Anda di halaman 1dari 10

Membongkar Mitos Dana Desa: Panduan Mudah Mencari dan

Menganalisis Data Secara Transparan

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:
Farhan Taena_2000012044
M Ihsan S Rimosan_2000012031
Ainundiah Nurhaliza_2000012090

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA
ABSTRAK

Transparansi ialah penyediaan informasi secara terbuka, jujur, dan tidak diskriminasi
terhadap masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat mempunyai hak untuk
mengetahui secara terbuka dan akuntabilitas yang komprehensif serta tanggung jawab
pemerintah dalam pengelolaannya dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.
Transparansi bertujuan agar terjadi keterbukaan terhadap masyarakat di setiap kegiatan
atapun program-program yang dijalankan oleh pemerintahan desa dan juga mampu
mengakses informasi agar tercipta kepercayaan terhadap pemerintah desa. Salah satu cara
yang dilakukan pemerintah desa yaitu dengan menyediakan akses atau portal terkait
pengelolaan dana desa dan berbagai informasi lainnya. Dengan adanya akses atau portal
terhadap informasi pemerintah desa berharap masyarakat bisa melihat informasi tentang
pengelolaan dana desa.

ABSTRACT

Transparency is the provision of information in an open, honest and non-discriminatory


manner towards the public based on the consideration that the public has the right to know
openly and with comprehensive accountability and government responsibility in its
management and compliance with statutory regulations. Transparency aims to ensure
openness to the community in every activity or program carried out by the village
government and also to be able to access information in order to create trust in the village
government. One way the village government does this is by providing access or portals
related to village fund management and various other information. By having access or a
portal to information, the village government hopes that the community can see information
about village fund management.
PENDAHULUAN

Akuntansi pemerintahan tidak hanya terbatas pada pemerintah pusat, melainkan juga
mencakup tingkat daerah hingga wilayah pedesaan. Di semua tingkatan tersebut,
pertanggungjawaban terhadap setiap anggaran dan kegiatan yang dilaksanakan merupakan
suatu keharusan. Meskipun demikian, terdapat situasi di mana pihak-pihak yang terlibat
dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban masih belum sepenuhnya memahami konsep
akuntansi pemerintahan, terutama di daerah pedesaan. (Arifiyanto dan Kurrohman: 2014)

Dalam perkembangannya, desa kini telah menjadi entitas yang beragam, perlu
diberdayakan agar dapat menjadi desa yang mandiri, maju, dan tangguh dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Desa memiliki kewenangan
untuk mengatur wilayahnya sendiri sesuai dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh
masyarakatnya, dengan tujuan mencapai kesejahteraan dan pemerataan kemampuan ekonomi.
Alokasi Dana Desa (ADD), sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Pasal 1 Nomor 47 Tahun 2015, adalah dana perimbangan yang diterima oleh
kabupaten/kota dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah setelah dikurangi Dana
Alokasi Khusus. Penggunaan Alokasi Dana Desa dapat rentan terhadap tindakan
penyelewengan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dalam
pengelolaannya. Oleh karena itu, peningkatan kinerja pemerintah desa dan Badan Pengawas
Desa, serta partisipasi aktif masyarakat dalam mengawasi penggunaan anggaran dari
pemerintah pusat, mulai dari perencanaan hingga pertanggungjawaban, sangat diperlukan
sesuai dengan regulasi yang berlaku. Hal ini bertujuan agar penerapan dalam pembangunan
desa dapat berjalan dengan efektif. Desa, dalam melaksanakan kewenangannya serta hak dan
kewajibannya dalam mengelola potensi lokalnya, diharapkan dapat melakukannya secara
transparan dan memiliki tingkat akuntabilitas yang tinggi. (Elgia dan Fanida: 2013)

