PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
PENDAHULUAN
Desa merupakan sebuah komunitas dalam lingkungan yang kecil dan terikat
pada lokalitas tertentu sebagai tempat tinggal dan juga tempat pemenuhan kebutuhan
hidup keseharian masyarakat desa yang bergantung pada bidang pertanian (Adisasmita,
2010:28). Menurut Undang Undang No.6 tahun 2014 Desa adalah masyarakat hukum
yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakasa masyarakat, hak
asal usul atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan
negara kesatuan Republik Indonesia.
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh transparansi terhadap efektivitas
program pembangunan pada desa
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh akuntabilitas terhadap efektivitas
program pembangunan desa.
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh partisipasi masyarakat terhadap
efektivitas program pembangunan pada Desa.
4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh transparansi terhadap partisipasi
masyarakat pada Desa.
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh akuntabilitas terhadap partisipasi
masyarakat pada Desa.
6. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh transparansi terhadap efektivitas
program pembangunan melalui partisipasi masyarakat pada desa.
7. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh akuntabilitas terhadap efektivitas
program pembangunan melalui partisipasi masyarakat pada Desa.
1.4 Manfaat Peneliti
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Peneliti
Sebagai langkah awal dalam mengaplikasikan ilmu yang
diperoleh selama duduk dibangku kuliah serta menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai pengaruh transparansi dan akuntabilitas terhadap
efektivitas program pembangunan desa.
2. Bagi pihak Kantor Desa Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang
Sebagai bahan masukan bagi instansi dan dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam menentukan kebijakan strategis sekaligus koreksi
kinerjanya.
3. Bagi Universitas
Untuk menambah wawasan dan informasi mengenai pengaruh
transparansi dan akuntabilitas terhadap efektivitas program
pembangunan desa dengan partisipasi masyarakat sebagai variabel
intervening serta sebagai bahan referensi bagi mahasiswa lain yang
nantinya ajan melakukan penelitian sejenis.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dikutip dari Geografi Kota dan Desa (2014) karya Daldjoni, ada tiga ciri desa yang bisa
1. Desa dan masyarakatnya sangat dekat dengan alam. Kegiatan mereka sangat
2. Penduduk desa merupakan satu unit kerja dan unit social. Dengan jumlah yang
1. Daerah
penggunaannya, termasuk juga unsur lokasi, luas, dan batas yang merupakan
3. Tata Kehidupan
Ini berkaitan erat dengan adat istiadat, norma, dan aspek budaya lainnya.
masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan juga
Pemerintah Desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan nama lain dibantu
No. 6 2014tentang desa, dijelaskan bahwa desa merupakan sebuah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
mengelola pemerintah dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki, termasuk di
dalamnya pengelolaan keuangan dan kekayaan milik desa. Untuk mengatur serta
menjalankan suatu kewenangan dalam mengatur desa disebut dengan pemerintah desa,
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat yang bertempat tinggal di desa
tentang Desa, disebutkan Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-
batas wilayah yang berwenang untuk menagtur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati
Kabupaten/Kota. Dalam pasal 2 ayat (1) dikatakan bahwa desa dibentuk atas prakarsa
masyarakat dengan memperhatikan asal-usul desa dan kondisi sosial budaya masyarakat
setempat. Pada ayat (2) tertulis bahwa pembentukan desa harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. Jumlah penduduk
2. Luas wilayah
4. Perangkat
perangkat daerah Kabupaten/Kota, dan desa bukan merupakan bagian dari perangkat
asal-usul desa.
masyarakat.
Kabupaten/kota.
pemerintah desa (yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan
Desa (BPD). Masa jabatan Kepala Desa adalah 5 tahun, dan dapat
diperpanjang lagi untuk satu kali masa jabatan.Kepala desa juga memiliki
bersama BPD.
Desa lainnya.Salah satu perangkat desa adalah sekretaris desa, yang diisi
diangkat oleh Kepala Desa dari penduduk desa, yang ditetapkan dengan
keputusan kepala desa.Perangkat desa juga mempunyai tugas untuk
tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang desa, antara lain :
Permusyawaratan Desa.
Permusyawaratan Desa.
8. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa
periodisasi 1(satu) tahun anggaran, terhitung mulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31
Desember. Kekuasaan pengelolaan keuangan desa dipegang oleh kepala desa, dalam
keuangan desa merupakan tanggung jawab dan tugas dari kepala desa dan pelaksana
berikut :
1. Perencanaan
sebagai berikut :
sebutan lain.
sendirinya.
Pemerintah Desa.
2. Pelaksanaan
oleh bukti yang lengkap dan sah.Dalam kondisi Desa yang belum memiliki
terdekat.
3. Penatausahaan
ayat (2) ditutup setiap akhir bulan. Menurut Permendagri No 20 Tahun 2018
dokumen transaksi.
Buku pajak digunakan untuk membantu buku kas umum, dalam rangka
c. Buku Bank
Buku bank digunakan untuk membantu buku kas umum, dalam rangka
4. Pelaporan
Bupati/Walikota berupa :
5. Pertanggungjawaban
Peraturan Desa.
masuk ke desa.
yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan, sedangkan belanja yang
dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum
APB Desa.
bersangkutan harus dimasukkan dalam APB Desa dan dilakukan melalui rekening
desa.
