Disusun oleh :
2021
PENGELOLAAN DANA DESA DALAM UPAYA PEMBANGUNAN
DESA GUNUNG DATAR
Ilham Hermawan
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu
Pemerintahan, Jl. Raya Palka Km 3 Sindangsari, Pabuaran, Kab. Serang Provinsi Banten
ABSTRACT
The village is one of the areas in a country with a relatively low population density and most
of them work in the agricultural sector. The village is the most important part in an area
where the community is one of the benchmarks for the success or failure of the government.
In village development efforts with the aim of prospering the community, the village itself
has special funds to empower the community and provide facilities to the community. These
funds are village funds which are devoted to the village government in an effort to implement
programs with local village-scale activities with the aim of prospering the community. The
purpose of this study was to determine the implementation of in managing village funds in an
effort to develop Gunung Datar village, Cimanuk District, Pandeglang Regency, Banten
Province. The data analysis method used is descriptive and qualitative analysis using village
officials and village heads as informants. The results of the study show that the village
government of Gunung flat has not implemented a good governance system where there is no
transparency to the community in the use of village funds.
Keywords : good governance, management, village funds, development
ABSTRAK
Desa adalah salah satu wilayah yang ada disebuah Negara dengan kepadatan penduduk yang
relatif rendah dan kebanyakan bermata pencaharian dibidang agraris. Desa adalah bagian
terpenting dalam suatu wilayah yang dimana masyarakatnya menjadi salah satu tolak ukur
dalam sukses atau tidaknya pemerintah. Dalam upaya pembangunan desa dengan tujuan
untuk mensejahterakan msyarakatnya desa sendiri mempunyai dana khusus untuk
memberdayakan msyarakat dan memberikan fasilitas kepada masyarakat. Dana tersebut yaitu
dana desa yang dimana dikhususkan untuk pemerintah desa dalam upaya melaksanakan
program dengan kegiatan berskala lokal desa dengan tujuan utuk mensejahterakan
masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan dana desa dalam
upaya pembangunan desa Gunung Datar, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan
menggunakan perangkat desa dan kepala desa sebagai informan. Hasil penelitian menunjukan
pemerintah desa gunung datar belum menerapkan sistem good goverment yang dimana tidak
adanya transparansi kepada masyarakat dalam penggunaan dana desa itu
sendiri.pembangunan desa baik secara fisik maupun dalam lingkup pemberdayaan
masyarakat memang tereleasisasi tetapi mengenai pendanaannya tidak ada transparansi
kepada masyarakat.
Desa adalah salah satu wilayah yang ada disebuah Negara dengan kepadatan
penduduk yang relatif rendah dan kebanyakan bermata pencaharian dibidang agraris. Desa
adalah bagian terpenting dalam suatu wilayah yang dimana masyarakatnya menjadi salah satu
tolak ukur dalam sukses atau tidaknya pemerintah.
Desa mempunyai hak untuk mengatur dan melaksanakan rumah tangganya, hal ini
dikarenakan adanya kebijakan desentralisasi dari pemerintah pusat, desentralisasi ini dapat
diartikan sebagai limpahan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, desentralisasi
ini bertujuan untuk memudahkan berjalannya roda pemerintahan yang dimana pemerintah
daerah dapat mengatur sendiri daerahnya. Desentralisasi ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu
desentralisasi administrative, desentralisasi piskal, dan desentralisasi politik. Desentralisasi
ini bertujuan untuk menciptakan kondusifitas pemerintahan, dengan diberikannya wewenang
dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah supaya adanya pemerataan pembangunan.