Transparansi merujuk pada penyediaan informasi mengenai pemerintahan publik dan


jaminan kemudahan dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Prinsip ini
dijelaskan dalam Bab 2 Pasal 2 Pemendagri No. 113 tahun 2014, yang menyatakan bahwa
pengelolaan keuangan desa harus didasarkan pada asas-asas transparan, akuntabel,
partisipatif, dan dilaksanakan dengan tertib disiplin anggaran. Transparansi ini tidak hanya
menguntungkan pemerintah dalam memberikan informasi tentang kebijakan, proses
pembuatan, dan pelaksanaannya serta pencapaian hasil, tetapi juga memberikan akses kepada
masyarakat untuk memperoleh informasi tersebut. (Hanifah: 2015)

Dengan adanya transparansi, masyarakat dijamin mendapatkan akses terhadap informasi


terkait penyelenggaraan pemerintahan, yang mencakup kebijakan, tahapan pembuatan
keputusan, dan hasil yang telah dicapai. Oleh karena itu, transparansi tidak hanya berperan
dalam lingkup pemerintah, tetapi juga memberikan hak kepada masyarakat untuk
memperoleh informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik. Hal ini memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan.
Berdasarkan pemarapan ini, penulis akan mengarahakn tulisan ini pada beberapa point untuk
menjabarkan tentang panduan terhadap dana desa. (Hanifah: 2015)
RUMUSAN MASALAH
Melihat dari permasalahan yang ada di latar belakang di atas, maka penulis
merumuskan masalah Bagaimana jalannya dana desa yang dipegang oleh pemerintah desa?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat berjalannya aliran dana desa yang
dipegang oleh pemerintah desa.
DISKUSI

Dalam upaya mendukung transparansi dan akuntabilitas pemerintahan daerah, Dana


Desa menjadi pusat perhatian. Artikel ini bertujuan memberikan panduan praktis bagi
masyarakat, peneliti, dan jurnalis untuk secara mudah mencari dan menganalisis data Dana
Desa. Dengan langkah-langkah yang jelas dan sumber daya online yang tersedia, pembaca
akan dibimbing untuk memahami cara mengakses informasi terkait penggunaan Dana Desa
di berbagai wilayah. Adapun untuk memaparkan hal ini, dapat kita diskusin menjadi beberapa
poin, di antaranya:
1. Pentingnya Transparansi Dana Desa

Transparansi dalam pengelolaan Dana Desa bukan sekadar kewajiban administratif,


melainkan sebuah fondasi utama yang mendukung pembangunan lokal yang berkelanjutan.
Dengan menyediakan akses terbuka terhadap informasi, transparansi bukan hanya menjadi
nilai tambah, tetapi juga elemen kunci untuk mencapai pembangunan yang benar-benar
berpihak kepada kebutuhan masyarakat di lapangan. (Yamulia, Hamdani, Arif: 2018)

Berdasarkan paragraf di atas, kita mengetahuai bahwa hal tersebut dapat membuka
akses partisipatif masyarakat partisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Transparansi
memungkinkan masyarakat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik mengenai kebijakan
dan alokasi dana yang diimplementasikan oleh pemerintah daerah. Dengan informasi yang
mudah diakses, masyarakat dapat secara aktif terlibat dalam proses pengambilan keputusan,
memberikan pandangan, dan memberikan kontribusi nyata terhadap prioritas pembangunan
lokal. (Yamulia, Hamdani, Arif: 2018)

Sehingga, kita bisa memastikan alokasi dana yang sesuai dengan kebutuhan riil.
Dengan terbukanya informasi terkait penggunaan Dana Desa, masyarakat dapat memastikan
bahwa alokasi dana benar-benar sesuai dengan kebutuhan riil yang ada di lapangan. Hal ini
membantu mencegah alokasi dana yang tidak efisien atau tidak sesuai dengan aspirasi
masyarakat, menciptakan pembangunan yang lebih relevan dan bermanfaat

Peningkatan akuntabilitas pemerintah daerah meningkatkan tingkat akuntabilitas.


