatas bahwa tingkat partisipasi masyarakat
“APBDesa ini terbentuk berawal dari terhadap pelaksanaan APBDesa Doro’O.o
proses yang panjang yaitu melalui tahun 2018 selalu diawasi oleh masyarakat
proses musbangdus, musbangdes, hal ini diungkapkan oleh beberapa informan
RKP Desa Prioritas dan penetapan yang peneliti wawancarai, namun untuk
RKPDesa untuk menjadi Rancangan lebih pastinya ada keterlibatan masyarakat
APBDesa yang diajukan kepada BPD,
dalam pengawasan APBDesa Doro’O.o
dan setelah mendapat kesepakatan
dari BPD baru dilaksanakan tahun 2018 baik secara langsung maupun
penetapan APBDesa oleh pemerintah secara tidak langsung, maka peneliti
Desa dengan BPD dan selanjutnya melakukan wawancara langsung salah
diajukan untuk dievaluasi ditingkat seorang tokoh masyarakat Desa Doro’O.o
Kabupaten, baru bisa dilaksanakan yakni bapak Syamsuddin, SH berikut
oleh Pemerintah Desa melalui
petikan wawancaranya : Apakah bapak
pengajuan Rencana Penggunaan Uang
(RPU) jadi semuanya melalui mengetahui bahwa ada beberapa tokoh
tahapan-tahapan yang diatur dalam masyarakat yang dilibatkan oleh pemerintah
Undang-undang ” (Wawancara, 27 desa dalam melakukan pengawasan secara
Agustus 2018) langsung atau secara tidak langsung
terhadap pelaksanaan APBDesa Doro’O.o
Untuk mengetahui bagaimana tingkat tahun 2018 kemarin ? berikut jawaban
keterlibatan atau partisipasi masyarakat beliau :
Desa Doro’O.o dalam pengawasan “ Setahu saya dalam pelaksanaan
pelaksanaan Anggaran pendapatan dan anggaran APBDesa Doro’O.o tahun
belanja desa (APBDesa) Desa Doro’O.o, 2018, masyarakat yang dilibatkan oleh
Pemerintah Desa ada minimal dua
peneliti melakukan wawancara dengan
orang sebagai Tim pengawas bersama
Ketua LPMD yakni Bapak Abdul Malik, dua orang BPD, satu orang dari unsur
SH. sebagai berikut Apakah bapak tahu Kecamatan ini yang akan menjadi
bahwa masyarakat melakukan pengawasan pengawas langsung dalam
terhadap pelaksanaan Anggaran pendapatan pelaksanaan APBDesa Doro’O.o
dan belanja desa (APBDesa) secara swadaya tahun 2018, terlepas dari itu semua ada
juga masyarakat yang peduli dalam
? jawaban beliau sebagai berikut :
program pembangunan desa, yang
“Iya saya tahu betul bahwa didalam ikut melaksanakan pengawasan secara
pelaksanaan APBDesa ini bukan saja