2.4 Akuntabilitas
berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan
sebagai umpan balik bagi pimpinan organisasi untuk dapat lebih meningkatkan kinerja
daya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan
kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
utama. Pengertian ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli antara lain : Menurut
yang lebih tinggi atas tindakan seseorang atau sekelompok orang terhadap masyarakat
luas dalam suatu organisasi. Menurut Hadi (2010:29), Akuntabilitas yakni para
pengambil keputusan dalam organisasi sektor publik, swasta serta masyarakat madani
segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi
masyarakat luas.
Legality),
sehat.
2. Akuntabilitas Manajerial
3. Akuntabilitas Program
4. Akuntabilitas Kebijakan
5. Akuntabilitas Finansial
publik untuk menggunakan dana publik secara ekonmis, efisien dan efektif,
tidak ada pemborosan dan kebocoran dana, serta korupsi. Akuntabilitas finansial
tindakan seseorang/pimpinan suatu unit organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau
Suatu akuntabilitas tidak abstrak tapi konkrit dan harus ditentukan oleh hukum melalui
seperangkat prosedur yang sangat spesifik mengenai masalah apa saja yang harus
dipertanggungjawabkan.
kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan segala kegiatan terutama dalam bidang
administrasi keuangan kepada pihak yang lebih tinggi. Akuntabilitas dapat dilaksanakan
dengan memberikan akses kepada semua pihak yang berkepentingan, bertanya atau
yaitu :
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan yang
c. Daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang masuk
ke desa.
yaitu :
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun anggaran berkenaan yang
f. Daftar program sektoral, program daerah dan program lainnya yang masuk
ke desa.
2.5 Transparansi
Negeri (2002), menyebutkan transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau
serta hasil-hasil yang dicapai. Dalam PP RI Nomor 86 Tahun 2017 pasal 6 ayat 1
transparan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf a, yaitu membuka diri terhadap
hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif
atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia Negara. Pasal 4 ayat 7 Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia No. 37 Tahun 2007, tentang Pedoman Pengelolaan
dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai
langsung dapat diterima oleh mereka yang membutuhkan. Informasi harus dapat
secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan (Mardiasmo 2009:18).
Salah satu unsur utama dalam pengelolaan keuangan yang baik adalah dengan
transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas, seluruh proses
yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti
dan dipantau. Dengan adanya transparansi menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
memberikan informasi yang terkait dengan aktivitas pengelolaan sumber daya publik
menjalankan mandat dari rakyat. Mengingat pemerintah saat ini memiliki kewenangan
mengambil berbagai keputusan penting yang berdampak bagi orang banyak, pemerintah
harus menyediakan informasi yang lengkap mengenai apa yang dikerjakannya. Tahap
kerja dan kegiatan yang disusun dapat mengakomodir kepentingan dan kebutuhan
masyarakat desa serta sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh desa tersebut.
masyarakat untuk dapat mengakses berbagai informasi tentang pengelolaan dana desa,
transparansi maka publik akan memperoleh informasi yang aktual dan faktual sehingga
(realisasi vs anggaran).
organisasi sektor publik dengan masyarakat dan pihak lain yang terkait.
atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan
terbuka bagi pengawasan, sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi
mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau oleh publik.Sabarno
dapat disimpulkan bahwa transparansi adalah memberikan informasi yang terbuka baik
itu mengenai informasi keuangan maupun kebijakan yang diambil oleh pemerintah
sserta menjamin akses bagi setiap orang atau masyarakat dalam memperoleh informasi
tersebut.
Transparansi dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu adanya kebijakan terbuka
setiap segi kebijakan pemerintah, dan berlakunya prinsip check and balance antara
lembaga eksekutif dan legislatif. Tujuan dari transparansi adalah membangun rasa
saling percaya antara pemerintah dengan publik dimana pemerintah harus memberi
informasi akurat bagi publik yang membutuhkan, terutama informasi handal berkaitan
dengan masalah hukum, peraturan, dan hasil yang dicapai dalam proses pemerintahan,
dalam memberikan informasi tanpa ada yang dirahasiakan oleh pengelola kepada para
1.Informatif (Informativeness)
2.Keterbukaan (Opensses)
memperoleh informasi dengan mengakses data yang ada dibadan publik, dan
menegaskan bahwa informasi publik itu harus bersifat terbuka dan dapat diakses
3.Pengungkapan (Disclouser)
sukrela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku atau
adalah pengungkapan yang dilakukan perusahaan atas apa yang diwajibkan oleh
Perangkat desa merupakan bagian dari unsur pemerintah desa yang terdiri dari
sekretaris desa dan perangkat desa lainnya yang merupakan aparatur desa dibawah
naungan Kepala Desa (Gunawan, 2013).Perangkat desa dituntut mengelola dan
mengembangkan masyarakat dan segala sumber daya yang kita miliki secara baik yang
seseorang yang berkedudukan sebagai unsur pembantu Kepala Desa yang bergabung
dalam pemerintahan desa.Perangkat Desa sebagai satu unsur pelaku desa memiliki
desa terhadap pengelolaan keuangan desa masih rendah. Lestari et al. (2016)
menyatakan bahwa faktor utama yang jadi penghambat kesiapan desa dalam penerapan
akuntansi desa adalah pemahaman tentang akuntansi desa karena masih kurangnya
sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan pemerintah dan fasilitas yang tersedia di desa
kurang memadai.Terkait dengan hal tersebut maka setiap pengelola keuangan harus
memiliki pemahaman yang baik agar laporan keuangan yang disajikan dapat
dipublikasikan dan dapat disajikan secara wajar dan di mengerti pembaca laporan.