Desentralisasi yang diterapkan di indonesia pada saat ini salah satunya yaitu desentralisasi
daerah lokal atau desa. Hal ini disahkan atau dilegitimasi dengan dibuat dan disahkannya
beberapa peraturan. Dengan adanya desentralisasi ini pemerintah desa mempunya wewenang
untuk melaksanakan program pemerintahannya baik itu dalam pembuatan kebijakan ataupun
dalam hal pembangunan desa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pengeloaan dana desa yang dilakukan oleh
pemerintah desa dalam upaya pembangunan desa. Yang dianalisis menggunakan kuesioner
yang diajukan kepada pemerintah desa yang berisi tentang profil pemerintahan desa, dana
yang diterima oleh desa, pengalokasian dana desa, kondisi geofrafis desa, dan fasilitas yang
ada di desa. Selain pengajuan kuesioner kepada pemerintah desa, adanya interaksi langsung
dengan masyarakat menjadi penguatan data yang diperoleh dari desa, sehingga dapat
diketahui mengenai sistem pemerintahan dan peran masyarakat dalam pengelolaan dana desa
dalam upaya pembangunan desa.Periode yang diteliti pada tahun 2018-2021 yang dimana
pada tahun ini adanya peningkatan pembangunan desa dari desa yang tertinggal menuju
kearah yang lebih baik dari sebelumya. Fasilitas masyarakat yang sedikit demi sedikit mulai
terpenuhi, contohnya pembangunan jalan yang layak, pengadaan fasilitas kesehatan,
pemberdayaan masyarakat dan lain-lain.
B. KERANGKA TEORI
Pengertian Desa
Secara etimologis, desa berasal dari kata Sansekerta deca, yang berarti rumah, tempat
lahir, atau negara asal. Secara geografis, desa didefinisikan sebagai "sekelompok rumah
pedesaan dan bisnis yang lebih kecil dari kota." Desa adalah masyarakat hukum yang
diperbolehkan mengurus rumah tangganya sendiri atas hak asal usulnya, menurut adat yang
diakui oleh pemerintah daerah kabupaten.
Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, yang dimaksud dengan desa adalah
desa dan desa biasa, atau sebaliknya, berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional: , Disebut desa masyarakat setempat. Merupakan bagian dari sistem
pemerintahan negara kesatuan yang diakui dan dihormati di Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Bintaro (2016:6) menyatakan bahwa desa juga dapat diterangkan sebagai hasil dari
perpaduan kegiatan dalam kelompok masyarakat dan lingkungannya. Hasil dari kombinasi ini
adalah bentuk atau kenampakan di bumi yang disebabkan oleh faktor fisiologis, sosial,
ekonomi, politik dan budaya yang berinteraksi dan berinteraksi dalam kaitannya dengan
wilayah
Pengertian pemerintah desa
Menurut Undang-undang No 6 tahun 2014 pasal 1 ayat 2-3 Pemerintahan Desa adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa
atau yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa.
Dalam sebuah desa terdapat dua sistem pemerintahan yaitu pemerintahan desa dan
kelurahan. Desa adalah suatu wilayah yang di tempati oleh sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakayt yang didalamnya termasuk kesatuan masyatakat hukum yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat akan tetapi berhak
menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara kesatuan republik
indonesia. Sedangkan kelurahan merupakan suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah
penduduk yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung dibawah camat,
tetapi tidak berhak menyelenggarakan sumah tangganya sendiri.
Dari penjelasan diatas mengenai sistem pemerintahan desa, Gunung datar merupakan
desa yang menerapkan sistem pemerintahan desa bukan kelurahan sehingga dapat
menyelenggarakan rumah tangganya sediri, pemerintahaan dipimpin oleh kepala desa dan
dalam pelaksanaannya dibantu oleh perangkat desa.
Dana Desa
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014, Dana Perdesaan adalah dana
yang diterima dari APBN yang berasal dari pendapatan dan belanja desa yang disalurkan
melalui APBD kabupaten/kota pendapatan pendapatan dan digunakan sebagai sumber daya
administrasi publik untuk konstruksi, Pelaksanaan pembangunan masyarakat. ,
Pemberdayaan masyarakat.