Keterbukaan dalam pengelolaan Dana Desa meningkatkan tingkat akuntabilitas pemerintah
daerah. Masyarakat yang terinformasi memiliki kemampuan untuk mengawasi implementasi
proyek, memahami alur penggunaan dana, dan secara efektif mengukur sejauh mana tujuan
pembangunan tercapai.

Dengan demikian, hal yang perlu kita perhatikan adalah sebuah identifikasi potensi
penyelewengan. Kejelasan dalam alokasi dana membantu masyarakat mengidentifikasi
potensi penyelewengan atau ketidaksesuaian antara rencana dan realisasi proyek. Masyarakat
yang terlibat secara langsung dapat berperan sebagai penjaga kejujuran dalam pengelolaan
Dana Desa.

Kita juga bisa melakukan sebuah Tindakan yaitu dengan menggalang sinergi pembangunan
lokal yang efektif keterlibatan masyarakat sebagai agen perubahan. Dengan transparansi,
masyarakat bukan hanya menjadi penonton, melainkan juga menjadi agen perubahan yang
aktif. Informasi yang terbuka menciptakan keterlibatan langsung, memungkinkan masyarakat
untuk mengambil peran dalam menentukan arah dan prioritas pembangunan lokal.
2. Sumber Daya Online untuk Mencari Data Dana Desa

Pada era di mana informasi menjadi kunci untuk pemberdayaan masyarakat, sumber
daya online menjadi instrumen penting dalam mencari dan mengakses data Dana Desa.
Sumber daya ini membuka pintu bagi kejelasan, memberdayakan masyarakat, dan
mendorong transparansi dalam pengelolaan Dana Desa. Artikel ini akan menjelajahi
pentingnya sumber daya online dalam mencari data Dana Desa dan bagaimana hal ini
menciptakan landasan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.

Langkah awal untuk mengetahui hal tersebut yaitu dengan mencari portal resmi
pemerintah terkait dana desa. Pemerintah daerah biasanya menyediakan platform digital
khusus yang menyajikan informasi terkait alokasi dana, proyek-proyek yang dibiayai, dan
laporan keuangan terkini. Portal ini memberikan akses langsung kepada masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang akurat dan resmi.

Selain portal resmi, platform daring juga memainkan peran kunci dalam memfasilitasi
akses terhadap informasi terkini seputar Dana Desa. Berbagai platform independen dan
organisasi non-pemerintah menyajikan data dengan cara yang lebih mudah dipahami dan
diakses oleh masyarakat. Inovasi dalam teknologi telah membuka pintu bagi visualisasi data
yang menarik dan pemahaman yang lebih baik.

Dengan demikian, kita bisa melakukan langkah-langkah praktis dalam mencari data.
Dari proses pendaftaran hingga interpretasi laporan keuangan, informasi ini membantu
masyarakat agar lebih mahir dalam mengakses dan menganalisis data. Pemahaman terhadap
langkah-langkah praktis ini dapat meningkatkan literasi data dan memberdayakan masyarakat
untuk mengambil peran aktif dalam pengawasan Dana Desa.

Selain akses data, sumber daya online juga menyediakan tips dan panduan dalam
menganalisis informasi yang diperoleh serta memahami laporan keuangan terkait Dana Desa.
Dengan demikian, masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap data, tetapi juga dapat
menginterpretasikan informasi tersebut secara efektif. Hal ini membuka ruang bagi partisipasi
yang lebih bermakna dalam proses pengambilan keputusan.

Sumber daya online tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga berkontribusi
pada peningkatan literasi data masyarakat. Materi edukasi, tutorial, dan forum daring
memungkinkan masyarakat untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan pemahaman
terhadap pentingnya Dana Desa. Dengan demikian, sumber daya ini menjadi instrumen yang
mendukung transformasi masyarakat menuju masyarakat yang lebih sadar data.