1. Kepala Desa
kepemilikan kekayaan milik desa yang dipisahkan. Kepala Desa sebagai pemegang
2. Sekretaris Desa
dalam APBDesa.
Pasal 48 dan Pasal 49 ayat (1) yaitu, Perangkat Desa terdiri dari Sekretaris Desa,
Pelaksana Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis. Pasal 49 ayat (1), perangkat desa
dikendalikan oleh Sekretaris Desa. Dengan kata lain bagian sekretariat desa adalah
3. Kepala Seksi
Menurut Permendagri No 20 Tahun 2018 Kepala Seksi bertindak sebagai pelaksana
kegiatan.
4. Kaur Keuangan
mempunyai tugas :
pelaksanaan APBDesa.
kepala desa dalam mengelola administrasi dan perumusan bahan kebijakan desa.
Berfungsi melaksanakan kegiatan berkaitan dengan kependudukan, pertanahan,
keuangan, penyusunan APB desa dan laporan keuangan desa. Serta melakukan
penerimaan desa.
dalam APBDesa.
APBDesa.
APBDesa.
APBDesa.
Menurut Permendagri No 20 Tahun 2018 bendahara dijabat oleh staf pada urusan
Akuntabilitas
(X1)
H1
H2 Pengelolaan
Transparansi Keuangan
(X2) Desa (Y)
H3
Perangkat
(X3)
H4
Perangkat Desa Terhadap Pengelolaan Keuangan Desa sudah pernah dilakukan oleh
sebelumnya yaitu :
1. Independen penelitian ini adalah akuntabilitas, transparansi dan pemahaman
dengan sebelumnya.
3. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aparat Desa se-kecamatan
Biru-Biru Kabupaten Deli Serdang, populasi sebelumnya yaitu Aparat Desa se-
2.12 Hipotesis
Biru-Biru.
keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai hasil yang
telah ditetapkan sebelumnya, melalui media pertanggungjawaban yang dikerjakan
pengelolaan keuangan desa pada penelitian yang sudah dilakukan. Berdasarkan hal
di Kecamatan Biru-Biru.
Kecamatan Biru-Biru
pelayanan publik yang harus bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah di mengerti
(Mahmudi 2015:244).
terhadap pengelolaan keuangan desa. Berdasarkan hal tersebut maka, hipotesis kedua
di Kecamatan Biru-Biru.
bekerja di dalam suatu instansi tertentu dan juga ikut serta dalam membuat laporan-
Keuangan Desa, Kurnia (2019) dan Yuliana (2017) dalam penelitiannya mengatakan
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis ketiga dirumuskan adalah sebagai berikut :
pertanggungjawaban tersebut.
Pengelolaan Keuangan Desa. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka hipotesis keempat
1. Kepala Desa
Kepala desa bertugas menyelenggarakan pemerintah desa, melaksanakan
2. Sekretaris Desa
pemerintahan.
METODE PENELITIAN
dalam pelaksanaanya meliputi data yang berupa angka, atau data berupa kata
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
3.3.2 Sampel
sebagian atau wakil populasi yang di teliti. Apabila subjeknya kurang dari 100,
Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-
25% atau lebih”. Seluruh populasi akan di teliti dengan pemilihan responden
untuk memilih kriteria responden adalah aparatur dan pejabat tim pengelola
yang terdiri dari Kepala Desa sebagai penanggung jawab dan kaur keuangan
1. Metode Angket
Metode angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang yang
data tertulis seperti dokumen-dokumen misalnya : Visi dan Misi dan struktur
Rigian, D., & Sari, R. P. (2018). Pengaruh akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi
Terhadap kinerja anggaran berbasis value for money. 2015, 38– 47.
Rigian, D., & Sari, R. P. (2018). Pengaruh akuntabilitas, transparansi, dan partisipasi
Terhadap kinerja anggaran berbasis value for money. 2015, 38– 47
Loina Lalolo Krina P. Indikator & Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi &
Partisipasi. Jakarta: Sekertariat Good Public Governance Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional, 2016
Putu Andi Suar Jaya Putra, dkk. Akuntabilitas dan Transparansi Pengelolaan Alokasi
Dana Desa (ADD) di Desa Bubunan Kecamatan Seririt Kabupaten Buleleng.
Jurnal:Akuntansi Vol : 8 No : 2 Tahun 2017