TUGAS AKHIR
Oleh:
Muhammad Romadhon
NIM 1610113310010
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Alokasi Dana Desa (ADD) yang digunakan untuk belanja operator dan
operasional desa yaitu untuk membiayai kegiatan penyelenggaraan pemerintah desa
dengan prioritas sebagai berikut (Peraturan Mentri Dalam Negeri No 21 Tahun 2011
Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah):
a. Untuk biaya pembangunan desa
b. Untuk pemberdayaan masyarakat
c. Untuk memperkuat pelayanan publik di desa
d. Untuk memperkuat partisipasi dan demokrasi desa
e. Untuk tunjangan aparat desa
f. Untuk tunjangan BPD
g. Untuk operasional pemerintahan desa
h. Tidak boleh digunakan untuk kegiatan politik atau kegiatan lainnya yang
melawan hukum
Lebih lanjut Surat Edaran Mentri Dalam Negeri No. 140/640/SJ, tanggal
22 Maret 2007 perihal “Pedoman Alokasi Dana Desa dari Pemerintah
Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa” memberikan formulasi sebagai acuan
bagi daerah dalam menghitung alokasi dana desa. Rumus yang dipergunakan
berdasarkan asas merata dan adil. Asas merata adalah besarnya ADD yang sama
untuk setiap desa, atau Alokasi Dana Desa Minimal (ADDM), sedangkan asas
adil untuk setiap desa berdasarkan nilai bobot desa yang dihitung dengan rumus
dan variabel tertentu (misalnya variabel kemiskinan, keterjangkauan, pendidikan,
kesehatan, dan lain-lain) atau disebut alokasi dana desa proporsional (ADDP).
Penetapan besarnya Alokasi Dana Desa (ADD) dari pemerintah
Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa didasarkan atas beberapa ketentuan
sebagai berikut:
a. Dari bagi hasil pajak daerah kabupaten/kota paling sedikit 10% untik desa
diwilayah kabupaten/kota yang bersangkutan sebagaimana UU No. 34 Tahun
2000 tentang perubahan atas UU No. 18 Tahun 1997 tentang pajak daerah dan
retribusi daerah.
diamanatkan dalam UU No. 34 Tahun 2000 tentang perubahan atas UU No. 18 Tahun
1997 tentang pajak daerah dan retribusi daerah.
c. Bantuan keuangan kepada desa yang merupakan bagian dari dana pemerintah
keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota antara 5%
sampai 10%. Persentase yang dimaksud tersebut diatas tidak termaksud dana
alokasi khusus.
Tujuan dari pemberian alokasi dana desa (ADD) adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam melaksanakan
pelayanan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan sesuai
kewenangannya.
b. Meningkatkan kemampuan lembaga kemasyarakatan di desa dalam
perencanaan pelaksanaan dan pengendalian dan pembangunan secara
partisipatif sesuai dengan potensi desa.
c. Meningkatkan pemerataan pendapatan, kesempatan bekerja dan kesempatan
berusaha bagi masyarakat.
d. Mendorong peningkatan swadaya gotong royong masyarakat.
e. Membantu meringankan beban masyarakat, terutama masyarakat berekonomi
lemah/miskin.
d. Jenis kegiatan ayang dibiayai melalui Alokasi Dana Desa (ADD) sangat
terbuka untuk meningkatkan sarana pelayanan masyarakat berupa pemenuhan
kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan kegiatan lainnya yang
dibutuhkan masyarakat desa yang diputuskan melalui musyawarah desa.
e. Alokasi Dana Desa (ADD) harus di catat dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Desa (APBDes) dan proses penganggarannya mengikuti mekanisme
yang berlaku.
2.1.2 Transparansi
Yang dimaksud dengan konsep transparansi dalam penelitian ini
adalah terbukanya akses bagi masyarakat dalam memperoleh informasi
mengenai perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban
keuangan desa. Hal ini didasarkan pada pendapat beberapa ahli, yaitu sebagai
berikut.
Lalolo (2003:13) transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau
kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan serta hasil yang dicapai.
Didjaja (2003 :261) transparansi adalah keterbukaan pemerintah dalam
membuat kebijakan- kebijakan sehingga dapat diketahui oleh masyarakat.
Transparansi pada akhirnya akan menciptakan akuntabilitas antara pemerintah
dengan rakyat.
Mardiasmo (2006) menyebutkan transparansi adalah keterbukaan
pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan aktifitas
pengelolaan sumber daya publik kepada pihak yang membutuhkan yaitu
masyarakat. Mardiasmo menyebutkan tujuan transparansi dalam
penyelenggaraan pemerintahan desa yaitu
Gambar 2.1
Kerangka Pikir