Pengelolaan atau management adalah suatu proses yang membantu merumuskan pedoman
dan tujuan yang memberikan pengawasan atas segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan
dan pencapaian tujuan (Salim dan Salim, 2002:534).
Menurut Handayaningrat (1997: 9) manajemen dapat juga diartikan sebagai pengorganisasian
suatu kegiatan. pengelolaan dapat diartikan sebagai managemen, yaitu suatu proses kegiatan
yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap
usaha-usaha para anggota organisasi dan menggunakan sumber daya organisasi lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 Pasal 2, yang menyatakan bahwa
desa diatur, tunduk pada ketentuan hukum, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan
bertanggung jawab, dengan menjunjung keadilan dan kesusilaan serta kepentingan
masyarakat setempat.
Dalam pengelolaan dana desa pemerintah desa biasanya melakukan perencanaan penyusunan
program yang akan dilaksanakan. Rencana adalah kegiatan untuk Persiapan dan penetapan
tujuan pemerintah desa Apa yang ingin dicapai di masa depan Menentukan program dan fase
yang akan dieksekusi Menyeberang untuk mencapai tujuan ini. aktivitas Perencanaan adalah
titik awal yang sangat penting Penting untuk tujuan pemerintahan. Untuk mencapai
keberhasilan dalam melaksanakan pemerintahan Oleh karena itu, semua program kegiatan
yang diterapkan adalah langkah pertama Rencanakan dengan cermat Kegiatan umum telah
digabungkan menjadi satu kesatuan untuk menetapkan tujuan Itu akan dimaksimalkan.
Dalam tahap perencanaan ini pemerintah akan mempunyai ara dan tujuan pengalokasian dana
desa
Pembangunan Desa
1. Pemberdayaan masyarakat
Sesuai dengan isi dari Peraturan Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia no
114 tahun 2014 pemberdayaan masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan
kemandirian dan kesejahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap,
keterampilan, perilaku, kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya
melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, dan pendampingan yang sesuai
dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat Desa
Pemberdayaan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kualitas masyarakat
dalam bentuk pengetahuan ataupun keterampilan, dalam meningkatkan kualitas
masyarakat ini dapat dilakukan dengan adanya pelatihan ataupun penyuluhan yang
diselenggarakan oleh pemerintah desa. Capaian pemberdayaan masyarakat dapat
ditinjau dari respon masyarakat terhadap kegiatan yang diselenggarakan. Capaian
keberhasilan dari pemberdayaan msyarakat ini dapat dilihat dari, 1) jumlah
masayarakat yang tertarik untuk hadir dalam suatu kegiatan yang dilaksanakan, 2)
frekuensi kehadiran setiap warga minimal tidak adanya penurunan ketika pelaksanaan
kegiatan, 3) keberanian masyarakat dalam menyampaikan ide untuk pembangunan
desa, 4) terciptanya kondisi masyarakat yang mampu bekerjasama dan memiliki daya
saing dalam rangka pembangunan desa
2. Pembangunan Pisik
C. PEMBAHASAN
Dalam penelitian kali ini menggunakan metode deskriptif dengan lokasi penelitian
terletak di Desa Gunung Datar Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang Provinsi banten,
adapun objek penelitian ini yaitu dana desa (DD) yang bertujuan untuk mengetahui
pengelolaan dana desa. Informan yang dipilih yaitu kepala desa beserta perangkat desa,
RT/RW, dan masyarakat sipil. Data primer (wawancara kepada kepala desa dan perangkat
desa, RT/RW, Dsn msdysrskst sipil), dan data sekunder (SPJ desa dan data lainnya yang
berkaitan dengan dana desa. Metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara.
Metode analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Wawancara bertujuan untuk
mengetahui kondisi dilapangan dan bertujuan untuk mendapatkan data yang benar mengenai
kinerja pemerintah desa dalam menggunakan dana desa.