33
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

suka rela misalnya seperti saya pribadi Peran serta masyarakat dalam
saya melakukan pengawasan pengelolaan anggaran sangat dibutuhkan
anggaran Desa tersebut secara suka agar pelaksanaan anggaran ini dapat
rela, kalau toh ada hal-hal yang dalam
mencapai sasaran - sasaran utama dalam
pelaksanaannya menyimpang dari
aturan dan dari hasil kesepakatan pembangunan. Keterlibatan masyarakat
bersama masyarakat, maka saya dalam pengelolaan anggaran ini adalah
sampaikan keberatan dan tegur suatu keniscayaan sebab masyarakat dapat
dengan santun kepada pihak pelaksana berpartisipasi langsung maupun tidak
yakni pemerintah desa atau setidaknya langsung sebagai pelaksana dilapangan
saya sampaikan temuan saya itu sehingga dapat melahirkan kualitas kerja
kepada BPD agar kiranya dapat
yang tinggi dan jauh dari penyimpangan
diteruskan kepada Kepala Desa
Doro’O.o, selama berjalannya Dana yang dilakukan oleh oknum-oknum
Desa ini belum ada yang begitu pemerintah desa.
menyimpang yang dilakukan oleh Dalam pengelolaan Anggaran
pemerintah desa, walaupun ada hal- Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes),
hal kecil itu manusiawi saja dan transparansi atau keterbukaan adalah
lumrah karena mereka juga manusia keniscayaan supaya semua pihak dapat
yang memiliki keterbatasan
mengetahuinya mulai dari tahap sosialisasi,
kemampuan, namun semuanya sudah
berakhir dengan baik ” (Wawancara, tahap perencanaan, tahap pelaksanaan,
29 September 2018 ) tahap evaluasi dan serta tahap
pelestariannya, masyarakat memiliki
Masih pada hal yang sama peneliti kebebasan dalam melakukan pengendalian
mewawancarai tokoh masyarakat terkait dan pengontrolan secara mandiri.
dengan partisipasi masyarakat Desa Untuk mengetahui bagaimana
Doro’O.o dalam pengawasan pelaksanaan transparansi pengelolaan APBDesa
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Doro’O.o peneliti melakukan wawancara
(APBDesa) tahun 2018. Peneliti secara mendalam untuk mengetahui
mewawancarai bapak M.Nur, S.Pd salah tanggapan informan dalam pelaksanaan
satu tokoh masyarakat sebagai berikut : anggaran pendapatan dan belanja desa
Apakah bapak ikut mengawasi pelaksanaan (APBDesa) Doro’O.o tahun 2018, dalam hal
APBDesa Doro’O.o secara partisipatif ? ini, peneliti mewawancarai Ketua Karang
“Saya setiap tahun ikut mengawasi Taruna yakni Bapak Abdul Kasim, berikut
pelaksanaan APBDesa Doro’O.o, petikan wawancara : Dalam melaksanakan
tujuan saya adalah bagaimana APBDesa, Apakah Pemerintah Desa
pelaksanaan anggaran itu berjalan melakukan sosialisasi kepada masyarakat,
sesuai dengan rencana dan tidak baik pada saat penetapan maupun pada saat
melanggar aturan yang ada, dengan
pelaksanaan dilapangan ? berikut jawaban
adanya pengawasan partisipatif dari
kami masyarakat, maka pelaksanaan beliau :
anggaran ini dapat terbuka, jujur, dan “ Masalah transparansi dalam
adil untuk semua masyarakat desa pelaksanaan anggaran APBDesa saya
Doro’O.o ” (Wawancara, 29 Oktober melihat iya cukup transparan khusus
2018 ) kaitannya dengan sosialisasi dan
informasi kepada masyarakat, namun
kita belum tahu persis apakah didalam

34
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

pelaksanaan dilapangan itu pemerintah desa dalam pelaksanaan


dilaksankan sesuai dengan apa yang anggaran APBDesa tahun anggaran 2018
disosialisasikan itu atau tidak, yang dinilai oleh warga masyarakat Desa
lebih mengetahui hal adalah BPD
Doro’O.o dinyatakan sangat transparan baik
sebagai pengawas lebih jelasnya boleh
ditanyakan kepada Anggota BPD dilakukan masyarakat sebagai tim pelaksana
supaya tidak ada keraguan ” dilapangan maupun yang dilakukan oleh
(Wawancara, 3 Oktober 2018 ) pemerintah desa dinilai cukup transparan hal
ini berdasarkan hasil wawancara mendalam
Untuk lebih detailnya informasi peneliti dengan beberapa informan
kaitan dengan sikap transparansi pemerintah dilapangan. Dengan harapan sebagian besar
desa terhadap pelaksanaan APBDesa, maka masyarakat desa Doro’O.o bahwa disetiap
peneliti melanjutkan wawancara dengan aitem program pembangunan desa harus
salah seorang Wakil Ketua BPD Doro’O.o terus-terus masyarakat dilibatkan hal ini
Yakni Bapak Ruslan,S.Pd berikut petikan untuk menjamin keselarasan program
wawancara : Bagaimana menurut tanggapan pembangunan dengan harapan dan tuntutan
bapak, terkait dengan transparansi kebutuhan masyarakat tidak mampu, selain
pelaksanaan APBDesa Doro’O.o tahun itu untuk menjamin tingkat transparansi
2018 ?, dan berikut jawaban beliau penggunaan anggaran dan menjamin ada
“ Kalau masalah transparansi dalam semangat gotongroyong yang tinggi
pelaksanaan atau pengelolaan diantara pemerintah desa, BPD dan
APBDesa Doro’O.o tahun 2018 masyarakat secara berkesenambungan.
menurut saya sudah cukup transparan,
sebab kami BPD selalu mengawasi 2. Keterlibatan Masyarakat Dalam
secara ketat pelaksanaan atau Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
pengelolaan APBDesa, kami BPD dan Belanja Desa (APBDesa) di Desa
tidak mau kecolongan dan memang Doro’O.o Kecamatan Langgudu
tidak ada ruang bagi pemerintah desa Kabupaten Bima.
untuk bisa melakukan penyimpangan,
sebab pengawasan itu bukan sekedar Peneliti Melakukan wawancara
anggota BPD saja tetapi ada
Kepala Desa Doro’O.o Bapak Abdollah
keterlibatan masyarakat secara aktif
baik yang masuk dalam tim pengawas Berikut petikan wawancaranya: Apakah
maupun masyarakat yang tidak masuk bapak pernah melibatkan masyarakat dalam
dalam tim pengawas dalam artian hal pelaksanaan APBDesa Doro’O.o ?
pengawasan partisipatif. Disamping Berikut jawaban beliau :
itu juga pihak inspektorat secara “Didalam pelaksanaan APBDesa,
administrasi selalu melakukan kami selalu melibatkan masyarakat
pengawasan secara ketat berdasarkan baik secara langsung maupun tidak
Rencana Penggunaan Uang (RPU) langsung, yang dalam artian bahwa
dan atau Rencana Anggaran Biaya pelaksanaan APBDesa itu
(RAB) program, iya pada intinya dilaksanakan oleh masyarakat melalui
cukup transparan ” (Wawancara, 18 tim pelaksana yang dibentuk
Nopember 2018 ) berdasarkan forum Musyawarah desa
dan atas kesepakatan masyarakat, nah
Dari hasil wawancara peneliti jadi mereka inilah yang melaksanakan
diatas kaitan dengan tingkat transparansi kegiatan dilapanagan lebih-lebih
terhadap kegiatan dibidang