Hal ini dapat membentuk masyarakat yang terinformasi dan partisipatif. Secara
keseluruhan, sumber daya online tidak hanya menjadi alat untuk mencari data Dana Desa,
tetapi juga menjadikan masyarakat sebagai agen yang aktif dalam pemanfaatan informasi
tersebut. Dengan lebih terinformasinya masyarakat, akan terbentuk masyarakat yang lebih
partisipatif, kritis, dan mampu berkontribusi dalam pengelolaan Dana Desa. Dengan adanya
sumber daya online, kita memasuki era di mana transparansi dan partisipasi bukan lagi
konsep, melainkan kenyataan yang dapat diwujudkan.

3. Langkah-langkah Praktis dalam Mencari Data


Dalam rangka memberdayakan masyarakat untuk mengakses dan mengerti lebih dalam
mengenai Dana Desa, artikel ini menyajikan langkah-langkah praktis yang dapat diikuti
secara sistematis. Panduan ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang mendalam
mulai dari proses pendaftaran hingga interpretasi laporan keuangan terkait Dana Desa
(Ekasari dan Ivan: 2017)
.

Langkah-langkah Praktis dalam Mencari Data Dana Desa (Ekasari dan Ivan: 2017):
Pertama, Pendaftaran dan akses akun. Langkah pertama adalah mendaftarkan akun
pada platform atau portal resmi yang menyediakan data Dana Desa. Panduan ini akan
memberikan petunjuk rinci mengenai cara membuat akun dan mendapatkan akses penuh ke
informasi terkait Dana Desa.

Kedua, navigasi portal. Setelah berhasil masuk, panduan akan memberikan langkah-
langkah jelas dalam navigasi portal resmi pemerintah terkait Dana Desa. Pembaca akan
dipandu untuk mengeksplorasi menu, sub-menu, dan fitur-fitur yang memudahkan pencarian
dan akses data. Ketiga, pemahaman struktur data. Langkah ini fokus pada membantu
pembaca memahami struktur data yang tersedia. Panduan akan menjelaskan kategori-kategori
data, jenis informasi yang dapat diakses, dan cara data tersebut disusun untuk memudahkan
pemahaman.

Keempat, teknik pencarian efektif. Memberikan tips dan strategi dalam melakukan
pencarian data yang efektif. Pembaca akan diberikan panduan mengenai penggunaan kata
kunci yang tepat dan pengaturan filter untuk mendapatkan hasil pencarian yang lebih relevan.
Kelima, mengunduh data. Setelah menemukan informasi yang dicari, panduan akan
menjelaskan langkah-langkah dalam mengunduh data Dana Desa.
Memberikan instruksi jelas mengenai format file, proses unduhan, dan langkah-langkah
pemeriksaan integritas data.

Kendati demikian, kita juga perlu memperhatikan beberapa tips dalam menganalisis
data dan memahami laporan keuangan terkait, di antaranya adalah mengetahui pentingnya
analisis data. Hal ini untuk menguraikan pentingnya menganalisis data sebagai langkah kritis
setelah mendapatkan informasi. Selanjutnya hal ini juga berfungsi untuk memberikan
pemahaman tentang bagaimana analisis data dapat membantu pembaca memahami dampak
dan efektivitas penggunaan Dana Desa.

Tips selanjutnya yaitu dengan meningkatkan pemahaman laporan keuangan.


Menjelaskan struktur dan isi dari laporan keuangan terkait Dana Desa. Memberikan definisi
dan penjelasan singkat mengenai elemen-elemen laporan keuangan agar pembaca dapat
menginterpretasikannya dengan lebih baik. Selanjutny, indikator kinerja penting. Hal ini
Memberikan tips dalam mengidentifikasi indikator kinerja yang kritis dalam laporan
keuangan Dana Desa. Sehingga panduan ini akan memberikan pemahaman mengenai
elemen-elemen yang harus diperhatikan untuk mengukur efisiensi dan dampak pembangunan
yang dicapai.