Setelah melakukan wawancara kepada kepala desa dan perangkat desa diperoleh data
mengenai penerimaan dana pada periode 2019 -2020 sebagai berikut :
Tabel total penerimaan Dana Desa tahun 2018-2021
Berdasarkan data diatas dapat kita ketahui bahwa dana desa yang diterima pada tahun 2018
sebesar Rp.1.086.814.000, pada tahun 2019 dana desa yang diterima yaitu sebesar
Rp.1.265.446.000, pada tahun 2020 dana desa yang diterima yaitu sebesar Rp. 1.236.338.000,
dan pada tahun 2021 dana desa yang diterima yaitu sebesar Rp.1.186.124.000.
Realisasi dana desa dalam upaya meningkatkan pembangunan desa gunung datar
Pada table diatas dapat kita lihat dana desa yang diterima pada tahun 2018-2021
direalisasikan untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat. Hal ini sebagai
upaya dari pemerintah desa gunung datar sebagai actor yang berperan penting dalam
pembangunan desa gunung datar . pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat adalah
salah satu langkah menuju kearah desa yang lebih baik lagi . Namun pemerintah desa
gunung datar hanya memberikan daftar program yang dilaksanakan saja tidak memberikan
rincian anggaran anggaran biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan program tersebut. Hal
ini dapat diartikan bahwa pemerintah desa belum menerapkan sistem pemerintahan yang baik
yang dimana belum ada transparansi mengenai kinerja pemerintahannya terutama dalam
perealisasian anggaran. Hal ini jelas melanggar peraturan mentri dalam negri no 13 tahun
2006 tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah pasal 4 ayat 1 dan 7 yaitu Keuangan
daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien,
ekonomis, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan azas keadilan,
kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Transparan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan
mendapatkan akses informasi seluas-Iuasnya tentang keuangan daerah. Menurut isi
PERMENDAGRI tersebut seharusnya pemerintah bersikap transparan dalam melaksanakan
pemerintahannya dalam segala hal supaya terciptanya kondusifitas pemerintahan dan juga
adanya kepercayaan dari masyarakat.
Dari data yang telah diterima akan menjadi sebuah lan dasan dasar untuk mengetahui
pengelolan dana desa dalam upaya pembangunan desa gunung datar kecamatan cimanuk
kabupaten pandeglang.Dampak dana desa terhadap pembangunan didesa gunung datar
kecamatan cimanuk memiliki dampak yang sangat positif terhadap pembangunan desa
gunung datar hal ini dapat dilihat dari infrastruktur jalan desa yang semakin membaik
sehingga memudahkan masyarakat dalam melakukan aktivitas sehari hari, selain itu
tersedianya sarana olahraga untuk keperluan masyarakat yang dapat digunakan untuk
pemberdayaan masyarakat dalam bidang olahraga.
Pada tahun 2018 dana desa yang diterima sebesar Rp.1.086.814.000 dialokasikan
pemerintah desa sepenuhnya untuk pembangunan fisik yaitu diataranya pembangunan rabat
beton dan paving blok yang diupayakan untuk mempermudah akses jalan masyarakat dalam
melakukan aktivitas sehari-hari, selain itu pada tahun 2018 juga dibangun tempat penahan
tanah dengan tujuan untuk mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor yang dapat
mengakibatkan kativitas masyarakat menjadi terhambat. Selain itujuga pemerintah desa
gunung datar mengalokasikan dana desa tahun 2018 untuk menyediakan fasilitas kesehatan
yaitu dengan dibangunnya Pos Layanan Terpadu (POSYANDU) Hal ini sebagai bentuk
kepedulian pemerintah desa mengenai kesehatan masyarakatnya.
Pada tahun 2019 pemerintah desa menerima dana desa dengan nominal
Rp.1.265.446.000, jika dilihat dari nominalnya penerimaan dana Desa ini mengalami
peningkatan sebesar Rp.178.632.000 pada periode ini pemerintah desa terus melakukan
upaya untuk memajukan desa dengan mengalokasikan dana desa untuk pembangunan fisik
seperti pembangunan jalan, jembatan, gorong gorong, tempat penahan tanah dan penyediaan
asrana olahraga.