35
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

pembangunan fasilitas pemerintah, sebagai Kepala Seksi Masing-masing


pembangunan infrastruktur, bidang, jadi kami tidak pernah tidak
pemberdayaan masyarakt dan serta melibatkan masyarakat dan itu amanat
pembinaan masyarakat ” (Wawancara, Undang-undang yang harus kami
18 Nopember 2018 ) jalankan dengan penuh rasa
tanggungjawab” (Wawancara, 18
Desember 2018 )
Dari hasil wawancara dengan Bapak
Kepala Desa Doro’O.o diatas menandakan
bahwa didalam pelaksanaan APBDesa Desa Hasil wawancara mendalam peneliti
Doro’O.o tahun 2018 masyarakat selalu dengan Ketua Tim Pelaksana Teknis
dilibatkan bahkan masyarakatlah yang Keuangan Desa (TPTKD) yakni Sekretaris
menjadi pelaksana program dilapangan. Desa Doro’O.o menunjukan bahwa
Pelibatan masyarakat dalam kegiatan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan
pembangunan adalah hal yang menunjukan kegiatan pembangunan di desa melalui
bahwa didalam pelaksanaan APBDesa anggaran pendapatan dan belanja desa
tersebut merupakan bentuk partisipasi (APBDesa) adalah sangat besar, hal senada
masyarakat secara langsung didalam juga disampaiakan oleh Kepala desa
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan Doro’O.o, bahwa keberadaan dan
APBDesa. Untuk memperkuat pernyataan keterlibatan masyarakat didalam program
Kepala Desa Doro’O.o diatas penelitian pembangunan desa adalah sangat urgensi,
melanjutkan wawancara dengan perangkat jadi dapat disimpulkan bahwa didalam
desa yang memiliki tugas dan fungsi yang pelaksanaan kegiatan program yang didanai
sangat strategi didalam pelaksanaan oleh APBDesa, pemerintah desa selalu
Administrasi Pemerintahan Desa yakni melibatkan masyarakat secara langsung
Sekretaris Desa beliau juga adalah ketua maupun tidak langsung dalam artian
Tim Penyusun RKP Desa, RAPBDesa, dan masyarakat terlibat secara tidak langsung
APBDesa sebelum ditetapkan oleh BPD. adalah dapat memberikan masukan-
Peneliti Melakukan wawancara masukan yang dapat meningkatkan Akses
Sekretaris Desa Doro’O.o Bapak Jaidin, pelayanan publik, ikut ambil bagian didalam
S.Sos Berikut petikan wawancaranya : pengawasan tidak langsung (Bukan
Program apa saja yang bisa melibatkan pengawas didalam pelaksanaan), serta
masyarakat dalam pelaksanaan APBDesa sumbangsih pemikiran dalam pelaksanaan
ini ? berikut jawaban beliau : APBDesa
“Hampir seluruh kegiatan dalam Untuk kevalidan data hasil wawancara
APBDesa itu masyarakat dilibatkan diatas peneliti juga mewawancarai
baik dibidang pembangunan fasilitas Sekretaris BPD Doro’O.o yakni Bapak
Pemerintahan Desa, bidang Mahdin, kaitan dengan keterlinbatan
pembangunan Desa, bidang masyarakat dalam pelaksanaan APBDesa
pemberdayaan Masyarakat, dan
Doro’O.o tahun Anggaran 2018, berikut
bidang pembinaan kemasyarakatan,
dari keempat bidang ini masing- petikan wawancara dengan beliau : Bapak
masing memiliki program, program sebagai Sekretaris BPD, Apakah bapak tahu
ini dilaksanakan oleh masyarakat bahwa didalam Pelaksanaan APBDesa
melalui tim pelaksana lapangan yang Doro’O.o tahun anggaran 2018 ada
dikoordinator oleh Perangkat Desa keterlibatan masyarakat (ikut berpartisipasi)