Terakhir, kita juga perlu mempertanyakan beberapa hal kritis untuk dilontarkan.
Menyajikan serangkaian pertanyaan kritis yang dapat membantu pembaca dalam
menganalisis data dengan cermat. Dengan bertanya pertanyaan-pertanyaan ini, pembaca
dapat menggali lebih dalam dan memahami konteks serta implikasi dari data yang diakses.
Dengan mengikuti panduan langkah demi langkah ini, diharapkan masyarakat dapat lebih
mahir dan percaya diri dalam mengakses serta menganalisis data Dana Desa. Pemahaman
yang mendalam ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga menjadi landasan untuk
partisipasi aktif dalam memonitor dan memastikan efektivitas pengelolaan Dana Desa di
tingkat lokal.

4. Studi Kasus Keberhasilan Pemanfaatan Dana Desa


Sebagai contoh studi kasus dalam keberhasilan pemanfaatan dana desa pada artikel ini,
penulis mengambil sample pada sebuah penelian mengenai Transparansi dan Akuntabilitas
Pemerintah Desa Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa. Adapun analisa data dilakukan
dengan cara membandingkan penerapan transparansi dan akuntabilitas pemerintah desa
dalam pengelolaan alokasi dana desa di desa Tegiri dan Desa Sumberagung dengan
Peraturan Pemerintah Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014. (Wienda: 2018).

Desa Tegiri terletak di kecamatan Batuwarno, kabupaten Wonogiri, dengan elevasi 300
meter di atas permukaan laut (mdpl). Tanahnya memiliki kondisi berbatu dan kurang subur.
Wilayah desa Tegiri secara umum berbukit, dengan luas mencapai 1109.9500 Ha dan terdiri
dari 15 Dusun, antara lain Dusun Tegiri, Sumur, Batu, Klumpit, Dhari, Wonosari, Lorog,
Sambeng, Weru, Laban, Jrakah dan Galih, Jliru, dan Butuh. (Wienda: 2018)

Sementara itu, Desa Sumberagung juga merupakan bagian dari kecamatan Batuwarno di
kabupaten Wonogiri, dengan elevasi 291 meter mdpl. Tanahnya cenderung datar dengan
potensi hutan. Wilayah desa Sumberagung sebagian dataran dan sebagian perbukitan, terdiri
dari 7 Dusun, termasuk Gabel, Betek, Ngereng-ereng, Dalangan, Saratan, Sumber, dan Tirip.
Jumlah penduduk keseluruhan desa Sumberagung mencapai 2.321 jiwa, terdiri dari 1.012
jiwa laki-laki, 1.309 jiwa perempuan, dan 641 Kepala Keluarga. (Wienda: 2018)

Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Wienda tersebut yaitu informasi mengenai
penerimaan dan pengeluaran kas dapat diakses oleh masyarakat, dan terdapat papan
pengumuman yang menyampaikan informasi terkait penggunaan dana. Realisasi pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) serta tanggung jawabnya dijelaskan
kepada masyarakat melalui papan informasi. Laporan realisasi dan pertanggungjawaban
pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) juga telah disampaikan kepada Bupati/Walikota
melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPPD) atau Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban (LKPJ) (Wienda: 2018).

Penerapan transparansi dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Tegiri
sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014. Ini mencakup kegiatan pencatatan
kas masuk dan keluar yang dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, papan
pengumuman mengenai kegiatan yang sedang berlangsung, serta penyampaian laporan
realisasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) kepada masyarakat melalui media informasi yang mudah diakses. Laporan
realisasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan ADD juga telah disampaikan kepada
Bupati/Walikota melalui Camat.

Di sisi lain, transparansi dalam pengelolaan ADD di Desa Sumberagung belum


sepenuhnya sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014. Hal ini disebabkan oleh
absennya kegiatan pencatatan kas masuk dan keluar yang dapat diakses dengan mudah oleh
masyarakat, serta ketiadaan papan pengumuman yang memberikan informasi mengenai
kegiatan yang sedang dilaksanakan. Meskipun terdapat laporan realisasi dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa yang disampaikan kepada masyarakat melalui
forum pertemuan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan Lembaga Pemberdayaan
Masyarakat Desa (LPMD), serta laporan realisasi dan pertanggungjawaban pelaksanaan ADD
yang disampaikan kepada Bupati/Walikota melalui Camat.