Pada tahun 2020 pemerintah desa mengalokasikan dana desa untuk pembangunan
fisik dan juga pemberian bantuan dana desa kepada masyarakat yang merupakan masyarakat
desa yang tergolong lebih membutuhkan. Menurut kepala desa gunung datar pemberian
bantuan dana desa kepada masyarakat bertujuan untuk membantu masyarakat dalam hal
kebutuhan ekonomi, sebelum pemberian dana desa tersebut dilakukan musyawarah terlebih
dahulu dengan aparat desa dan RT/RW setempat. Sasaaran pemberian bantuan tersebut di
prioritaskan untuk masyarakat yang tergolong kurang mampu atau membutuhkan, hal ni
direspon baik oleh masyarakat, karena secara langsung manfaatnya dapat dirasakan oleh
masyarakat sebagai bentuk kepedulian dari pemerintah desa.
Pada tahun 2021 pemerintah desa Gunung Datar menerima Dana Desa sebesar
Rp.1.186.124.000. dana tersebut dialokasikan oleh pemerintah desa untuk pembangunan fsik,
pemerian bantuan kepada masyarakat, dan juga pemberdayaan masyarakat. Pemerintah desa
mengalokasikan untuk pemberdayaan masyarakat yaitu dengan mengadakan pelatihan karang
taruna dan penyuluhan giji buruk. Pelatihan karang taruna yang dilakukan oleh pemerintah
desa bertujuan untuk meningkatkan kualitas pemuda dan pemudi desa supaya memiliki
pengetahuan, kreatifitas, dan mampu berdaya saing dengan era saat ini. Hal ini dilakukan
oleh pemerintah desa mengingat perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang
semakin meningkat menjadikan tantangan bagi masyarakat supaya dapat beradaptasi dan
berdaya saing seiring dengan pekemabangan zaman.
Untuk menjadikan desa yang sejahtera pemerintah desa juga peduli terhadap
kesehatan masyarakatnya hal ini dapat dilihat dari penyediaan fasilitas kesehatan dan dengan
mengadakan penyuluhan giji buruk kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan
penyuluhan gizi buruk pemerintah desa gunung datar bekerja sama dengan unit pelaksana
teknis puskesmas cimanuk.. penyuluhan ini diberikan kepada kader kesehatan desa dan
masyarakat setempat dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat
tentang pentingnya pemberian asupan gizi seimbang kepada anak-anak supaya menjadikan
anak-anak yang sehatdan terhindar dari gizi buruk.
Dilihat dari data 4 tahun terahir terhitung ejak tahun 2018-2021 pengelolaan desa
gunung datar dialokasikan untuk pembangunan desa baik secara fisik atau pemberdayaan
masyarakat. Tetapi apakah pengelolaan dana desa tersebut sudah sialokasikan dengan baik?
Lalu bagaimana dengan sistem pemerintahan mengenai pengalokasian dana desa tersebut?
Dana Desa menjadi salah satu penunjang untuk meningkatkan pembangunan desa,
jika dana desa pengalokasiaannya di lakukan secara terstruktur dan baik akan membawa desa
kearah yang lebih baik dan sejahtera. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan
mewawancarai langsung kepala desa dan perangkat desa, Kepala desa gunung datar beserta
perangkat desa menyatakan, “bahwa dengan adanya dana desa tersebut sangat membantu
dalam melaksanakan program-program pemerintahan, oleh sebab itu untuk efekifitas
pembangunan desa kami selaku perangkat desa selalu berupaya memberikan yang terbaik
untuk masyarakat dan untuk pengalokasian dana desa tersebut kami gunakan untuk
pembangunan desa, baik secara fisik maupun dalam rangkat pemberdayaan
masyarakat”(wawancara pada 26 November 2021)
Dengan adanya dana desa yang dikelola dengan baik akan menciptakan pembangunan
desa kearah yang lebih baik, yang dimana akan menujang kebutuhan masyarakat dan
membawa kearah masyarakat yang lebih sejahtera. Pembangunan desa akan berperan penting
dan berpengaruh terhadap pembangunan daerah dan pembangunan Nasional. Karena
pembangunan yang merata akan menjadi tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam suatu
Negara.
