5
Agie Nugroho Soegiono, Agenda Open Government: Memerangi Korupsi Melalui Inisiatif Open Data, Jurnal
Integritas Volume 3 Nomor 2 – Desember 2017.
6
Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat, dan Yayasan TIFA, Op., Cit. hlm. 14.
7
Lembaga Bantuan Hukum Masyarakat, dan Yayasan TIFA, Op., Cit. hlm. 15.
8
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Selain itu, Indonesia juga turut mendeklarasikan Open Government Indonesia (OGI) bagi
seluruh lembaga dan pemerintah. OGI mendorong adanya kolaborasi antara pemerintah dan
Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk melahirkan ide dan aksi dalam mendorong nilai
transparansi, partisipasi, inovasi, akuntabilitas, dan inklusif guna menciptakan tata kelola
pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. 9 Hasil penelitian Folscher
menyimpulkan kuntungan penerapan transparansi penyelenggaraan pemerintahan, yaitu:10
1. Identifikasi dini kekuatan dan kelemahan kebijakan sehingga dapat melakukan tindakan
perubahan cepat sesuai kebutuhan;
2. Meningkatkan akuntabilitas pemerintah kepada publik, sekaligus sebagai modal
masyarakat untuk melaksanakan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan sehingga
mencegah penyewengan kekuasaan dan mengekang tindakan korup;
3. Menumbuhkan kepercayaan publik terhadap pemerintah yang mempererat hubungan sosial
antara masyarakat dan pemerintah yang pada gilirannya masyarakat dapat memahami
kebijakan pemerintah dan bahkan mendukungnya;
4. Terbangunnya iklim perekonomian yang baik dalam suatu Negara atau daerah, karena
adanya pemahaman yang jelas terhadap kebijakan dan tindakan pemerintahan.
Secara falsafah dan landasan, Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik
danterbuknya OGI, serta hasil penelitian yang menunjukkan manfaat transparansi, baik bagi
kemajuan keterbukaan informasi publik di tanah air. Pertanyaan mendasarnya, sejauh mana
filosofi ideal yang disusun secara normatif tersebut diterapkan dalam penyelenggaraan
pemerintahan? Menarik dan penting dikaji lebih lanjut.
11
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
12
Diakses dari https://seknasfitra.org/korupsi-sudah-terjadi-sejak-perencanaan-anggaran/ pada tanggal 06
Oktober 2020.
13
Diakses dari https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/07/13/sejak-2004-hingga-2019-terdapat-124-
kepala-daerah-terjerat-korupsi pada tanggal 6 Oktober 2020.
14
Diakses dari https://aclc.kpk.go.id/materi/bahaya-dan-dampak-korupsi/infografis/kerugian-negara-akibat-
korupsi-di-indonesia pada tanggal 6 Oktober 2020.
faktor penyubur praktik korupsi tersebut akibat dari penyelenggaraan pemerintahan secara
tertutup, diam-diam, dan minim partisipasi publik. Termasuk dalam pengelolaan anggaran
publik.15 Pertemuan terencana antara ‘pengelolaan anggaran tertutup dengan perilaku
oportunistik’ telah terbukti menjadi ladang basah bagi praktik korupsi.
Sebagaimana rumus korupsi yang dikemukakan Robert Klitgaard, yakni korupsi sama
dengan monopoli ditambah diskresi dikurang akuntabilitas (C=M+D-A). Hipotesis tersebut
diperkuat oleh Lord Acton yang mengungkapkan “Power tends to corrupt. Absolute power
corrupts absolutely” atau “kekuasaan itu cenderung korup. Kekuasaan absolut korup seratus
persen”. Karenanya Klitgaard menyarankan bahwa untuk mengurangi korupsi maka monopoli
harus dikurangi, diskresi pejabat dibatasi dan akuntabilitas ditingkatkan. 16 Alat mewujudkan
pertanggungjawaban dilakukan dengan memberikan informasi yang benar dan lengkap kepada
publik secara transparan, utamanya mengenai pengelolaan anggaran publik. Dibutuhkan
peningkatan kualitas keterbukaan informasi publik dalam agenda mewujudkan sistem
pemerintahan yang bersih. Harapan bersama sejarah kelam jejak korupsi di Malang Raya tidak
terulang, dan bahkan mampu berbenah menjadi percontohan peradaban antikorupsi.
e-Government
Metode penlitian
Tujuan kajian ini untuk mengukur implementasi keterbukaan informasi publik berdasarkan
ketentuan UU KIP. Transparansi yang dimaksud difokuskan pada pengelolaan anggaran Kota
Malang. Menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Adapun
indikator keterbukaan informasi (transparansi) yang dipakai yakni ketersediaan informasi (di
website induk Pemkot dan PPID), dan aksesibilitas informasi (mudah dijangkau dan dapat
diunduh). Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri website induk pemerintah Kota
Malang dan PPID. Adapun dokumen pengelolaan anggaran sebagai parameternya sesuai
ketentuan dalam Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, dan Instruksi Mendagri tentang
Peningkatan Transparansi Anggaran Daerah.
17
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keunagan Daerah.
hal implementasi Keterbukaan Informasi Publik, khususnya berkaitan dengan anggaran yang
wajib diumumkan secara berkala.
Landasan hukum yang lebih spesifik berpedoman pada Intruksi Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor:188.52/1797/SJ tentang Peningkatan Transparansi Pengelolaan
Anggaran Daerah. Ada 6 bagian yang wajib disediakan Pemerintah Daerah kabupeten/kota
berdasarkan intruksi mendagri tersebut. Jika dipilah berdasarkan dokumen pengelolaan
anggaran, maka jumlah data termutakhir yang wajib dipublikasikan serjumlah 11 buah.
Selanjutnya dokumen tersebut dipublikasikan secara berkala di website pemerintah daerah
spesifiknya pada menu yang diberi nama “Transparansi Pengelolaan Anggaran Daerah”. Berikut
dipetakan dalam bentuk tabel.
18
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2019 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2020.
19
Intruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:188.52/1797/SJ tentang Peningkatan Transparansi
Pengelolaan Anggaran Daerah
Skema Peningkatan Transparasni Anggaran Daerah
Landasan Hukum:
UU KIP
PP 12 Pengelolaan
Keuangan Daerah
Intruksi Mendagri Berdasarkan UU KIP, Dokumen
Peningkatan Transparansi yang wajib disediakan dan
Anggaran Daerah diumumkan secara berkala: RKA,
LRA, Neraca, Laporan Arus Kas
Konten web
Transparansi
PP 12 Pengelolaan Keuangan
Daerah, keterbukaan yang
Transparansi memungkinkan masyarakat
Tersedia untuk mengetahui dan
Pengelolaan Anggaran mendapatkan akses informasi
seluas-luasnya tentang keuangan
daerah.
Aksesibilitas
Monitoring Perubahan
Berdasarkan Instruksi Mendagri,
Kebijakan
Dokumen yang wajib disediakan
dan diumumkan secara berkala di
Website “Transparansi”: RKA
SKPD, RKA PPKD, Ranperda APBD,
Ranperda PAPBD, Perda APBD,
Pendidikan Publik: Hearing dgn OPD: Perda PAPBD, DPA SKPD, DPA
1. Diseminasi riset Walkot, PPID, PPKD, LRA SKPD, LRA PPKD, LKPD
2. Konten media Kominfo, BPKAD. Hasil LHP BPK.
sosial
Riset Keterbukaan
Informasi Publik
Akuntabilitas