Akuntabilitas dalam pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Desa Tegiri dan
Sumberagung telah mengikuti ketentuan yang diatur dalam Permendagri Nomor 113 Tahun
2014. Proses pengelolaan ADD dilaksanakan dengan mematuhi prosedur yang melibatkan
tahapan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, serta pelaporan dan pertanggungjawaban.
Pada tingkat pertanggungjawaban terhadap ADD, Pemerintah Desa membuat Laporan
Realisasi sebagai bentuk pertanggungjawaban rinci terhadap pengelolaan dana tersebut.

Laporan Realisasi dibuat dua kali dalam setahun atau setiap semester, dan menjadi wadah
pertanggungjawaban Pemerintahan Desa terhadap ADD. Namun, Desa Tegiri mengalami
keterlambatan dalam pelaporan, yang seharusnya dilakukan setiap bulan September. Laporan
Pertanggungjawaban Realisasi Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) juga disusun setiap akhir tahun anggaran. Tujuan dari laporan ini adalah untuk
memberikan pertanggungjawaban yang terperinci kepada pihak yang memberikan amanah,
sehingga dapat menciptakan tingkat transparansi dan akuntabilitas yang lebih baik terkait
dengan seluruh kegiatan yang telah dilakukan dengan menggunakan dana ADD.

5. Tantangan dan Solusi dalam Mengakses Data Dana Desa


Mengakses data Dana Desa tidak selalu berjalan mulus, dan banyak tantangan dapat
muncul dalam perjalanan tersebut. Namun, dengan kesadaran akan hambatan ini, dapat
ditemukan solusi yang memberikan kontribusi pada terwujudnya transparansi yang lebih
baik. Artikel ini akan menguraikan beberapa tantangan umum dan solusi yang dapat diadopsi
dalam mengakses data Dana Desa. ((Dian Herdiana: 2021)

Tantangan yang pertama yaitu adanya keterbatasan aksesibilitas informasi. Sebagian


masyarakat mungkin menghadapi kendala aksesibilitas terhadap informasi Dana Desa karena
kurangnya akses internet atau kecakapan teknologi. Solusi dari tantangan ini yaitu ada pada
pusat informasi local. Dengan membangun pusat informasi lokal di desa atau kecamatan
sebagai tempat akses fisik bagi masyarakat yang tidak memiliki akses internet. Pelatihan
Teknologi juga menjadi solusi pada tantangan ini, dengan melakukan pelatihan teknologi
untuk meningkatkan kecakapan masyarakat dalam mengakses informasi daring. (Dian
Herdiana: 2021)

Selain hal di atas, kita juga harus mengahadapi tantang lain, yaitu kompleksitas
penggunaan portal resmi. Karena beberapa portal resmi pemerintah mungkin dirancang
dengan antarmuka yang kompleks, menyulitkan masyarakat dalam navigasi. Solusi yang
harus dilakukan yaitu dengan dibentuk panduan pengguna. Karena dengan menyediakan
panduan pengguna terperinci yang menjelaskan langkah-langkah untuk menggunakan portal
resmi. Solusi lainnya yaitu dibentuknya bantuan teknis local. Karena dengan menyediakan
bantuan teknis lokal bagi masyarakat yang mengalami kesulitan dalam mengakses informasi
online. (Dian Herdiana: 2021)

HASIL

Artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan praktis bagi masyarakat, peneliti,
dan jurnalis dalam mencari dan menganalisis data Dana Desa guna mendukung transparansi
dan akuntabilitas pemerintahan daerah. Transparansi Dana Desa dianggap bukan hanya
sebagai kewajiban administratif, tetapi juga sebagai fondasi utama pembangunan lokal yang
berkelanjutan. Melalui transparansi, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam pengambilan
keputusan, memberikan pandangan, dan berkontribusi terhadap prioritas pembangunan lokal.