36
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

didalam perencanaan, pelaksanaan dan wawancara dengan beberapa Unsur


pengawasan APBDesa Doro’O.o tahun pemerintahan diatas.
anggaran 2018..? berikut jawaban beliau : Kesimpulan dari aitem wawancara
“Setiap tahapan perencanaan, peneliti dengan beberapa informan
pelaksanaan dan evaluasi APBDesa, penelitian diatas kaitan dengan pelibatan
partisipasi masyarakat Desa Doro’O.o masyarakat terhadap perencanaan,
dari setiap tahapan itu sangat besar,
pelakasanaan dan evaluasi APBDesa
tidak mungkin masyarakat tidak
dilibatkan karena dalam pembahasan Doro’O.o tahun 2018, cukup baik hal ini
APBDesa sebelum penetapan diungkapkan oleh beberapa informan yang
APBDesa oleh BPD, masyarakat diwawancarai langsung oleh peneliti
sudah terlibat langsung disitu sebagai terhadap pelibatan masyarakat didalam
tim perencana, tim penyusun program, pelaksanaan anggaran APBDesa tahun
sebagai tim pelaksanapun masyarakat anggaran 2018, perencanaan, pelaksanaan
dilibatkan, kalau dalam tahapan itukan
dan evaluasi APBDesa tidak ada masalah,
gawenya BPD, ia pastilah kami
melibatkan masyarakat, toh malah sebaliknya masyarakat memuji
pembangunan itu dari masyarakat oleh kinerja Pemerintah Desa, BPD dan Tim
masyarakat dan untuk masyarakat pelaksana dilapanagan atas dedikasi dan
karena dengan adanya APBDesa ini kerja kerasnya untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dapat merencanakan dan tutuntan masyarakat yang begitu
sendiri, melaksanakan kompleksitas namun dapat dilaksanakan
danmengevaluasi sendiri bagaimana
dengan teratur dan penuh rasa
program pembangunan itu berjalan
yakni (bottom up plening) dengan tangungjawab.
keterlibatan masyarakat ini
pembangunan yang di biayai oleh KESIMPULAN
anggaran APBDesa dapat menyentuh Berdasarkan hasil wawancara diatas
langsung sisi kehidupan masyarakat bahwa tingkat partisipasi masyarakat
lebih –lebih masyarakat miskin ” terhadap pelaksanaan APBDesa Doro’O.o
(Wawancara, 20 Desember 2018 )
tahun 2018 sangat baik. Terutama dalam
pengawasan pelaksanaan APBDesa
Dari tanggapan Sekretaris BPD masyarakat selalu mengawasi jalannya
diatas dapat disimpulkan bahwa masyarakat program yang dibiayai dengan APBDesa
selalu dilibatkan dalam tahapan program tersebut secara suka rela (partisipatif) tampa
pembangunan yang dibiayai oleh anggaran harus menuntut upaya dari pemerintah Desa
APBDesa, jadi tingkat pelibatan masyarakat Doro’O.o, hal ini diungkapkan oleh
cukup baik, baik sebagai perencana beberapa informan yang peneliti
program, pelaksana program, dan evaluasi wawancarai,
program. Namun dari sekian pernyataan Dari beberapa pendapat informan
pemerintah desa dan BPD diatas peneliti diatas dapat diketahui bahwa Anggaran
ingin mengerucutkan lagi dari sisi Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa)
penerimaan masyarakat terhadap Doro’O.o dimanfaatkan sesuai harapan
pembangunan infrastruktur yang telah masyarakat, tentu dalam hal ini Pemerintah
dibangun dari anggaran APBDesa Doro’O.o Desa Doro’O.o dalam pelaksanaan
tahun 2018, hal ini dilakukan oleh peneliti APBDesa dimaksud tidak tutup diri dari
untuk menguji kevalidan data hasil pengawasan eksternal (masyarakat secara

