Anda di halaman 1dari 5

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA di DESA PEJARING

KECAMATAN SAKRA BARAT, KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2013-2018

1. Latar Belakang

Kegagalan berbagai program pembangunan pedesaan di masa lalu disebabkan antara

lain karena penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi program-program pembangunan

pedesaan tidak melibatkan masyarakat. Pembangunan dilakukan dengan tidak aspiratif dan

parsitipatif. Proses kebijakan pembangunan lebih mengedepankan paradigma politik

sentralistis dan dominannya peranan negara pada arus utama kehidupan bermasyarakat.

Akibat dari mekanisme perencanaan pembangunan yang tidak aspiratif dan kurang

partisipatif tersebut, membuat hasil perencanaan dan proses pembangunan, terutama di

tingkat Desa sering menjadi tidak berkelanjutan.

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah mengakui adanya otonomi yang

dimiliki oleh desa dan kepada desa dapat diberikan penugasan ataupun pendelegasian dari

pemerintah ataupun pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah tertentu.

Pada tahun 2005 pemerintah mengeluarkan kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD),

yang ditandai dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005, yang

menyebutkan bahwa desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan

asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dan pemerintahan desa berdasarkan PP No. 72

Tahun 2005 adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintahan Desa dan

Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan asal usul dan adat-istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam

sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.


Desa pejaring merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan sakra barat,

kabupaten lombok timur, batas wilayah desa pejaring di sebelah selatan berbatasan dengan

desa Gunung Rajak, timur berbatasan dengan desa Tanak Kaken, sebelah utara berbatasan

dengan desa suangi kec. sakra dan sebelah barat berbatasan dengan desa sukarara.

Alasan peneliti memilih alokasi dana desa sebagai bahan penelitian dikarenakan

alokasi dana desa mempunyai pengaruh yang besar dalam pembangunan di Desa,

dibandingkan dengan sumber-sumber dana pendapatan Desa yang lain. Apabila alokasi

dana desa benar-benar dikelola dengan baik dan jujur maka bukan tidak mungkin program

ini akan meningkatkan pelayanan publik di pedesaan, partisipasi masyarakat dalam

pembangunan akan meningkat, dan tentu saja akan bermuara pada kesejahteraan

masyarakat desa. Oleh karena itu penulis melaksanakan penelitian dengan judul

“Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa Di Desa Pejaring Kecamatan Sakra

Barat, Kabupaten Lombok Timur 2013-2018”

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan fakta Sebelumnya, maka rumusan masalah dinyatakan dalam

pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana efektifitas pengelolaan dana Desa di Desa Pejraing Kecamatan Sakra Barat

Kabupaten Lombok Timur ?

2. Bagaimana hambatan yang dihadapi dalam merealisasi dana Desa Pejaring ?

3. Bagaimana cara menanggulangi hambatan dalam merealisasi alokasi dana desa di desa

Pejaring ?

3. Tujuan penelitian

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan pengelolaan dana desa di desa

pejaring pada thun 2013-2015.


4. Tinjauan pustaka/penelitian terdahulu

Tinjauan pustaka

1) Desa

Menurut UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, yang dimaksud dengan desa adalah

desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa, adalah

kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur

dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan

prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati

dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2) Otonomi Desa

Widjaja (2003: 165) dalam Elsa Dwi Wahyu Dewanti (2015) menyatakan bahwa

otonomi desa merupakan otonomi asli, bulat, dan utuh serta bukan merupakan pemberian

dari pemerintah. Sebaliknya pemerintah berkewajiban menghormati otonomi asli yang

dimiliki oleh desa tersebut.

3) Keuangan desa

Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan

pemerintah desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut.

4) Pengelolaan keuangan desa

Menurut Permendagri No. 37 Tahun 2007, Pengelolaan keuangan desa merupakan

keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan,

pelaporan, pertanggung-jawaban dan pengawasan keuangan desa


5) Alokasi dana desa

Kebijakan pengalokasian dana langsung ke desa ini disebut sebagai kebijakan

Alokasi Dana Desa (ADD), yang di tingkat nasional diatur dalam Peraturan Pemerintah

Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa dan kemudian ditindaklanjuti dengan Surat Edaran

Menteri Dalam Negeri Nomor 140/60/SJ Tahun 2005 tentang Pedoman Alokasi Dana

Desa dari Pemerintah Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Desa

Penelitian terdahulu

1) Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Saputra,2016 dengan judul “ efektivitas

pengelolaan dana desa pada desa lembean, kecamatan kintami, kabupaten bangle

tahun 2009-2014. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa desa lembean dari tahun

2009-2014 dalam pengelolaan dana desa dinyatakan efektif.

2) Penelitian yang dilakukan oleh nova sulastri,(2016) dengan judul “efektivitas

pengelolaan alokasi dana desa dalam meningkatkan pembangunan fisik desa

Lakapodo,kecmatan watopute, kabupaten muna.” Hasil penelitannya

mengungkapkan bahwa efektivitas pada tahap perencanaan,pelaksanaan dan

pertanggungjawaban dalam penelitiannya masih kurang, disebabkan karena ada

factor penghambat melipui ;Sumber daya manusia, informasi, dan partisipasi

masyarakat.
5. Kerangka konseptual

perencanaan

Pengelolaan dana hasil Efektivitas


pelaksanaan
desa

pertanggungjawaban

6. Rencana alat analisis yang digunakan

Efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah dasa dalam merealisasi

keuangan alokasi dana desa untuk melaksanakan program yang direncanakan

dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan berdsarrkan potensi nilai rill ( abdul

halim, 2004).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ppendekatan

penelitian kualitatif deskriptif. Yaitu suatu proses penelitian yang menggunakan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang atau pellaku yang dapat diamati.

Anda mungkin juga menyukai