Langkah-langkah praktis dalam mencari data Dana Desa disajikan secara sistematis,
mulai dari pendaftaran dan akses akun hingga interpretasi laporan keuangan. Sumber daya
online, termasuk portal resmi pemerintah dan platform independen, menjadi instrumen
penting dalam akses dan pemahaman terhadap data Dana Desa. Masyarakat diberdayakan
untuk menjadi agen perubahan yang aktif melalui informasi terbuka, meningkatkan literasi
data, dan berpartisipasi dalam pengawasan Dana Desa.

Studi kasus keberhasilan pemanfaatan Dana Desa di Desa Tegiri dan Desa
Sumberagung menyoroti praktik transparansi dan akuntabilitas yang sesuai dengan regulasi.
Meskipun terdapat keterlambatan dalam pelaporan di Desa Tegiri, langkah-langkah
akuntabilitas yang diambil membantu mencegah penyelewengan dana dan menciptakan
pembangunan yang lebih relevan.

Pembahasan

Artikel juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam mengakses data Dana Desa,
seperti keterbatasan aksesibilitas informasi dan kompleksitas penggunaan portal resmi. Solusi
yang diusulkan melibatkan pendekatan lokal, seperti membangun pusat informasi fisik dan
memberikan pelatihan teknologi. Panduan pengguna yang rinci dan bantuan teknis lokal
dianggap sebagai langkah-langkah efektif untuk mengatasi hambatan tersebut.

Dengan demikian, artikel ini tidak hanya memberikan panduan praktis, tetapi juga
menyoroti pentingnya transparansi, partisipasi aktif masyarakat, dan literasi data dalam
mengelola Dana Desa. Melalui upaya ini, diharapkan terwujudnya pemerintahan yang lebih
akuntabel dan pembangunan yang lebih berpihak kepada kebutuhan riil masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Arifiyanto Dwi febri, dan Kurrohman Taufik. (2014) .Akuntabilitas PengelolaanAlokasi


Dana Desa Di Kecamatan Umbulsari. Jurnal Riset Akuntansi danKeuanganVolume 2,
Nomor 3. Universitas Jember.
Astuty, Elgia dan Fanida, Eva H. (2013).Akuntabilitas Pemerintah Desa dalamPengelolaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) (Studi padaAlokasi Dana Desa
Tahun Anggaran 2011 di Desa Sareng Kecamatan GegerKabupaten Madiun). Jurnal.
Universitas NegeriSurabaya. Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan dan
Pemberdayaaan Masyarakat.Jurnal Bisnis
Hanifah Suci Indah. (2015). Akuntabailitas dan Transparansi PertanggungjawabanAnggaran
Belanja Desa (APBDes). Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol 4, No8. STIESIA
Surabaya.
Herdiana, Dian.(2021), Implementasi Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa
Bagi Masyarakat Terdampak COVID-19 di Kabupaten Sumedang: Isu dan Tantangan,
J U R N A L I N S P I R A S I, https://doi.org/10.35880/inspirasi.v11i1.175
Hulu,Yamulia, R Hamdani Harahap, dan Muhammad Arif Nasutian. (2018),
PENGELOLAAN DANA DESA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DESA, Magister Studi Pembangunan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, Indonesia, Jurnal Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial 10 (1)
Sugiarti, Ekasari, dan Ivan Yudianto. (2017), Analisis Faktor Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Partisipasi Penganggaran Terhadap
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Survei Pada Desa-Desa di Wilayah Kecamatan
Klari, Kecamatan Karawang Timur, Kecamatan Majalaya dan Kecamatan
Rengasdengklok Kabupaten Karawang), Profesionalisme Akuntan Menuju
Sustainable Business Practice.

Anda mungkin juga menyukai