37
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

luas) dalam artian mereka dapat diawasi persamaan dan meningkatkan rasa
oleh seluruh lapisan masyarakat, tujuan gotongroyong yang tinggi diantara
daripada pengawasan partisipatif ini adalah pemerintah desa dan masyarakat desa
untuk menjamin pelaksanaan anggaran Doro’O.o kedepan.
pendapatan dan belanja desa Doro’O.o Kesimpulan dari aitem wawancara
dilaksanakan dengan jujur adil dan peneliti dengan beberapa informan diatas
transparansi demi terwujudnya Desa kaitan dengan pelibatan masyarakat
Doro’O.o yang mandiri dan maju. terhadap perencanaan, pelakasanaan dan
Dari hasil wawancara peneliti diatas evaluasi APBDesa Doro’O.o tahun 2018,
kaitan dengan tingkat transparansi cukup baik hal ini diungkapkan oleh
pemerintah desa dalam pelaksanaan beberapa informan yang diwawancarai
anggaran APBDesa tahun anggaran 2018 langsung oleh peneliti terhadap pelibatan
dinilai oleh warga masyarakat Desa masyarakat didalam pelaksanaan anggaran
Doro’O.o sangat transparan baik dilakukan APBDesa tahun anggaran 2018,
masyarakat sebagai tim pelaksana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
dilapangan maupun yang dilakukan oleh APBDesa tidak ada masalah, malah
pemerintah desa hal ini berdasarkan hasil sebaliknya masyarakat memuji kinerja
wawancara mendalam peneliti dengan Pemerintah Desa, BPD dan Tim pelaksana
beberapa informan dilapangan, kaitan dilapangan atas dedikasi dan kerja kerasnya
dengan sikap transparansi pemerintah desa untuk memenuhi kebutuhan dan tutuntan
terhadap pelaksanaan anggaran APBDesa masyarakat yang begitu kompleksitas
tahun 2018 diharapkan oleh warga namun dapat dilaksanakan dengan teratur
masyarakat untuk dapat dilaksanakan lagi dan penuh rasa tangungjawab.
secara kontinyiutas demi menjaga rasa

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik,Rineka Cipta,


Jakarta.
Bastian, indra. 2006. Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah Daerah di Indonesia,
Salemba Empat. Jakarta.
Mahmudi, 2005 Manajemen Kinerja Sektor Publik.UPP AMP YKPN Yogyakarta.
Mardiasmo Gusti. 2004. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Andi Yogyakarta.
Manullang, 1982, Organisasi dan Manajemen, Ghalia Indonesia.Jakarta
Muhamadong, dkk, (2018) Jurnal Ilmiah Administrasi Negara “ Profesionalisme perangkat
desa dalam mengelolah anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Monta Baru
Kecamatan Lambu Kabupaten Bima ” Stisip Mbojo.
Papayugan, M.M.,dkk.Metode Penelitian Sosial (Teori dan Praktek) Pusat Studi
Kependudukan Unhas, Ujung Pandang.
Riyanto Yatim, 2001, Metodologi Penelitian Pendidikan. SIC, Surabaya.

38
Jurnal Komunikasi dan Kebudayaan Volume 6, Nomor 1, April 2019 ISSN: 2443-3519
Muhamadong; Arif Budiman; Partisipasi Masyarakat… (85-97)

Syafrudin,Ateng.1993. Perencanaan Administrasi Pembangunan Daerah. Mandar Maju,


Bandung
Sugiyono, 1997, Metode Penelitian Administrasi Alfabeta Bandung.
Sutrisno, Hadi, 1984 statistik II, Yayasan penerbitan Fakultas psikologi UGM, Yogyakarta.
Usman Ahmad, 2008, Mari Belajar Meneliti, Genta press, YogyakartaWidjaja, HAW, 2003,
Otonomi Desa, PT Raja Grafindo Pustaka, Jakartda

Lampiran- Lampiran :
Undang-Undang No. 6 tahun 2014 Tentang Desa.
Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa dan
(ADD)
Permendagri No. 66 tahun 2007 Sistem Perencanaan dan Penyelenggaran Pembangunan Desa
Permendesa No 1,2,3,4,5 tahun 2015 tentang Tata Kelola Aset Desa.
Kemendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
Peraturan Bupati Bima. No. 6 Tentang Pedoman Perencanaan, Pelaksanakaan, dan Evaluasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) tahun 2018.
Peraturan Desa Doro’O.o No. 01 Tahun 2018 Tentang APBDesa.

39

Anda mungkin juga menyukai