D. KESIMPULAN
Sistem pemerintahan yang baik juga dapat diperlihatkan dengan adanya transparansi
dari pemerintah desa kepada masyarakat. Transparansi akan menimbulkan rasa kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah, selain itu Transparansi juga akan menciptakan kondusifitas
dalam menjalankan roda pemerintahan desa, dapat menjadikan masyarakat yang mau
bekerjasama dengan pemerintah desa dalam upaya pembangunan desa. Yang dimana
pembangunan desa ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang
sebesar-besarnya, mengurangi tingkat kemiskinan yang dilakukan dengan upaya pengadaan
fasilitas sarana prasarana, mengembangkan ekonomi lokal, serta dengan pemamfaatan
sumber daya yang ada, baik itu sumber daya alam ataupun sumber daya manusianya.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Jurnal :
Michael. 2017. Pengelolaan Keuangan Desa Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia: Studi
terhadap Pengelolaan Keuangan Desa di Desa Sei Baharu, Kecamatan Hamparan Perak,
Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara. Jurnal HAM. Vol 08 No 2 tahun 2017.
Badan penelitian dan pengembangan hukum dan HAM
Barniat Zulman.2019. Otonomi Desa : Konsepsi Teoritis Dan Legal. Jurnal Analisis Sosial
Politik. Vol 5 No 1 tahun 2019. Universitas Muhammadiyah Lampung.
Bimantara, arief, dkk. 2021. Pengaruh pengelolaan keuangan daerah terhadap kinerja
ekonomi daerah di kabupaten kerinci. Jurnal administrasi nusantara mahasiswa. Vol 3 No 3
tahun 2021. LPPM STIANUSA
Widodo A, widagdo AK, Ismail M. 2016. Sistem akuntansi pengelolaan dana desa. Jurnal
ekonomi dan bisnis. Vol 19 No.02 Tahun 2016. Universitas Sebelas Maret.
Dura, j. 2016. Pengaruh akuntabilitas pengelolaan keuangan, alokasi dana desa, kebijakan
desa, dan kelembagaan desa terhadap keejahteraan masyarakat. Jurnal ilmiah bisnis dan
ekonomi asia. Vol 10 No. 02 Tahun 2016. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Asia
Mada, syaripudin, dkk. 2017. Pengaruh kompetensi aparat pengelola dana desa, kmitmen
organisasi pemerintah desa, dan partisipasi masyarakat terhadap akuntasbilitas pengelolaan
dana desa dikabupaten gorontalo. Jurnal riset akuntansi dan auditing “goodwills”. Vol 08
No. 02 Tahun 2017. Universitas SAM Ratulangi
Rustiarini wayan. 2016. Good governance dalam pengelolaan dana desa.jurnal symposium
nasional akuntansi. Tahun 2016. Universitas mahasaraswati denpasar.
Shuha. 2018. Analisis pengelolaan dana desa (studi kasus pada desa desa selingkungan
kecamatan lubuk along kabupaten padang pariaman). Jurnal akuntansi. Vol 6 No. 02 Tahun
2018. Universitas Negri Padang.
Pemerintah Inonesia. 2014.Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014. tentang dana desa yang
bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah.
Pemerintah indonesia.2014. Undang-Undang Republik Indonesia No 6 Tahun 2014 Tentang
Desa
Pemerintah Dalam Negeri .2014. No 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa